NAMA KELOMPOK 1 :
1. Retti Susmirawati (1221600036)
2. Amanda Fatmawati (1221600038)
3. Usnati (1221600058)
4. Avi Maulinda (1221600063)
5. Fuad Adi Nugroho (1221600189)
Latar Belakang
Pengendalian manajemen merupakan fungsi penting dalam organisasi. Kegagalan
manajemen akan membawa kerugian finansial besar, rusaknya reputasi, bahkan mungkin dapat
membawa kegagalan dalam berorganisasi. Pengendalian merupakan suatu proses dasar untuk
mendapatkan sesuatu yang identik dan apa saja yang akan dikendalikan. Pengendalian membantu
mengidentifikasikan masalah-masalah manajemen. Pengendalian berorientasi pada objek yang akan
dituju dan merupakan alat untuk mengajak orang-orang bekerja pada sasaran yang ingin dicapai.
Pengendalian yang baik membantu memperlancar hubungan antar manusia. Responsi manusia
terhadap langkah –langkah pengendalian merupakan sebuah kunci dari sebuah pertimbangan. Usaha
pengendalian dapat dan harus digunakan untuk mendorong hubungan yang baik diantara para
anggota. Pengendalian harus merupakan kegiatan positif dan membantu. Manajer-manajer yang
efektif akan menggunakan usaha pengendalian untuk membantu mereka yang memerlukannya dan
menentukan jenis kebutuhan mereka.
Rumusan masalah
A. Apa pengertian pengendalian manajemen?
B. Penyebab masalah pengendalian manajemen?
C. Bagaimana karakteristik pengendalian yang baik?
D. Bagaimana cara mencegah masalah pengendalian?
E. Apa alternatif pengendalian itu ?
BAB II
PEMBAHASAN
E. ALTERNATIF PENGENDALIAN
Untuk masalah pengendalian yang tidak dapat dihindari dan keputusan bukan dibuat
untuk menghindari, manajer harus mengimplementasikan satu atau lebih mekanisme
pengendalian yang secara umum disebut dengan pengendalian manajemen. Kumpulan
mekanisme pengendalian yang digunakan secara umum merujuk pada sistem pengendalian
manajemen (SPM). SPM bervariasi antar perusahaan dan antar entitas atau bidang keputusan
pada tiap-tiap perusahaan. SPM dari beberapa organisasi mencoba merekrut orang-orang yang
dapat dipercaya untuk menjalankan perusahaan dengan baik. Perusahaan lain menggunakan
sistem insentif sederhana yang didasarkan pada kinerja, pencapaian target dalam hitungan angka,
dan mengevaluasi kinerja hanya secara subyektif. Pemilihan pengendalian tidak dilakukan secara
acak, melainkan didasarkan pada beberapa faktor. Beberapa pengendalian tidak efektif dari sisi
biaya dalam situasi tertentu, beberapa diantaranya lebih baik untuk tipe masalah tertentu pada
bidang tertentu.
STUDI KASUS
Wong’s Pharmacy
Thomas wong adalah pemilik / manajer dari Wong’s Pharmacy toko obat kecil yang hanya
berada pada satu lokasi. Toko tersebut didirikan oleh ayah Thomas dan telah beroprasi pada lokasi
selama 30 tahun. Seluruh karyawan yang bekerja di toko adalah anggota keluarga. Semuanya
bekerja keras dan Thomas mempercayai mereka sepenuhnya.
Meski toko berkembang dengan pesat pada tahun-tahun awal, kinerja pada beberapa tahun
terakhir tidaklah bagus. Penjualan dan keuntungan menurun dan masalah menjadi memburuk.
Masalah kinerja nampaknya mulai muncul ketika toko obat dengan ukurannya lebih besar membuka
cabangnya dengan jarak dua blok dari lokasi.
Manajer
Thomas Wong
Kasus ini dapat dikarakterisasi sebagai masalah pengendalian yaitu masalah pengendalian strategis.
Penjualan harus memiliki strategi agar dapat bersaing dengan para pesaing. Thomas wong dapat
melakukan strategi sebagai berikut:
Untuk pencegahan dapat di lakukan sentralisasi pengambilan keputusan oleh Thomas Wong sebagai
pemilik apotek. Hal ini untuk menghindari pengambilan keputusan buruk yang dibuat karyawan
meskipun karyawan yang bekerja di toko adalah anggota keluarga dan tidak sepenuhnya
mempercayai karyawannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya untuk
melaksanakan strategi organisasi. Sistem Pengendalian Manajemen merupakan perangkat struktur
komunikasi yang saling berhubungan yang memudahkan pemrosesan informasi dengan maksud
membantu manajer mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan organisasi
secara terus menerus. Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari
pengetahuan perilaku terapan. Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara
menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-
asumsi tertentu. Masing-masing perusahaan memiliki kompleksitas berbeda dalam pengendalian
manajemen, makin besar skala perusahaan akan semakin kompleks. Tujuan dari sistem ini adalah
untuk meningkatkan keputusan-keputusan kolektif dalam organisasi. Untuk memahami sebuah
sistem dibutuhkan suatu pengetahuan tentang lingkungan dimana sistem itu berada. Dua unsur
penting dalam sistem pengendalian manajemen adalah lingkungan pengendalian dan proses
pengendalian