Anda di halaman 1dari 5

SISTEM PEMERINTAHAN

Sistem Pemerintahan adalah sistem yang terdiri dari berbagai


macam komponen di mana tiap-tiap komponen menjadi satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan, menjadi satu tatanan yang utuh. Masing-
masing komponen menjalin kerjasama yang kuat, memiliki keterikatan
satu sama lain yang pada pokoknya mempunyai satu tujuan dan satu
fungsi dari pemerintahan.
Sistem pemerintahan suatu negara pada umumnya akan memiliki
satu sistem dan tujuan pokok yang sudah pasti, yaitu menjaga kestabilan
negara yang bersangkutan. Sistem pemerintahan ini harus mempunyai
suatu landasan yang kokoh, tidak bisa digoyahkan oleh suatu apapun.
Sistem pemerintahan dari suatu negara harus dijauhkan dari sifat statis.
Karena nantinya sistem pemerintahan yang statis ini akan mengakibatkan
kerugian tersendiri bagi pemerintahan tersebut, terlebih lagi jika tidak
hanya statis melainkan juga absolut. Nantinya akan ada protes dari
masyarakat karena pemerintahannya akan dianggap memberatkan kaum
minoritas alias rakyat kecil.

Macam-Macam Sistem Pemerintahan


Poin penting sistem pemerintahan kestabilan masyarakat. Menjaga
kestabilan ini cakupannya luas sekali. Antara lain menjaga tingkah laku
kaum minoritas dan mayoritas, menjaga kekuatan politik, ekonomi,
keamanan dan pertahanan. Kalau sudah tercipta suatu kestabilan negara,
maka pembangunan diharapkan bisa berjalan dengan lancar.
Pemerintahan di dalam suatu negara memiliki sistem yang berbeda-beda.
Sistem pemerintahan antara negara yang satu dengan negara yang
satunya lagi bisa jadi akan sama, bisa juga tidak. Semuanya tergantung
dari bagaimana situasi dan kondisi dari negara yang bersangkutan.
Berikut di bawah ini diuraikan mengenai macam-macam sistem
pemerintahan yang ada di seluruh dunia, salah satunya yang diikuti oleh
pemerintahan Indonesia :
1. Sistem Pemerintahan Presidensial
Negara republik menganut sistem ini. Sistem yang memilih
kekuasaan eksekutif lewat pemilihan umum. Pada sistem ini
rakyatlah yang memilih siapa presidennya. Nantinya presiden akan
menjalankan perannya sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan. Memiliki kewenangan memilih dan mengangkat
pejabat-pejabat pemerintahan. Presiden juga mendapatkan
jaminan konstitusi sehubungan kewenangannya dalam bidang
legislatif. Negara Indonesis menganut sistem ini.
2. Sistem Pemerintahan Parlementer
Di sistem ini parlemennya memegang peranan yang sangat
penting. Perdana menteri dipilih dan diangkat oleh parlementer.
Demikian pula sebaliknya parlemen bisa memberhentikannya
dengan cara memberikan statement “mosi tidak percaya". Di dalam
sistem parlemen dimungkinkan ada perdana menteri dan presiden
namun di sini presiden hanya bertindak selaku kepala negara.
Negara Jepang, Malaysia, Belanda adalah negara-negara yang
memegang sistem ini.
3. Sistem pemerintahan Semi Presidensial
Merupakan gabungan dari sistem Presidensial dan Parlementer.
Karena presidennya dipilih oekh rakyat menjadikannya memiliki
kekuasaan yang luas dan kuat. Bersama-sama dengan perdana
menteri presiden menjalankan kekuasaannya. Yang menganut
sistem ini adalah negara Perancis.
4. Sistem Pemerintahan Komunis
Dalam sistem komunis semua sistem pemerintahan dikendalikan
penuh oleh partai komunis. Partai komunis ini bertindak anti
kapitalis. Kekuasaan akan berlangsung secara penuh, tidak
mengakui kepemilikan akumulasi modal pada individu.
5. Sistem pemerintahan Demokrasi Liberal
Kebebasan individu sangat ditonjolkan dalam sistem ini. Demokrasi
liberal disebut juga dengan demokrasi konstitusional. Individu akan
dilindungi hak-haknya oleh undang-undang atau konstitusi. Apapun
keputusan yang diambil oleh pemerintah jangan sampai melanggar
kebebasan individu. Amerika Serikat dan negara-negara
persemakmuran menjalankan sistem ini.
6. Sistem Pemerintahan Liberal
Liberal di sini maksudnya bebas. Kebebasan dalam segala hal,
persamaan hak-hak dan berpolitik. Sistem liberal sangat menentang
keras adanya pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah dan
agama.

Sistem Pemerintahan Di Indonesia


Kalau ditanya tentang sistem pemerintahan di Indonesia selama ini
maka yang akan muncul adalah jawaban yang beraneka ragam.
Maksudnya adalah bahwa negara Indonesia sudah mengalami beberapa
sistem pemerintahan, dari sejak jaman negara ini berdiri. Sistem
pemerintahan yang ada di negara Indonesia bisa berubah-ubah dari waktu
ke waktu diakibatkan oleh adanya perubahan jaman. Indonesia
merupakan negara yang dari waktu ke waktu selalu mengalami
perubahan. Perubahan yang disertai dengan perkembangan dan
pertumbuhannya.
Berdasarkan perkembangan sejarah ketatanegaraan, negara
Indonesia terhitung sudah melakukan perubahan sistem permerintahan
beberapa kali. Di bawah ini diuraikan secara singkat bagaimana
sejarahnya sistem pemerintahan yang ada di negara Indonesia :
1. Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1949)
Bentuk negara pada periode ini adalah kesatuan, sistem
pemerintahannya presidensial, bentuk pemerintahannya ialah
republik sedangkan konsitusinya adalah UUD 1945.
2. Sistem Pemerintahan Indonesia (1949-1950)
Federasi adalah bentuk negaranya, republik adalah bentuk
pemerintahannya, sistem pemerintahannya adalah parlementer
semu, konstitusinya UUD RIS.
3. Sistem Pemerintahan Indonesia (1950-1959)
Kesatuan adalah bentuk negaranya, bentuk pemerintahannya
adalah republik, sistem pemerintahannya parlementer, konsitusinya
UUDS 1950.
4. Sistem Pemerintahan Indonesia (1959-1966)
Bentuk negaranya adalah kesatuan, republik adalah bentuk
pemerintahannya, presidensial adalah sistem pemerintahannya,
UUD 1945 adalah konstitusinya.
5. Sistem Pemerintahan Indonesia 1966–1998)
Sama seperti nomor empat, tidak ada yang berubah.
6. Sistem pemerintahan Indonesia (1998 sampai dengan saat
ini)
Dimulainya sistem pemerintahan yang ini secara pastinya tanggal
21 Mei 1998, tepat pada saat runtuhnya pemerintahan orde baru.
Bentuk negaranya adalah kesatuan, republik adalah bentuk
pemerintahannya sedangkan sistem pemerintahannya tetap
menganut sistem presidensial. UUD 1945 masih merupakan
landasan yang dipegang dengan kokoh.
BENTUK – BENTUK PEMERINTAHAN

1. Monarki
Monarki adalah bentuk dari pemerintahan yang dipimpin oleh raja
atau ratu sebagai pemegang kekuasaan negara. Monarki juga
termasuk bentuk dalam pemerintahan tertua di dunia, lho. Setiap
raja dan ratu ini memiliki julukannya masing-masing seperti di
Jepang, raja dipanggil dengan sebutan Kaisar, Brunei Darussalam
dengan sebutan Sultan, dan sebutan Yang di-Pertuan Agong
di Malaysia.
2. Tirani
Sekilas, tirani sama seperti monarki yang kekuasaan negaranya
dipegang oleh satu orang. Tapi, tirani dijalankan dengan
sewenang-wenang secara otoriter dan absolut. Contoh negara yang
pernah menjalankan bentuk tirani adalah Adolf Hitler di Jerman dan
Joseph Stalin dari Uni Soviet.
3. Aristokasi
Jika monarki dan tirani dipegang oleh satu orang, berbeda dengan
aristokrasi yang dipegang oleh beberapa orang. Orang-orang
tersebut memiliki peranan penting seperti halnya kaum
cendikiawan. Pada tahun 1700-an, Prancis pernah menganut
aristokrasi dimana kekuasaan yang mereka miliki ditunjukkan untuk
kepentingan umum.
4. Oligarki
Seperti aristokrasi, kekuasaan dalam oligarki juga dipegang oleh
beberapa orang. Tetapi, yang memiliki peranan dalam oligarki
dibedakan berdasarkan kekayaan, keluarga, ataupun militer.
Negara yang pernah menganut bentuk oligarki salah satunya
adalah Afrika Selatan yang berakhir pada tahun 1994 ketika Nelson
Mandela menjabat sebagai presiden.
5. Demokrasi
Dalam demokrasi, setiap warga negara memiliki hak setara dalam
mengambil keputusan. Oleh karena itu, kita juga mengenal istilah
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat yang dicetuskan oleh
Abraham Lincoln. Karena memang, dalam demokrasi pemegang
kekuasannya adalah rakyat.
6. Teknokrasi
Tidak hanya politisi yang memiliki kekuasaan dalam suatu negara,
ternyata pakar teknis juga memiliki kesempatan untuk mengambil
keputusan Negara. Teknokrasi adalah bentuk dari pemerintahan
dimana pakar teknis mempunyai kekuasaan. Dalam teknokrasi,
para pengambil keputusan akan dipilih berdasarkan seberapa jauh
mereka menguasi bidang tertentu seperti insinyur, ilmuwan, dan
profesional kesehatan.
7. Timokrasi
Timokrasi adalah bentuk dari pemerintahan dengan ideal tertinggi
negara diatur oleh para pemimpin yang memiliki kehormatan dan
kelayakan. Timokrasi ini merupakan lawan dari kepemimpinan yang
berdasarkan kelas, keturunan, kekuasaan, dan hak istimewa.
8. Kleptokrasi
Yaitu bentuk dalam pemerintahan dimana pemegang kekuasaan
menggunakan posisinya untuk mencuri kekayaan negara atau
korupsi. Mereka mengambil pajak yang berasal dari rakyat untuk
memperkaya kelompok tertentu atau dirinya sendiri. Semakin
massal tindak korupsi yang dilakukan pejabat publik, maka negara
tersebut semakin merujuk kepada kleptokrasi.
9. Oklokrasi
Oklokrasi terjadi saat negara dalam anarki massa dengan
pemerintahan yang tidak legal. Mereka memiliki kekuasaan senjata
dalam jumlah besar, sehingga rakyat lain menjadi takut. Pada
tahun 1930-an, Amerika Serikat hampir masuk ke dalam kategori
ini dimana keluarga mafia mengendalikan negara secara ilegal dan
inkonstitusional.
10. Plutokrasi
Ketimpangan antara yang kaya dan yang miskin sangat telihat pada
plutokrasi, Squad. Hal ini karena bentuk dalam pemerintahan
tersebut disetir oleh orang-orang kaya yang tercipta dari suatu
kondisi ekstrem. Mereka tidak hanya menguasi sumber ekonomi
dan politik, tetapi juga sumber militer seperti senjata, dan lain-lain.
Negara yang memiliki sumber daya alam seperti minyak dan logam
mulia berpotensi mengalami jenis pemerintahan ini, Karena pada
umumnya, badan yang mengontrol sumber daya tersebut ingin
mempertahankan kondisi yang menguntungkan mereka.
Bentuk-bentuk pemerintahan tersebut awalnya dicetuskan oleh para filsuf
seperti Plato, Aristoteles, Socrates. Jadi gak heran, ya, kalau kita
menemukan istilah-istilah tersebut yang kata dasarnya dari nama filsuf

Anda mungkin juga menyukai