Anda di halaman 1dari 1

Pagi itu, pada hari selasa tanggal 8 Januari 2019 kami anggota kkm yang sedang tidak piket

mengar MI ikut serta dalam program desa. Sebuah program yang diadakan oleh perangkat Desa
Tawangargo, yaitu Program Penanaman Tumbuhan Refugia. Penanam tumbuhan refugia ini di
adakan di bagian dusun leban yaitu salah satu dusun dari Desa Tawangargo. Lokasinya berada
di area persawahan dusun leban yang tak jauh dari posko KKM kami. Area persawahan ini berada
tepat di belakang balai Desa Tawangargo dan memiliki pemandangan yang sangat memanjakan
mata. Jika malam hari tiba dari area persawahan tersebut kita bisa melihat pemandangan langit
penuh bintang dan kota batu dari jauh yang memancarkan cahaya-cahaya lampu.

Saat kami tiba di lokasi disana telah ada beberapa tentara, perangkat Desa Tawangargo, dan
petani yang sedang bahu membahu menanam dan menggali tanah di tepi jalan persawahan. Kami
langsung saja memarkir motor dan ikut membantu menanam tumbuhan refugia tersebut tanpa
basa-basi. Tumbuhan yang di tanam adalah bunga kertas disebelah kiri jalan dan kenikir di bagian
kanan jalan di area persawahan tersebut. Disini kami baru mengetahui ternyata tumbuhan refugia
tersebut adalah semacam jenis dari beberapa tumbuhan, awalnya kami mengiri tumbuhan refugia
adalah hanya terdiri dari 1 tumbuhan.

Kegiatan menanam ini berlangsung sangat cepat kurang lebih 1 jam. Setelah kami selasai
menanam, kami di ajak untuk makan bersama dengan bapak-bapak tentara, perangkat desa dan
para petani. Tempat makannya tidak jauh dari area persawahn tersebut. Setalah semuanya
selesai makan kami di ajak mengobrol santai dengan Bapak Sutiyono selaku perangkat desa di
bidang pertanian. Beliau memberi pengetahuan untuk kita mengenai tumbuhan refugia. Ternyata
tanaman refugia tersebut adalah jenis tanaman pengalih hama.

Menurut para ahli definisi refugia adalah pertanaman beberapa jenis tumbuhan yang dapat
menyediakan tempat perlindungan, sumber pakan atau sumberdaya yang lain bagi musuh alami
seperti predator dan parasitoid ((Nentwig, 1998; Wratten et al., 1998) dalam Allifah et.al2013 dan
Pertiwi 2014)). Refugia berfungsi sebagai mikrohabitat yang diharapkan mampu memberikan
kontribusi dalam usaha konservasi musuh alami. Dengan terus berkembangnya teknologi dan
penemuan-penemuan yang dapat menginstankan suatu kegiatan, petani sudah banyak yang
menggunakan zat-zat kimia untuk mengurangi hama. Mulai dari pupuk yang di gunakan dan
pestisida yang tinggal di semprotkan ke tanaman pertanian. Jika hal ini diteruskan dapat meracuni
dan merusak metabolisme tubuh bagi para konsumen yang memakan hasil pertanian
tersebut. Jadi, penanaman jenis tanaman refugia ini di harapkan oleh pemerintah desa setempat
dapat mengurangi penggunaan zat-zat kimia pada hasil tanaman pertanian di Desa Tawangargo.
Semoga program pemerintah desa setempat ini berhasil dan terus di lakukan di daerah dusun-
dusun lain yang memiliki lahan pertanian.

Anda mungkin juga menyukai