Anda di halaman 1dari 5

JOB SHEET

Nama Pekerjaan

Melakukan pertolongan persalinan normal kala II (langkah 18 – 24 dalam APN)

Unit

Asuhan Kebidanan II

Referensi

1. Hacker Moore, 2001, essensial obstetri dan ginekologi edisi 2, Penerbit Hipocrates,
Jakarta.
2. Waspodo Djoko, dr, SPOG.dkk, 2003, Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal,
Jakarta, JNPPKR.

Objektif Prilaku Siswa

Dengan menggunakan phantoom mahasiswa dapat menolong persalinan (kala II) sesuai
dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan dalam waktu 30 menit.

. Dasar Teori

Persalinan adalah suatu proses fisiologik yang memungkinkan serangkaian perubahan


yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Pertolongan
persalinan berpatokan pada tanda–tanda bahwa ibu sudah dalam tanda kala dua persalinan.
Untuk itu penolong persalinan akan membimbing, memberikan dukungan terus menerus,
membesarkan hati ibu dan saran-saran. Dalam hal ini, penolong persalinan tidak memberikan
instruksi khusus tentang bagaimana cara. Saat pembukaan sudah lengkap, anjurkan ibu
untuk meneran sesuai dengan dorongan alamiahnya, dan beristirahat di antara
kontraksi. Jika diinginkan, ibu dapat mengubah posisinya. Posisi berdiri atau jongkok.
Sebagian besar penolong akan memimpin persalinan dengan menginstruksikan untuk
menarik nafas panjang dan meneran, segera setelah pembukaan lengkap.
Petunjuk

 Baca dan pelajari dengan baik lembaran kerja yang tersedia


 Perhatian dan ikut petunjuk dari dosen / instruktur
 Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang di mengerti atau dipahami
 Pertolongan persalinan dilakukan oleh setiap mahasiswa

Keselamatan Kerja

 Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan hati-hati


 Untuk penolong, terapkan prinsip pencegahan infeksi, diantaranya cuci tangan
memakai sarung tangan DTT atau steril dan perlengkapan pelindung pribadi
(celemek yang bersih, penutup kepala atau ikat rambut, jika memungkinkan pakai
masker dan kaca mata yang bersih), karena setiap orang (ibu, bayi baru lahir,
penolong persalinan) harus dianggap dapat menularkan penyakit karena infeksi yang
terjadi bersifat asimptomatik (tanpa gejala) dan setiap orang harus dianggap berisiko
terkena infeksi.
 Pastikan bahwa semua peralatan, perlengkapan dan bahan-bahan tersedia dan
berfungsi dengan baik, semua peralatan harus dalam keadaan desinfeksi tingkat
tinggi atau steril. Permukaan tempat pemeriksaan, peralatan dan benda-benda lain
yang akan telah bersentuhan dengan kulit tak utuh/selaput mukosa darah, harus
dianggap terkontaminasi sehingga setelah selesai digunakan harus dilakukan proses
pencegahan infeksi secara benar.
 Berhati-hati saat menangani benda tajam dan melakukan dekontaminasi secara benar,
merupakan cara efektif untuk meminimalisir risiko infeksi, tidak hanya bagi ibu/bayi
baru lahir, tapi juga terhadap penolong persalinan dan staf kesehatan lainnya.
Pekerjaan Laboratorium

 Peralatan
Partus Set (Bak instrument, ½ kocher, gunting episiotomi, 2 klem kelly atau 2 klem
kocher, gunting tali pusat, benang tali pusat)
 Bahan
 Phantoom panggul
 Phantoom bayi
 Kasa, klorin 0,5 %
 Perlengkapan
 Perlengkapan ibu : 2 kain bersih, 1 handuk
 Pelindung pribadi : kacamata, masker, celemek, dan alas kaki yang tertutup
 Sarung tangan DTT 2 pasang
 Tempat sampah basah, nierbekken
 Wadah klorin 0,5 %, perlak

No. Langkah-langkah Ilustrasi Gambar

1. Lindungi perineum dan tahan puncak


kepala.
Key point
Usahakan tidak terjadi defleksi yang
terlalu cepat saat kepala lahir dan
cegah terjadinya ruptur perineum
2. Usap muka, mulut dan hidung bayi dengan
kasa untuk membersihkan jalan nafas.
Key point
Hati-hati Jangan sampai masih
tersisa lendernya.

3. Cek adanya lilitan tali pusat disekeliling


leher bayi.
Key point
Bila lilitan longgar lepaskan
Bila lilitan ketat potong di antara 2
klem

4. Tunggu hingga kepala janin melakukan


putaran paksi luar.
Key point
Kepala akan berputar sesuai dengan
punggung janin.
5. Letakkan kedua telapak tangan pada kepala
secara biparietal.
Key point
Kedua tangan harus memegang
kepala dengan kuat agar dapat
melahirkan bahu posterior dan
anterior dengan baik

6. Lakukan sangga susur untuk melahirkan


badan bayi seluruhnya.
Key point
Mengendalikan kelahiran siku dan
tangan bayi saat melalui perineum
agar tidak terjadi robekan yang luas

7.
Susuri punggung (anterior) ke arah bokong dan
tungkai bawah

Key point
Pegang kedua Tungkai bawah dan
dengan hati-hati membantu kelahiran
kaki
Hati-hati dalam memegang bayi
jangan sampai jatuh

Mahasiswa melakukan pertolongan persalinan normal kala II secara individu


Penilaian dilakukan dengan menggunakan checklist.

Anda mungkin juga menyukai