2018
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8369
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PERBANDINGAN NILAI DIMENSI FRACTAL TRABEKULA
PERI-IMPLAN DAN SISI TRABEKULA NORMAL
PADA MANDIBULA MENGGUNAKAN
RADIOGRAFI PANORAMIK
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
NIM : 140600171
MEDAN 2018
Pembimbing
TIM PENGUJI
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
untuk memenuhi kewajiban penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
di Medan.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
Ayahanda Abdul Khalik dan Ibunda tersayang Siti Miniarti atas segala kasih sayang
serta dukungan baik secara moril maupun materil yang tidak akan terbalas oleh
penulis sampai kapanpun. Serta terimakasih kepada adik tersayang Ray Azrin Karim.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati dan penghargaan yang
tulus, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr. Trelia Boel, drg., M. Kes., Sp. RKG (K) selaku dekan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan selaku Plt. Ketua Departemen
Radiologi Kedokteran Gigi yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan, petunjuk, dan dorongan kepada penulis.
2. Lidya Irani Nainggolan, drg., Sp. RKG selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran, saran, bantuan, motivasi, bimbingan
dan dukungan yang sangat berharga sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini.
3. Cek Dara Manja, drg., Sp. RKG, Dewi Kartika, drg, dan Maria Novita H.
Sitanggang, drg selaku staf di Departemen Radiologi Kedokteran Gigi Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara atas segala masukan dan saran yang
telah diberikan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
4. Olivia Avriyanti Hanafiah, drg., Sp. BM selaku penasihat akademik yang
telah memberikan nasihat selama penulis menjalankan pendidikan di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
iv
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
vi
vii
LAMPIRAN
viii
Tabel Halaman
ix
Gambar Halaman
Lampiran
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Akar gigi
Ligamen
periodontal
Alveolar
bone proper
Supporting
bone
Tulang
alveolar
dengan garis
incremental
luar dimana tulang cancellous bergabung dengan tulang kortikal.11 Pada permukaan
ini plat trabekula relatif tebal dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
gambaran radiografi. Pola trabekula menunjukkan variabilitas dalam pasien dan antar
pasien yang cukup besar, merupakan hal yang normal dan bukan manifestasi
penyakit. Untuk mengevaluasi pola trabekula di area tertentu, praktisi harus
memeriksa distribusi, ukuran, dan kepadatan trabekula serta membandingkannya di
kedua rahang, terutama ke daerah yang sesuai di sisi yang berlawanan. Hal ini sering
menunjukkan bahwa wilayah yang diperhatikan (region of interest/ ROI) merupakan
ciri khas tiap individu. Trabekula di maksila anterior biasanya tipis dan banyak,
membentuk pola rapat yang halus dan terperinci (Gambar 2a), dan ruang sumsum
menjadi kecil dan relatif banyak. 11
a b c
Gambar 2. Gambaran radiografi pola trabekula (a) Pola trabekula pada maksila
anterior terlihat ruang sumsum relatif kecil (b) Pola trabekula pada
mandibula anterior terlihat ruang sumsum lebih besar dari maksila (c)
Pola trabekula pada mandibula posterior terlihat ruang sumsum lebih
besar daripada mandibula anterior11
Pada maksila posterior, pola trabekula biasanya sangat mirip dengan maksila
anterior, meskipun ruang sumsum mungkin sedikit lebih besar. Pada mandibula
anterior trabekula agak lebih tebal daripada di maksila, menghasilkan pola kasar
(Gambar 2b) dengan plat trabekula yang berorientasi lebih horizontal. Plat trabekula
juga lebih sedikit daripada di maksila, dan ruang sumsumnya lebih besar. Pada
mandibula posterior, trabekula periradikular dan ruang sumsum mungkin sebanding
dengan anterior mandibula tetapi biasanya agak lebih besar (Gambar 2c).11
Taguchi et al. mengklasifikasikan pola tulang trabekula di daerah gigi
edentulus menggunakan radiografi panoramik menjadi 5 tingkatan, yaitu: 13
1. Tidak ada tulang trabekula yang terlihat. (Gambar 3)
3. Tulang trabekula yang terlihat jelas seperti yang diamati pada tulang
alveolar normal. (Gambar 5)
interdisipliner dan perencanaan yang terperinci. Salah satu faktor terpenting dalam
menentukan keberhasilan implan adalah perencanaan perawatan yang tepat. 1
Di seluruh dunia, implan gigi modern memiliki tingkat keberhasilan bertahan
hampir 95% bertahan hingga 15 tahun. Implan adalah alat permanen, yang secara
ditempatkan melalui operasi di rongga mulut, yang sering memberikan keuntungan
signifikan dibandingkan pilihan prostodontik tetap atau lepasan. Implan sering kali
lebih konservatif daripada gigi tiruan parsial tetap karena mereka melestarikan
struktur gigi dengan menghilangkan kebutuhan akan pengurangan gigi penyangga
yang berdekatan dan mereka mendukung pemeliharaan tulang sehat di wilayah ini. 14
Tujuan utama penempatan implan adalah untuk mencapai dan memelihara
kedekatan hubungan antara tulang terhadap implan. Konsep ini dikenal dengan istilah
osseointegrasi dental. Osseointegrasi adalah proses biologis dan biofisika utama yang
membuat perawatan implan gigi diprediksi efektif untuk mengganti gigi yang hilang.
Faktor-faktor yang ditemukan peneliti Swedia sebagai kunci suksesnya osseointegrasi
implan adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan bahan yang kompatibel secara biologis seperti titanium murni
2. Area implan bebas kontaminasi dan implantasi yang bebas dari penyakit
menular dan penyakit lainnya
3. Penggunaan teknik penyisipan atraumatik yang meminimalkan kerusakan
panas pada tulang yang berdekatan dengan permukaan implan
A. Bur tajam
B. Peningkatan lebar perlahan pada lokasi implan dengan menggunakan
graduated drills
C. Pendingin bur selama pengeburan
D. Kecepatan ultra rendah, bur torsi tinggi untuk pemasangan implan dan
penyisipan implan
4. Tutup aproksimasi permukaan implan ke tulang sekitarnya
A. Presisi dalam pengembangan sisi dan penyisipan implan
B. Menekan tulang kortikal yang padat
Gambar 11. Indeks kualitas tulang terdiri dari tipe I yaitu tulang kortikal
yang homogen, tipe II yaitu tulang korteks tebal dengan
rongga sumsum tulang, tipe III yaitu tulang korteks tipis
disertai tulang trabekula padat dengan kekuatan baik, dan tipe
IV yaitu tulang kortikal yang sangat tipis disertai kepadatan
trabekula rendah dengan kekuatan lemah.1
namun radiografi panoramik adalah alat yang sangat baik untuk gambaran umum
daerah maksilofasial, termasuk banyak struktur vital, seperti sinus maksilaris, nervus
alveolaris inferior, dan fossa nasalis1 serta radiografi tersebut masih sering digunakan
di banyak negara untuk penilaian pra implan karena ketersediaan alat radiografi dan
tidak mengeluarkan biaya yang relatif tinggi. 1,3
Bentuk kompleks dan struktur tulang trabekula dapat dihitung dengan
melakukan analisis dimensi fractal pada gambar 2 dimensi seperti periapikal dan
radiografi panoramik. Studi saat ini mengenai analisis dimensi fractal mikroarsitektur
2 dimensi (porositas, konektivitas dan anisotropi) secara statistik sebanding dengan
metode dimensi fractal 3 dimensi. Analisis dan perhitungan dimensi fractal dari
struktur trabekula memerlukan beberapa langkah kompleks.3
yang lebih baru. Aplikasi yang dapat didownload tersedia untuk Windows, Mac OS,
Mac OS X dan Linux. Program aplikasi ini dapat menampilkan, mengedit,
menganalisis, memproses, menyimpan dan mencetak gambar 8-bit, 16-bit dan 32-bit.
Aplikasi tersebut juga bisa membaca banyak format gambar termasuk TIFF, GIF,
JPEG, BMP, DICOM, FITS dan "raw".
Aplikasi ini dapat menghitung statistik nilai area dan piksel dari pilihan yang
ditetapkan pengguna, juga bisa mengukur jarak dan sudut sehingga dapat membuat
histogram kepadatan dan plot profil lini. ImageJ mendukung fungsi pengolahan
gambar standar seperti manipulasi kontras, penajaman, perataan, deteksi tepi dan
penyaringan median. Plugin yang ditulis pengguna memungkinkan untuk
menyelesaikan hampir semua pemrosesan gambar atau masalah analisis. 19
penilaian tulang adalah algoritma box-counting. Ini adalah metode yang paling umum
digunakan untuk mengukur pola trabekula dengan menghitung tulang trabekula dan
sumsum tulang dalam gambar biner.23,34
Definisi
Implan Gigi
Klasifikasi
Radiografi Panoramik
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah rekam medik hasil ronsen radiografi
panoramik pasien pemasangan implan gigi di tiga klinik dokter gigi di Kota Medan.
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian ini adalah data sekunder 15 ronsen implan gigi dari
sembilan radiografi panoramik pasien pemasangan implan gigi di tiga klinik dokter
gigi di Kota Medan yang memenuhi kriteria inklusi. Cara pengumpulan sampel
dilakukan secara purposive sampling.
n ≈ 14 sampel
Keterangan:
n = Jumlah sampel minimal yang diperlukan
SD = Standart deviasi (0,014)
Z1-α = Derajat kepercayaan tipe I 5% (1,96)
Z1-β = Derajat kepercayaan tipe II 10% (1,28)
µ1-µ2 = Selisih mean, merupakan hak peneliti (1,2%)
Jumlah sampel minimal yang diperlukan adalah 14 sampel. Untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya error sebesar 10% maka peneliti
menggunakan sampel sebanyak 14 + 10% (14) = 15 sampel.
3.4.1 Variabel
a. Variabel bebas: tulang trabekula peri-implan dan sisi trabekula normal
b. Variabel terikat: nilai dimensi fractal tulang trabekula peri-implan dan
sisi trabekula normal
3.5.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Pesawat radiografi panoramik merk Asahi model Ortho Stage Auto Zero III
CM 2.0 kVA
b. Apron
c. Komputer intel celeron
d. Software ImageJ 1.46r
e. Alat tulis
f. Viewer Box
g. Kamera digital 24,2 MP
3.5.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Lembar pencatatan
b. Gambar radiografi panoramik (hardcopy)
Gambar 18. Image processing menggunakan software ImageJ (a) Gaussian Blur,
(b) Susbstract Background, (c) Add gray level, (d)Make Binary, (e)Erode,
(f) Dilate, (g) Skeletonized (dokumentasi pribadi)
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Tabel 2. Rerata nilai dimensi fractal trabekula peri-implan sisi mesial dan distal pada
mandibula
4.2 Distribusi Nilai Dimensi Fractal Trabekula Normal Sisi Mesial dan
Distal Pada Mandibula
Berdasarkan tabel 3 diperoleh nilai dimensi fractal trabekula normal
mandibula pasien implan pada sisi mesial dengan nilai rata-rata 1,156±0,052, nilai
dimensi fractal minimum adalah 1,065 dan maksimum 1,274. Sementara pada sisi
distal diperoleh nilai rata-rata 1,172±0,074 dengan nilai dimensi fractal minimum
adalah 0,999 dan maksimum 1,284.
Tabel 3. Rerata nilai dimensi fractal trabekula normal sisi mesial dan distal pada
mandibula
Tabel 4. Rerata nilai dimensi fractal trabekula peri-implan dan sisi trabekula normal
pada mandibula
BAB 5
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini digunakan data sekunder yang terdiri dari 9 radiografi
panoramik dengan jumlah sampel sebanyak 15 implan pada mandibula yang telah
dilakukan pemasangan selama 3-6 bulan dan 15 gigi-geligi sehat (non-implan)
sebagai sisi kontrol. Dari hasil foto panoramik tersebut dapat dilakukan pengukuran
nilai dimensi fractal menggunakan software ImageJ versi 1.46r dengan metode box-
counting. Penggunaan data sekunder tersebut dikarenakan oleh keterbatasan sampel
yang tersedia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan pengumpulan data secara
primer.
Rerata nilai dimensi fractal trabekula peri-implan mandibula pasien implan
pada sisi mesial diperoleh nilai sebesar 1,179±0,057 dan pada sisi distal diperoleh
nilai rata-rata 1,140±0,106. Nilai dimensi fractal trabekula normal mandibula pasien
implan pada sisi mesial dengan nilai rata-rata 1,156±0,052 dan pada sisi distal
diperoleh nilai rata-rata 1,172±0,074. Hasil penelitian ini didapatkan nilai dimensi
fractal lebih rendah daripada penelitian yang dilaporkan oleh Ilhan et al. (2017). Pada
penelitian Sansare et al.(2012), nilai dimensi fractal post-implan (setelah 3 bulan
pemasangan implan) pada mandibula posterior sebesar 1,23±0,18.4 Mu et al. (2013)
mendapatkan nilai dimensi fractal trabekula peri-implan sebelum pemberian beban
(loading) sebesar 1,4213±0,0525 pada maksila dan mandibula baik pada anterior dan
posterior.30
Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh adanya pemilihan area rahang yang
berbeda dan diskrepansi dalam penentuan ROI. 5 Penelitian ini hanya menggunakan
implan premolar atau molar mandibula untuk mengeliminasi terjadinya superimposisi
dari wujud anatomi lainnya seperti sinus maksilaris dan palatum durum. 6 Pada
penelitian Ilhan et al. (2017), ROI ditentukan seluas mungkin pada sisi mesial, distal,
dan apikal implan untuk mempertahankan sebanyak mungkin informasi yang berguna
dari suatu gambar radiografi.5 Namun beberapa studi telah menilai keakuratan
perhitungan dimensi fractal dari gambar radiografi, ditemukan bahwa hal tersebut
tidak sensitif terhadap variasi pengukuran besar atau kecil. Selanjutnya, ditemukan
bahwa penempatan ROI lebih penting daripada penetapan ukuran ROI. Pada
penelitian ini ditetapkan ukuran ROI 3x10 mm dari ulir pertama implan dan diberi
jarak 1 mm dari sisi mesial dan distal karena adanya remodeling dalam tulang sekitar
1 mm dari implan.30
Rerata nilai dimensi fractal pada kelompok trabekula peri-implan adalah
1,159±0,065 dan pada kelompok trabekula normal adalah 1,164 ± 0,046 dengan
p=0,840 (p>0,05) yang menunjukkan bahwa perbandingan nilai dimensi fractal
trabekula peri-implan dan sisi trabekula normal pada mandibula tidak signifikan. Hal
ini sesuai dengan penelitian Ilhan et al. (2017) yang diperoleh hasil tidak signifikan
terhadap nilai dimensi fractal pada trabekula peri-implan setelah pemasangan protesa
setelah 12 bulan dan sisi kontralateral sehat. 5 Dapat dinyatakan bahwa nilai dimensi
fractal pada mandibula trabekula peri-implan setelah 3 sampai 6 bulan pemasangan
implan menunjukkan hasil yang sebanding dengan sisi trabekula normal. Hal ini
disebabkan waktu pemasangan implan berada pada periode minimal yaitu 3-6 bulan
dari proses penyembuhan yang dibutuhkan sebelum dilakukan pemberian muatan 4
sehingga dianggap sudah terjadi penyembuhan tulang disekitar implan gigi.5 Nilai
dimensi fractal dari tulang trabekula pada peri-implan diberi skor dan dinilai sehat
ketika dimensi tersebut sesuai dengan sisi yang berlawanan pada radiografi
panoramik digital.34 Jung menyatakan bahwa tidak terdapat perubahan signifikan
nilai dimensi fractal dalam 6 bulan pertama setelah pemasangan implan.30
Meskipun perbandingan nilai dimensi fractal yang didapatkan dalam
penelitian ini menunjukkan perbedaan nilai yang tidak signifikan, namun nilai rata-
rata pada sisi trabekula peri-implan lebih rendah dari sisi trabekula normal dimana hal
ini berbeda dengan penelitian Ilhan et al. yang diperoleh nilai dimensi fractal sisi
peri-implan lebih tinggi dibandingkan dengan sisi trabekula sehat.5 Hal ini dapat
disebabkan perbedaan pada waktu yang digunakan pada sisi trabekula peri-implan
dimana Ilhan et al. dan Mu et al. menetapkan waktu pada sisi peri-implan yaitu 12
bulan setelah pemberian beban pengunyahan.5 Penelitian Zeytinoğlu et al.
dimensi fractal pada daerah edentulus yang lebih rendah.34 Analisis fractal telah
diteliti untuk menilai perubahan pada periodontal dan periapikal rutin dan dilaporkan
dapat menjadi alat diagnostik yang bermanfaat. 33,34 Perubahan osteoporosis terkait
usia juga telah dievaluasi dalam sebuah penelitian yang menunjukkan variasi
signifikan dalam dimensi fractal pada penilaian terhadap pasien normal dan
osteoporosis serta juga dinyatakan bahwa daerah premolar bawah sebagai lokasi yang
cocok untuk dilakukan analisis fractal.33,35
Terdapat kontradiksi dari beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
saat ini tidak ada persetujuan mengenai hubungan antara dimensi fractal dan
kompleksitas tulang trabekula. Beberapa temuan mendukung gagasan bahwa dimensi
fractal meningkat dalam keadaan terkena penyakit dan osteoporosis, sementara yang
lain mendukung gagasan bahwa kondisi sakit dapat mengurangi kompleksitas
trabekula dan menurunkan dimensi fractal.6
Telah diketahui bahwa tulang trabekula menunjukkan anisotropi terarah dari
sifat mekanik dan arsitekturnya, tergantung pada fungsi fisiologis dan pemuatan
mekaniknya pada tulang. Oleh karena itu, mungkin dapat untuk dinyatakan bahwa
kedua asumsi itu mungkin benar, tergantung pada penyakit yang memengaruhi tulang
trabekula dan bagaimana hal tersebut dapat menghancurkan trabekula halus di
berbagai bagian tubuh.6
Menjadikan analisis fractal sebagai prosedur klinis rutin dinilai perlu adanya
kesepakatan mengenai metode estimasi analisis fractal. Hal ini dapat dicapai dengan
melakukan lebih banyak uji klinis dan pada ukuran sampel yang lebih besar.
Mengingat kontroversi seputar analisis fractal, perlu dilakukan studi klinis analitik
lebih lanjut. Penelitian ini dapat membentuk dasar untuk penelitian lebih lanjut
dengan kelompok populasi yang berbeda, akhirnya menjadikan analisis fractal
sebagai alat prognostik untuk implan intraosseus.4
Penting untuk dilakukan pemeriksaan tulang peri-implan pada interval
tertentu untuk memastikan adanya tulang yang adekuat dan mendeteksi tanda-tanda
kegagalan integrasi pada tahap awal.5-6 Telah ditunjukkan bahwa kondisi radiografi di
sekitar tulang trabekula, seperti kuantitas atau sudut penyinaran, tidak mempengaruhi
dimensi fractal dari pola trabekular.5,6,23 Oleh karena itu, analisis fractal dipercaya
sebagai metode yang ekonomis dan mudah didapat untuk menilai perubahan pada
tulang trabekula.4,5
BAB 6
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Rata-rata nilai dimensi fractal dengan menggunakan radiografi panoramik
pada kelompok trabekula peri-implan adalah 1,159±0,065 dan pada kelompok
trabekula normal adalah 1,164 ± 0,046.
2. Berdasarkan hasil uji statistik parametrik dengan independent t-test,
didapatkan nilai p>0,05 yaitu p=0,840 (tidak signifikan) yang menunjukkan bahwa
nilai dimensi fractal dengan menggunakan radiografi panoramik pada mandibula
trabekula peri-implan setelah 3 sampai 6 bulan pemasangan implan menunjukkan
hasil yang sebanding dengan sisi trabekula normal.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disarankan hal-hal sebagai
berikut:
1. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan
menggunakan radiografi yang berbeda.
2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dilakukan pada kelompok dengan
jumlah sampel lebih besar agar diperoleh hasil yang lebih representatif.
DAFTAR PUSTAKA
10. Oliveira MCL, Santos AC, Paulo G, Campos PSF, Santos J. Application of a
newly developed software program for image quality assessment in cone beam
computed tomography. Imaging Sci Dent 2017; 47: 75-86.
11. White SC, Pharoah MJ. Oral Radiology principles and interpretation. Ed 6 th.
Canada: Elsevier, 2014:155-6.
12. Avery JK, Chiego DJ. Essentials of Oral Histology and Embryology. Ed 3 th.
Missouri: Elsevier, 2006:160.
13. Taguchi A, Tanimoto K, Akagawa Y, Suei Y, Wada T, Rohlin M. Trabecular
bone pattern of the mandible. Comparison of panoramic radiography with
computed tomography. Dentomaxillofac Radiol 1997; 26: 85-9.
14. Sakaguchi RL, Powers JM. Craig’s Restorative Dental Materials. Ed 13 th.
Philadelphia: Elsevier, 2012:356-367.
15. Taylor TD, Laney WR. Dental Implants: Are They for Me?.
http://dentalimplants.uchc.edu/about/types.html (17 Januari 2018).
16. Yunus B. Keterbatasan radiografi panoramik dalam pengukuran
ketidaksimetrisan mandibula. J Dentomaxillofac Sci 2007:16-20.
17. Cash M, Perschbacher S. Panoramic Radiographic Technique – Patient.
https://iits.dentistry.utoronto.ca/node/751 (15 Januari 2018).
18. Boel T. Dental radiografi prinsip & teknik. Medan: USU press, 2015:64.
19. Nowzari H, Chee W, Yi K, Pak M, Chung WH, Rich S. Scalloped Dental
Implants: A Retrospective Analysis of Radiographic and Clinical Outcomes of
17 Nobel Perfect Implants in 6 Patients. Clin Implant Dent Relat Res 2006 ;8(1):
1-10.
20. Wayne Rasband. ImageJ: Introduction. https://imagej.nih.gov/ij/docs/intro.html
(17 Januari 2018).
21. Wayne Rasband. Fractal Dimensions and Complexity.
https://imagej.nih.gov/ij/plugins/fraclac/FLHelp/FractalDimension.html (17
Januari 2018).
22. Oliveira ML, Saraiva JA, Scaf G, Monteiro Loffredo LC, Tosoni GM. Fractal
dimension of the mandibular trabecular bone measured on digital and digitized
images. J Oral Maxillofac Radiol 2015; 3: 39-43.
23. Suer BT, Yaman Z, Buyuksarac B. Correlation of Fractal Dimension Values with
Implant Insertion Torque and Resonance Frequency Values at Implant Recipient
Sites. Int J Oral Maxillofac Implants 2016; 31: 55-62.
24. Hupp JR. Introduction to Implant Dentistry: A Student Guide. J Oral Maxillofac
Surg. 2017; 75(Suppl): 3, 85.
25. Darmawan M. Image-J Review (Powerful and Versatile Quantitative Image
Analysis Tool). https://martendarmawan.wordpress.com/2013/11/21/image-j-
review-powerful-and-versatile-quantitative-image-analysis-tool/ (20 Januari
2018).
26. Sampurno J, Faryuni ID. Metode Analisis Fractal. Ed 1. Yogyakarta:
DEEPUBLISH. 2016: 1-5, 14-5.
27. Putra D. Pengolahan Citra Digital. Ed 1. Yogyakarta: ANDI. 2010: 374-5, 410-1.
28. Vasovic M, Jovanovic L, Djordjevic A. Bone Quality Assessment of Dental
Implant Recipient Sites. Ser J Exp Clin Res 2015; 16 (4): 327-331.
29. S. Parithimarkalaignan, T. V. Padmanabhan. Osseointegration: An Update. J
Indian Prosthodont Soc (Jan-Mar 2013) 13(1):2–6.
30. Mu TJ, Lee DW, Park KH, Moon IS. Changes in the fractal dimension of peri-
implant trabecular bone after loading: a retrospective study. J Periodontal
Implant Sci 2013; 43(5): 209-214.
31. Bosshardt DD, Chappuis V, Buser D. Osseointegration of titanium, titanium
alloy and zirconia dental implants: current knowledge and open questions.
Periodontol 2000 2017; 73(1): 22-40.
32. Jolley L, Majumdar S, Kapila S. Technical factors in fractal analysis of periapical
radiographs. Dentomaxillofac Radiol 2006; 35: 393-7.
33. Saeed SS, Ibraheem UM, Alnema MM. Quantitative analysis by pixel intensity
and fractal dimensions for imaging diagnosis of periapical lesions. Int J Enhanc
Res Sci Technol Eng 2014; 3: 138-44.
Descriptive Statistics
Group Statistics
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Besar biaya yang diperlukan pada penelitian ini adalah sebesar dua juta seratus
ribu rupiah dengan rincian sebagai berikut:
Biaya alat tulis, kertas dan tinta printer : Rp 550.000,00
Biaya pengadaan proposal dan hasil penelitian : Rp 750.000,00
Biaya transportasi : Rp 700.000,00
Biaya suvenir : Rp 900.000,00
+
Jumlah : Rp 2.900.000,00
Waktu Penelitian
Agustus September Oktober November Januari
No. Kegiatan
2017 2017 2017 2017 2018
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan Proposal
2. Seminar Proposal
3. Revisi Proposal
5. Pengumpulan Data
7. Penyusunan Laporan
1. Penyusunan Proposal
2. Seminar Proposal
3. Revisi Proposal
5. Pengumpulan Data
7. Penyusunan Laporan
Riwayat Peneliti
Nama : Aditha Khalissha Shahna
Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 18 November 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak ke : 1 (satu) dari 2 (dua) bersaudara
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Kav. H. Darmansyah Jl. Pringgondani RT 002/010
No. 20, Margahayu, Bekasi Timur, Jawa Barat
No. Telp : 087868651419
Alamat e-mail : adithakhalissha@gmail.com
Riwayat Pendidikan
2001 – 2007 : SDN Margahayu XIII
2007 – 2010 : SMPN 2 Bekasi
2010 – 2013 : SMAN 3 bekasi
2014 – sekarang : Program Sarjana-1 Pendidikan Dokter Gigi Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara