BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rancangan pembelajaran yang
harus dikembangkan guru sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan profesinya kepada
masyarakat, sejawat, dan peserta didik. Dalam pengembangan RPP guru menterjemahkan prinsip-
prinsip pedagogi dan pembelajaran dalam suatu perencanaan, dan kemudian merealisasikan
perencanaan tersebut dalam bentuk pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan pembelajaran
yang menerapkan pendekatan saintifik untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
peserta didiknya. RPP adalah taught curriculum yang berarti bahwa apa yang dirancang dalam
kurikulum harus tertuang dalam RPP, untuk mencapai hasil belajar peserta didik atau learned
curriculum yang merupakan hasil langsung dari pengalaman belajarnya.
Kesinambungan prinsip-prinsip kurikulum dalam RPP dan kesesuaian pengalaman belajar peserta
didik dengan RPP akan menyebabkan hasil belajar yang dimiliki peserta didik sesuai dengan yang
diharapkan kurikulum. Jika RPP yang dirancang guru mewakili apa yang dirancang kurikulum tetapi
pengalaman belajar peserta didik berbeda dari apa yang dirancang dalam RPP maka hasil belajar
peserta didik tersebut adalah hasil pengalaman belajar mereka dan bukan merupakan hasil dari apa
yang dirancang kurikulum. Oleh karena itu posisi RPP sangat penting secara pedagodik dan
akademik, bukan hanya sekedar memenuhi persyaratan administratif.
Selanjutnya, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah menjelaskan bahwa Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi sesuai dengan tuntutan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam Permendikbud tersebut tersurat bahwa setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
Lebih lanjut, Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum pada bagian Pedoman Umum Pembelajaran, menyatakan bahwa
strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang
dimuat dalam Kurikulum 2013. Dalam arti bahwa kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan,
sedangkan pembelajaran merupakan bagaimana cara mengajarkannya agar kkompetensi tersebut
2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah 1
Panduan Pengembangan RPP
dapat dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyusunan RPP yang
dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada buku
pegangan guru, buku siswa atau silabus yang telah ditetapkan. Bertentangan dengan penjelasan di
atas, fakta yang ada mengindikasikan bahwa guru masih mengalami kesulitan dalam menyusun
ataupun mengembangkan RPP sesuai ketentuan kurikulum yang berlaku, terutama tentang
pengembangan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dan pengembangan
penilaian autentik.
Mengingat bahwa setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk
ketercapaian kompetensi lulusan seperti telah dikemukakan, maka masih diperlukan adanya panduan
atau model untuk membantu guru dalam mengembangkan RPP. Untuk hal itu, maka Direktorat
Pembinaan SMA menyusun berbagai naskah yang dapat membantu guru dalam mengembangkan
RPP sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampunya, salah satunya adalah Model
Pengembangan RPP.
B. Tujuan
Naskah ini digunakan untuk memfasilitasi guru secara individual maupun kelompok dalam
mengembangkan dan menyusun RPP sesuai dengan rambu-rambu sebagaimana yang tercantum pada
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses dan Permendikbud Nomor 81A Tahun
2013 tentang Impelmentasi Kurikulum.
C. Ruang Lingkup
Naskah model pengembangan RPP ini mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Konsep dan Acuan Pengembangan RPP
2. Komponen dan Format RPP.
3. Meknisme Pengembangan RPP
4. Evaluasi dan revisi RPP
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah.
2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah 2
Panduan Pengembangan RPP
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum.
9. Surat Edaran Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum.
BAB II
ACUAN PENGEMBANGAN RPP
Pengembangan RPP merupakan kewajiban yang harus dikembangkan guru mata pelajaran sebelum
melaksanakan proses pembelajaran. Dalam mengembangkan RPP perlu diperhatikan beberapa hal
antara lain; 1) landasan operasional, 2) hubungan antara empat Kompetensi Inti, 3) prinsip
pengembangan, dan 4) pendekatan, atau model, atau metode yang disesuaikan dengan karakteristik
Kompetensi Dasar (KD) atau karakteristik mata pelajaran, serta tujuan yang akan dicapai.
A. Landasan opersional
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa SKL
digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan. Memperhatikan kandungan isi Permendikbud tersebut
terkait dengan standar isi, standar proses, dan standar penilaian pendidikan, maka peraturan
tersebut harus menjadi acuan dalam mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP)
yang antara lain mencakup materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan kegiatan penilaian.
Selanjutnya Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses menyatakan bahwa
langkah awal dalam proses pembelajaran adalah perencanaan yang diwujudkan dengan kegiatan
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran, dengan
maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran.
Pengembangan RPP juga dapat dilakukan oleh guru dalam suatu kelompok mata pelajaran
tertentu yang difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh
kepala sekolah, atau melalui MGMP antarsekolah atau antarwilayah yang dikoordinasikan dan
disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.
Dimensi Kualifikasi
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah
secara mandiri.
Ketiga domain sikap, pengeatahuan, dan keterampilan dalam SKL tersebut dijabarkan kedalam
Kompetensi Inti (KI), yang untuk jenjang SMA dirumuskan sebagai berikut;
Untuk memhami keterkaitan Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) dalam pembelajaran, dapat dilakukan melalui kajian terhadap silabus dan buku
guru dan/atau buku siswa.
(Contoh hasil kajian tersebut dapat dilihat didalam naskah Model Pembelajaran mata
pelajaran masing-masing).
2. RPP dikembangkan dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi
di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat,
potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
3. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian,
semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
4. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan Mengembangkan
budaya membaca dan menulis.
5. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
6. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.
7. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian
dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat teridentifikasi di
mana pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan peserta didik.
8. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar.
9. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata
pelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
10. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi
secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi
2. Model pembelajaran
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus
atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Bruce Joyce
dan Marsha Weil (dalam Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan
4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model
pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun tentang Standar Proses, model pembelajaran
yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Inkuiri
(Inquiry Based Learning), model pembelajaran Discovery (Discovery Learning), model
2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah 8
Panduan Pengembangan RPP
pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), dan model pembelajaran berbasis
permasalahan (Problem Based Learning).
Untuk menentukan model pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut.
a. Kesesuaian model pembelajaran dengan kompetensi sikap pada KI-1 dan KI-2 serta
kompetensi pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan KD-3 dan/atau KD-4.
b. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-1 (jika ada) dan KD-2 yang
dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian materi pembelajaran dengan
tuntutan KD-3 dan KD-4 untuk memgembangkan kompetensi pengetahuan dan
keterampilan.
c. Penggunaan pendekatan saintifik yang mengembangkan pengalaman belajar peserta didik
melalui kegiatan mengamati (observing), menanya (questioning),
mencoba/mengumpulkan informasi (experimenting/ collecting information),
mengasosiasi/menalar (assosiating), dan mengomunikasikan (communicating).
(lihat Model Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Mata Pelajaran)
Berikut adalah contoh kegiatan dalam model pembelajaran dikaitkan dengan pendekatan
saintifik (5M).
a. Model Inquiry Learning
Model pembelajaran Inkuiri biasanya lebih cocok digunakan pada pembelajaran
matematika, tetapi mata pelajaran lainpun dapat menggunakan model tersebut asal
sesuai dengan karakteristik KD atau materi pembelajarannya. Langkah-langkah dalam
model inkuiri terdiri atas:
1) Observasi/Mengamati berbagi fenomena alam. Kegiatan ini memberikan
pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana mengamati berbagai fakta atau
fenomena dalam mata pelajaran tertentu.
2) Mengajukan pertanyaan tentang fenomana yang dihadapi. Tahapan ini melatih
peserta didik untuk mengeksplorasi fenomena melalui kegiatan menanya baik
terhadap guru, teman, atau melalui sumber yang lain.
3) Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban. Pada tahapan ini peserta didik
dapat mengasosiasi atau melakukan penalaran terhadap kemungkinan jawaban
dari pertanyaan yang diajukan.
4) Mengumpulkan data yang terakait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan,
sehingga pada kegiatan tersebut peserta didik dapat memprediksi dugaan atau
yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan.
1) Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk memfokuskan peserta
didik mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.
2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Pengorganisasian pembelajaran salah
satu kegiatan agar peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau
menanya) terhadap malasalah kajian.
3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta didik
melakukan percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam rangka menjawab
atau menyelesaikan masalah yang dikaji.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta didik mengasosiasi data
yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
5) Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik mendapat
jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.
4. Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3)
diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8)
debat, dan (9) simposium. Pendekatan pembelajaran saintifik dapat menggunakan metode
pembelajaran antara lain metode diskusi, metode eksperimen, metode demonstrasi, dan
metode simulasi.
Pada bahasan ini kan dijelaskan empat metode yang berkaitan dengan kegiatan 5 M, yaitu
metode Diskusi, metode Eksperimen, metode Demonstrasi, dan metode Simulasi.
a. Diskusi
Diskusi merupakan suatu kecakapan atau pembahasan terarah tentang suatu topik,
masalah atau isu yang menarik perhatian semua peserta didik. pembahasan dapat
diarahkan pada klarifikasi (penjelasan) suatu isu atau masalah, menghimpun ide dan
pendapat, merancang kegiatan, atau memecahkan masalah. Kegiatan diskusi dapat
dilaksanakan dalam kelompok atau klasikal.
Metode ini dapat merangsang peserta didik lebih kreatif dalam memberi gagasan/ide,
melatih membiasakan bertukar pikiran dalam mengatasi masalah, dan melatih peserta
didik untuk mengemukakan pendapat secara verbal.
b. Eksperimen
Suatu cara pengelolaan pembelajaran dimana peserta didik melakukan aktivitas
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya.
Dalam metode ini peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek,
menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang
dipelajarinya
2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah 12
Panduan Pengembangan RPP
c. Demonstrasi
Demonstrasi merupakan suatu presentasi yang dipersiapkan untuk memperlihatkan
suatu perilaku atau prosedur. Presentasi disetai dengan penjelasan lisan, alat, ilustrasi
dan pertanyaaan. Dalam kegiatan pembelajaran demonstrasi, peserta didik melakukan
aktivitas demonstrasi dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajarinya. Dengan metode ini dapat dikurangi terjadinya verbalisme, pembelajaran
lebih menarik, dan peserta didik memiliki kesempatan membandingkan antara teori
dengan kenyataan.
Tujuan demonatrasi antara lain;
1) mengajarkan bgaimana berbuat atau menggunakan alat/prosedur,
2) meyakinkan bahwa prosedur tersebut adalah benar
3) membangkitkan minat untuk mencoba.
d. Simulasi
Simulasi merupakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan peralatan atau
suasana tiruan.
Tujuan;
1) peserta didik menguasai konsep dan keterampilan intelektual, sosial, dan motorik
dalam bidang-bidang yang dipelajarinya.
2) Peserta didik mampu belajar melalui situasi tiruan dengan sistem umpan balik
dan penyempurnaan yang berkelanjutan.
dan percaya diri, memperkaya pengetahuan, sikap, dan ketrampilan, dan untuk
meningkatkan gairah belajar peserta didik.
Contoh keterkaitan antara metode pembelajaran dengan kegiatan 5M dapat dilihat pada
Tabel 4 berikut.
Mengumpulkan
Kegiatan/ Menga Mengomun
Mengamati Menanya data/eksperimen
Metode (*) sosiasi ikasikan
/eksplorasi
Diskusi
Eksperimen
Simulasi
Demonstrasi
E. Komponen RPP
Mengacu pada Permendikbud Nomor 81A Lampiran IV tentang Pedoman Umum
Pembelajaran dan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Stadar Proses, komponen
RPP mencakup: 1) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester, 2) materi pokok; 3)
alokasi waktu; 4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; 5) materi
pembelajaran; 6) metode pembelajaran; 7) media, alat dan sumber belajar; 8) langkah-langkah
kegiatan pembelajaran; dan 9) penilaian.
Kesembilan komponen tersebut dituangkan dalam RPP dengan menggunakan format seperti
berikut;
Format RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA …
Mata Pelajaran :…
Kelas/Semester *) :…
Materi Pokok :…
Alokasi Waktu : ...
A. Kompetensi Inti
1. _______________
2. _______________
3. _______________
4. _______________
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
Indikator: __________________ **)
2. _____________ (KD pada KI-2)
Indikator: __________________ **)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4)
Indikator: __________________
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
(rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran
(rincian dari Kegiatan Pembelajaran) ***)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
C. Media
D. Alat/Bahan
E. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Pembelajaran/Rancangan Pertemuan
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit),
dan seterusnya.
H. Penilaian ****)
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
………., ………………… *****)
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA ……..
_______________ __________________
NIP. …. NIP. ….
Keterangan :
*) Untuk satuan pendidikan penyelenggara Sistem Kredit Semester, dapat ditulis dengan “Beban
Belajar : …… sks ”.
**) Indikator untuk KD-KD dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan karena keduanya
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung. Indikator untuk KD-KD dari KI.3 dan KI.4
harus dikembangkan karena keduanya dicapai melalui pembelajaran langsung.
***) dimaksudkan sebagai metode yang digunakan dalam setiap pertemuan dan harus dijaga
kesinambungan antara pertemuan satu dengan pertemuan berikutnya untuk dalam satu RPP
****) dituliskan penilaian untuk aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. untuk setiap
pertemuan
*****)Tambahan legalisasi Guru mata pelajaran dan Kepala Sekolah untuk kepentingan
administratif.
BAB III
MEKANISME PENYUSUNAN RPP
A. Mekanisme
Pengembangan RPP merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari kajian terhadap silbus dan
buku guru/siswa, dengan tujuan menyusun perencaanaan kegiatan pembelajaran supaya efektif
dan efisien, sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Dengan
demikian, maka pengembangan RPP dapat digambarkan sebagai suatu proses menjabarkan
keterkaitan antara KI dan KD dengan ketercapaian SKL, melalui proses pembelajaran dan
penilaian. Rangkain proses tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar 1 berikut;
Penilaian
KI-3, KD-3…, Materi Pokok Pengetahuan
KI-1, KI-2,
S
IPK
KD-1…, KD-2…,
Tujuan
Penilaian
Sikap
K
Kegiatan
Pembelaja Pembelajaran L
ran
Penilaian
KI-4, KD-4…,
Ketrampilan
Penjelasan gambar;
1. Keterkaitan antara KI dan SKL
a. KI-3 kompetensi pengetahuan yang dikembangkan menjadi Kompetensi Dasar (KD) dan
Indikator Pencpaian Kompetensi (IPK), dan selanjutnya dikembangkan menjadi materi
pokok/tema/topik yang harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran
(though curriculum) dan akan memberikan pengalaman belajar secara langsung (direct
teaching). Untuk mengetahui keberhasilan peserta didik terhadap pengetahuan, dilakukan
penilaian pengetahuan dalam bentuk tes tulis, tes lisan, atau penugasan.
b. KI-1 dan KI-2 merupakan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial (dapat
dikembangkan menjadi KD dan IPK sesuai karakteristik mata pelajaran) yang harus
dicapai peserta didik sebagai dampak penggiring (nurturant effects) dan merupakan
pengalaman belajar tidak langsung (indirect teaching) melalui kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan guru. Penilaian ketercapaian kompetensi sikap tersebut dapat dilakukan
melalui pengamatan/observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, atau jurnal.
c. KI-4 merupakan kompetensi keterampilan yang dikembangkan menjadi KD dan IPK dan
harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran (though curriculum) yang
akan memberikan pengalaman belajar secara langsung (direct teaching). Penilaian
kompetensi keterampilan dapat dilkukan antara lain dengan penilaian projek, unjuk kerja,
atau portofolio.
d. Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan menggunakan pendekatan saintifik, yaitu
pendekatan pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar belajar kepada peserta
didik melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan informasi, menalar
atau mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
e. Keempat kompetensi tersebut harus dicapai peserta didik sebagai hasil pembelajaran secara
utuh dan terpadu, agar peserta didik dapat mencapai kompetensi minimal sesuai dengan
tuntutan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
d. Penggunaan KKO pada IPK disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, dan dikaitkan
dengan materi pembelajaran yang memuat pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
(untuk kelas X), serta metakognisi (untuk kelas XI dan XII).
c. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran antara lain; 1)
Kegiatan pembelajaran disusun sebagai acuan bagi guru agar dapat melaksanakan
proses pembelajaran secara profesional, (2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian
kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan
yang merupakan pengalaman belajar untuk mencapai kompetensi tertentu sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan, (3) Kegiatan pembelajaran untuk setiap
pertemuan merupakan skenario atau langkah-langkah yang dapat memotivasi dan
mengarahkan peserta didik untuk aktif belajar dan menerapkan pengetahuannya dalam
kehidupan nyata melalui kegiatan 5M.
d. Kegiatan pembelajaran diorganisasikan menjadi kegiatanPendahuluan, kegiatan Inti,
dan kegiatan Penutup. Keseluruhan proses pembelajaran tersebut harus menggambarkan
pengalaman peserta didik dalam mencapai kompetensi melalui kegiatan 5M. Kegiatan
pembelajaran dapat berupa pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peniruan oleh
peserta didik, pengecekan dan pemberian umpan balik oleh guru, dan pelatihan lanjutan.
Selain hal yang dijelaskan di atas, dalam pengembangan kegiatan pembelajaran juga perlu
diperhatikan model atau metode pembelajaran yang digunakan, alokasi waktu, serta
alat/bahan, atau sumber, serta media yang diperlukan.
a. Model dan/atau metode pembelajaran dipilih yang sesuai dengan pendekatan
saintifik yang diperlukan untuk mengembangkan sikap (spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan) yang pelaksanaannya difokuskan kepada kesesuaian
dengan pengalaman belajar peserta untuk mencapai kompetensi tertentu. Selain itu,
pemilihan model atau metode juga harus mempertimbangkan karakteristik KD atau
materi pembelajaran.
b. Menentukan alokasi waktu
1) Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif
dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD.
2) Waktu harus leluasa untuk memungkinkan peserta didik berproses
(menyelesaikan tugas dan mengikuti prosedur yang ditetapkan)
3) Alokasi waktu dirinci dan disesuaikan dengan RPP karena yang dicantumkan
pada silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang
dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
c. Menentukan alat/bahan/media, atau simber belajar
6. Mengembangkan Penilaian
a. Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.
b. Penilaian dilakukan dengan menggunakan penilaian autentik dan tes dalam bentuk tertulis
maupun lisan. , pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa
tugas, projek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
c. Oleh karena pada setiap pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya,
maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
d. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan
KI-4.
e. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta
didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi
seseorang terhadap kelompoknya.
f. Sistem penilaiannya berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk
mengetahui kesulitan peserta didik. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak
lanjut.
g. Tindak lanjut hasil penilaian berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program
remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan
program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
h. Sistem penilaian disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses
pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi
lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara,
maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
(Lihat naskah Model Pengembangan Penilaian)
7. Menyusun RPP
Penyusunan RPP pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengisi/mengembangkan komponen-komponen RPP seperti yang tampak pada format di BAB II.
Untuk melakukan hal tersebut dapat menggunakan hasil kajian terhadap silabus dan buku guru
dan/atau buku siswa seperti contoh pada tabel 5 berikut;
KD 3.7 Menganalisis Teks deskriptif lisan Fakta Mengamati Santun, KD 3.7 Tes tulis KD 4.9 Unjuk
fungsi sosial, struktur dan tulis, sederhana, jujur, dan tes Kinerja
Struktur text: Peserta didik Mengidentif Menyunting
teks, dan unsur tentang orang, disiplin, lisan
memperhatikan/menonton ika si teks deskriptif
kebahasaan pada teks tempat wisata, dan Penyebutan nama percaya
beberapa contoh teks/film struktur teks lisan
deskriptif sederhana bangunan bersejarah orang, tempat diri,
tentang penggambaran orang, pada teks Menyunting
tentang orang, tempat terkenal wisata, dan bertanggun
tempat wisata, dan bangunan deskriptif. teks deskriptif
wisata, dan bangunan bangunan bersejarah g jawab,
bersejarah. Menyimpul tulisan
bersejarah terkenal, terkenal dan nama kerjasama
Peserta didik menirukan kan fungsi
sesuai dengan konteks Topik bagian-bagiannya
contoh secara terbimbing. sosial teks
penggunaannya. yang di-pilih untuk KD 4.10
Keteladanan Peserta didik belajar deskriptif.
dideskripsikan
tentang perilaku menemukan gagasan pokok, Menemukan Menyusun
Penyebutan sifat
toleran, informasi rinci dan informasi unsur sebuah teks
KD 4.8 orang, tempat
kewirausaha an, tertentu dari teks kebahasaan deskriptif.
wisata, dan
Menangkap makna nasionalisme, pada teks Melakukan
bangunan bersejarah
dalam teks deskriptif percaya diri. deskriptif. monolog teks
terkenal dan
lisan dan tulis Menanya deskriptif dalam
bagiannya, dan
4.9 Menyunting teks tempat wisata, dan perbedaan antar berbagai teks Menamakan
deskriptif lisan dan bangunan bersejarah deskripsi yang ada dalam infor-masi
tulis, sederhana, terkenal yang bahasa Inggris, perbedaan teks rinci tersirat
tentang orang, semuanya sesuai dalam bahasa Inggris dengan dan atau
tempat wisata, dan dengan fungsi sosial yang ada dalam bahasa tersurat dari
bangunan bersejarah yang hendak dicapai. Indonesia teks
terkenal, dengan deskriptif
Peserta didik mempertanyakan
memperhatikan lisan dan
gagasan pokok, informasi rinci
fungsi sosial, Konsep tulisan
dan informasi tertentu dari teks
struktur teks, dan Menemukan
Fungsi sosial: deskriptif
unsur kebahasaan informasi
yang benar dan Membanggakan, tertentu dari
sesuai konteks. mengenalkan, teks
Mengumpulkan data
mengidentifikasi, deskriptif
Peserta didik
mengelompokkan teks
deskripsi sesuai dengan fungsi
sosialnya.
mendiskusikan ungkapan
pemaparan jati diri yang
mereka temukan dari sumber
lain
memperoleh balikan
(feedback) dari pendidik dan
teman tentang fungsi sosial
dan unsur kebahasaan dalam
Mengomunikasikan
mendemonstrasi-kan
penggunaan pemaparan jati
diri secara lisan dan tertulis
menuliskan permasalahan
dalam menggu-nakan bahasa
Inggris untuk memaparkan jati
diri
No Komponen Keterangan
Kompetensi Dasar
Indikatornya;
4.8.1. Menemukan gagasan pokok, informasi rinci
dan informasi tertentu dari teks deskriptif
tentang tempat wisata dengan penuh percaya
diri dan bertanggung jawab.
4.8.2. Mendeteksi fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan dari teks deskriptif.
Contoh;
6 Materi pembelajaran
mengacu kepada IPK
dari KD-3 dan/atau KD- a. Materi pembelajaran mencakup materi yang
4 yang dikembankan bersifat faktual, konseptual, dan prosedural, sesuai
denngan hasil kajian. Pada contoh hasil kajian di
atas lihat kolom (3)
7 Media, Alat, dan a. Sarana, alat bantu dan bahan proses pembelajaran
Sumber Pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran untuk
setiap pertemuan.
a. Kegiatan Pendahuluan;
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Lampiran IV tentang Pedoman Umum Pembelajaran
menyatakan bahwa setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP dan
dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran, agar RPP telah tersedia
terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran.
Kegiatan reviu dan revisi dapat dilakukan oleh guru secara mandiri, misalnya dengan
membuat catatan tentang ketidak berhasilan atau kendala yang dihadapi, untuk dijadikan
acuan pada kegiatan pembelajaran di kelas berikutnya, atau sebagai bahan diskusi dengan
guru mata pelajaran yang sama. Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat dilakukan di dalam
kelompok guru mata pelajaran (MGMP) sekolah, atau MGMP kabupaten/kota secara berkala,
misalnya setiap bulan atau setiap awal semester.
BAB IV
PENUTUP
Pada tahun pelajaran 2014-2015 seluruhSMA harus melaksanakan Kurikulum 2013, sehingga
semua SMA berkewajiban untuk mengimplementasikan semua peraturan yang berkaitan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran untuk menjamin pencapaian kompetensi oleh peserta didik. Kegiatan
pembelajaran tersebut harus dapat mengembangkan potensi peserta didik sehingga mencapai
perkembangan yang seimbang antara kebutuhan fisik, psikis, dan spritual yang mencakup
domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Naskah ini disusun sebagai salah satu bahan untuk membantu guru atau TPK sekolah dalam
membantu guru menyusun RPP yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, peserta didik,
serta sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia di sekolah masing-masing.
Untuk selanjutnya, kritikan dan saran demi peningkatan dan perbaikan sangat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And
Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York.
Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Bloom, B.S., Englehart, M.B., Furst, E.J., Hill, W.H., & Krathwohl, D.L.1956. Taxonomy of
educational objectives. The classifications of educational goals. Handbook I.
Bloom’s Taxonomy: The 21st Century Version, Education Technology and Mobile Learning: A
Resource of Free Educational Web Tool and Mobile App for Education
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty.
Educational Policy, 12, 525-541.
Dit. PSMA (2014). Model Pembelajaran; Pendekatan Saintifik dalam Mata Pelajaran (Bahasa
Inggris, Biologi, dll). Jakarta
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Pendidikan Nasional
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum SMA/MA
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum
(RPP)
Kelas/semester : X/Ganjil
Materi pokok : Teks deskriptif lisan dan tulis sederhana, tentang tempat wisata
Alokasi waktu : 3 X 2 JP
1.2. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar
komunikasi internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar
2.3. Menunjukkkan perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai, dalam
melaksanakan komunikasi fungsional
2.4. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks deskriptif
sederhana tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, sesuai
dengan konteks penggunaannya.
3.8. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks deskriptif
sederhana tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, sesuai
dengan konteks penggunaannya.
3.8.1. Mengidentifikasi gambaran umum, informasi tertentu dan rinci dari teks
deskriptif tentang tempat wisata dengan penuh percaya diri dan bertanggung
jawab.
3.8.2. Membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks
deskriptif sederhana tentang tempat wisata.
4.9. Menangkap makna dalam teks deskriptif lisan dan tulis sederhana.
4.9.1. Menemukan gagasan pokok, informasi rinci dan informasi tertentu dari teks
deskriptif tentang tempat wisata dengan penuh percaya diri dan bertanggung
jawab.
4.9.2. Mendeteksi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks
deskriptif.
4.10. Menyunting teks deskriptif lisan dan tulis, sederhana, tentang orang, tempat wisata,
dan bangunan bersejarah terkenal, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.10.1. Menyunting teks deskriptif lisan sederhana tentang tempat wisata dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks.
4.10.2. Menyunting teks deskriptif tulis sederhana tentang tempat wisata dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks.
4.11. Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis sederhana tentang orang, tempat wisata, dan
bangunan bersejarah terkenal, dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dan unsur
kebahasaan, secara benar dan sesuai dengan konteks.
4.11.1. Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis sederhana tentang tempat wisata
dengan memperhatikan tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai dengan konteks.
A. Tujuan pembelajaran :
Pertemuan 1
Peserta didik terampil menganalisis dan menangkap makna teks deskripsi lisan dan tulis
sederhana tentang tempat wisata untuk melaksanakan komunikasi transaksional dan
fungsional menggunakan ungkapan dengan struktur teks yang runtut, unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks, dengan percaya diri, bertanggung jawab, peduli, kerjasama,
dan cinta damai.
Pertemuan 2
Peserta didik terampil menangkap makna dan menyunting teks deskripsi lisan dan tulis
sederhana tentang tempat wisata untuk melaksanakan komunikasi transaksional dan
fungsional menggunakan ungkapan dengan struktur teks yang runtut, unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks, dengan percaya diri, bertanggung jawab, peduli, kerjasama,
dan cinta damai.
Pertemuan 3
Peserta didik terampil menyunting dan menyusun teks deskripsi lisan dan tulis sederhana
tentang tempat wisata untuk melaksanakan komunikasi transaksional dan fungsional
menggunakan ungkapan dengan struktur teks yang runtut, unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks, dengan percaya diri, bertanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai.
B. Materi pembelajaran,
Teks desriptif lisan dan tulis sederhana
1. Fungsi sosial
2. Struktur teks
3. Unsur kebahasaan
C. Metode Pembelajaran:
Task Based Learning (TBL), Diskusi, Tanya-jawab, dan Presentasi
E. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
d. Kegiatan Pendahuluan (10’)
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
a. Mengamati (20’)
3) Peserta didik belajar menemukan gagasan pokok, informasi rinci dan informasi
tertentu dari brosur yang dibaca melalui beberapa pertanyaan arahan.
b. Menanya (15’)
1) Dengan bimbingan dan arahan guru, peserta didik mempertanyakan antara lain
perbedaan antar berbagai teks deskripsi yang ada dalam bahasa Inggris
terutama tentang fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan.
c. Mengeksplorasi (40’)
1) Peserta didik melaporkan hasil diskusi kelompok pada tahap mengamati dan
ditanggapi oleh kelompok lain
d. Penutup (5’)
Pertemuan 2
a. Kegiatan Pendahuluan (10’)
2) Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat pembelajaran teks
deskripsi tentang tempat wisata dalam kehidupan sehari-hari, seperti sebagai
membaca brosur wisata, membanggakan tempat wisata favorit;
d) Masih dalam kelompok yang sama peserta didik menyusun sebuah teks deskripsi
sederhana tentang tempat wisata favorit kelompok
2) Mengasosiasi (30’)
a) Peserta didik membedakan teks deskripsi yang sudah disunting dan disusun
sesuai dengan fungsi sosialnya.
b) Peserta didik memperoleh balikan (feedback) dari guru dan teman tentang setiap
yang dia sampaikan dalam kerja kelompok.
c. Penutup (5’)
1) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
You did a great job today, I’m very happy with your activity. Thank you very much for
your participation. By the way, how do you feel to be in my class? Please write your
feeling, your problem and your success during my class in your journal,
3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas individu untuk
menyunting sebuah teks deskripsi tempat wisata yang dibaca melalui website dan
menyampaikan hasil suntingannya ke guru lewat media sosial, email, facebook,
LINE, Kakao Talk, WhatsApp, atau WeChat.
Pertemuan 3
a. Kegiatan Pendahuluan (7’)
1) Mengomunikasikan (18’)
Aspek SIKAP/
PERILA PENGETAHUAN KETERAMPILAN
Kegiatan KU
Fungsi sosial, Menemukan informasi
MENGAMATI Jujur ungkapan, dan unsur dengan menjawab pertanyaan
(Peserta didik Disiplin kebahasaan dari teks seperti
membaca/ Tanggung
2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah 39
Panduan Pengembangan RPP
Aspek SIKAP/
PERILA PENGETAHUAN KETERAMPILAN
Kegiatan KU
mendengarkan -jawab deskrptif a. What tourist sport has been
beberapa teks) described?
b.Where is it Located?
c. How does it look like?
d.What does the writer use to
start the text?
e. Why do you think the
writer wrote the text
f. Which tourist sport do you
like? What makes you like
it?
g. What makes each text
different or the same?
Peduli Fungsi sosial, ungkapan, Keterampilan bertanya
MENANYA Tanggung dan unsur kebahasaan berbagai informasi tentang
jawab dari teks deskrptif fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan serta
isi teks deskripsi tentang
tempat wisata
(penggunaan bahasa yang
tepat, efektif, dan efisien)
Aspek SIKAP/
PERILA PENGETAHUAN KETERAMPILAN
Kegiatan KU
KASIKAN Tanggung dan unsur kebahasaan pengumpulan data tentang
jawab dari teks deskrptif fungsi sosial, struktur teks,
Kerja dan unsur kebahasaan dari
sama teks deskripsi
Mendemonstrasikan
keterampilan memaparkan
deskripsi sebuah tempat
wisata secara lisan/tulis
D C B A
KRITERIA
(1) (2) (3) (4)
Tidak Jelas Kegiatan jelas namun Beberapa Kegiatan Semua kegiatan Jelas
Mengamati
Pelaksanaannya tidak rinci Jelas dan Rinci dan Rinci
Kalimat jelas namun Kalimat dengan
Kalimat jelas dengan
ada beberapa unsur struktur sesuai dan
Kalimat kurang struktur dan unsur
Menanya bahasa yang belum unsur bahasa yang
bisa dipahami bahasa yang yang
tepat tepat serta
sederhana
pengucapan lancer
Membaca script, Sesekali melihat teks, Lancar dan kosa kata Lancar mencapai
Melakukan kosa kata kosa kata terbatas tapi dan kalimat fungsi sosial, struktur
Monolog terbatas, dan lancar berkembang, serta lengkap dan unsur
tidak lancar ada transisi kebahasaan sesuai
Fungsi sosial tercapai, Fungsi sosial
Penggunaan Fungsi sosial
struktur tepat dan tercapai, struktur dan
Menyunting kata, kalimat, tercapai, struktur dan
unsur kebahasaan unsur kebahasaan
Menulis teks dan struktur unsur kebahasaan
kurang tepat tepat serta ada
tidak sesuai tepat
modifikasi
2. Penugasan/ulangan harian
Tugas:
1) Read the following text carefully, then answer the questions that follow!
The Great Wall, one of the greatest wonders of the world, was listed as a World Heritage by
UNESCO in 1987. Just like a gigantic dragon, the Great Wall winds up and down across
deserts, grasslands, mountains and plateaus, stretching approximately 8,851.8 kilometers
(5,500 miles) from east to west of China. With a history of more than 2000 years, some of the
sections are now in ruins or have disappeared. However, it is still one of the most appealing
attractions all around the world owing to its architectural grandeur and historical
significance.
Great Wall of China is the longest structure ever built. It was erected entirely by hand. The
main part of the wall is about 3,460 kilometres long. One of the highest sections of the Great
Wall, on Mount Badaling, near Beijing, rises to about 11 metres high. This section is about
7.5 metres wide at its base and nearly 6 metres at the top. Watchtowers stand about 90 to 180
metres apart along the wall.
Pulau Merah is one of awesome 'hidden' Venice is a magical place to explore and
gems that Indonesia has. It is still virgin with experience: unique environment to enjoy
many trees. It has a vast white sandy beach the day with an atmosphere so romantic in
stretching for miles, featuring the island in the evening.
the middle of the bay. Not only sandy beach, In the evenings, in that mysterious silence
there are also great scenery with many that is only possible in Venice, the city
amazing tremendous rocks and sunset. becomes even more extraordinary and
Moreover, the constant and huge waves dreamlike, leaving us time to abandon
invite surfers to have an enjoyable surfing ourselves to romance, poetry, and
and experience the mystical feeling of surfing melancholy
next to this gigantic "red island" rock in the Venice need to be visited day and night to
middle of the waves though it is a very get the real unforgettable feelings: find
forgiving beach break. your Venice Hotels, search for them on the
It takes 3 hours driving from Banyuwangi to Venice Italy map and make your
reach this place or about 1 hour from reservation before you leave.
Purwoharjo.
………., ……………..
Mengetahui:
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
------------------------------------------- -----------------------------------------------
A. Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Indikator:
3.7.1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk kegiatan heuristik dalam penelitian sejarah
3.7.2. Mendeskripsikan bentuk-bentuk kegiatan verifikasi dalam penelitian sejarah
3.7.3. Menganalisis data dan fakta sejarah dari kegiatan heuristik
3.7.4. Menganalisis validitas dan relaibilitas data dan fakta sejarah dari kegiatanverifikasi
3.7.5. Mendeskripsikan bentuk-bentuk kegiatan interpretasi dalam penelitian sejarah
3.7.6. Menganalisis prinsip objektivitas yang subjektif dalam interprestasi terhadap fakta
sejarah.
3.7.7. Menyimpulkan berbagai langkah penelitian sejarah
4.7 Melakukan penelitian sejarah secara sederhana dan menyajikanya dalam bentuk laporan
penelitian
Indikator:
4.7.1. Menentukan topik penelitian sejarah di sekitarnya.
4.7.2. Menerapkan langkah heuristik dalam penelitian sesuai dengan topic yang dipilih.
4.7.3. Melakukan langkah verifikasi terhadap data dan fakta sejarah yang diperoleh dari
kegiatan heuristik.
4.7.4. Melakukan interpretasi terhadap data dan fakta sejarah yang diperoleh dari kegiatan
verifikasi.
4.7.5. Menuliskan hasil penelitian sejarah dalam bentuk laporan.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui sintaks inkuiri: penyajian fenomena, observasi,
rumusan masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun
kesimpulan, peserta didik dapat:
3.7.1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk kegiatan heuristik dalam penelitian sejarah
3.7.2. Mendeskripsikan bentuk-bentuk kegiatan verifikasi dalam penelitian sejarah
3.7.3. Menganalisis data dan fakta sejarah dari kegiatan heuristik
3.7.4. Menganalisis validitas dan relaibilitas data dan fakta sejarah dari kegiatan verifikasi
3.7.5. Mendeskripsikan bentuk-bentuk kegiatan interpretasi dalam penelitian sejarah
3.7.6. Menganalisis prinsip objektivitas yang subjektif dalam interprestasi terhadap fakta
sejarah.
3.7.7. Menyimpulkan berbagai langkah penelitian sejarah
4.7.1. Menentukan topik penelitian sejarah di sekitarnya.
4.7.2. Menerapkan langkah heuristic dalam penelitian sesuai dengan topic yang dipilih.
4.7.3. Melakukan langkah verifikasi terhadap data dan fakta sejarah yang diperoleh dari
2014, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah 45
Panduan Pengembangan RPP
kegiatan heuristik.
4.7.4. Melakukan interpretasi terhadap data dan fakta sejarah yang diperoleh dari kegiatan
verifikasi.
4.7.5. Menuliskan hasil penelitian sejarah dalam bentuk laporan.
2.3.1. Menunjukkan sikap jujur dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas penelitian.
1.2.1. Menunjukkan sikap keteladan keberagamaan dari pemimpin yang diteliti.
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
a. Kegiatan meneliti sejarah
b. Berbagai jenis laporan penelitian sejarah
2. Konsep
a. Heuristik
b. Verifikasi
c. Interpretasi
d. Historiografi
3. Prinsip
a. Objektifitas penulisan sejarah
b. Penentuan Topik Penelitian
c. Penentuan Data dan fakta sejarah
d. Realibilitas dan Validitas data dan fakta sejarah
4. Prosedural
a. Tahapan-tahapan Penelitian Sejarah
b. Penyajian Hasil Penelitian
Pendahuluan
Orientasi :
- Memberi salam
- Mempersilahkan berdoa
- Menanyakan kesiapan dan kenyamanan siswa dalam belajar
- Mengecek kehadiran
Motivasi
- Melakukan interaksi tentang pentingnya belajar sejarah.
- Melakukan tanya jawab tentang kejadian-kejadian di sekitar 15 menit
berkaitan dengan penelitian, misalnya kegiata aparat penegak
hukum mencari bukti dan pelaksanaan sidang pengadilan tertentu.
Apersepsi :
- Tanya jawab tentang materi KD yang lalu tentang sumber sejarah
(3.6/4.6).
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menyampaikan cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik dalam 8 pertemuan, apa yang menjadi aspek penilaian.
Kegiatan Inti
Mengamati
Guru menyajikan tayangan audio visual tentang kegiatan penelitian 105 menit
sejarah.
Peserta didik mengamati tayangan audio visual, mencatat hal-hal yang
menarik dari tayangan, mencatat hal-hal yang belum jelas dalam bentuk
pertanyaan
Setelah selesai melihat tayangan, guru menanyakan hal-hal yang ada di
tayangan audio visual, siswa mengungkapkan hal-hal yang dicatat,
mengungkapkan apa yang menjadi masalah bagi dirinya.
Guru memperdalam kegiatan pengamatan dengan memperlihatkan
berbagai macam buku-buku sejarah dan siswa untuk mengamati
dilanjutkan dengan tanya jawab.
Guru meminta siswa mencari dan membaca yang berkaitan konsep-
konsep penelitian sejarah.
Menanya
Dari hasil pengamatan dan proses membaca, guru mengarahkan siswa
untuk menanya tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam pembelajaran
penelitian sejarah, seperti bagaimana melaksanakan heuristic, verifikasi,
interpretasi, dan historiografi.
Mengeksplorasi
Berdasarkan hasil proses menanya siswa, guru membentuk kelompok
diskusi masing-masing maksimal 5 orang dengan ditunjuk ketua dan
sekretarisnya.
Masing-masing kelompok-kelompok bekerja untuk melakukan eksplorasi
konsep, prinsip, dan prosedur penelitian sejarah.
Secara secara kelompok mencari, mendalami, dan berdiskusi tentang
topik.
Penutup
Guru bersama-sama dengan peserta didik melakukan refleksi untuk
membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
dengan menanya atau bertanya. 15 menit
Pertemuan kedua
Pendahuluan
Orientasi :
- Memberi salam dan mempersilahkan siswa berdoa
- Menanyakan kesiapan dan kenyamanan siswa dalam belajar
- Mengecek kehadiran
Motivasi
- Menanyakan tentang apa yang telah dilakukan selama 1 minggu
yang lalu beserta pengalamannya. 15 menit
Apersepsi :
- Mengkaitkan dengan apa yang telah diperolehnya minggu yang
lalu untuk mengantarkan penguasaan konsep peneloitian sejarah.
Menyampaikan tujuan pembelajaran minggu kedua.
Menyampaikan cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
Mengeksplorasi
Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang telah diperolehnya
dari hasil eksplorasi.
Memberi kesempatan kepada kelompok untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dari hasil eksplorasi.
Kelompok mendiskusikan pemahaman-pemahaman baru dari diskusi
tersebut. 105 menit
Mengeksplorasi/Mencoba
Guru mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan penelitian sederhana
di lingkungan sekolah.
Kelompok menginplementasikan konsep penelitian yang diperolehnya
dimulai dengan heuristic.
Kelompok melakukan kegiatan penelitian.
Penutup
Guru bersama-sama dengan peserta didik melakukan refleksi untuk 15 menit
Pertemuan ketiga
Pendahuluan
Orientasi :
- Memberi salam dan mempersilahkan siswa berdoa
- Menanyakan kesiapan dan kenyamanan siswa dalam belajar
- Mengecek kehadiran
Motivasi
- Menanyakan tentang apa yang telah dilakukan selama 1 minggu 15 menit
yang lalu beserta pengalamannya.
Apersepsi :
- Mengkaitkan dengan apa yang telah diperolehnya minggu yang
lalu untuk mengantarkan penguasaan konsep penelitian sejarah.
Menyampaikan tujuan pembelajaran minggu ketiga.
Menyampaikan cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
Mengeksplorasi / Mencoba
Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang telah diperolehnya
dari hasil melakukan penelitian sebelumnya.
Memberi kesempatan kepada kelompok untuk menanyakan hal-hal yang 105 menit
heuristic.
Penutup
Guru bersama-sama dengan peserta didik melakukan refleksi untuk
membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
dengan menanya atau bertanya. 15 menit
Pertemuan ke-4
Pendahuluan
Orientasi :
- Memberi salam dan mempersilahkan siswa berdoa
- Menanyakan kesiapan dan kenyamanan siswa dalam belajar
- Mengecek kehadiran
Motivasi
- Menanyakan tentang apa yang telah dilakukan selama 1 minggu 15 menit
yang lalu beserta pengalamannya.
Apersepsi :
- Mengkaitkan dengan apa yang telah diperolehnya minggu yang
lalu untuk mengantarkan penguasaan konsep penelitian sejarah.
Menyampaikan tujuan pembelajaran minggu keempat.
Menyampaikan cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
Mengeksplorasi / Mencoba
Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang telah diperolehnya 105 menit
Pertemuan ke-5
Pendahuluan
Orientasi :
- Memberi salam dan mempersilahkan siswa berdoa 15 menit
- Menanyakan kesiapan dan kenyamanan siswa dalam belajar
- Mengecek kehadiran
Motivasi
Pertemuan ke-6
Pendahuluan
Orientasi :
- Memberi salam dan mempersilahkan siswa berdoa
- Menanyakan kesiapan dan kenyamanan siswa dalam belajar
- Mengecek kehadiran
Motivasi
- Menanyakan tentang apa yang telah dilakukan selama 1 minggu 15 menit
yang lalu beserta pengalamannya.
Apersepsi :
- Mengkaitkan dengan apa yang telah diperolehnya minggu yang
lalu untuk mengantarkan penguasaan konsep penelitian sejarah.
Menyampaikan tujuan pembelajaran minggu keenam.
Menyampaikan cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
Mengeksplorasi / MencobaMenalar/Mengasosiasi
Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang telah diperolehnya
dari hasil melakukan penelitian sebelumnya.
Memberi kesempatan kepada kelompok untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dari hasil mencoba. 105 menit
pertemuan berikutnya.
Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
Pertemuan ke-7
Pendahuluan
Orientasi :
- Memberi salam dan mempersilahkan siswa berdoa
- Menanyakan kesiapan dan kenyamanan siswa dalam belajar
- Mengecek kehadiran
Motivasi
- Menanyakan tentang apa yang telah dilakukan selama 1 minggu 15 menit
yang lalu beserta pengalamannya.
Apersepsi
- Mengkaitkan dengan apa yang telah diperolehnya minggu yang
lalu untuk mengantarkan penguasaan konsep penelitian sejarah.
Menyampaikan tujuan pembelajaran minggu ketujuh.
Menyampaikan cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
Mengomunikasikan
Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang telah diperolehnya
dari hasil melakukan penelitian sebelumnya.
Memberi kesempatan kepada kelompok untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dari hasil mencoba. 105 menit
Pertemuan ke-8
Pendahuluan
Orientasi :
- Memberi salam dan mempersilahkan siswa berdoa
- Menanyakan kesiapan dan kenyamanan siswa dalam belajar
- Mengecek kehadiran
Motivasi
- Menanyakan tentang apa yang telah dilakukan selama 1 minggu
yang lalu beserta pengalamannya. 15 menit
Apersepsi :
- Mengkaitkan dengan apa yang telah diperolehnya minggu yang
lalu untuk mengantarkan penguasaan konsep penelitian sejarah.
Menyampaikan tujuan pembelajaran minggu kedelapan.
Menyampaikan cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
Mengomunikasikan
Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang telah diperolehnya
dari hasil diskusi sebelumnya. 105 menit
(diperkirakan 3 kelompok)
Guru dan kelompok membahas dan memberi umpan balik atas diskusi
laporan penelitiannya.
Penutup
Guru bersama-sama dengan peserta didik melakukan refleksi untuk
membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran 15 menit
H. Penilaian
1. Jenis dan Teknik Penilaian
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Jenis dan teknik penilaian yang digunakan adalah
tes dan non tes:
a. Pengamatan (Penilaian Sikap)
b. Tes Tertulis (Penilaian Pengetahuan)
c. Unjuk Kerja (Penilaian Ketrampilan)
d. Penilaian Produk
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
b. Tes Uraian
c. Lembar Pengamatan Diskusi
d. Lembar Penilaian Produk
(Instrumen Penilaian Terlampir)
3. Rubrik Penilaian (Terlampir)
…..……..,……………….
Mengetahui Kepala SMA .... Guru Mata Pelajaran Sejarah
.................................. …….....................................
NIP. NIP.
Aspek
No. Nama Peserta didik Skor Predikat
1. Religius Tanggung Jujur
jawab
1. Farid 3 3 2 3 B
2.
dst
Catatan : *Predikat sikap diperoleh bukan dari rata-rata skor sikap, tetapi diambil dari skor
yang sering muncul.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4, dengan rincian sebagai berikut;
1 = kurang konsisten dengan predikat D
2 = mulai konsisten dengan predikat C
3 = konsisten dengan predikat B
4 = selalu konsisten dengan predikat
Dst
2. Dalam sebuah penelitian sejarah diperlukan berbagai sumber sejarah untuk mendukung
keakuratan laporan penelitian sejarah. Jika Saudara telah melakukan berbagai kegiatan
pencarian sumber (heuiristik) dan memperoleh bermacam-macam sumber sejarah, jelaskan
langkah-langkah yang akan Saudara lakukan untuk memastikan bahwa sumber sejarah yang
Saudara peroleh dapat digunakan sebagai sumber menyusun laporan secara akurat!
3. Berdasarkan sumber-sumber yang sejarah yang sudah saudara temukan pada kegiatan
penelitian yang lalu, jelaskan hal-hal sebagai berikut:
a. Tentukan data-data sejarah yang ada pada sumber sejarah tersebut!
b. Buatlah kesimpulan tentang fakta-fakta berdasarkan data-data yang Saudara peroleh!
c. Bagaimanakah saudara dapat memastikan bahwa data dan fakta yang Saudara peroleh
memiliki keakuratan yang tinggi?
4. Data dan Fakta Sejarah tidak memiliki makna yang berarti jika tidak dilakukan interprestasi.
Pada penelitian yang telah saudara lakukan, jelaskan hal-hal sebagai berikut:
a. Bagaimanakan Saudara melakukan interprestasi terhadap data dan fakta sejarah yang
sudah saudara tentukan?
b. Mengapa peristiwa yang sama memiliki penafsiran yang berbeda antara satu peneliti
dengan peneliti lainnya?
5. Dalam berbagai peristiwa diperoleh laporan atau tulisan para ahli sejarah yang berbeda,
misalnya peristiwa G 30 S/PKI dan Supersemar. Perbedaan ini menimbulkan kesan bahwa
ilmu sejarah memiliki banyak kebenaran dan ilmu sejarah bukan ilmu yang objektif tetapi
bersifat subjektif. Terhadap kasus atau permasalahan ini, bagaimana Saudara menjelaskan
tentang ilmu sejarah?
6. Untuk membangun sejarah sebuah ilmu membutuhkan perjuangan yang sangat panjang. Salah
satu cara yang dilakukan para ahli adalah membangun metode sejarah. Laporan penelitian
sejarah merupakan hasil akhir dari kerja metode sejarah.
a. Jelaskan pendapat Saudara, apakah seorang peneliti sejarah harus mengikuti tahap-tahap
penelitian sejarah secara runtut?
b. Bagaimanakah langkah metode sejarah yang Saudara lakukan dalam melakukan kegiatan
penelitian yang sudah dilakukan?