Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK 2:
Febriyan Mulyanto (161210004)
Gatot Saputra (161210006)
Wulan Ayuning Tyas (161210018)
DOSEN PENGAMPU :
Fakhruddin., M.Farm.,Apt
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fitoterapi dalam
rangka proses pembelajaran bagi mahasiswa sehingga dapat menambah wawasan bagi
para pembacanya.
informasi dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap semoga makalah ini
i|FITOTERAPI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
ii | F I T O T E R A P I
BAB I
PENDAHULUAN
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono, 1995). DM merupakan
penyakit yang menjadi masalah pada kesehatan masyarakat. Oleh karena itu DM
tercantum dalam urutan keempat prioritas penelitian nasional untuk penyakit
degeneratif setelah penyakit kardiovaskuler, serebrovaskuler, rheumatik dan katarak
(Tjokroprawiro, 2007).
Diabetes adalah salah satu diantara penyakit tidak menular yang akan meningkat
jumlahnya dimasa mendatang. Diabetes merupakan salah satu ancaman utama bagi
kesehatan umat manusia abad 21. WHO membuat perkiraan bahwa pada tahun 2000
jumlah pengidap diabetes diatas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam
kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun 2025 jumlah itu akan membengkak
menjadi 300 juta orang (Suyono, 2005). Diabetes mellitus tipe II merupakan tipe
diabetes yang lebih umum, lebih banyak penderitanya dibandingkan Diabetes Mellitus
tipe I. Penderita diabetes mellitus tipe II mencapai 90-95 % dari keseluruhan populasi
penderita DM (Anonim, 2005).
Diabetes mellitus dapat menjadi serius dan menyebabkan kondisi kronik yang
membahayakan apabila tidak diobati. Akibat dari hiperglikemia dapat terjadi
komplikasi metabolik akut seperti ketoasidosis diabetik (KAD) dan keadaan
hiperglikemi dalam jangka waktu yang lama berkontribusi terhadap komplikasi
neuropatik. Diabetes mellitus juga berhubungan dengan penigkatan kejadian penyakit
makrovaskular seperti MCI dan stroke (Smeltzer & Bare, 2013). Menurut WHO,
penderita diabetes beresiko mengalami kerusakan mikrovaskuler seperti retinopati,
nefropati dan neuropati. Hal ini akan memberikan efek terhadap kondisi psikologis
pasien.
1|FITOTERAPI
Untuk mencegah terjadinya komplikasi dari diabetes mellitus, diperlukan
pengontrolan yang terapeutik dan teratur melalui perubahan gaya hidup pasien DM
yang tepat, tegas dan permanen. Pengontrolan diabetes mellitus diantaranya adalah
pembatasan diet, peningkatan aktivitas fisik, regimen pengobatan yang tepat, kontrol
medis teratur dan pengontrolan metabolik secara teratur melalui pemeriksaan labor
(Golien C.E et al dalam Ronquillo et al, 2003). Kepatuhan pasien DM terhadap
terhadap terapi yang telah diindikasikan dan diresepkan oleh dokter akan memberikan
efek terapeutik yang positif (therapeutic compliance). Pasien DM yang mengikuti
regimen terapeutik yang telah diindikasikan dapat menimbulkan kegagalan pelaksanaan
terapi (noncomplience) seperti keterlambatan terapi, menghentikan terapi dan tidak
mengikuti terapi dengan tepat.
2|FITOTERAPI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pola Makan
Pola makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya DM. Hal ini disebabkan jumlah
atau kadar insulin oleh sel β pankreas mempunyai kapasitas maksimum untuk
disekresikan.
Obesitas
3|FITOTERAPI
Faktor genetik
Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab DM dari orang tua. Biasanya,
seseorang yang menderita DM mempunyai anggota keluarga yang terkena juga.
4|FITOTERAPI
2.3.2 DM Tipe 2 (Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin =DMT 2)
DMT 2 adalah DM tidak tergantung insulin. Pada tipe ini, pada awalnya
kelainan terletak pada jaringan perifer (resistensi insulin) dan kemudian disusul
dengan disfungsi sel beta pankreas (defek sekresi insulin), yaitu sebagai berikut
: (Tjokroprawiro, 2007)
1. Sekresi insulin oleh pankreas mungkin cukup atau kurang, sehingga
glukosa yang sudah diabsorbsi masuk ke dalam darah tetapi jumlah insulin
yang efektif belum memadai.
2. Jumlah reseptor di jaringan perifer kurang (antara 20.000-30.000 ) pada
obesitas jumlah reseptor bahkan hanya 20.000. 3. Kadang-kadang jumlah
reseptor cukup, tetapi kualitas reseptor jelek, sehingga kerja insulin tidak
efektif (insulin binding atau afinitas atau sensitifitas insulin terganggu ).
3. Terdapat kelainan di pasca reseptor sehingga proses glikolisis intraselluler
terganggu.
4. Adanya kelainan campuran diantara nomor 1,2,3 dan 4.
5|FITOTERAPI
BAB III
PEMBAHASAN
Komposisi DIABETAGO
Tiap Kapsul Mengandung Ekstrak Tanaman :
Cantella asiatica herba ekstrak (pegagan) .............................................. 150 mg
Phaleria macrocarpa cortex fructus ekstrak (mahkota dewa)................ 100 mg
Andrographis paniculata herba ekstrak (sambiloto) .............................. 250 mg
Dosis:
Sehari 2x1 kapsul diminum sesudah makan
Indikasi
Menurunkan kadar gula dalam darah
6|FITOTERAPI
3.2 Tinjauan Tanaman
1. Pegagan (Cantella asiatica)
Klasifikasi Tanaman
Kandungan kimia
Mekanisme
Hasil penelitian menunjukkan bahwa herba pegagan dapat mengendalikan
kondisi hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia sebagai komplikasi dari
diabetes mellitus.Meningkatkan uptake glucose denganmeningkatkan respon
reseptor insulin sehinggadapat digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2resisten
insulin (Vohra et al., 2011; Brinkhaus etal., 2000).
7|FITOTERAPI
2. Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Familia : Thymelaeaceae
Genus : Phaleria
Spesies : Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl atau Phaleria papuana
Kandungan kimia
Mekanisme
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Senyawa kimia aktif yang diduga
mempunyai efek hipoglikemik mirip insulin adalah flavonoid yang dapat
meningkatkan pengeluaran insulin merubah metabolisme Ca2+
(Ramachandran dan Rajasekaran, 2014)dan meregenerasi pulau Langerhans
pankreas terutama sel β (Cicero et al., 2013).
8|FITOTERAPI
3. Sambiloto (Andrographis paniculata)
Kandungan kimia
Kandungan andrografolid, zat aktif utama dalamherba sambiloto
bertanggung jawab terhadapaktivitas farmakologi (Widyawati, 2007; Niranjanet
al., 2010)
Efek Samping
Alergi, Muntah, Mual dan Kehilangan SeleraMakan (Depkes, 2016).
Kontraindikasi
Kehamilan, Menyusui, Alergi (Depkes, 2016).
Interaksi
Obat Pengencer Darah, Penekan Sistem Imun(Depkes, 2016).
9|FITOTERAPI
Mekanisme
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan andrografolid dalam herba
sambiloto dapat meningkatkan penggunaan glukosa otot pada tikus diabetes
melalui stimulasi transporter GLUT-4 sehingga dapat menurunkan kadar glukosa
dalam plasma pada tikus. Senyawa andrografolid meningkatkan ekspresi mRNA
maupun level protein GLUT-4, pembawa transport glukosa menembus sel (Yu et
al., 2008). Andrografolid juga merangsang GLUT-4 pada tikus DM tipe 1 yang
diinduksi aloksan (Zhang et al., 2009). Andrografolid dapat mengaktifkan α1-
ARs yang meningkatkan sekresi β-endorphin yang dapat merangsang opioid Μ-
reseptor untuk mengurangi glukoneogenesis hepatik dan meningkatkan
penyerapan glukosa dalam otot soleus melalui peningkatan ekspresi GLUT 4
yang mengakibatkan penurunan glukosa plasma tikus diabetes tipe 1 yang
diinduksi oleh streptozotosin (Ahmad et al., 2007; Akbar, 2011).
10 | F I T O T E R A P I
3.4 Evaluasi Rasionalitas DosisDIABETAGO
11 | F I T O T E R A P I
Pada perhitungan dosis tunggal yang terdapat di dalam formula
DIABETAGO untuk tanaman Andrographis paniculata kurang rasional
karena dosis untuk sehari pada manusia adalah 10.215,52 mg/70 kgBB
sedangkan pada formula untuk sehari adalah 500 mg.
Dosis pada hewan coba (tikus) = 0,5 - 2,0 g/kg BB (Yulinah et al .2001)
Untuk tikus 200 g = 0,5 - 2,0 g /KgBB x 0,2 Kg
= 0,1 - 0.4 g /0,2KgBB (100 - 400 mg/200gBB)
Dosis Konversi ke manusia = 56,0 x 100 - 400 mg = 5600 - 22400 mg/70
kgBB
Bila dibandingkan dengan dosis yang terdapat didalam sediaan
Aturan pakai:
2 x 1 kapsul/hari
Untuk sekali minum = 250mg x 1
= 250 mg
Untuk sehari minum = 250 mg x 2
= 500 mg
Pada perhitungan dosis tunggal yang terdapat di dalam formula
DIABETAGO untuk tanaman Andrographis paniculata kurang rasional
karena dosis untuk sehari pada manusia adalah 5600 – 22400 /70 kgBB
sedangkan pada formula untuk sehari adalah 500 mg.
12 | F I T O T E R A P I
Pada perhitungan dosis tunggal yang terdapat di dalam formula DIABETAGO
untuk tanaman Cantella asiatica kurang rasional karena dosis untuk sehari pada
manusia adalah 168.000 mg/70 kgBB sedangkan pada formula untuk sehari
adalah 200 mg.
13 | F I T O T E R A P I
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Diabetes Mellitus (DM) adalah sindromagangguan metabolisme karbohidrat,
lemakdan protein, terjadi akibatketerbatasan insulin dan menurunnya
sensitifitasjaringan terhadap insulin.
DM dapat disebabkan oleh beberapa halbisa dari Pola makan, Obesitas, Faktor
Genetik, Penyakit dan infeksi pada pankreas dll.
14 | F I T O T E R A P I
DAFTAR PUSTAKA
Arjadi F, Mustofa. 2017. Ektrak Daging Buah Mahkota Dewa Meregenerasi Sel Pulau
Langerhans Pada Tikus Putih Diabetes. Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal
Soedirman.
Cinta Lestari I. 2018. Efek Antidiabetik Ekstrak Etanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria
Macrocarpa) Pada Tikus Diabetes yang Diinduksi Streptozotosin. Fakultas
Kedokteran, Universitas Islam, Sumatera Utara.
Departemen Kesehatan. 2016. Formularium obat herbal asli indonesia. Jakarta: Kementrian
hukum dan hak asasi manusia republik indonesia.
Suyono, S, 2005, Kecenderungan Peningkatan Jumlah Penyandang Diabetes Mellitus dalam
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, BalaiPenerbit FKUI, Jakarta
Tjokroprawiro A, 2006. Hidup Sehat Bersama Diabetes Mellitus, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Wijayakusuma H., 2004. Bebas Diabetes Mellitus Ala Hembing. Jakarta: PuspaSwara.
Yulinah E, Sukrasno , Anom Fitri M. 2001. Aktivitas Antidiabetika Ekstrak Etanol Herba
Sambiloto (Andrographis paniculata Nees (Acanthaceae)). Jurusan Farmasi FMIPA
ITB. Bandung
15 | F I T O T E R A P I
16 | F I T O T E R A P I