Anda di halaman 1dari 7

Judul buku : Sophia & Pink

Pengarang : Sinta Yudisia

Penerbit : Dar! Mizan,2014

Jenis buku : fiksi

Tebal buku : 178

No. Halaman / BAB yang Informasi penting


dibaca
1. 11-32 Konon katanya hari senin adalah hari dimana karakter asli manusia
akan terlihat. Jalan raya yang padat akan kumpulan orang yang
mengendarai kendaraannya untuk memulai aktivitas. Diantara
mereka terdapat Sophia yang mengendarai sepedanya untuk
berangkat sekolah. Ia merasa keringat setelah bersepeda membuat
sensasi yang berbeda. Sesampainya di sekolah, ia merasakan
perbedaan suasana antara jalan raya yang suntuk dengan sekolahan
yang di penuhi akan kekhawatiran siswa karena belum mengerjakan
tugas dan ada juga para guru yang menyambut para siswanya di
depan gerbang dengan senyuman. Kelas Sophia yaitu kelas II IPS-2
merupakan kelas yang full colour karena dindingnya dicat
berdasarkan warna pilihan siswa kelas itu. Sophia duduk di bangku
barisan paling depan yang menghadap ke dinding yang berwarna
putih. Sophia sangat menyukai pelajaran Bahasa Indonesia yang
anehnya tidak disukai oleh siswa lainnya. Bu Eka selaku guru dari
pelajaran Bahasa Indonesia mengambil nilai debat para muridnya
dengan batasan waktu lima sampai sepuluh menit. Setelah semua
murid telah selesai, Bu Eka memberikan masukan kepada masing-
masing muridnya dan kemudian menutup pelajaran dengan
memberikan acungan dua jempol. Jam istirahat pun menjadi
tempat para siswa untuk bersantai. Tempat yang disukai yaitu
kantin sekolah. Terdapat beberapa paket makanan yang disesuaikan
di sana. Sepulang sekolah, Sophia sudah disambut oleh teman-
temannya untuk bermain. Salah satu temannya yang bernama Bito
merupakan anak yang berkebutuhan khusus sehingga memerlukan
bahasa isarat untuk berkomunikasi. Bito ingin meminjam buku
ensiklopedia milik Sophia, Sophia pun memberikan bukunya lalu
Bito berterimakasih dan pulang sambil melambaikan tangannya.
2. 33-48 Nenek Sophia, Nenek Run, sangat cerewet mengenai masalah
kesehatan.Sophia kadang-kadang mules akan tingkah neneknya
yang sering bergabung saat teman-temannya mengunjungi rumah
pada saat yang tidak tepat. Nenek Run sangat suka menonton film,
Sophia juga sering nonton dan bergurai bersama neneknya itu. Saat
neneknya elesai membuat makanan, Sophia selalu disuruh untuk
mengantarkannya ke rumah Tante Yuna.Tante Yuna tinggal
sendirian, kadang-kadang ia juga menginap di rumah Sophia.
Mereka memiliki topik pembeciraan yang menarik. Sophia sering
mengantar jemput neneknya itu ke panti wreda jiwa mulya. Akan
tetapi, berkunjung kesitu membuat Sophia sedih karena neneknya
merasakan nasib yang sama seperti teman sebayanya di sana.
Nenek Run di panti ini berpartisipasi mengelola beberapa acara.
Menurut neneknya, panti ini bukanlah tempat pembuangan para
lansia.
3. 49-65 Rumah Sophia merupakan tempat berkumpul teman-temannya
untuk bercerita, mulai dari masalah sekolah sampai masalah
percintaan mereka. Noval bercerita tentang masalahnya dengan
Mohca kepada Asril dan Sophia. Sophia memberikan beberapa
saran untuknya. Pada malam hari, Sophia terbangun untuk buang
air kecil. Dilihatnya televisi masih menyala, ia ingin mematikannya,
namun ternyata bunda masih bangun. Sophia bingung dengan
tingkah bundanya.Namun, bunda berkata bahwa ia tidak apa-apa.
Keesokan harinya, Sophia bingung karena orang di rumah sangat
hening. Meskipun ia diberi uanfg sangu tambahan, tetap saja ia
menghawatirkan bundanya itu. Akan tetapi, saat disekolah ia tiba-
tiba lupa akan masalah dirumahnya karena suasana yang sangat
ceria. Ia dan Mohca sedang membahas soal anak baru. Seketika
teman lelaki Sophia datang dan mengjaknya ke perpustakaan. Ia
juga mengajak Mohca,namun ia menolak. Di perpustakaan, mereka
membaca buku mereka masing-masing. Sophia menyesal mengikuti
mereka ke perpustakaan. Sepanjang jalan, Sophia dan Vandes
hening.Sophia merasa ini bukan hari yang baik. Menurutnya,
kedatangan Bito sebagai tamu untuk meminjam buku lagi adalah
hal yang baik hari ini. Pada malam harinya, Tante Pipin bertamu ke
rumah Sophia membawakan pancake. Ia meminta bantuan Sophia
untuk membujuk Bito agar mau memakai alat bantu dengar. Wajah
tante Pipin menyirat lega karena Sophia meneriamanya. Walaupun
saat beliau pulang, Sophia menggerutu kepada dirinya sendiri.
4 66-78 Murid baru sudah mulai masuk sekolah. Ia adalah Pink. Sophia
merasa terkucilkan karena teman-temannya heboh sendiri
semenjak Pink menjadi murid baru di kelasnya. Ia pergi ke
Perpustakaan dan melamun disana. Bel masuk pun berbunyi, akan
tetapi ia masih berada disana hingga ditegur oleh petugas
perpustakaan. Di kelas sedang jam kosong, para murid diberi tugas
untuk ke perpustakaan merangkum buku yang disenangi ke dalam
bhasa inggris. Dirumahnya, ia bercerita kepada Bito karena ia
merasa kesal di sekolah. Bito pun menenangkannya hingga
membuat Sophia bahagia mempunyai teman yang mau
mendengarkan ceritanya. Pada saat waktu liburan tiba, Sophia pergi
ke Malang bersama ayahnya dan tante Mira. Di Malang, mereka
menyewa dua kamar di Villa Mungil, di wilayah Batu. Namun, ia
tidak memiliki waktu bersama ayahnnya karena Tante Mira sedang
hamil muda. Itu membuatnya bosan menikmati liburan dalam
kesendirian.
5 79-97 Ketika Bu Meta mengajar, kelas mendadak menjadi hening. Tidak
ada yang ingin bertanya kecuali Sophia. Bu Meta pun memberikan
tugas berkelompok. Sophia satu kelompok bersama Pink dan
Vandes.Malam itu, bunda yang duduk di depan televisi memanggil
sophia untuk duduk bersamanya. Sophia bercerita bahwa ia merasa
kesal dengan murid baru tersebut. Namun, bunda menyuruhnya
untuk mengenal Pink.Tetapi, ia menolaknya. Ia juga menceritakan
bahwa Tante Mira sedang hamil.Bunda hanya tertawa
mendengarnya. Sophia yang mengetahui perasaan ibunya pamit
masuk ke kamar.Keesokannya, di sekolah saat jam istirahat, ia
dipanggil Pak Ragil untuk membahas mnegenai nilainya yang akhir-
akhir ini anjlok. Sesampainya di kelas, ia digoda temannya karena di
introgasi Pak Ragil. Sepulang sekolah, dirumah Sophia, Bito
menceritakan masalahnya disekolah karena di ejek temannya, ia
juga tidak ingin memakai alat bantu dengar karena jika temannya
berteriak itu akan terasa sangat sakit.
6 98-113 Pink mendekati Sophia untuk menanyakan tentang tugas kelompok
mereka.Namun, Sophia hanya membalasnya cuek. Saat jam pulang
sekolah, Sophia menemui Pak Ragil untuk membahas tugas yang
diberikan oleh Bu Meta. Malam harinya dirumah, mereka sedang
merayakan ulang tahun Nenek Run. Bunda memberitaukan Sophia
bahwa ia akan cuti. Sophia yang mendengar itupu merasa
kebingungan. Ia juga merasa ada yang tidak biasa karena Bunda
meminta Sophia tidur di kamarnya. Sophia bermimpi buruk hingga
ia dibangunkan oleh Bundanya. Keesokan harinya, teman-teman
Sophia datang tanpa memberitahunya terlebih dahulu dan
mengjaknya jalan-jalan. Mereka memakan kue yang dibuat untuk
ulang tahun Nenek Run.
7 114-130 Bunda Sophia marah kepada Sophia karena laporan dari Tante Mira
dan ayahnya. Sophia membantah bahwa ia tidak melakukan
kesalahan apa-apa. Keesokannya,Vandes menanyakan kepada
Sophia tentang Sophia yang sering menghilang akhir-akhir ini.
Mereka juga membahas tentag tugas kelompok mereka yang akan
di kerjakan di rumahnya. Ayah menelepon Sophia agar Sophia
meminta maaf kepada Tante Mira. Hal itu lantas membuatnya
bingung tentang apa yang telah ia lakukan. Sophia mengadu
tentang permasalahannya kepada Pak Ragil. Pak Ragil menjelaskan
dimana letak kesalahan Sophia. Tante Yuna mengajak Sophia
bersepeda. Bersama Tante Yuna membuat Sophia sesaat
melupakan masalahnya akhir-akhir ini.
8 131-148 Tante Yuna memberitahu Sophia bahwa bundanya terkena penyakit
kanker payudara. Sophia kaget dan tidak tahu harus bereaksi
seperti apa. Sesampainya ia dirumah, ia langsung memeluk
bundanya.Di ruang tengah mereka berkumpul untuk menceritakan
penyakit yang di derita Bunda Sophia. Sophia ingin sekali
menceritakan masalah ini kepada ayahnya juga. Akan tetapi, ia tidak
bisa melakukan hal itu. Sophia menuliskan masalahnya ini ke dalam
blog miliknya.Di sekolah, Sophia dan Pink kembali membahas
tentang tugas sekolah yang diberikan oleh Bu Meta. Keesokan
harinya, Pink tidak masuk sekolah. Vandes membujuk Sophia untuk
menemaninya mengerjakan tugas.Dirumah Pink, ibunya ternyata
mengalami gangguan kejiwaan.semenjak hari itu, mereka mulai
akrab satu sama lain.
9 149-171 Sophia,Pink dan vandes melakukan penelitian terhadap Yayasan
Kinasih.Mereka menanyakan secara rinci mengenai kehidupan di
Yayasan Kinasih tersebut kemudian berkeliling sekitar didampingi
oelh Wuri.Tiba harinya mereka untuk mempresentasikan hasil
penelitian mereka di depan kelas. Pak Ragil berkunjung ke tempat
Sophia bersama guru yang lain. Bunda pun menceritakan apa yang
Sophia katakan mengenai guru-gurunya.Teman-teman Sophia juga
datang membawa bingkisan buah dan susu kotak. Mereka sangat
asik berbincang-bincang hingga Sophia pamit untuk membatu
tantenya memasak. Namun, tepat setelah teman-temannya pulang,
Pink datang. Mereka berdua berbicara mengenai bunda meereka
masing-masing. Pada Minggu pagi, Ayah datang kerumah
mengunjungi Sophia. Ia diajak ayahnya untuk jalan-jalan. Namun, ia
menolaknya karena ingin menjaga bundanya yang habis operasi
kanker.
10 172-178 Cinta yang dilihat Sophia adalah cinta antara Bundanya dengan
Tante Yuna yang sering berkompetisi,namun saat semakin dewasa
ikatan keduanya akan semakin erat. Ia juga lebih memahami dirinya
sendiri.Pink dan Sophia pun telah menjadi teman dekat sampai-
sampai ia memperlihatkan Pink kepada Bundanya.
SINOPSIS NOVEL SOPHIA & PINK
Konon katanya hari senin adalah hari dimana karakter asli manusia akan terlihat. Jalan raya yang
padat akan kumpulan orang yang mengendarai kendaraannya untuk memulai aktivitas. Diantara mereka
terdapat Sophia yang mengendarai sepedanya untuk berangkat sekolah. Ia merasa keringat setelah
bersepeda membuat sensasi yang berbeda. Sesampainya di sekolah, ia merasakan perbedaan suasana
antara jalan raya yang suntuk dengan sekolahan yang di penuhi akan kekhawatiran siswa karena belum
mengerjakan tugas dan ada juga para guru yang menyambut para siswanya di depan gerbang dengan
senyuman. Kelas Sophia yaitu kelas II IPS-2 merupakan kelas yang full colour karena dindingnya dicat
berdasarkan warna pilihan siswa kelas itu. Sophia duduk di bangku barisan paling depan yang
menghadap ke dinding yang berwarna putih. Sophia sangat menyukai pelajaran Bahasa Indonesia yang
anehnya tidak disukai oleh siswa lainnya. Bu Eka selaku guru dari pelajaran Bahasa Indonesia mengambil
nilai debat para muridnya dengan batasan waktu lima sampai sepuluh menit. Setelah semua murid telah
selesai, Bu Eka memberikan masukan kepada masing-masing muridnya dan kemudian menutup
pelajaran dengan memberikan acungan dua jempol. Jam istirahat pun menjadi tempat para siswa untuk
bersantai. Tempat yang disukai yaitu kantin sekolah. Terdapat beberapa paket makanan yang
disesuaikan di sana. Sepulang sekolah, Sophia sudah disambut oleh teman-temannya untuk bermain.
Salah satu temannya yang bernama Bito merupakan anak yang berkebutuhan khusus sehingga
memerlukan bahasa isarat untuk berkomunikasi. Bito ingin meminjam buku ensiklopedia milik Sophia,
Sophia pun memberikan bukunya lalu Bito berterimakasih dan pulang sambil melambaikan tangannya.

Nenek Sophia, Nenek Run, sangat cerewet mengenai masalah kesehatan.Sophia kadang-kadang mules
akan tingkah neneknya yang sering bergabung saat teman-temannya mengunjungi rumah pada saat
yang tidak tepat. Nenek Run sangat suka menonton film, Sophia juga sering nonton dan bergurai
bersama neneknya itu. Saat neneknya elesai membuat makanan, Sophia selalu disuruh untuk
mengantarkannya ke rumah Tante Yuna.Tante Yuna tinggal sendirian, kadang-kadang ia juga menginap
di rumah Sophia. Mereka memiliki topik pembeciraan yang menarik. Sophia sering mengantar jemput
neneknya itu ke panti wreda jiwa mulya. Akan tetapi, berkunjung kesitu membuat Sophia sedih karena
neneknya merasakan nasib yang sama seperti teman sebayanya di sana. Nenek Run di panti ini
berpartisipasi mengelola beberapa acara. Menurut neneknya, panti ini bukanlah tempat pembuangan
para lansia.

Rumah Sophia merupakan tempat berkumpul teman-temannya untuk bercerita, mulai dari masalah
sekolah sampai masalah percintaan mereka. Noval bercerita tentang masalahnya dengan Mohca kepada
Asril dan Sophia. Sophia memberikan beberapa saran untuknya. Pada malam hari, Sophia terbangun
untuk buang air kecil. Dilihatnya televisi masih menyala, ia ingin mematikannya, namun ternyata bunda
masih bangun. Sophia bingung dengan tingkah bundanya.Namun, bunda berkata bahwa ia tidak apa-
apa. Keesokan harinya, Sophia bingung karena orang di rumah sangat hening. Meskipun ia diberi uanfg
sangu tambahan, tetap saja ia menghawatirkan bundanya itu. Akan tetapi, saat disekolah ia tiba-tiba
lupa akan masalah dirumahnya karena suasana yang sangat ceria. Ia dan Mohca sedang membahas soal
anak baru. Seketika teman lelaki Sophia datang dan mengjaknya ke perpustakaan. Ia juga mengajak
Mohca,namun ia menolak. Di perpustakaan, mereka membaca buku mereka masing-masing. Sophia
menyesal mengikuti mereka ke perpustakaan. Sepanjang jalan, Sophia dan Vandes hening.Sophia
merasa ini bukan hari yang baik. Menurutnya, kedatangan Bito sebagai tamu untuk meminjam buku lagi
adalah hal yang baik hari ini. Pada malam harinya, Tante Pipin bertamu ke rumah Sophia membawakan
pancake. Ia meminta bantuan Sophia untuk membujuk Bito agar mau memakai alat bantu dengar.
Wajah tante Pipin menyirat lega karena Sophia meneriamanya. Walaupun saat beliau pulang, Sophia
menggerutu kepada dirinya sendiri. Murid baru sudah mulai masuk sekolah. Ia adalah Pink. Sophia
merasa terkucilkan karena teman-temannya heboh sendiri semenjak Pink menjadi murid baru di
kelasnya. Ia pergi ke Perpustakaan dan melamun disana. Bel masuk pun berbunyi, akan tetapi ia masih
berada disana hingga ditegur oleh petugas perpustakaan. Di kelas sedang jam kosong, para murid diberi
tugas untuk ke perpustakaan merangkum buku yang disenangi ke dalam bhasa inggris. Dirumahnya, ia
bercerita kepada Bito karena ia merasa kesal di sekolah. Bito pun menenangkannya hingga membuat
Sophia bahagia mempunyai teman yang mau mendengarkan ceritanya. Pada saat waktu liburan tiba,
Sophia pergi ke Malang bersama ayahnya dan tante Mira. Di Malang, mereka menyewa dua kamar di
Villa Mungil, di wilayah Batu. Namun, ia tidak memiliki waktu bersama ayahnnya karena Tante Mira
sedang hamil muda. Itu membuatnya bosan menikmati liburan dalam kesendirian.

Ketika Bu Meta mengajar, kelas mendadak menjadi hening. Tidak ada yang ingin bertanya kecuali
Sophia. Bu Meta pun memberikan tugas berkelompok. Sophia satu kelompok bersama Pink dan
Vandes.Malam itu, bunda yang duduk di depan televisi memanggil sophia untuk duduk bersamanya.
Sophia bercerita bahwa ia merasa kesal dengan murid baru tersebut. Namun, bunda menyuruhnya
untuk mengenal Pink.Tetapi, ia menolaknya. Ia juga menceritakan bahwa Tante Mira sedang
hamil.Bunda hanya tertawa mendengarnya. Sophia yang mengetahui perasaan ibunya pamit masuk ke
kamar.Keesokannya, di sekolah saat jam istirahat, ia dipanggil Pak Ragil untuk membahas mnegenai
nilainya yang akhir-akhir ini anjlok. Sesampainya di kelas, ia digoda temannya karena di introgasi Pak
Ragil. Sepulang sekolah, dirumah Sophia, Bito menceritakan masalahnya disekolah karena di ejek
temannya, ia juga tidak ingin memakai alat bantu dengar karena jika temannya berteriak itu akan terasa
sangat sakit. Di Sekolah,Pink mendekati Sophia untuk menanyakan tentang tugas kelompok
mereka.Namun, Sophia hanya membalasnya cuek. Saat jam pulang sekolah, Sophia menemui Pak Ragil
untuk membahas tugas yang diberikan oleh Bu Meta. Malam harinya dirumah, mereka sedang
merayakan ulang tahun Nenek Run. Bunda memberitaukan Sophia bahwa ia akan cuti. Sophia yang
mendengar itupu merasa kebingungan. Ia juga merasa ada yang tidak biasa karena Bunda meminta
Sophia tidur di kamarnya. Sophia bermimpi buruk hingga ia dibangunkan oleh Bundanya. Keesokan
harinya, teman-teman Sophia datang tanpa memberitahunya terlebih dahulu dan mengjaknya jalan-
jalan. Mereka memakan kue yang dibuat untuk ulang tahun Nenek Run. Keesokan harinya,Bunda Sophia
marah kepada Sophia karena laporan dari Tante Mira dan ayahnya. Sophia membantah bahwa ia tidak
melakukan kesalahan apa-apa. Keesokannya,Vandes menanyakan kepada Sophia tentang Sophia yang
sering menghilang akhir-akhir ini. Mereka juga membahas tentag tugas kelompok mereka yang akan di
kerjakan di rumahnya. Ayah menelepon Sophia agar Sophia meminta maaf kepada Tante Mira. Hal itu
lantas membuatnya bingung tentang apa yang telah ia lakukan. Sophia mengadu tentang
permasalahannya kepada Pak Ragil. Pak Ragil menjelaskan dimana letak kesalahan Sophia. Tante Yuna
mengajak Sophia bersepeda. Bersama Tante Yuna membuat Sophia sesaat melupakan masalahnya
akhir-akhir ini. Tante Yuna memberitahu Sophia bahwa bundanya terkena penyakit kanker payudara.
Sophia kaget dan tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Sesampainya ia dirumah, ia langsung memeluk
bundanya.Di ruang tengah mereka berkumpul untuk menceritakan penyakit yang di derita Bunda
Sophia. Sophia ingin sekali menceritakan masalah ini kepada ayahnya juga. Akan tetapi, ia tidak bisa
melakukan hal itu. Sophia menuliskan masalahnya ini ke dalam blog miliknya.Di sekolah, Sophia dan Pink
kembali membahas tentang tugas sekolah yang diberikan oleh Bu Meta. Keesokan harinya, Pink tidak
masuk sekolah. Vandes membujuk Sophia untuk menemaninya mengerjakan tugas.Dirumah Pink, ibunya
ternyata mengalami gangguan kejiwaan.semenjak hari itu, mereka mulai akrab satu sama lain.selang
beberapa hari,mereka melakukan penelitian terhadap Yayasan Kinasih.Mereka menanyakan secara rinci
mengenai kehidupan di Yayasan Kinasih tersebut kemudian berkeliling sekitar didampingi oelh Wuri.Tiba
harinya mereka untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka di depan kelas. Pak Ragil berkunjung
ke tempat Sophia bersama guru yang lain. Bunda pun menceritakan apa yang Sophia katakan mengenai
guru-gurunya.Teman-teman Sophia juga datang membawa bingkisan buah dan susu kotak. Mereka
sangat asik berbincang-bincang hingga Sophia pamit untuk membatu tantenya memasak. Namun, tepat
setelah teman-temannya pulang, Pink datang. Mereka berdua berbicara mengenai bunda meereka
masing-masing. Pada Minggu pagi, Ayah datang kerumah mengunjungi Sophia. Ia diajak ayahnya untuk
jalan-jalan. Namun, ia menolaknya karena ingin menjaga bundanya yang habis operasi kanker.Ternyata
selama ini Cinta yang dilihat Sophia adalah cinta antara Bundanya dengan Tante Yuna yang sering
berkompetisi,namun saat semakin dewasa ikatan keduanya akan semakin erat. Ia juga lebih memahami
dirinya sendiri.Pink dan Sophia pun telah menjadi teman dekat sampai-sampai ia memperlihatkan Pink
kepada Bundanya.

Kuala Kapuas, 2 Mei 2017

Mengetahui

Guru bahasa Indonesia Orang Tua

(Tanda tangan dan nama) (Tanda tangan dan nama)

Anda mungkin juga menyukai