Anda di halaman 1dari 5

2

untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan dan

keluarga.

Pelayanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit suatu kelompok dan

masyarakat. Pelayanan rumah sakit menyangkut juga berbagai fungsi

pelayanan, pendidikan, dan penelitian, serta mancakup berbagai tingkatan

maupun jenis disiplin, dimana rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang

profesional baik dibidang teknis medis maupun administrasi kesehatan

(Rustyanto, 2009).

Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, rumah sakit

memerlukan adanya unit – unit terkait yang mempunyai tugas lebih spesifik

diantaranya adalah Rekam Medis. Untuk melaksanakan pekerjaan di Rekam

Medis diperlukan kompetensi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan yang

dirumuskan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES) Nomor 377

tahun 2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

yaitu mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat sesuai

klasifikasi internasional tentang penyakit dan tindakan medis dalam pelayanan

dan manajemen kesehatan.

Ketepatan kode diagnosa utama penyakit adalah pemberian dan

penetapan kode diagnosa khususnya diagnosa utama pasien sesuai dengan

diagnosa yang telah ditetapkan dokter berdasarkan ICD 10 (International

Statisticaal Classification of Diseases and Related Health Problems).

Diagnosa utama penyakit merupakan kondisi kesehatan yang menyebabkan


3

pasien memperoleh perawatan, pemeriksaan, yang di tegakkan pada akhir

episode pelayanan dan bertanggung jawab atas kebutuhan sumber daya

pengobatannya (Hatta, 2010).

Menurut World Health Organization (2014), Kematian ibu

merupakan kematian seorang wanita terjadi saat hamil, bersalin, atau 42 hari

setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tidak

terhadap persalinan. World Health Organization memperkirakan 800

perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi kehamilan dan proses

persalinan. Indonesia sebagai negara berkembang dengan tingkat pertumbuhan

penduduk yang tinggi, masih menghadapi masalah tingginya Angka Kematian

Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Menurut World Health Organization (2004), sekitar 99% dari

seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Kematian maternal salah

satunya akibat meningkatnya komplikasi selama kehamilan, persalinan dan

setelah persalinan. Menurut Sarwono (2002) persalinan merupakan proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37– 42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung tidak lebih

dari 18 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun janin.

Komplikasi persalinan merupakan kondisi dimana nyawa ibu

dan janin yang dikandung terancam yang di sebabkan oleh gangguan langsung

saat persalinan. Persalinan itu sendiri dibagi menjadi 3 bentuk yaitu persalinan

normal (persalinan spontan) merupakan bayi lahir melalui vagina dengan letak

belakang kepala/ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat bantu, serta tidak


4

melukai ibu maupun bayi. Persalinan buatan merupakan persalinan yang

berakhir dengan bantuan tenaga dari luar dan di akhiri dengan suatu tindakan

misalnya terjadinya obstruksi dengan melakukan tindakan forceps atau

tindakan bedah section caesaria, vakum ekstraksi. Persalinan anjuran

merupakan persalinan setelah permulaannya dianjurkan dengan suatu

perbuatan atau tindakan misalnya dengan pemecahan ketuban atau dengan

member suntikan pitocin, sintosinon (Manuaba, 2009).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di RSUD Kota

Makassar dari 10 rekam medis kasus persalinan terdapat 7 rekam medis yang

penempatan kode diagnosa utamanya belum tepat dan 3 rekam medis

penempatan kode diagnosa utamanya sudah tepat khususnya pada pasien

persalinan. Dimana koder kurang memperhatikan aturan dalam ketepatan

diagnosa utama yang bersifat single diagnosis. Oleh karena itu penulis tertarik

untuk meninjau dengan mengambil judul “KETEPATAN PENGKODEAN

PASIEN PERSALINAN DITINJAU DARI METODE PERSALINA,

KOMPLIKASI PERSALINAN DAN OUTCOME DELIVERY DI RSUD

KOTA MAKASSAR”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yaitu

“Bagaimana ketepatan pengkodean pasien persalinan ditinjau dari metode

persalinan, komplikasi persalinan, dan outcome delivery di RSUD Kota

Makassar “?
5

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mengetahui ketepatan pengkodean pasien persalinan ditinjau dari metode

persalinan, komplikasi persalinan, dan outcome delivery di RSUD Kota

Makassar.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui Standar Prosedur Operasional (SPO) pengkodean penyakit

ditinjau dari metode persalinan, komplikasi persalinan, dan outcome

delivery di RSUD Kota Makassar.

b. Mengetahui ketepatan pengkodean diagnosa utama pasien persalinan

ditinjau dari metode persalinan, komplikasi persalinan, dan outcome

delivery di RSUD Kota Makassar.

c. Mengidentifikasi dampak dari ketidaktepatan pengkodean diagnosa

utama ditinjau dari metode persalinan, komplikasi persalinan, dan

outcome delivery di RSUD Kota Makassar.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan atau sumber didalam

mempelajari ilmu rekam medis dan meningkatkan pengetahuan terhadap

rekam medis dan ilmu pengetahuan pada umumnya.

b. Dapat memperoleh pengalaman dan wawasan terutama dalam hal

pengkodean penyakit serta dapat mengidentifikasi permasalahan dalam

menentukan diagnosa utama.


6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

dan perbaikan dalam penentuan kodefikasi diagnosa utama khususnya

diagnosa utama pasien persalinan di tinjau dari metode persalinan,

komplikasi persalinan, dan outcome delivery.

b. Bagi Instansi Rumah Sakit

Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan

masukkan bagi pihak RSUD Kota Makassar dalam Penentuan kodefikasi

diagnosa khususnya diagnosa utama pasien persalinan di tinaju dari

metode pesalinan, komplikasi persalinan, dan outcome delivery.

c. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa

khususnya dan masyarakat umumnya juga sebagai bahan referensi serta

sebagai bukti bahwa penulis telah menyelesaikan tugas akhir Program D3

Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai