Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PENGANGKUTAN DAN PENIMBUNAN

IV.1. Tata Cara Pengangkutan dan Penimbunan


IV.1.A. Tata Cara Pengangkutan dan Penimbunan di CV. Mega Makmur Paniraman
Kabupaten Mempawah
CV. Mega Makmur merupakan pertambangan batuan split yang terletak di desa
Paniraman, Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. CV. Mega Makmur menggunakan
peledakan dalam proses penambangannya. Bahan peledak yang digunakan sebanyak 3
jenis, yaitu dinamit, amonium nitrat fuel oil (anfo), dan detonator.

Proses pelaksanaan peledakan atau pembongkaran sebelum dimuat dan diangkut,


diawali dengan proses pengeboran titik yang akan diledakkan dengan menggunakan
mesin bor CRD berdiameter 3,5 inchi dengan kedalaman sekitar 5 meter. Kemudian
dilanjutkan dengan pemasangan dinamit yang diikat dengan detonator yang disebut
dengan primer. Setelah itu panfo dimasukkan kedalam lubang dengan jumlah yang sudah
ditentukan dan ditutup dengan material penyumbat. Kemudian dilakukan perakitan nomer
surface delay dengan menghadap keatas agar memudahkan pengecekan terakhir. Lalu
dilakukan pengecekan menyeluruh dan dilakukan peledakan. Jika bahan galian belum
memenuhi target untuk di muat, maka dilakukan peledakan ulang.

Pengangkutan bahan galian berupa batu alam di CV. Mega Makmur setelah
peledakan (blasting), dilakukan dengan loading oleh excavator ke truck yang mengangkat
batuan berukuran 50x50 cm untuk dibawa ke tempat crusher. Dalam sekali loading
excavator dapat berisi 1 m3. Dalam sekali muat, truck dapat berisi 6-7 ton bahan galian.
CV. Mega Makmur memiliki 2 buah excavator dan 3 buah truck.

IV.1.B. Tata Cara Pengangkutan dan Penimbunan di PT. ANTAM Tayan, Kabupaten
Sanggau
PT. ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan
terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Proses pertambangan bauksit di PT.
ANTAM diawali dengan eksploasi pencarian sumberdaya dan cadangan bauksit dengan
menggunakan metode tespit. Jika sudah menemukan lapisan clay, maka akan
ditemukannya cadangan bauksit.

Untuk menggali bauksit, dilakukan dengan metode land clearing (mengupas


pohon dan semak dipermukaan tanah, atau pengupasan tanah penutup). Alat berat yang
digunakan ialah buldozer yang dipakai untuk melakukan pengupasan tersebut. Untuk di
tayan, cukup mengupas sekitar 5 meter top soil dan 1-3 meter overburden, maka bauksit
sudah ditemukan. Selanjutnya, Operator excavator melakukan pengankutan dengan cara
dilakukannya loading ke ADT (Articulated Dumptruck). Di PT. ANTAM, seorang
operator excavator akan melakukan swing isi dan swing kosong. Untuk satu kali swing isi
berisi sekitar 3,4 m3 bahan galian. Sementara 1 buah ADT dapat berisi sekitar 7x swing
isi excavator dalam sekali pengangkutannya. Untuk target yang di tentukan oleh PT.
ANTAM dalam sehari harus dapat mengangkut bahan galian sekitar 60 buah ADT atau
60x dump.

Untuk ketersediaan alat, di PT. ANTAM terdapat 2 buah excavator dan 3 buah
ADT serta 1 buah dozer. Setelah melakukan loading, kemudian bahan galian akan
diangkut ketempat pencucian (washing plan). Ditemput tersebut bahan galian di cuci dan
dicrusher. Setelah itu bauksit yang sudah di pilih tersebut akan dibawa ketempat
pemurnian di PT. ICA.

Setelah diketahui bahwa cadangan bauksit disuatu tempat telah habis, maka
tempat tersebut akan di timbun oleh tanah kembali yang sebelumnya telah di simpan di
stock file dan dilakukan reklamasi.

IV.2. pemuatan dan penimbunan


IV.2.A. Pemuatan dan Penimbuna CV. Mega Makmur
Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat muat mekanis untuk memuat hasil
kegiatan pembongkaran ke dalam alat angkut yaitu truck, ekerjaan ini dimaksudkan untuk
membongkar andesit dari batuan induknya sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan
kebutuhan yang diinginkan. Untuk melaksanakan pekerjaan ini dilakukan dengan cara
pemboran dan peledakan. Dalam kegiatan pemboran perlu ditentukan geometri lubang tembak
yang meliputi berden, kedalaman, pemampat, subdrilling dan spasi. Peralatan yang digunakan
untuk kegiatan pemboran adalah crawler rock drill (CRD) dan kompresor.
Sedangkan untuk kegiatan peledakan digunakan bahan peledak ANFO/ damotin. Dalam
kegiatan peledakan ini, untuk mendapatkan ukuran produk yang diinginkan ditentukan melalui
perubahan spasi lubang ledak; makin rapat ukuran semakin kecil ukuran produknya.

Pengolahan andesit adalah mereduksi ukuran yang sesuai dengan berbagai kebutuhan.
Untuk kegiatan ini dilaksanakan melalui unit peremukan (crushing plant). Tahapan
pengolahan meliputi:

1. Peremukan dengan primary crusher seperti jaw crusher, cone crusher atau gyratory crusher
yang dilanjutkan dengan Secondary crusher.
2. Pengangkutan menggunakan ban berjalan.
3. Pemisahan menggunakan pengayak (screen).
4. Penghalus ukuran dengan rotopactor.

Dari proses peremukan akan menghasilkan beberapa macam ukuran antara lain :

1. jenis sirtu
2. ukuran – 50 + 30 mm
3. ukuran – 30 + 20 mm
4. ukuran – 20 + 10 mm
5. ukuran – 10 + 4 mm
6. ukuran – 4 m (abu-abu).

IV.2.B. Pemuatan dan Penimbunan PT. Aneka Tambang, Tbk


Penggalian adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk membongkar dan
melepaskan endapan bahan tambang dari batuan induknya atau batuan samping.
Beberapa alat gali yang dapat digunakan dalam penggalian yaitu Power Shovel, Back
Hoe, dan lain – lain. Setelah penggalian dilakukan maka material atau bahan tambang
yang telah ditambang dimuat.

Untuk material yang tidak tertentu keras, kegiatan pembongkaran dilakukan


dengan menggunakan ripper. Alat ini pada hakekatnya sebuah bajak yang gigi – giginya
terbuat dari baja yang keras. Sehingga kepadanya dapat diberikan tekanan yang cukup
besar untuk lebih memaksakannya ke dalam tanah / batuan.

Untuk menghitung produksi ripper, perhitungan yang digunakan adalah dengan


”cross section”, yang dapat menentukan volume pekerjaan ripping ini, kemudian
mencatat waktu yang diperlukan, setelah pekerjaan ripping selesai. Volume ripping
dibagi dengan waktu ripping adalah produksi ripping.

Pemuatan (Loading) adalah serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk


mengambil dan memuat material hasil pembongkaran ke dalam alat angkut. Material
hasil pembongkaran tersebar di lantai jenjang dan dikumpulkan dengan alat wheel
loader agar dapat dimuat. Dalam pemilihan alat muat yang digunakan harus sesuai
dengan beberapa faktor diantaranya ;
1. Kapasitas alat angkut
2. Besar produksi yang diiginkan
3. Keadaan lapangan
4. Jenis material atau batuan
5. Keterampilan Operator
6. Iklim atau cuaca
Material hasil pembongkaran yang telah dimuat kembali diangkut ke lokasi
pengolahan (Crushing Plant) untuk dimasukkan ke mesin penghancur. Operator
pengangkutan material produktivitasnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ;

1. Kondisi jalan dari tempat penambangan ke Crushing Plant


2. Jarak angkut dari lokasi penambangan
3. Digging Resistance
4. Waktu Edar alat angkut
5. Waktu Kerja efektif pengangkutan
6. Produksi alat angkut
7. Jumlah alat angkut

Proses pengankutan dilakukan untuk pemindahan material dari lokasi penggalian


atau front penambangan ke lokasi penampungan sementara dimana nanti selanjutnya
akan dilakukan pencucian pada proses pengolahan bauksit itu sendiri. Proses
pengangkutan ini bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa macam alat angkut
seperti dump truck, lori, belt conveyor, dll. Pada penambangan bauksit alat angkut yang
digunakan yaitu dump truck dengan berbagai macam ukuran dan kemampuan muatnya.

Anda mungkin juga menyukai