Anda di halaman 1dari 19

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat


Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir dalam pelaksanaan program Desa
Tangguh Bencana. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah masyarakat
Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir yang berjumlah 825 Kepala
Keluarga (KK) dengan jumlah sampel 83 KK yang menggunakan teknik sampling
probability yaitu simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket dan dokumentasi, sedangkan
teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif yang menggunakan
𝑓
rumus frekuensi relatif P= 𝑥 100% dengan kriteria interval persen adalah
𝑁
tingkat partisipasi tinggi (>62.5%) dan tingkat partisipasi rendah (<62.5%).
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari kedua teknik pengumpulan data,
dapat di simpulkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Desa Sungai Rambutan
Kabupaten Ogan Ilir memiliki rata-rata 55.3%. Dengan demikian masyarakat
Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir memiliki tingkat partisipasi yang
rendah dalam pelaksanaan program Desa Tangguh Bencana.

Kata Kunci: Tingkat Partisipasi Masyarakat, Desa Sungai Rambutan


Kabupaten Ogan Ilir, Desa Tangguh Bencana

1
Abstract

This study aims to determine the level of community participation in the


Sungai Rambutan Village of Ogan Ilir Regency in the implementation of the Desa
Tangguh Bencana program. In this study, the population is Sungai Rambutan
Village people of Ogan Ilir Regency, amounting to 825 people with a sample of 83
people using the sampling probability technique that is simple random sampling.
Data collecting technique used in this research is questionnaire and
documentation technique, while data analysis technique used is descriptive
statistic using relative frequency formula P = f / N x 100% with percent interval
criterion is high participation rate (≥ 62,5% ) and low participation rate (≤
62.5%). Based on the results of the analysis and discussion of the two data
collection techniques, it can be concluded that the level of community
participation Village Rambutan River Ogan Ilir has an average of 55.3%. Thus
the people of Sungai Rambutan Village of Ogan Ilir Regency have low
participation level in the implementation of the Desa Tangguh Bencana program.
Keywords: Community participation, Sungai Rambutan Village of Ogan Ilir
Regency, the Desa Tangguh Bencana program
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang rawan terhadap
berbagai bencana. Dalam artikel resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) menyebutkan bahwa Indonesia menjadi negara yang paling rawan
terhadap bencana di dunia berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan
Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Strategi Internasional Pengurangan Resiko
(https://www.bnpb.go.id/home/potensi).
Menurut Peraturan Pemerintah No.21 Tahun 2008 mengatakan bahwa
bencana adalah suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis (Nuansa Aulia, 2011). Letak Indonesia yang
tepat dilalui garis khatulistiwa berdampak negara ini memiliki dua musim, yaitu
musim kemarau dan musim hujan, yang menyebabkan kebakaran dan kebanjiran
sering melanda di berbagai wilayah Indonesia. Indonesia juga dilintasi tiga
lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng
pasifik, yang menyebabkan tingginya potensi gempa tektonik dan vulkanik.
Terakhir Indonesia di lewati dua jalur pegunungan muda, yaitu sirkum
mediterania dan sirkum pasifik , yang berdampak banyaknya gunung api sehingga
bencana letusan gunung api sering terjadi di Indonesia.
Pemerintah Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa wilayahnya rawan
akan segala macam bentuk bencana. Berbagai kebijakan dan peraturan dibuat
pemerintah untuk pencegahan sekaligus antisipasi terhadap bencana yang
sewaktu-waktu dapat terjadi. Salah satunya dengan membentuk Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, yang bertujuan sebagaimana tertuang dalam Pasal 18
Undang-Undang Republik Indonesia No.24 Tahun 2007 yaitu untuk menjmain
terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu,
terkoordinasi, dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada
masyarakat terhadap ancaman, resiko, dan dampak bencana (Nuansa Aulia, 2011).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedikit banyak sudah
mampu membantu peran pemerintahan dalam mengatasi segala macam bencana
yang ada berbagai daerah di Indonesia. Banyak inovasi dan strategi dalam
menyusun kebijakan yang dilakukan BNPB melalui program-program di daerah,
guna mencapai tujuan melindungi rakyat Indonesia dari bencana, sejalan dengan
Undang-undang No.2 Tahun 2007 bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
bertanggung jawab melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dengan tujuan untuk memberikan perlindungan terhadap
kehidupan dan penghidupan termasuk perlindungan atas bencana, dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan umum yang berlandaskan Pancasila sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 (Nuansa Aulia, 2011). Salah satu upaya yang dilakukan dengan
mengembangkan program Desa Tangguh Bencana, yang disahkan sesuai isi dalam
Perka BNPB No. 1/2012 tentang Pedoman Umum Desa Tangguh Bencana,
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
mengamanatkan untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana. Salah satu
strategi untuk mewujudkan hal ini adalah melalui pengembangan desa/kelurahan
tangguh terhadap bencana dengan upaya Pengurangan Risiko Bencana Berbasis
Komunitas (PRBBK). Dalam PRBBK, proses pengelolaan risiko bencana
melibatkan secara aktif masyarakat dalam mengkaji, menganalisis, menangani,
memantau dan mengevaluasi risiko bencana untuk mengurangi kerentanan dan
meningkatkan kemampuannya.
Hasil observasi pada saat studi pendahuluan di Desa Sungai Rambutan
pada tanggal 19 Februari 2017 dilakukan melalui wawancara dengan salah satu
anggota BPBD dan masyarakat, menunjukan bahwa partisipasi masyarakat di
Desa Sungai Rambutan terbilang rendah, namun tetap ada beberapa warga yang
ikut berpartisipasi apabila terjadi bencana. Tentunya dalam menjalankan program
agar tercapainya tujuan dari dibentuknya Desa Tangguh Bencana tersebut, di
perlukan partisipasi atau peran serta penuh masyarakat untuk ikut serta
mendukung program tersebut melalui tindakan pencegahan terhadap bencana.
Seperti menurut Diana Conyers (1992:154) mengatakan bahwa ada beberapa
alasan mengapa pertisipasi masyarakat demikian pentingnya, salah satunya yaitu
partisipasi masyarakat merupakan suatu alat yang dipakai untuk mendapatkan
informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat di daerah tersebut,
yang bilamana tidak ada partisipasi masyarakat didalamnya suatu program akan
gagal. Hal ini lah yang mendasari peneliti ingin melakukan penelitian guna
melihat seberapa besar tingkatpartisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program
Desa Tangguh Bencana.

Berdasarkan uraian diatas penelitian ini akan melihat partisipasi


masyarakat dalam pelaksanaan program Desa Tangguh Bencana dengan judul
penelitian Tingkat Partisipasi Masyarakat Desa Sungai Rambutan Kabupaten
Ogan Ilir Dalam Pelaksanaan Program Desa Tangguh Bencana. Tujuan dari
penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat partisipasi masyarakat
Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir dalam pelaksanaan program Desa
Tangguh Bencana. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
yaitu memberikan informasi tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan program Desa Tangguh Bencana.

II. METODOLOGI PENELITIAN


Penelitian ini menggunakan satu variabel yaitu tingkat partisipasi
masyarakat. Selanjutnya dalam penelitian ini terdapat lima indikator partisipasi
masyarakat menurut Moehar Daniel dkk (2008) yaitu partisipasi inisiatif/spontan,
partisipasi fasilitasi, partisipasi induksi, partisipasi kooptasi, partisipasi dipaksa.
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Sungai Rambutan
Kabupaten Ogan Ilir yang berjumlah 825 Kepala Keluarga (KK). Untuk penelitian
ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel probability yaitu simple
random sampling dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 83 KK.
Selanjutnya penelitian ini menggunakan dua teknik analisis instrumen yaitu
validitas angket dan reliabilitas angket dengan dua teknik pengumpulan data yaitu
teknik dokumentasi dan teknik kuisioner/angket. Uji prasyarat instrumen angket
yang digunakan yaitu uji validitas dan uji reliabilitas kemudian dianalisis dengan
menggunakan bantuan program SPSS Windows 20.0. Jika Corrected Item-Total
Correlation < nilai signifikansi maka instrumen dinyatakan tidak valid. Jika
Corrected Item-Total Correlation > nilai signifikansi maka instrumen dinyatakan
valid dan r product momen untuk taraf kesalahan (α) = 5%. Jika diketahui N= 83,
dengan nilai signifikansi (Sig) = .21 dan Corrected Item-Total Correlation > nilai
signifikansi maka item valid.

Kemudian untuk menentukan skor pada kriteria objektif digunakan penghitungan


berdasarkan Sugiyono (2013) sebagai berikut :

a) Menentukan jumlah skor tertinggi = skor tertinggi x jumlah pernyataan


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
= 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 100%

= 4 x 16 = 64
64
= 64 𝑋 100 % = 100%

b) Menentukan jumlah skor terendah = skor terendah x jumlah pernyataan


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
= 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 100%

= 1 x 16 = 16
16
= 𝑥 100% = 25 %
64

c) Menentukan Range (R) = skor tertinggi – skor terendah


= 100% - 25% = 75 %
d) Menentukan Kategori (K) = 2 (kriteria yang disusun pada kriteria
objektif suatu variabel yatu tinggi atau
rendah)
e) Menghitung Interval (I) = Range (R) / Kategori (K)
= 75 % / 2 = 37, 5 %
f) Menghitung Skor Penilaian = Skor tertinggi – Interval
= 100 %- 37,5 % = 62,5 %
Berdasarkan penghitungan di atas, diperoleh kriteria tingkat partisipasi
berdasarkan interval persentase sebagai berikut :
Tabel 2.1 Kriteria Tingkat partisipasi Berdasarkan Interval Persentase
Persentase Tingkat Partisipasi
> 62,5 % Tinggi
< 62,5 % Rendah

Sumber :Data primer diolah, Tahun 2018

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir
yang diawali dengan studi pendahuluan pada 14 Maret 2017. Studi pendahuluan
dilakukan untuk melihat bagaimana sikap masyarakat Desa Sungai Rambutan
dalam pelaksanaan Program Desa Tangguh Bencana. Populasi dalam penelitian
ini berjumlah 825 KK dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 83 KK. Sampel
tersebut diperoleh dengan menggunakan teknik sampel probability yaitu simple
random sampling. Peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu
teknik dokumentasi dan teknik kuesioner atau angket. Pada teknik kuesioner atau
angket peneliti menggunakan skala sikap model Skala Likert yaitu responden
diminta untuk mengisi salah satu kotak dengan memberikan tanda checklist (√)
diantara empat jawaban yang disertakan sesuai dengan pilihannya. Adapun tujuan
penyebaran angket ini adalah untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat
Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir dalam pelaksanaan program Desa
Tangguh Bencana.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil konsep dari Moehar Daniel
sebagai indikator untuk mengukur partisipasi-partisipasi seperti apa yang ada pada
masyarakat Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir dalam pelaksanaan
program desa tangguh bencana. Adapun indikator tersebut yaitu, pertama
indikator partisipasi inisiatif/spontan, adalah keikutsertaan masyarakat dilakukan
secara spontan dengan melakukan aksi bersama terhadap sesuatu hal. Biasanya
partisipasi disini tumbuh karena motivasi intrinsik berupa pemahaman,kemauan
dan kemampuan, bentuk ini juga terjadi karena motivasi oleh suatu keadaan yang
tiba-tiba terjadi. Kedua partisipasi fasilitasi, bentuk partisipasi ini dilakukan
dengan sengaja oleh masyarakat, dirancang dan didorong sebagai proses belajar
dan berbuat oleh masyarakat untuk menyelelesaikan masalah bersama. Ketiga,
pada partisipasi Induksi, masyarakat dibujuk untuk ikut berpartisipasi melalui
propaganda atau mempengaruhi melalui emosi atau dengan kata lain peran serta
masyarakat tumbuh karena terinduksi oleh adanya motivasi ekstrinsik (bujukan,
pengaruh dan dorongan) dari luar, meskipun yang bersangkutan tetap memiliki
kebebasan penuh untuk berpartisipasi. Keempat, Pada partisipasi kooptasi,
masyarakat dimotivasi untuk berpartisipasi untuk keuntungan-keuntungan materi
dan pribadi yang telah disediakan untuk mereka. Hal ini dilakukan karena takut
akan kehilangan status sosial atau kerugian tidak memperoleh bagian manfaat dari
kegiatan yang dilaksanakan. Terakhir indikator partisipasi dipaksa, yaitu masyarakat
yang berpartisipasi dibawah tekanan atau sanksi yang dapat diberikan penguasa untuk
peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan yang sudah diberlakukan.
Dalam penelitian ini angket yang digunakan terdiri dari 16 item pernyataan
dan disebarkan kepada 83 orang responden. Adapun cara pengambilan sampel
yang digunakan adalah teknik probability yaitu simple random sampling. Menurut
Sugiyono (2013:127) Simple Random Sampling ialah teknik penentuan sampel
sederhana karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan acak tanpa
memperhatikan tingkatan strata yang ada dalam populasi. Adapun tujuan dari
penyebaran angket ini adalah untuk mengetahui tingkat partisipasi Desa Sungai
Rambutan Kabupaten Ogan Ilir dalam Pelaksanaan Program Desa Tangguh
Bencana. Adapun skor persentase keseluruhan indikator adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Hasil rata-rata persentase dan skor tingkat partisipasi
masyarakat Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir
dalam Pelaksanaan Program Desa Tangguh Bencana

Tingkat Partisipasi
Indikator Jumlah
Skor % Kriteria
Item
Partisipasi
inisiatif/spontan 6 197.8 59.5 Rendah
Tingkat Partisipasi
Indikator Jumlah
Skor % Kriteria
Item
Partisipasi fasilitasi
1 170 51.2 Rendah
Partisipasi Induksi
2 192 57.8 Rendah

Partisipasi kooptasi
4 183.7 55.3 Rendah

Partisipasi dipaksa 3 175.3 52.7 Rendah


Rata-rata 183.7 55.3 Rendah

Berdasarkan table 3.1 diatas secara keseluruhan yaitu dari kelima indikator
dapat dikatakan tingkat partisipasi masyarakat terbilang rendah. Hal ini karena
dari variabel diperoleh tingkat rata-rata persentase tingkat partisipasi masyarakat
Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir dalam pelaksanaan program Desa
Tangguh Bencana sebesar 55.3% dengan kriteria penilaian rendah.
3.1.1 Kesimpulan Analisis Data
Setelah menghitung rekapitulasi data mengenai rata-rata tingkat partisipasi
masyarakat Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir dalam pelaksanaan
Program Desa Tangguh Bencana secara keseluruhan, maka selanjutnya diperoleh
kesimpulan dari seluruh perhitungan.

Tabel 3.2 Kriteria Interpretasi Skor Presentase


Skor Presentase Kriteria
≥ 62,5 Tinggi
≤ 62,5 Rendah
(Sumber: Data primer diolah, 2018)
Terdapat dua kategori yang dapat menyimpulkan seberapa besar tingkat
partisipasi masyarakat, yaitu tinggi dan rendah. Sehingga dalam penelitian ini
menggunakan pedoman kriteria tingkat partisipasi berdasarkan interval persentase
sesuai dengan tabel 3.2, untuk persentase ≥ 62.5% termasuk dalam kategori
partisipasi masyarakati yang tinggi, sedangkan untuk persentase ≤ 62.5%
termasuk dalam kategori partisipasi masyarakat yang rendah. Berdasarkan data
hasil angket yang telah dihitung, diperoleh data secara keseluruhan yaitu rata-rata
persentase tingkat partisipasi masyarakat Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan
Ilir sebesar 55.3%.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Sungai
Rambutan Kabupaten Ogan Ilir memiliki tingkat partisipasi yang rendah dalam
pelaksanaan program desa tangguh bencana.
3.1.2 Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk memastikan bahwa instrumen soal yang akan
digunakan dalam angket sudah valid sehingga dapat dianalisis lebih lanjut. Uji
validitas akan dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS Windows
20.0. Dari hasil pengujian item angket tingkat partisipasi masyarakat yang
berjumlah 16 item, semuanya bernilai valid, artinya instrumen penelitian berupa
angket dalam penelitian ini dapat digunakan.

3.1.3 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan ketepatan dan ketelitian
hasil dalam suatu pengukuran instrumen angket. Semua butir item pernyataan
dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji reliabilitas angket. Pada uji
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 20.0. Uji
reliabilitas ini diuraikan pada tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3 Uji reliabilitas

Cronbach’s Alpha N of Items

.688 16

Sumber : Data primer diolah, Tahun 2018

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, koefisien reliabilitas yang


diperoleh Cronbach's Alpha = .688. Jadi reliabilitas data tes tersebut dengan
koefisien alpha signifikan 5% dimana Cronbach's Alpha = .688> nilai signifikansi
.21. Ini berarti instrumen yang peneliti gunakan reliabel.
3.2 Pembahasan
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa dari lima indikator yang
menjadi tolak ukur peneliti dengan 16 item pernyataan, memperlihatkan bahwa
masyarakat Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir memiliki tingkat
partisipasi yang rendah dalamm pelaksanaan program Desa Tangguh Bencana,
dimana diperoleh nilai rata-rata (55.3 > 62.5). Rekapitulasi tersebut didapatkan
dari hasil rata-rata yaitu indikator pertama partisipasif/spontan 59.5%, indikator
kedua partisipasi fasilitasi 51.2%, indikator ketiga partisipasi induksi 57.8%,
indikator keempat partisipasi kooptasi 55.3%, dan indikator kelima partisipasi
dipaksa 52.7%, dengan demikian peneliti menarik kesimpulan bahwa masyarakat
Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir memiliki tingkat partisipasi
masyaralat yang rendah dalam pelaksanaan Program Desa Tangguh Bencana,
dikarenakan hasil rekapitulasi yang diperoleh peneliti melalui analisis data dengan
interval persentase ≤ 62.5%. Dimana telah ditentukan sebelumnya bahwa skor >
62,5% memiliki kriteria tingkat partisipasi tinggi dan skor < 62,5% memiliki
kriteria tingkat partisipasi rendah.
Mayoritas masyarakat Desa Sungai Rambutan merupakan kaum
transmigran, membuka dan menggarap lahan merupakan rutinitas sehari-hari. Hal
tersebut menjadikan partisipasi masyarakat dalam upaya kesiapsiagaan,
pencegahan dan pengurangan bencana khususnya kebakaran menjadi sangat
diperlukan sebab kebakaran akan membuat kebun dan ladang mereka hangus
terbakar. Pada saat penyebaran angket penelitian, peneliti menemukan banyak
komentar beragam dari masyarakat perihal keikutsertaan mereka dalam
pelaksanaan program tangguh bencana. Untuk menambah antusias responden
dalam mengisi angket, peneliti melakukan tanya jawab sebagai bentuk
pengakraban dan pendukung angket penelitian. Banyak dari responden yang
peneliti berikan angketnya mengatakan bahwa mereka selalu berpartisipasi setiap
terjadinya kebakaran lahan, beberapa responden berkata mereka tidak terlalu
sering dalam berpartisipasi, dan lainnya mengandalkan para petugas relawan
untuk melakukan upaya pencegahan terhadap kebakaran lahan, artinya sudah
terlihat adanya macam-macam partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program
desa tangguh bencana.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Tety Elida (2008) http://id.portalgaruda.org/ dengan judul Tingkat Partisipasi
Masyarakat dalam Kegiatan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
menunjukan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Kelurahan Pancoran Mas dalam
mendukung keberlangsungan kegiatan ekonomi dari program bantuan dana
bergilir P2KP adalah cukup aktif, yaitu sebesar 72.89%. Tidak ada Indikator yang
belum terpenuhi oleh masyarakat Kelurahan Pancoran Mas, karena semuanya
bernilai diatas rata-rata (>60%).
Penelitian lain oleh Agus Nurkatamso (2013) http://id.portalgaruda.org/
yang berjudul Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Program Fisik Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan di Kecamatan
Nanggulang Kabupaten Kulonprogo,Yogyakarta menunujukan bahwa Tingkat
partisipasi masyarakat di Desa Miskin lebih tinggi daripada Desa Kaya, pada Desa
Kaya memiliki prosentase tertinggi pada tingkat partisipasi rendah yaitu 48,7
persen dan pada Desa Miskin persentase tertinggi pada tingkat partisipasi tinggi
yaitu 53,8 persen. Selain itu juga Terdapat perbedaan partisipasi pada program
fisik PNPM Mandiri Pedesaan di Desa Kaya dan Desa Miskin, dari hasil
perhitungan Chi-Square hitung lebih besar dari Chi-Square tabel yaitu 10,526 >
5,9915. Pada Desa Tidak Miskin bentuk partisipasi berupa tenaga dan harta
sebesar 18 dan 14 persen sedangkan pada Desa Miskin bentuk partisipasi berupa
tenaga sebesar 30 persen.
Suatu program tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada
partisisipasi masyarakat di dalamnya, seperti yang dikemukakan Diana Conyers
(1992:154) ”ada tiga alasan pokok mengapa partisipasi mempunyai sifat sangat
penting. Pertama, partisipasi masyarakat merupakan suatu alat yang digunakan
untuk memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat
setempat, yang tanpa kehadirannya program pembangunan yang ada akan gagal.
Kedua, masyarakat akan merasa lebih mempercayai suatu program pembangunan
apabila dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena mereka
akan lebih mengetahui seluk beluk serta akan merasa memiliki program tersebut.
Konsep Desa/ Tangguh Bencana adalah sebuah program desa atau
kelurahan yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya
dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan
dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.
Kemampuan ini diwujudkan dalam perencanaan pembangunan yang mengandung
upaya-upaya pencegahan, kesiapsiagaan, pengurangan risiko bencana dan
peningkatan kapasitas untuk pemulihan pascabencana. Dalam Destana,
masyarakat terlibat aktif dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau,
mengevaluasi dan mengurangi risiko-risiko bencana yang ada di wilayah mereka,
terutama dengan memanfaatkan sumber daya lokal demi menjamin
keberkelanjutan. Program Desa Tangguh Bencana di bentuk melalui Peraturan
Kepala BNPB No. 1/2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh
Bencana.

Hal ini membuktikan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Desa Sungai


Rambutan Kabupaten Ogan Ilir dalam pelaksanaan program Desa Tangguh
Bencana terbilang rendah. Hal ini terbukti dengan hasil angket yang menunjukkan
jumlah skor diperoleh nilai rata-rata (55.3 > 62.5). Adapun kriteria partisipasi
Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir pada indikator pertama yaitu
partisipasi inisiatif/spontan meliputi :
1. Keikutsertaan masyarakat dalam upaya pencegahan, kesiapsiagaan,
pengurangan risiko bencana dan peningkatan kapasitas untuk
pemulihan pascabencana yang muncul dari dalam diri sendiri.
2. Keikutsertaan masyarakat dalam upaya upaya pencegahan,
kesiapsiagaan, pengurangan risiko bencana dan peningkatan kapasitas
untuk pemulihan pascabencana yang muncul dari luar.

Dari kriteria indikator pertama yaitu partisipasi inisiatif/spontan memiliki


tingkat partisipasi masyarakat yang rendah ditunjukkan dengan data hasil angket
jumlah skor rata-rata nilai (59.5 ≤ 62.5).
Selanjutnya kriteria partisipasi Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan
Ilir indikator yang kedua yaitu pada partisipasi fasilitasi meliputi: keikutsertaan
masyarakat secara sengaja dalam mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu
mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan
sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana, kemampuan
ini juga diwujudkan dalam perencanaan pembangunan yang mengandung upaya-
upaya pencegahan, kesiapsiagaan, pengurangan risiko bencana dan peningkatan
kapasitas untuk pemulihan pascabencana. Dari kriteria indikator kedua yaitu
partisipasi fasilitasi memiliki tingkat partisipasi masyarakat yang rendah
ditunjukkan dengan data hasil angket jumlah skor rata-rata nilai (51.2 ≤ 62.5).
Kriteria partisipasi Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir indikator
yang ketiga yaitu pada partisipasi induksi meliputi : keikutsertaan masyarakat
karena pengaruh orang lain dalam mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu
mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan
sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana, kemampuan
ini juga diwujudkan dalam perencanaan pembangunan yang mengandung upaya-
upaya pencegahan, kesiapsiagaan, pengurangan risiko bencana dan peningkatan
kapasitas untuk pemulihan pascabencana. Dari kriteria indikator ketiga yaitu
partisipasi induksi memiliki tingkat partisipasi masyarakat yang rendah
ditunjukkan dengan data hasil angket jumlah skor rata-rata nilai (57.8 ≤ 62.5)
Selanjutnya kriteria partisipasi Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir
indikator yang keempat yaitu pada partisipasi kooptasi meliputi :
1. Keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan upaya pencegahan bencana
dilakukan karena motivasi mendapat keuntungan materi.
2. Keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan upaya pencegahan bencana
dilakukan karena takut kehilangan status sosial.
Dari kriteria indikator keempat yaitu partisipasi kooptasi memiliki tingkat
partisipasi masyarakat yang rendah ditunjukkan dengan data hasil angket jumlah
skor rata-rata nilai (55.3 ≤ 62.5).
Selanjutnya kriteria partisipasi Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan
Ilir indikator yang kelima yaitu pada partisipasi dipaksai meliputi :
1. Keikutsertaan masyarakat dalam upaya pencegahan, kesiapsiagaan,
pengurangan risiko bencana dan peningkatan kapasitas untuk pemulihan
pascabencana karena paksaan.
2. Keikutsertaan masyarakat dalam upaya pencegahan, kesiapsiagaan,
pengurangan risiko bencana dan peningkatan kapasitas untuk pemulihan
pascabencana karena perintah orang lain.
Dari kriteria indikator kelima yaitu partisipasi dipaksa memiliki tingkat
partisipasi masyarakat yang rendah ditunjukkan dengan data hasil angket jumlah
skor rata-rata nilai (52.7 ≤ 62.5).

Berdasarkan pembahasan diatas, maka kesimpulan yang dapat diambil dari


penelitian ini adalah bahwa masyarakat Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan
Ilir memiliki tingkat partisipasi yang rendah dalam pelaksanaan program Desa
Tangguh Bencana, rendahnya partisipasi masyarakat disebabkan oleh kurangnya
sosialisasi mengenai pentingnya partisipasi dalam pelaksanaan program Desa
Tangguh Bencana, wilayahnya yang luas sehingga membuat masyarakat enggan
berpartisipasi dan masih banyak warga mengandalkan relawan BPBD Ogan Ilir
dalam upaya pencegahan, kesiapsiagaan, pengurangan risiko bencana.

IV. SIMPULAN DAN SARAN


4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terhadap penelitian yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Sungai
Rambutan Kabupaten Ogan Ilir memiliki tingkat partisipasi yang rendah dalam
pelaksanaan program Desa Tangguh Bencana. Hal ini terbukti dari hasil analisis
berdasarkan hasil angket. Pada hasil analisis data dan pembahasan dari hasil
angket, kelima indikator yang menjadi tolak ukur peneliti dengan 16 item
pernyataan didapatkan Jumlah skor rata-rata dari kelima indikator yang menjadi
tolak ukur dalam penelitian ini yang pertama adalah indikator partisipasi
inisiatif/spontan dengan skor rata-rata yaitu 59.5%, yang kedua adalah indikator
partisipasi fasilitasi dengan skor rata-rata 51.2%, yang ketiga adalah indikator
partisipasi induksi dengan skor rata-rata 57.8%, yang keempat adalah indikator
partisipasi kooptasi dengan skor rata-rata 55.3%, dan yang kelima adalah
indikator partisipasi dipaksa dengan skor rata-rata 52.7%. Nilai rata-rata dari
keseluruhan adalah 55.3% dengan interval persentase ≤ 62.5% (Rendah). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Sungai Rambutan
Kabupaten Ogan Ilir memiliki tingkat partisipasi yang rendah dalam pelaksanaan
program Desa Tangguh Bencana.

4.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti menyarankan kepada beberapa
pihak terkait sebagai berikut :

4.2.1 Bagi Mahasiswa


Bagi mahasiswa PPKn, diharapkan mahasiswa berperan aktif untuk ikut
berpartisipasi dalam bentuk sosialisasi maupun langkah nyata dalam upaya
pencegahan dan pengurangan resiko bencana di lingkungan masyarakatnya
masing-masing.

4.2.2 Bagi Masyarakat


Bagi masyarakat, diharapkan untuk terus meningkatkan partisipasinya dalam
pelaksanaan program desa tangguh bencana dengan cara meningkatkan kesadaran
diri sendiri untuk ikut serta dalam pelaksanaan program Desa Tangguh Bencana.

4.2.3 Bagi BNPB


Bagi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, diharapkan untuk terus
bekerja meningkatkan partisipasi masyarakat yaitu dengan lebih menggalakkan
sosialisasi dan pengenalan pada masyarakat mengenai pentingnya partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan program Desa Tangguh Bencana.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2017. Kabupaten Ogan Ilir. OI: BPS
Conyers, D. (1992). Perencanaan Sosial Dunia Ketiga. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Daniel, Darmawati, dkk., (2008). Participatory Rural Appraisal. Jakarta: Bumi
Aksara

Elida , T. (2008). Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Program


Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan. http://id.portalgaruda.org/
Diakses pada tanggal 15 Juni 2017.
Nurkatamso, A. (2013). Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Program Fisik
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan di
Kecamatan Nanggulang Kabupaten Kulonprogo,Yogyakarta.
http://sciencedirect.com. Diakses pada tanggal 15 Juni 2017.
Sembiring, S. (2011). Penanggulangan Bencana. Jakarta: Nuansa Aulia.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN PENELITIAN

Foto saat membagikan angket ke rumah warga Desa Sungai Rambutan

Pada saat menyebarkan angket ke beberapa warga.


LANJUTAN LAMPIRAN FOTO KEGIATAN PENELITIAN

Saat membagikan angket ke rumah warga Desa Sungai Rambutan

Foto bersama sekdes Sungai Rambutan setelah melakukan dokumentasi data dan
pengisian angket.

Anda mungkin juga menyukai