PENDAHULUAN
Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai sumber daya manusia yang
cukup besar. Salah satu cara yang tepat untuk membentuk sumber daya manusia
Undang No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
mulia serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara”.
kehidupan bangsa, salah satu indikasinya adalah jika terdapat pemimpin dan
1
2
merupakan salah satu faktor penentu yang dapat mendorong sekolah mewujudkan
visi, misi, tujuan dan sasaran melalui berbagai program yang dilaksanakan secara
terencana. Oleh karena itu kepala sekolah harus memiliki pengetahuan yang luas,
nasional (Depdiknas, 2006) terdapat tujuh peran utama kepala sekolah, yaitu
kompetensi sosial.
3
sumber daya yang ada pada sekolah sehingga dapat didayagunakan secara
semangat kerja bawahan, cara memberi pengawasan, cara membina disiplin kerja
keputusan. Apakah kepala sekolah lebih mementingkan tugas, kerja sama atau
menentukan gaya yang sesuai untuk situasi tertentu serta mampu menggunakan
keputusan. Pengambilan keputusan yang tepat merupakan salah satu faktor yang
gaya delegasi atau gaya instruksi. Namun kenyataannya sering kali inisiatif
sekolah. Padahal keputusan yang melibatkan warga sekolah secara langsung, akan
dengan hasil keputusan tersebut, hal ini berakibat rendahnya kinerja guru dalam
dan beberapa guru kurang lancar. Beberapa guru sangat sungkan dengan kepala
sekolah atau bahkan tidak berani untuk mengungkapkan ide atau gagasan, hal ini
kerja para guru dan pegawai menjadi berkurang, hal ini ditandai dengan tidak tepat
lainnya. Kepala sekolah kurang tegas menegur guru-guru yang kurang disiplin,
guru-guru yang tidak menaati peraturan sekolah, misalnya peraturan untuk tidak
merokok di komplek sekolah. Selain itu komunikasi para murid dengan kepala
kurang terjalin dengan baik, siswa sering takut dengan kepala sekolah, dan mereka
yang ada di sekolah agar dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai
ada juga guru memiliki tanggapan yang positif terhadap kepala sekolah.
Perbedaan pandangan ini membuat peneliti sangat tertarik untuk mengetahui gaya
kharisma dan wibawa dari hati, sehingga menimbulkan gerakan dengan kekuatan
kepala sekolah.
dijadikan:
8
1. Bagi Penulis
2. Bagi Sekolah
pegawainya.
pencapaian semua program pendidikan yang telah menjadi komitmen bersama dan
perilaku pegawai agar bekerja dengan giat dan mencapai hasil optimal. Dalam hal
ini kinerja pegawai akan sangat berpengaruh terhadap kinerja sekolah. Baik atau
buruk kinerja sekolah inilah yang pada akhirnya akan menentukan pencapaian
tujuan sekolah.
kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi
atau sekolah sesuai wewenang dan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan
organisasi, atau sekolah. Ukuran-ukuran kinerja pegawai ini meliputi mutu kerja
dan kuantitas kerja. Kinerja pegawai selain dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan
yang diterapkan oleh pemimpinnya dan lingkungan kerja yang ada pada sekolah
tersebut.
pegawai sebagai peubah terikat (dependent variable) yang berasal dari faktor-
faktor yang memengaruhi kinerja pegawai, antara lain efektif dan efisien, otoritas
Gaya Kepemimpinan
(X1)
Kinerja Pegawai
(Y)
Lingkungan Kerja
(X2)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
organisasi hanya merupakan “alat dan wadah” saja tetapi harus diatur
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
berikut :
10
11
berikut :
sudah ditetapkan”.
adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab ini maka terbentuklah
organsasi ini maka pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat diselesaikan
terdapat dan sangat penting untuk mengatur semua kegiatan dalam rumah
sebagainya.
organsasi.
12
2005:10) adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga
lain”.
pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi prilaku orang lain atau
bawahan”.
adalah sebagai berikut :“Gaya kepemimpinan bukan bakat, oleh karena itu
suatu sasaran dan mengarahkan organisasi dengan cara yang lebih masuk
akal”.
menyelesaikan tugas.
mereka.
a. Gaya Persuasif
b. Gaya Refresif
c. Gaya Partisipatif
kepada bawahan untuk itu secara aktif baik menata, spiritual, fisik
d. Gaya Inovatif
b. Kemampuan Memotivasi
ditentukan sebelumnya.
c. Kemampuan Komunikasi
yang bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan
dengan baik.
e. Tanggung Jawab
yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat memengaruhi diri pekerja
2004).
yang bersangkutan.
harmonis dan tanpa ada saling intrik diantara sesama rekan sekerja.
1. Kenyamanan karyawan
2. Perilaku karyawan
3. Kinerja karyawan
karyawan.
1. Fasilitas kerja
kerja, ruang kerja pengap, ventilasi yang kurang, serta prosedur yang
tidak jelas.
22
3. Hubungan Kerja
atau hasil.
yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh
kepadanya.
(Luthans, 2005:165).
23
hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh
target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah
kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
kepadanya.
yang tidak dicari kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai
b. Otoritas (wewenang)
tersebut mengatakan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh
c. Disiplin
d. Inisiatif
tujuan organisasi.
merealisasi tujuannya.
diprogramkan.
1. Kualitas.
2. Kuantitas.
3. Ketepatan waktu.
4. Efektifitas.
METODE PENELITIAN
yang berkenaan dengan situasi yang terjadi dan dialami sekarang, sikap dan
dua kondisi atau lebih, pengaruh suatu kondisi, perbedaan antara fakta – fakta
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
Yaitu data yang diperoleh dari karyawan dan guru Ponpes Ummul
penelitian.
27
28
1. Wawancara (interview)
jawab langsung secara tertatap muka dengan bagian dan pihak yang
terkait.
2. Pengamatan (observasi)
3. Kuesioner
3.4.1 Populasi
(Suyigno, 2002:57).
29
3.4.2 Sampel
populasi, tetapi jika jumlah populasinya besar, dapat diambil antara 10-
15% atau 20-25% atau lebih, tergantung waktu, tenaga, dana, luas wilayah
konsep atau variabel yang sedang diukur dalam hal ini responden diminta
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
sebagai berikut :
Nilai Maksimum :5
Nilai Minimum :1
31
5−1
Rentang Skala =
5
= 0,8
Tabel penilaian indeks rata – rata
Y = a + b1x1 + b2x2 + e
Dimana :
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
X1 = Gaya Kepemimpinan
X2 = Motivasi Kerja
E = Variabel gangguan
32
hipotesis.
- Ho : bi = 0
variable dependent
- Ha : bi > 0
variable dependent.
3.6.4 Uji F
berikut :
- Ho : b1 = b2 = b3 = 0
33
- Ho : b1 – b3 > 0
- Jika F hitung > dari F tabel, maka Ho ditolak yang berarti masing
- Jika F hitung < dari F tabel, maka Ho ditolak yang berarti masing
atau tidak. Tidak seperti R square, nilai adjusted R square dapat naik atau
valid adalah nilai koefisien korelasi (ri) harus lebih besar dari r tabel. Jika
nilai koefisien korelasi lebih kecil dari r tabel maka butir pertanyaan
5%. Pada penelitian ini uji validitas akan dilakukan dengan bantuan
diukur dalam dari subjek memang belum berubah. Adapun cara yang
merupakan ciri khas yang ingin diunggulkan berkaitan status sekolah sebagai sekolah
Islam terpadu. Oleh karena itu, kurikulum khas yayasan merupakan pengembangan
dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kurikulum khas yayasan meliputi
ibadah sehari-hari seperti wudhu dan shalat, Kurikulum khas yayasan juga disesuaikan
didukung oleh program pembiasaan yang di dasarkan kepada nilai-nilai Al Qur’an dan
As Sunnah dengan pemahaman yang shahih. Para siswa diajarkan adab-adab Islami,
baik dalam bergaul dengan sesama siswa maupun dengan guru dan orangtua.
Para siswa juga dibiasakan dengan pakaian yang sopan dan sesuai dengan
MAS Ummul Masakin menerapkan belajar 5 (lima) hari, yaitu mulai hari Senin
sampai dengan hari Jum’at. Pembelajaran dimulai pada pukul 12.30 WIB sampai
36
37
dengan pukul 17.30. Hari Sabtu dimanfaatkan sebagai hari pelaksanaan ekstra
kulikuler. Dan juga dimanfaatkan bagi pembelajaran remedial bagi siswa yang
membutuhkan.
A. VISI-MISI
VISI
dibidang financial.
Qur’an dan sunnah rosul. Menuju generasi yang mampu mensyi’arkan Islam
MISI
B. LOKASI SEKOLAH
dan Guru. 3) Berada di tengah suasana perdesaan yang Agamis, Nyaman dan
Asri. 4) Status tanah adalah bersertifikat hak milik, milik Yayasan Ummul
Masakin.
Pangkat /
No Nama / NIP Jabatan Pendidikan
Gol
Dra. Tiaman
2. - Guru S.1
-
Pu’ady, S.Pd
3. - Guru S.1
-
Muhardiana, S.Pd
5. - Guru S.1
-
Syaifudin, S.Pd.I
6. - Guru S.1
-
Alamsyah, S.Pd.I
7. - Guru S.1
-
Widyaty, SP
8. - Guru S.1
-
M. Rido, SE
10. - Guru S.1
-
Sri Sumarni, SH
12 - Guru S.1
-
Fitrianti, S.Pd.I
16 - Guru S.1
-
Azuan Anas
19 - Staf Tata Usaha SLTA
-
Darmawati
20 - Staf Tata Usaha SLTA
-
Hakimatul Husna
21 - Staf Tata Usaha SLTA
-
Muhammad Soleh
22 - Penjaga Madrasah D-3
-
M. Yasin
24 - Pegawai SLTA
-
A. Irwansyah
25 - Pegawai SLTA
-
Robianto
26 - Pegawai SLTA
-
Muji Salamum
27 - Komite Sekolah SLTA
-
Siti Fatimah
28 - Guru Pembantu SLTA
-
Asmidar
29 - Guru Pembantu SLTA
-
Basiah, S.Pd
30 - Guru Pembantu S.1
-
Tabel 4.2. Jumlah Romber dan Jumlah Siswa MAS Ummul Masakin
R. BELAJAR SISWA
Jumlah
TOTAL
X XI XII L P JL L P JL L P JL L P JL
2 2 2 6 45 64 109 44 56 100 44 33 77 133 153 286
dalam penelitian ini adalah sebanyak 33 orang Guru dan Karyawan pada MAS
penulis mencoba untuk membuat analisis untuk mengetahui arah serta keeratan
hubungan antara Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan kerja dengan Kinerja guru
dan karyawan yang ada dalam Sekolah tersebut. Untuk mengetahui gambaran
Dari data tabel diatas dapat diketahui bahwa umur responden terbanyak
jumlah responden paling sedikit adalah mereka yang berumur 21-25 tahun
sebanyak 4 responden (13.33%) Untuk jenis kelamin responden dapat kita lihat
sebanyak 18 orang atau (60%) responden yang berjenis kelamin Laki-laki dan
Berikut ini tingkat pendidikan pada Guru dan Karyawan pada MAS
penelitian ini yang terbesar adalah dengan tingkat pendidikan SARJANA yaitu
sebanyak 17 orang atau (56.67%) dan paling sedikit adalah mereka yang
Masakin
Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah mencari data tentang Gaya
kuesioner yang diajukan kepada seluruh Guru dan Pegawai MAS Ummul
Masakin.
Populasi dalam Penelitian ini adalah Guru dan Pegawai MAS Ummul
Masakin yang berjumlah 30 orang dan sampel yang diambil 100% atau
keseluruhan dari populasi. Sesuai yang diterangkan oleh Arikunto bahwa apabila
populasinya lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau
lebih. Dan jika populasinya dibawah seratus maka semua anggota populasi
dijadikan sampel.
Daya Manusia yang sangat penting untuk dipelajari karena gaya kepemimpinan
44
45
Masakin peneliti juga menggunakan skala likert yang disebarkan kepada Guru dan
Pegawai MAS Ummul Masakin, hasil dari penyebaran kuisionernya dapat dilihat
orang, dan setuju 10 orang, tapi tidak ada yang sangat setuju. Index untuk
orang, dan setuju 8 orang, tapi tidak ada yang sangat setuju. Index untuk
orang, dan setuju 10 orang, tapi tidak ada yang sangat setuju. Index untuk
bervariasi.
orang, dan setuju 10 orang, tapi tidak ada yang sangat setuju. Index untuk
seorang pimpinan.
orang, dan setuju 9 orang, sedangkan yang sangat setuju sebanyak 4 orang.
Index untuk pernyataan ini adalah sebesar 3.57 yang berarti Baik.
orang, dan setuju 16 orang, tapi tidak ada yang sangat setuju. Index untuk
yaitu pada pernyataan ke 5 dengan nilai index sebesar 3.57. dari hasil
sudah baik.
sebesar 3.31 yang berarti sebagian besar guru dan pegawai MAS Ummul
Masakin
sangat tidak setuju dan tidak setuju, sedangkan cukup setuju berjumlah
sangat tidak setuju dan tidak setuju, sedangkan cukup setuju berjumlah
memadai.
sangat tidak setuju, tidak setuju, dan cukup setuju sedangkan setuju 15
orang dan sangat setuju 15 orang, index pernyataan diatas adalah sebesar
sangat tidak setuju dan tidak setuju, sedangkan cukup setuju berjumlah
50
yaitu pada pernyataan ke 3 dengan nilai indeks sebesar 4.5. dari hasil
index sebesar 4.14, yang berarti sebagian besar guru dan pegawai MAS
peningkatan kepada
produktivitas pegawai
3 Motivasi yang diberikan
Kepala Sekolah memberi
0 4 12 14 0 100 3.33
peningkatan kepada
produktivitas pegawai
4 Nada yang bervariasi
memudahkan pegawai 0 2 14 14 0 102 3.4
untuk dikendalikan
5 Tanggung jawab kepala
sekolah mempengaruhi
0 2 14 14 0 102 3.4
meningkatnya produktivita
pegawai
6 Tanggung jawab kepala
sekolah mempengaruhi
0 2 13 15 0 103 3.43
meningkatnya produktivita
pegawai
7 Kinerja pegawai
meningkat karena
0 0 0 30 0 120 4
hubungan baik dengan
sesame pegawai
8 Pegawai merasa nyaman
jika Semua Pegawai 0 0 7 19 4 117 3.9
Diperlakukan sama
9 Kinerja pegawai menjadi
optimal dengan
0 0 0 9 21 141 4.7
penerangan ruangan yang
baik dan memadai
10 Guru dan karyawan lebih
konsentrasi dalam bekerja
0 0 0 10 20 140 4.67
tanpa ada suara yang
menganggu
Jumlah rata – rata index 112.4 3.75
Kategori Penilaian Baik
Sumber : Data Primer diolah
pegawai.
sebanyak 0, tidak setuju sebanyak 4 orang, cukup setuju 13 orang, dan setuju
52
13 orang, sedangkan sangat setuju 0, index pernyataan ini sebesar 3.3 yang
artinya Netral.
produktivitas pegawai.
sebanyak 0, tidak setuju sebanyak 4 orang, cukup setuju 12 orang, dan setuju
14 orang, sedangkan sangat setuju 0, index pernyataan ini sebesar 3.33 yang
artinya Netral.
produktivitas pegawai
sebanyak 0, tidak setuju sebanyak 4 orang, cukup setuju 12 orang, dan setuju
14 orang, sedangkan sangat setuju 0, index pernyataan ini sebesar 3.33 yang
artinya Netral.
sebanyak 0, tidak setuju sebanyak 2 orang, cukup setuju 14 orang, dan setuju
14 orang, sedangkan sangat setuju 0, index pernyataan ini sebesar 3.4 yang
artinya Netral.
pegawai.
sebanyak 0, tidak setuju sebanyak 2 orang, cukup setuju 14 orang, dan setuju
53
14 orang, sedangkan sangat setuju 0, index pernyataan ini sebesar 3.4 yang
artinya Netral.
pegawai.
sebanyak 0, tidak setuju sebanyak 0 orang, cukup setuju 13 orang, dan setuju
15 orang, sedangkan sangat setuju 0, index pernyataan ini sebesar 3.43 yang
artinya Netral.
sebanyak 0, tidak setuju sebanyak 0 orang, cukup setuju 7 orang, dan setuju
19 orang, sedangkan sangat setuju 4 orang, index pernyataan ini sebesar 3.9
9. Kinerja pegawai menjadi optimal dengan penerangan ruangan yang baik dan
memadai.
sebanyak 0, tidak setuju sebanyak 0 orang, cukup setuju 0 orang, dan setuju
9 orang, sedangkan sangat setuju 21 orang, index pernyataan ini sebesar 4.7
10. Guru dan karyawan lebih konsentrasi dalam bekerja tanpa ada suara yang
menganggu.
sebanyak 0, tidak setuju sebanyak 0 orang, cukup setuju 0 orang, dan setuju
yaitu pada pernyataan ke 9 dengan nilai index 4.7. dari hasil tersebut
dan pegawai akan optimal jika penerangan tempat kerja dalam keadaan baik.
sebesar 3.75 yang berarti sebagan besar guru dan pegawai beranggapan
bahwa indikator variabel kinerja guru dan pegawai cukup baik Karena
terhadap kinerja guru dan pegawai, penulis menggunakan program bantu SPSS
23. Dari hasil output SPSS 23diperoleh data seperti dalam lampiran dan hasil
1. Uji Validitas
setiap pernyataan lebih besar dari nilai r tabel (0.349) maka dapat
Valid.
2. Uji Reliabilitas
dari waktu ke waktu. Nilai batas dari uji reliabilitas adalah 0.6. adapun
Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kinerja Guru dan Pegawai (Y) dapat
Cronbach’s Tarif
Variabel Ket
Alpha Signifikansi
Gaya
0.921 0.6 Reliabel
Kepemimpinan
Lingkungan
0.648 0.6 Reliabel
Kerja
Kinerja Guru &
0.907 0.6 Reliabel
Pegawai
Sumber : Pengolahan Data Melalui SPSS v.23
Reliabel.
57
program SPSS v23 for windows dapat disusun ringkasan hasil analisis
sebagai berikut :
Dari hasil persamaan regresi linier berganda diatas, didapat bahwa gaya
negatif atau tidak berpengaruh sama sekali terhadap kinerja guru dan
pegawai dengan dengan nilai -0.293. dan scara analisis proyeksi diperoleh
1. Konstanta (a)
2. b1 = 0.853
variabel kinerja guru dan pegawai akan naik sebanyak 0.853 satuan
3. b2 = - 0.293
Jika koefisien lingkungan kerja naik sebesar satu satuan maka variabel
kinerja guru dan pegawai akan menurun sebesar -0.293 satuan dengan
5.4.3. Uji t
penulis menggunakan SPSS v.23 yang hasilnya dapat di lihat pada tabel
coefficient.
dari t tabel (1.69726) atau t hitung > t tabel (3.559 > 1.69726) jadi
lingkungan kerja adalah -0.293. nilai t hitung tersebut lebih kecil dati
t tabel (1.69726) t hitung < t tabel (-0.293 < 1.69726) jadi dapat
5.4.4. Uji F
pengujian uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
Total 680.800 29
Dari hasil SPSS dapat dilihat bahwa nilai F hitung 6.332. dalam
> 3.316) maka Ho ditolak jadi dapat disimpulkan bahwa secara simultan
60
kinerja guru dan pegawai sebesar 26.9%. dan sisanya sebesar 73.1%
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan terhadap data primer
yang diolah yang diperolah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
jumlah rata – rata index sebesar 3.31 yang berarti sebagian besar guru dan
netral. Dari enam pernyataan tentang gaya kepemimpinan juga terdapat hasil
yang dominan yaitu pada pernyataan ke lima dengan index sebesar 3.57. dari
hasil jawaban responden sebesar 4.14 yang berarti sebgaian besar guru dan
empat pernyataan tersebut juga terdapat hasil yang dominan yaitu pada
pernyataan ke tiga yaitu dengan index 4.5. dari hasil tersbut menerangkan
bahwa sebagian besar guru dan pegawai beranggapan bahwa pimpinan sudah
status kepegawaian.
3. Kinerja Guru dan Pegawai didapat Dari sepuluh pernyataan yang diberikan
kepada responden juga terdapat hasil yang dominan yaitu pada pernyataan
61
62
ke 9 dengan nilai index 4.7. dari hasil tersebut menerangkan bahwa seluruh
guru dan pegawai beranggapan kinerja guru dan pegawai akan optimal jika
didapat bahwa jumlah rata – rata index sebesar 3.75 yang berarti sebagian
besar guru dan pegawai beranggapan bahwa indikator variabel kinerja guru
dan pegawai pada MAS Ummul Masakin Desa Kampung Pulau dapat
reliabel. Untuk uji t didapat bahwa t hitung > t tabel (3.559 > 1.69726) bahwa
signifikan terhadap kinerja guru dan pegawai. Dan t hitung < t tabel (-0.293
< 1.69726) jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial lingkungan kerja
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dan pegawai. Dari uji F
didapat bahwa F hitung > F tabel (6.332 > 3.316) maka Ho ditolak jadi dapat
sebesar 26.9%.
6.2. Saran
penelitian ini yaitu : dari hasil penelitian diketahui bahwa jumlah rata – rata index
63
dengan perhitungan dan pencermatan yang tepat maka dari itu penulis
menyarankan kepada pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah MAS Ummul
64
Tiodora Turnip, C. 2015. “Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah DiSMK Kristen 2
Klaten – Jawa Tengah”
Rizki Yamani, 2014. “Pengaruh Kompensasi dan Komitmen Karyawan Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Pada Mandiri Gypsun Muara Bulian”. Skripsi
Riduwan, 2011, Belajar Mudah Penelitian, Bandung : Alfabeta
https://www.academia.edu/
https://repository.ipb.ac.id
65