Anda di halaman 1dari 9

MATERI AJAR

Mata Pelajaran : Pemelihraan Mesin Kendaraan Ringan


Topik : Mendiagnosis kerusakan pada blok silinder dan kelengkapannya

BLOK SILINDER

Blok silinder dan ruang engkol merupakan bagian pokok motor. Bentuk dan konstruksi blok
silinder tergantung pada beberapa faktor, antara lain :
Jumlah silinder, susunan silinder, susunan katup, jenis pendinginan, letak poros kam,
tempat dudukan motor, bahan serta pembuatannya.

Blok silinder harus memenuhi persyaratan


• Kaku, pembebanan tekan tidak boleh mengakibatkan perubahan elatisitas pada
bentuknya
• Ringan dan kuat
• Konstruksi blok dan silinder harus memperoleh pendinginan yang merata
• Pemuaian panas harus sesuai dengan bagian-bagian yang terpasang pada blok tersebut
(misal poros engkol, kepala silinder).

Silinder harus memenuhi persyaratan


• Sifat luncur yang baik pada permukaan lurusnya dan tahan aus
• Kuat terhadap tekanan tinggi
• Tidak boleh mengalami perubahan bentuk akibat waktu pemakaian yang lama
• Konstruksi silinder harus memperoleh pendinginan yang merata
• Mudah dioverhoul atau diganti.
Jenis Konstruksi
Berdasarkan susunan silinder :
• Sebaris
Konstruksi sederhana, baik untuk motor 2 s.d 6 silinder

• Bentuk “V” ·
- Konstruksi pendek, kompak dan kaku
- Baik untuk motor 6 s.d 12 silinder
- Sifat getaran paling buruk oleh karena itu jarang digunakan untuk motor 2 atau 4
silinder.

• Boxer (tidur) ·
- Konstruksi rendah tapi lebar
- Baik untuk 2 s.d 12 silinder
- Sifat getaran paling baik.
Pemeriksaan Blok silinder
1. Pemeriksaan Awal

- Periksa secara visual blok silinder terhadap keretakan dan kebocoran . Bila air terlihat
bocor pada sumbat, sumbat harus diganti dan jika terdapat keretakan harus
diperbaiki/dioverhoul
- Periksa secara visual goresan-goresan pada tabung silinder, bila goresan terlalu dalam,
silinder harus dioverhoul
- Bersihkan material gasket, menggunakan scraper bersihkan bahan gasket dari
permukaan atas blok silinder
2. Periksa kerataan permukaan atas blok silinder
Menggunakan straight edge dan thickness gauge, ukur kebengkokan permukaan yang
menempel pada gasket

3. Periksa diameter lubang silinder


Menggunakan alat ukur silinder, ukur diameter lubang silinder pada posisi A, B dan C
dengan arah aksial dan arah samping

Metode pengukuran :
a. Ukurlah diameter silinder dengan vernier caliper. Pilihlah replacement rod dan
washer yang sesuai , dan pasangkan pada silinder gauge. Bila hasil pengukuran
diameter adalah 53,00 mm, gunakanlah replacement rod 50 mm dan replacement
washer 3 mm
b. Micrometer di set pada 53,00 mm, seperti hasil ukur diatas. Tempatkan replacement
rod dan measuring point ke dalam micrometer dan dial gauge diset pada nol ke jarum
penunjukknya (pointer)

c. Masukkan silinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder, gerakkan silinder
gauge sampai diperoleh hasil angka pembacaan yang terkecil. Bila hasil pembacaan
adalah 0,04 m, berarti diameter silinder 0,04 mm lebih kecil dari 53,00 mm (set hasil
micrometer). Sehingga diameter silinder adalah 52,96 mm (52,00-0,04mm)

4. Bersihkan alur pada bagian atas silinder


Jika keausan silinder kurang dari 0,2 mm, bersihkan bagian atas silinder dengan
menggunakan ridge reamer
Torak
a. Fungsi torak
• Menghisap, mengkompresi gas baru dan membuang gas bekas.
• Merubah tekanan hasil pembakaran menjadi gaya dorong pada batang torak
• Mengatur pemasukan dan pembuangan gas pada motor 2 tak
b. Bagian dan ukuran utama torak

1. puncak torak
2. Bidang api
3. Bidang cincin
4. Pinggang torak
D = diameter torak (diukur melintang terhadap pena)
TK = tinggi kompresi
Dp = diameter mata pena torak

c. Pembebanan torak
• Menerima tekanan dan temperature gas pembakaran yang tinggi
• Menerima gaya percepatan yang tinggi
• Menerima gaya gesek dan gaya samping
d. Persyaratan bahan dan pembuatan torak
Melihat fungsi dan pembebanan torak, maka dituntut persyaratan antara lain :
• Kuat terhadap tekanan tinggi
• Tahan terhadap temperatur tinggi
• Tahan terhadap keausan dan mempunyai sifat luncur yang baik
• Mempunyai koefisisen muai panas yang kecil
e. Pelumasan torak
- Oli yang keluar pada bantalan pangkal batang torak terlempar akibat
putaran poros engkol
- Lubang semprot khusus pada pangkal atang torak, diarahkan ke sisi torak
yang menerima gaya samping pada langkah usaha
f. Pendinginan torak
Menggunakan nozel penyemprot pada blok motor, tekanan buka tutup pelepas
>200Kpa (2 bar)
Pemeriksaan piston dan connecting rod
Membersihkan piston
Bersihkan Piston
- Menggunakan scraper,
bersihkan carbon dari
permukaan atas piston

- Menggunakan alat pemersih


alur, bersihkan alur pada piston

- Menggunakan bahan pelarut


dan sikat, bersihkan piston

Pemeriksaan piston
Periksa celah oli piston

Menggunakan micrometer, ukur


diameter piston pada posisi
tegak lurus pin, dan 8 mm (0,31
in)dari garis tengah pin
- Ukur diameter luabg silinder
pada arah samping
- Hitunglah selisih hasil ukur
antara diameter piston dengan
diameter silinder

Periksa celah antara ring piston dan


alur
- Menggunakan thickness gauge, ukur
celah antara ring baru dengan alur ring
piston

Periksa celah ujung piston


- Masukkan ring piston ke dalam
silinder
- Menggunakan piston, doronglah
ring piston sampai posisi sedikit di
bawah bidang kerja ring
- Menggunakan thickness gauge,
ukur celah pada ujung ring
Jika selahnya lebih dari nilai maksimum,
ganti ring piston
Jika digunakan ring baru dan celah pada
ujung ring masih lebih dari maksimum,
lakukanlah pengeboran kembali pada 4
silinder atau ganti blok silinder
Pemeriksaan connecting rod
Periksa kelurusan connecting rod
- Menggunakan rod aligner dan
tickness gauge, periksa kelurusan
connecting rod
• Periksa kebengkokan
• Periksa puntiran

Periksa baut connetcting rod


- Menggunakan jangka sorong, ukur
diameter minimum pada bagian
baaut yang tertekan
- Jika diameternya kurang dari nilai
minimum, ganti baut connecting rod

Pemeriksaan dan perbaikan crank shaft


Periksa run out cfrankshaft
- Tempatkan crankshaft diatas V
blok
- Menggunakan dial indikator,
ukur run out pada journal tengah
Jika run out lebih dari
maksimum,gantilah crankshaft
Periksa main journal dan crank pin
- Menggunakan micrometer,
ukurlah diameter masing-masing
main journal dan crank pin
- Periksa ketirusan dan
kelonjongan main journal dan
crank pin

Anda mungkin juga menyukai