Anda di halaman 1dari 3

BAB IV DEBIT RENCANA

4.1 DEBIT PERIODE ULANG

Debit rencana adalah debit maksimum yang akan dialirkan oleh saluran drainase untuk mencegah
terjadinya genangan. Untuk drainase perkotaan dan jalan raya, sebagai debit rencana ditetapkan debit
banjir maksimum periode ulang 5 tahun, yang mempunyai makna kemungkinan banjir maksimum
tersebut disamai atau dilampaui 1 kali dalam 5 tahun atau 2 kali dalam 10 tahun atau 20 kali dalam 100
tahun. Penetapan debit banjir maksimum periode ulang 5 tahun ini berdasarkan pertimbangan :

a)Resiko akibat genangan yang ditimbulkan oleh hujan relative kecil dibandingkan dengan banjir
yang ditimbulkan meluapnya sebuah sungai
b) Luas lahan diperkotaan relative terbatas apabila ingin direncanakan saluran yang melayani
debit banjir maksimum periode ulang lebih besar dari 5 tahun
c)Daerah perkotaan mengalami perubahan dalam periode tertentu sehingga mengakibatkan
perubahan pada saluran drainase

Perencanaan debit rencana untuk drainase perkotaan dan jalan raya dihadapi dengan persoalan
tidak tersedianya data aliran. Umumnya untuk menentukan debit aliran akibat air hujan diperoleh dari
hubungan rasional antara air hujan dengan limpasannya. Untuk debit air limbah rumah tangga
diestimasikan 25 liter perorang perhari, yang meningkat secara linear dengan jumlah penduduk.

4.1 LANGKAH PERHITUNGAN DEBIT RENCANA

Untuk dapat memahami penentuan debit rencana berikut ini diberikan contoh dengan angka-
angka. Pada perencanaan sebuah drainase perkotaan dimisalkan suatu daerah memiliki luas 0.2 km2
dengan tipe kawasan yang terdapat didalamnya sebagi berikut :

 Kawasan pemukiman 0.04 km2; dengan nilai koefisien pengaliran 0.60


 Kawasan perdagangan 0.08 km2; dengan nilai koefisien pengaliran 0.80
 Kawasan daerah takterbangun 0.06 km2; dengan nilai koefisien pengaliran 0.20
 Jalan aspal 0.01 km2; dengan nilai koefisien pengaliran 0.90 dan
 Jalan tanah 0.01 km2; dengan nilai koefisien pengaliran 0.70

Daerah aliran seperti diperlihat kan oleh gambar 4.1 air hujan yang terjatuh dari titik A mengalir
diujung saluran di titik B, kemudian bersama-sama aliran lainnya mengalir kedalam saluran B-C menuju
titik pengamatan di C. data lainnya adalah kemiringan tanah searah A-B 0.0006 dan jarak nya 200 m;
panjang saluran B-C adalah 600 m dan kecepatan air didalam saluran 0.5 m/det. Direncanakan
kemiringan dasar saluran 0.0004.

Data curah hujan maksimum tahunan selama 10 (1978-1987) sepetkan pada table 4.1 kolom 3
Table 4.1 hujan harian maksimum tahunan 10 tahun

(1978-1987)

No Tahun R24 maks (mm) (Ri-Rrerata)2


(1) (2) (3) (4)
1 1978 115 237.16
2 1979 87 158.76
3 1980 70 876.16
4 1981 55 1989.16
5 1982 57 1814.76
6 1983 85 213.16
7 1984 136 1324.96
8 1985 53 2171.56
9 1986 197 9486.76
10 1987 141 1713.96
jumlah 996 19986.4

Langkah pertama adalah menetapkan nilai koefisien aliran pada daerah aliran tersebut sebagai berikut :

 Kawasan pemukiman = 0.04/0.2 X 0.6 = 0.12


 Kawasan perdagangan = 0.08/0.2 X 0.8 = 0.32
 Kawasan daerah
Tak terbangun = 0.04/0.2 X 0.6 = 0.12
 Jalan aspal = 0.01/0.2 X 0.9 = 0.45
 Jalan tanah = 0.01/0.2 X 0.70= 0.035
Nilay koefisien aliran ( C ) daerah aliran = 0.605

Langkah berikutnya menghitung waktu konsentrasi dan koefisien tampungan pada daerah aliran sebagai
berikut :
1) Waktu konsentrasi daerah aliran dititik C :
Inlet Time :

Conduit time :

Waktu konsentrasi :
Tc = To + Td
Tc = 0.570 + 0.278 = 0.848 jam
2) Koefisien tampungan daerah aliran :

Berdasarkan data curah hujan pada table 4.1 dapat dilakukan perhitungan hujan rencana sebagai
berikut :

Diasumsikan debit banjir periode ulang 5 tahun dihasilkan oleh hujan rencana periode ulang 5
tahun.

1) Hujan rencana periode ulang 5 tahun :

Hujan rencana :

Anda mungkin juga menyukai