Anda di halaman 1dari 10

13

UJI TOKSISITAS EMPAT DAUN TANAMAN OBAT DENGAN METODE


BST (BRINE SHRIMP TEST)

TOXICITY TEST ON FOUR PLANT LEAVES MEDICINE WITH BST


(BRINE SHRIMP TEST) METHOD

Dewy Resty Basuki, Fita Sari

Info Artikel Abstrak


Latar belakang: Uji Brine Shrimp Test (BST) merupakan metode awal yang
Sejarah Artikel: digunakan untuk melihat adanya toksisitas. Metode ini juga dapat digunakan
Diterima: 7 Maret 2017 untuk skrining aktivitas farmakologi dari ekstrak tanaman obat. Daun adalah
Disetujui: 1 Juni 2017 bagian dari tanaman obat yang banyak digunakan. Tujuan: Mengetahui
Dipublikasikan: 16 Juni toksisitas empat daun tanaman obat yang telah diketahui aktivitas
2017 farmakologinya. Metode: Uji toksisitas ekstrak etanol empat daun tanaman
obat dengan metode Brine Shrimp Test (BST). Jumlah sampel total untuk
Kata Kunci: penelitian EEDGC 300 ekor larva Artemia salina Leach. Tiap kelompok terdiri
dari sepuluh ekor larva dengan lima replikasi dengan konsentrasi ekstrak
Uji toksisitas, Obat
EEDGC 0, 60, 120, 180, 240, dan 300 ppm. Kekasaran permukaan diukur
Tinggalkan, metode dengan Surface Roughness Tester dan hasilnya diuji statistik dengan One Way
BST Anova. Hasil: Ekstrak daun gelombang cinta, EEDM, EEDTA, dan EEDT
memiliki efek toksik terhadap larva Artemia salina Leach dengan harga LC50
Keywords : berturut-turut adalah 216,5; 10,7; 249 ; dan 208,6 ppm. Simpulan dan saran:
Toxicity test, Leave EEDGC, EEDM, EEDTA, dan EEDT berpotensi toksik terhadap Artemia
Medicine, BST method salina Leach. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat membandingkan dengan
minuman bersoda karena dapat menyebabkan abrasi dan menurunkan
kekerasan permukaan.

Abstract
Background: Brine Shrimp Test (BST) was the original method used to seeing
toxicity. This method could was used for screening pharmacological activity.
Most of the medicine plant part used was the leaves. Objective: Known toxicity
of four leaves medicine plants that have been known pharmacological activity.
Methods: The toxicity test four type leaves ethanol extracts of medicinal plants
by the method of Brine Shrimp Test (BST). The number of samples for research
EEDGC total of 300 larvae of Artemia salina Leach. Each group consisted of
ten larvae with five replication and each group with concentrations of 0, 60,
120, 180, 240, and 300 ppm. Measured surface roughness surface roughness
tester and the results do one way ANOVA statistical test. Results: EEDGC have
toxic effects on the larvae Artemia salina with LC50 216,5 ppm, EEDM toxic
effect against with 10,7 ppm, to EEDTA have toxic effects with LC50 249 ppm,
and to EEDT has an effect on Artemia salina Leach. Conclusions and
suggestion: EEDGC, EEDM, EEDTA, and EEDT potentially toxic. Future
research is expected to compare with soft drinks because it can cause abrasion
and reduce surface hardness.

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


Korespondensi :
1,2 Staf Pengajar Fakultas Farmasi Institut Ilmu Kesehaan Bhakti Wiyata Kediri. E-mail: dewyresty@yahoo.com
14

Dewy Resty Basuki | Uji Toksisitas Empat Jenis Daun Tanaman Obat …..
Jurnal Wiyata, Vol. 4 No. 1 Tahun 2017

PENDAHULUAN majapahit dengan metode Brine Shrimp


Kekayaan alam Indonesia sangat Lethality Test (BST).
beragam, baik tanaman maupun hewan.
Tembelekan merupakan tanaman tegak METODE PENELITIAN
dengan ketinggian 0,5-4,0 meter. Daun Penelitian ini menggunakan
tembelekan mengandung zat aktif seperti rancangan eksperimen sungguhan (true
flavonoid, saponin, alkaloid, tanin, dan experimental). Pengujian dengan daun
minyak atsiri. Daun tembelekan memiliki rasa tanjung dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu
yang pahit, dingin, serta beracun tetapi kelompok kontrol, ektrak etanol daun tanjung
memiliki khasiat menurunkan panas, (EEDTA) dengan dosis 50, 100, 200, 300,
1
menghilangkan nyeri, dan gatal . 400 dan 500 ppm. Pengujian dengan
Hasil penelitian Hidayati2 menggunakan daun tembelekan dibagi
menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun menjadi enam kelompok yaitu kontrol negatif,
tembelekan memiliki kandungan saponin dan ekstrak etanol daun tembelekan (EEDT)
flavonoid yang berfungsi sebagai anti dengan dosis 50, 100, 200, 300 dan 500 ppm.
inflamasi pada tikus putih (Rattus norvegicus Penelitian pada daun gelombang cinta
Berkenhout, 1769) dengan dosis 720 mg/kg (EEDGC) dibagi menjadi enam kelompok
BB. Ekstrak daun majapahit memiliki yaitu EEDGC dengan konsentrasi 0, 60, 120,
kandungan senyawa biaktif seperti polifenol 180, 240, dan 300 ppm, sedangkan treatment
dan saponin3. Hasil uji kandungan daging dengan daun majapahit dibagi menjadi
buah majapahit menunjukkan adanya delapan kelompok yaitu kelompok kontrol
senyawa alkaloid, tanin, dan flavonoid4. Daun negatif, EEDM dengan dosis 5, 10, 20, 40, 80,
dan akar tanaman gelombang cinta juga 160, dan 320 ppm.
memiliki kandungan senyawa aktif berupa Pembuatan Ekstrak
saponin, flavonoid dan tanin, sedangkan daun Daun tanaman tanjung, gelombang
tanjung mengandung senyawa aktif alkaloid, cinta, tembelekan, dan majapahit diserbuk
tanin, dan saponin5. hingga halus kemudian diayak. Sebanyak 750
Toksikologi merupakan ilmu yang ml etanol 70% ditambahkan ke dalam 300
mempelajari tentang racun pada mahkluk gram serbuk daun. Proses maserasi dilakukan
hidup. Potensi toksisitas terbagi menjadi selama 5x24 jam dan sesekali diaduk. Filtrat
beberapa ukuran, salah satunya Letal ditampung, kemudian residu diremaserasi
Concentration (LC). Letal Concentration dengan etanol 70% sebanyak 250 ml (5x24
merupakan kematian yang timbul akibat suatu jam). Filtrat dipekatkan dengan menggunakan
senyawa yang dihasilkan oleh sekelompok waterbath hingga didapatkan ekstrak kental.
hewan uji setelah diberikan treatment. Brine Karakterisasi Simplisia
Shrimp Lethality Test (BST) merupakan Karakterisasi simplisia mencakup
metode uji toksisitas yang digunakan untuk pemeriksaan organoleptik, mikroskopik, susut
mengetahui kandungan senyawa bioaktif yang pengeringan, kadar air, kadar abu total, kadar
yang berpotensi sebagai antikanker6. abu larut air, kadar abu tidak larut asam,
Berdasarkan uraian tersebut kadar sari yang larut dalam air, dan kadar sari
dilakukanlah penelitian ini yang bertujuan yang larut dalam etanol7. Skrining fitokimia
untuk mengetahui toksisitas daun tanaman dan KLT (Kromatografi Lapis Tipis)
tanjung, tembelekan, gelombang cinta, dan

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


15

Dewy Resty Basuki | Uji Toksisitas Empat Jenis Daun Tanaman Obat …..
Jurnal Wiyata, Vol. 4 No. 1 Tahun 2017

dilakukan untuk mengetahui kandungan Ekstrak daun tembelekan ditimbang


senyawa yang ada pada ekstrak. sebanyak 100 mg, kemudian ditambahkan air
Uji Fitokimia laut hingga mencapai volume 100 mL
1) Flavonoid sehingga diperoleh larutan dengan
Sampel dilarutkan dalam etanol konsentrasi 1000 ppm. Larutan tersebut
absolut dan dimasukkan dalam tabung reaksi, kemudian dimasukkan ke dalam botol vial
kemudian ditambahkan 2 tetes HCl pekat. sebanyak 10 mL dengan konsentrasi 50, 100,
Sampel tersebut dihangatkan di atas penangas 200, 300, 500, dan 0 ppm (kontrol negatif).
selama 15 menit, selanjutnya dilakukan Persiapan Hewan Uji
pengamatan. Perubahan warna sampel Telur Artemia salina Leach
menjadi merah kuat atau violet menunjukkan dimasukkan ke dalam akuarium berisi air laut
adanya kandungan flavonoid8. yang dilengkapi dengan penerangan cahaya
2) Saponin lampu dan aerator. Telur akan menetas dalam
Sebanyak 1mg sampel dimasukkan waktu 24-48 jam yang disebut dengan nauplii
dalam tabung reaksi dan ditambahkan 1ml dan siap untuk digunakan sebagai target uji
aquadest. Kocok dan didiamkan. Buih yang toksisitas.
terbentuk dan tidak hilang selama 30 menit Pelaksanaan Uji Toksisitas
menunjukkan adanya kandungan saponin8. Pelaksanaan uji toksisitas dilakukan
3) Alkaloid dengan memasukkan 10 ekor larva udang
Sampel ditambah dengan HCl 2M Artemia salina Leach berumur 48 jam ke
dan dipanaskan di atas penangas sambil dalam vial yang tiap vial berisi ekstrak daun
diaduk, kemudian didinginkan hingga tanjung dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu
mencapai suhu kamar. NaCl serbuk kontrol, ekstrak etanol daun tanjung
ditambahkan pada sampel kemudian diaduk (EEDTA) dengan konsentrasi 50, 100, 200,
dan disaring. Filtrat yang didapat ditambah 300, 400 dan 500 ppm. Pengujian dengan
dengan HCl 2M hingga volume tertentu. menggunakan daun tembelekan dibagi
Filtrat dibagi dalam 2 tabung reaksi. Tabung I menjadi enam kelompok yaitu kontrol negatif,
ditambah reagen Wagner dan tabung II ekstrak etanol daun tembelekan (EEDT)
sebagai blanko. Terbentuknya endapan dengan konsentrasi 50, 100, 200, 300 dan 500
menunjukkan adanya kandungan alkaloid. ppm. Penelitian pada daun gelombang cinta
Pereaksi Wagner dibuat dengan 2 gram KI (EEDGC) dibagi menjadi enam kelompok
dan 1,27 gram Iodium, kemudian dilarutkan yaitu EEDGC dengan konsentrasi 0, 60, 120,
ke dalam aquadest sampai volume 100 mL8. 180, 240, dan 300 ppm, sedangkan treatment
4) Tanin dengan daun majapahit dibagi menjadi
Ekstrak dididihkan dengan 20 mL air delapan kelompok yaitu kelompok kontrol
lalu disaring, kemudian ditambahkan negatif, EEDM dengan konsentrasi 5, 10, 20,
beberapa tetes Feriklorida 1%. Terbentuknya 40, 80, 160, dan 320 ppm. Kontrol negatif
warna coklat kehijauan atau biru kehitaman dibuat tanpa penambahan sampel ekstrak
menunjukkan adanya kandungan senyawa yaitu hanya terdiri dari air laut dan larva
tanin8. udang. Tiap kelompok perlakuan dilakukan
replikasi sebanyak lima kali. Vial diletakkan
di bawah penerangan cahaya lampu kemudian
Pembuatan Larutan Baku dihitung jumlah larva udang Artemia salina

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


16

Dewy Resty Basuki | Uji Toksisitas Empat Jenis Daun Tanaman Obat …..
Jurnal Wiyata, Vol. 4 No. 1 Tahun 2017

Leach yang mati setelah 24 jam dengan alat Uji statistik berdasarkan uji
bantu kaca pembesar. Kriteria standar untuk parametrik, dilakukan dengan cara
menilai kematian larva udang Artemia salina menentukan nilai LC50 dari EEDT, EEDGC,
Leach adalah apabila larva udang tidak EEDM dan EEDTA terhadap larva Artemia
menunjukkan pergerakan selama 10 detik saat salina. Hasil yang diperoleh dicari regresi
dilakukan observasi9. liniernya. Kemudian dikorelasikan dengan uji
Pearson pada SPSS20, dilanjutkan dengan uji
Analisis Data Kolmogrov Smirnov.

HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Pengujian pada Artemia salina Leach
Ʃ Larva Sebelum Pengujian
EEDM EEDTA EEDT EEDGC
Replikasi 1 10 10 10 10
Replikasi 2 10 10 10 10
Replikasi 3 10 10 10 10
Replikasi 4 10 10 10 10
Replikasi 5 10 10 10 10
Ʃ Larva yang mati - - - -
Rata-rata ± SD - - - -
Persentase Kematian - - - -
Keterangan : Ekstrak Etanol Daun Majapahit (EEDM), Ekstrak Etanol Daun Tanjung
(EEDTA), Ekstrak Etanol Daun Tembelekan (EEDT), Ekstrak Etanol Daun
Gelombang Cinta (EEDGC).
Tabel 2. Pengujain pada Artemia salina Leach
Kontrol
EEDM EEDTA EEDT EEDGC
Replikasi 1 0 0 0 0
Replikasi 2 0 0 0 0
Replikasi 3 0 0 0 0
Replikasi 4 0 0 0 0
Replikasi 5 0 0 0 0
Ʃ Larva yang mati - - - -
Rata-rata ± SD - - - -
Persentase Kematian - - - -
Tabel 3. Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Tanjung terhadap Larva
Artemia salina Leach
Konsentrasi Ekstrak (ppm) EEDTA
50 100 200 300 400 500
Replikasi 1 2 2 4 5 7 8
Replikasi 2 1 3 5 5 6 9
Replikasi 3 2 4 5 5 7 8
Replikasi 4 2 3 4 6 8 9
Replikasi 5 2 4 4 6 8 10
Ʃ Larva yang mati 9 16 22 27 36 44
Rata-rata ± SD 1,8 ± 0,44 3,2 ± 0,83 4,4 ± 0,54 5,4 ± 0,54 7,2 ± 0,83 8,8 ±

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


17

Dewy Resty Basuki | Uji Toksisitas Empat Jenis Daun Tanaman Obat …..
Jurnal Wiyata, Vol. 4 No. 1 Tahun 2017

0,83
Persentase Kematian 18 32 44 54 72 88
Tabel 4. Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Tembelekan terhadap
Larva Artemia salina Leach
Konsentrasi Ekstrak (ppm) EEDT
50 100 200 300 500
Replikasi 1 2 3 6 7 10
Replikasi 2 1 3 5 6 9
Replikasi 3 1 3 5 7 10
Replikasi 4 2 4 6 8 10
Replikasi 5 3 3 4 7 9
Ʃ Larva yang mati 9 16 26 35 48
Rata-rata ± SD 1,8 ± 0,44 3,2 ± 0,83 4,4 ± 0,54 5,4 ± 0,54 7,2 ±
0,83
Persentase Kematian 18 32 44 54 72
Tabel 5. Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Majapahit terhadap Larva
Artemia salina Leach
Nama Konsentrasi Total larva Total larva mati (masing-masing replikasi
ekstrak sebelum 10 larva)
(ppm) pengujian
Rep 1 Rep 2 Rep 3
Kontrol 0 30 0 0 0
EEDM 5 30 4 4 4
10 30 5 5 5
20 30 6 6 6
40 30 7 7 7
80 30 8 8 8
160 30 9 9 9
320 30 10 10 10
Tabel 6. Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Gelombang Cinta
terhadap Larva Artemia salina Leach
Replikasi Kontrol Jumlah kematian larva tiap konsentrasi Volume
(-) (ppm) akhir
media
(ml)
60 120 180 240 300 5
1 0 1 2 3 5 7 5
2 0 2 2 4 6 7 5
3 0 2 3 4 6 7 5
4 0 2 3 4 6 7 5
5 0 2 2 4 6 7 5
Total kematian 0 9 12 19 29 35
Rata-rata kematian 0 1,8 2,4 3,8 5,8 7
Persentase kematian 0 18 24 38 58 70

Metode ekstraksi yang dipilih dalam


penelitian ini adalah maserasi. Hal tersebut
PEMBAHASAN

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


18

Dewy Resty Basuki | Uji Toksisitas Empat Jenis Daun Tanaman Obat …..
Jurnal Wiyata, Vol. 4 No. 1 Tahun 2017

dikarenakan pelaksanaanya yang sederhana Hasil pemeriksaan tersebut dapat


dan untuk menghindari kemungkinan digunakan sebagai acuan dalam membuat
terjadinya penguraian zat aktif yang ekstrak daun majapahit yang baik, tidak
terkandung dalam sampel oleh pengaruh berjamur, atau ditumbuhi mikroorganisme
suhu, karena metode ini tidak menggunakan lain. Uji kadar abu dilakukan dengan tujuan
proses pemanasan. Pelarut yang digunakan memberikan gambaran kandungan mineral
adalah etanol 70%. Pelarut ini dipilih karena pada sampel daun majapahit sampai
etanol 70% sangat efektif untuk terbentuknya ekstrak dengan melihat kadar
mengekstraksi bahan aktif dengan hasil yang abu total, kadar abu tidak larut asam, dan
optimal dengan kontaminasi minimal dari zat kadar abu larut air dengan nilai masing-
lain dalam cairan pengekstraksi. Ekstrak masing adalah 9,69%, 17,84%, dan 44,93%.
kental menghasilkan rendemen sebanyak Kadar ekstrak yang larut dalam air dan etanol
12,162%. Kriteria ekstrak kental yang baik menunjukkan jumlah konstituen yang
adalah apabila ekstrak tersebut memiliki terekstraksi oleh pelarut dalam kondisi
kandungan air maksimal sebanyak 30%10. spesifik. Hasil uji kadar ekstrak yang larut
Pemeriksaan simplisia dilakukan dalam air 3,034% dan etanol 50%; 70%; 96%
untuk mengetahui spesifikasi simplisia yang masing-masing senilai 0,922%; 3,229%; dan
diteliti. Spesifikasi dilakukan untuk 2,975%.
mengetahui kejelasan bahan asal atau Berdasarkan hasil uji fitokimia yang
lingkungan dan proses pembuatan simplisia dilakukan pada penelitian ini didapatkan
yang berpengaruh pada kandungan senyawa bahwa ekstrak etanol daun tembelekan
aktif. Karakterisasi simplisia mencakup mempunyai kandungan senyawa flavonoid,
pemeriksaan organoleptik, mikroskopik, susut saponin, alkaloid, dan tanin, serta memiliki
pengeringan, kadar air, kadar abu total, kadar potensi toksisitas akut. Hal tersebut diduga
abu larut air, kadar abu tidak larut asam, terkait dengan adanya senyawa yang pada
kadar sari yang larut dalam air, dan kadar sari kadar tertentu memiliki potensi toksisitas akut
yang larut dalam etanol7. Skrining fitokimia serta dapat menyebabkan kematian larva
dan kromatografi lapis tipis dilakukan untuk Artemia salina Leach. Mekanisme kematian
mengetahui kandungan senyawa yang ada larva berhubungan dengan fungsi senyawa
pada ekstrak. Pemeriksaan mikroskopik flavonoid yang terkandung dalam daun
dilakukan untuk melihat komponen spesifik tembelekan yang dapat menghambat daya
dari daun majapahit yaitu sisik kelenjar dan makan larva (antifedant). Cara kerja senyawa
stomata tipe parasitik. Susut pengeringan tersebut adalah dengan bertindak sebagai
dilakukan dengan tujuan untuk memberikan stomach poisoning atau racun perut. Oleh
batasan maksimal (rentang) tentang besarnya karena itu, bila senyawa ini masuk ke dalam
senyawa yang hilang pada proses tubuh larva, maka akan mengakibatkan
pengeringan. Susut pengeringan daun gangguan sistem pencernaan. Selain itu,
majapahit sebesar 8,6%. Uji kadar air senyawa ini menghambat reseptor perasa
dilakukan dengan tujuan memberikan batasan pada daerah mulut larva. Hal tersebut
minimal atau rentang tentang besarnya mengakibatkan larva gagal mendapatkan
kandungan air dalam bahan. Kadar air daun stimulus rasa untuk mengenali makanannya
majapahit adalah 9,61%. sehingga larva mati kelaparan11.

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


19

Dewy Resty Basuki | Uji Toksisitas Empat Jenis Daun Tanaman Obat …..
Jurnal Wiyata, Vol. 4 No. 1 Tahun 2017

Berdasarkan penelitian ini didapatkan pada saat observasi12. Kontrol negatif dalam
jumlah kematian larva udang Artemia salina penelitian ini dibuat tanpa menggunakan
Leach pada setiap perlakuan ekstrak etanol ekstrak etanol daun tembelekan dan hanya
daun tembelekan dan ekstrak etanol daun terdiri dari air laut. Kontrol negatif berfungsi
tanjung secara berturut-turut dengan untuk menghilangkan pengaruh-pengaruh lain
konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 di luar ekstrak yang menyebabkan kematian
ppm, dan 500 ppm. Berdasarkan data yang larva udang, misalnya suhu, dan pH air laut,
diperoleh dapat dihitung total kematian sehingga dapat dibuktikan bahwa kematian
dengan cara menjumlahkan larva yang mati larva Artemia salina Leach hanya disebabkan
pada setiap konsentrasi. Rata-rata kematian oleh bahan uji.
larva diperoleh dengan membagi total Ekstrak etanol daun tanjung
kematian larva pada tiap konsentrasi dengan mempunyai potensi toksisitas seperti halnya
jumlah replikasi yaitu lima. Persentase ekstrak etanol daun tembelekan. Mekanisme
kematian larva dihitung dari rata-rata alkaloid pirolizidin sebagai senyawa toksik
kematian pada tiap konsentrasi. Berdasarkan akan terjadi apabila pirolizidin masuk ke
Tabel 4 menunjukkan bahwa berbagai dalam tubuh kemudian teroksidasi di
konsentrasi ekstrak etanol daun tembelekan mitokondria menjadi senyawa metolit yang
berpengaruh linier terhadap kematian larva reaktif 6. Tanin pada umumnya menghambat
Artemia salina Leach. Nilai LC50 ekstrak aktivitas enzim dengan jalan membentuk
etanol daun tembelekan dianalisis dengan ikatan kompleks dengan protein pada enzim
SPSS dan didapatkan persamaan regresi substrat yang dapat menyebabkan gangguan
linear y=14,320x+0,171 dan R2=0,982, pencernaan dan merusak dinding sel,
sehingga didapatkan harga LC50 ekstrak sehingga mekanisme kerja tanin sebagai
etanol daun tembelekan sebesar 208,6 ppm. racun perut. Saponin dapat menurunkan
Berdasarkan hasil analisis data yang aktivitas enzim pencernaan serta penyerapan
dilakukan secara statistik parametrik dengan makanan (stomach poisoning). Flavonoid
metode analisis regresi linier didapatkan nilai merupakan salah satu jenis senyawa yang
LC50 ekstrak etanol daun tanjung sebesar 249 bersifat racun, mempunyai bau yang sangat
ppm, sehingga dapat dikatakan bahwa ekstrak tajam, dan sebagian besar merupakan pigmen
etanol daun tanjung memiliki potensi berwarna kuning yang dapat larut dalam air
toksisitas. maupun pelarut organik. Kegunaan dari
Penelitian ini menggunakan hewan flavonoid adalah sebagai zat pembunuh
uji berupa larva udang Artemia salina Leach serangga melalui sistem pernafasaan,
yang berumur 48 jam setelah penetetasan sehingga mekanisme kerja flavonoid sebagai
sesuai dengan metode Brine Shrimp Lethality racun pernafasan10.
Test (BST). Sebelum diberi perlakuan, larva Berdasarkan penelitian ini
udang Artemia salina Leach yang digunakan menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun
dipastikan sudah terlepas dari cangkangnya gelombang cinta mempunyai potensi
dengan tujuan agar pergerakannya lebih sitotoksik. Hal tersebut berkaitan dengan
mudah diamati. Kriteria standar untuk menilai kandungan senyawa saponin, flavonoid, dan
kematian larva udang Artemia salina Leach tanin yang terdapat pada daun gelombang
adalah bila larva Artemia salina Leach tidak cinta. Hasil skrining fitokimia menunjukkan
menunjukkan pergerakan selama 10 detik adanya kandungan flavonoid turunan senyawa

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


20

Dewy Resty Basuki | Uji Toksisitas Empat Jenis Daun Tanaman Obat …..
Jurnal Wiyata, Vol. 4 No. 1 Tahun 2017

polifenol yang dikenal memiliki aktivitas penelusuran senyawa bioaktif yang bersifat
antikanker. Flavonoid merupakan pigmen toksik dari bahan alam. Metode ini dapat
tumbuhan golongan senyawa bahan alam dari digunakan sebagai Bioassay-Guided
senyawa fenolik. Di dalam tubuh manusia, Fractionation dari bahan alam karena mudah,
flavonoid bertindak sebagai antioksidan yang cepat, murah, dan cukup reprodusibel14.
sangat baik untuk pencegahan kanker. Pengujian terhadap ekstrak etanol daun
Manfaat lain dari flavonoid adalah gelombang cinta menunjukkan harga LC50
melindungi struktur sel, memiliki hubungan sebesar 216,5 ppm sehingga dapat dinyatakan
sinergis dengan vitamin C (meningkatkan bahwa ekstrak etanol daun gelombang cinta
efektivitas vitamin C), anti inflamasi, memiliki potensi akut pada perlakuan hewan
mencegah keropos tulang, dan sebagai coba Artemia salina Leach menurut metode
antibiotik13. BST.
Mekanisme kerja antioksidan Hasil uji normalitas Kolmogrov-
memiliki dua fungsi. Fungsi pertama Smirnov terhadap rata-rata kematian larva
merupakan fungsi utama dari antioksidan Artemia salina Leach mendapatkan nilai
yaitu sebagai pemberi atom hidrogen. signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar
Antioksidan (AH) yang mempunyai fungsi 0,995 sehingga dapat dikatakan bahwa data
utama tersebut sering disebut sebagai terdistribusi normal. Hasil analisis linier
antioksidan primer. Senyawa ini dapat ekstrak etanol daun gelombang cinta
menyumbangkan atom hidrogen secara cepat menghasilkan persamaan LC50 = 0,023 (x) +
ke radikal lipida (R*, ROO*) atau mengubah 0,02 (R2= 0,974). Berdasarkan hasil tersebut
radikal bebas menjadi bentuk yang lebih dapat dinyatakan bahwa peningkatan
stabil. Sementara turunan radikal antioksidan konsentrasi ekstrak etanol daun gelombang
(A*) tersebut memiliki keadaan lebih stabil cinta berpengaruh terhadap peningkatan
dibanding radikal lipida . Selain flavonoid, kematian larva Artemia salina Leach (dengan
senyawa lain yang terkandung dalam daun parameter LC50) sebesar 97,4%. Uji ekstrak
gelombang cinta adalah saponin dan tanin. etanol daun gelombang cinta dipengaruhi oleh
Cara kerja senyawa tersebut adalah dengan variabel lainnya, misalnya pH, cahaya, dan
bertindak sebagai racun perut sama dengan kadar oksigen dalam air laut sebesar 2,6%.
senyawa yang terkandung dalam daun Hasil uji tersebut dilanjutkan dengan
tembelekan. uji kolerasi Pearson dan didapatkan nilai
Suatu senyawa dinyatakan korelasi r=0,987. Hasil uji korelasi Pearson
mempunyai potensi toksisitas menurut menunjukkan adanya hubungan yang kuat
metode Brine Shrimp Lethality Test (BST) antara kenaikan konsentrasi ekstrak etanol
jika mempunyai harga LC50 kurang dari atau daun gelombang cinta terhadap kenaikan rata-
sama dengan 1000 ppm. Lethal Concentration rata kematian larva Artemia salina Leach.
50 (LC50) merupakan konsentrasi zat yang Ekstrak daun majapahit memiliki harga LC50
menyebabkan terjadinya kematian sebanyak sebesar 10,7 ppm yang dianalisis dengan
50 % pada hewan percobaan yaitu larva metode probit. Hasil analisis probit SPSS 20
Artemia salina Leach. Brine Shrimp Letality menunjukkan bahwa kenaikan konsentrasi
Test (BST) merupakan salah satu metode uji ekstrak etanol daun majapahit sebanding
toksisitas yang banyak digunakan dalam dengan kenaikan rata-rata kematian larva

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


21

Dewy Resty Basuki | Uji Toksisitas Empat Jenis Daun Tanaman Obat …..
Jurnal Wiyata, Vol. 4 No. 1 Tahun 2017

Artemia salina Leach. Berdasarkan hasil uji (Crescentia cujete) Fruit Pulp. Journal of
statistik SPSS 20 dapat dikatakan bahwa Animal and Veterinary Advances. 7(9).
ekstrak etanol daun majapahit dan ekstrak 1069-1072.
etanol daun gelombang cinta mempunyai 5. Noor, S.M., M. Asniari Poeloengan, and
potensi sitotoksisitas terhadap larva Artemia Titin Yulianti. 2006. Analysis of
salina Leach. Secondary Compounds and Testing of
Mekanisme flavonoid sebagai Antibacterial Activity of Minusops elengi
antikanker ada beberapa teori. Pertama, L. Extract on Salmonella typhi and
melalui mekanisme pengaktifan jalur Shigella boydii. Seminar Nasional
apoptosis sel kanker. Mekanisme apoptosis Teknologi Peternakan dan Veterine. Balai
sel pada teori ini merupakan akibat Penelitian Veteriner. Fakultas Farmasi.
fragmentasi DNA. Fragmentasi ini diawali ISTN. Jakarta.
dengan dilepasnya rantai proksimal DNA 6. Sukardiman and Ekasari W. 2006. Uji
oleh senyawa oksigen reaktif seperti radikal Antikanker dan Induksi Apoptosis Fraksi
hidroksil. Kedua, flavonoid sebagai Kloroform dari Daun Pepaya (Carica
penghambat proliferasi tumor/kanker yang papaya) terhadap Kultur Sel Kanker.
salah satunya dengan menginhibisi aktivitas Penelitian Kesehatan. 24. Fakultas
protein kinase sehingga menghambat jalur Farmasi. Universitas Airlangga.
tranduksi sinyal dari membran sel ke inti sel8. 7. Rivai, M. Ayu Hesti Wahyuni, and
Humaira Fadhilah. 2013. Pembuatan dan
SARAN Karakterisasi Ekstrak Kering Simplisia
Penelitian selanjutnya diharapkan Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.).
dapat membandingkan dengan minuman Jurnal Farmasi Higea. 5(1). Sains
bersoda karena dapat menyebabkan abrasi Farmasi dan Farmakologi.
dan menurunkan kekerasan permukaan. 8. Sangi, M., M. R. J. Runtuwene., H. E.
I.Simbala dan V. M. A. Makang. 2008.
REFERENSI Analisa Fitokimia Tumbuhan Obat Di
1. Dalimarta, S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Minahasa Utara. Chem. Prog. 1(1):47-53.
Indonesia. Jilid 1. Trubus Agriwidya. 9. Stapleton, F.B., Jones, D.P., and Green,
Jakarta. Hal 34. R.S. 2007. Acute Renal Failure In
2. Hidayati, N.A., Shanti Listyawati, and Neonates : Incidence, Etiology, and
Ahmad Dwi Setyawan. 2008. Kandungan Outcome. Pediatric Research Laboratory.
Kimia dan Uji Anti Inflamasi Ekstrak LeBonheur Children Medical Centre.
Etanol Lantana camara L. pada Tikus University of Tennessee.
Putih (Rattus norvegicus L.) Jantan. 10. Sumilih, S., Ambarwati, and Dwi Astuti.
Bioteknologi. 5(1) : 10-17. 2010. Efektivitas Ekstrak Lempuyang
3. Dewi, M.K., Evie Ratnasari, and Guntur. Wangi (Zingiber aromaticum Val.) dalam
2014. Antibacterial Activity of Majapahit Membunuh Larva Aedes aegypti. Jurnal
(Crescentia cujete) Leaves Extract on Kesehatan. ISSN 1979-7621. 3(10). 78-
Ralstonia solanacearum. LenteraBio. 88.
3(1). 51–57. 11. Rita, W.S., Suirta, I.W., and Sabikin, A.
4. Ogbuagu, M.N. 2008. The Nutritive and 2008. Isolasi dan Identifikasi Senyawa
Anti Nutritive Ompositions Of Calabash Yang Berpotensi Sebagai Antitumor Pada

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


22

Dewy Resty Basuki | Uji Toksisitas Empat Jenis Daun Tanaman Obat …..
Jurnal Wiyata, Vol. 4 No. 1 Tahun 2017

Daging Buah Pare (Momordica charantia


L.). Jurnal Kimia. 2(1). 1-6.
12. Carballo, J.L., Hernandez-Inda, Z.L.,
Perez, P., and Garcia-Gravaloz, M.D.
2002. Comparison Between Two Brine
Shrimp Assays to Detect in Vitro
Cytotoxicity in Marine Natural Products.
BMC Biotechnology.
13. Hamid, A.A., Aiyelaagbe, O.O., Usman,
L.A., Ameen, O.M., and Lawal, A. 2010.
Antioxidant : Its Medidal and
Pharmacological Application. African
Journal of Pure and applied Chemistry.
4(8). 142-151.
14. Lisdawati, V. Wiryowidagdo, S., and
Kardono, L.B.S. 2006. Brine Shrimp
Lethality Test (BSLT) dari Berbagai
Fraksi Ekstrak Daging Buah dan Kulit
Biji Mahkota Dewa (Phaleri
macrocarpa). Buletin Penelitian
Kesehatan. 34(3). 111-118.

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555

Anda mungkin juga menyukai