Anda di halaman 1dari 19

Ebook Pemuda Itsar | Edisi 001 | 2018 | Safar 1440 H

3 Wasiat
Muhammad shallallahu alaihi wasallam

Tahun Baru:
Perayaan atau
Pengagungan Berhala?
POJOK KONSELING :
AYAH, DEKAP DAN PELUKLAH
ANAK-ANAKMU

Sekeping Kisah :
Bank Syariah Mandiri : 79000.000.35 a.n Yayasan Atsari Sujud

Asy-syifa Pojok Hadist Sekeping Kisah Mutiara Do’a Risalah Hati Pojok Konselling
Bismillahirrahmanirrahim
Semoga keselamatan, berkah dan rahmat
Allah SWT terlimpah kepada kita semua.
Pada ebook edisi kedua ini, Alhamdulillah
berbagai masukan coba kami akomodasi,
dan dengan rendah ha kami mengakui
baru sebesar inilah hasilnya.
Insya Allah kami akan terus belajar untuk
lebih baik dari hari kemarin, sebagai
apresiasi kepada para dermawan
sekalian.
Semoga ebook ini dapat memberi
manfaat besar bagi kita semua.
Aamiin.

“Bukan termasuk golongan kami siapa yang menyerupai kaum selain kami. Janganlah
kalian menyerupai Yahudi, juga Nashrani, karena sungguh mereka kaum Yahudi
memberi salam dengan isyarat jari jemari, dan kaum Nasrani memberi salam dengan
isyarat telapak tangannya” (HR Tirmidzi, hasan)

“BERBAGI ILMU UNTUK SESAMA”


Yayasan Atsari Sujud mengajak Anda berpartisipasi dalam Syi’ar Islam, dengan menjadi
Donasi Buletin Pemuda Itsar
“Pemuda yang mengutamakan saudaranya dari dirinya sendiri”

Ebook bulanan PEMUDA ITSAR diterbitkan oleh :


Yayasan Atsari Sujud
Dewan Redaksi : Bro. Adibrata, Ust. Amien, Ust. Bahtiar, Ust. Sigit
e-mail : nahnuatsarisujud@gmail.com
Desain & Layout : Panthera.sdip
3 WASIAT RASULULLAH
Ustadz Abu Zhafirah, amd. shallallahu 'alaihi wasallam

Ada satu hadits Nabi yang cukup masyhur dan sering


kita dengar, berisikan wasiat beliau kepada umatnya,
yakni sebagai berikut: Dari Abu Dzar bin Junadah dan
Abu Abdurrahman Muadz Muadz bin Jabal
radhiyallahu'anhuma, dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda, “Bertakwalah
kepada Allah dimanapun engkau berada. Iringilah
kejelakan dengan kebaikan, niscaya kebaikan
tersebut akan menghapuskannya. Dan bergaullah
dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR.
Tirmidzi, dan dia berkata: Hadits Hasan Shahih. Hasan dikeluarkan oleh At Tirmidzi di dalam
[Al Bir Wash Shilah/1987] dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam Al Misykat [5083])
Bertaqwalah Kepada Allah Di mana Saja Kita Berada
Is lah taqwa sering kita dengar, bahkan sudah hapal ar nya. Yakni, melaksanakan segala
perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sebagian ulama mengar kan Taqwa sebagai
sikap Wara' (ha -ha ), sebagaimana tercermin dalam kisah Abdullah ibnu Mubarak, seorang
penjaga kebun anggur.
Suatu ke ka, saat buah anggur telah membesar, sang majikan meminta Abdullah Ibnu
Mubarak meme kkan anggur masak untuknya. Lantas Abdullah meme k anggur dan
memberikannya kepada majikan tersebut. Setelah dicicip, ternyata buah anggur tersebut
rasanya asam. Karena asam, sang majikan menyuruh kembali untuk meme k anggur lain.
Abdullah pun kembali ke kebun, meme k dan memberikan anggur yang lain. Ternyata, anggur
ini pun rasanya asam.
Sampai ga kali majikan menyuruh meme k anggur dan selalu yang diberikan Abdullah
rasanya asam.
Sang majikan marah, dan berkata, “Kenapa engkau dak bisa membedakan mana anggur yang
manis dan mana yang asam?”. Abdullah menjawab, “Saya dak bisa membedakan rasa,
karena saya hanya disuruh menjaga dan memelihara kebun anggur, dak pernah saya disuruh
mencicipi apalagi merasakan anggur”. Inilah sikap wara' atau ha -ha yang tercermin dari
sikap Abdullah ibnu Mubarak, dan sebagian ulama mengar kan Taqwa sebagai sebagai sikap
wara.
Kisah lain tentang taqwa dapat kita pahami dari dialog Umar bin Kha ab ra dengan Ubay bin
Ka'ab ra. Umar bin Kha ab ra bertanya kepada Ubay bin Ka'ab ra : “ Tahukah kamu apa itu
taqwa ? “ Ubay bin Ka'ab ra balik bertanya : “ Pernahkah kamu berjalan di suatu jalan yang
penuh duri ? Lalu apa yang akan kamu lakukan ? “ Umar menjawab : “ Saya akan berha -ha .
Saya teli dengan seksama dan saya lihat tempat berpijak. Saya majukan satu kaki dan saya
mundurkan kaki lainnya khawa r terkena duri “. Ubay berkata : “ Itulah taqwa “.
Iku lah Keburukan Dengan Kebaikan
Wasiat nabi kedua dalam hadits ini adalah iku lah se ap keburukan dengan kebaikan.
Maksudnya perbanyaklah taubat dan amal sholeh sebagai cara untuk menghapus dosa yang
telah diperbuat. Se ap manusia pas dak luput dari dosa, dan se ap dosa akan terhapus jika
pelakunya melakukan taubat dan amal sholeh.

Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 1


Ucapan is ghfar (taubat) akan menghapuskan dosa-dosa sebelumnya, begitu pula antara
sholat satu ke sholat lainnya, antara sholat jum'at ke jum'at lainya, antara puasa Romadhan
yang satu ke yang berikutnya, antara umrah dan umrah, akan menghapus dosa di antaranya.
Untuk itu, perbanyaklah taubat dan amal sholeh lainnya, karena ia akan menghapus dosa.
“Sesungguhnya perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang
buruk.”
(QS. Huud : 114)
Bergaullah dengan manusia dengan akhlaq yang baik
Jika wasiat #1 dan #2, terkait hubungan antara manusia dengan Alloh, maka wasiat yang ke #3
terkait hubungan antara manusia dengan manusia.
Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik, bila mendengarkan
pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia menyambut dengan wajah ceria dan bila berjanji
ditepa . (HR. Ad-Dailami)
Jauhilah segala yang haram niscaya kamu menjadi orang yang paling taat. Relalah dengan
segala karunia Allah kepadamu niscaya kamu menjadi orang paling kaya. Berperilakulah yang
baik kepada saudaramu niscaya kamu termasuk orang mukmin. Cintailah saudaramu pada
hal-hal yang kamu cintai bagi dirimu sendiri niscaya kamu tergolong muslim,…. (HR. Ahmad
dan Tirmidzi)

Wallahu a'lam bishawab, wa laa haula wa laa quwwata illa billaah.

Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 2


Ibnu Abbas Berkata, Rasulullah SAW berkata
dalam do'anya,“ Aku berlindung kepada
kemuliaanMu yang tiada ILLAH ( yang berhak
disembah ) selain Engkau, yang tidak mati,
sedangkan jin dan manusia akan mati.”
( HR. Bukhari, No. 6835 ).

“Aku memohon rasa takut kepadaMu dalam


keadaan tersembunyi maupun nampak".
[ HR Ahmad, 18351 ]

Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 3


Syahdan, di Madinah, tinggallah seorang pemuda
bernama Zulebid. Dikenal sebagai pemuda yang
baik di kalangan para sahabat. Juga dalam hal
ibadahnya termasuk orang yang rajin dan taat.
Sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia
hendak melaksanakan sunnah Rasul yaitu
menikah. Beberapa kali ia meminang
gadis di kota itu, namun selalu ditolak
oleh pihak orang tua ataupun sang gadis
dengan berbagai alasan.
Akhirnya pada suatu pagi, ia
menumpahkan kegalauan tersebut kepada
sahabat yang dekat dengan Rasulullah. “Coba
engkau temui langsung Baginda Nabi, semoga engkau mendapatkan jalan keluar yang terbaik
bagimu”, nasihat mereka. Zulebid kemudian mengutarakan isi hatinya kepada Baginda Nabi.
Sambil tersenyum beliau berkata: “Maukah engkau saya nikahkan dengan putri si Fulan?”
“Seandainya itu adalah saran darimu, saya terima. Ya Rasulullah, putri si Fulan itu terkenal akan
kecantikan dan kesholihannya, dan hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun.
“Katakanlah aku yang mengutusmu”, sahut Baginda Nabi.
“Baiklah ya Rasul”, dan Zulebid segera bergegas bersiap dan pergi ke rumah si Fulan.
Sesampai di rumah Fulan, Zulebid disambut sendiri oleh Fulan
“Ada keperluan apakah hingga saudara datang ke rumah saya?” Tanya Fulan.
“Rasulullah saw yang mengutus saya ke sini, saya hendak meminang putrimu si fulanah.” Jawab
Zulebid sedikit gugup. “Wahai anak muda, tunggulah sebentar, akan saya tanyakan dulu kepada
putriku.” Fulan menemui putrinya dan bertanya, “bagaimana pendapatmu wahai putriku?”
Jawab putrinya, “Ayah, jika memang ia datang karena diutus oleh Rasulullah saw, maka terimalah
lamarannya, dan aku akan ikhlas menjadi istrinya.”
Akhirnya pagi itu juga, pernikahan diselenggarakan dengan sederhana. Zulebid kemudian
memboyong istrinya ke rumahnya. Sambil memandangi wajah istrinya, ia berkata,” duhai Anda
yang di wajahnya terlukiskan kecantikan bidadari, apakah ini yang engkau idamkan selama ini?
Bahagiakah engkau dengan memilihku menjadi suamimu?”
Jawab istrinya, ” Engkau adalah lelaki pilihan rasul yang datang meminangku. Tentu Allah telah
menakdirkan yang terbaik darimu untukku.”
Zulebid tersenyum. Dipandanginya wajah indah itu ketika kemudian terdengar pintu rumah
diketuk. Segera ia bangkit dan membuka pintu. Seorang laki-laki mengabarkan bahwa ada
panggilan untuk berkumpul di masjid, panggilan berjihad dalam perang.
Zulebid masuk kembali ke rumah dan menemui istrinya.“Duhai istriku, demikian besar tumbuhnya
cintaku kepadamu, namun panggilan Allah untuk berjihad melebihi semua kecintaanku itu. Aku
mohon keridhoanmu sebelum keberangkatanku ke medan perang. Kiranya Allah mengetahui
semua arah jalan hidup kita ini.”
Istrinya menyahut, “Pergilah suamiku, betapa besar pula bertumbuhnya kecintaanku kepadamu,
namun hak Yang Maha Adil lebih besar kepemilikannya terhadapmu. Doa dan ridhoku
menyertaimu”
Zulebid lalu bersiap dan bergabung bersama tentara muslim menuju ke medan perang. Gagah
berani ia mengayunkan pedangnya, berkelebat dan berdesing hingga beberapa orang musuh pun
tewas ditangannya. Ia bertarung merangsek terus maju sambil senantiasa mengumandangkan
kalimat Tauhid…ketika sebuah anak panah dari arah depan tak sempat dihindarinya. Menancap
tepat di dadanya. Zulebid terjatuh, berusaha menghindari anak panah lainnya yang berseliweran
di udara. Ia merasa dadanya mulai sesak, nafasnya tak beraturan, pedangnya pun mulai terkulai
terlepas dari tangannya. Sambil bersandar di antara tumpukan korban, ia merasa panggilan Allah
sudah begitu dekat. Terbayang wajah kedua orangtuanya yang begitu dikasihinya. Berganti
bayangan wajah Rasulullah yang begitu ditaati, dihormati dan dicintainya. Hingga akhirnya
bayangan rupawan istrinya. Istrinya yang baru dinikahinya pagi tadi. Senyum yang begitu manis
menyertainya tatkala ia berpamitan. Wajah cantik itu demikian sejuk memandangnya sambil
mendoakannya. Detik demi detik, syahadat pun terucapkan dari bibir Zulebid. Perlahan-lahan
matanya mulai memejam, senyum menghiasinya….
Zulebid pergi menghadap Ilahi, gugur sebagai syuhada.
Senja datang Angin mendesau, sepi… Pasir-pasir beterbangan… Berputar-putar…

Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 4


Rasulullah dan para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur dalam perang. Di antara para
mujahid tersebut terdapatlah tubuh Zulebid yang tengah bersandar di tumpukan mayat musuh.
Akhirnya dikuburkanlah jenazah zulebid di suatu tempat. Berdampingan dengan para syuhada
lain.
Tanpa dimandikan… Tanpa dikafankan… Tanah terakhir ditutupkan ke atas makam Zulebid.
Rasulullah termenung di samping makam tersebut.
Para sahabat terdiam membisu.Sejenak kemudian terdengar suara Rasulullah seperti menahan
isak tangis. Air mata berlinang di dari pelupuk mata beliau. Lalu beberapa waktu kemudian beliau
seolah-olah menengadah ke atas sambil tersenyum. Wajah beliau berubah menjadi cerah. Belum
hilang keheranan shahabat, tiba-tiba Rasulullah menolehkan pandangannya ke samping seraya
menutupkan tangan menghalangi arah pandangan mata beliau.
Akhirnya keadaan kembali seperti semula. Para shahabat lalu bertanya-tanya, ada apa dengan
Rasulullah. “Wahai Rasulullah, mengapa di makam Zulebid engkau menangis?”
Jawab Rasul, “Aku menangis karena mengingat Zulebid. Oo..Zulebid, pagi tadi engaku datang
kepadaku minta restuku untuk menikah dan engkau pun menikah hari ini juga. Ini hari bahagia.
Seharusnya saat ini Engkau sedang menantikan malam Zafaf, malam yang ditunggu oleh para
pengantin.”
“Lalu mengapa kemudian Engkau menengadah dan tersenyum?” Tanya sahabat lagi.
” Aku menengadah karena kulihat beberapa bidadari turun dari langit dan udara menjadi wangi
semerbak dan aku tersenyum karena mereka datang hendak menjemput Zulebid,” Jawab
Rasulullah.
“Dan lalu mengapa kemudian Engkau memalingkan pandangannya dan menoleh ke samping?”
Tanya mereka lagi.“Aku mengalihkan pandangan menghindar karena sebelumnya kulihat, saking
banyaknya bidadari yang menjemput Zulebid, beberapa diantaranya berebut memegangi tangan
dan kaki Zulebid. Hingga dari salah satu gaun dari bidadari tersebut ada yang sedikit tersingkap
betisnya….”
Di rumah, istri Zulebid menanti sang suami yang tak kunjung kembali. Ketika terdengar kabar
suaminya telah menghadap sang ilahi Rabbi, Pencipta segala Maha Karya.
Malam menjelang…
Terlelap ia, sejenak berada dalam keadaan setengah mimpi dan dan nyata.
Lamat-lamat ia seperti melihat Zulebid datang dari kejauhan. Tersenyum, namun wajahnya
menyiratkan kesedihan pula.Terdengar Zulebid berkata, “Istriku, aku baik-baik saja. Aku
menunggumu disini. Engkaulah bidadari sejatiku. Semua bidadari disini apabila aku
menyebut namamu akan menggumamkan cemburu padamu….” dan kan kubiarkan
engkau yang tercantik di hatiku.
Istri Zulebid, terdiam. Matanya basah…
Ada sesuatu yang menggenang disana..
Seperti tak lepas ia mengingat acara pernikahan tadi pagi.. dan bayangan suaminya yang baru saja
hadir.. Ia menggerakkan bibirnya..
“Suamiku, aku mencintaimu… Dan dengan semua
ketentuan Allah ini bagi kita.. Aku ikhlas….
Dan, Akan kemanakah kumbang terbang
Pada siapa rindu mendendam
Kekasih yang terkasih, Pencinta dan yang dicinta
Semua berurai air mata, Sedih, ataukah bahagia ?
Disarikan dari Kitab Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah
al-Musytaqin, Ibnul Qayyim al-Jauziyyah

Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 5


“Siapa yang membuat Allah murka karena ingin memperoleh
ridha manusia, maka Allah akan murka padanya dan Allah
menjadikan orang yang ingin ia peroleh ridhanya dengan
membuat Allah murka itu akan murka kepadanya.
Dan siapa yang membuat Allah ridha sekalipun manusia
murka padanya, maka Allah akan ridha padanya dan Allah
menjadikan orang yang memurkainya dalam meraih ridha
Allah itu akan ridha pula padanya, sampai-sampai Allah akan
menghiasi si hamba dan menghiasi ucapan dan amalannya di
mata orang yang semula murka tersebut.” (HR. Ath Thabrani)

Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 6


GALERI PROGRAM WAKAF QURAN 2018

Wakaf Qur’an
Jabar Juara Lahir Bathin

Spesifikasi Al-Quran

Infaq Rp. 60,000,-


Infaq Rp. 80,000,- Infaq Rp. 40,000,-
Infaq Rp. 200,000,-

Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 7


Tahun Baru: Perayaan atau Pengagungan Berhala?
Pergantian tahun 2018 kepada 2019 dalam kalender masehi telah diambang pintu. Biasanya di
indonesia serempak meniup terompet pada jam 00.00 tepat pada pergantian hari
dipenghujung bulan Desember 2018 kepada bulan januari 2019. Kerap dilengkapi dengan
pesta pesta lainnya, bahkan tak jarang disisipi dengan pesta maksiat. Mengapa pergantian
tahun baru Masehi menjadi dianggap penting? Dan bagaimana sejarahnya.

SEJARAH PENANGGALAN MASEHI

Zaman Romawi kuno, penanggalan bulan hanya


10 bulan. Adapun dua bulan sisanya adalah
musim dingin yang membuat mereka tidak bisa
bertani, sebab tidak dimasukan dalam hitungan
kalender. Hitungan bulannya ada 10 dan hari
dalam setahun ada 304 hari: Martius , Aprilis ,
Maius , Junius, Quintilis, Sextilis , Septalis ,
Octolis., Novelis dan Decemberis .
Bulan pertama adalah bulan Maret sebagai
penghormatan kepada Dewa perang Martius
atau Mars, sekaligus perayaan hari militer Besar
kerajaan Romawi kuno.

Sejak kekuasaan Julius Caesar (Romawi),


kalender dirubah menjadi 12 bulan. Kira –kira
tahun 45 SM kalender Romawi, setahun
menjadi 365 hari seperempat hari dan 12 Bulan.
Diatambah dengan bulan Januari dan februari.
Penanggalannya dimulai dengan bulan Januari sebagai penghormatan kepada Dewa Janus,
yang merupakan nama dewa pintu dalam mitologi Romawi kuno. Sementara Februari, diambil
dari bahasa Latin, Februus, yang merupakan nama dewa penyucian .Pada bulan ini bangsa
Romawi kuno melakukan upacara penyucian.

Itu semua atas saran Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan
agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang
dilakukan orang-orang Mesir. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari
ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan
dalam kalender baru ini. Tahun 44 SM, Caesar juga merubah nama bulan Quintilis menjadi JULI
sesuai namanya Julius Caesar. Setelah Julius caesar mati, dan diganti oleh Kaisar Agustus.
Kaisar Agustus kemudian merubah nama bulan Sextilis menjadi Agustus sesuai namanya.
Sejak saat itulah bulan bulan pada masa kerajaan Romawi Kuno menjadi 12 bulan. (Januari,
Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember dan Desember)

Dalam penamaan bulan, memang terjadi kekacauan setelah perubahan kalender ini. Pada
penanggalan sebelumnya September berarti ketujuh, diambil dari bahasa Latin”Septem”
Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 8
(bulan ketujuh) kini menjadi bulan ke sembilan. Oktober sama seperti September, tidak
mengalami perubahan nama ketika terjadi pergeseran bulan Oktober berasal dari kata “Octo”
yang berarti delapan, kini menjadi bulan ke sepuluh. November, dari bahasa Latin”Novem”
artinya bulan kesembilan, kini menjadi bulan ke sebelas. Desember , dari kata “Decem” bahasa
Latin artinya Sepuluh kini jadi bulan ke dua belas.

Tahun 1582 Masehi, Paus Gregorius membuat “gebrakan” yang spekatuler, Format Kalender
Julian (Julius Caesar) yang diabadikan oleh Rahib Dionysius, perhitungan jumlah hari dalam
setiap bulan diperbaharui berdasarkan “Ilmu Alam.”

Bulan Ke 10 yaitu: hari kamis tanggal 4 Oktober lalu besoknya tetap hari jum’at, tapi tanggalnya
15 Oktober. Jadi dalam sejarah tidak pernah ada tanggal 5-14 Oktober 1582. (The Standart
Dictionary, cetakan 1907”, Unversal Calendar for every year of the Christian era”.

Sehingga menjadi seperti berikut:


1. Januari (31 hari).
2. Februari (biasa 28 hari / kabisat 29 hari).
3. Mart (31 hari).
4. April (30 hari).
5. Mei (31 hari).
6. Juni (30 hari).
7. Juli (31 hari).
8. Agustus (31 hari).
9. September (30 hari).
10. Oktober (31 hari).
11. November (30 hari).
12. Desember (31 hari).

Kalender inilah yang dipakai sampai sekarang, oleh karena itu biasa disebut Kalender
Gregorian karena produk Paus Gregorius, ada yang menyebut kalender Masehi karena produk
rohaniwan “gereja” yang identik dengan kristiani atau mesianik, atau mengacu pada arah
tanggal kelahirannya Sang Mesias (Yesus Kristus).

SEJARAH TAHUN BARU


Januari ditetapkan sebagai awal tahun karena dua alasan, yaitu :
Pertama, diambil dari nama dewa Romawi “Janus” yaitu dewa bermuka dua, satu muka
menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang. Yang merupakan dewa
penjaga gerbang Olympus. Sehingga diartikan sebagai gerbang menuju tahun yang baru.

Kedua, karena 01 Januari jatuh pada puncak musim dingin. Di saat itu biasanya pemilihan
consul diadakan, dan semua aktivitas umumnya diliburkan serta semua Senat dapat
berkumpul untuk memilih Konsul, dan pada bulan Februariya konsul yang terpilih ini diberkati
dalam upacara menyambut musim semi yang artinya menyambut hal yang baru.

Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 9


Sejak saat itulah tahun baru orang Romawi tidak lagi dirayakan pada tanggal 01 Maret, akan
tetapi ditetapkan pada 01 Januari.
Berdasarkan maklumat yang dikeluarkan oleh Kaisar Theodosius pada tanggal 27 Februari
tahun 380 M di Tesalonika dan dipublikasikan di Konstanti Nopel dengan menetapkan agama
Kristen menjadi agama resmi negara kekaisaran Romawi Kuno, dan pada tahun 567 ikut
merayakan Tahun Baru dengan cara mereka mengadakan puasa khusus serta ekaristi.

PENUTUP
Perayaan tahun baru Masehi yang jatuh pada tanggal 1 januari adalah pengagungan kepada
DEWA JANUS (Dewa Pintu dalam mitologi pagan Romawi Kuno). Kemudian diadopsi oleh orang
Kristen menjadi perayaan resmi mereka setelah agama Kristen menjadi agama resmi Kerajaan
Romawi.

Bagaimana dalam kacamata Umat Islam? Tentu para ulama mesti berani mengupas dan
mengeluarkan Fatwa menegenai perayaan TAHUN BARU ini. Fatwa yang shahih demi memberi
penjelasan yang utuh dan penyelamatan aqidah umat islam.

Merayakan tahun baru menjadi pertanyaan: apakah ini merupakan wujud syukur atau malah
perbuatan yang Tasyabbuh (menyerupai) peribadatan kaum pagan (penyembah berhala) atau
ritual Kristen?. Sungguh setiap langkah kita akan dimintai pertanggungjawabannya.

sumber-sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_baru
http://www.alfaomega.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=89&Itemid=101
http://kallolougi.blogspot.com/2011/11/nama-nama-kalender-masehi-berasa-dari.html

Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 10


Sungguh tidak ku mengerti merindukan sesuatu yang jauh tapi dekat dihati,
Aku belum pernah melihat diri-Mu, tapi seperti telah pernah bertemu dengan-MU,
Saat ini sungguh aku tak dapat melihat Wajah-Mu, tapi aku tahu bahwa Kau melihat diriku,
Aku sungguh ingin mengatakan bahwa aku mencintai-Mu, tapi aku khawatir menghianati-Mu,
Menyakiti dan melukai hamba-hamba yang mencintai-Mu.
Tiada yang kuharapakan semoga Engkau menolongku untuk menunjukkan Jalan yang lurus,
Jalan orang-orang yang telah Engkau beri Rahmat dan bukannya jalan orang-orang yang dimurkai
dan bukan pula jalan orang-orang yang tersesat …

Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 11


KENCLENG PROGRAM SEDEKAH SERIBU
LAYANAN JEMPUT TAJUQ
LAYANAN AQIQAH
Hp. 0822.1414.7914

Rp

iq

Ayoo rencanakan Qurban anda mulai dari sekarang

Karena niat baik jangan di tunda tunda


Form Pendaftaran Nasabah Tabungan Qurban via online :
https://goo.gl/forms/cbEghGTsmFLRbDs22
Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 12
AYAH, DEKAP DAN PELUKLAH ANAK-ANAKMU
Di ruang praktek Prof.Dr. Djauhar Ismail,SpA, MPH, PhD. di
klinik tumbuh kembang RS Sardjito tergantung foto ayah yg
memeluk anaknya.

Tidak lama saya berada di ruangan ini hanya sekitar 20


menit, namun luar biasa tamparan besar buat saya, karena
kekurangsyukurnya saya, karena kesombongan saya, karena
keterlenaan saya.

Ruangan klinik tumbuh kembang masih sepi hanya ada 3


pasien..

Sudut pandangan yang pertama, duduklah saya disamping


seorang ibu yang sangat muda menggendong babynya yang seper nya microchepaly (ukuran
kepala kecil) yang ar nya membuat perkembangan motorik anak menjadi terganggu, di
usianya yang sudah 9 bulan, dia belum sanggup mengangkat kepalanya. Yang membuat saya
kagum si ibu ini hanya datang sendiri tanpa suami dan keluarganya. Padahal dalam keadaan
demikian saya yakin perempuan butuh laki-laki.

Di sudut pandangan sebelah mur, tampak seorang ibu yang sudah kelihatan agak sepuh
sedang menitah anaknya. Ya, anak itu sudah berusia 5 tahun tapi belum bisa berjalan, menurut
sang ibu (sebelumnya saya kira neneknya) anaknya terdiagnosa down syndrome. Dan lagi-lagi
ibu itu hanya ditemani oleh anak perempuannya yang masih SMA.

Di sudut pandangan depan saya, seorang anak sedang di terapi speech delayed. Dia masih
kesulitan dan malas bicara padahal usianya sudah 4 tahun. Hanya ada 2 kata yang selalu diucap
yaitu mamah dan maem. Dan sekali lagi dak tampak sosok laki-laki di dekatnya, hanya ada
mamah dan neneknya.

Tidak berapa lama, beliau datang dan meminta saya ke ruangan dan dak sampai 3 menit
urusan acc ujian beres, selebihnya kami banyak berbincang. Penasaran saya tanyakan makna
dan maksud beliau memajang gambar "FATHER'S TOUCH".

Penjelasan beliau panjang lebar yang in nya, saat ayah memeluk, menyentuh sesungguhnya
ayah sedang mentransfer kemampuan dan kemandirian pada diri anak. Selain itu aspek yang
sifatnya berani berinteraksi dengan figur otoritas yang dimiliki ayah. Hmmmm....dalem sekali
maknanya.

Beliau mengatakan, " Coba, njenengan lihat di ruangan ini mana anak yang diantar ayah, kakek
atau om atau pakdhenya?.." hehee iya juga ya.

Tak heran jika banyak anak perempuan yang dekat dengan ayahnya akan tumbuh sebagai
pribadi yang tangguh. Tentu tak heran pula jika banyak para gadis kemudian berusaha mencari
dan menikahi laki-laki pujaannya kelak yang memiliki sifat dan sikap seper ayah yang
Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 13
dikaguminya.

Sedangkan pelukan dari ibu akan mentransfer sifat penuh kasih atau empa pada anak. Ibu itu
figur afeksi, yang ke ka anak sakit, ia akan memeluk anak maupun mengambilkan obat untuk
anak. Anak yang sering mendapat pelukan ibu akan menjadi pribadi yang mudah memberikan
kasih sayang atau rasa simpa kepada orang lain.

Di lik dalam kehidupan nyata, ayah memang tak selalu intens dalam memberikan pelukan
kepada anak.

Bisa jadi, ayah yang sulit memeluk dulunya juga mungkin jarang dipeluk....(ehmmmm.....)

Karena si ayah tumbuh dan berkembang jarang dipeluk, ia akan melakukan hal yang sama
kepada anaknya. Tetapi kalau ia biasa dipeluk, ia akan memeluk anaknya.

Dalam peneli an yang dirilis dalam buku The Miracle of Hug, mengungkap bahwa pelukan
orangtua kepada anaknya dapat membangun konsep diri yang posi f, mengurangi emosi
nega f seper kesepian, cemas atau frustasi, serta meningkatkan kecerdasan otak,
merangsang keluarnya hormon oksitosin yang memberikan perasaan tenang pada anak.

Dengan pelukan pula, anak akan merasa dicintai dan dihargai. Anak yang sering mendapat
pelukan dari orang tuanya akan lebih efek f sembuh dari depresi, dan akan mbul rasa percaya
dirinya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Bahkan, pelukan saat inisiasi dini, sesaat
setelah bayi terlahir ke dunia, akan mentransfer sejenis mikroorganisme yang membuat daya
tahan tubuh bayi semakin kuat.

Tak perlu khawa r dengan mitos yang mengatakan bahwa anak yang sering mendapat pelukan
akan menjadi cengeng. Lupakan paradigma kalau anak saya laki-laki harus bermental kuat,
kalau dipeluk-peluk nan melempem.

Enyahkan pikiran kalau anak saya cuman perempuan satu-satunya ini, dengan didikan
"kenceng" supaya dia mandiri dak manja. Tegas, mandiri, kuat dak harus dibentuk dengan
kekerasan (verbal atau fisik sekalipun).

Banyak pakar yang sudah ber-quo on bahwa sentuhan dan pelukan orangtua kepada anaknya
sungguh memiliki kehebatan luar biasa yang dak dimiliki obat-obat ciptaan dokter di dunia.

Jadi, siapkan sentuhan dan pelukan terbaik untuk anak-anak tersayang.

Minta maaflah dan is ghfarlah sudah sering ber ndak "kasar" kepada anak-anak.

SELAMAT MEMELUK

Penulis : Tri Nurhaya

Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 14


Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 15
GAS Gerakan Anak Sholeh
Bersama Yatim-Dhuafa

Akhlak, Karya, Prestasi & Kebahagian Mereka


Menentukan Masa Depan Bangsa & Negara
Mari Bersama Membangun Generasi Masa Depan yang
BerAkhlak,BerKarya,BerPrestasi dengan GERAKAN ANAK SHOLEH

DUKUNG PROGRAM
GERAKAN ANAK SHOLEH
MELALUI REKENING

Jazakumullah Khoiron Katsiro Kepada Seluruh Sahabat GAS (Gerakan Anak Sholeh) atas Terselenggaranya Program Kegiatan

Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 16


GAS Gerakan Anak Sholeh
Bersama Yatim-Dhuafa
Cikutra Baru Raya No. 1

TEMA :

Emosi Anak Vs Emosi Ortu


Nara Sumber : Kiki Barkiah
Tempat : Aula Rabbani Dipati Ukur, Dago, Bandung
Waktu : Ahad, 23 November 2018

Pelatihan & Kajian Santunan Anak-anak


Petugas Amilin Program Tahfidz
Tanggal 24 Desember 2018 Tanggal 6 Januari 2019

Penyaluran Zakat Paket Pendidikan


Infaq, Shadaqah dan Wakaf Untuk Yatim Dhuafa
Setiap bulan per tanggal 5 Setiap bulan per tanggal 10

DUKUNG PROGRAM
YAYASAN ATSARI SUJUD
MELALUI REKENING

Pemuda Itsar Edisi 2 Hal. 17

Anda mungkin juga menyukai