309 - 315
Sri Adelila Sari, Ade Ismayani, dan Wizarah
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Keterampilan Proses 316 - 321
Sains Dalam Pembelajaran Kimia. Rahmatillah
Penerapan Model Problem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia Di 328 - 333
SMA. Rizalia
Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) Dalam Pembelajaran Sains 338 – 342
Safrina Junita
Efektivitas Penerapan Model Project Based Learning dalam Pembelajaran 343 - 349
Kimia. Yasniati
K-13 dan Pembentukan Karakter Peserta Didik. Hasbi Ali, S.Pd, M.Si 356 – 362
Pendidikan Sains dan Moralitas: Tinjauan Kritis Terhadap Konsep dan 363 – 372
Implementasi dalam Proses Pendidikan. Dr. Rusli Yusuf, M.Pd
Penerapan Pembelajaran Discovery Pada Materi Titrasi Asam Basa Terhadap 373 – 380
Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 1 Banda Aceh. Rusman, Ade Ismayani,
Cyndi Prasetya
Peningkatan Kreatifitas Berpikir Pada Pembelajaran Kimia Melalui Metode 390 – 393
Mind Mapping (Peta Pikiran). Fina Khairina
Upaya Peningkatan Nilai Pembelajaran Tentang Syaraf Manusia Melalui 394 – 401
Media Robot Gerak Pada Siswa SMA Negeri 1 Kota Banda Aceh. Rafni, B
Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik Pada Materi Ikatan Kimia 402 – 410
Dengan Menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Lesson
Study Di Kelas X Ia-2 SMA Negeri 4 Banda Aceh Tahun Pelajaran
2014/2015 Dra.Sy. Rukayah Indra Melina
v
PENERAPAN PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA MATERI
TITRASI ASAM BASA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
KELAS XI SMAN 1 BANDA ACEH
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian yang berjudul penerapan pembelajaran discovery pada materi
titrasi asam basa terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMAN 1 Banda Aceh. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hasil belajar, aktivitas, dan tanggapan guru dan siswa pada
penerapan pembelajaran discovery pada materi titrasi asam basa. Subjek dalam penelitian
ini yaitu kelas XI MIA1 yang dipilih secara purposive sampling dengan jumlah siswa
sebanyak 31 siswa. Teknik pengumpulan data penilaian afektif menggunakan lembar
penilaian sikap, kognitif diukur menggunakan soal dan lembar kerja siswa dan
psikomotorik dengan lembar psikomotorik siswa. Aktivitas belajar siswa diukur
menggunakan lembar observasi aktivita. Tanggapan guru dan siswa diperoleh dengan
menggunakan angket. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar
kognitif adalah 3,54 (A-) dengan persentase ketuntasan 100,00%. Rata-rata hasil penilaian
psikomotorik siswa adalah 3,59 (A-) dengan persentase ketuntasan 93,55%. Rata-rata sikap
siswa selama proses pembelajaran adalah baik. Aktivitas belajar siswa pada pertemuan dan
kedua masing-masing adalah sebesar 85,83% dan 89,58%, hal menunjukkan adanya
peningkatan aktivitas belajar dari pertemuan pertana. Rata-rata tanggapan guru dan guru
secara berurutan masing-masing sebesar 100 dan 82,26%.
Kata kunci: titrasi asam basa, discovery, hasil belajar, aktivitas, tanggapan
PENDAHULUAN
Hasil belajar siswa menentukan tingkat kepahaman siswa terhadap materi yang
dipelajari di kelas, untuk memperoleh hasil belajar siswa yang baik, maka dalam kegiatan
pembelajaran hendaknya menggunakan model-model pembelajaran yang bervariasi. Hal
ini diperlukan agar siswa lebih aktif. Salah satu model pembelajaran yang sesuai adalah
pembelajaran discovery. Pembelajaran discovery ini menekankan pengembangan aspek
sikap, pengetahuan dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui
discovery dianggap jauh lebih bermakna.
Mata pelajaran kimia tergolong sulit dipelajari karena banyak berisi konsep-konsep
yang cukup sulit untuk dipahami oleh siswa. Salah satu materi yang dianggap sulit
dipahami oleh siswa adalah titrasi asam basa, pada saat pelaksanaan praktikum titrasi asam
basa siswa biasanya sering kesulitan dalam menggunakan alat titrasi dengan benar. Oleh
sebab itu masih terdapat siswa yang belum tuntas pada materi ini. Berdasarkan hasil ujian
harian pada kelas XI MIA 1 tahun 2014 diperoleh data siswa yang tidak tuntas sebanyak
29,03%.
Pembelajaran discovery merupakan model pembelajaran yang dapat melatih
kemampuan berpikir siswa, meningkatkan keinginan siswa dalam berkomunikasi dan
berpendapat, menemukan masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran, sehingga
lebih menekankan kepada proses pembelajaran. Keterampilan proses ini dapat dinilai dan
diukur melalui kegiatan praktikum (Hosnan, 2014). Selanjutnya, Kemendikbud (2013)
menyatakan pembelajaran discovery mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : (1)
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2015
373
stimulasi, pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan. (2) identifikasi
masalah, siswa mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah-masalah yang relevan dengan
bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
(3) Pengumpulan data, berguna untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan
menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam
ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. (4) Dalam proses pengolahan data, siswa
belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi
(Hosnan, 2014). (5) Pembuktian, siswa melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan dihubungkan dengan hasil data
processing. Dilihat dari segi kepuasan secara emosional, sesuatu hasil menemukan sendiri
nilai kepuasan lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pemberian (Rusman, 2010). (6)
Penarikan kesimpulan, siswa menarik kesimpulan sendiri dari proses pembelajaran yang
berlangsung, sehingga siswa akan menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan berani,
pernyataan ini diperkuat oleh Balim (2009) mengatakan orang yang menggunakan
penemuan diri dalam belajar tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri.
Dalam pembelajaran kimia pada materi titrasi asam basa, siswa dituntut untuk dapat
mendesain percobaan, menganalisis hasil percobaan, dan mengambil kesimpulan dari hasil
percobaan. Mengacu dari tahapan model pembelajaran yang ada dan hasil penelitian
(Widiadnyana dkk, 2014), Model pembelajaran discovery murupakan model yang tepat
untuk diterapkan dalam pembelajaran titrasi asam basa. Oleh karena itu perlu dikaji
penerapan pembelajaran discovery pada Materi Titrasi Asam Basa dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas XI SMAN 1 Banda Aceh. Makalah ini memaparkan hasil
penelitian yang telah dilakukan terhadap penerapan model discovery dalam pembelajaran
titrasi asam basa.
METODE PENELITIAN
Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Banda Aceh pada semester ganjil,
pada bulan Desember 2014 sampai dengan Mei 2015. Penelitian penerapan pembelajaran
discovery di sekolah dilakukan pada tanggal 07-13 Maret 2015. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas XI-MIA 1 SMA Negeri 1 Kota Banda Aceh yang berjumlah 34
orang.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif.
Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling, Sampel yang dipilih
berdasarkan hasil pertimbangan dari guru yang mengajar dikelas.
Tes hasil belajar dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa yang iperoleh setelah
dilakukan pembelajaran dengan model discovery. Data hasil belajar yang diperoleh
dikonversikan dalam sekala 4 (Kemendikbud, 2014).
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2015
374
1 2
2,18 – 2,50 C+
1,85 – 2,17 C
1,51 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+
1,00 – 1,17 D
(Sumber: Kemendikbud, 2014)
Instrumen penelitian yang digunakan diantaralain adalah lembar kerja siswa, soal tes
pilihan berganda, lembar psikomotorik siswa, lembar afektif siswa, lembar sikap siswa,
lembar angket tanggapan siswa dan guru, serta kamera. Setiap instrumen yang digunakan
telah divalidasi oleh dua validator ahli.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2015
375
Tabel 4. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas XI MIA-1 SMA Negeri 1 Banda Aceh
pada Materi Titrasi Asam Basa Pertemuan Pertama dan Kedua
Pertemuan Pertemuan
NO ASPEK YANG DINILAI
Pertama Kedua
Kegiatan Pendahuluan
A Siswa menjawab salam dan pertanyaan guru pada 3,6 3,6
kegiatan awal pembelajaran
B Siswa menanggapi respons atas stimulus untuk 3,6 3,6
mengingat materi sebelumnya
C Siswa menjawab pertanyaan pada kegiatan apersepsi 3 3,8
dan motivasi
Kegiatan Inti
A Siswa mengamati LKS yang diberikan oleh guru 3,4 3,8
B Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya 3,6 3,4
untuk mencari pemecahan masalah yang ada di LKS
C Siswa mengumpulkan data berkenaan dengan titrasi 3,2 3,8
asam basa dan kurva hasil titrasi
D Siswa mengajukan pertanyaan terkait dengan materi 3,4 3,4
pelajaran yang disampaikan oleh guru
E Siswa mencatat penyajian materi pelajaran yang 3 3,2
disampaikan oleh guru
F Siswa mengumpulkan data hasil percobaan yang 3,6 3,4
untuk memperkuat jawaban yang didapat.
G Siswa menganalisis data hasil percobaan untuk 3,4 3,6
memecahkan permasalahan yang ada.
H Siswa memverifikasi data hasil percobaan yang telah 3,4 3,6
dilakukan dan membandingkan dengan data perco-
baan dari kelompok lain
Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari ini 4 3,8
Jumlah 41,2 43
Rerata Pertemuan (%) 85,83 89,58
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2015
376
Tabel 5. Data Hasil Belajar Siswa Kelas XIMIA-1 SMA Negeri 1 Banda Aceh pada
Materi Titrasi Asam Basa menggunakan pembelajaran discovery
Siswa
Kode
Pengetahu
Rata-Rata
Nilai LKS
Rata-rata
Pre-dikat
No. Urut
Nilai tes
rangan
LKS 1
Kete-
Nilai
LKS
L/P
an
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RD L 3,78 3,20 3,49 2.67 3,08 B Tuntas
2 BR P 3,78 3,20 3,49 3.67 3,58 A- Tuntas
3 DI P 3,33 3,20 3,27 3.67 3,47 B+ Tuntas
4 ZZ P 3,78 3,47 3,63 3.67 3,65 A- Tuntas
5 AN P 3,33 3,47 3,40 3.67 3,54 A- Tuntas
6 SA P 3,78 3,47 3,63 3.67 3,65 A- Tuntas
7 NA P 3,78 3,73 3,76 3.67 3,71 A- Tuntas
8 DM P 3,56 3,73 3,65 3.67 3,66 A- Tuntas
M
9 P 3,56 3,20 3,38 3.67 3,53 A- Tuntas
M
10 AT L 3,56 3,73 3,65 3.67 3,66 A- Tuntas
11 RU P 3,56 3,47 3,52 3.67 3,59 A- Tuntas
12 CS P 3,33 3,47 3,40 3.67 3,54 A- Tuntas
13 AA P 3,56 3,20 3,38 3.67 3,53 A- Tuntas
14 MR L 3,78 3,47 3,63 3.67 3,65 A- Tuntas
15 RW L 3,33 3,73 3,53 3.33 3,43 B+ Tuntas
16 DT P 3,78 3,47 3,63 3.67 3,65 A- Tuntas
17 AU P 3,78 3,47 3,63 3.67 3,65 A- Tuntas
18 MS L 3,56 3,73 3,65 3.67 3,66 A- Tuntas
19 KS L 3,78 3,47 3,63 3.67 3,65 A- Tuntas
20 ZH P 3,56 3,2 3,38 3.67 3,53 A- Tuntas
21 FP L 3,56 3,73 3,65 3.67 3,66 A- Tuntas
22 DN P 3,56 3,47 3,52 3.67 3,59 A- Tuntas
23 JH P 3,56 3,20 3,38 3.67 3,53 A- Tuntas
24 SW P 3,33 3,2 3,27 3.67 3,47 B+ Tuntas
25 NR P 3,33 3,47 3,40 3.67 3,54 A- Tuntas
26 YR P 3,78 3,20 3,49 3.33 3,41 B+ Tuntas
27 IM L 3,78 3,47 3,63 2.00 2,81 B- Tuntas
28 SI L 3,33 3,47 3,40 3.33 3,37 B+ Tuntas
29 WN P 3,78 3,73 3,76 3.67 3,71 A- Tuntas
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2015
377
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
30 NM P 3,56 3,47 3,52 3.67 3,59 A- Tuntas
31 CI P 3,56 3,47 3,52 3.67 3,59 A- Tuntas
Jumlah 109,63
Rata-Rata 3,54 (huruf A-)
Persentase Ketuntasan 100,00%
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa adalah
3,54 (huruf A-) dengan persentase ketuntasan sebesar 100%, yang menyatakan bahwa
secara klasikal siswa siswa kelas XI MIA 1 dinyatakan tuntas pada materi titrasi asam basa
menggunakan pembelajaran discovery. Secara otomatis persentase siswa yang tidak tuntas
adalah 0 %. Persentase sebesar 100% termasuk dalam ketegori sangat baik (Arikunto,
2011). Nilai pengetahuan yang digunakan untuk penentuan ketuntasan siswa pada ranah
kognitif (pengetahuan) berdasarkan nilai rerata capaian pada ranah kognitif (Kemendikbud,
2014), sehingga siswa yang tidak tuntas pada nilai tes, akan tetap tuntas jika rata-rata nilai
LKS nya tinggi dan mendapatkan nilai diatas 2,67 pada nilai rerata pengetahuan.
Ketuntasan siswa yang mencapai 100% juga dikarenakan penambahan waktu jam pelajaran
berlebih di kelas dan dipengaruhi oleh nilai LKS yang dikerjakan siswa secara
berkelompok. Aktivitas siswa yang baik pada saat pembelajaran discovery juga merupakan
salah satu faktor yang meningkatkan hasil belajar siswa, karena dengan mengikuti proses
pembelajaran dengan aktif, siswa mampu mengingat setiap kegiatan pembelajaran titrasi
asam basa dan hasilnya akan tahan lama dalam ingatan siswa. Dari data yang diperoleh
dapat diartikan bahwa hampir seluruh siswa menguasai dan memahami materi titrasi asam
basa yang diterapkan melalui pembelajaran discovery. Hal tersebut terlihat dari hasil belajar
siswa, dimana yang mencapai KKM sebanyak 31 siswa dinyatakan tuntas. Siswa dikatakan
tuntas karena telah mampu memenuhi indikator pencapaian kompetensi yang dilihat dari
hasil nilai tes dan rerata LKS. Rata-rata siswa telah mampu menjawab soal pada indikator
menjelaskan berbagai macam kurva titrasi asam basa, menentukan kadar zat dari data hasil
titrasi dan siswa juga telah mampu menjelaskan pengertian dari titik ekivalen dan titik akhir
titrasi asam basa.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2015
378
ketempatnya setelah praktikum selesai dilakukan. Tetapi secara garis besar, siswa kelas XI
MIA 1 tuntas psikomotoriknya dalam melakukan praktikum titrasi asam basa.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi ke. Jakarta: Bumi Aksara.
Balım, A. G. (2009). The Effects Of Discovery Learning On Students’ Success And Inquiry
Learning Skills. Egitim Arastirmalari-Eurasian Journal of Educational Research,
35: 1-20.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Lampiran Permendikbud no. 104 Tahun
2014 (31).Jakarta.
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Susanto, A. 2013, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Pranada Media Group
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2015
379
Widiadnyana, I. W., Sadia, I. W., Suastra, I. W. 2014. Pengaruh Model Discovery Learning
Terhadap Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP. e-journal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 4: 1-2.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2015
380