Anda di halaman 1dari 10

Pengembangan Media Belajar Macromedia Flash Pada Materi Redoks.

309 - 315
Sri Adelila Sari, Ade Ismayani, dan Wizarah

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Keterampilan Proses 316 - 321
Sains Dalam Pembelajaran Kimia. Rahmatillah

Pendekatan Science, Technology, Engineering, And Mathematics (STEM) 322 - 327


Dalam Kegiatan Pembelajaran Dapat Meningkatkan Minat Dan Life Skill
Siswa. Rini Yulia

Penerapan Model Problem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia Di 328 - 333
SMA. Rizalia

Model Conseptual Change dalam Meminimalisir Miskonsepsi Pada 334 - 337


Pembelajaran Kimia. Rosmani

Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) Dalam Pembelajaran Sains 338 – 342
Safrina Junita

Efektivitas Penerapan Model Project Based Learning dalam Pembelajaran 343 - 349
Kimia. Yasniati

Pengembangan Instrumen Tes Diagnostik Three-Tier Test untuk 350 - 355


Mengidentifikasi Miskonsepsi Pada Konsep Sistem Periodik Unsur di Kelas
X SMA Laboratorium Unsyiah. Zulfadli, M. Nasir, Dessy Wulansari

K-13 dan Pembentukan Karakter Peserta Didik. Hasbi Ali, S.Pd, M.Si 356 – 362

Pendidikan Sains dan Moralitas: Tinjauan Kritis Terhadap Konsep dan 363 – 372
Implementasi dalam Proses Pendidikan. Dr. Rusli Yusuf, M.Pd

Penerapan Pembelajaran Discovery Pada Materi Titrasi Asam Basa Terhadap 373 – 380
Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 1 Banda Aceh. Rusman, Ade Ismayani,
Cyndi Prasetya

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap 381 – 389


Peningkatan Aktivitas Peserta Didik dalam Pembelajaran Kimia Materi
Senyawa Karbon Di Kelas XII IA-5 SMA Negeri 4 Banda Aceh
Tahun Pembelajaran 2014/2015. Rusdah

Peningkatan Kreatifitas Berpikir Pada Pembelajaran Kimia Melalui Metode 390 – 393
Mind Mapping (Peta Pikiran). Fina Khairina

Upaya Peningkatan Nilai Pembelajaran Tentang Syaraf Manusia Melalui 394 – 401
Media Robot Gerak Pada Siswa SMA Negeri 1 Kota Banda Aceh. Rafni, B

Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik Pada Materi Ikatan Kimia 402 – 410
Dengan Menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Lesson
Study Di Kelas X Ia-2 SMA Negeri 4 Banda Aceh Tahun Pelajaran
2014/2015 Dra.Sy. Rukayah Indra Melina

Kajian Sistem Pengolahan Air Minum Pada Pdam 411 – 418


Tirta Daroy Di Kecamatan Ingin Jaya Hasmunir dan Intan Adetia

v
PENERAPAN PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA MATERI
TITRASI ASAM BASA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
KELAS XI SMAN 1 BANDA ACEH

Rusman, Ade Ismayani, Cyndi Prasetya


Prodi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh
rusman.kim86@gmail.com

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian yang berjudul penerapan pembelajaran discovery pada materi
titrasi asam basa terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMAN 1 Banda Aceh. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hasil belajar, aktivitas, dan tanggapan guru dan siswa pada
penerapan pembelajaran discovery pada materi titrasi asam basa. Subjek dalam penelitian
ini yaitu kelas XI MIA1 yang dipilih secara purposive sampling dengan jumlah siswa
sebanyak 31 siswa. Teknik pengumpulan data penilaian afektif menggunakan lembar
penilaian sikap, kognitif diukur menggunakan soal dan lembar kerja siswa dan
psikomotorik dengan lembar psikomotorik siswa. Aktivitas belajar siswa diukur
menggunakan lembar observasi aktivita. Tanggapan guru dan siswa diperoleh dengan
menggunakan angket. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar
kognitif adalah 3,54 (A-) dengan persentase ketuntasan 100,00%. Rata-rata hasil penilaian
psikomotorik siswa adalah 3,59 (A-) dengan persentase ketuntasan 93,55%. Rata-rata sikap
siswa selama proses pembelajaran adalah baik. Aktivitas belajar siswa pada pertemuan dan
kedua masing-masing adalah sebesar 85,83% dan 89,58%, hal menunjukkan adanya
peningkatan aktivitas belajar dari pertemuan pertana. Rata-rata tanggapan guru dan guru
secara berurutan masing-masing sebesar 100 dan 82,26%.

Kata kunci: titrasi asam basa, discovery, hasil belajar, aktivitas, tanggapan

PENDAHULUAN

Hasil belajar siswa menentukan tingkat kepahaman siswa terhadap materi yang
dipelajari di kelas, untuk memperoleh hasil belajar siswa yang baik, maka dalam kegiatan
pembelajaran hendaknya menggunakan model-model pembelajaran yang bervariasi. Hal
ini diperlukan agar siswa lebih aktif. Salah satu model pembelajaran yang sesuai adalah
pembelajaran discovery. Pembelajaran discovery ini menekankan pengembangan aspek
sikap, pengetahuan dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui
discovery dianggap jauh lebih bermakna.
Mata pelajaran kimia tergolong sulit dipelajari karena banyak berisi konsep-konsep
yang cukup sulit untuk dipahami oleh siswa. Salah satu materi yang dianggap sulit
dipahami oleh siswa adalah titrasi asam basa, pada saat pelaksanaan praktikum titrasi asam
basa siswa biasanya sering kesulitan dalam menggunakan alat titrasi dengan benar. Oleh
sebab itu masih terdapat siswa yang belum tuntas pada materi ini. Berdasarkan hasil ujian
harian pada kelas XI MIA 1 tahun 2014 diperoleh data siswa yang tidak tuntas sebanyak
29,03%.
Pembelajaran discovery merupakan model pembelajaran yang dapat melatih
kemampuan berpikir siswa, meningkatkan keinginan siswa dalam berkomunikasi dan
berpendapat, menemukan masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran, sehingga
lebih menekankan kepada proses pembelajaran. Keterampilan proses ini dapat dinilai dan
diukur melalui kegiatan praktikum (Hosnan, 2014). Selanjutnya, Kemendikbud (2013)
menyatakan pembelajaran discovery mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : (1)

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2015
373
stimulasi, pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan. (2) identifikasi
masalah, siswa mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah-masalah yang relevan dengan
bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
(3) Pengumpulan data, berguna untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan
menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam
ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. (4) Dalam proses pengolahan data, siswa
belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi
(Hosnan, 2014). (5) Pembuktian, siswa melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan dihubungkan dengan hasil data
processing. Dilihat dari segi kepuasan secara emosional, sesuatu hasil menemukan sendiri
nilai kepuasan lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pemberian (Rusman, 2010). (6)
Penarikan kesimpulan, siswa menarik kesimpulan sendiri dari proses pembelajaran yang
berlangsung, sehingga siswa akan menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan berani,
pernyataan ini diperkuat oleh Balim (2009) mengatakan orang yang menggunakan
penemuan diri dalam belajar tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri.
Dalam pembelajaran kimia pada materi titrasi asam basa, siswa dituntut untuk dapat
mendesain percobaan, menganalisis hasil percobaan, dan mengambil kesimpulan dari hasil
percobaan. Mengacu dari tahapan model pembelajaran yang ada dan hasil penelitian
(Widiadnyana dkk, 2014), Model pembelajaran discovery murupakan model yang tepat
untuk diterapkan dalam pembelajaran titrasi asam basa. Oleh karena itu perlu dikaji
penerapan pembelajaran discovery pada Materi Titrasi Asam Basa dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas XI SMAN 1 Banda Aceh. Makalah ini memaparkan hasil
penelitian yang telah dilakukan terhadap penerapan model discovery dalam pembelajaran
titrasi asam basa.

METODE PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Banda Aceh pada semester ganjil,
pada bulan Desember 2014 sampai dengan Mei 2015. Penelitian penerapan pembelajaran
discovery di sekolah dilakukan pada tanggal 07-13 Maret 2015. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas XI-MIA 1 SMA Negeri 1 Kota Banda Aceh yang berjumlah 34
orang.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif.
Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling, Sampel yang dipilih
berdasarkan hasil pertimbangan dari guru yang mengajar dikelas.
Tes hasil belajar dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa yang iperoleh setelah
dilakukan pembelajaran dengan model discovery. Data hasil belajar yang diperoleh
dikonversikan dalam sekala 4 (Kemendikbud, 2014).

Tabel 1. Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa


Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan
Interval Predikat
1 2
3,85 – 4,00 A
3,51 – 3,84 A-
3,18 – 3,50 B+
2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84 B-

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2015
374
1 2
2,18 – 2,50 C+
1,85 – 2,17 C
1,51 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+
1,00 – 1,17 D
(Sumber: Kemendikbud, 2014)

Ketuntasan secara klasikal, keaktifan siswa dikelompokkan berdasarkan berdasarkan


lima tingkatan yaitu: baik sekali, baik, cukup, buruk, sangat buruk (Arikunto, 2010). Begitu
juga untuk data hasil tanggapan siswa dan guru.

Tabel 2. Kriteria Penilaian Angket Tanggapan Siswa


Tingkat Ketercapaian Angket Tanggapan Siswa
No. Kategori
(%)
1. 80 – 100 Baik Sekali
2. 66 – 79 Baik
3. 56 – 65 Cukup
4. 46 – 55 Buruk
5. 0 – 45 Buruk Sekali
(Sumber: Arikunto, 2010)

Sedangkan data sikap siswa dianalisis selanjutnya dikonversi ke tabel berikut.

Tabel 3. Kriteria Penilaian Sikap Siswa


Predikat Nilai
Sangat Baik (SB) 80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K) < 60
(Sumber; Kemendikbud: 2014)

Instrumen penelitian yang digunakan diantaralain adalah lembar kerja siswa, soal tes
pilihan berganda, lembar psikomotorik siswa, lembar afektif siswa, lembar sikap siswa,
lembar angket tanggapan siswa dan guru, serta kamera. Setiap instrumen yang digunakan
telah divalidasi oleh dua validator ahli.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa


Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh bahwa dengan aktivitas siswa
mengalami peningkatan pada pertemuan kedua. Pada pertemuan I dapat dilihat bahwa nilai
aktivitas peserta didik adalah 85,83% dan pada pertemuan II aktivitas peserta didik
meningkat menjadi 89,58%. Meningkatnya aktivitas peserta didik ini ditandai dengan
banyak kelompok yang mendapatkan nilai keaktifan sangat baik dalam proses
pembelajaran.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2015
375
Tabel 4. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas XI MIA-1 SMA Negeri 1 Banda Aceh
pada Materi Titrasi Asam Basa Pertemuan Pertama dan Kedua

Pertemuan Pertemuan
NO ASPEK YANG DINILAI
Pertama Kedua

(1) (2) (3) (4)

Kegiatan Pendahuluan
A Siswa menjawab salam dan pertanyaan guru pada 3,6 3,6
kegiatan awal pembelajaran
B Siswa menanggapi respons atas stimulus untuk 3,6 3,6
mengingat materi sebelumnya
C Siswa menjawab pertanyaan pada kegiatan apersepsi 3 3,8
dan motivasi
Kegiatan Inti
A Siswa mengamati LKS yang diberikan oleh guru 3,4 3,8
B Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya 3,6 3,4
untuk mencari pemecahan masalah yang ada di LKS
C Siswa mengumpulkan data berkenaan dengan titrasi 3,2 3,8
asam basa dan kurva hasil titrasi
D Siswa mengajukan pertanyaan terkait dengan materi 3,4 3,4
pelajaran yang disampaikan oleh guru
E Siswa mencatat penyajian materi pelajaran yang 3 3,2
disampaikan oleh guru
F Siswa mengumpulkan data hasil percobaan yang 3,6 3,4
untuk memperkuat jawaban yang didapat.
G Siswa menganalisis data hasil percobaan untuk 3,4 3,6
memecahkan permasalahan yang ada.
H Siswa memverifikasi data hasil percobaan yang telah 3,4 3,6
dilakukan dan membandingkan dengan data perco-
baan dari kelompok lain
Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari ini 4 3,8
Jumlah 41,2 43
Rerata Pertemuan (%) 85,83 89,58

Hasil Belajar Siswa


Hasil belajar merupakan berakhirnya penggalian dan puncak proses belajar. Susanto
(2013), mengatakan bahwa hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan belajar, untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa
pemahaman konsep, guru melakukan evaluasi belajar, evaluasi dapat dilaksankan dengan
mengadakan berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tertulis. Pada materi titrasi
asam basa KKM yang telah ditetapkan di SMA Negeri 1 Banda Aceh adalah 2,67 (Huruf
B-). Data hasil belajar yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 5.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2015
376
Tabel 5. Data Hasil Belajar Siswa Kelas XIMIA-1 SMA Negeri 1 Banda Aceh pada
Materi Titrasi Asam Basa menggunakan pembelajaran discovery

Siswa
Kode

Pengetahu
Rata-Rata
Nilai LKS

Rata-rata

Pre-dikat
No. Urut

Nilai tes

rangan
LKS 1

Kete-
Nilai

LKS
L/P

an
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RD L 3,78 3,20 3,49 2.67 3,08 B Tuntas
2 BR P 3,78 3,20 3,49 3.67 3,58 A- Tuntas
3 DI P 3,33 3,20 3,27 3.67 3,47 B+ Tuntas
4 ZZ P 3,78 3,47 3,63 3.67 3,65 A- Tuntas
5 AN P 3,33 3,47 3,40 3.67 3,54 A- Tuntas
6 SA P 3,78 3,47 3,63 3.67 3,65 A- Tuntas
7 NA P 3,78 3,73 3,76 3.67 3,71 A- Tuntas
8 DM P 3,56 3,73 3,65 3.67 3,66 A- Tuntas
M
9 P 3,56 3,20 3,38 3.67 3,53 A- Tuntas
M
10 AT L 3,56 3,73 3,65 3.67 3,66 A- Tuntas
11 RU P 3,56 3,47 3,52 3.67 3,59 A- Tuntas
12 CS P 3,33 3,47 3,40 3.67 3,54 A- Tuntas
13 AA P 3,56 3,20 3,38 3.67 3,53 A- Tuntas
14 MR L 3,78 3,47 3,63 3.67 3,65 A- Tuntas
15 RW L 3,33 3,73 3,53 3.33 3,43 B+ Tuntas
16 DT P 3,78 3,47 3,63 3.67 3,65 A- Tuntas
17 AU P 3,78 3,47 3,63 3.67 3,65 A- Tuntas
18 MS L 3,56 3,73 3,65 3.67 3,66 A- Tuntas
19 KS L 3,78 3,47 3,63 3.67 3,65 A- Tuntas
20 ZH P 3,56 3,2 3,38 3.67 3,53 A- Tuntas
21 FP L 3,56 3,73 3,65 3.67 3,66 A- Tuntas
22 DN P 3,56 3,47 3,52 3.67 3,59 A- Tuntas
23 JH P 3,56 3,20 3,38 3.67 3,53 A- Tuntas
24 SW P 3,33 3,2 3,27 3.67 3,47 B+ Tuntas
25 NR P 3,33 3,47 3,40 3.67 3,54 A- Tuntas
26 YR P 3,78 3,20 3,49 3.33 3,41 B+ Tuntas
27 IM L 3,78 3,47 3,63 2.00 2,81 B- Tuntas
28 SI L 3,33 3,47 3,40 3.33 3,37 B+ Tuntas
29 WN P 3,78 3,73 3,76 3.67 3,71 A- Tuntas

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2015
377
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
30 NM P 3,56 3,47 3,52 3.67 3,59 A- Tuntas
31 CI P 3,56 3,47 3,52 3.67 3,59 A- Tuntas
Jumlah 109,63
Rata-Rata 3,54 (huruf A-)
Persentase Ketuntasan 100,00%

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa adalah
3,54 (huruf A-) dengan persentase ketuntasan sebesar 100%, yang menyatakan bahwa
secara klasikal siswa siswa kelas XI MIA 1 dinyatakan tuntas pada materi titrasi asam basa
menggunakan pembelajaran discovery. Secara otomatis persentase siswa yang tidak tuntas
adalah 0 %. Persentase sebesar 100% termasuk dalam ketegori sangat baik (Arikunto,
2011). Nilai pengetahuan yang digunakan untuk penentuan ketuntasan siswa pada ranah
kognitif (pengetahuan) berdasarkan nilai rerata capaian pada ranah kognitif (Kemendikbud,
2014), sehingga siswa yang tidak tuntas pada nilai tes, akan tetap tuntas jika rata-rata nilai
LKS nya tinggi dan mendapatkan nilai diatas 2,67 pada nilai rerata pengetahuan.
Ketuntasan siswa yang mencapai 100% juga dikarenakan penambahan waktu jam pelajaran
berlebih di kelas dan dipengaruhi oleh nilai LKS yang dikerjakan siswa secara
berkelompok. Aktivitas siswa yang baik pada saat pembelajaran discovery juga merupakan
salah satu faktor yang meningkatkan hasil belajar siswa, karena dengan mengikuti proses
pembelajaran dengan aktif, siswa mampu mengingat setiap kegiatan pembelajaran titrasi
asam basa dan hasilnya akan tahan lama dalam ingatan siswa. Dari data yang diperoleh
dapat diartikan bahwa hampir seluruh siswa menguasai dan memahami materi titrasi asam
basa yang diterapkan melalui pembelajaran discovery. Hal tersebut terlihat dari hasil belajar
siswa, dimana yang mencapai KKM sebanyak 31 siswa dinyatakan tuntas. Siswa dikatakan
tuntas karena telah mampu memenuhi indikator pencapaian kompetensi yang dilihat dari
hasil nilai tes dan rerata LKS. Rata-rata siswa telah mampu menjawab soal pada indikator
menjelaskan berbagai macam kurva titrasi asam basa, menentukan kadar zat dari data hasil
titrasi dan siswa juga telah mampu menjelaskan pengertian dari titik ekivalen dan titik akhir
titrasi asam basa.

Hasil Penilaian Sikap Siswa


Penelitian untuk melihat sikap siswa telah dilakukan dan didapati bahwa rata-rata
sikap siswa sudah memenuhi 3 indikator dari masing-masing sikap, yang artinya dalam
melaksanakan pembelajaran siswa terlibat aktif dalam kelompok untuk mencari tahu
jawaban dan bekerjasama secara objektif dengan anggota kelompoknya, bertanggung
jawab terhadap tugas individu serta komunikatif, yaitu rata-rata keseluruhan sikap siswa,
yaitu 78,9 menunjukkan bahwa siswa mengikuti proses pembelajaran dari awal hingga
akhir pembelajaran dengan sikap yang baik.

Hasil Psikomotorik Siswa


Penilaian psikomotorik siswa diamati pada saat siswa melakukan praktikum pada
pertemuan pertama. Satu observer mengamati psikomotorik setiap siswa dalam satu
kelompok. Penilaian psikomotorik berkenaan dengan kemampuan siswa dalam melakukan
praktikum, keterampilan dan ketepatan siswa dalam menggunakan alat dengan baik dan
benar, ketelitian siswa dalam mengamati hasil praktikum serta kepedulian siswa untuk
membersihkan dan meletakkan kembali alat dan bahan ketempatnya setelah selesai
digunakan. Terdapat 2 orang siswa yang tidak tuntas nilai psikomotoriknya karena
mendapatkan nilai C+ dan C, hal ini dikarenakan siswa tersebut tidak terampil dalam
melakukan praktikum dan tidak peduli untuk membersihkan meletakkan alat dan bahan

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2015
378
ketempatnya setelah praktikum selesai dilakukan. Tetapi secara garis besar, siswa kelas XI
MIA 1 tuntas psikomotoriknya dalam melakukan praktikum titrasi asam basa.

Hasil Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Discovery


Hasil rata-rata dari keseluruhan tanggapan siswa yang diukur melalui instrumen
angket bisa diartikan bahwa penerapan pembelajaran discovery pada materi titrasi asam
basa mendapat tanggapan positif dari siswa dengan persentase total 82,26 dan termasuk
kategori sangat baik, dengan kata lain penerapan pembelajaran discovery mendapatkan
tanggapan yang sangat baik dari siswa karena pembelajaran discovery dianggap mampu
meningkatkan keaktifan siswa dalam mencari informasi terkait pembelajaran yang
dilaksanakan, pembelajaran discovery juga jarang diterapkan sehingga siswa menjadi lebih
bersemangat.

Hasi Tanggapan Guru


Berdasarkan data yang didapatkan, 100% guru merespon positif terhadap
pembelajaran discovery yang dilakukan, karena model ini dinilai mampu meningkatkan
hasil belajar siswa, menambah variasi model pembelajaran dan mampu meningkatkan
aktivitas belajar siswa ketika proses pembelajaran berlangsung

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:


1) Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
discovery termasuk kedalam kategori sangat baik, karena memiliki persentase
aktivitas pada pertemuan pertama dan kedua masing-masing secara berurutan
memiliki nilai 85,83 dan 89,58. Data tersebut menunjukkan siswa aktif selama
proses pembelajaran berlangsung.
2) Hasil belajar siswa secara klasikal dengan menggunakan pembelajaran discovery
pada materi titrasi asam basa mendapatkan nilai rerata 3,54 dan ketuntasan 100%,
termasuk kedalam kategori sangat baik.
3) Tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran discovery pada materi titrasi
asam basa menunjukkan respon yang positif. Persentase tanggapan positif siswa
sebesar 82,26%.
4) Tanggapan guru terhadap penerapan pembelajaran discovery memperoleh nilai
sebesar 100%, yang artinya penerapan pembelajaran discovery dapat diterima
dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi ke. Jakarta: Bumi Aksara.
Balım, A. G. (2009). The Effects Of Discovery Learning On Students’ Success And Inquiry
Learning Skills. Egitim Arastirmalari-Eurasian Journal of Educational Research,
35: 1-20.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Lampiran Permendikbud no. 104 Tahun
2014 (31).Jakarta.
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Susanto, A. 2013, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Pranada Media Group

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2015
379
Widiadnyana, I. W., Sadia, I. W., Suastra, I. W. 2014. Pengaruh Model Discovery Learning
Terhadap Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP. e-journal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 4: 1-2.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2015
380

Anda mungkin juga menyukai