Anda di halaman 1dari 8

SMF & Laboratorium Ilmu Kesehatan THT

REFERAT
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

DIFTERIA
Disusun sebagai Salah Satu Tugas Kepaniteraan Klinik
di Bagian Ilmu Kesehatan THT

Della Oktavia Setyorini 1810029005

Pembimbing:
dr. Soehartono, Sp.THT-KL

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan hidayah-Nya referat ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Referat ini disusun dari berbagai sumber ilmiah sebagai hasil dari pembelajaran
kami. Referat ini secara khusus membahas tentang penyakit Laringitis Akut.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya referat ini. Pertama-tama kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Soehartono, Sp. THT-KL selaku pembimbing klinik laboratorium ilmu
kesehatan THT, sekaligus pembimbing dalam penulisan referat ini.
2. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu memberikan informasi
dan sumber bacaan.
Kami sengaja menyelesaikan referat ini untuk memenuhi salah satu tugas
kepaniteraan klinik. Tentunya kami selaku penyusun juga mengharapkan agar
referat ini dapat berguna baik bagi penyusun sendiri maupun bagi pembaca di
kemudian hari.
Tentunya referat ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran serta
kritik yang membangun sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan
dari isi laporan referat ini.

Samarinda, 10 Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................................... 2
BAB 2 ................................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 3
2.1 Definisi ...................................................................................................................... 3
2.2 Epidemiologi ............................................................................................................. 3
2.3 Etiologi ...................................................................................................................... 3
2.4 Patogenesis ............................................................................................................... 3
2.5 Manifestasi Klinis ...................................................................................................... 3
2.6 Diagnosis ................................................................................................................... 3
2.7 Diagnosis Banding ..................................................................................................... 3
2.8 Penatalaksanaan ....................................................................................................... 3
2.9 Komplikasi ................................................................................................................. 3
2.10 Prognosis ................................................................................................................. 3
2.11 Pencegahan ............................................................................................................. 3
BAB III .................................................................................................................................. 4
PENUTUP ............................................................................................................................. 4
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 4
3.2 Saran ......................................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 1

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laringitis akut pada umumnya merupakan kelanjutan dari rinofaringitis akut


(Common cold) atau merupakan manifestasi dari radang saluran nafas bagian atas.
Pada anak laryngitis akut dapat menimbulkan sumbatan saluran jalan nafas,
sedangkan pada orang dewasa tidak secepat pada anak.1,2,3

Laringitis akut biasanya biasanya sembuh sendiri dan diobati dengan


terapi konservatif, morbiditas dan mortalitas tidak dapat diperhitungkan.pasien
dengan laringitis akut yang bersala dari etiologi infeksi daripada yang disebabkan
oleh trauma vocal pada akhirnya dapat melukai plika vokalis. Ketidaksempurnaan
produksi suara pada pasien dengan laringitis akut dapat diakibatkan oleh
penggunaan kekuatan aduksi yang besar atau tekanan untuk mengimbangi
penutupan yang tidak sempurna dari glottis selama episode laringitis akut.
Tekanan ini selanjutnya menegangkan lipatan-lipatan (plika) vocal dan
mengurangi produsi suara. Pada akhirnya menunda kembalinya fonasi normal.1

Laringitis akut memiliki onset yang cepat dan biasanya sembuh sendiri.
Jika pasien memiliki gejala laringitis lebih dari 3 minggu, keadaan ini
diklasifikasikan sebagai laringitis kronik. Etiologi larigitis akut dapat berupa
penyalahgunaan suara, pemaparan dengan agen yang berbahaya atau agen
infeksius lainnya yang menyebabkan infeksi traktus respirasi bagian atas. Agen
infeksius paling banyak adalah virus, akan tetapi kadang-kadang bakteri.4

Biasanya laringitis akut dapat sembuh spontan dalam beberapa hari. Serak
dapat menetap bila sekresi normal belum pulih. Beberapa pasien cenderung
menderita afonia fungsioal setelah laringitis akut. Pemeriksaan tindak lanjut
menunjukkan laring yang normal, akan tetapi hampir tanpa suara. Rujukan kepada
ahli patologi suara akan dapat mengatasi keadaan tersebut.4

1
1.2 Tujuan
Penulisan tugas ini bertujuan umtuk menambah pengetahuan penulis dan
pembaca serta mendalami kasus yang ada di bagian Ilmu Kesehatan THT
khususnya untuk penyakit Laringitis Akut. Selain itu juga sebagai salah satu
syarat dalam menjalani kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan THT.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
2.2 Epidemiologi
2.3 Etiologi
2.4 Patogenesis
2.5 Manifestasi Klinis
2.6 Diagnosis
2.7 Diagnosis Banding
2.8 Penatalaksanaan
2.9 Komplikasi
2.10 Prognosis
2.11 Pencegahan

3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Mengingat masih banyaknya kekurangan atas penyusunan referat ini,


diharapkan sekali kepada rekan-rekan sekalian atas kritik dan saran yang
membangun demi bertambahnya ilmu pengetahuan bersama.

4
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai