Anda di halaman 1dari 20

Lampiran: Keputusan Direktur RSUD Sekarwangi Kabupaten   

Sukabumi 
Nomor :   
Tanggal :  
Tentang : Kebijakan CSSD RSUD Sekarwangi 
 
 
KEBIJAKAN CSSD 
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEKARWANGI KABUPATEN SUKABUMI 
 
A. KETENTUAN UMUM 
1. CSSD adalah unit layanan atau badan yang sangat strategis dalam 
upaya  pencegahan  infeksi,tempat  dimana  dilaksanakan  proses 
sterilisasi dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial,penerimaan 
dan  pendistribusian  semua  alat/instrument  yang  memerlukan 
kondisi  steril untuk pembedahan kedokteran dan lain-lain dimana 
fungsi  utamanya  adalah  pengawasan  dan  monitoring  terhadap 
kegiatan pelayanan Sterilisasi.  
2. Sterilisasi  adalah  suatu  proses  pengolahan  alat  atau  bahan  yang 
bertujuan  untuk  menghancurkan  semua  bentuk  kehidupan 
mikroba termasuk endospora yang dilakukan dengan proses kimia 
atau fisika. 
3. Steril adalah kondisi absolut suatu alat bebas dari mikroorganisme 
dan endospora. 
4. Dekontaminasi  adalah  menghilangkan  mikroorganisme  patogen 
dan  kotoran  dari  suatu  benda  sehingga  aman  untuk  pengelolaan 
selanjutnya  dan  dilakukan  sebagai  langkah  pertama  bagi 
pengelolaan alat kesehatan bekas pakai. 
5. Disinfeksi  adalah  suatu  proses  untuk  menghilangkan  sebagian 
atau semua mikroorganisme dari alat kesehatan kecuali endospora 
bakteri. 
6. Pemrosesan  alat  instrumen  pasca  pakai  dipilih  berdasarkan 
kriteria  alat,  dilakukan  dengan  sterilisasi  untuk  alat  kritikal; 
sterilisasi  atau  disinfeksi  tingkat  tinggi  (DTT)  untuk  alat  semi 
kritikal, disinfeksi tingkat rendah untuk non kritikal. 
CSSDPage 1
7. Unit  Pelaksana  Sterilisasi  adalah  unit  yang  menyelenggarakan 
kegiatan  pelayanan  sterilisasi  alat/instrumen  medik  di  Rumah 
Sakit  Umum  Daerah  Sekarwangi,terdiri  dari  ruang  :  Instalasi 
Gawat  Darurat,  instalasi  Rawat  Jalan,Pelayanan  Ibu  dan  Anak, 
Instalasi Bedah Sentral,dan Ruang NAS. 
8. Penanggung  jawab  dari  kegiatan  di  Unit  Sterilisasi  adalah  Kepala 
Ruangan,dibantu  oleh  IPCLN  dan  staff  yang  melakukan  Proses 
Sterilisasi  dan  berkoordinasi  dengan  Penanggung jawab Sterilisasi 
RSUD Sekarwangi.  
9. Pencucian,  dekontaminasi,  pembilasan,  dan  pengeringan 
dilakukan  oleh  setiap  ruang  perawatan  yang  menggunakan  alat 
medik  sebelum  dilakukan  pemrosesan  lanjutan/sterilisasi  di  Unit 
Pelaksana Sterilisasi. 
10. Kegiatan  Unit  Pelaksanaan  Sterilisasi  meliputi  penerimaan, 
pemberian identitas, dan sterilisasi. Pembagian  diunit kerja sesuai 
dengan  jejaring  yang  telah  ditentukan  oleh  unit-unit  perawatan, 
sesuai dengan jejaring yang telah ditentukan oleh RS.Pengambilan 
alat/instrument  hasil  sterilisasi  oleh  unit-unit  perawatan 
menggunakan kontainer tertutup. 
11. Pemotongan, pelipatan dan pembungkusan kasa ke dalam ​pouches 
dilakukan disetiap unit-unit perawatan. Penyiapan kasa yang akan 
disterilisasi  harus dilakukan di tempat yang bersih. Proses ​sealing 
kasa  dilaksanakan  di  Instalasi  Bedah  Sentral.Kasa  yang  telah 
dikemas  dapat  di  sterilisasi  di  unit-unit  kerja  yang  mempunyai 
autoclave,steam  atau  mesin  sterilisasi  lainnya  sesuai  dengan 
standar.  Proses  transfer  kasa  dilakukan  dengan  menggunakan 
kontainer tertutup dan bersih. 
12. Peralatan yang digunakan di Unit Pelaksana Sterilisasi adalah :  
- A​utoclave​ : Instalasi Bedah Sentral.  
- Sterilisator Steam/panas : Instalasi Ibu dan Anak, NAS,IGD. 
- Panas kering : Poliklinik. 
- Sealer​ : Instalasi Bedah Sentral. 
13. Pemakaian alat dan bahan steril menggunakan sistem ​First In-First 
Out (FIFO)  yaitu  alat  dan  bahan steril yang tersimpan sebelumnya 
di  rak/lemari  penyimpanan  harus  dikeluarkan  terlebih  dahulu, 
CSSDPage 2
sedangkan  yang  baru  selesai  disterilkan  disiapkan  untuk 
pendistribusian selanjutnya. 
14. Kewaspadaan  Universal  rumah  sakit  adalah  suatu  prinsip  yang 
harus  dijaga  dimana  darah,  semua  jenis  cairan  tubuh,  kulit  yang 
tidak  utuh,  dan  selaput  lendir  pasien  dianggap  sebagai  sumber 
yang potensial untuk penularan infeksi di rumah sakit. 
15. APD  digunakan  berdasarkan  prinsip  kewaspadaan  standar  dan 
isolasi  dengan  selalu  mengukur potensi risiko spesifik pada setiap 
aktivitas  pelayanan/tindakan  medik  sehingga  tepat,  efektif  dan 
efisien. 
 
B. TUJUAN PELAYANAN STERILISASI 
  
1. Tujuan Umum : 
Untuk  meningkatkan  mutu  pelayanan  sterilisasi  alat  atau  bahan 
guna menekan angka kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit. 
2. Tujuan Khusus : 
a. Membantu  unit-unit  di  rumah  sakit  yang  membutuhkan  alat 
dan bahan dalam kondisi steril. 
b. Menurunkan  kejadian  infeksi  dan  membantu  mencegah 
kejadian infeksi nosokomial. 
c. Sebagai  panduan  bagi  tenaga  pelaksana  sterilisasi  dalam 
meminimalisasi kemungkinan terjadinya infeksi silang. 
d. Efisiensi  tenaga  medis/paramedis  untuk  kegiatan  yang 
berorientasi pada pelayanan pasien. 
e. Menyediakan  dan  menjamin  kualitas  hasil  sterilisasi  terhadap 
produk yang dihasilkan. 
 
C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 
Ruang lingkup kegiatan Pelayanan Sterilisasi adalah : 
1. Penerimaan alat/bahan yang akan dilakukan pemrosesan ulang 
2. Penyediaan alat/bahan steril 
3. Pengawasan dan evaluasi 
 
 
CSSDPage 3
 
D. PENGORGANISASIAN 
1. Pelayanan  Sterilisasi  dilakukan  di unit perawatan yang mempunyai 
sterilisator. 
2. Penanggung Jawab Sterilisasi RSUD Sekarwangi bertanggung jawab 
kepada Direktur. 
3. Penanggung Jawab Sterilisasi RSUD Sekarwangi bertanggung jawab, 
melakukan  monitoring  dan  evaluasi  kegiatan  sterilisasi  pada  unit 
perawatan. 
4. Penanggung Jawab kegiatan sterilisasi dibantu oleh : 
a. Penanggung  Jawab  alat di seluruh unit yang menggunakan alat 
pengolahan ulang sterilisasi di RSUD Sekarwangi.  
b. IPCLN 
c. Staf 
 
E. PEMAKAIAN BAHAN KIMIA 
1. Pemakaian bahan kimia rumah sakit (​chemical)​  disesuaikan dengan 
persyaratan bahan kimia untuk pencucian intrumen rumah sakit. 
2. Persyaratan  bahan  kimia  (​chemical)​   adalah  ramah  lingkungan, 
sesuai  dengan  dosis  dan  cara  pemakaian  yang  ditetapkan  oleh 
pabrik. 
 
F. PENGAWASAN 
1. Pengawasan dilakukan mulai dari proses pencucian, dekontaminasi, 
pengepakan,  ​setting​,  ​labeling​,  sterilisasi,  penyimpanan,  dan 
pendistribusian alat dan bahan steril. 
2. Pengawasan dilakukan disetiap kegiatan oleh petugas yang ditunjuk 
: sebagai penanggungjawab kegiatan tersebut. 
 
G. PENCATATAN DAN PELAPORAN 
1. Pencatatan 
Pencatatan  harian  dilakukan  terhadap  kegiatan  penerimaan  alat  dan 
bahan  bersih,  alat  instrumen  kotor,  pencucian,  ​packing,​   sterilisasi 
dan pendistrisbusian alat dan bahan steril. 
2. Pelaporan 
CSSDPage 4
Laporan  kegiatan  sterilisasi  dilakukan  setiap  bulan  oleh  Penanggung 
Jawab sterilisasi RS Sekarwangi. 
 
H. PENUTUP 
1. Sistem  Sterilisasi  di  Rumah  Sakit  Umum  Daerah  Sekarwangi  agar 
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh seluruh unit kerja 
terkait. 
2. Segala  biaya yang timbul akibat diterbitkannya surat keputusan ini 
menjadi bahan anggaran Rumah Sakit. 
 
I. PENDAHULUAN 
 
1. Sterilisasi  adalah  proses  penghancuran  semua  mikroorganisme 
termasuk  spora yang dapat dilakukan secara kimia atau fisika oleh 
karena  itu  sterilisasi  memiliki  peran  yang  sangat  strategis  dan 
mendukung  pelayanan  medik  dalam  penyembuhan  /  pengobatan 
pada  pasien  dengan  menggunakan  peralatan  Rumah  Sakit. 
Sterilisasi  juga  dapat  menunjang  dalam  pengendalian  infeksi  di 
Rumah Sakit Sekarwangi. 
2. Sterilisasi  mempunyai  fungsi  utama  adalah  melaksanakan  proses 
sterilisasi,  penerimaan  dan  pendistribusian  semua  alat  yang 
membutuhkan kondisi steril untuk pembedahan dan lain-lain. 
 
J. PENGERTIAN ISTILAH 
1. Antiseptik  adalah  disinfektan  yang  digunakan  pada  permukaan 
kulit  dan  membrane  mukosa  untuk  menurunkan  jumlah 
mikroorganisme. 
2. Autoclave  adalah  suatu  alat  /  mesin  yang  digunakan  untuk 
sterilisasi dengan menggunakan uap bertekanan tinggi. 
3. Bacillus  Subtilisa  adalah  mikroorganisme  yang  dapat  membentuk 
spora dan digunakan untuk uji efektifitas sterilisasi Etilen oksida. 
4. Bioburden  adalah  jumlah  mikroorganisme  pada  benda  yang 
terkontaminasi. 
5. Dekontaminasi  adalah  proses  untuk  mengurangi  jumlah 
CSSDPage 5
pencemaran  mikroorganisme  atau  subtansi  lain  yang  berbahaya 
sehingga aman untuk penanganan yang lebih lanjut. 
 
6. Disinfeksi  adalah  proses  inaktifaksi  mikroorganisme  melalui 
proses/system termal (panas) atau kimia. 
7. Goggle adalah alat proteksi mata. 
8. Indikator  kimia  adalah  suatu  alat  yang  berbentuk  strip  atau  tipe 
yang  menandai  terjadinya  pemaparan  sterilan  pada  alat  yang 
disterilkan, yang ditandai dengan perubahan warna. 
9. Indikator  mekanik  adalah  suatu  alat  penunjuk  :  suhu,  tekanan, 
waktu dll. Pada mesin sterilisasi untuk mengetahui mesin berjalan 
normal atau tidak. 
10. Infeksi  nosokomial  adalah  infeksi  yang  diperoleh  di  rumah  sakit 
dimana  pada  saat  masuk  rumah  sakit  tidak  ada  tanda  /  gejala 
atau tidak dalam inkubasi 
11. Lumen  adalah  lubang  kecil  dan  panjang  seperti  pada  chateter, 
jarum suntik, maupun pembuluh darah. 
12. Poit of use​ : Menunjang pemakaian alat. 
13. Steril  adalah  kondisi  bebas  dari  semua  mikroorganisme  termasuk 
spora /endospora. 
14. Sterilisasi  adalah  suatu  proses  penghancuran  semua 
mikroorganisme  termasuk  spora  /  endospora  melalui  cara  kimia 
atau fisika. 
15. Sterilan  adalah  zat  yang  mempunyai  karakteristik  dapat 
mensterilkan. 
16. Termokopel  adalah  sepasang  kabel  termo  -  elektrik  untuk 
mengukur  perbedaan  suhu  dan  digunakan  untuk  mengkalibrasi 
suhu pada mesin sterilisasi. 
 
 
 
 
 
 
 
CSSDPage 6
K. TUJUAN 
1. Tujuan Umum 
Meningkatkan  mutu  pelayanan  rumah  sakit  yang  memenuhi  standar 
untuk  menjamin  pencegahan  Infeksi Rumah Sakit dan membantu 
program  pengobatan  serta  proses  penyembuhan  pasien  berfokus 
pada keselamatan (pasien, petugas dan lingkungan) dan efisien 
2. Tujuan Khusus 
Meningkatkan mutu pelayanan sterilisasi alat dan bahan guna menekan 
kejadian infeksi di rumah sakit. 
 
L. KEBIJAKAN 
1. Pengorganisasian 
(Terlampir) 
 
2. Uraian Tugas 
a. Penanggung Jawab Pelaksanaan Sterilisasi 
1) Penanggung  jawab  sterilisasi  bertanggungjawab  menyusun 
panduan  dan  prosedur  tetap,  mengkoordinasikan,  serta 
melakukan  monitoring  dan  evaluasi  proses  serta 
kualitas/mutu  hasil  sterilisasi  dengan  persetujuan  Komite 
PPI RS. 
2) Mempertahankan standar yang telah ditetapkan. 
3) Bersama  Komite  PPI  memberikan  penyuluhan  hal-hal  yang 
berkaitan dengan masalah sterilisasi. 
4) Bersama  Komite  PPI  melakukan  penelitian  terhadap  hasil 
sterilisasi  dalam  rangka  pencegahan  dan  pengendalian 
infeksi. 
5) Bersama  Komite  PPI  menyediakan  dan  menjamin  kualitas 
hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan. 
 
I. Unit Pelaksana Sterilisasi 
1. Tugas  dari  pelaksana  sterilisasi  adalah  melaksanakan 
tugas-tugas  operasional  dari  pelayanan  sterilisasi  mulai  dari 

CSSDPage 7
pencucian instrumen kotor, ​packing,​  desinfeksi, dan sterilisasi 
instrumen. 
2. Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, desinfeksi. 
maupun sterilisasi. 
3. Mempertahankan standar yang telah ditetapkan. 
4. Melaksanakan  aktivitas  fungsional  pensterilan  alat-alat 
meliputi ; 
a. Pembilasan : pembilasan alat-alat yang telah digunakan. 
b. Pembersihan  :  semua  peralatan  pakai  ulang  harus 
dibersihkan  secara  baik  sebelum  dilakukan  proses 
desinfeksi dan sterilisasi. 
 
c. Pengeringan : dilakukan sampai kering 
d. Inspeksi  dan  pengemasan  :  setiap  alat  bongkar  pasang 
harus diperiksa kelengkapannya. 
e. Labeling  :  Setiap  kemasan  harus  memiliki  label  yang 
menjelaskan  isi  kemasan,  tanggal  sterilisasi,  dan 
kadaluarsa proses sterilisasi. 
f. Pembuatan:  membuat  dan  mempersiapkan  kapas  serta 
kasa balut yang kemudian akan diseterilkan. 
g. Penyimpanan  :  diatur  secara baik dengan memperhatikan 
kondisi penyimpanan yang baik. 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

CSSDPage 8
b. ALUR KERJA  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
c. TATA  LAKSANA  PENANGANAN  INSTRUMEN  /  PERALATAN 
MEDIS DI STERILISASI​. 
a. Tatalaksana. 
1) Semua  instrumen/  peralatan  medik  yang  akan  disterilkan  di 
sterilisasi  harus  diserah  terima  antara  petugas  pengantar  dan 
penerima. 
2) Instrumen  yang  turun  harus  dihitung  sesuai dengan nama dan 
jumlah instrumen oleh kedua belah pihak. 
3) Semua  instrumen  yang  dikirim  ke  sterilisasi  harus  dicatat 
dibuku ekspedisi dan ditandatangani oleh petugas sterilisasi dan 
unit lainnya. 
 
CSSDPage 9
4) Jika menurunkan instrumen set, isinya harus sesuai dengan isi 
set yang tertera didalam etiket / label. 
b. Penanganan instrumen /peralatan medik di sterilisasi. 
1) Instrumen  kotor  terkontaminasi  yang  ada  dikantong  plastik 
kuning langsung didokumentasi. 
2) Instrumen/peralatan  medik  kotor  bisa  dikantong  plastik  putih 
langsung dimasukan ke dalam rendaman ​enzymatic detergent.​  
3) Instrumen/peralatan  medik  dicuci  baik  secara manual maupun 
dengan mesin pencuci (​Washer Desinfectan)​ . 
4) Instrumen/peralatan  medik  dikeringkan  dengan  mesin 
pengering. 
5) Instrumen/peralatan  medik  disortir  dan  dipilih  sesuai  set  yang 
akan dibuat. 
6) Instrumen/peralatan  medik  diberi  tabel  dan  dimonitoring 
(indikator eksternal, indikator internal). 
7) Instrumen/peralatan medik disterilkan sesuai prosedur. 
c. Pendistribusian  instrumen  /  peralatan  medis  steril  ke  unit  yang 
membutuhkan 
1) Pendistribusian  instrumen/peralatan  medis  diambil  langsung 
oleh  petugas  dan  dicatat  didalam  buku  ekspedisi  serta 
ditandatangani oleh kedua belah pihak. 
2) Instrumen/peralatan  medis  steril  dimasukan  kedalam  lemari 
penyimpanan instrument steril sterilisasi. 
 
d. Dekontaminasi. 
1) Dekontaminasi  adalah  proses  fisika  atau  kimia  untuk 
membersihkan benda -benda yang mungkin terkontaminasi oleh 
mikroba  yang  berbahaya bagi kehidupan, sehingga aman untuk 
proses selanjutnya. 
2) Tujuan  dari  proses  dekontaminasi  ini  adalah  untuk melindungi 
pekerjaan  yang  bersentuhan  langsung  dengan  alat-alat 
kesehatan  yang  sudah  melalui  proses  dekontaminasi  tersebut 
dari  penyakit-penyakit  yang  dapat  disebabkan  oleh 
mikrooganisme pada alat-alat kesehatan. 
Tata cara : 
CSSDPage 10
● Petugas  memakai  alat  pelindung  diri  (masker,  penutup  kepala, 
scort dll) 
● Siapan  wadah  /  tempat  yang  terbuat  dari  plastik  untuk 
rendaman cairan desinfektan. 
● Kumpulan  semua  istrumen  /  barang  dan  buka  semua 
engselnya. 
● Rendam instrumen/peralatan medik dengan larutan enzymatik. 
● Tutup wadah/tempat perendaman instrumen/peralatan medik. 
● Waktu perendaman ±10 menit 
● Angkat  rendaman  instrumen/peralatan  medik dan bilas dengan 
air bersih yang mengalir. 
● Keringkan semua instrumen/peralatan 
● Instrumen/peralatan  medik  yang  telah  kering  telah  siap  untuk 
diset, distribusikan atau disimpan ditempat bersih. 
 
● Instrumen/peralatan medik yang setelah didekontaminasi harus 
dicuci sampai bersih. 
 
e. Pencucian  
Pencucinan  instrumen/peralatan  medik  adalah  suatu  proses 
Pembersihan/menghilangkan  semua  partikel  yang  kelihatan  dan 
hampir  semua  partikel  yang  tidak  kelihatan  pada 
instrumen/peralatan medik. 
 
 
1) Cara manual  
Tujuan  untuk  menjamin  kebersihan  instrumen  yang  akan 
dicuci  agar  tidak  terjadi  infeksi  nosokomoial.  Sebelum dilakukan 
pencucian instrumen terlebih dahulu direndam dengan enzimatic 
datargent  untuk  melarutkan  sisa  lemak,  protein,  darah  atau 
dapat  juga  dimulai  dengan  membilas  dengan  air  yang  mengalir 
untuk melepas partikel kotor.  
Caranya : 
● Petugas memakai alat pelindung diri. 
● Siapkan wadah rendaman yang terbuat dari plastic 

CSSDPage 11
● Instrumen  kotor  direndam  dengan  larutan  desifektan 
selama ±10 menit. 
● Angkat  instrumen  dari  rendaman  lalu  dicuci  dan  dibilas 
dengan air bersih mengalir. 
● Setelah dicuci dan dibilas. Lalu dikeringkan. 
2) Mencuci Secara Mekanis 
Mencuci  Secara  Mekanis  adalah  sutu  proses  pencucian 
instrumen  secara  sistematis  dengan  menggunakan  mesin  cuci 
instrumen  yang  berguna  untuk  meningkatkan  produktivitas, 
lebih bersih dan aman bagi pekerja. 
Tujuan  menjamin  kebersihan  instrumen  yang  akan  dicuci 
agar tidak terjadi infeksi nosokomial. Tata cara : 
● Petugas  memakai  alat  pelindung  diri  (masker, 
apron,penutup kepala dll). 
● Buka semua engsel instrumen medik yang kotor. 
● Instrumen  yang  kotor  ditempatkan  didalam  tray 
berlubang. 
● Masukan  tray  tersebut  kedalam  mesin  cuci  (washer 
desinfector) 
● Setelah  proses  pencucian  selesai  keluarkan  tray 
instrumen medik dari mesin cuci. 
 
f. Penggunaan Disinfektan. 
● Penggunaan  disinfektan  harus  sesuai  label  dan  intruksi 
produsen. 
● Cara mengaktifkan produk, berapa lama efektifitasnya, dan 
apakah bisa dipakai ulang. 
● Sesuai  dengan  rekomendasi  dari  produsen  alat  yang  akan 
didisinfeksi. 
● Mikroorganisme  apa  saja  yang  dapat  dibunuh  dengan  zat 
tersebut,berapa lama waktu dan suhu yang dibutuhkan. 
● Cara  menggunakan  produk  Rumah  Sakit  terebut  dengan 
aman. 

CSSDPage 12
● Hindari  kontak  langsung  dengan  produk,  baik  dalam 
bentuk  cairan  maupun  serbuk  dengan  kulit  membrane 
mucous, dan mata. 
● Pakailah  alat  pelindung  diri,  seperti  apron  masker  sarung 
tangan tutup kepala dll. 
● Cara penyimpanan dan pembuangan limbah cair. 
● Desinfectan yang dipakai Rumah Sakit Sekarwangi. 
g. Sortir Instrumen 
Tujuan dari sortir instrument 
● Untuk  memastikan  kelayakan  instrumen/peralatan  medik 
dapat dipakai atau tidak. 
● Untuk  menetukan  instrumen  peralatan  medik  yang  akan 
dipacking dengan kemasan linen atau pouches.  
Cara: 
✔ Instrumen/ peralatan medik disortif yang layak pakai 
✔ Instrumen  /peralatan  medik  yang  telah  disortir  siap  untuk  di 
set menurut jenisnya. 
✔   Instrumen  /  peralatan  medik  setelah  di  set  siap  untuk  di 
packing 
h. Packing Insrtumen Packing insrtumen ada 3 cara 
● packing  memakai  pouches(plastik  packing)  untuk 
penstelilan dengan  
mesin Autoclave. 
● Instrumen  /  peralatan  medik  yang  akan  dipacking  ada  3 
macam : 
✔ packing  pouches  roll  yang  harus  dipotong  dan  dipress 
dengan mesin press. 
✔ packing menggunakan wrapping paper. 
✔ Packing dengan kain 
Tata cara : 
✔ Instrumen / peralatan medik terlebih dahulu mana yang perlu 
untuk dipacking dengan pouches. 
✔ Instrumen  /  peralatan  medik  yang  akan  dipacking  bisa 
menggunakan pouches roll atau wrapping paper 
CSSDPage 13
✔ pouches  roll  yang  telah  dipotong  lalu  dipress  dengan  mesin 
press 
✔ Instrumen  /  peralatan  medik  yang  telah  dipacking  dengan 
pouches  diberi  label,  indikator  tape  dan  ditulis  tanggal  dan 
kadaluarsa. 
✔ Instrumen  /  peralatan  medik  yang  telah  dipakai  dipacking 
dengan pouches siap untuk dipakai. 
● Packing  dengan  menggunakan  kertas  wrapping  paper  green 
untuk pensterilan dengan mesin Autoclave. 
✔ Instrumen  /barang  yang  sudah  di  set  di  bungkus  dengan 
mengunakan wrapping paper green. 
✔ Pembungkusan  instrumen/barang  yang  sudah  di  set  di 
lakukan 2 kali. 
● Packing dengan kain 
✔ Instrument atau alat yang sudah diset dibungkus dengan kain 
minimal  satu  lapis.Jika  kemasan  kain  dirasa  kurang  kuat 
bisa dilakukana dengan 2 lapis. 
i. Pemberian etiket (tanggal kadaluarsa) 
Instrumen  /  peralatan  medik  yang  akan  di  setrilkan  dengan mesin 
autoclave maupun dengan mesin sterrad harus menggunakan etiket 
/  tanggal  kadaluarsa,yang  fungsinya  untuk  mengetahui  bahwa 
instrumen  /peralatan medik tersebut dengan keadaan steril / tidak 
melebihi batas waktu yang telah di tetapkan. 
Adapun  Sterilisasi  Rumah  Sakit  Sekarwangi menetapan batas waktu 
masa kadaluarsa sebagai berikut : 
● packing pouches dengan Autoclave : 1 bulan. 
● Wrapping paper green dengan Autoclave : 4bulan.  
● Wrapping kain : 1 minggu. 
Semua  tersebut  diatas  berlaku  apabila  kemasan diperlakukan dengan 
baik dan kemasan tidak rusak. 
 
j. Sterilisasi 
Sterilisasi  adalah  suatu  proses  penghancuran  semua  bentuk 
microorganisme  termasuk  spora  /  endospora  melalui  cara  kimia  / 
CSSDPage 14
fisika  .Sterilisasi  Rumah  Sakit  Sekarwangi  melakukan  pesterilan 
Instrumen / peralatan medik dengan menggunakan mesin : 
 
● Mesin Autoclave steam. 
● Mesin Plasma 
● Panas kering 
 
k. Penyimpanan Instrumen 
● Penyimanan  Instrumen  Untuk  penyimpanan  instrumen  / 
peralatan  medic  steril  disimpan  di  rak  susun  khusus 
penyimpanan instrumen steril. 
● Instrumen  /  peralatan  medik  dari  tiap  unit-unit  terkait 
disimpan dirak susun /lemari distribusi 
l. Distribusi 
  Instrumen/peralatan  medik  yang  didistribusikan  ke  Unit  terkait 
dicatat di buku ekspedisi tanggal dan paraf kedua belah pihak. 
 
d. MONITORING DAN EVALUASI PROSES STERILISASI 
Dalam  menerapkan  mutu  terbaik  untuk  hasil  proses  strelisasi 
maka Sterilisasi Rumah Sakit Sekarwangi  menerapkan mekanisme 
monitoring dan evaluasi yang ketat yaitu dengan melakukan proses 
pemantauan dengan memakai : 
 
a. Indikator Mekanik 
Indikator mekanik adalah bagian dari mesin sterilisasi seperti gauge, table 
dan  indikator  suhu  maupun  tekanan  menunjukan  apakah  alat / 
mesin sterilisasi bekerja dengan baik. 
b. Untuk  pengukuran  temperatur  dan  tekanan  merupakan  fungsi 
penting  dari  sistem  monitoring  sterilisasi  ,  maka  bila  indikator 
mekanik  berfungsi  dengan  baik,  akan  memberikan  infomasi 
segera  mengenai  temperatur  ,  tekanan,  waktu  dan  berfungsi 
fungsi mekanik lainnya dari alat sterilisasi . 
c. Memberikan  indikasi  adanya  masalah  apabila  alat  rusak  dan 
memerlukan perbaikan. 
d. Indikator Kimia  
CSSDPage 15
Indikator  Kimia  adalah  indikator  yang  menandai  terjadinya  paparan 
sterilisasi  pada  obyek  yang  disterlilkan dengan adanya perubahan 
warna. 
● Indikator Kimia terdiri dari. 
✔ Indikator eksternal (indikator tape) 
✔ Indikator  berbentuk  tape  ini  digunakan  dibagian  luar 
kemasan  bermanfaat  untuk  memberikan  bukti  visual 
instrumen  medik  yang  sudah  melewati  proses 
sterilisasi. 
✔ Membedakan  barang  yang  sudah  dan  belum 
disterilkan. 
✔ Memberikan  informasi  tanggal  pensterilan  dan 
kadaluarsa. 
● Indikator Internal. 
Indikator  internal  berbentuk  strip  dan  pemakaiannya 
diletakan  dalam  kemasan  yang  akan  disterilkan.  Indikator 
ini  bermanfaat  memberikan  informasi  bahwa  barang 
didalam  kemasan  telah  melewati  proses  sterilisasi,  yang 
ditandai  dengan  adanya  perubahan  warna  pada  indikator 
kemasan tersebut. 
e. Indikator biologi  
Indikator  biologi  berbentuk  vial  tetutup  yang  mengandung  strip  spora 
dan  ampul  berisi  media  pertumbuhan  yang  mengandung  zat 
warna.Setelah  Sterilisasi  selesai,indikator  diaktifkan  (  ampul 
dipecahkan),kemudian  dimasukkan  kedalam  inkubator  khusus 
(57ºC)  selama  24-48  jam.Bila  proses  sterilisasi  spora  terbunuh 
maka  tidak  akan  terjadi  perubahan  warna,ini  berarti  proses 
sterilisasi  tercapai,sebaliknya  jika  terjadi  perubahan  warna  maka 
akan  terjadi  pembentukan  asam  yang  artinya  proses  sterilisasi 
tidak  tercapai.pelaksanaan  uji  biologi  pada  mesin  Sterilisasi 
dilakukan : 
● Pada mesin Autoclave type Vacum : seminggu sekali. 
● Pada Plasma : sebulan sekali. 
f. Uji Kultur 

CSSDPage 16
Dilakukan tiap 6 bulan sekali. 
e. SARANA DAN FISIK PERALATAN 
a. Lokasi Sterilisasi 
Lokasi Sterilisasi Rumah Sakit Sekarwangi Terletak berdampingan dengan 
kamar operasi. 
b. Perencanaan dan pengadaan instrumen medik 
Perencanaan  dan  pengadaan  instrumen medik di Sterilisasi Rumah Sakit 
Sekarwangi dibedakan menjadi 2 macan yaitu : 
1) Perencanaan dan Pengaadan instrumen medik fixed asset 
Perencanaan  dang  pengadaan  instrumen  /  peralatan  medic 
fixed  asset  di  Sterilisasi  Rumah  Sakit  Sekarwangi  perlu 
direncanakan dalam bentuk anggaran  atau budget pertahun 
dan  akan  dievaluasi  ditahun  berikutnya  .Permintaan 
pengadaan  instrumen  /  peralatan  medik  dilakukan  dengan 
cara  mengisi form permintaan pembelian (purchase Request) 
yang  ditanda  tangani  oleh  kepala  unit  Rumah  Sakit  yang 
kemudian  disertakan  bagian  Pembelian  untuk  Proses  lebih 
lanjut. 
2) Perencanaan  dan  pengadaan  Instrumen  /  peralatan  medik 
consumable  (kebutuhan  instrumen  /  peralatan  medik  rutin 
sehari-hari).Perencanaan  dan  pengadaan  instrumen/ 
peralatan  medik  Consumable  (kebutuhan  Instrumen  / 
peralatan medik rutin sehari-hari) di Sterilisasi Rumah Sakit 
Sekarwangi dengan cara : 
● Instrumen  /  peralatan  medik  yang  distock  diGeneral 
Store  (gudang)  Rumah  Sakit Sekarwangi dengan cara 
mengisi  Form  SPPB  (Surat  Permohonan  Permintaan 
Barang)  yang  ditandatangani  oleh  pemohon  (staf 
pelaksana)  dan  disetujui  oleh  Kepala  unit  dan 
disertakan  kebagian  gudang  (General  Store).Contoh  : 
alat tulis kantor. 
● Instrumen  /  peralatan  medik  yang  distock  dibagian 
farmasi Rumah Sakit Petukanan Dengan cara mengisi 
from  SPPB  (Surat  Permohonan  Permintaan  Barang) 

CSSDPage 17
yang  ditandatangani  oleh  pemohon  (staf  pelaksana) 
dan  disetujui  oleh  kepala  unit  dan  diserahkan 
kebagian  farmasi.  Contoh  :  Kassa,  lidi  kapas,  cairan 
desinfektan, alcohol dll. 
● Instrumen  /  Peralatan  medik  yang  tidak  di  stock  di 
Gudang  maupun  difarmasi,  permohonan  permintaan 
dilakukan  dengan  cara  mengisi  from  permintaan 
pembelian  (  purchase  request)  yang  ditandatangani 
oleh  pemohon  (staf  pelaksana)  dan  disetujui  oleh 
kepala  unit  dan  manager  Rumah  Sakit  yang 
kemudian  diserahkan  kembali  untuk  diproses  lebih 
lanjut.Contoh : Instrumen. 
3) Peralatan yang ada di Sterilisasi Rumah Sakit Sekarwangi 
● Mesin press wipak 1 buah 
● Mesin autoclave 1 buah 
● Mesin plasma 1 buah 
● Mesin Steam 4 buah 
4) Pemeliharaan mesin sterilisasi (mesin autoclave steam) 
  Pembersihan mesin sterilisasi (Autoclave Steam) dilakukan 
secara  rutin  setiap  harinya  terutama  di  dalam  Chamber 
mesin.Untuk Pembersihan berkala dan pemeliharaan khusus 
di laksanakan sesuai dengan jadual service mesin oleh pihak 
teknisi  atau  oleh  pihak  produsen  yang  memiliki  mesin 
tersebut. 
5) Kalibrasi mesin Sterilisasi 
Kalibrasi  mesin  secara  periodik  dilakukan  sesuai  dengan  intruksi  dari 
produsen mesin di Rumah Sakit Sekarwangi. 
Kalibrasi  mesin  strilisasi  dilakukan  setiap  satu  tahun  sekali.Kalibrasi 
mesin  Sterilisasi  dilaukan  oleh  orang  yang  berwenang 
/terlatih  khusus  terhadap  jenis  mesin  Sterilisasi  yang  akan 
dikalibrasi  (pihak  teknisi  Depkes/pihak  produsen  mesin). 
Alasan  mesin  Sterilisasi  dilakukan  kalibrasi  adalah  untuk 
menjamin  bahwa  mesin  sterilisasi  bekerja  dengan  baik, 
efektif dan sesuai dengan standar kelayakan. 
6) Pendokumentasi Service Sterilisasi 
CSSDPage 18
Setiap  mesin strilisasi yang sudah dilakukan service oleh pihak produsen 
mesin harus dicatat. 
Adapun pencatatannya melipti : 
● Tanggal permohonan service 
● Model dan nomor seri mesin sterilisasi 
● Nama permohonan dan pemberi izin service 
● Alasan permohonan service 
● Deskripsi  service  yang  dilakukan  (kalbrasi, 
penggantian alat yang rusak) 
● Nama orang yang melakukan service 
● Tanggal dilakukan perbaikan 
● Jadual service mesin. 
7) Alat Pelindung Diri 
Sterilisasi  Rumah Sakit Sekarwangi dilengkapi dengan alat pelindung diri 
seperti apron (tidak tembus air), penutup kepala, masker, ear 
muff, sarung tangan plastik dan goggle. Untuk alat pelindung 
diri yang disposible (penutup kepala, masker, sarung tangan, 
ear muff) setelah pemakkan segera dibuang. 
 
 
f. PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA DI STERILISASI 
  Salah  satu  tujuan  diadakannya  pendidikan  dan  pelatihan  tentang 
Sterilisasi adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan 
bagi  tenaga-tenaga  yang  berkerja  di  Sterilisasi  dan  petugas  memiliki 
bekal  dan  kemampuan  secara  propesional  yang  memungkinkan 
petugas  mampu  menciptakan  hasil  kerja  yang  optimal  untuk 
kepentingan pasien maupun rumah sakit. 
  Pendidikan  bagi  petugas  dapat  dilakukan  dengan  melalui  pendidikan 
formal  maupun  non  formal  dan  pelaksanaannya  menggunakan 
kurikulum  yang  baku,  sehingga  mutu  pelatihan  dapat dipertanggung 
jawabkan.Program pendidikan dan pelatihan untuk penanggung jawab 
Sterilisasi Rumah Sakit lebih bersifat manajerial sedangkan untuk staf 
Rumah  Sakit  lebih  bersifat  teknis.  Sampai  saat  ini  staf  Sterilisasi 
Rumah  Sakit  Sekarwangi  sudah  mengikuti  pelatihan  / 
seminar-seminar  mengenai  Sterilisasi  dan  pengendalian  Infeksi 
CSSDPage 19
Rumah  Sakit yang dilaksanakan di lingkungan Rumah Sakit maupun 
diluar Rumah Sakit Sekarwangi. 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

CSSDPage 20

Anda mungkin juga menyukai