Anda di halaman 1dari 9

Sistem Keuangan

Oleh:

Anis Sundari

120413403099

Offering (KIJ)

Dalam kehidupan perekonomian, setiap pelaku ekonomi baik individu, kelompok, ataupun lembaga
dalam menjalankan kegiatan ekonominya selalu berkaitan dengan dana atau keuangan . Keuangan
merupakan salah satu penopang segala kebutuhan manusia dalam meraih atau mewujudkan suatu
tujuan yang diinginkan demi kepuasan dan kesejahteraan , sehingga jika tujuan dapat tercapai maka
akan timbul suatu kesejahteraan. Keuangan juga menimbulkan suatu interaksi sosial baik
menguntungkan atau merugikan bagi setiap pelaku ekonomi, sehingga diperlukan adanya aturan-aturan
serta batasan-batasan yang dapat mengendalikan seluruh kegiatan perekonomian yang disebut dengan
sistem keuangan. Dengan adanya sistem keuangan, maka segala bentuk interaksi sosial yang
berhubungan dengan keuangan dalam kegiatan ekonomi dapat dikendalikan .

Secara garis besar sistem keuangan merupakan sistem yang dapat menopang perekonomian dengan
menitik-beratkan pada kelancaran aliran dana dari pihak kelebihan dana(surplus unit) kepada pihak yang
kekurangan dana(defisit unit). Sistem ini membutuhkan badan yang menjadi perantara antara dua pihak
tersebut agar memudahkan transaksi dan mempercepat laju aliran dana yang dimaksud, dalam kasus ini
badan ini ialah lembaga keuangan yang terdiri dari lembaga keuangan Bank dan Non-Bank serta pasar
keuangan. Secara garis besar sistem keuangan merupakan peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan
oleh pihak-pihak yang terkait dalam melaksanakan transaksi ekonomi hingga terciptanya aliran dana.
Secara perspektif sistem keuangan merupakan sekumpulan pasar dan sekumpulan institusi tempat
surat-surat berharga diperdagangkan beserta jasa keuangan dihasilkan dan ditawarkan.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem keuangan merupakan rangkaian sistem
aliran dana dari masyarakat yang mempunyai kelebihan dana(surplus unit) ketika pada waktu overcash
kepada masyarakat yang kekurangan dana(defisit unit) ketika mengalami undercash, baik itu secara
langsung (direct finance), semi langsung maupun secara tidak langsung (indirect financial) melalui
financial intermediaries/ lembaga keuangan.

Sistem keuangan merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga stabilitas perekonomian
khususnya keuangan di suatu negara sehingga dapat tetap melakukan jasa-jasa dalam bidang keuangan
serta tahan terhadap segala macam kejutan (shock) untuk tetap dapat melaksanakan fungsi intermediasi
yakni menjadi jembatan aliran dana dari surplus unit kepada defisit unit. Sistem keuangan juga dapat
memperlancar kegiatan ekonomi dan transaksi keuangan, mengefisiensikan, mengefektifkan serta
memfleksibelkan aliran dana.

Berikut terdapat bagan mengenai pelaku ekonomi dalam sistem keuangan.


Dari gambar perekonomian dua sektor diatas dapat disimpulkan bahwa rumah tangga adalah penyedia
pasar tenaga kerja (pasar input) yang terdiri dari tenaga kerja, modal, dan tanah untuk selanjutnya
digunakan perusahaan untuk menjalankan produksinya. Dalam hal ini rumah tangga mendapat imbalan
berupa payment dari perusahaan. Untuk timbal balik dari perusahaan, tenaga kerja mendapatkan gaji
sedangkan untuk tanah mendapatkan timbal balik misalnya berupa pembayaran sewa. Kemudian
perusahaan dapat menghasilkan produksinya berupa barang dan jasa(pasar output) yang selanjutnya
didistribusikan kepada konsumen, sehingga perusahaan mendapat timbal balik dari rumah tangga
berupa payment. Dalam hal ini rumah tangga dikatakan sebagai surplus unit yaitu pihak yang memiliki
kelebihan dana, sedangkan perusahaan dikatakan sebagai defisit unit yang merupakan pihak yang
kekurangan dana. Jadi antara rumah tangga dengan perusahaan secara nyata membentuk suatu siklus
keterkaitan satu sama lain.

Dari gambar di atas dapat disimpulkan juga bahwa sistem keuangan merupakan media stimulus
ekonomi yang mempertemukan surplus unit dan defisit unit, karena kebijakan moneter dan kebijakan
fiskal yang dilakukan oleh bank sentral tidak akan memberikan respon cepat terhadap masalah-masalah
keuangan dalam perekonomian yang terjadi di Indonesia tanpa adanya sistem keuangan. Sehingga
peran sistem keungan sangat lah besar bagi perekonomian suatu negara khususnya dalam penggunaan
dana dalam kegitan ekonomi dan pembangunan nasional. Fungsi utama dari sistem keuangan adalah
untuk menata dan mengatur transaksi-transaksi atau aktivitas keuangan. Selain itu, sistem keuangan
juga membantu meningkatkan atau mensejahterakan pertumbuhan ekonomi.

Sistem keuangan juga memiliki fungsi pokok dalam perekonomian modern, yaitu

1. Fungsi Tabungan

Misalnya saham merupakan instrumen keuangan yang dapat diperjual-belikan di pasar uang dan pasar
modal yang menjanjikan suatu pendapatan dengan risiko yang rendah. Saham merupakan salah satu
instrumen keuangan yang dapat digunkan untuk berinvestasi yang menjadikan taraf kehidupan semakin
meningkat

2. Fungsi Kekayaan
Penyimpanan kekayaan dapat dilakukan dengan cara pembelian barang dan pembelian instrumen
keuangan. Jika penyimpanan kekayaan dengan pembelian barang, kelemahannya adalah memiliki risiko
kerugian dan berkurangnnya nilai akibat penyusutan. Sebaliknya jika penyimpanan kekayaan dilakukan
dengan pembelian instrumen keuangaan, maka nilainya tidak akan berkurang karena berlalunya waktu
dan bahkan memperoleh penghasilan.

3. Fungsi Likuiditas

Kekayaan yang dikonversi dalam bentuk instrumen keuangan , dapat dikonversi menjadi uang tunai di
pasar keuangan dengan risiko yang kecil, sehingga dalam pasar keuangan menyediakan likuiditas bagi
penabung pemilik yang membutuhkan uang tunai.

4. Fungsi kredit

Selain likuiditas dan arus tabungan, pasar keuangan juga memfasilitasi kredit untuk membiayai
kebutuhan konsumsi dan investasi yang disertai janji untuk membayar di masa yang akan datang.

5. Fungsi Pembayaran

Sistem keuangan juga menyediakan mekanisme pembayaran atas transaksi barang dan jasa. Instrumen
yang dapat digunakan dalam sebagai alat pembayaran (medium of exchange) antara lain: cek giro, kartu
kredit, dan kartu debit.

6. Fungsi Risiko

Sistem keuangan juga menawarkan proteksi terhadap jiwa, kesehatan, harta, risiko penghasilan
/kerugian. Penjualan polis asuransi di pasar keuangan dimaksudkan untuk menawarkan perlindungan
terhadap kemungkinan terjadinya kerugian tersebut.

7. Fungsi Kebijakan

Pasar keuangan juga menjadi suatu alat utama bagi otoritas untuk melakukan kebijakan guna
menstabilkan ekonomi dan mempengaruhi inflasi, misalnya dengan mempengaruhi tingkat bunga dan
jumlah kredit.

Tugas utama sistem keuangan dalam perekonomian modern adalah memindahkan dana dari penabung
kepada peminjam yang membutuhkan dana untuk membeli barang-barang dan jasa serta melakukan
investasi dalam bentuk aktiva atau peralatan-peralatan baru sehingga perokonomian dapat tumbuh dan
pada akhirnya akan meningkatkan standar kehidupan.

Perhatikan gambar proses intermediasi keuangan sebagai berikut:


Sekuritas Sekunder: Sekuritas Primer:

1. Giro 1. Saham

2. Tabungan 2. Obligasi

3. Deposito Berjangka 3. Commercial Paper

4. Sertifikat Deposito 4. Loan Agrement

5. Polis Asuransi

6. Reksadana

Dari gambar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran lembaga keuangan sangatlah besar bagi
pihak surplus unit dan defisit unit yang melakukan yaitu sebagai lembaga intermediasi untuk
memberikan jasa-jasa mempermudah transaksi moneter dalam pembayaran secara tidak langsung.
Selain itu, ketika undercash defisit unit dapat menjual sekuritas primernya kepada surplus unit melewati
lembaga intermediasi keuangan agar tingkat kekurangan dana dapat diatasi, dan juga defisit unit dapat
meminjam sejumlah uang kepada lembaga intermediasi keuangan(pinjaman/kredit) dengan menjadikan
sekuritas primernya sebagai jaminan. Begitu juga dengan surplus unit, jika mengalami kelebihan dana
surplus unit dapat membeli sekuritas primer(investasi) terhadap defisit unit melewati intermediasi
lembaga keuangan, atau surplus unit menginvestasikan dananya ke lembaga keuangan yang kemudian
lembaga keuangan memberikan sekuritas sekunder sebagai tanda bayar investasi pada instrumen
perusahaan tertentu.

Melihat adanya keterkaitan antara pihak surplus unit, lembaga intermediasi dan defisit unit maka
dengan adanya sistem keuangan transaksi moneter tersebut dapat berjalan. Hubungan keterkaitan
antara pihak-pihak yang terdapat pada gambar di atas dapat disimpulkan bahwa sistem keuangan
adalah suatu jaringan dari berbagai unsur-unsur yang memiliki hubungan keterkaitan yang terdiri dari
Rumah Tangga, Lembaga Keuangan, serta Lembaga Pemerintah yang membentuk pasar keuangan.

Dalam proses transfer dana dalam sistem keuangan dapat dilakukan dengan tiga kemungkinan, yaitu:

a) Pembiayaan Langsung (Direct Finance)

Metode pembiayaan yang terjadi jika penabung bertemu langsung dengan peminjam dan menukarkan
dananya dengan aset finansial tanpa ada bantuan dari pihak ketiga.

Cara pembiyaan seperti ini disebut dengan pembiyaan langsung karena pemberian kredit/pembiayaan
dilakukan langsung oleh pemilik dana kepada peminjam tanpa melibatkan lembaga
intermediasikeuangan atau pihak lain.
Pembiyaan langsung memiliki beberapa kelemahan jika dilihat dari kepentingan pemilik dana maupun
peminjam, yaitu:

1. Dibutuhkan adnya keinginan atau kebutuhan yang bersamaan (concindence of want) mengenai
jumlah dan, tingkat bunga dan jangka waktu.

2. Pemilik dan harus bersedia menerima surat utang atau IOU( I owe you) yang dikeluarkan
peminjam.

3. Membutuhkan biaya yang relatif besar seperti biaya transaksi dan biaya informasi.

b) Pembiayaan Semi Langsung

Pembiayaan semi langsung merupakan perbaikan dari metode pembiayaan langsung, seperti dalam hal
mengurangi biaya informasi bagi peserta pasar keuangan. Pembiayaan semi langsung adalah transaksi
pinjam-meminjam uang yang melibatkan perantara pedagang efek (broker dan dealer). Peran broker
hanyalah mempertemukan pihak penjual dan pembeli. Sedangkan dealer berperan dalam intermediasi
antara penjual dan pembeli efek, namun dealer sebenarnya membeli terlebih dahulu efek tersebut
dengan harapan akan menjual kemuadian dengan harga yang lebih tinggiuntuk mendapatkan
keuntungan.

c) Pembiayaan Tidak Langsung

Adanya keterbatasan dalam metode pembiayaan langsung dan semi langsung menyebabkan
dikembangkan metode pembiyaan tidak langsung (inderect finance) yang dilakukan dengan bantuan
lembaga intermediasi keuangan, yaitu bank , perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan
pembiayaan, perusahaan efek, dan reksa dana. Peran lembaga intermediasi dalam sistem keuangan
adalah melayani penabung dan peminjam dengan cara yang lebih kompleks dibandingkan jasa broker
dan dealer. Lembaga intermediasi disatu pihak menerbitkan sekuritas sekunder kepada penabung dan
\di pihak lain menerima surat utang (IOU) dari peminjam yang disebut dengan sekuritas primer.

Adapun unsur-unsur sistem keuangan yang perlu diketahui yaaitu sebgai berikut:

1. Rumah tangga

Rumah tangga merupakan para pelaku dalam sebuah sistem keuangan, di mana ada pihak yang
kekurangan dana dan juga pihak yang mempunyai kelebihan dana. Rumah tangga yang dimaksudkan di
sini ialah bisa saja individu ataupun organisasi/perusahaan

2. Lembaga Pemerintah

Dalam kasus ini, lembaga pemerintah yang dimaksud merupakan lembaga otoritas yang mengatur
perekonomian suatu Negara dengan peraturan perundang-undangan yang dibuat sedemikian rupa,
dalam rangka tercapainya suatu tujuan bernegara, yakni terciptanya suatu masyarakat adil dan
sejahtera.

3. Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau
tagihan (claims) dibandingkan aset nonfinancial atau aset riil. Lembaga keuangan memberikan kredit
kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di samping itu, lembaga
keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis skema
tabungan, proteksi asuransi, program pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer
dana. Lembaga keuangan memiliki fungsi yaitu Pengalihan aset, likuiditas, danPengalokasian
pendapatan.

4. Pasar Keuangan (finance market)

Dalam pengertian sempit, pasar keuangan diartikan sebagai pasar dimana aset keuangan diperjual-
belikan atau diperdagangkan. Sedangkan dalam arti luas, pasar keuangan adalah pasar yang didalamnya
terdiri dari berbagai macam teknik dan instrumen untuk tujuan meminjam, memberi kemudahan untuk
investasi, melakukan konsumsi, menabung dan memberi keleluasaan untuk melakukan jual beli barang
dan jasa. Pasar keuangan menjalankan peran dan fungsi ekonomi dengan cara sebagai berikut:

1) Mentransfer dana dari unit surplus ke unit defisit

2) Menyediakan mekanisme dalam proses penentuan hasga aset keuangan (price discovery)

3) Menawarkan likuiditas kepada pelaku pasar

4) Mengurangi biaya-biaya transaksi

Pasar keuangan diklasifikasikan menjadi sebagai berikut:

a) Pasar uang

Pasar uang (money market) adalah mekanisme untuk memperdagangkan dana jangka pendek, yaitu
dana berjangka waktu kurang dari satu tahun. Kegiatan dipasar ini terjadi karena ada dua pihak, pihak
pertama yang kekurangan dana yang sifatnya berjangka pendek, pihak kedua kelebihan dana dalam
waktu jangka pendek juga. Mereka itu dipertukarkan di dalam pasar uang, sehingga unit yang
kekurangan memperoleh dana yang dibutuhkan, sedangkan unit yang kelebihan memperoleh
penghasilan atas uang berlebihan tersebut.

b) Pasar Modal

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang
bisa diperjual belikan, baik dalam berbentuk modal maupun hutang. Pasar modal merupakan sekuritas
yang memiliki waktu jatuh tempo lebih dari satu tahun. Contohnya adalah saham dan obligasi. Saham
adalah laba bersih atau keuntungan dan aset perusahaan yang dihasilkan perusahaan yang berupa
deviden setelah memenuhi semua kewajiban utang perusahaan.Sedangkan Obligasi adalah surat utang
jangka panjang yang memberikan bunga tetap secara periodik dan mengembalikan pinjaman pokoknya
pada waktu jatuh tempo.

Pentingnya Sistem Keuangan Dalam Perekonomian Suatu Negara

Perkembangan sistem keuangan memiliki pengaruh yang besar bagi perekonomian suatu negara, seperti
dapat mempengaruhi tingkat tabungan, investasi, inovasi teknologi dan pertumbuhan ekonomi jangka
panjang di suatu negara.Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa negara-negara yang berhasil
mengembangkan sistem keuangan yang relatif lebih maju dan berfungsi dengan baik adalah negara-
negara yang kemudian menjadi pemimpin perekonomian dunia pada masanya (Zulverdi, Syarifuddin,
dan Prastowo, 2005).

Dalam kehidupan sehari-hari, para pelaku ekonomi selalu dihadapkan pada biaya informasi dan biaya
transaksi keuangan yang tinggi, yang mengakibatkan transaksi langsung antara pihak pemilik dana
dengan pihak yang membutuhkan dana tidak berjalan optimal. Akibatnya, berbagai kesempatan
investasi dan konsumsi yang seharusnya dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi menjadi
tidak terealisir. Tingginya biaya yang terkait dengan pengumpulan informasi, penerapan kontrak, dan
pelaksanaan transaksi tersebut mendorong berkembangnya berbagai jenis kontrak keuangan, pasar
keuangan, dan lembaga intermediasi keuangan, yang merupakan komponen penting dalam suatu sistem
keuangan. Dengan adanya sistem keuangan memudahkan para pelaku ekonomi dalam menyelesaikan
masalah keuangan dalam kegiatan ekonominya, sehingga munculnya sistem keuangan dapat
meningkatkan pertumbuhan perekonomian di suatu negara.

Dengan demikian, sistem keuangan pada dasarnya merupakan bagian integral dan tidak dapat
terpisahkan dari suatu sistem ekonomi. Suatu sistem keuangan yang baik dan terintegrasi akan dapat
memajukan perekonomian dan pada akhirnya akan dapat memajukan kesejahtaraan masyarakat yang
dicita-citakan bersama.

Keterkaitan Manajemen Keuangan dengan Sistem Keuangan

Di dalam sebuah perusahaan, sistem keuangan merupakan salah satu penggerak sekaligus pengendali
dalam semua kegiatan operasi perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan tujuan
yang sudah direncanakan. Namun, tanpa adanya sistem tersebut kegiatan perusahaan akan sulit di
koordinasikan atau dikelolah, maka dari itu dalam suatu sistem keuangan dibutuhkan seorang manajer
keuangan yang berperan dalam mengatur, mengelolah dan merealisasikan segala bentuk kegiatan
perusahaan yang berhubungan dengan aliran dana atau keuangan. Dengan adanya seorang manajer
keuangan, maka pemasukan atau pengeluaran dana dalam suatu perusahaan dapat tertata dan
dikendalikan, sehingga tingkat risiko yang membuat kerugian dalam perusahaan dapat diatasi.

Adapun tugas utama manajemen keuangan dalam mengatur sistem keuangan di sebuah perusahaan
yaitu mengatur, menata, menginvestasikan serta mengelolah sistem keuangan agar pada waktu
pemasukan atau pengeluaran dana dapat terisolasi dengan benar sesuai dengan analisis laporan
keuangan dan rancangan perkiraan penganggaran, sehingga dengan mekanisme tersebut dan berbagai
macam pertimbangan sistem keuangan dapat terkendali dan dapat menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan. Setelah manajemen keuangan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan maka
tugas manajemen keuangan selanjutnya adalah menjamin bisnis dalam perusahaan tetap berkembang,
tumbuh meluas dan sistimbility, sehingga perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain. Adapun
pengertian dari manajemen keuangan adalah aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan mencari
dana, menggunakan dana, dan mengalokasi dana secara efisien dan efektif.

Selain itu, tugas manajemen keuangan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang
dimaksudkan adalah harga berapapun yang bersedia dibayar oleh (calon) pembeli untuk perusahaan
tersebut apabila perusahaan tersebut dijual. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka akan semakin
menguntungkan perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang bernilai tinggi akan sangat mudah menarik
para investor untuk menanamkan modal mereka pada perusahaan tersebut. Semakin banyak investor
yang menanamkan modalnya, maka kelangsungan hidup perusahaan dapat dalam jangka panjang. Tugas
manajemen selanjutnya adalah meningkatkan kesejahteraan pemegang saham dengan tidak
meninggalkan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar perusahaan, hal ini
agar kondisi masyarakat dan lingkungan di sekitar bisa mendukung kinerja perusahaan. Dengan cara
menjaga kebersihan dan ketentraman lingkungan sekitar serta memberikan bantuan sosial, penyerapan
tenaga kerja, dan sosialisasi maka tingkat hubungan perusahaan dengan masyarakat dapat terjalin
dengang baik. Adapun peran manajemen keuangan yang sangat penting yaitu memaksimalkan
keuntungan atau laba bersih perusahaan agar dapat mensejahterahkan pemegang saham, sehingga
dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi menjadikan atau membuat lebih banyak investor untuk
berinvestasi sebesar-besarnya di perusahaan tersebut.

Adapun fungsi manajemen keuangan bagi sistem keuangan di perusahaanyaitu sebagai berikut:

1) Mengalokasikan dana dengan cara berinvestasi terhadap aktiva yang akan digunakan di
perusahaan tersebut, serta mengelolah penganggaran yang sudah dibuat pada sebelumnya. Aktiva yang
pantas digunakan untuk berinvestasi bagi perusahaan \adalah aktiva yang produktif, yaitu aktiva yang
dapat digunakan atau dioperasikan di suatu perusahaan sehingga menghasilkan barang dan jasa yang
mengakibatkan keuntungan bagi perusahaan (Investment Decisions).

2) Mengelolah dana yang diperoleh dari pinjaman bank yang dimasukkan terhadap pasiva atau
hutang lancar. Di dalam memilih lembaga keuangan, manajer keuangan harus mempertimbangkan hal-
hal yang penting. Dilihat dari perspektif neraca manajer keuangan harus mempertimbangkan tingkat
bunga yang dibebankan pada dana pinjaman (COC), risiko yang paling rendah dan dapat diantisipasi agar
keputusan dalam memilih lembaga keuangan tepat dan tidak berdampak fatal dan kerugian pada jangka
panjang (Financing Decisions).

3) Membuat kebijakan modal kerja terhadap para pemegang saham atas penghasilan keuntungan
dari laba bersih perusahaan (Devidend Pokey). Dalam manajemen keuangan, manajer keuangan juga
harus memperhatikan kesejahteraan setiap invetor yang menginvestasikan dananya ke perusahaan.
Oleh sebab itu adanya fungsi kebijakan deviden ini untuk manajer keuangan mengambil keputusan
dalam membagi deviden kepada setiap pemegang saham dalam perusahaan sesuai dengan laba yang
diperoleh oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya.

Non interest income merupakan pendapatan yang diperoleh dari kegiatan mendasar bank yaitu
sebagai perantara keuangan dan pelancar lalu lintas pembayaran uang. Berdasarkan dari pembahasan
diatas, sumber pendapatan dari interest non income yaitu dari transfer, inkaso, letter of credit, safe
deposit box, credit card,dana pembayaran rekening titipan (payment point), garansi bank,
perdagangan valas, dan commercial paper. Sedangkan dari unsur pendapatan operasional bank
ialahPendapatan komisi dan provisi, pendapatan dari hasil transaksi valuta asing atau devisa,
serta pendapatan operasional lainnya

noninterest expense

Dictionary of Banking Terms for: noninterest expense

salaries, rental of equipment, leases of buildings and equipment, and taxes and other related expenses,
including the loan loss provision for anticipated bad debt. Noninterest expenses are the fixed operating
costs in a bank, which may be offset by fee income from loan originations, late charges on loans, annual
fees, and credit facility fees, or through noncredit services.

Anda mungkin juga menyukai