Anda di halaman 1dari 28

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DALAM STBM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Disampaikan pada :
Pelatihan untuk Pelatih (TOT)
Fasilitator STBM di Indonesia
Akung AB
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM:
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu
menerapkan pemberdayaan masyarakat dalam
STBM.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS:


1. Menjelaskan pemberdayaan masyarakat
2. Menerapkan partisipasi masyarakat dalam
STBM
POKOK BAHASAN 1: PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
a. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
b. Tahapan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
c. Prinsip Dasar Pemberdayaan Masyarakat

POKOK BAHASAN 2: PARTISIPASI MASYARAKAT


DALAM STBM
a. Pengertian Pasrtisipasi Masyarakat dalam
STBM
b. Tingkatan Partisipasi Masyarakat di STBM
METODE :
Ceramah tanya jawab, Diskusi Kelompok, dan
Bermain Peran

WAKTU :
3 JP(T= 1 JP, P=2 JP,PL=0 JP)
STBM SONG
BOLELEBO STBM LE LE BO 2 x
BAE TIDAK BAE STBM LEBE BAE 2 X

BOLELEBO STBM LELE BO 2 x


MALOLE TAMA MALOLE STBM LE MALOLE 2X
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Fahami Budaya
MASYARAKAT
Kita tidak akan bisa menanam padi
hanya dengan jongkok di pematang……….
Bergabung, nyebur dan meleburlah dengan
MASYARAKAT
Fahami dan hormati budayanya…..
dengan memahami budaya akan lebih mudah
mengambil hati mereka……..
Pemberdayaan
Masyarakat

Pemberdayaan
Upaya peningkatan kemampuan masyarakat untuk :
menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya serta
pilihan-pilihanya, berpartisipasi, bernegosiasi,
mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
masyarakatnya secara bertanggung-gugat (accountable)
demi perbaikan kehidupannya.

Masyarakat
Sekelompok orang dalam batas wilayah tertentu
Komponen Pemberdayaan
Masyarakat
Enabling
 Menciptakan suasana
atau iklim yang
memungkinkan potensi
masyarakat untuk
berkembang.

Pemberdayaan Empowering
Masyarakat
 Memperkuat potensi
atau daya yang dimiliki.

Protecting
Melindungi dan
membela kepentingan
masyarakat lemah.
Tahapan Pemberdayaan Masyarakat
Tahap 1:
Seleksi Lokasi, dilakukan sesuai dengan kriteria yang
disepakati oleh lembaga, para pihak terkait dan
masyarakat

Tahap 2 :
Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat, membantu
untuk meningkatkan pengertian masyarakat dan pihak
terkait tentang program.

Tahap 3. :
Proses Pemberdayaan Masyarakat, terdiri dari : identifikasi
dan mengkaji permasalahan, serta potensi; menyusun rencana
kegiatan kelompok berdasarkan kajian; melaksanakan rencana
kegiatan kelompok; memantau proses dan hasil kegiatannya
secara terus menerus secara partisipatif

Tahap 4 :
Pemandirian Masyarakat, merupakan proses pembelajaran
terus menerus dengan tujuan kemandirian masyarakat dalam
berbagai upaya peningkatan taraf hidupnya.
Proses Pemberdayaan Masyarakat

Kajian Keadaan Desa Partisipatif Pengembangan Kelompok

Monitoring & Evaluasi Penyusunan Rencana &


Pelaksanaan Kegiatan
Pemandirian masyarakat

Inisiatif fasilitator semakin berkurang

Inisiatif masyarakat semakin bertambah

Awal proses Fasilitator mundur


Prinsip Pemberdayaan Masyarakat

 Menumbuh kembangkan kemampuan, peran serta dan semangat gotong


royong.
 Melibatkan partisipasi masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai
dengan pengoperasian dan pemeliharaan sarana berbasis masyarakat.
 Memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengemukakan pendapat,
memilih dan menetapkan keputusan bagi dirinya.
 Menggalang kemitraan dengan berbagai pihak untuk memkasimalkan sumber
daya.
 Fasilitator berperan sebagai pendorong dan pendamping masyarakat dalam
mencari solusi permasalahan yang mereka hadapi.
Pemberdayaan masyarakat dalam STBM
 Masyarakat adalah fondasi utama dari
pendekatan STBM.
 STBM akan sukses jika masyarakat terpicu
untuk mau, berdaya dan melakukan
praktek hidup bersih dan sehat.
 Proses :
Adanya aksi
bersama
Adanya
masyarakat
pemahaman Adanya insiatif untuk melakukan
masyarakat atas dan keputusan perubahan
permasalahan masyarakat dengan
yang mereka untuk berubah. menggunakan
hadapi .
sumber daya
yang dimiliki.
Siapa yang melakukan pemberdayaan?

 Untuk memberdayakan masyarakat dibutuhkan para


fasilitator yang handal :
 Mampu membantu masyarakat untuk menyadari
permasalahan yang mereka hadapi, mencari solusi dan
mewujudkan solusi yang mereka sepakati.
 Memiliki pemahaman dan kompetensi untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong
dirinya dan mengembangkan kegiatan yang
bersumberdaya masyarakat.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DALAM STBM

PARTISIPASI MASYARAKAT
DALAM STBM
Disampaikan pada :
Pelatihan untuk Pelatih (TOT)
Fasilitator STBM di Indonesia
Akung AB
Pengertian Partisipasi (1)

 Secara harfiah, partisipasi berarti:


 Turut berperan serta dalam suatu
kegiatan
 Keikutsertaan atau peran serta dalam
suatu kegiatan.
 Peran serta aktif atau pro-aktif dalam
suatu kegiatan

 Partisipasi dalam program pembangunan


adalah:
suatu bentuk keterlibatan dan
keikutsertaan masyarakat secara aktif dan
sukarela, baik karena alasan-alasan dalam
dirinya (intrinsik) maupun dari luar
(ekstrinsik), dalam keseluruhan proses
kegiatan yang bersangkutan.
Pengertian Partisipasi (2)
• Keterlibatan masyarakat adalah keterlibatan yang
mengarah kepada tumbuhnya kemampuan mereka
untuk lebih berdaya menghadapi berbagai tantangan
hidup tanpa harus bergantung kepada orang lain.
Ketika masyarakat semakin kuat, peran orang luar
semakin dikurangi  Pendekatan partisipatif disebut
juga pendekatan pemberdayaan masyarakat.
Ciri - Ciri Kegiatan Partisipatif (1)
1. Ide atau gagasan kegiatan program dilakukan oleh
masyarakat sendiri. Jika masyarakat belum mampu, orang
luar “mendorong” masyarakat untuk mencoba melalui
kegiatan penjajakan kebutuhan bersama masyarakat.

2. Identifikasi kebutuhan, perencanaan kegiatan, pelaksanaan


dan penilaian kegiatan (monev) dilakukan oleh masyarakat
sendiri didampingi oleh orang luar sampai masyarakat
semakin kuat kemampuannya.

3. Kepemimpinan dan pembagian tugas dilaksanakan dengan


cara musyawarah, saling menghargai, dan disepakati
bersama, sesuai potensi dan kemampuan yang bisa
disumbangkan oleh masing-masing pihak.
Ciri - Ciri Kegiatan Partisipatif
4. Penerima manfaat hasil program adalah
masyarakat sendiri tanpa membeda-bedakan
kelompok, golongan, jenis kelamin, agama, dsb.

5. Peduli terhadap kelompok yang paling


membutuhkan dan miskin,

6. Tidak hanya melibatkan kelompok elit


masyarakat, melainkan juga kelompok yang
paling lemah, kelompok minoritas dan
kelompok perempuan.
Tingkatan Partisipasi

MASYARAKAT HANYA MENERIMA INFORMASI;


Keterlibatan masyarakat hanya sampai diberi informasi
(misalnya melalui pengumuman) dan bagaimana informasi
itu diberikan ditentukan oleh si pemberi informasi (pihak
tertentu)
Tingkatan Partisipasi

MASYARAKAT MULAI DIAJAK UNTUK BERUNDING;


Pada level ini, sudah ada komunikasi 2 arah, karena masyarakat
sudah mulai diajak untuk diskusi atau berunding. Dalam tahap ini
meskipun sudah dilibatkan dalam suatu perundingan, pembuat
keputusan adalah orang luar atau orang-orang tertentu
Tingkatan Partisipasi

MEMBUAT KEPUTUSAN SECARA BERSAMA-SAMA antara


masyarakat dan pihak luar. Pada tahapan ini masyarakat
dilibatkan dalam memutuskan sebuah kegiatan/program,
namun dalam pelaksanaan, evaluasi, monitoring dan
pengembangan masih dilakukan oleh pihak luar
Tingkatan Partisipasi

MASYARAKAT MENDAPATKAN WEWENANG ATAS


KONTROL SUMBER DAYA DAN KEPUTUSAN
Pada tahapan ini masyarakat dilibatkan secara keseluruhan,
yaitu mulai dari melakukan perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi sampai pada tahap
replikasi/pengembangan
Tangga Partisipasi Menentukan
aturan

Membuat
keputusan Kontrol dan
rasa memiliki
Mempengaruhi
keputusan

Mendengar Membuat keputusan

Berbicara
Berpartisipasi aktif
Menghadiri
rapat/
pertemuan

Diizinkan untuk Partisipasi semu (Token


bergabung participation)

Anda mungkin juga menyukai