(KAK)
KEGIATAN
PROGRAM KESEHATAN LANSIA DI LUAR GEDUNG
PUSKESMAS BARABARAYA
TAHUN 2019
0
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
PUSKESMAS BARA-BARAYA
Jl. Abu Bakar Lambogo No 143, TLP (0411) 439469, Email : pkm.barabaraya@yahoo.com
MAKASSAR
A. PENDAHULUAN
Menurut sensus tahun 2010 jumlah lansia adalah 18,1 juta jiwa. Berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar tahun 2007, lansia dengan kondisi sehat di Indonesia tidak sampai 2 persen
dari total populasi lansia. Kebanyakan lansia menderita penyakit sendi, hipertensi, katarak,
stroke, jantung, gangguan mental emosional, dan diabetes.
Dari 7 miliar penduduk dunia, 1 miliar diantaranya adalah penduduk lanjut usia
(lansia). Indonesia sendiri memiliki 24 juta jiwa lansia, yang paling banyak tersebar di 5
provinsi yaitu Yogyakarta, Jawa timur, Jawa tengah, Bali, dan Jawa barat.(Data Badan Pusat
Statistik ),
Pembinaan kesehatan lansia merupakan salah satu kegiatan yang harus terus
digalakkan untuk mewujudkan lansia sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi kehidupan
keluarga dan masyarakat sekitarnya. Hal ini merupakan suatu upaya menghadapi
peningkatan status dan derajat kesehatan rakyat Indonesia yang memberikan dampak pada
meningkatnya usia harapan hidup bangsa.
B. LATAR BELAKANG
1
bahwa kemandirian aktivitas sehari-hari dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, status
perkawinan, serta kondisi kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, faktor yang masih dapat
dimodifikasi atau dikontrol adalah kondisi kesehatan. Secara umum, semakin menua
seseorang, kondisi kesehatan juga akan mengalami penurunan. Berdasarkan hasil Riskesdas
(2018) diketahui bahwa prevalensi penyakit yang sering diderita lansia adalah hipertensi,
penyakit radang sendi, ginjal kronis, stroke, jantung dan diabetes melitus. Di Posyandu
Lansia Puskesmas Barabaraya penyakit paling banyak yang diderita lansia adalah hipertensi
yaitu sebesar 54%. Berdasarkan Riskesdas (2013) terdapat sebesar 26,5% penduduk
Indonesia yang mengalami penyakit hipertensi sedangkan pada kelompok umur ≥60
terdapat sebesar 57,6% penduduk yang berusia lebih dari 60 tahun mengalami hipertensi.
Kondisi kesehatan seorang lansia selain dipengaruhi oleh penyakit juga secara tidak langsung
dipengaruhi oleh hal lain seperti status gizi. Masalah gizi pada lansia perlu menjadi perhatian
khusus karena mempengaruhi status kesehatan dan mortalitas. Gizi kurang maupun gizi
lebih pada masa dewasa akan memperburuk kondisi fungsional dan kesehatan fisik
(McNaughton, 2012). Status gizi buruk atau kurang akan menyebabkan lansia sulit dalam
melakukan aktivitas sehari-hari (Setiani, 2011).
Wujud dari usaha pemerintah ini adalah dicanangkannya pelayanan bagi lansia
melalui beberapa jenjang yaitu pelayanan kesehatan ditingkat masyarakat adalah Posyandu
Lansia. Pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan tingkat
lanjutan adalah Rumah Sakit. Dengan demikian, posyandu lansia sangat kita perlukan,
dimana posyandu lansia ini dapat membantu lansia sesuai dengan kebutuhannya dan pada
lingkungan yang tepat, sehingga para lansia tidak merasa lagi terabaikan didalam
masyarakat.
2
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Meningkatkan status kesehatan dan kualitas kehidupan lansia agar dapat menikmati masa
tua yang sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi diri, kehidupan keluarga dan
masyarakat sesuai dengan lingkungannya.
2. Tujuan Khusus
a. Menjaga dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran lansia baik secara psikis maupun
fisik.
b. Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya.
3
Pemeriksaan gula darah sebagai deteksi awal adanya penyakit gula
(diabetes mellitus)
Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai
deteksi awal adanya penyakit ginjal.
Pemeriksaan kolesterol darah
Pemeriksaan asam urat darah
f) Pelaksanaa rujukan ke Puskesmas bila mana ada keluhan dan atau ditemukan
kelainan pada pemeriksaan.
g) Penyuluhan bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelompok dalam rangka
kunjungan rumah dan konseling kesehatan yang dihadapi oleh individu dan atau
kelompok usia lanjut.
h) Penyuluhan PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
Penyuluhan sebagai contoh menu makanan dengan memperhatikan aspek
kesehatan dan gizi usia lanjut serta menggunakan bahan makanan yang berasal
dari daerah tersebut.
i) Kegiatan olah raga dilakukan antara lain senam usia lanjut dan gerak jalan santai
untuk meningkatkan kebugaran.
j) Selain yang diatas, di Lorong Peduli Lansia juga Lansia untuk digerakkan dalam
bimbingan kerohanian dan ekonomi produktif, yaitu mengajarkan keterampilan
tangan untuk para lansia.
2. Perawatan Lansia di Rumah (Home Care)
Rincian kegiatan dalam proses asuhan keperawatan lansia di rumah, sebagai berikut:
a) Pengkajian
b) Merumuskan masalah/diagnosis keperawatan
c) Menentukan tindakan/intervensi keperawatan
d) Menetapkan tujuan pelayanan keperawatan keluarga dengan lansia di ruman
e) Menentukan strategi intervensi keperawatan lanjut usia di rumah.
3. Pembinaan Kader Lansia
Karena pelayanan lansia berbeda dengan pasien lain, maka para kader harus dilatih dan
dibina tentang mengenal kondisi para lansia serta cara menskrining kesehatan mental
dan fisik lansia secara dini.
F. SASARAN
Sasaran posyandu lansia adalah perawat kelurahan yaitu 6 kelurahan yang mana
terdiri dari 25 pos posyandu Lansia yaitu Kelurahan Barabaraya ( 4 pos ), kelurahan
Barabaraya Selatan (5 Pos ), Barabaraya Timur ( 4 Pos ), Barabaraya Utara ( 4 Pos ) Lariang
Bangi ( 4 Pos ), Barana ( 4 Pos ). Secara geografis terdiri atas lahan pemukiman 80%,
sisanya merupakan lahan kosong dan fasilitas umum.
Mengetahui
Kepala Puskesmas Barabaraya Penanggung Jawab Program