Anda di halaman 1dari 6

PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA

Laelasari
Unswagati, Jalan Perjuangan No. 01, Cirebon;
Email: lala.mathunswagati@gmail.com

Abstrak
Authentic assessment or direct assessment is important in the learning process activities that have
been implemented. The design of an authentic assessment instrument can know the competencies
achieved at the time of the KBM activities. Authentic assessment is a form of assessment that can
describe actual learning outcomes, can use various techniques, including through project appraisal,
or student activities, portfolio use, journal, demonstration, written reports, checklists and observation
instructions. Through an authentic assessment of a teacher can know the level of success and
achievement of students in receiving learning material in real or factual. The authentic assessment
gives students the opportunity to show what they have mastered and learned. The seven basic skills
that need to be assessed on authentic assessment include, visual-spatial, bodily-kinesthetic, musical-
rhythmical, interpersonal, logical mathematical, verbal, and linguistic. The development of authentic
assessment includes four ways, 1). standard setting; 2). authentic task determination; 3). making
criteria, and 4). making a rubric.

Keywords: authentic assessment, mathematical learning

A. PENDAHULUAN pula menjawab pertanyaan seberapa


baikkah atau berhasilkah hasil belajar
Istilah penilaian memiliki makna yang peserta didik. Ketercapaian kompetensi dari
lebih luas daripada istilah pengukuran. peserta didik dapat ditunjukkan dari proses
Pengukuran merupakan suatu langkah atau penilaian. Suherman dan Sukjaya (1991)
tindakan digunakan pada saat kegiatan memaparkan penilaian merupakan suatu
pelaksanaan evaluasi. Untuk sebuah pernyataan yang didasarkan dari sejumlah
penilaian tidak harus didahului dengan cara fakta yang diperoleh yang berguna untuk
melakukan suatu pengukuran. Pada saat menjelaskan karakteristik dari seseorang
kegiatan pembelajaran matematika atau sesuatu.
penilaian merupakan hal penting yang harus Penilaian merupakan suatu kegiatan
dilakukan oleh seorang guru. Penilaian bisa untuk memberikan gambaran berbagai
dilakukan pada saat sebelum kegiatan informasi secara berkesinambungan dan
pembelajaran dimulai, ketika pembelajaran menyeluruh yang berkaitan dengan aspek
sedang berlangsung, dan di akhir kegiatan kognitif, afektif dan psikomotorik tentang
pembelajaran. proses, serta hasil yang telah dicapai siswa.
Penilaian dilakukan untuk mengetahui Penilaian berfokus pada peserta didik
beberapa hal, diantaranya saja yaitu sebagai subjek kegiatan belajar dan tidak
mendapatkan informasi tentang sedikit pun menyinggung komponen-
kemampuan hasil belajar siswa atau komponen pembelajaran lainnya. Penilaian
informasi ketercapaian peserta didik. Hasil dapat diartikan sebagai suatu proses
penilaian tersebut dapat menjadikan bahan kegiatan yang sistematis dan
acuan balikan atau feedback bagi guru berkesinambungan dalam rangka
sebagai bahan refleksi dari kegiatan mengumpulkan informasi mengenai proses
pembelajaran yang sudah dilakukan atau dan hasil belajar peserta didik dalam rangka
sebagai bahan masukan pembelajaran penentuan nilai yang akan diberikan
berikutnya. Kegiatan penilaian ini dapat berdasarkan kriteria dan pertimbangan-

SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.2, Agustus 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 99
pertimbangan tertentu. Penilaian yang dilakukan melalui berbagai teknik atau
dilakukan secara bermakna, menyeluruh, strategi, di mana siswa mampu
berkesinambungan dan berlandaskan pada menyampaikan kembali, melakukan
Kurikulum 2013 dengan dasar membuktikan, menunjukkan secara tepat,
Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 sebagai cerminan bahwa tujuan
tentang Standar Penilaian Pendidikan, yaitu pembelajaran sudah tercapai.
penilaian autentik. Pada kegiatan Dari paparan di atas penilaian
pembelajaran matematika penilaian secara autentik diuraikan sebagai penilaian dari
autentik dapat memberikan informasi yang perkembangan sisa, karena berpusat pada
banyak dari pencapaian hasil belajar siswa perkembangan kemampuan dari belajar
secara terperinci. siswa, untuk belajar bagaimana belajar
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan tentang subjek. Asesmen autentik harus
dalam artikel ini adalah untuk dapat menguraikan dari gambaran sikap,
mendiskusikan penilaian autentik (authentic keterampilan, dan pengetahuan baik yang
assesment) dalam pembelajaran sudah maupun belum dimiliki oleh peserta
matematika. didik, bagaimana mereka mampu
mengaplikasikan pengetahuannya, dalam
menyelesaikan pemecahaan masalahan
B. PENILAIAN AUTHENTIK matematis atau kehidupan sehari-hari. Atas
Pengertian Penilaian Autentik dasar itu, guru dapat melihat dan
Penilaian menurut Linch (1996), menganalisis kira-kira materi apa saja yang
merupakan usaha yang dilakukan secara sudah layak untuk dilanjutkan dan untuk
sistematis dengan tujuan untuk materi apa pula kegiatan remidial harus
mengumpulkan informasi dari berbagai dilakukan.
sumber untuk membuat suatu Karakter penilaian pada kegiatan
pertimbangan dan keputusan. Sedangkan penilaian autentik tidak hanya berorientasi
Brown (2004) berpendapat bahwa penilaian pada karakteristik yang dimunculkan siswa,
sebagai proses kegiatan pengumpulan tetapi mencakup karakteristik metode
kemudian dilakukan pengolahan informasi pembelajaran, kurikulum yang sedang
yang digunakan untuk mengukur digunakan, fasilitas dan administrasi
pencapaian hasil dari belajar peserta didik. sekolah. Para siswa tidak hanya
Penilaian autentik (authentic mengerjakan atau melakukan kegiatan
assesment) menurut (Pusat Kurikulum, sesuai dengan instruksi guru, tetapi dapat
2009) merupakan proses serangkaian pula menunjukkan perilaku tertentu yang
kegiatan pengumpulan data , pelaporan diinginkan sesuai rumusan tujuan
informasi yang menjelaskan perolehan hasil pembelajaran, tetapi mampu mengerjakan
belajar siswa dengan menerapkan prinsip- sesuatu yang terkait dengan aplikasi pada
prinsip penilaian, pelaksanaan konteks kehidupan nyata. Penilaian autentik
berkelanjutan, bukti-bukti yang nyata atau tidak hanya terkait dengan produk atau
autentik, akurat, dan konsisten sebagai hasil suatu proses kegiatan pembelajaran,
akuntabilitas publik. Nurhadi (Hendriana tetapi mencakup pada semua proses
dan Utari, 2014) memaparkan penilaian kegiatan belajar mengajar.
autentik merupakan kegiatan penilaian dari
hasil pencapaian kinerja siswa yang

Tabel. 1. Perbedaan Penilaian Autentik dan Tradisional


No Penilaian Tradisional Penilaian Autentik
1 Memilih respon (selected response) Mengerjakan tugas

100 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.2, Agustus 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
2 Dibuat-buat (contrived) atau simulasi Dunia nyata (real life)
3 Mengingat/mengenali Kontruksi/penerapan
4 Guru mengkontruksi Siswa mengkontruksi
5 Bukti tidak langsung Bukti langsung
Mulerr (Hendriana, 2014)

Prinsip dan Tujuan Penilaian Autentik. 4. Memberikan gambaran


Prinsip yang digunakan dalam dariketerampilan analitis siswa,siswa
penilaian autentik (Hendriana dan mampu untuk mempelajari suatu topik,
Soemarmo, 2014) meliputi beberapa hal,
diantaranya sebagai berikut: kreativitas, kolaborasi antara menulis
1. Mengidentifiksi apa yang telah dan ekspresi lisan (verbal).
diketahui dan dipahami oleh siswa. 5. Siswa diharapkan mampu menunjukkan
2. Menggali kembali kemampuan siswa pengetahuan, keterampilan atau
dalam berpikir matematis. kompetensi yang sudah diperoleh.
3. Harus bersifat praktis. 6. Merencanaan penilaian siswa sesuai
dengan tujuan kemampuan yang akan
4. Proses penilaian tidak dapat
dicapai yang didasarkan pada prinsip-
terpisahkan dari proses pembelajaran.
prinsip penilaian.
5. Penilain harus mendeskripsikan
7. Melaksanaan penilaian siswa secara
masalah nyata.
profesional, memiliki sifat keterbuka,
6. Penilaian harus menggunakan berbagai
edukatif, efektif, efisien, dan sesuai
ukuran, metode dan kriteria yang sesuai
dengan konteks sosial serta budaya
dengan ciri khas dan esensi pengalaman
masyarakat sekitar.
belajar siswa.
8. Melaporan hasil penilaian peserta didik
7. Penilaian harus bersifat holistik yang
secara objektif, akuntabel, dan
mencakup semua aspek dari tujuan
informatif
pembelajaran, baik kognitif, afektif,
Pada pelaksanakan kegiatan
maupun psikomotorik. pembelajaran secara autentik, seorang guru
Penilaian autentik tidak dapat harus memenuhi kriteria yaitu sebagai
dipergunakan untuk membuat peringkat berikut,
pada penilaian tradisional, akan tetapi 1. Mengetahui bagaimana cara menilai,
memiliki tujuan sebagai berikut: klebihan dan kekurangan siswa serta
1. Untuk mengevaluasi kemampuan siswa mampu mendesain pembelajaran sesuai
secara keseluruhan materi dan karakteristik siswa.
2. Untuk mengidentifikasi kelebihan dan 2. Mengetahui teknik membimbing siswa
kekurangan yang dimiliki oleh siswa untuk mengembangkan dan
selama proses kegiatan pembelajaran. meningkatkan pengetahuan siswa
3. Mendorong siswa untuk belajar sebelumnya melalui pertanyaan yang
bagaimana menerapkan keterampilan berupa stimulus dan menyediakan
yang mereka miliki ke dalam tugas- sumberdaya bagi siswa dalam rangka
tugas dari guru mengaplikasikannya mengkontruksi pengetahuan.
dalam aktivitas atau kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari.

SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.2, Agustus 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 101
3. Melakukan proses pendampingan pada siswa perlu adanya menilai tingkat
saat kegiatan pembelajaran, melihat ketepatan dan kelengkapan aspek kinerja,
informasi kemajuan pemahaman siswa. memberikan kemampuan-kemampuan
khusus yang diperlukan oleh siswa untuk
4. Menjadi kreatif tentang bagaimana menyelesaikan tugas. Fokus utama pada
proses belajar peserta didik dapat indikator penting yang akan dinilai.
diperluas dengan menimba pengalaman Memperhatikan urutan dan sistematika dari
dari luar lingkungan sekolah. kemampuan atau keterampilan siswa yang
Data hasil penilain autentik dapat akan diobservasi.
digunakan untuk berbagai kebutuhan Pengamatan atas kinerja siswa perlu
seperti seperti menentukan kelayakan dilakukan dalam berbagai hal untuk
pelaksanaan dari kurikulum dan menentukan tahapan pada pencapaian
pembelajaran. Data dapat dianalisis dengan kemampuan siswa pada indikator khusus.
metode kualitatif, maupun kuantitatif. Penilaian keterampilan verbal siswa, dari
Analisis kualitatif dijelaskan secara narasi aspek keterampilan presentasi, guru dapat
atau deskripsi berdasarkan pada hasil melihat pada saat kegiatan berdiskusi,
capaian belajar siswa, misalnya, mengenai memaparkan, menjelaskan, dan wawancara.
kelebihan dan kekurangan, motivasi, Hasil pengamatan ini diperoleh keutuhan
keberanian berpendapat, yang merupakan mengenai keterampilan verbal dimaksud.
gambaran dari kemampuan afektif siswa. Instrumen, seperti penilaian sikap,
Analisis kuantitatif menerapkan rubrik skor observasi perilaku, pertanyaan langsung,
atau daftar cek (checklist) untuk menilai atau pertanyaan pribadi digunakan untuk
tanggapan siswa terhadap kriteria dari mengamati kinerja siswa.
empat atau lebih tingkat kemahiran Penilaian diri (self assessment)
(misalnya: sangat mahir, mahir, sebagian merupakan salah satu penilaian kinerja.
mahir, dan tidak mahir). Selain daftar cek, Siswa menilai dirinya sendiri berkaitan
analisis kuantitatf dapat menentukan dengan status, tahapan mencapai suatu
kemampuan siswa dari perolehan hasil tes kompetensi yang dipelajari. Cara penilaian
yang berupa nilai (angka) baik secara seperti ini untuk mengukur beberapa
normatif maupun patokan (PAN atau PAP). kompetensi, yaitu (a) penilaian ranah sikap,
(b) penilaian ranah keterampilan, dan (c)
Jenis Penilaian Autentik penilaian ranah pengetahuan.
Menurut (Hendriana dan Soemarmo, Teknik penilaian ini dapat
2014), beberapa jenis asesmen autentik memberikan manfaat positif bagi siswa,
disajikan berikut ini. diantaranya dapat menumbuhkan rasa
1. Penilaian Berbasis Kinerja Asesmen percaya diri, menyadari kelebihan dan
kekurangan dirinya, mendorong,
autentik.
membiasakan, dan melatih siswa
Cara penilaian berbasis kinerja adalah berperilaku jujur, menumbuhkan semangat
(a) daftar cek (checklist), untuk mengetahui untuk maju secara personal, sehingga dapat
indicator yang muncul dalam suatu bersaing secara sehat dengan siswa yang
peristiwa, (b) Catatan anekdot, catatan lain.
deskripsi guru selama kegiatan
pembelajaran, (c) Skala penilaian (rating C. KESIMPULAN
scale), dan (d) memori atau ingatan
(memory approach). Guru mengamati Penilaian merupakan salah hal yang
ssiswa pada saat keegiatan beajar baik di tidak dapat dipisahkan dalam menentukan
kelas atau di luar kelas. keberhasilan proses dan hasil belajar
Untuk menunjukkan kinerja yang terutama pelajaran matematika, bukan
nyata beberapa jenis kompetensi tertentu hanya sebagai alat yang digunakan untuk

102 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.2, Agustus 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
menilai hasil belajar. Kegiatan penilaian
memberikan gambaran dan informasi pada
guru dalam rangka peningkatan kualitas
mengajar dan membantu siswa mencapai
perkembangan serta kemajuan belajarnya
secara optimal. Kemajuan belajar siswa
merupakan salah satu indikator
keberhasilan guru mengajar. Penilaian
autentik harus mendeskripsikan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan siswa
berdasarkan dari pengalaman belajar
mereka, bagaimana mereka
mengaplikasikan pengetahuannya.

DAFTAR PUSTAKA

Brown, D. H. (2004). Language Assesment,


Prnciple and Classroom Practise. San
Fransisco: Longman.
Lynch, B. K. (1996). Language Program
Evaluation. Cambridge University
Press.
Hendriana, H dan Soemarmo, U. (2014).
Penilaian Pembelajaran Matematika.
Aditama: Bandung.
Majid, A dan Firdaus, A. S. (2014).
Penilaian Autentik Proses dan Hasil
Belajar.Interes Media: Badung.
Suherman, E dan Kusumah, SK. (1990).
Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan
Evaluasi Pendidikan Matematika.
Wijayakusumah: Bandung.

SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.2, Agustus 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 103
104 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.2, Agustus 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai