Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MAKNA KEHIDUPAN

Etik UMB

Abstract
Fakultas Program Studi Kompetensi
NIM Disusun Oleh
41318310045 Riantono
Fakultas Teknik Mesin
Teknik
Dalam Perkuliahan ini, anda akan Mahasiswa mampu menjelaskan alasan
mempelajari mengapa manusia mengapa Tuhan menciptakan manusi

2019 Etik UMB


1 Riantono
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang ”MAKNA DAN TUJUAN HIDUP
MANUSIA” ini. Salam dan salawat penulis kirimkan kepada junjungan kita tercinta Rasulullah
Muhammad SAW, keluarga, para sahabatnya serta seluruh kaum muslimin yang tetap teguh dalam
ajaran beliau.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh kedangkalan
dalam memahami teori, keterbatasan keahlian penulis.Semoga segala kritik dan saran yang telah
diberikan kepada kami dapat bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfat bagi kita semua, khususnya bagi penulis sendiri.

Bekasi, 10 April 2019

Riantono
DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................4
C. TUJUAN...............................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................5
MAKNA HIDUP MANUSIA..........................................................................................................5
A. Sederhana dalam tujuan hidup dan keperluan hidup di dunia..............................................5
B. Mencari bekal untuk akhirat kelak.......................................................................................5

BAB III............................................................................................................................................7
TUJUAN HIDUP MANUSIA.........................................................................................................7
A. Beribadah kepada Allah........................................................................................................7
B. Berbuat baik selama hidup di dunia......................................................................................7
C. BerAkhlak mulia selama hidup di dunia..............................................................................8
D. Bekerja dan berjihad selama di dunia...................................................................................8

BAB IV..........................................................................................................................................10
KESIMPULAN..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini manusia banyak yang tidak menyadari tujuan dan makna kehidupan yang
sebenarnya tercantum dalam Alquran dan Hadits, banyak dari mereka yang melupakan karena
terlena oleh kehidupan dunia yang fana dan semu alias hanya sementara.

Dan dalam makalah ini kita akan membahas makna dan tujuan hidup manusia dan
diharapkan agar kita semua umat manusia sadar dan kembali ke jalan Allah yang terang
benderang tanpa kegelapan sedikitpun.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana makna hidup manusia sebenarnya?


2. Bagaimana tujuan hidup manusia sebenarnya?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui makna hidup manusia yang sebenarnya dalam Islam.


2. Untuk mengetahui tujuan hidup manusia yang sebenarnya dalam Islam.
BAB II

MAKNA HIDUP MANUSIA

A. Sederhana dalam tujuan hidup dan keperluan hidup di dunia.

Dapat makan dua kali sehari,pakaian dua kali ganti sehari, rumah yang cukup untuk
berteduh dan berlindung dikala terik matahari yang menyengat atau dikala air hujan menerpa. Kita
sudah dapat hidup dengan normal namun nafsu lah yang membuat kita meminta lebih dari itu.
Sehingga dalam proses pencarian hartanya manusia lupa akan konsep kesederhanaan diri.
Maka dari itu dapat disimpulkan manusia yang jauh dari kesenangan hati ialah manusia
yang bergelimang harta mereka lebih banyak was was dan lebih jauh dari ketentraman hati. Dan
saying sekali nafsu tidak bisa berhenti ataupun dihilangkan. Yang kita bisa lakukan hanyalah
menahan nafsu itu atau dengan kata lain “mengendalikan” dan selalu bersyukur agar hidup tak
berkekurangan harta. Karena sesungguh nya mengeluh merupakan akhlak yang buruk karena
mengeluh adalah bentuk dari rasa yang tidak bersyukur alias ingin slalu lebih. Dan akhirnya
melupakan tujuan hidup manusia itu sendiri yaitu hanya untuk berserah diri beribadah kepada
Allah sampai maut kan menjemput memisahkan raga dan jiwa kita ini.
B. Mencari bekal untuk akhirat kelak

Sesungguhnya manusia hidup di dunia sejatinya hanya sementara, namun banyak segelintir
manusia melupakan bahwa hidup di dunia tak selamanya abadi. Dan kita sebagai manusia memiliki
umur sendiri sendiri yang telah ditiupkan malaikat kala kita masih dalam kandungan ibu kita.
Banyak dari kita terlena akan kehidupan dunia yang fana dan hanya sesaat. Nikmat dunia yang
selalu kita cari tak akan selamanya kita nikmati. hanya akhirat tempat sejati tempat abadi bagi kita
semua tentunya umat islam.
Mereka yang telah terlena terus menerus menggeluti dunia nya sendiri. Dan selalu focus
terhadap dunia nya tanpa mereka sadari mereka telah jauh dari makna hidup manusia itu sendiri
sebagai makhluk Allah yang ditugaskan untuk selalu menyembah beliau kapanpun dimanapun.
Mereka yang sudah terlanjur mencintai dunia akan melupakan bahwa aka nada kehidupan setelah
kematian terjadi. Mereka dengan santai memikirkan masa depan yang panjang setelah kematian.
Mereka seakan tak peduli yang di dalam pikirannya hanyalah harta tahta dan wanita sebagai
kebahagiaan hidup.
Tak jarang contoh kecil ketika adzan berkumandang manusia masih sibuk dengan urusan
dunia nya sendiri sendiri. Seakaan hingar binger dunia mem pause diri mereka hingga mereka
merasa enggan dan malas bahkan melupakan kewajiban beribadah itu sendiri.
Sungguh mengerikan rasanya manusia dewasa ini diracuni oleh teknologi yang dapat
menyebabkan kehancuran contohnya dalam segi komunikasi kita jarang bertegur sapa ketika
bertemu langsung karena sudah ada blackberry messenger. Bahkan ketika ada saudara kita sakit
budaya menjenguk pun seakan hilang diganti dengan penulisan “Get Well Soon” dalam facebook.
Kodrat manusia sebagai makhluk social seakan-akan berubah menjadi manusia Individualistis dan
juga konsumerisme juga membuat manusia lupa diri dalam mencari harta tak peduli halal ataupun
haram semuanya sama saja menurut mereka. Mereka hanya ingin mendapat yang tercepat tak
peduli dalam hukum islam itu halal ataupun haram.
Semua itu kembali pada diri kita masing masing apakah sudah merenungi bahwa hidup
hanyalah sementara, dan waktu semakin berputar kedepan, semakin berkurang umur kita yang
harus kita renungi dan tangisi bukan untuk dirayakan dengan foya foya setiap pertambahan umur
kita. Merenungi bahwa sejatinya hidup ini semantara dan marilah kita intropeksi diri dan berubah
kejalan Allah karena jalan Allah sejatinya jalan yang terbaik dan sungguh terbaik dan merupakan
jalan menuju kebahagiaan yang kelak aabadi kekal dan selamanya.
BAB III

TUJUAN HIDUP MANUSIA

A. Beribadah kepada Allah

Manusia diciptakan ke dunia hanya lah untuk menyembah kepada Allah semata, meyakini
bahwa Allah itu ada dan dekat sedekat urat nadi kita. Tujuan hidup manusia ini dijelaskan dalam
surah Azd-Zdaariyaat ayat 56 dan 57 yaitu : “Dan Aku (Allah) tidak menciptakan Jin dan manusia
kecuali untuk beribadat menyembah-Ku”. “Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka,
dan Aku tidak menghendaki agar mereka member Aku makan”.
Agar manusia beribadah menyembah Allah-lah tujuan sebenarnya diciptakan manusia,
memanjangkan umur manusia. Dan untuk ibadah itulah Allah menciptakan alam semesta dan
isinya untuk memenuhi keperluan hidup manusia, agar mereka dapat hidup lama, agar mereka
percaya, meyakini, memuja muji dan beribadah kepada Allah sebagai tujuan utama manusia dalam
kehidupan di dunia.

B. Berbuat baik selama hidup di dunia

Manusia satu satunya makhluk Allah yang terbaik kontruksi jasmani dan rohani nya. Dan
kita manusia adalah satu satunya makhluk yang dimuliakan oleh Allah Pencipta sebagai tersebut
dalam surah Al-Isra’ ayat 70.
Ditegaskan Allah terbaik kontruksi jasmani dan rohani nya karena hanya kita manusia yang
dilengkapi dengan akal oleh Allah, sumber pemikiran dan ingatan. Setiap kejadian dan peristiwa
yang terjadi di alam pasti menimbulkan keinginan pada manusia untuk mengetahui sebab dan
akibatnya, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.

Allah pencipta alam semesta yang melengkapi manusia dengan akal dan nafsu yang dapat
dipergunakan manusia untuk mengetahui rahasia dan kekuatan dari berbagai alam benda, baik
benda padat, cair atau gas, sehingga dapat menghasilkan penemuan yang berguna bagi
kelangsungan hidup umat manusia dalam kata lain berbuat baik melalui penemuan atau penciptaan
benda yang dapat membantu kelangsungan hidup umat manusia, memperingan beban hidup umat
manusia itu sendiri.

Manusia harus beriman beribadah dan berbuat baik. Demikianlah berulang ulang
difirmankan Allah dalam kitab kitab suci yang disampaikan oleh para Nabi dan Rasul-Nya. Firman
Allah agar manusia beriman terdapat berulang ulang dalam setiap halaman kitab suci Al-quran,
ratusan kali. Sedang agar manusia beramal shalih berbuat baik terdapat 67 kali. Manusia boleh
hidup kaya atau melarat tetapi baik kaya maupun melarat manusia harus beriman, beribadah dan
berbuat kebaikan selama hidup di dunia. Selama nafas masih berhembus sebagai manusia kita
harus slalu ingat akan Allah dan slalu berbuat kebaikan kepada siapapun.
C. Berakhlak mulia selama hidup di dunia.

Akhlak mulia merupakan sifat yang harus dimiliki manusia dalam hidup di dunia. Hal itu
sering dijelaskan dalam hadits Nabi dan Rasul yang menyatakan bahwa setiap tindakan kita semata
mata hanya untuk mencari ridho Allah semata,dan semata mata hanya untuk membuat sodara
mukmin kita bahagia. Dan beberata sifat yang sangat dipuji oleh Allah dan Rasul-Nya diantaranya
sifat rendah hati, tidak sombong, memperlihatkan muka yang berseri, slalu menebar senyum salam
sapa terhadap siapa saja. Jangan memperlihatkan muka yang merengut apalagi terhadap orang yang
dating minta pertolongan. Kalau tidak sanggup menolong, cukup dihadapi dengan muka berseri
(basyasyatul wajh) sembari meminta maaf dengan tulus.
Sangatlah dipuji allah orang orang yang suka menolong manusia lain yang membutuhkan
pertolongan. Pertolongan dengan benda, tenaga atau nasehat (pikiran). Tersebut dalam sebuah
hadis menceritakan seorang laki-laki dalam perjalanan ditimpa perasaan haus. Bertemu dengan
sebuah sumur yang dalam, ia turun lalu minum. Setelah keluar dari sumur ia melihat seekor anjing
yang menjulurkan lidahnya menjilat jilat mencari air karna kehausan. Laki-laki itu berkata dalam
hati nya: “Rupanya anjing ini mengalami derita kehausan seperti yang saya derita”. Lalu ia masuk
kembali ke dalam sumur yang dalam itu, lalu membuka sepatunya mengisinya dengan air, lalu
memegang sepatu itu dengan giginya, lalu naik dan menyerahkan air itu kepada anjing, sehingga
anjing itu kuat berdiri dan berjalan kembali. Allah melihat kejadian itu dan bersyukur kepada laki
laki itu dan mengampuni segala dosa nya.
Hanya member minum seekor anjing yang sangat dahaga dapat menghapus segala dosa,
apalagi member minum dan makan kepada manusia yang dahaga dan lapar.

D. Bekerja dan berjihad selama di dunia.

Selama di dunia manusia membutuhkan ribuan kebutuhan dan keperluan hidup. Untuk
mendapatkan segala yang dibutuhkan itu manusia harus bekerja dengan mempergunakan
tenaga,akal pikiran,dan ilmu pengetahuan.
Karena ketrampilan yang berbeda beda, maka ada manusia yang mendapatkan
kebutuhannya dengan sangat simple dan sederhana,sehingga hidupnya melarat. Bahkan serba
kekurangan. Tetapi ada pula yang mendapatkan berlimpah ruah banyak dan tinggal dalam
lingkungan yang sangat mewah.
Sebagai manusia kita perlu bekerja dan berjihad karena bekerja merupakan kegiatan
menyambung hidup alias mencari makan dan minum dan tempat tinggal sementara di dunia ini
sambil melakukan jihad dan kebaikan dan beribadah kepada Allah SWT. Dunia ini tak ubahnya
sebagai ladang yang harus kita Tanami dengan baik. Dan kita akan menuai hasilnya nanti di
Akherat kelak.
Mencari kekayaan dalam Islam sangat diperbolehkan asalkan harta tersebut diperoleh
dalam jalan yang halal. Namun kembali lagi sifat manusia sebagai makhluk yang lemah di hadapan
Allah harus ditonjolkan karena banyak sekali dampak manusia yang bergelimang harta lupa akan
Dia yang maha segalaNya. Dan sifat rendah hati tentu harus dijunjung tinggi. Karena kesombongan
itu lah yang kelak menghancurkan segala nya,
BAB IV

KESIMPULAN

Kita sebagai manusia dalam hidup di dunia ini harus menyederhanakan tujuan dan
keperluan hidup kita agar kita tetap bersyukur akan segala pemberian nya. Dan tujuan sejatinya
hidup di dunia ini hanyalah untuk mencari bekal untuk Akhirat kelak di akhir zaman.

Sementara itu ketika kita hidup di dunia kita harus berbuat baik kepada Allah dan kepada
sesame manusia tentunya, kita harus pula mempunyai akhlak yang baik yang harus kita terapkan
dalam setiap perbuatan dan ucapan kita sehari hari, kita harus pula bekerja sebagai upaya
memenuhi kebutuhan sehari hari dalam melangsungkan hidup di dunia dan tak lupa pula kita harus
mengingat bahwa setiap umat muslim ada pejuang yang harus memperjuangkan agama Islam
dalam hidupnya dalam kata lain Jihad adalah bentuk loyalitas kita terhadap agama Islam yang kita
anut sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

ARIFIN, H. B. (1992). HIDUP SEBELUM MATI. JAKARTA: CV. KINTA.

HAMKA. (1984). FALSAFAH HIDUP. JAKARTA: PT. PUSTAKA PANJIMAS.

Anda mungkin juga menyukai