Anda di halaman 1dari 2

Kajian Teori

Sosiolinguistik bahasa tidak hanya dilihat sebagai gejala individual, tetapi merupakan
gejala sosial. Sebagai gejala sosial, banyak faktor yang mempengaruhi nonlinguistiknya
seperti, statu sosial, pendidikan, jenis kelamin, umur, tingkat ekonomi, dan lain-lain. Dalam
soiolinguistik memiliki ragam bahsa basilek dan kolokial.
Bahasa basilek dianggap lebih rendah atau tidak sopan oleh pemakainya. Dalam
penelitian ini ragam bahasa basilek hanya ditemukan diprofesi petani. Hal ini disebabkan
karena dalam komunikasi sehari-hari profesi petani tidak mengharuskan menggunakan
bahasa formal dan cendrung menggunakan bahasa langsung, ini menjadikan ragam bahasa
basilek lebih sering dipakai karena lebih sederhana dan sekaligus berupa cerminan keakraban.
Sedangkan ragam bahsa kolokial adalah ragam bahsa yang digunakan masyarakat dalam
komunikasi sehari-hari (Suhendar, 2016).
Pada saat ini banyak sekali masyarakat sunda yang menggunakan bahasa kasar atau
basilek dalam kehidupannya sehari-hari tanpa mengingat adanya Undak Usuk Basa (UUBS)
entah itu dalam cara dia berkomunikasi mau pun untuk dirinya sendiri. Fenomena ini sangat
memperihatinkan bagi masyarakat sunda kedepannya, dalam penelitian ini juga kami telah
menemukan ragam bahasa selain basilek yaitu ragam bahasa kolokial dimana dua ragam
bahasa ini bisa saling berkaitan satu sama lain.
http://ejournal.upi.edu/index.php/lokabasa/article/view/3407

Anda mungkin juga menyukai