Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN UNIT CASEMIX

RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI


JL. Raya Bukittinggi - Medan Kampung Cengkeh No. 86 Panti
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan izin-Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan Pedoman Pengorganisasian Unit Casemix Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti.

Penyusunan Pedoman Pengorganisasian Unit Casemix ini dimaksudkan sebagai petunjuk teknis
pelaksanaan organisasi Unit Casemix Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti dalam melaksanakan
proses pengklaiman pelayanan untuk pasien JKN-KIS.

Kami mengharapkan Pedoman Pengorganisasian Unit Casemix di Rumah Sakit ini dapat
diterapkan dengan sebaik-baiknya yang tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi di
Rumah Sakit.

Kami menyadari bahwa Pedoman Pengorganisasian Unit Casemix di Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Panti masih mengandung kekurangan-kekurangan, yang masukannya justru kami harapkan
akan datang dari para pemakai.

Demikian segala saran dan masukan yang bersifat membangun dalam meningkatkan mutu
Pelayanan Casemix di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti kami terima dengan senang hati.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Panti, 1 Desember 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ........................................................................... 1
B. TUJUAN PEDOMAN ................................................................................................ 2
BAB II GAMBARAN UMUM .................................................................................... 3
A. SEJARAH RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI ............................ 3
B. KONDISI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI ............................. 4
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, TUJUAN, RUMAH SAKIT ISLAM IBNU
SINA PANTI........................................................................................................... 6
A. VISI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI ...................................... 6
B. MISI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI ..................................... 6
C. FALSAFAH RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI ......................... 6
D. NILAI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI ................................... 6
E. TUJUAN RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI .............................. 6
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI ...... 7
BAB V STRUKTUR ORGANISASI BIDANG UMUM, SDM DAN KEUANGAN ........ 8
BAB VI URAIAN JABATAN .............................................................................................. 9
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA ............................................................................. 13
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL ............................. 15
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI .................................................................................... 17
BAB X PERTEMUAN/RAPAT ........................................................................................ 19
BAB XI PELAPORAN ....................................................................................................... 20
BAB XII PENUTUP ........................................................................................................... 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum kita ketahui juga bahwa biaya kesehatan di Indonesia cenderung
meningkat yang disebabkan oleh berbagai faktor yang diantarannya adalah pola penyakit
degenerati & orientasi pada pembiayaan kuratif, pembayaran fee for service secara
individual, service yang ditentukan oleh provider, teknologi cangggih, perkembangan
ilmu spesialis dan subspesialis ,dan tidak lepasjuga dari tingkat inflasi. Dengan kondisi
dan situasi yang ada seperti ini maka akses dan mutu pelayanan teranacam, terutama bagi
masyarakat yang kurang mampu. Hal ini menyebabkan derajat kesehatan masyarakat
semakin rendah. Kondisi ini diperparah lagi dengan tarif rumah sakit yangtidak standar,
sehingga rumah sakit cenderung menetapkan tarif sendiri.

Akibat perubahan sistem layanan kesehatan sekarang ini dan dengan meningkatnya biaya
kesehatan maka pembiayaan rumah sakit dengan menggunakan sistem asuransi menjadi
hal yang sangat relevan.
Sejak dimulainya program jaminan kesehatan nasional dgn BPJS kesehatan diindonesia
ditahun 2014. Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti ikut serta sebagai RS provider BPJS
kesehatan. Seiring perkembangan waktu pasien – pasien BPJS makin bertambah banyak.
Demikian juga kasus – kasus yang ditangani semakin komplek dengan peraturan BPJS
yang selalu diperbaharui.

Dalam penanganan permasalahan BPJS dilapangan dibutuhkan keterlibatan beberapa unit


kerja, diantaranya bagian rekam medis, dokter penanggung jawab pasien, Casemix dan
keuangan. Karenanya dibutuhkan pembentukan sebuah unit khusus penanganan pasien
BPJS yang melibatkan beberapa unit terkait.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti membentuk Unit Casemix guna efektifitas pelayanan
pasien-pasien BPJS yang sudah semakin banyak.
Sistem casemix adalah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang berhubungan
dengan mutu, pemerataan dan keterjangkauan, yang merupakan unsur unsur dalam
mekanisme pembayaran biaya pelyanan kesehatan untuk pasien yang berbasis kasus
campuran prosedur utama.

1
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Bertujuan untuk mewujudkan organisasi Rumah Sakit yang baik, efektif, efisien dan
akuntabel dalam rangka mencapai Visi Misi Rumah Sakit sesuai dengan tata kelola
klinis rumah sakit yang sesuai standar.
2. Tujuan Khusus
a) Sebagai acuan dalam pembuatan pedoman pengorganisasian Unit kerja dalam
tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit.
b) Supaya setiap pimpinan unit kerja dan karyawan dapat bekerja berdasarkan pada
visi, misi, falsafah tujuan dan nilai RSI Ibnu Sina Panti

2
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. SEJARAH BERDIRI
Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Sumatera Barat didirikan atas prakarsa Bapak
Mohammad Natsir, tertuang pada akta notaris Hasan Qalbi No. 20 tanggal 31 Januari tahun
1969. Yayasan ini mempunyai tujuan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat seluruhnya melalui pelayanan kesehatan tanpa memandang perbedaan agama,
kedudukan, warna kulit, dan asal usul, bertitik tolak dari niat yang diikrarkan, yaitu
“Sesungguhnya shalatku, hidupku, dan matiku adalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”

Untuk mencapai tujuannya, maka yayasan menyelenggarakan upaya kesehatan serta upaya-
upaya lain yang berkaitan dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
menyelenggaraan usaha-usaha lain yang dapat menunjang tercapainnya tujuan yayasan, dan
mengelola harta kekayaan yayasan. Guna merealisasikan tujuan tersebut teruntuk
menyelenggarakan upaya-upaya pelayanan kesehatan, yayasan mendirikan rumah sakit yang
diberi nama Rumah Sakit Islam (RSI) Ibnu Sina diberbagai daerah di Sumatera Barat yaitu
salah satunya RSI Ibnu Sina Panti.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti merupakan pelayanan kesehatan yang didirikan pada
tahun 1978, dengan Status Balai Kesehatan dan sesuai dengan SK Bupati Pasaman Tanggal
30 Maret 2016 Nomor 447/886/PSDK/DINKES/2016 tentang Izin Mendirikan Rumah Sakit
tipe D.

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti diresmikan oleh Buya Dt. Panglimo Kayo dengan dokter
yang memimpin pertama kali yaitu Dr. Usman Aliun, hingga saat ini telah banyak
mengalami penggantian pimpinan antara lain : dr. Aminul Azwar, dr. Mardiah Gafar, dr.
Akmal, dr. Armen Ahmad, dr. Abdul Aziz, dr. Elfizon Amir, dr. Rina Hudzaifah, dr.
Rahmawati, dr. Muslim Bachtiar, dr.Ahmad Ikhsan Nst, dr. Budiawati, dr. Jeki Samuel,
dr.Isphandra Bakma, dr. Hasnul Ramadhani dan mulai bulan Juni 2015 dipimpin oleh dr.
Dikho Atmanagara.

Dengan keluarnya izin operasional RSI Ibnu Sina Panti Nomor : 503 / 1 / DPMPTSP / XI /
2017 pada tanggal 24 November 2017, mengakibatkan RSI Ibnu Sina Panti telah dapat
memberikan pelayanan lebih dengan bekerja sama dengan BPJS kesehatan dan menjadikan
RSI Ibnu Sina Panti menjadi RS rujukan dari Puskesmas – puskesmas yang ada di wilayah

3
sekitarnya. Maka dari itu rumah sakit dituntut dalam penyediaan berbagai fasilitas, sarana
dan prasarana serta sumber daya manusia.

Pada bulan Maret 2016, Balai Kesehatan Ibnu Sina Panti mendapatkan izin mendirikan
rumah sakit dan berubah nama menjadi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti. Pada 28
Desember 2017 RSI Ibnu Sina Panti secara sah di resmikan oleh Bupati Kab. Pasaman. Saat
ini RSI Ibnu Sina Panti Yarsi Sumbar terus berbenah diri dalam mengembangkan dan
meningkatkan pelayanan baik dari segi sarana prasarana maupun sumber daya yang dimiliki.
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti dipimpin oleh seorang pimpinan, mengendalikan dan
mengawasi pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan. Dalam melaksanakan tugasnya
pimpinan dibantu oleh penanggung jawab Ka.Instalasi,bagian/bidang yaitu Ka.Ins UGD dan
Rajal, Ka.Ins Ranab dan Pelayanan Khussu, Ka.Ins Penunjang Medis, bidang pelayanan
medis dan manajemen resiko serta kabag.Umum,SDM dan Keuangan.

B. KONDISI SAAT INI


Dengan keluarnya Izin Operasional RSI Ibnu Sina Panti Nomor : 503 / 1 / DPMPTSP / XI /
2017 pada tanggal 24 November 2017 mengakibatkan secara resmi RSI Ibnu Sina Panti
telah bisa melakukan pelayanan sebagai fasilitas rujukan. Izin tersebut juga mengakibatkan
RSI Ibnu Sina Panti sudah bisa melakukan kerja sama dengan BPJS Kesehatan sehingga
bisa melayani pasien JKN KIS. RSI Ibnu Sina Panti melakukan pelayanan yang diantaranya:

1) Pelayanan Rawat Inap :


a. Klass I Laki-laki & Perempuan
b. Klass II Laki-laki & Perempuan
c. Klass III Laki-laki & Perempuan
d. Klass III Kebidanan
2) Pelayanan Rawat Jalan terdiri dari poliklinik antara lain :
1. Poliklinik Umum
2. Poliklinik Gigi
3. Poliklinik Konsultasi
a) Konsultasi Ruhul Islam
b) Konsultasi Gizi
4. Poliklinik Spesialis yaitu
a) Poliklinik Spesialis Anak
b) Poliklinik Spesialis Bedah
c) Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam

4
d) Poliklinik Spesialis Mata
e) Poliklinik Kebidanan
f) Poliklinik Syaraf
g) Poliklinik THT
h) Poliklinik Paru
5. Pelayanan Jasa Ambulans
6. Kamar Operasi
3) Fasilitas Pelayanan Gawat Darurat 24 jam
4) Fasilitas Pelayanan Penunjang Medis, yang terdiri dari:
a. Unit Farmasi
b. Laboratorium
c. Radiologi
d. Elektrokardiografi
e. Dopler
f. Fisioterapi
g. USG
Selain pelayanan inti, RSI Islam Ibnu Sina Panti juga melakukan pelayanan Berbasis islami
yaitu Ruhis (Ruhul Islam ) dengan kegiatan sebagai berikut :

1. Visite kunjungan ruhis keruangan


2. Setoran ayat oleh karyawan serta wirid pengajian.
Sarana dan Prasarana Tediri dari :

Luas tanah RSI Ibnu Sina Panti adalah 11.340 M2 yang diatasnya berdiri 2 bangunan permanen
dan 3 bangunan Semi Permanen

1.1.1 Bangunan yang permanen antara lain :


1. Poliklinik Umum dan Spesialis
a) Poliklinik Umum dan Spesialis
b) Apotik
c) OK
2. Bangunan UGD, Labor, Rontgen dan Bangsal
1.1.2 Bangunan Semi Permanent
1. Gizi
2. Ruang Jenazah
3. Loundry

5
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, TUJUAN RUMAH SAKIT

Visi : Menjadi Rumah Sakit Kelas C Rujukan Terbaik dan Islami di Kab.
Pasaman Tahun 2024.
Misi :
1. Memenuhi Jumlah dan Kualitas Sumber Daya Manusia.
2. Menerapkan Nilai-Nilai Islami Dalam Segala Aspek Kegiatan RS.
3. Melengkapi Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
4. Meningkatkan Mutu Secara Berkesinambungan yang Berorientasi
pada Keselamatan dan Kepuasan Pasien
Falsafah : Rumah Sakit Islam Ibnu Sina adalah sarana ibadah dalam pelayanan
kesehatan sebagai perwujudan keimanan dan ketakwaan kepada
Allah SWT.
Landasan Nilai : Jujur dalam segala hal
Amanah dalam mengemban tugas
Disiplin dalam menjalankan tugas
Ikhlas dalam melayani
Motto : Ikhlas dalam berniat, Amanah dalam bekerja, Ihsan dalam bertindak.
Tujuan : Mewujudkan derajat kesehatan umat yang setinggi-tingginya melalui
pelayanan kesehatan (promotif), pencegahan penyaki (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan
(rehabilitative) yang dilaksanakan menurut ketentuan dan perundang-
undangan serta tuntutan ajaran Islam tanpa memandang golongan,
suku, status, agama dan kedudukan.

6
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI YARSI SUMBAR

SK YARSI No. 147/A/SK/PGRS/YARSI/IV-2018

DIREKTUR

UNIT CASEMIX KOMITE MEDIS UNIT RUHIS SPI UNIT TIK

KOMITE KEPERAWATAN

INSTALASI IGD & RAJAL BID. PELAYANAN & BAGIAN UMUM, SDM &
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN

INST. RANAP & PEL. KHUSUS


SEKSI PELAYANAN & SUB. BAG. ADUM &
INST. PENUNJANG PENUNJANG MEDIS PERENCANAAN

SEKSI KEPERAWATAN SUB. BAG. SDM &


DIKLAT

SEKSI MANAJEMEN SUB. BAG. AKUTANSI &


RESIKO KEUANGAN 7
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT CASEMIX

Direktur

Verifikator Coder Costing

8
BAB VI

URAIAN JABATAN

Mengkoordinasikan kegiatan coding dan pemberkasan pasien-pasien BPJS di Rumah Sakit Islam
Ibnu Sina Panti. Kepala Unit Casemix bertanggung jawab langsung ke Direktur Rumah Sakit.

Tugas dan tanggung jawab :

1. Menyiapkan billing rawat jalan, kuitansi rawat inap dan rekap pendapatan rawat jalan
dan rawat inap
2. Mencek kelengkapan berkas pasien untuk penagihan;
3. Melaksanakan coding pasien rawat jalan dan rawat inap;
4. Melakukan input berkas pengajuan klaim ke software INA -CBGs;
5. Verifikasi diagnosa pasien yang dibuat dokter dan verifikasi data hasil input;
6. Membuat file Txt dari hasil input grouping pertanggal, per jenis perawatan dan perkelas
rawatan
7. Melakukan imput data berupa Txt dari software INA -CBGs ke verifikator BPJS;
8. Bernegosisasi dengan Verifikator BPJS mengenai keterlambatan pengiriman, kesalahan
input data, kelengkapan berkas klaim, pembacaan software yang kurang efektif, dan
lain-lain yang berhubungan dengan klaim agar terhindar dari Fraud & Abuse.
9. Membuat laporan harian, bulanan dan tahunan klaim rawat jalan, katarak dan rawat
inap kepada Direktur Rumah Sakit, yang terdiri dari
a) Jumlah total berkas klaim
b) Perkembangan jumlah berkas klaim yang sudah selesai dikoding.
c) Perkembangan jumlah berkas klaim yang sudah selesai diverifikasi.
d) Jumlah berkas klaim yang dikembalikan oleh verifikator untuk diperbaiki.
e) Rekapitulasi kesalahan pengerjaan berkas klaim yang dikembalikan.
f) Jumlah berkas klaim yang tidak tertagihkan.
g) Rekapitulasi kesalahan dari berkas klaim yang tidak tertagihkan.
h) Rekapitulasi besaran penerimaan piutang.
i) Rekapitulasi perbandingan jumlah pasien dengan total klaim

9
A. Nama Jabatan : Verifikator
Pengertian : Dokter yang diberi wewenang untuk melakukan verifikasiberkas
pelayanan pasien BPJS

Tugas dan tanggung Jawab

1. Melakukan konsultasi dan meminta perbaikan resume kepada DPJP apabila ditemukan
diagnosis atau tindakan kedokteran yang tertulis dalam resume pasien tidak sesuai dengan
terapi, hasil pemeriksaan penunjang, laporan pembedahan dan laporan persalinan.
2. Receiving & re-checking, menerima berkas klaim pasien JKN beserta berkaspenunjang
medis lainnya termasuk salinan resume medis dan mengecek satupersatu kelengkapan
jumlah berkas dan isinya yang dikirimkan oleh Bidang Keuangan disesuaikan dengan
persyaratan administrasi
3. Simulating, kegiatan dalam membantu proses clinical pathway di InstalasiRawat
Jalan,Rawat Inap, Gawat Darurat, maupun Kamar Operasi untuk memberikan informas
besaran target dan besaran tarif paket INA-CBGs dengan melakukan coding diagnosis
serta prosedur medis dan grouping pada :
a) Server Software simulasi INA-CBGs
b) Client Server Software simulasi INA-CBGs
4. Confirmating, mengkonfirmasi kelengkapan pengisian berkas rekam medisdan
kerelevansian dengan hasil penunjang medis sesuai hasil simulating dengan para dokter
langsung agar proses coding dan penyesuaian tarif dapat berjalan efektif
5. Pre-verifying,verifikasi data hasil input Abstracting dengan hasil Groupingdengan
verifikasi pada jumlah data yang diinput dan ketepatan hasil input.
6. Re-grouping, Re-txting, Re-CBGs reporting, Re-verifying, Re-printing, Re-unionizing,
dan Re-validating untuk kasus-kasus klaim yang direvisi.
7. Code Auditting, mengaudit data kode ICD-10 & ICD-9-CM yang diinput olehcoder dan
memperbaiki kode-kode yang dianggap kurang relevan.
B. Nama Jabatan : Coder
Pengertian : Tenaga D3 Rekam Medis yang dapat melakukan coding data pasien yang
dirawat di Rumah Sakit

10
Tugas dan Tanggung Jawab

1. Menerima berkas billing dari bagian pemberkasan Casemix.


2. Clinical Coding, menerjemahkan bahasa diagnosis dan prosedur medis
yangditulis oleh dokter ke dalam kode numerik dan alfa numerik dengan meihat
Indeks Alfabet dan Daftar Tabulasi sesuai dengan kaidah ICD yaitu:
a) ICD-10 (International Statistical Classification of Diseases and
Related Health Problems) untuk diagnosis
b) ICD-9-CM (International Classification of Disease-Clinical Modification) untuk
prosedur medis
3. Medical Record Analyzing, menganalisis berkas klaim dengan:
a) Memastikan kepemilikan data rekam medis pasien tidak duplikasi
yang sudah diinputkan oleh bagian Admission Rawat dan
melakukan koreksi apabila terjadi duplikasi data tersebut
b) Memastikan kelengkapan isi rekam medis yang sudah diperiksa
oleh bagian Assembling,dan Pengolahan Data Rawat Inap,
Pengolahan Data Rawat Jalan dan IGD
c) Memperhatikan kekonsistenan penulisan diagnosis dan prosedur
medis disesuaikan pada hasil penunjang medis dan berkas terkait
4. Melakukan input data pasien dan data pelayanan kedalam program INA-CBG’s.
5. Melakukan input diagnosis primer dan diagnosis sekunder kedalam program
INA-CBG’s menggunakan kode ICD sesuai dengan ICD-10.
6. Melakukan input tindakan kedalam program INA-CBG’s menggunakan kode
ICD sesuai dengan ICD-9-CM.
7. Menyatukan Bekas Klaim Individual Pasien di depan berkas klaim.
D. Nama Jabatan : Costing
Pengertian : Tenaga Akutansi dan Keuangan yang diberi tugas danwewenang untuk
melakukan validasi data pasien BPJS.

Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Validating, menvalidasi jumlah berkas klaim yang akan di-packing denganjumlah


in putan pada software INA-CBGs.
2. Unionizing & Correcting, hasil cetak CBGs Report (Laporan Individual
Pasien)dikelompokkan satu persatu ke dalam berkas klaim dengan mengklip atau
membubuhkan stapples/hecter sambil mengkoreksi isian item-item yang kurang
11
sesuai dengan berkas klaim seperti Tgl. Keluar, No. RM, No. SEP, Umur (tahun),
Tgl. Masuk,Umur (hari), Jenis Perawatan, Tgl. Lahir, Cara Pulang, Jenis
Kelamin, LOS, KelasPerawatan, Berat Lahir (khusus bayi), Diagnosa Utama,
Diagnosa Sekunder, Special CMG, Tarif Top Up, Tarif RS, dan Total Tarif
1 Printing, mencetak CBGs Report hasil input grouping per-tanggal, per-
jenis perawatan,per-kelas perawatan, per-input tgl. Grouping yang telah
melalui proses verifikasi.
2 Packing, membuat label untuk pengiriman berkas pada dus
danmembuatkan ekspedisipenyerahan berkas klaim untuk Verifikator
BPJS
3 Distributing, mengirimkan berkas klaim ke Verifikator BPJS untuk
siapdiverifikas dengan menyerahkan dan mencocokkan jumlah berkas
klaim dengan ekspedisi dan file txt.
3. Mengumpulkan berkas klaim kedalam box/dus.

12
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

KASIR

IT REKAM
SUPPORT MEDIS

CASEMIX
RAWAT
SATPAM
INAP

RAWAT
UPRS
JALAN

1. Rekam Medis
Penyediaan kelengkapan berkas BPJS pasien JKN-KIS, resume medis, bukti-bukti
pemeriksaan penunjang, therapi list, laporan pembedahan, laporan perawatan,
laporan anestesi.
2. Kasir
Penyediaan data perhitungan billing rawat inap, karcis rawat jalan, pemakaian obat
dan alkes.
3. IT Support
Penyediaan jaringan internet, penyediaan dan maintenance software inacbgs dan
hardware pendukung unit casemix.
4. Satpam
Penyediaan pengamanan berkas , ruangan dan karyawan casemix
5. Rawat Inap
Penyediaan berkas berkas kelengkapan rawat inap
6. Rawat Jalan
Penyediaan berkas berkas kelengkapan rawat jalan
13
7. UPRS
Penyediaan dan maintenance perawatan sarana dan prasarana yang ada di unit
casemix

14
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

a. Kualifikasi Personil
NO Jabatan Kualifikasi Personil

1 Ketua  Memiliki pengalaman dibidang casemix minimal 1 tahun


Casemix  Pengetahuan kerja mengenai sistem JKN Dan INA Cbgs
 Menguasai MS office dan Internet
 Mempunyai skull dan jiwa kepemimpinan
 Mempunyai kemampuan dan kemauan dalam mengelola
Pelayanan Casemix
 Mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri
 Mempunyai kemampuan untuk bekerjasama dengan pihak
lain
 Mempunyai kemampuan untuk melihat, menganalisa dan
memecahkan masalah.
2 Coder  Pengetahuan kerja mengenai sistem JKN Dan INA Cbgs
 Menguasai kaidah pengkodingan dan Menguasai MS office
dan Internet
 Mampu menganalisis masalah secara kritis dan berpikiran
kreatif
 Mampu berkomunikasi secara efektif
3 Pemberkasan  Pengetahuan tata kelola berkas dan Arsip
 Menguasai MS office dan Internet
 Mampu berkomunikasi efektif
 Mampu bekerja dengan tepat, cepat dan teliti
4 Verifikator  Pengetahuan kerja mengenai sistem JKN Dan INA Cbgs
 Mampu berkomunikasi secara efektif
 Mampu menganalisis masalah secara kritis dan berpikiran
kreatif
5 Costing  Menguasai MS office dan Internet
 Mampu berkomunikasi secara efektif
 Mampu bekerja dengan tepat, cepat dan teliti

15
b. Pola Ketenagaan
No Jabatan Pendidikan Jumlah Syarat Jabatan
tenaga
1 Ketua casemix Dokter Umum/S1 Belum ada Memiliki pengalaman di
Akuntansi casemix min 1 tahun
2 Verifikator Dokter umum 1 Memiliki pengalaman di
casemix min 1 tahun
3 Coder D3 Rekam medik 2 Menguasai kaidah
pengkodingan dan
Menguasai MS office dan
Internet

4 Costing D3 Keuangan 1 (SMA Mengikuti pelatihan unit


derajat) cost dan berpengalaman di
casemix dan menguasai Ms
Office

Total 4 Keterangan : Ketua


casemix rangkap costing,
verifikator rawat Jalan

Unit Casemix RSI Ibnu Sina Panti dipimpin oleh ketua casemix yang merupakan dokter umum
dan sekaligus merangkap sebagai verifikator yang dibantu oleh coder tamatan D3 Rekam Medis
dan 1 orang costing tamatan SLTA derajat dan merangkap di bagian pemberkasan. Casemix RSI
Ibnu Sina Panti masih membutuhkan 1 tenaga runner dan 1 verifikator untuk rawat jalan.

16
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

A. Kegiatan Orientasi Secara Umum


Kegiatan orientasi adalah kegiatan orientasi bagi Calon karyawan (peserta magang), yang
akan bekerja di RSI Ibnu Sina Panti

Kegiatan orientasi terbagi :


1. Orientasi khusus di Bagian Personalia/Sumber Daya Manusia (HRD)
2. Orientasi umum yaitu bersama-sama calon karyawan (peserta magang) di bagian lain
di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti

Pelaksanaan orientasi adalah sebagai berikut:


1. Bahwa setelah calon karyawan lulus seleksi penerimaan karyawan, maka calon
karyawan (peserta magang) pada hari pertama (H-1) diikat dalam Perjanjian Peserta
Magang untuk jangka waktu selama 1(satu) tahun dan dapat diperpanjang paling lama
6 (enam) bulan dan menyelesaikan proses administrasi penerimaan calon karyawan
(peserta magang) seperti : data karyawan & dokumen terkait, melakukan absensi
(registrasi finger absence), pengisian form jamsostek, rekening bank.
2. Bahwa setelah masuk di Bagian Personalia/Sumber Daya Manusia (HRD), maka
calon karyawan (peserta magang) mendapatkan orientasi khusus di tempat kerja oleh
atasannya meliputi:
a. Job description (uraian tugas dan wewenang, serta tanggung jawab)
b. Prosedur kerja di bagiannya dan hubungan koordinasi dengan bagian lain
c. Pengenalan kebijakan kerja, peralatan kerja, sarana kerja terkait dengan
pekerjaannya.
d. Pengenalan system informasi yang digunakan berkaitan dengan pekerjaannya
Setelah mendapatkan orientasi dan penjelasan, maka calon karyawan (peserta
magang) dapat mulai bekerja.
3. Bagian Personalia/Sumber Daya Manusia (HRD) mengatur jadwal peserta orientasi
umum, dimana materi orientasi :
a. Sejarah Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti
b. Struktur Organisasi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti
c. Visi, Misi dan Falsafah
17
d. Komunikasi
e. Peraturan Kepegawaian dan Penilain Kinerja Karyawan
f. Komputerisasi Rumah Sakit
g. Penanggulangan Bahaya Api dan K3
h. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
i. Keselamatan Pasien
j. Kebersihan tangan (hand hygiene)
k. Dan lain-lain.
4. Lama orientasi : 2 (dua) hari
5. Sebelum orientasi dimulai dilakukan pre tes, demikian juiga setelah materi diberikan
kepada calon karyawan (perserta magang) dilakukan post tes
6. Calon karyawan (peserta magang) yang lulus mengikuti orientasi diberikan sertifikat
dari Rumah sakit Ibnu sina Panti

B. KEGIATAN ORIENTASI SECARA KHUSUS


Berisikan program orientasi karyawan casemix
No Materi Waktu Metoda Penanggung
Jawab
1 Visi, misi unit kerja Hari ke -1 Ceramah Diklat
2 Struktur Organisasi unit Hari ke -1 Ceramah Diklat
3 Pengenalan lingkungan kerja Hari ke -1 Ceramah Diklat
& rekan kerja
4 Pengenalan SPO dan sistem Hari ke -1 Ceramah Ka tim Casemix
kerja unit
5 Melatih pekerjaaan sesuai Hari ke – 2 Praktik langsung Ka tim Casemix
SPO
6 Pengenalan lingkungan kerja Hari ke – 2 Praktik langsung Ka tim Casemix
di unit-unit RS

18
BAB X

PERTEMUAN / RAPAT

Pertemuan/rapat merupakan alat koordinasi yang baik antar unit kerja dengan tujuan dapat
memecahkan masalah dan menyampaikan informasi melalui forum rapat-rapat antara lain :

a. Rapat internal kepala casemix dengan anggota setiap pagi minimal 15-30 menit setiap
hari kerja.
b. Rapat Koordinasi unit case mix dengan Pimpinan dan unit terkait 1/bulan
c. Rapat Evaluasi unit casemix dengan Pimpinan 1 x bulan
d. Rapat khusus sesuai dengan kebutuhan

19
BAB IX

PELAPORAN

Pelaporan yang dibuat oleh unit Casemix terbagi kedalam :

1. Laporan harian
Jumlah pasien pulang harian yang sudah selesai dilakukan pemberkasan dan coding.

2. Laporan bulanan
a) Laporan klaim pengihan pasien BPJS dengan rincian sebagai berikut :
 Laporan absensi penagihan klaim BPJS ( tanggal penagihan, berita acara,
verifikasi, tanggal pembayaran).
 Laporan Jumlah berkas dan nomimal (Rp) yang dipending oleh verifikator BPJS
dan jadwal pengihan kembali
 Laporan Jumlah berkas dan nomimal ( Rp) yang tidak layak tagih oleh Verifikator
BPJS
 Laporan selisih kurang – lebih pembayaran BPJS dengan tarif RS
b) Evaluasi penyebab berkas dikembalikan oleh BPJS dan rencana tindak lanjut
penagihan kembali.
c) Evaluasi perbandingan jumlah pasien BPJS dilayani dengan jumlah klaim yang telah
diajukan ke BPJS Kesehatan.
d) Laporan penagihan obat kronis
Laporan tersebut diatas dikirimkan ke Yayasan setiap tanggal 15 setiap bulan

3. Laporan Tahunan
Rekapitulasi laporan bulanan.

20
BAB XII
PENUTUP

Demikian Pedoman Pengorganisasian Unit Keuangan dan Akuntansi di Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Panti ini dibuat sebagai acuan pengorganisasian bagi karyawan Unit Keuangan dan
Akuntansi di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti khususnya. Semoga dengan adanya Pedoman
Pengorganisasian ini, dapat lebih memudahkan semua pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan internal maupun eksternal unit kerja. Semoga Allah
senantiasa memberikan kita semua limpahan Taufik dan Hidayah-Nya kepada hamba-hamba
yang selalu berlomba dalam kebaikan dan berusaha secara terus menerus memperbaiki
amaliahnya, Aamiiin.

21

Anda mungkin juga menyukai