Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan izin-Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan Pedoman Pengorganisasian Unit Casemix Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti.
Penyusunan Pedoman Pengorganisasian Unit Casemix ini dimaksudkan sebagai petunjuk teknis
pelaksanaan organisasi Unit Casemix Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti dalam melaksanakan
proses pengklaiman pelayanan untuk pasien JKN-KIS.
Kami mengharapkan Pedoman Pengorganisasian Unit Casemix di Rumah Sakit ini dapat
diterapkan dengan sebaik-baiknya yang tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi di
Rumah Sakit.
Kami menyadari bahwa Pedoman Pengorganisasian Unit Casemix di Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Panti masih mengandung kekurangan-kekurangan, yang masukannya justru kami harapkan
akan datang dari para pemakai.
Demikian segala saran dan masukan yang bersifat membangun dalam meningkatkan mutu
Pelayanan Casemix di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti kami terima dengan senang hati.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ........................................................................... 1
B. TUJUAN PEDOMAN ................................................................................................ 2
BAB II GAMBARAN UMUM .................................................................................... 3
A. SEJARAH RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI ............................ 3
B. KONDISI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI ............................. 4
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, TUJUAN, RUMAH SAKIT ISLAM IBNU
SINA PANTI........................................................................................................... 6
A. VISI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI ...................................... 6
B. MISI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI ..................................... 6
C. FALSAFAH RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI ......................... 6
D. NILAI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI ................................... 6
E. TUJUAN RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI .............................. 6
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI ...... 7
BAB V STRUKTUR ORGANISASI BIDANG UMUM, SDM DAN KEUANGAN ........ 8
BAB VI URAIAN JABATAN .............................................................................................. 9
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA ............................................................................. 13
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL ............................. 15
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI .................................................................................... 17
BAB X PERTEMUAN/RAPAT ........................................................................................ 19
BAB XI PELAPORAN ....................................................................................................... 20
BAB XII PENUTUP ........................................................................................................... 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum kita ketahui juga bahwa biaya kesehatan di Indonesia cenderung
meningkat yang disebabkan oleh berbagai faktor yang diantarannya adalah pola penyakit
degenerati & orientasi pada pembiayaan kuratif, pembayaran fee for service secara
individual, service yang ditentukan oleh provider, teknologi cangggih, perkembangan
ilmu spesialis dan subspesialis ,dan tidak lepasjuga dari tingkat inflasi. Dengan kondisi
dan situasi yang ada seperti ini maka akses dan mutu pelayanan teranacam, terutama bagi
masyarakat yang kurang mampu. Hal ini menyebabkan derajat kesehatan masyarakat
semakin rendah. Kondisi ini diperparah lagi dengan tarif rumah sakit yangtidak standar,
sehingga rumah sakit cenderung menetapkan tarif sendiri.
Akibat perubahan sistem layanan kesehatan sekarang ini dan dengan meningkatnya biaya
kesehatan maka pembiayaan rumah sakit dengan menggunakan sistem asuransi menjadi
hal yang sangat relevan.
Sejak dimulainya program jaminan kesehatan nasional dgn BPJS kesehatan diindonesia
ditahun 2014. Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti ikut serta sebagai RS provider BPJS
kesehatan. Seiring perkembangan waktu pasien – pasien BPJS makin bertambah banyak.
Demikian juga kasus – kasus yang ditangani semakin komplek dengan peraturan BPJS
yang selalu diperbaharui.
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti membentuk Unit Casemix guna efektifitas pelayanan
pasien-pasien BPJS yang sudah semakin banyak.
Sistem casemix adalah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang berhubungan
dengan mutu, pemerataan dan keterjangkauan, yang merupakan unsur unsur dalam
mekanisme pembayaran biaya pelyanan kesehatan untuk pasien yang berbasis kasus
campuran prosedur utama.
1
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Bertujuan untuk mewujudkan organisasi Rumah Sakit yang baik, efektif, efisien dan
akuntabel dalam rangka mencapai Visi Misi Rumah Sakit sesuai dengan tata kelola
klinis rumah sakit yang sesuai standar.
2. Tujuan Khusus
a) Sebagai acuan dalam pembuatan pedoman pengorganisasian Unit kerja dalam
tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit.
b) Supaya setiap pimpinan unit kerja dan karyawan dapat bekerja berdasarkan pada
visi, misi, falsafah tujuan dan nilai RSI Ibnu Sina Panti
2
BAB II
A. SEJARAH BERDIRI
Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Sumatera Barat didirikan atas prakarsa Bapak
Mohammad Natsir, tertuang pada akta notaris Hasan Qalbi No. 20 tanggal 31 Januari tahun
1969. Yayasan ini mempunyai tujuan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat seluruhnya melalui pelayanan kesehatan tanpa memandang perbedaan agama,
kedudukan, warna kulit, dan asal usul, bertitik tolak dari niat yang diikrarkan, yaitu
“Sesungguhnya shalatku, hidupku, dan matiku adalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
Untuk mencapai tujuannya, maka yayasan menyelenggarakan upaya kesehatan serta upaya-
upaya lain yang berkaitan dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
menyelenggaraan usaha-usaha lain yang dapat menunjang tercapainnya tujuan yayasan, dan
mengelola harta kekayaan yayasan. Guna merealisasikan tujuan tersebut teruntuk
menyelenggarakan upaya-upaya pelayanan kesehatan, yayasan mendirikan rumah sakit yang
diberi nama Rumah Sakit Islam (RSI) Ibnu Sina diberbagai daerah di Sumatera Barat yaitu
salah satunya RSI Ibnu Sina Panti.
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti merupakan pelayanan kesehatan yang didirikan pada
tahun 1978, dengan Status Balai Kesehatan dan sesuai dengan SK Bupati Pasaman Tanggal
30 Maret 2016 Nomor 447/886/PSDK/DINKES/2016 tentang Izin Mendirikan Rumah Sakit
tipe D.
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti diresmikan oleh Buya Dt. Panglimo Kayo dengan dokter
yang memimpin pertama kali yaitu Dr. Usman Aliun, hingga saat ini telah banyak
mengalami penggantian pimpinan antara lain : dr. Aminul Azwar, dr. Mardiah Gafar, dr.
Akmal, dr. Armen Ahmad, dr. Abdul Aziz, dr. Elfizon Amir, dr. Rina Hudzaifah, dr.
Rahmawati, dr. Muslim Bachtiar, dr.Ahmad Ikhsan Nst, dr. Budiawati, dr. Jeki Samuel,
dr.Isphandra Bakma, dr. Hasnul Ramadhani dan mulai bulan Juni 2015 dipimpin oleh dr.
Dikho Atmanagara.
Dengan keluarnya izin operasional RSI Ibnu Sina Panti Nomor : 503 / 1 / DPMPTSP / XI /
2017 pada tanggal 24 November 2017, mengakibatkan RSI Ibnu Sina Panti telah dapat
memberikan pelayanan lebih dengan bekerja sama dengan BPJS kesehatan dan menjadikan
RSI Ibnu Sina Panti menjadi RS rujukan dari Puskesmas – puskesmas yang ada di wilayah
3
sekitarnya. Maka dari itu rumah sakit dituntut dalam penyediaan berbagai fasilitas, sarana
dan prasarana serta sumber daya manusia.
Pada bulan Maret 2016, Balai Kesehatan Ibnu Sina Panti mendapatkan izin mendirikan
rumah sakit dan berubah nama menjadi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti. Pada 28
Desember 2017 RSI Ibnu Sina Panti secara sah di resmikan oleh Bupati Kab. Pasaman. Saat
ini RSI Ibnu Sina Panti Yarsi Sumbar terus berbenah diri dalam mengembangkan dan
meningkatkan pelayanan baik dari segi sarana prasarana maupun sumber daya yang dimiliki.
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti dipimpin oleh seorang pimpinan, mengendalikan dan
mengawasi pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan. Dalam melaksanakan tugasnya
pimpinan dibantu oleh penanggung jawab Ka.Instalasi,bagian/bidang yaitu Ka.Ins UGD dan
Rajal, Ka.Ins Ranab dan Pelayanan Khussu, Ka.Ins Penunjang Medis, bidang pelayanan
medis dan manajemen resiko serta kabag.Umum,SDM dan Keuangan.
4
d) Poliklinik Spesialis Mata
e) Poliklinik Kebidanan
f) Poliklinik Syaraf
g) Poliklinik THT
h) Poliklinik Paru
5. Pelayanan Jasa Ambulans
6. Kamar Operasi
3) Fasilitas Pelayanan Gawat Darurat 24 jam
4) Fasilitas Pelayanan Penunjang Medis, yang terdiri dari:
a. Unit Farmasi
b. Laboratorium
c. Radiologi
d. Elektrokardiografi
e. Dopler
f. Fisioterapi
g. USG
Selain pelayanan inti, RSI Islam Ibnu Sina Panti juga melakukan pelayanan Berbasis islami
yaitu Ruhis (Ruhul Islam ) dengan kegiatan sebagai berikut :
Luas tanah RSI Ibnu Sina Panti adalah 11.340 M2 yang diatasnya berdiri 2 bangunan permanen
dan 3 bangunan Semi Permanen
5
BAB III
Visi : Menjadi Rumah Sakit Kelas C Rujukan Terbaik dan Islami di Kab.
Pasaman Tahun 2024.
Misi :
1. Memenuhi Jumlah dan Kualitas Sumber Daya Manusia.
2. Menerapkan Nilai-Nilai Islami Dalam Segala Aspek Kegiatan RS.
3. Melengkapi Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
4. Meningkatkan Mutu Secara Berkesinambungan yang Berorientasi
pada Keselamatan dan Kepuasan Pasien
Falsafah : Rumah Sakit Islam Ibnu Sina adalah sarana ibadah dalam pelayanan
kesehatan sebagai perwujudan keimanan dan ketakwaan kepada
Allah SWT.
Landasan Nilai : Jujur dalam segala hal
Amanah dalam mengemban tugas
Disiplin dalam menjalankan tugas
Ikhlas dalam melayani
Motto : Ikhlas dalam berniat, Amanah dalam bekerja, Ihsan dalam bertindak.
Tujuan : Mewujudkan derajat kesehatan umat yang setinggi-tingginya melalui
pelayanan kesehatan (promotif), pencegahan penyaki (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan
(rehabilitative) yang dilaksanakan menurut ketentuan dan perundang-
undangan serta tuntutan ajaran Islam tanpa memandang golongan,
suku, status, agama dan kedudukan.
6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PANTI YARSI SUMBAR
DIREKTUR
KOMITE KEPERAWATAN
INSTALASI IGD & RAJAL BID. PELAYANAN & BAGIAN UMUM, SDM &
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN
Direktur
8
BAB VI
URAIAN JABATAN
Mengkoordinasikan kegiatan coding dan pemberkasan pasien-pasien BPJS di Rumah Sakit Islam
Ibnu Sina Panti. Kepala Unit Casemix bertanggung jawab langsung ke Direktur Rumah Sakit.
1. Menyiapkan billing rawat jalan, kuitansi rawat inap dan rekap pendapatan rawat jalan
dan rawat inap
2. Mencek kelengkapan berkas pasien untuk penagihan;
3. Melaksanakan coding pasien rawat jalan dan rawat inap;
4. Melakukan input berkas pengajuan klaim ke software INA -CBGs;
5. Verifikasi diagnosa pasien yang dibuat dokter dan verifikasi data hasil input;
6. Membuat file Txt dari hasil input grouping pertanggal, per jenis perawatan dan perkelas
rawatan
7. Melakukan imput data berupa Txt dari software INA -CBGs ke verifikator BPJS;
8. Bernegosisasi dengan Verifikator BPJS mengenai keterlambatan pengiriman, kesalahan
input data, kelengkapan berkas klaim, pembacaan software yang kurang efektif, dan
lain-lain yang berhubungan dengan klaim agar terhindar dari Fraud & Abuse.
9. Membuat laporan harian, bulanan dan tahunan klaim rawat jalan, katarak dan rawat
inap kepada Direktur Rumah Sakit, yang terdiri dari
a) Jumlah total berkas klaim
b) Perkembangan jumlah berkas klaim yang sudah selesai dikoding.
c) Perkembangan jumlah berkas klaim yang sudah selesai diverifikasi.
d) Jumlah berkas klaim yang dikembalikan oleh verifikator untuk diperbaiki.
e) Rekapitulasi kesalahan pengerjaan berkas klaim yang dikembalikan.
f) Jumlah berkas klaim yang tidak tertagihkan.
g) Rekapitulasi kesalahan dari berkas klaim yang tidak tertagihkan.
h) Rekapitulasi besaran penerimaan piutang.
i) Rekapitulasi perbandingan jumlah pasien dengan total klaim
9
A. Nama Jabatan : Verifikator
Pengertian : Dokter yang diberi wewenang untuk melakukan verifikasiberkas
pelayanan pasien BPJS
1. Melakukan konsultasi dan meminta perbaikan resume kepada DPJP apabila ditemukan
diagnosis atau tindakan kedokteran yang tertulis dalam resume pasien tidak sesuai dengan
terapi, hasil pemeriksaan penunjang, laporan pembedahan dan laporan persalinan.
2. Receiving & re-checking, menerima berkas klaim pasien JKN beserta berkaspenunjang
medis lainnya termasuk salinan resume medis dan mengecek satupersatu kelengkapan
jumlah berkas dan isinya yang dikirimkan oleh Bidang Keuangan disesuaikan dengan
persyaratan administrasi
3. Simulating, kegiatan dalam membantu proses clinical pathway di InstalasiRawat
Jalan,Rawat Inap, Gawat Darurat, maupun Kamar Operasi untuk memberikan informas
besaran target dan besaran tarif paket INA-CBGs dengan melakukan coding diagnosis
serta prosedur medis dan grouping pada :
a) Server Software simulasi INA-CBGs
b) Client Server Software simulasi INA-CBGs
4. Confirmating, mengkonfirmasi kelengkapan pengisian berkas rekam medisdan
kerelevansian dengan hasil penunjang medis sesuai hasil simulating dengan para dokter
langsung agar proses coding dan penyesuaian tarif dapat berjalan efektif
5. Pre-verifying,verifikasi data hasil input Abstracting dengan hasil Groupingdengan
verifikasi pada jumlah data yang diinput dan ketepatan hasil input.
6. Re-grouping, Re-txting, Re-CBGs reporting, Re-verifying, Re-printing, Re-unionizing,
dan Re-validating untuk kasus-kasus klaim yang direvisi.
7. Code Auditting, mengaudit data kode ICD-10 & ICD-9-CM yang diinput olehcoder dan
memperbaiki kode-kode yang dianggap kurang relevan.
B. Nama Jabatan : Coder
Pengertian : Tenaga D3 Rekam Medis yang dapat melakukan coding data pasien yang
dirawat di Rumah Sakit
10
Tugas dan Tanggung Jawab
12
BAB VII
KASIR
IT REKAM
SUPPORT MEDIS
CASEMIX
RAWAT
SATPAM
INAP
RAWAT
UPRS
JALAN
1. Rekam Medis
Penyediaan kelengkapan berkas BPJS pasien JKN-KIS, resume medis, bukti-bukti
pemeriksaan penunjang, therapi list, laporan pembedahan, laporan perawatan,
laporan anestesi.
2. Kasir
Penyediaan data perhitungan billing rawat inap, karcis rawat jalan, pemakaian obat
dan alkes.
3. IT Support
Penyediaan jaringan internet, penyediaan dan maintenance software inacbgs dan
hardware pendukung unit casemix.
4. Satpam
Penyediaan pengamanan berkas , ruangan dan karyawan casemix
5. Rawat Inap
Penyediaan berkas berkas kelengkapan rawat inap
6. Rawat Jalan
Penyediaan berkas berkas kelengkapan rawat jalan
13
7. UPRS
Penyediaan dan maintenance perawatan sarana dan prasarana yang ada di unit
casemix
14
BAB VIII
a. Kualifikasi Personil
NO Jabatan Kualifikasi Personil
15
b. Pola Ketenagaan
No Jabatan Pendidikan Jumlah Syarat Jabatan
tenaga
1 Ketua casemix Dokter Umum/S1 Belum ada Memiliki pengalaman di
Akuntansi casemix min 1 tahun
2 Verifikator Dokter umum 1 Memiliki pengalaman di
casemix min 1 tahun
3 Coder D3 Rekam medik 2 Menguasai kaidah
pengkodingan dan
Menguasai MS office dan
Internet
Unit Casemix RSI Ibnu Sina Panti dipimpin oleh ketua casemix yang merupakan dokter umum
dan sekaligus merangkap sebagai verifikator yang dibantu oleh coder tamatan D3 Rekam Medis
dan 1 orang costing tamatan SLTA derajat dan merangkap di bagian pemberkasan. Casemix RSI
Ibnu Sina Panti masih membutuhkan 1 tenaga runner dan 1 verifikator untuk rawat jalan.
16
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
18
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
Pertemuan/rapat merupakan alat koordinasi yang baik antar unit kerja dengan tujuan dapat
memecahkan masalah dan menyampaikan informasi melalui forum rapat-rapat antara lain :
a. Rapat internal kepala casemix dengan anggota setiap pagi minimal 15-30 menit setiap
hari kerja.
b. Rapat Koordinasi unit case mix dengan Pimpinan dan unit terkait 1/bulan
c. Rapat Evaluasi unit casemix dengan Pimpinan 1 x bulan
d. Rapat khusus sesuai dengan kebutuhan
19
BAB IX
PELAPORAN
1. Laporan harian
Jumlah pasien pulang harian yang sudah selesai dilakukan pemberkasan dan coding.
2. Laporan bulanan
a) Laporan klaim pengihan pasien BPJS dengan rincian sebagai berikut :
Laporan absensi penagihan klaim BPJS ( tanggal penagihan, berita acara,
verifikasi, tanggal pembayaran).
Laporan Jumlah berkas dan nomimal (Rp) yang dipending oleh verifikator BPJS
dan jadwal pengihan kembali
Laporan Jumlah berkas dan nomimal ( Rp) yang tidak layak tagih oleh Verifikator
BPJS
Laporan selisih kurang – lebih pembayaran BPJS dengan tarif RS
b) Evaluasi penyebab berkas dikembalikan oleh BPJS dan rencana tindak lanjut
penagihan kembali.
c) Evaluasi perbandingan jumlah pasien BPJS dilayani dengan jumlah klaim yang telah
diajukan ke BPJS Kesehatan.
d) Laporan penagihan obat kronis
Laporan tersebut diatas dikirimkan ke Yayasan setiap tanggal 15 setiap bulan
3. Laporan Tahunan
Rekapitulasi laporan bulanan.
20
BAB XII
PENUTUP
Demikian Pedoman Pengorganisasian Unit Keuangan dan Akuntansi di Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Panti ini dibuat sebagai acuan pengorganisasian bagi karyawan Unit Keuangan dan
Akuntansi di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Panti khususnya. Semoga dengan adanya Pedoman
Pengorganisasian ini, dapat lebih memudahkan semua pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan internal maupun eksternal unit kerja. Semoga Allah
senantiasa memberikan kita semua limpahan Taufik dan Hidayah-Nya kepada hamba-hamba
yang selalu berlomba dalam kebaikan dan berusaha secara terus menerus memperbaiki
amaliahnya, Aamiiin.
21