Makalah Komputer Dasar Kelas A
Makalah Komputer Dasar Kelas A
Disusun oleh:
UNIVERSITAS MUSAMUS
FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGANTAR
Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis
sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak
kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Apa itu polimer?
Apa saja klasifikasi polimer?
Apakah material komposit itu?
Apa saja klasifikasi komposit?
Apa kegunaan dari komposit?
Apa manfaat polimer?
2
2 BAB II
PEMBAHASAN
3
Polimer Alam, yaitu polimer yang terjadi secara alami. Polimer
alam adalah senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme
makhluk hidup. Contoh sederhana polimer alam adalah karet
alam, pati, selulosa dan protein. Jumlahnya yang terbatas dan
sifat polimer alam yang kurang stabil saat pemanasan, mudah
menyerap air, dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaan
polimer menjadi terbatas. Contoh polimer alam dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
4
alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan
sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi
polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari.
Polimer Semi Sintetik, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil
modifikasi polimer alam dan bahan kimia. Contoh: selulosa nitrat
(yang lebih dikenal dengan misnomer nitroselulosa) yang
dipasarkan di dengan nama “Celluloid” dan “guncotton”.
Polimer sintesis, yakni polimer yang dibuat melalui polimerisasi
dari monomer - monomer polimer. Polimer sintesis yang pertama
kali digunakan dalam skala komersial adalah dammar Fenol
formaldehida. Dikembangkan pada tahun 1900-an oleh kimiawan
kelahiran Belgia Leo Baekeland, yang dikenal secara komersial
sebagai bakelit. Sampai decade 1920-an bakelit merupakan salah
satu jenis dari produk konsumsi yang dipakai secara luas.
Karet atau elastomer adalah salah satu jenis polimer yang
memiliki perilaku khas yaitu memiliki daerah elastis non-linear
yag sangat besar. Perilaku tersebut ada kaitannya dengan struktur
molekul karet yang memiliki ikatan silang (cross link) antar
rantai molekul. Ikatan silang ini berfungsi sebagai ‘pengingat
bentuk’ (shape memory) sehingga karet dapat kembali ke bentuk
dan dimensi asalnya pada saat mengalami deformasi dalam
jumlah yang sangat besar.
Perbedaan utama dari polimer alam dan polimer sintetik adalah,
mudah tidaknya sebuah polimer di degradasi atau dirombak oleh
mikroba. Polimer sintetik sulit diuraikan oleh mikroorganisme.
Sifat-sifat polimer sintetik sangat ditentukan oleh struktur
polimernya seperti; panjangnya rantai; gaya antar molekul;
percabangan; dan ikatan silang antar rantai polimer. Pertambahan
panjang rantai utama polimer diikuti dengan meningkatnya gaya
antar molekul monomer. Hal ini yang menyebabkan
5
meningkatnya kekuatan dan titik leleh sebuah polimer. Polimer
yang memiliki banyak cabang, kekuatannya menurun dan hal ini
juga menyebabkan titik lelehnya semakin rendah. Beberapa
polimer memiliki ikatan silang antar rantai, hal ini akan membuat
polimer yang bersifat kaku dan membentuk bahan yang keras.
Makin banyak ikatan silang makin kaku polimer yang dihasilkan
dan polimer akan semakin mudah patah.
Jenis polimer yang memiliki ikatan silang ini merupakan plastic
termosetting. Jenis plastik ini hanya dapat dipanaskan satu kali
yaitu hanya pada saat pembuatannya. Jika plastik ini pecah atau
rusak tidak dapat disambung kembali. Pemanasan selanjutnya
menyebabkan rusaknya atau terbongkarnya ikatan silang antar
rantai polimer, sehingga susunan molekul polimer berubah atau
rusak. Plastik jenis yang lain memiliki sifat sebagai termoplastik,
yaitu plastik yang dapat dipanaskan secara berulang-ulang. Sifat
ini disebabkan karena tidak adanya ikatan silang antar rantai
polimernya. Jika polimer ini rusak atau pecah, kita dapat
menyambungnya kembali dengan cara dipanaskan, contoh
polimer termoplastik adalah polietilen.
6
sebagai PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril
(orlon atau creslan) dan nylon 66.
Polimer Bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa
unit ulang membentuk cabang pada rantai utama.
Polimer Berikatan Silang (Cross – linking), yaitu polimer yang
terbentuk karena beberapa rantai polimer saling berikatan satu
sama lain pada rantai utamanya. Jika sambungan silang terjadi
ke berbagai arah maka akan terbentuk sambung silang tiga
dimensi yang sering disebut polimer jaringan.
7
Poliadisi, yaitu polimer yang terjadi karena reaksi adisi.
Reaksi adisi atau reaksi rantai adalah reaksi penambahan
(satu sama lain) molekul-molekul monomer berikatan
rangkap atau siklis biasanya dengan adanya suatu pemicu
berupa radikal bebas atau ion.
Polikondensasi, yaitu polimer yang terjadi karena reaksi
kondensasi/reaksi bertahap. Mekanisme reaksi polimer
kondensasi identik dengan reaksi kondensasi senyawa bobot
molekul rendah yaitu: reaksi dua gugus aktif dari 2 molekul
monomer yang berbeda berinteraksi dengan melepaskan
molekul kecil. Contohnya H2O. Bila hasil polimer dan
pereaksi (monomer) berbeda fase, reaksi akan terus
berlangsung sampai salah satu pereaksi habis. Contoh
terkenal dari polimerisasi kondensasi ini adalah pembentukan
protein dari asam amino.
a. Kopolimer Acak
Dalam kopolimer acak, sejumlah kesatuan berulang
yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai
polimer.
A-B-B-A-B-A-A-A-B-A–
8
b. Kopolimer silang teratur.
Dalam kopolimer silang teratur kesatuan berulang yang
berbeda berselang - seling secara teratur dalam rantai
polimer.
A-B-A-B-A-B-A-B-A–B–A–
c. Kopolimer blok.
Dalam kopolimer blok kelompok suatu kesatuan
berulang berselang - seling dengan kelompok kesatuan
berulang lainnya dalam rantai polimer.
A-A-A-B-B-B-A-A-A–B–
9
Tipe Singkatan Kegunaan Khas
Fenol-formaldehida PF Alat listrik dan elektronik,
bagian mobil, perekat plywood,
utensil handle
Urea-formaldehida UF Sama seperti polimer PF, juga
bahan pelapis
Poliester tak jenuh -- Konstruksi, bagian-bagian
mobil, lambung kapal,
aksesoris kapal, saluran anti
korosi, pipa, tangki dan lain-
lain, peralatan bisnis.
Epoksi -- Bahan pelapis protektif,
perekat, aplikasi-aplikasi listrik
dan elektronik, bahan lantai
industri, bahan pengaspal jalan
raya, bahan paduan (komposit)
Melamin-formaldehida MF Sama seperti polimer UF,
bingkai dekoratif, tutup meja,
perkakas makan
Tabel 1.0.2 Tipe-tipe Polimer dan Kegunaannya
10
Polimer komersial, yaitu polimer yang di sintesis dengan
biaya murah dan diproduksi secara besar - besaran. Polimer
komersial pada prinsipnya terdiri dari 4 jenis polimer utama
yaitu: Polietilena, Polipropilena, Poli(vinil klorida), dan
Polisterena. Polietilena dibagi menjadi produk massa jenis
rendah (< 0,94 g/cm3), dan produk massa jenis tinggi (> 0,94
g/cm3). Perbedaan dalam massa jenis ini timbul dari
strukturnya yakni: polietilena massa jenis tinggi secara
esensial merupakan polimer linier dan polietilena massa jenis
rendah bercabang. Plastik - plastik komoditi mewakili sekitar
90% dari seluruh produksi termoplastik dan sisanya terbagi
diantara kopolimer stirena – butadiena, kopolimer akrilonitril
– butadiena – stirena (ABS), poliamida dan poliester. Contoh
plastic - plastik komoditi dan penggunaannya dapat dilihat
pada tabel 1.3.
11
Polistirena PS Bahan pengemas (busa dan
film), isolasi busa, perkakas,
perabotan rumah, barang
mainan.
Tabel 1.0.3 Contoh Plastik-Plastik Komoditi dan Penggunaannya
Tipe Singkatan
12
Asetal POM
Poliamida --
Poli (amiadaimida) PAI
Poliarilat --
Polikarbonat PC
Poliester --
Polietereterketon PEEK
Polietermida PEI
Poliimida PI
Poli (fenilena oksida) PPO
Poli (fenilena sulfide) PPS
Polisulfon --
Tabel 1.4 Contoh Polimer Teknik
13
definisi ini terlalu umum, karena komposit ini merangkumi semua bahan
termasuk plastik yang diperkuat dengan serat, logam alloy, keramik,
kopolimer, plastik berpengisi atau apa saja campuran dua bahan atau lebih
untuk mendapatkan suatu bahan yang baru.
Komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari logam,
kekakuan jenis (modulus Young/density) dan kekuatan jenisnya lebih tinggi
dari logam. Beberapa lamina komposit dapat ditumpuk dengan arah
orientasi serat yang berbeda, gabungan lamina ini disebut sebagai laminat.
14
Merupakan jenis komposit yang terdiri dari dua lapis atau lebih yang
digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik
sifat sendiri.
3. Particulalate Composites (Komposit Partikel).
Merupakan komposit yang menggunakan partikel atau serbuk
sebagai penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam
matriksnya.
Ada tiga faktor yang menentukan sifat-sifat dari material komposit, yaitu:
a. Material pembentuk. Sifat-sifat intrinsik material pembentuk
memegang peranan yang sangat penting terhadap pengaruh sifat
kompositnya.
b. Susunan struktural komponen. Dimana bentuk serta orientasi dan
ukuran tiap-tiap komponen penyusun struktur dan distribusinya
merupakan factor penting yang memberi kontribusi dalam
penampilan komposit secara keseluruhan.
c. Interaksi antar komponen. Karena komposit merupakan campuran
atau kombinasi komponen-komponen yang berbeda baik dalam hal
bahannya maupun bentuknya, maka sifat kombinasi yang diperoleh
pasti akan berbeda.
15
2.5 Kegunaan Komposit
a. Angkasa luar; Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter,
Komponen satelit.
b. Kesehatan; Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang.
c. Marine / Kelautan; Kapal layar, Kayak
d. Industri Pertahanan; Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal
selam
e. Industri Pembinaan; Jembatan, Terowongan, Rumah, Tanks.
f. Olah raga dan rekreasi; Sepeda, Stick golf, Raket tenis, Sepatu olah
raga
g. Automobile; Komponen mesin, Komponen kereta
h. Angkasa luar; Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter,
Komponen satelit.
16
3 BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Polimer merupakan suatu golongan kimia penting dalam kehidupan
kita sehari-hari maupun dalam industry. Polimer meliputi plastik, karet,
serat, dan nilon. Beberapa senyawa penting dalam tubuh makhluk hidup,
yaitu karbohidrat (polisakarida), protein, dan asam nukleat juga merupakan
polimer. Kita akan melihat bahwa polimer adalah suatu makro molekul yang
terbentuk dari molekul-molekul sederhana yang kita sebut sebagai
monomer.
Proses pembentukan polimer dari monomernya kita sebut sebagai
polimerisasi. Dalam makalah ini akan dibahas tentang penggolongan
polimer dan kegunaan polimer.
Material komposit merupakan material yang terbentuk dari kombinasi
antara dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang
tidak homogen, dimana sifat mekanik dari masing-masing material
pembentuknya berbeda. Material komposit memiliki sifat mekanik yang
lebih bagus dari pada logam, memiliki kekuatan bisa diatur yang tinggi
(tailorability), memiliki kekuatan lelah (fatigue) yang baik, memiliki
kekuatan jenis (strength/weight) dan kekakuan jenis (modulus
Young/density) yang lebih tinggi daripada logam, tahan korosi, memiliki
sifat isolator panas dan suara, serta dapat dijadikan sebagai penghambat
listrik yang baik, dan dapat juga digunakan untuk menambal kerusakan
akibat pembebanan dan korosi.
3.2 Saran
Dengan adanya tugas tentang materi polymer yang telah diberikan
oleh bapak dosen. Dapat menambah dan mengembangkan wawasan
17
mahasiswa tentang pengertian polimer, penggolongan polimer, macam-
macam polimer dan lain - lain. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
mohon kritik dan saran dari pembaca.
18
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
journals.itb.ac.id/index.php/jipk/article/download/7646/3151
www.academia.edu/9150167/Material_Teknik_Polimer_Mesin
https://www.academia.edu/9150167/Material_Teknik_Polimer_Mesin?auto=down
load
https://edoc.site/makalah-ilmu-bahan-polimer-komposit-dan-keramik-pdf-
free.html
19