Acuan apa yang melandasi guru itu adalah sebuah profesi sehingga disebut guru
adalah sebuah jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu institusi maupun
perorangan yang menyangkut seluruh aktivitas dalam tanggung jawab untuk mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, dan memandu peserta didik dalam rangka menggiring
perkembangan peserta didik kearah kedewasaan mental-spiritual maupun fisik-biologis.
Kinerja seorang guru menyangkut semua kegiatan atau tingkah laku yang dialami guru,
jawaban yang mereka buat, untuk memberi hasil atau tujuan. Kinerja dapat ditinjau dari
berbagai aspek, baik dari sudut guru maupun siswa. Dari sudut siswa kinerja guru bertujuan
untuk menimbulkan respon positif dari bakat dan minat seorang siswa yang
akan dikembangkan oleh siswa tersebut melalui proses pembelajaran. Dari sudut guru kinerja
guru secara spesifik bertujuan mengharuskan para guru membuat keputusan khusus dimana
tujuan pengajaran dinyatakan dengan jelas dalam bentuk tingkah laku yang kemudian
ditransfer kepada peserta didik. Dalam hal kinerja guru lebih diacu pada aspek mutu, baik dari
sudut pandang kepemimpinan maupun aspek teknis. Aspek kepemimpinan akan terlihat pada
penampilan guru yang berperan sebagai pemimpin siswa dan sesamanya, aspek teknis-
dedaktis adalah dimana guru akan memerankan guru sebagai fasilitator dan nara sumber yang
siap memberi konsultasi terarah pada siswanya.
Tuntutan kinerja sebagai seorang guru sangat tinggi, baik itu dari dalam maupun dari luar. Dari
dalam adalah tuntutan yang bermuara dari individu guru tersebut untuk dapat sebaik baiknya
mentransfer disiplin ilmu yang dikuasai, maupun yang paling berat adalah mentransfer nilai-
nilai
moral yang semua adalah untuk modal dasar peserta didik untuk dalam menjalankan hidupnya
dikemudian hari.
Sedangkan tuntutan dari luar adalah bagaimana menghasilkan output peserta didik yang
mampu bersaing dikehidupan nyata. Tuntutan yang paling berat adalah tuntutan dari luar. Dan
yang paling populer adalah ungkapan dari masyarakat bahwa guru adalah sosok yang dilihat
dan ditiru. Belum lagi selalu terngiang ditelinga kita syair syair lagu pahlawan tanpa tanda jasa.
Ini jelas sangat menjadi beban moral tersendiri bagi guru untuk menjadi tenaga yang
profesional. Melihat kenyataan sekarang ini, tuntutan akan kinerja guru semakin besar.
Tuntutan ini bukan hanya sebatas kapasitas sebagai pengajar dan pendidik dikelas, tetapi guru
dituntut lebih kreatif, inovatif, mandiri dan profesional.
Perilaku guru yang profesional adalah mampu menjadi teladan bagi para peserta didik, mampu
mengembangkan kompetensi dalam dirinya, dan mampu mengembangkan potensi para
peserta didik. ( Menurut Danni Ronnie M ) Sikap dan perilaku guru yang profesional
mencakup enam belas pilar dalam pembangun karakter. Keenam belas pilar tersebut, yakni :
1. kasih sayang,
2. penghargaan,
3. pemberian ruang untuk mengembangkan diri,
4. kepercayaan,
5. kerjasama,
6. saling berbagi,
7. saling memotivasi,
8. saling mendengarkan,
9. saling berinteraksi secara positif,
10. saling menanamkan nilai-nilai moral,
11. saling mengingatkan dengan ketulusan hati,
12. saling menularkan antusiasme,
13. saling menggali potensi diri,
14. saling mengajari dengan kerendahan hati,
15. saling menginsiprasi,
16. saling menghormati perbedaan.
Sikap dan perilaku guru dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhinya
berupa faktor eksternal dan internal. Oleh karena itu pendidik harus mampu mengatasi apabila
kedua faktor tersebut menimbulkan hal-hal yang negatif. Jangan sampai masalah-masalah
dalam kehidupan dibawa kesekolah yang pada akhirnya anak didiknya yang mendapatkan
imbasnya dari kemarahan kita akiabat masalah yang dihadapi oleh seorang guru.