Anda di halaman 1dari 33

LAMPIRAN V

Nota Dinas Direktur Jenderal


Perbendaharaan
Nomor : ND-607/PB/2019
Tanggal : 31 Mei 2019

. KARTU KREDIT PEMERINTAH .

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
DESKRIPSI SINGKAT ............................................................................................................................. 3
I. Membuat Usulan UP KKP.............................................................................................................. 3
II. Merekam Penerimaan Barng/Jasa KKP…………………………………………………………………………………….6
III. Mencetak Perintah Bayar & Kuitansi KKP…………………………………………………………………………………8

IV. Merekam SPM GUP KKP………………………………………………………………….……………………………………….9

V. Merekam Usulan TUP KKP……………………………………………………………………………………………………..11

VI. Merekam SPP/SPM PTUP KKP……………………………………………………………………………………………….13

VII. Mencatat SP2D GUP/PTUP KKP.……………………………………………………………………….………..………… 15

VIII. Merekam transaksi pajak KKP………………………………………………………………………………………………..17

IX. Mencetak DPT KKP………………………………………………………………………………………………….……………. 17

2
DESKRIPSI SINGKAT
Modul Bendahara Penerimaan
Modul ini digunakan untuk mengelola Uang Persediaan (UP) yang menggunakan mekanisme Kartu
Kredit Pemerintah (KKP).

I. Membuat Usulan UP KKP

Untuk memulai tahapan login aplikasi SAKTI, silahkan lakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Jalankan aplikasi SAKTI dengan mengakses directory C  SAKTI pada PC Anda. Klik dua kali
pada file runsakti.bat, atau
2. Klik dua kali pada file sakti.exe dan tunggu hingga aplikasi SAKTI terbuka.
Catatan: runsakti.bat dapat digunakan pada PC yang spesifikasi RAM-nya tidak terlalu tinggi
karena aplikasi SAKTI yang dibuka menggunakan runsakti.bat akan lebih ringan dibandingkan
dengan aplikasi SAKTI yang dibuka menggunakan sakti.exe. Namun, apabila terdapat update
aplikasi SAKTI pasca-maintenance, user harus menjalankan aplikasi SAKTI pertama kali setelah
update dengan menggunakan sakti.exe karena aplikasi SAKTI akan melakukan update secara
otomatis.

1. Isikan kolom nama pengguna dan kata sandi sesuai dengan user masing-masing bendahara
pengeluaran, kemudian pilih tahun anggaran 2019.
2. Klik tombol Masuk.

3
1. Pada modul bendahara, pilih menu Membuat usulan  Menghitung usul UP.
2. Klik tombol Tambah.

1. Pilih nomor DIPA sesuai dengan nomor DIPA tahun berjalan.


2. Pilih sumber dana, contoh sumber dana RM maka yang dipilh adalah NON PNBP.
3. Pada kolom kebutuhan UP, isikan sesuai dengan nominal UP pada satker masing-masing. Pada
contoh gambar, diasumsikan jumlah kebutuhan UP satker adalah 24.000.000. Isikan juga
persentase UP KKP pada kolom dibawahnya. Sesuai dengan PMK Nomor 196/PMK.05/2018
tentang Tata Cara Pembayaran dan Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah, jumlah persentase
UP KKP adalah 40% dari total UP satker (silahkan merujuk ke PMK No.196/PMK.05/2018 untuk
satker yang mengajukan dispensasi atas besaran UP KKP).

4
4. Pada kolom nomor surat persetujuan KKP dan tanggal persetujuan KKP, silahkan diisikan
sesuai dengan yang tertera pada informasi dokumen KKP masing-masing satker.
5. Setelah melengkapi kolom 3 dan 4, pada kolom 5 secara otomatis akan terbentuk besaran
nominal UP tunai dan UP KKP sesuai dengan perhitungan persentase KKP. Pada contoh
gambar diatas, UP Tunai satker berjumlah 14.000.000 dan UP KKP berjumlah 10.000.000 (40%
dari total UP tunai).
6. Jika semua kolom sudah terisi, klik Simpan.
7. Data perhitungan usulan UP KKP yang sudah tersimpan akan muncul pada posisi kolom 7.

1. Selanjutnya, cetak Karwas UP KKP untuk memastikan bahwa nominal usulan UP KKP telah
benar-benar tersedia. Pilih menu Cetak laporan  LPJ Bendahara Pengeluaran.
2. Pilih jenis laporan Karwas UP KKP dan setting tanggal periode sesuai dengan tanggal bulan
berjalan.
3. Klik tombol Cetak.

1. Pada cetakan karwas, pastikan plafond UP KKP pada kolom pojok kanan terisi sesuai
dengan usulan UP KKP yang direkam pada langkah sebelumnya.

5
II. Merekam Penerimaan barang/Jasa KKP
Setelah melakukan pencetakan karwas UP dan plafond atas UP KKP sudah tersedia, selanjutnya user
dapat melanjutkan untuk merekam penerimaan barang/jasa atas belanja yang dilakukan dengan
menggunakan KKP. Output dari perekaman ini adalah Hasil Cetakan SPBy dan Kuitansi KKP.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Masuk ke modul komitmen, kemudian pilih menu RUH  Pencatatan Penerimaan


Barang/Jasa KKP.
2. Klik tombol Tambah.

1. Kolom nomor dokumen akan terisi secara otomatis oleh sistem.


2. Tanggal dokumen : diisi tanggal ketika transaksi pembelanjaan dilakukan
Uraian dokumen : Uraian transaksi belanja
Mata uang : IDR

6
Nama penerima : Nama penerima barang/jasa pada satker.
3. Isikan Program, Kegiatan, Output, beserta akun Belanja. Isikan juga sumber dana (RM), cara
penarikan (RM), dan register (Default Register).
4. Pada kolom kategori, apabila belanja yang dilakukan adalah belanja jasa maka klik pada opsi
kolom Jasa. Apabila belanja yang dilakukan merupakan belanja aset/persediaan, maka klik
pada opsi kolom Aset/Jasa Dikapitalisasi Aset (kemudian silahkan ikuti petunjuk nomor 5).
Untuk kolom jenis kas pilih UP untuk sumber dana UP KKP. Sedangkan untuk TUP KKP, pilih
jenis kas TUP.
Pastikan pagu yang muncul di kolom Pagu KKP masih mencukupi sebelum mengklik tombol
Simpan.

5. Apabila user melakukan belanja aset/persediaan, klik pada tombol Rincian barang untuk
terlebih dahulu merekam pendetilan aset/persediannya.

1. Akan muncul pop up box Rincian barang seperti pada gambar diatas. Klik tombol Rekam.
2. Klik tombol kaca pembesar pada kategori Kode Barang, kemudian isikan sesuai dengan
kode/nama barang yang akan dilakukan pembelanjaan
3. Isikan jumlah dan nominal barang
4. Klik tombol Simpan.

7
1. Apabila belanja dilakukan pada supplier pihak ketiga yang memiliki NPWP sendiri, maka
Klik pada tombol Cari Wajib Pajak/Wajib Bayar yang berada pada kolom informasi supplier.
2. Klik pada data NPWP supplier pihak ketiga
3. Klik tombol Pilih
4. Klik tombol Simpan dan form penerimaan barang/jasa KKP akan tersimpan.

III. Mencetak Perintah Bayar & Kuitansi KKP


Pencetakan perintah bayar dan kuitansi atas belanja yang menggunakan KKP dapat dilakukan setelah
proses perekaman penerimaan barang/jasa telah dilakukan. Langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pada modul komitmen, pilih menu RUH  Pencatatan Penerimaan Barang/Jasa KKP
2. Klik pada salah satu dokumen pencatatan penerimaan barang/jasa yang sudah disimpan
sebelumnya
3. Klik tombol Cetak.

8
1. Aplikasi akan menampilkan dua pop-up box yang masing-masing berisi hasil cetakan perintah
bayar dan kuitansi seperti pada contoh tampilan gambar diatas.

IV. Merekam SPM GUP KKP


Untuk melakukan revolving GUP KKP, silahkan lakukan langkah-langkah dibawah ini:

1. Masuk ke modul pembayaran  RUH Pembayaran  Catat/Ubah SPP


2. Pilih jenis SPP 317 – GUP KKP
3. Apabila ketika mengklik tombol dropdown tidak muncul jenis SPM 317, klik tombol refresh
hijau di sebelah kanan seperti pada gambar diatas
4. Klik tombol Tambah.

9
1. Akan muncul pop up box seperti pada gambar diatas. Pop up box akan menampilkan data-
data dokumen penerimaan barang/jasa menggunakan KKP yang sudah disimpan sebelumnya
seperti pada poin II dan III petunjuk teknis. Klik centang pada box pilih
2. Klik tombol Pilih.

1. Klik tombol Tambah pada kolom dasar pembayaran


2. Pilih dasar pembayaran sama dengan dasar pembayaran yang digunakan dalam pembuatan
SPM GUP tunai (non KKP)
3. Isikan uraian SPP sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4. Kolom informasi SPP (cara bayar, sifat pembayaran, jenis pembayaran) akan terisi otomatis
oleh sistem ketika user memilih jenis SPP 317 – GUP KKP, yaitu cara bayar SP2D, sifat
pembayaran Penggantian Uang Persediaan (GU), dan jenis pembayaran Pengeluaran
Anggaran.

10
1. Untuk data pada kolom informasi supplier dan distribusi COA silahkan diabaikan saja dan
tidak perlu dilakukan ubah. Namun, pastikan total pembayaran yang tercantum dalam SPP
sudah sesuai dengan nominal total pembayaran pada dokumen penerimaan barang/jasa KKP
2. Klik tombol Simpan.

Setelah simpan, lanjutkan proses validasi SPP sampai dengan menjadi SPM dan SP2D dengan langkah-
langkah yang sama seperti pembuatan SPP tipe lainnya.

V. Merekam usulan TUP KKP

TUP Kartu Kredit Pemerintah adalah uang muka kerja yang diberikan dalam bentuk batasan belanja
(limit) kredit kepada BP/BPP untuk kebutuhan yang sangat mendesak, tidak dapat ditunda, dan/ atau
tidak dapat dilakukan dengan Pembayaran LS dalam 1 (satu) bulan melebihi pagu UP Kartu Kredit
Pemerintah yang telah ditetapkan.

Perekaman usulan TUP KKP pada SAKTI bertujuan untuk menaikkan plafond / pagu KKP. Setelah usulan
dibuat, satker menyampaikan usulan TUP ke KPPN untuk disetujui. Setelah mendapatkan persetujuan
TUP KKP, Satker dapat merekam transaksi penerimaan barang/jasa yang dananya bersumber dari TUP
KKP. Untuk merekam usulan TUP, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Masuk ke modul bendahara kemudian pilih menu Membuat usulan  Membuat rincian
pembiayaan TUP

11
2. Klik tombol Tambah.

1. Pilih nomor DIPA tahun berjalan


2. Isikan tanggal TUP dan tanggal jatuh tempo jika satker menginginkan TUP di cari dalam jeda
hari tertentu. Jika tidak, silahkan diabaikan saja akrena sistem akan mengisi secara otomatis.
3. Pilih sumber dana KKP
4. Pada kolom surat persetujuan KKP dan tanggal persetujuan, isikan sesuai dengan data pada
masing-masing satker.

1. Pilih akun belanja sesuai dengan peruntukan TUP


2. Isikan nominal permintaan TUP untuk akun tersebut
3. Klik tombol Simpan.

12
1. Pastikan kolom jumlah TUP sudah terisi
2. Klik tombol Simpan.

VI. Merekam SPP/SPM PTUP KKP

Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan Kartu Kredit Pemerintah yang selanjutnya disebut
PTUP Kartu Kredit Pemerintah adalah pertanggungjawaban atas TUP Kartu Kredit Pemerintah. Untuk
merekam SPP/SPM PTUP, silahkan lakukan langkah-langkah berikut:

1. Untuk membuat SPP, akses modul pembayaran menu RUH Pembayaran  Catat/ubah SPP

13
2. Pilih jenis SPP 323 – Ganti TUP KKP
3. Klik tombol Tambah

1. Ketika mengklik tombol tambah, akan muncul pop up box seperti pada gambar diatas. Pop
up box akan menampilkan daftar transaksi TUP yang sudah direkam sebelumnya. Klik
centang pada kolom Pilih untuk memilih transaksi TUP mana saja yang akan dimasukkan
kedalam pengajuan SPM PTUP.
2. Klik tombol Pilih

1. Akan muncul form SPP seperti pada gambar diatas. Pada kolom dasar pembayaran, pilih
dasar pembayaran untuk membuat SPP (dasar pembayaran yang digunakan sama seperti
dasar pembayaran untuk UP/GUP/TUP tunai)
2. Isikan keterangan SPP sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3. Pada kolom informasi SPP, isikan cara bayar (SP2D), sifat permbayaran (Tambahan Uang
Persediaan/TU), dan jenis pengeluaran (Pengeluaran Anggaran).
4. Data informasi supplier akan secara otomatis terisi supplier tipe 1, maka tidak perlu lagi
melakukan perekaman supplier

14
1. Pada bagian bawah form SPP, terdapat distribusi COA untuk akun pengeluaran dan akun
potongan. Pastikan jumlah pengeluaran total sudah sesuai dengan jumlah seharusnya.
2. Klik tombol Simpan.

Setelah simpan, lanjutkan proses validasi SPP sampai dengan menjadi SPM dan SP2D dengan langkah-
langkah yang sama seperti pembuatan SPP tipe lainnya.

VII. Mencatat SP2D GUP/PTUP KKP

1. Apabila SPM GUP KKP telah menjadi SP2D, lakukan pencatatan SP2D pada modul
pembayaran menu Catat/Upload  Mencatat/Upload SP2D
2. Klik tombol catat SP2D otomatis dan sistem akan secara otomatis mencatat SP2D atas SPM
GUP KKP.

15
1. Setelah melakukan pencatatan SP2D pada modul pembayaran, selanjutnya lakukan catat
SP2D pada pemindahan kas modul bendahara. Masuk ke modul bendahara kemudian menu
approval transaksi  pemindahan kas  kas bank bendahara pengeluaran
2. Klik tombol Tambah
3. Isikan tanggal sesuai dengan tanggal SP2D kemudian pilih jenis aktifitas Terima SP2D
4. Pilih kategori kas GUP/PTUP KKP

1. Klik tombol cari pada nomor SP2D, kemudian pilih SP2D atas SPM GUP/PTUP KKP
2. Setelah memilih SP2D, seharusnya data informasi SP2D seperti jenis SP2D, jumlah, nomor
uang muka, dan sumber dana akan terisi secara otomatis. Sementara untuk kolom rekening
kas silahkan dipilih rekening Bendahara Pengeluaran (BPG).
3. Isikan keterangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Klik tombol Simpan.

16
VIII. Merekam Transaksi Pajak KKP

1. Apabila dalam pembelanjaan menggunakan KKP terdapat pajak, maka user dapat melakukan
perekaman transaksi pungutan pajak pada modul bendahara menu Transaksi Mencatat
Pungutan Pajak
2. Klik tombol Tambah
3. Pada kolom tanggal pungut, isikan tanggal sesuai dengan tanggal ketika pungutan pajak
dilakukan
4. Pilih dasar pungutan GUP KKP. Sistem akan membaca saldo atas Sp2D GUP KKP yang sudah
dicatat pada menu pemindahan kas bank bendahara pengeluaran
5. Isikan keterangan sesuai dengan kebutuhan transaksi
6. Pilih jenis pemindahan kas tunai/non tunai sesuai dengan kondisi riil pungutan pajak
7. Pada kolom identitas wajib pajak, klik pada tombol kaca pembesar kemudian sistem akan
memunculkan data wajib pajak/wajib bayar yang sebelumnya telah direkam pada modul
bendahara menu referensi  referensi wajib pajak/wajib bayar.
8. Klik tombol Tambah pada kolom akun pajak, akan muncul pop up box seperti pada gambar
berikut:

i. Klik pada drop down Akun kemudian pilih akun potongan pajak sesuai dengan
transaksi riil
ii. Isikan nominal pajak pada kolom jumlah
iii. Klik tombol Simpan
9. Klik tombol Simpan untuk menyimpan pungutan pajak. Lakukan penyetoran pajak seperti
biasanya pada menu mencatat setoran pajak di modul bendahara.

IX. Mencetak DPT KKP


DPT merupakan daftar hasil verifikasi PPK yang memuat rincian belanja menggunakan KKP, lengkap
sampai dengan kode kegiatan, kode output, kode komponen, akun, uraian, dan nominal jumlah
belanja yang harus dibayarkan kepada bank penerbit Kartu Kredit Pemerintah. Untuk mencetak DPT
pada aplikasi SAKTI, silahkan lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

17
1. Masuk ke modul bendahara  menu cetak laporan  LPJ Bendahara Pengeluaran
2. Pilih jenis laporan DPT KKP dan isikan periode sesuai dengan tanggal periode cetakan yang
diinginkan
3. Klik tombol Cetak, aplikasi akan menampilkan pop up box berisi cetakan DPT dengan format
seperti pada gambar berikut:

18
LAMPIRAN VI
Nota Dinas Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor : ND-607/PB/2019
Tanggal : 31 Mei 2019

PENCATATAN UANG PERSEDIAAN (UP) DAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)


KARTU KREDIT PEMERINTAH (KKP)

Pencatatan atas transaksi UP/TUP KKP dilakukan sebagaimana transaksi LS ke rekening


Bendahara pengeluaran. Adapun ilustrasi pencatatan akuntansi transaksi UP/TUP KKP
adalah sebagai berikut:

A. PENGAJUAN UANG PERSEDIAAN (UP) DAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN


(TUP),
I. Pada Bulan Januari tahun 20X1 Satker ABC mengajukan UP sebesar Rp1.000,00
dengan rincian SPM UP Tunai sebesar Rp400,00 serta surat pernyataan yang
menyatakan proporsi UP sebesar 40% UP Tunai dan 60% UP KKP sebesar
Rp600,00. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat terbit SP2D UP adalah
sebagai berikut:
1. Pada Satker (Aplikasi SAIBA)
Jurnal pada Buku Besar Akrual dan Buku Besar Kas pada Aplikasi SAIBA yang
secara otomatis terbentuk pada saat dilakukan perekaman SP2D UP adalah
sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 111611 Kas di Bendahara 400
Pengeluaran UP
Kredit: 219511 Uang Muka dari 400
KPPN
Catatan: Kas di Bendahara Pengeluran hanya mencatat UP tunai

2. Pada Satker (Aplikasi SAKTI)


a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat resume tagihan
(penerbitan SPP/SPM UP Tunai):
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 115613 Piutang dari UP yang akan 400
diterima
Kredit: 212144 Pengeluaran Transito yang 400
masih harus dibayar

b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D UP


Tunai:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 212144 Pengeluaran Transito yang 400 Debet: 825111 Pengeluaran Uang 400
masih harus dibayar Persediaan
Kredit: 219511 Uang Muka dari KPPN 400 Kredit: 219511 Uang Muka dari 400
KPPN

-1-
Debet 111611 Kas di Bendahara Pengeluaran 400
Kredit 115613 Piutang dari UP yang akan 400
diterima

3. Pada SPAN
a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat resume tagihan
(penerbitan SPP/SPM UP Tunai) adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 115613 Piutang dari UP yang akan 400 Satker
diterima
K 212144 Pengeluaran Transito yang 400 Satker
masih harus dibayar

b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D UP


Tunai adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212144 Pengeluaran Transito yang 400 Satker D 825111 Pengeluaran Uang Persediaan 400 BUN
masih harus dibayar
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 400 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 400 BUN
D 111611 Kas di Bendahara Pengeluaran 400 Satker D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 400 BUN
K 115613 Piutang dari UP yang akan 400 Satker K 111321 RPK BUN Pengeluaran 400 BUN
diterima
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 400 BUN
K 111321 RPK BUN Pengeluaran 400 BUN

II. Pada Bulan Maret tahun 20X1, Satker ABC mengajukan TUP sebesar Rp5.000,00
dengan rincian SPM TUP Tunai sebesar Rp3.000,00 serta dilampiri surat pernyataan
yang menyatakan proporsi TUP sebesar 60% UP Tunai dan 40% TUP KKP sebesar
Rp2.000,00. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat terbit SP2D UP adalah
sebagai berikut:
1. Pada Satker (Aplikasi SAIBA)
Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D TUP Tunai
adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 111613 Kas di Bendahara 3.000
Pengeluaran TUP
Kredit: 219511 Uang Muka dari 3.000
KPPN
Catatan: Kas di Bendahara Pengeluran hanya mencatat TUP tunai sedangkan

2. Pada Satker (Aplikasi SAKTI)


a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat resume tagihan
(penerbitan SPP/SPM TUP Tunai) adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 115614 Piutang dari TUP yang akan 3.000
diterima
Kredit: 212144 Pengeluaran Transito yang 3.000
masih harus dibayar

-2-
b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan TUP Tunai
adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 212144 Pengeluaran Transito yang 3.000 Debet: 825511 Pengeluaran 3.000
masih harus dibayar Tambahan Uang
Persediaan

Kredit: 219511 Uang Muka dari KPPN 3.000 Kredit: 219511 Uang Muka dari 3.000
KPPN
Debet 111613 Kas di Bendahara 3.000
Pengeluaran TUP
Kredit 115614 Piutang dari TUP yang 3.000
akan diterima

3. Pada SPAN
a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat resume tagihan
(penerbitan SPP/SPM TUP Tunai) adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Jml Segmen
Besar Kas
D 115614 Piutang dari TUP yang akan 3.000 Satker
diterima
K 212144 Pengeluaran Transito yang 3.000 Satker
masih harus dibayar

b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D TUP
Tunai adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212144 Pengeluaran Transito yang 3.000 Satker D 825111 Pengeluaran Uang Persediaan 3.000 BUN
masih harus dibayar
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 3.000 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 3.000 BUN
D 111613 Kas di Bendahara Pengeluaran 3.000 Satker D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 3.000 BUN
TUP
K 115614 Piutang dari TUP yang akan 3.000 Satker K 111321 RPK BUN Pengeluaran 3.000 BUN
diterima
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 3.000 BUN
K 111321 RPK BUN Pengeluaran 3.000 BUN

B. AKUNTANSI PENGAJUAN PENGGANTIAN UANG PERSEDIAAN (GUP),


I. Pada Bulan Februari 20X1, Satker ABC mengajukan SPM GUP atas UP Tunai
berupa belanja barang untuk keperluan perkantoran sebesar Rp80,00, belanja
barang persediaan barang konsumsi Rp75,00 dan belanja modal dalam rangka
perolehan aset berupa Peralatan dan Mesin (BMN intrakomptabel) sebesar
Rp25,00. Terhadap transaksi ini dilakukan pencatatan jurnal sebagai berikut:
1. Pada Satker (Aplikasi SAIBA)
Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D GUP
adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 521111 Beban Keperluan 80 Debet: 521111 Belanja Keperluan 80
Perkantoran Perkantoran
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 80 Kredit 1156XX Piutang Dari KUN 80
Lain

-3-
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 117911 Persediaan yang belum 75 Debet: 521811 Belanja Barang 75
diregister Persediaan Barang
Konsumsi
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 75 Kredit 1156XX Piutang Dari KUN 75
Lain

Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah


Debet: 132211 Peralatan dan Mesin Belum 25 Debet: 532111 Belanja Modal Peralatan 25
Diregister dan Mesin
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 25 Kredit 1156XX Piutang Dari KUN 25
Lain

2. Pada Satker (Aplikasi SAKTI)


a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat resume tagihan
(penerbitan SPP/SPM GUP atas UP Tunai adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 521111 Beban Keperluan Perkantoran 80
Kredit: 212112 Belanja Barang Yang masih 80
harus dibayar

Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah


Debet 117911 Persediaan yang belum 75
diregister
Kredit: 212112 Belanja Barang Yang masih 75
harus dibayar

Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah


Debet 139111 Aset Tetap Belum DIregister 25
Kredit: 212113 Belanja Modal Yang masih 25
harus dibayar

b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D GUP
atas UP Tunai adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 212112 Belanja Barang Yang 80 Debet: 521111 Belanja Keperluan 80
masih harus dibayar Perkantoran
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 80 Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 80
Lain Lain

Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah


Debet: 212112 Belanja Barang Yang masih 75 Debet: 521811 Belanja Barang 75
harus dibayar Persediaan Barang
Konsumsi
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 75 Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 75
Lain Lain

Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah


Debet: 212113 Belanja Modal Yang masih 25 Debet: 532111 Belanja Modal 25
harus dibayar Peralatan dan Mesin
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke 25 Kredit: 313111 Ditagihkan Ke 25
Entitas Lain Entitas Lain

-4-
3. Pada SPAN
a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat resume tagihan
(penerbitan SPP/SPM GUP atas UP Tunai adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Jml Segmen
Kas
D 521111 Beban Keperluan Perkantoran 80 Satker
K 212112 Belanja Barang Yang masih 80 Satker
harus dibayar

Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Jml Segmen


Kas
D 117911 Persediaan yang belum 75 Satker
diregister
K 212112 Belanja Barang Yang masih 75 Satker
harus dibayar

Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Jml Segmen


Kas
D 132211 Peralatan dan Mesin Belum 25 Satker
Diregister
K 212112 Belanja Barang Yang masih 25 Satker
harus dibayar

b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D GUP
atas UP Tunai adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212112 Belanja Barang Yang masih 80 Satker D 521111 Belanja Keperluan 80 Satker
harus dibayar Perkantoran
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 80 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 80 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 80 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 80 BUN
K 111321 RPK BUN Pengeluaran 80 BUN K 111321 RPK BUN Pengeluaran 80 BUN

Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212112 Belanja Barang Yang masih 75 Satker D 521811 Belanja Barang Persediaan 75 Satker
harus dibayar Barang Konsumsi
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 75 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 75 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 75 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 75 BUN
K 111321 RPK BUN Pengeluaran 75 BUN K 111321 RPK BUN Pengeluaran 75 BUN

Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212113 Belanja Modal Yang masih 25 Satker D 532111 Belanja Modal Peralatan dan 25 Satker
harus dibayar Mesin
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 25 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 25 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 25 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 25 BUN
K 111321 RPK BUN Pengeluaran 25 BUN K 111321 RPK BUN Pengeluaran 25 BUN

II. Pada Bulan Februari 20X1, Satker ABC mengajukan SPM GUP atas UP KKP
berupa belanja perjalanan dinas sebesar Rp450,00, belanja barang persediaan
barang konsumsi Rp100,00, dan belanja modal dalam rangka perolehan aset
berupa gedung dan bangunan (BMN intrakomptabel) Rp50,00. Terhadap transaksi
ini dilakukan pencatatan jurnal sebagai berikut:
1. Pada Satker (Aplikasi SAIBA)
a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitkan SP2D GUP
atas UP KKP adalah sebagai berikut:

-5-
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 524111 Beban Perjalanan Dinas 450 Debet: 524111 Belanja Perjalanan Dinas 450
Biasa Biasa
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 450 Kredit 1156XX Piutang Dari KUN 450
Lain

Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah


Debet: 117911 Persediaan yang belum 100 Debet: 521811 Belanja Barang 100
diregister Persediaan Barang
Konsumsi
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 100 Kredit 1156XX Piutang Dari KUN 100
Lain

Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah


Debet: 133211 Gedung dan Bangunan 50 Debet: 533111 Belanja Modal Gedung 50
Belum Diregister dan Bangunan
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 50 Kredit 1156XX Piutang Dari KUN 50
Lain

2. Pada Satker (Aplikasi SAKTI)


a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat resume tagihan
(penerbitan SPP/SPM GUP) atas UP KKP adalah sebagai beriku:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 524111 Beban Perjalanan Dinas Biasa 450
Kredit: 212112 Belanja Barang Yang masih 450
harus dibayar

Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah


Debet 117911 Persediaan yang belum 100
diregister
Kredit: 212112 Belanja Barang Yang masih 100
harus dibayar

Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah


Debet 139111 Aset Tetap Belum DIregister 50
Kredit: 212113 Belanja Modal Yang masih 50
harus dibayar

b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D GUP
atas UP KKP adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 212112 Belanja Barang Yang 450 Debet: 524111 Belanja Perjalanan Dinas 450
masih harus dibayar Biasa
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 450 Kredit: 313111 Ditagihlan Ke Entitas 450
Lain Lain

Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah


Debet: 212112 Belanja Barang Yang masih 100 Debet: 521811 Belanja Barang 100
harus dibayar Persediaan Barang
Konsumsi
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 100 Kredit: 313111 Ditagihlan Ke Entitas 100
Lain Lain

-6-
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 212113 Belanja Modal Yang masih 50 Debet: 533111 Belanja Modal 50
harus dibayar Gedung dan
Bangunan
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 50 Kredit: 313111 Ditagihlan Ke 50
Lain Entitas Lain

3. Pada SPAN
a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitkan resume
tagihan (SPP/SPM GUP) atas UP KKP adalah sebagai berikut:

Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Jml Segmen


Kas
D 524111 Beban Perjalanan Dinas Biasa 450 Satker
K 212112 Belanja Barang Yang masih 450 Satker
harus dibayar

Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Jml Segmen


Besar Kas
D 117911 Persediaan yang belum 100 Satker
diregister
K 212112 Belanja Barang Yang masih 100 Satker
harus dibayar

Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Jml Segmen


Besar Kas
D 133211 Gedung dan Bangunan Belum 50 Satker
Diregister
K 212112 Belanja Barang Yang masih 50 Satker
harus dibayar

b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D GUP
atas UP KKP adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212112 Belanja Barang Yang masih 450 Satker D 524111 Beban Perjalanan Dinas Biasa 450 Satker
harus dibayar
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 450 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 450 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 450 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 450 BUN
K 111321 RPK BUN Pengeluaran 450 BUN K 111321 RPK BUN Pengeluaran 450 BUN

Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212112 Belanja Barang Yang masih 150 Satker D 521811 Belanja Barang Persediaan 150 Satker
harus dibayar Barang Konsumsi
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 150 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 150 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 150 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 150 BUN
K 111321 RPK BUN Pengeluaran 150 BUN K 111321 RPK BUN Pengeluaran 150 BUN

Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212113 Belanja Modal Yang masih 50 Satker D 532111 Belanja Modal Gedung dan 50 Satker
harus dibayar Bangunan
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 50 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 50 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 50 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 50 BUN
K 111321 RPK BUN Pengeluaran 50 BUN K 111321 RPK BUN Pengeluaran 50 BUN

-7-
C. AKUNTANSI PENGAJUAN PENGGANTIAN UANG PERSEDIAAN NIHIL (GUP NIHIL)
DAN PERTANGGUNGJAWABAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (PTUP),

Hal yang berbeda antara UP/TUP Tunai dan UP/TUP KPP adalah untuk UP/TUP KKP
tidak mengenal penihilan sehingga jurnal yang terbentuk untuk pertanggungjawaban
UP/TUP KKP sama halnya dengan ketika mengajukan GUP.
I. Pada Bulan Desember 20X1, Satker ABC mengajukan SPM GUP Nihil atau SPM
PTUP atas UP/TUP Tunai berupa belanja barang untuk keperluan perkantoran
sebesar Rp100,00, belanja barang persediaan barang konsumsi Rp20,00, dan
belanja dalam rangka perolehan aset berupa Peralatan dan Mesin (belanja modal)
Rp80,00. Terhadap transaksi ini dilakukan pencatatan jurnal sebagai berikut:
1. Pada Satker (Aplikasi SAIBA)
a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D GUP
Nihil atau PTUP adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 521111 Beban Keperluan 100 Debet: 521111 Belanja 100
Perkantoran Keperluan
Perkantoran
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 100 Kredit 1156XX Piutang Dari 100
Lain KUN
Debet: 219511 Uang Muka dari KPPN 100
Kredit: 111611 Kas di Bendahara 100
Pengeluaran UP

Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah


Debet: 117911 Persediaan yang belum 20 Debet: 521811 Belanja Barang 20
diregister Persediaan Barang
Konsumsi
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 20 Kredit: 1156XX Piutang Dari KUN 20
Lain
Debet 219511 Uang Muka dari KPPN 20
Kredit 111611 Kas di Bendahara 20
Pengeluaran UP

Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah


Debet: 132211 Peralatan dan Mesin Belum 80 Debet: 532111 Belanja Modal 80
Diregister Peralatan dan Mesin
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 80 Kredit: 1156XX Piutang Dari KUN 80
Lain
Debet 219511 Uang Muka dari KPPN 80
Kredit 111611 Kas di Bendahara 80
Pengeluaran UP

2. Pada Satker (Aplikasi SAKTI)


a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat resume tagihan
(penerbitan SPP/SPM GUP Nihil atau PTUP) atas UP/TUP Tunai adalah
sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 521111 Beban Keperluan Perkantoran 100
Kredit: 212112 Belanja Barang Yang masih 100
harus dibayar

-8-
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet 117911 Persediaan yang belum 20
diregister
Kredit: 212112 Belanja Barang Yang masih 20
harus dibayar

Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah


Debet 139111 Aset Tetap Belum DIregister 80
Kredit: 212113 Belanja Modal Yang masih 80
harus dibayar

b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D GUP
Nihil atau PTUP atas UP/TUP Tunai adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 212112 Belanja Barang Yang masih 100 Debet: 521111 Belanja Keperluan 100
harus dibayar Perkantoran
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 100 Kredit: 313111 Ditagihkan Ke 100
Lain Entitas Lain
Debet 219511 Uang Muka dari KPPN 100 Debet 219511 Uang Muka dari 100
KPPN
Kredit 111611 Kas di Bendahara 100 Kredit 815111 Penerimaan 100
Pengeluaran UP Pengembalian
Uang Persediaan

Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah


Debet: 212112 Belanja Barang Yang masih 20 Debet: 521811 Belanja Barang 20
harus dibayar Persediaan Barang
Konsumsi
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 20 Kredit: 313111 Ditagihkan Ke 20
Lain Entitas Lain
Debet 219511 Uang Muka dari KPPN 20 Debet 219511 Uang Muka dari 20
KPPN
Kredit 111611 Kas di Bendahara 20 Kredit 815111 Penerimaan 20
Pengeluaran UP Pengembalian
Uang Persediaan

Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah


Debet: 212113 Belanja Modal Yang masih 80 Debet: 532111 Belanja Modal 80
harus dibayar Peralatan dan Mesin
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 80 Kredit: 313111 Ditagihkan Ke 80
Lain Entitas Lain
Debet 219511 Uang Muka dari KPPN 80 Debet 219511 Uang Muka dari 80
KPPN
Kredit 111611 Kas di Bendahara 80 Kredit 815111 Penerimaan 80
Pengeluaran UP Pengembalian
Uang Persediaan

3. Pada SPAN
a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada asaat resume tagihan
(penerbitan SPP/SPM GUP Nihil atau PTUP) atas UP/TUP Tunai adalah
sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 521111 Beban Keperluan Perkantoran 100 Satker
K 212112 Belanja Barang Yang masih 100 Satker
harus dibayar

-9-
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 117911 Persediaan yang belum 20 Satker
diregister
K 212112 Belanja Barang Yang masih 20 Satker
harus dibayar

Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 133211 Peralatan dan Mesin Belum 80 Satker
Diregister
K 212112 Belanja Barang Yang masih 80 Satker
harus dibayar

b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D GUP
Nihil atau PTUP atas UP/TUP Tunai adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212112 Belanja Barang Yang masih 450 Satker D 524111 Beban Perjalanan Dinas Biasa 450 Satker
harus dibayar
K 212191 Ditagihkan Ke Entitas Lain 450 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 450 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 450 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 450 BUN
K 111161 Kas Di Bendahara 450 BUN K 825111 Penerimaan dana UP 450 BUN
Pengeluaran dalam rupiah

Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212112 Belanja Barang Yang masih 150 Satker D 521811 Belanja Barang Persediaan 150 Satker
harus dibayar Barang Konsumsi
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 150 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 150 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 150 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 150 BUN
K 111161 Kas di Bendahara 150 BUN K 825111 Penerimaan dana UP 150 BUN
Pengeluaran dalam rupiah

Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212113 Belanja Modal Yang masih 50 Satker D 532111 Belanja Modal Gedung dan 50 Satker
harus dibayar Bangunan
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 50 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 50 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 50 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 50 BUN
K 111161 Kas di Bendahara 50 BUN K 825111 Penerimaan dana UP 50 BUN
Pengeluaran dalam rupiah

- 10 -
LAMPIRAN IV
Nota Dinas Direktur Jenderal
Perbendaharaan
Nomor : ND-607/PB/2019
Tanggal : 31 Mei 2019

Petunjuk Teknis
Kartu Kredit Pemerintah

Online Monitoring SPAN

MEI 2019

DIT. PA DAN DIT. SITP

Petunjuk Teknis KKP – OMSPAN | 1


Petunjuk Operasional
Karwas UP/TUP Kartu Kredit Pemerintah (KKP) pada Aplikasi OMSPAN

A. CAKUPAN DAN TUJUAN PROGRAM


Aplikasi Kartu Kredit Pemerintah (KKP) merupakan aplikasi yang digunakan oleh Satuan
Kerja pada Kementerian Negara/Lembaga. Implementasi KKP membutuhkan alat
pengawasan dalam pelaksanaanya, sehingga dibentuk Kartu Pengawasan UP/TUP Kartu
Kredit Pemerintah pada aplikasi OMSPAN. Adapun user dari Kartu Pengawasan UP/TUP
Kartu Kredit Pemerintah terdiri dari:
1. Satker
2. KPPN
3. Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan
4. Direktorat Pelaksanaan Anggaran
Data ADK Surat Pernyataan UP, ADK Surat Persetujuan Besaran UP KKP, dan ADK Surat
Persetujuan Tambahan UP KKP dari aplikasi Konversi KPPN selanjutnya digunakan
dalam Aplikasi OM SPAN. Sehingga Aplikasi OM SPAN dapat memantau:
1. Ketersediaan pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP dan pagu jenis
belanja yang bisa dibayarkan melalui UP Kartu Kredit Pemerintah Satker;
2. Besaran/perubahan besaran UP Kartu Kredit Pemerintah yang telah disetujui KPPN;
3. Besaran batasan belanja (limit) Kartu Kredit Pemerintah yang diberikan oleh Bank
Penerbit Kartu Kredit Pemerintah;
4. Besaran TUP Kartu Kredit Pemerintah; dan
5. Transaksi belanja atas pengunaan UP Kartu Kredit Pemerintah dalam bentuk Kartu
Pengawasan UP/TUP KKP.
B. PRASYARAT SISTEM
1. Perangkat terhubung dengan jaringan internet;
2. Perangkat telah terinstall browser internet (disarankan menggunakan browser internet
versi terbaru).
C. OPERASIONAL PROGRAM
User dapat menampilkan data kartu pengawasan UP/TUP KKP sesuai dengan level
user-nya.

User Level Data UP/TUP KKP


Satker Lingkup Satker yang Satker yang bersangkutan
bersangkutan

KPPN Satker mitra kerja pada KPPN Per Satker


yang bersangkutan

Kanwil Satker mitra kerja pada Kanwil Per KPPN, Per Satker
yang bersangkutan

Dit. PA Satker mitra kerja pada lingkup Per Kanwil, Per KPPN, Per
nasional Satker

Petunjuk Teknis KKP – OMSPAN | 2


User Level Data UP/TUP KKP

Level Satuan Kerja


Login
Untuk dapat mengakses OMSPAN, User Satuan Kerja melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Buka browser internet;
2. Ketik alamat https://spanint.kemenkeu.go.id;
3. Masukkan user dan password sesuai kewenangan pada halaman login;
4. Klik tombol masuk;

5. Setelah halaman utama terbuka, klik tombol sidebar untuk menampilkan menu;
6. Setelah pilihan menu terbuka, pilih menu Pengawasan Kartu Kredit Pemerintah

Petunjuk Teknis KKP – OMSPAN | 3


7. Menu Pengawasan Kartu Kredit terdiri dari 3 submenu, yaitu:
a) Monitoring Persetujuan UP/TUP KKP
Submenu ini menampilkan daftar surat persetujuan UP/TUP KKP pada satker
bersangkutan.

b) Daftar Transaksi GUP/PTUP KKP


Submenu ini menampilkan transaksi GUP/PTUP KKP pada satker bersangkutan.

Petunjuk Teknis KKP – OMSPAN | 4


c) Rekapitulasi UP/TUP KKP
Submenu ini menampilkan rekapitulasi UP/TUP KKP dan transaksi GUP/TUP pada
satker bersangkutan.

Petunjuk Teknis KKP – OMSPAN | 5

Anda mungkin juga menyukai