Juknis KKP SAKTI - OMSpan PDF
Juknis KKP SAKTI - OMSpan PDF
1
DAFTAR ISI
2
DESKRIPSI SINGKAT
Modul Bendahara Penerimaan
Modul ini digunakan untuk mengelola Uang Persediaan (UP) yang menggunakan mekanisme Kartu
Kredit Pemerintah (KKP).
Untuk memulai tahapan login aplikasi SAKTI, silahkan lakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Jalankan aplikasi SAKTI dengan mengakses directory C SAKTI pada PC Anda. Klik dua kali
pada file runsakti.bat, atau
2. Klik dua kali pada file sakti.exe dan tunggu hingga aplikasi SAKTI terbuka.
Catatan: runsakti.bat dapat digunakan pada PC yang spesifikasi RAM-nya tidak terlalu tinggi
karena aplikasi SAKTI yang dibuka menggunakan runsakti.bat akan lebih ringan dibandingkan
dengan aplikasi SAKTI yang dibuka menggunakan sakti.exe. Namun, apabila terdapat update
aplikasi SAKTI pasca-maintenance, user harus menjalankan aplikasi SAKTI pertama kali setelah
update dengan menggunakan sakti.exe karena aplikasi SAKTI akan melakukan update secara
otomatis.
1. Isikan kolom nama pengguna dan kata sandi sesuai dengan user masing-masing bendahara
pengeluaran, kemudian pilih tahun anggaran 2019.
2. Klik tombol Masuk.
3
1. Pada modul bendahara, pilih menu Membuat usulan Menghitung usul UP.
2. Klik tombol Tambah.
4
4. Pada kolom nomor surat persetujuan KKP dan tanggal persetujuan KKP, silahkan diisikan
sesuai dengan yang tertera pada informasi dokumen KKP masing-masing satker.
5. Setelah melengkapi kolom 3 dan 4, pada kolom 5 secara otomatis akan terbentuk besaran
nominal UP tunai dan UP KKP sesuai dengan perhitungan persentase KKP. Pada contoh
gambar diatas, UP Tunai satker berjumlah 14.000.000 dan UP KKP berjumlah 10.000.000 (40%
dari total UP tunai).
6. Jika semua kolom sudah terisi, klik Simpan.
7. Data perhitungan usulan UP KKP yang sudah tersimpan akan muncul pada posisi kolom 7.
1. Selanjutnya, cetak Karwas UP KKP untuk memastikan bahwa nominal usulan UP KKP telah
benar-benar tersedia. Pilih menu Cetak laporan LPJ Bendahara Pengeluaran.
2. Pilih jenis laporan Karwas UP KKP dan setting tanggal periode sesuai dengan tanggal bulan
berjalan.
3. Klik tombol Cetak.
1. Pada cetakan karwas, pastikan plafond UP KKP pada kolom pojok kanan terisi sesuai
dengan usulan UP KKP yang direkam pada langkah sebelumnya.
5
II. Merekam Penerimaan barang/Jasa KKP
Setelah melakukan pencetakan karwas UP dan plafond atas UP KKP sudah tersedia, selanjutnya user
dapat melanjutkan untuk merekam penerimaan barang/jasa atas belanja yang dilakukan dengan
menggunakan KKP. Output dari perekaman ini adalah Hasil Cetakan SPBy dan Kuitansi KKP.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
6
Nama penerima : Nama penerima barang/jasa pada satker.
3. Isikan Program, Kegiatan, Output, beserta akun Belanja. Isikan juga sumber dana (RM), cara
penarikan (RM), dan register (Default Register).
4. Pada kolom kategori, apabila belanja yang dilakukan adalah belanja jasa maka klik pada opsi
kolom Jasa. Apabila belanja yang dilakukan merupakan belanja aset/persediaan, maka klik
pada opsi kolom Aset/Jasa Dikapitalisasi Aset (kemudian silahkan ikuti petunjuk nomor 5).
Untuk kolom jenis kas pilih UP untuk sumber dana UP KKP. Sedangkan untuk TUP KKP, pilih
jenis kas TUP.
Pastikan pagu yang muncul di kolom Pagu KKP masih mencukupi sebelum mengklik tombol
Simpan.
5. Apabila user melakukan belanja aset/persediaan, klik pada tombol Rincian barang untuk
terlebih dahulu merekam pendetilan aset/persediannya.
1. Akan muncul pop up box Rincian barang seperti pada gambar diatas. Klik tombol Rekam.
2. Klik tombol kaca pembesar pada kategori Kode Barang, kemudian isikan sesuai dengan
kode/nama barang yang akan dilakukan pembelanjaan
3. Isikan jumlah dan nominal barang
4. Klik tombol Simpan.
7
1. Apabila belanja dilakukan pada supplier pihak ketiga yang memiliki NPWP sendiri, maka
Klik pada tombol Cari Wajib Pajak/Wajib Bayar yang berada pada kolom informasi supplier.
2. Klik pada data NPWP supplier pihak ketiga
3. Klik tombol Pilih
4. Klik tombol Simpan dan form penerimaan barang/jasa KKP akan tersimpan.
1. Pada modul komitmen, pilih menu RUH Pencatatan Penerimaan Barang/Jasa KKP
2. Klik pada salah satu dokumen pencatatan penerimaan barang/jasa yang sudah disimpan
sebelumnya
3. Klik tombol Cetak.
8
1. Aplikasi akan menampilkan dua pop-up box yang masing-masing berisi hasil cetakan perintah
bayar dan kuitansi seperti pada contoh tampilan gambar diatas.
9
1. Akan muncul pop up box seperti pada gambar diatas. Pop up box akan menampilkan data-
data dokumen penerimaan barang/jasa menggunakan KKP yang sudah disimpan sebelumnya
seperti pada poin II dan III petunjuk teknis. Klik centang pada box pilih
2. Klik tombol Pilih.
10
1. Untuk data pada kolom informasi supplier dan distribusi COA silahkan diabaikan saja dan
tidak perlu dilakukan ubah. Namun, pastikan total pembayaran yang tercantum dalam SPP
sudah sesuai dengan nominal total pembayaran pada dokumen penerimaan barang/jasa KKP
2. Klik tombol Simpan.
Setelah simpan, lanjutkan proses validasi SPP sampai dengan menjadi SPM dan SP2D dengan langkah-
langkah yang sama seperti pembuatan SPP tipe lainnya.
TUP Kartu Kredit Pemerintah adalah uang muka kerja yang diberikan dalam bentuk batasan belanja
(limit) kredit kepada BP/BPP untuk kebutuhan yang sangat mendesak, tidak dapat ditunda, dan/ atau
tidak dapat dilakukan dengan Pembayaran LS dalam 1 (satu) bulan melebihi pagu UP Kartu Kredit
Pemerintah yang telah ditetapkan.
Perekaman usulan TUP KKP pada SAKTI bertujuan untuk menaikkan plafond / pagu KKP. Setelah usulan
dibuat, satker menyampaikan usulan TUP ke KPPN untuk disetujui. Setelah mendapatkan persetujuan
TUP KKP, Satker dapat merekam transaksi penerimaan barang/jasa yang dananya bersumber dari TUP
KKP. Untuk merekam usulan TUP, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Masuk ke modul bendahara kemudian pilih menu Membuat usulan Membuat rincian
pembiayaan TUP
11
2. Klik tombol Tambah.
12
1. Pastikan kolom jumlah TUP sudah terisi
2. Klik tombol Simpan.
Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan Kartu Kredit Pemerintah yang selanjutnya disebut
PTUP Kartu Kredit Pemerintah adalah pertanggungjawaban atas TUP Kartu Kredit Pemerintah. Untuk
merekam SPP/SPM PTUP, silahkan lakukan langkah-langkah berikut:
1. Untuk membuat SPP, akses modul pembayaran menu RUH Pembayaran Catat/ubah SPP
13
2. Pilih jenis SPP 323 – Ganti TUP KKP
3. Klik tombol Tambah
1. Ketika mengklik tombol tambah, akan muncul pop up box seperti pada gambar diatas. Pop
up box akan menampilkan daftar transaksi TUP yang sudah direkam sebelumnya. Klik
centang pada kolom Pilih untuk memilih transaksi TUP mana saja yang akan dimasukkan
kedalam pengajuan SPM PTUP.
2. Klik tombol Pilih
1. Akan muncul form SPP seperti pada gambar diatas. Pada kolom dasar pembayaran, pilih
dasar pembayaran untuk membuat SPP (dasar pembayaran yang digunakan sama seperti
dasar pembayaran untuk UP/GUP/TUP tunai)
2. Isikan keterangan SPP sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3. Pada kolom informasi SPP, isikan cara bayar (SP2D), sifat permbayaran (Tambahan Uang
Persediaan/TU), dan jenis pengeluaran (Pengeluaran Anggaran).
4. Data informasi supplier akan secara otomatis terisi supplier tipe 1, maka tidak perlu lagi
melakukan perekaman supplier
14
1. Pada bagian bawah form SPP, terdapat distribusi COA untuk akun pengeluaran dan akun
potongan. Pastikan jumlah pengeluaran total sudah sesuai dengan jumlah seharusnya.
2. Klik tombol Simpan.
Setelah simpan, lanjutkan proses validasi SPP sampai dengan menjadi SPM dan SP2D dengan langkah-
langkah yang sama seperti pembuatan SPP tipe lainnya.
1. Apabila SPM GUP KKP telah menjadi SP2D, lakukan pencatatan SP2D pada modul
pembayaran menu Catat/Upload Mencatat/Upload SP2D
2. Klik tombol catat SP2D otomatis dan sistem akan secara otomatis mencatat SP2D atas SPM
GUP KKP.
15
1. Setelah melakukan pencatatan SP2D pada modul pembayaran, selanjutnya lakukan catat
SP2D pada pemindahan kas modul bendahara. Masuk ke modul bendahara kemudian menu
approval transaksi pemindahan kas kas bank bendahara pengeluaran
2. Klik tombol Tambah
3. Isikan tanggal sesuai dengan tanggal SP2D kemudian pilih jenis aktifitas Terima SP2D
4. Pilih kategori kas GUP/PTUP KKP
1. Klik tombol cari pada nomor SP2D, kemudian pilih SP2D atas SPM GUP/PTUP KKP
2. Setelah memilih SP2D, seharusnya data informasi SP2D seperti jenis SP2D, jumlah, nomor
uang muka, dan sumber dana akan terisi secara otomatis. Sementara untuk kolom rekening
kas silahkan dipilih rekening Bendahara Pengeluaran (BPG).
3. Isikan keterangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Klik tombol Simpan.
16
VIII. Merekam Transaksi Pajak KKP
1. Apabila dalam pembelanjaan menggunakan KKP terdapat pajak, maka user dapat melakukan
perekaman transaksi pungutan pajak pada modul bendahara menu Transaksi Mencatat
Pungutan Pajak
2. Klik tombol Tambah
3. Pada kolom tanggal pungut, isikan tanggal sesuai dengan tanggal ketika pungutan pajak
dilakukan
4. Pilih dasar pungutan GUP KKP. Sistem akan membaca saldo atas Sp2D GUP KKP yang sudah
dicatat pada menu pemindahan kas bank bendahara pengeluaran
5. Isikan keterangan sesuai dengan kebutuhan transaksi
6. Pilih jenis pemindahan kas tunai/non tunai sesuai dengan kondisi riil pungutan pajak
7. Pada kolom identitas wajib pajak, klik pada tombol kaca pembesar kemudian sistem akan
memunculkan data wajib pajak/wajib bayar yang sebelumnya telah direkam pada modul
bendahara menu referensi referensi wajib pajak/wajib bayar.
8. Klik tombol Tambah pada kolom akun pajak, akan muncul pop up box seperti pada gambar
berikut:
i. Klik pada drop down Akun kemudian pilih akun potongan pajak sesuai dengan
transaksi riil
ii. Isikan nominal pajak pada kolom jumlah
iii. Klik tombol Simpan
9. Klik tombol Simpan untuk menyimpan pungutan pajak. Lakukan penyetoran pajak seperti
biasanya pada menu mencatat setoran pajak di modul bendahara.
17
1. Masuk ke modul bendahara menu cetak laporan LPJ Bendahara Pengeluaran
2. Pilih jenis laporan DPT KKP dan isikan periode sesuai dengan tanggal periode cetakan yang
diinginkan
3. Klik tombol Cetak, aplikasi akan menampilkan pop up box berisi cetakan DPT dengan format
seperti pada gambar berikut:
18
LAMPIRAN VI
Nota Dinas Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor : ND-607/PB/2019
Tanggal : 31 Mei 2019
-1-
Debet 111611 Kas di Bendahara Pengeluaran 400
Kredit 115613 Piutang dari UP yang akan 400
diterima
3. Pada SPAN
a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat resume tagihan
(penerbitan SPP/SPM UP Tunai) adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 115613 Piutang dari UP yang akan 400 Satker
diterima
K 212144 Pengeluaran Transito yang 400 Satker
masih harus dibayar
II. Pada Bulan Maret tahun 20X1, Satker ABC mengajukan TUP sebesar Rp5.000,00
dengan rincian SPM TUP Tunai sebesar Rp3.000,00 serta dilampiri surat pernyataan
yang menyatakan proporsi TUP sebesar 60% UP Tunai dan 40% TUP KKP sebesar
Rp2.000,00. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat terbit SP2D UP adalah
sebagai berikut:
1. Pada Satker (Aplikasi SAIBA)
Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D TUP Tunai
adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 111613 Kas di Bendahara 3.000
Pengeluaran TUP
Kredit: 219511 Uang Muka dari 3.000
KPPN
Catatan: Kas di Bendahara Pengeluran hanya mencatat TUP tunai sedangkan
-2-
b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan TUP Tunai
adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 212144 Pengeluaran Transito yang 3.000 Debet: 825511 Pengeluaran 3.000
masih harus dibayar Tambahan Uang
Persediaan
Kredit: 219511 Uang Muka dari KPPN 3.000 Kredit: 219511 Uang Muka dari 3.000
KPPN
Debet 111613 Kas di Bendahara 3.000
Pengeluaran TUP
Kredit 115614 Piutang dari TUP yang 3.000
akan diterima
3. Pada SPAN
a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat resume tagihan
(penerbitan SPP/SPM TUP Tunai) adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Jml Segmen
Besar Kas
D 115614 Piutang dari TUP yang akan 3.000 Satker
diterima
K 212144 Pengeluaran Transito yang 3.000 Satker
masih harus dibayar
b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D TUP
Tunai adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212144 Pengeluaran Transito yang 3.000 Satker D 825111 Pengeluaran Uang Persediaan 3.000 BUN
masih harus dibayar
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 3.000 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 3.000 BUN
D 111613 Kas di Bendahara Pengeluaran 3.000 Satker D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 3.000 BUN
TUP
K 115614 Piutang dari TUP yang akan 3.000 Satker K 111321 RPK BUN Pengeluaran 3.000 BUN
diterima
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 3.000 BUN
K 111321 RPK BUN Pengeluaran 3.000 BUN
-3-
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 117911 Persediaan yang belum 75 Debet: 521811 Belanja Barang 75
diregister Persediaan Barang
Konsumsi
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 75 Kredit 1156XX Piutang Dari KUN 75
Lain
b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D GUP
atas UP Tunai adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 212112 Belanja Barang Yang 80 Debet: 521111 Belanja Keperluan 80
masih harus dibayar Perkantoran
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 80 Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 80
Lain Lain
-4-
3. Pada SPAN
a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat resume tagihan
(penerbitan SPP/SPM GUP atas UP Tunai adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Jml Segmen
Kas
D 521111 Beban Keperluan Perkantoran 80 Satker
K 212112 Belanja Barang Yang masih 80 Satker
harus dibayar
b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D GUP
atas UP Tunai adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212112 Belanja Barang Yang masih 80 Satker D 521111 Belanja Keperluan 80 Satker
harus dibayar Perkantoran
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 80 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 80 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 80 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 80 BUN
K 111321 RPK BUN Pengeluaran 80 BUN K 111321 RPK BUN Pengeluaran 80 BUN
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212112 Belanja Barang Yang masih 75 Satker D 521811 Belanja Barang Persediaan 75 Satker
harus dibayar Barang Konsumsi
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 75 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 75 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 75 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 75 BUN
K 111321 RPK BUN Pengeluaran 75 BUN K 111321 RPK BUN Pengeluaran 75 BUN
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212113 Belanja Modal Yang masih 25 Satker D 532111 Belanja Modal Peralatan dan 25 Satker
harus dibayar Mesin
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 25 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 25 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 25 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 25 BUN
K 111321 RPK BUN Pengeluaran 25 BUN K 111321 RPK BUN Pengeluaran 25 BUN
II. Pada Bulan Februari 20X1, Satker ABC mengajukan SPM GUP atas UP KKP
berupa belanja perjalanan dinas sebesar Rp450,00, belanja barang persediaan
barang konsumsi Rp100,00, dan belanja modal dalam rangka perolehan aset
berupa gedung dan bangunan (BMN intrakomptabel) Rp50,00. Terhadap transaksi
ini dilakukan pencatatan jurnal sebagai berikut:
1. Pada Satker (Aplikasi SAIBA)
a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitkan SP2D GUP
atas UP KKP adalah sebagai berikut:
-5-
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 524111 Beban Perjalanan Dinas 450 Debet: 524111 Belanja Perjalanan Dinas 450
Biasa Biasa
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 450 Kredit 1156XX Piutang Dari KUN 450
Lain
b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D GUP
atas UP KKP adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 212112 Belanja Barang Yang 450 Debet: 524111 Belanja Perjalanan Dinas 450
masih harus dibayar Biasa
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 450 Kredit: 313111 Ditagihlan Ke Entitas 450
Lain Lain
-6-
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 212113 Belanja Modal Yang masih 50 Debet: 533111 Belanja Modal 50
harus dibayar Gedung dan
Bangunan
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 50 Kredit: 313111 Ditagihlan Ke 50
Lain Entitas Lain
3. Pada SPAN
a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitkan resume
tagihan (SPP/SPM GUP) atas UP KKP adalah sebagai berikut:
b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D GUP
atas UP KKP adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212112 Belanja Barang Yang masih 450 Satker D 524111 Beban Perjalanan Dinas Biasa 450 Satker
harus dibayar
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 450 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 450 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 450 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 450 BUN
K 111321 RPK BUN Pengeluaran 450 BUN K 111321 RPK BUN Pengeluaran 450 BUN
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212112 Belanja Barang Yang masih 150 Satker D 521811 Belanja Barang Persediaan 150 Satker
harus dibayar Barang Konsumsi
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 150 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 150 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 150 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 150 BUN
K 111321 RPK BUN Pengeluaran 150 BUN K 111321 RPK BUN Pengeluaran 150 BUN
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212113 Belanja Modal Yang masih 50 Satker D 532111 Belanja Modal Gedung dan 50 Satker
harus dibayar Bangunan
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 50 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 50 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 50 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 50 BUN
K 111321 RPK BUN Pengeluaran 50 BUN K 111321 RPK BUN Pengeluaran 50 BUN
-7-
C. AKUNTANSI PENGAJUAN PENGGANTIAN UANG PERSEDIAAN NIHIL (GUP NIHIL)
DAN PERTANGGUNGJAWABAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (PTUP),
Hal yang berbeda antara UP/TUP Tunai dan UP/TUP KPP adalah untuk UP/TUP KKP
tidak mengenal penihilan sehingga jurnal yang terbentuk untuk pertanggungjawaban
UP/TUP KKP sama halnya dengan ketika mengajukan GUP.
I. Pada Bulan Desember 20X1, Satker ABC mengajukan SPM GUP Nihil atau SPM
PTUP atas UP/TUP Tunai berupa belanja barang untuk keperluan perkantoran
sebesar Rp100,00, belanja barang persediaan barang konsumsi Rp20,00, dan
belanja dalam rangka perolehan aset berupa Peralatan dan Mesin (belanja modal)
Rp80,00. Terhadap transaksi ini dilakukan pencatatan jurnal sebagai berikut:
1. Pada Satker (Aplikasi SAIBA)
a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D GUP
Nihil atau PTUP adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 521111 Beban Keperluan 100 Debet: 521111 Belanja 100
Perkantoran Keperluan
Perkantoran
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 100 Kredit 1156XX Piutang Dari 100
Lain KUN
Debet: 219511 Uang Muka dari KPPN 100
Kredit: 111611 Kas di Bendahara 100
Pengeluaran UP
-8-
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet 117911 Persediaan yang belum 20
diregister
Kredit: 212112 Belanja Barang Yang masih 20
harus dibayar
b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D GUP
Nihil atau PTUP atas UP/TUP Tunai adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jumlah Buku Besar Kas Jumlah
Debet: 212112 Belanja Barang Yang masih 100 Debet: 521111 Belanja Keperluan 100
harus dibayar Perkantoran
Kredit: 313111 Ditagihkan Ke Entitas 100 Kredit: 313111 Ditagihkan Ke 100
Lain Entitas Lain
Debet 219511 Uang Muka dari KPPN 100 Debet 219511 Uang Muka dari 100
KPPN
Kredit 111611 Kas di Bendahara 100 Kredit 815111 Penerimaan 100
Pengeluaran UP Pengembalian
Uang Persediaan
3. Pada SPAN
a. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada asaat resume tagihan
(penerbitan SPP/SPM GUP Nihil atau PTUP) atas UP/TUP Tunai adalah
sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 521111 Beban Keperluan Perkantoran 100 Satker
K 212112 Belanja Barang Yang masih 100 Satker
harus dibayar
-9-
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 117911 Persediaan yang belum 20 Satker
diregister
K 212112 Belanja Barang Yang masih 20 Satker
harus dibayar
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 133211 Peralatan dan Mesin Belum 80 Satker
Diregister
K 212112 Belanja Barang Yang masih 80 Satker
harus dibayar
b. Jurnal yang terbentuk secara otomatis pada saat penerbitan SP2D GUP
Nihil atau PTUP atas UP/TUP Tunai adalah sebagai berikut:
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212112 Belanja Barang Yang masih 450 Satker D 524111 Beban Perjalanan Dinas Biasa 450 Satker
harus dibayar
K 212191 Ditagihkan Ke Entitas Lain 450 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 450 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 450 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 450 BUN
K 111161 Kas Di Bendahara 450 BUN K 825111 Penerimaan dana UP 450 BUN
Pengeluaran dalam rupiah
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212112 Belanja Barang Yang masih 150 Satker D 521811 Belanja Barang Persediaan 150 Satker
harus dibayar Barang Konsumsi
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 150 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 150 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 150 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 150 BUN
K 111161 Kas di Bendahara 150 BUN K 825111 Penerimaan dana UP 150 BUN
Pengeluaran dalam rupiah
Buku Besar Akrual Jml Segmen Buku Besar Kas Jml Segmen
D 212113 Belanja Modal Yang masih 50 Satker D 532111 Belanja Modal Gedung dan 50 Satker
harus dibayar Bangunan
K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 50 Satker K 313111 Ditagihkan Ke Entitas Lain 50 Satker
D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 50 BUN D 313121 Diterima Dari Entitas Lain 50 BUN
K 111161 Kas di Bendahara 50 BUN K 825111 Penerimaan dana UP 50 BUN
Pengeluaran dalam rupiah
- 10 -
LAMPIRAN IV
Nota Dinas Direktur Jenderal
Perbendaharaan
Nomor : ND-607/PB/2019
Tanggal : 31 Mei 2019
Petunjuk Teknis
Kartu Kredit Pemerintah
MEI 2019
Kanwil Satker mitra kerja pada Kanwil Per KPPN, Per Satker
yang bersangkutan
Dit. PA Satker mitra kerja pada lingkup Per Kanwil, Per KPPN, Per
nasional Satker
5. Setelah halaman utama terbuka, klik tombol sidebar untuk menampilkan menu;
6. Setelah pilihan menu terbuka, pilih menu Pengawasan Kartu Kredit Pemerintah