Anda di halaman 1dari 8

1.

kepuasan karyawan menjadi penting karena merupakan salah satu kunci pendorong moral
dan disiplin serta kinerja karyawan yang akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan
dalam upaya mewujudkan sasaran perusahaan. Hal inilah yang menyebabkan manajer perlu
memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan seperti memberi
tantangan, penghargaan yang layak, kondisi kerja yang menunjang, dan rekan kerja yang
mendukung. Organisasi yang memiliki karyawan yang lebih puas cenderung lebih efektif.
Ex: memberikan reward jika melebihi target penjualan
2. Dengan meningkatkan motivasi karena factor motivasi berhubungan langsung dengan
pekerjaan yang kita lakukan. intropeksi mengapa tidak puas terhadap pekerjaan karena kita
akan menjadi tidak puas bila kita percaya bahwa kita berada dalam kondisi tempat kerja yang
menyedihkan. Akan tetapi bila kondisi tempat kerjanya membaik,kita tidak harus menjadi
puas,kita hanya tidak merasa tidak puas.Sebaliknya apabila pekerjaan tidak menerima
pengakuan atas pekerjaan yang sukses ,kita mengalami ketidak puasan sekaligus tidak
mengalami kepuasan.Bila kita di beri pengakuan ,kita kemungkinan menjadi puas.Kemudian
kita juga harus meningkatkan factor motivasi pengakuan ,tanggung jawab tambahan sebagai
cara untuk menginkatkan kepuasan. Dan juga kita harus membangun hubungan yang baik
dengan majikan karena kepuasan dan motivasi bergantung pada kontrak psikologus antara
organisasi dan karyawan.Jika kontrak di kelolal secara efektif kiranya kita akan menjadi puas
dan termotivasi tidak harus dengan keluar dari tempat kerja.

3. Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen


yang homogen, di mana tiap kelompok (bagian) dapat di3pilih sebagai pasar yang dituju
(ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan
pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan
pasar sebagai berikut :
1. Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau
dapat didekati.
2. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif
memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan
untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.
4. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan
untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.

Segmentasi pasar (marketing segmentation) merupakan suatu langkah awal pemasaran


(marketing) untuk membagi-bagi berbagai macam konsumen yang ada di pasar dan memilih
salah satu bagian dari segmen tersebut yang akan dijadikan target pemasaran (Marketing
Target). Yang dimaksud dengan target pemasaran (Marketing Target) di atas adalah jenis
konsumen yang dipilih merupakan tujuan pemasaran (marketing goals) paket outbound tour.
Tujuan utama segmentasi pasar (Market Segmentation) adalah untuk merangsang semua
pelanggan yang berpotensial. Pemasaran (marketing) yang tidak memiliki target adalah sia-
sia, karena ada banyak kelompok pelanggan yang mungkin tidak tertarik untuk membeli jasa
yang dijual. Inti dari suatu pemasaran (marketing) yang baik adalah mengambil satu segmen
yang paling menarik dalam pelayanan yang spesifik dan mengaplikasikan unsur-unsur
pemasaran terhadap segmen tersebut. Segmentasi (segmentattion) mencakup beberapa
analisis sebagai berikut, segmen pasar (market segment) mana yang menjadi target pasar
(market target)? Apa yang pelanggan inginkan dari jenis pelayanan yang dijual? Bagaimana
cara terbaik untuk menyusun unsur-unsur pemasaran dalam memenuhi berbagai keinginan
dan kebutuhan mereka? Di mana pelayanan tersebut dipromosikan? Dan kapan pelayanan
itu dipromosikan?

faktor tersebut antara lain sebagai berikut:


1. Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar
segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu
rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan
utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung
dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab ituperlu dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi
sebagai berikut:
2.Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara,
propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini,
pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
3. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus
ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis
kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja,
dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua
anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi
pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan
keturunan
misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
4. Segmentasi Psikografi
MELAKSANAKAN STRATEGI SEGMENTASI
Strategi Pemasaran yang Berbeda (Differential Marketing) adalah menentukan target
beberapa segmen dengan menggunakan bauran pemasaran individual.
Strategi Pemasaran Terpusat (Concentrated Marketing) adalah menentukan target hanya
satu segmen dengan satu bauran pemasaran unik.
Kontrasegmentasi adalah usaha untuk mengetahui kebutuhan yang lebih umum dan
karakteristik konsumen yang akan diterapkan kepada anggota dua segmen atau lebih,
dan menggabungkan kembali segmen-segmen itu ke dalam satu segmen yang lebih luas.
Dengan membedakan merk, kemasan dan pelabelan untuk tiap-tiap kelompok barang
akan akan membuat setiap kelompok barang lebih mudah dikenali, misalnya untuk
barang konsumsi sehari-hari seperti roti diberi merk yang mudah diingat dan dengan
mudah dapat diasosiasikan dengan roti, kemasannya dibuat dari bahan yg tembus
pandang (plastik bening) yang dibubuhi cetakan merk serta hiasan/gambar/ilustrasi yg
sederhana serta dibubuhi label rasa isi roti untuk memudahkan konsumen memilih rasa
yg diinginkan.
5. Tahap Pengenalan – (Introduction)
Ciri-ciri umum tahap ini adalah penjualan yang masih rendah, volume pasar berkembang
lambat (karena tingginya market resistance), persaingan yang masih relatif kecil, tingkat
kegagalan relatif tinggi, masih banyak dilakukan modifikasi produk dalam pengujian dan
pengembangannya (karena problem yang timbul tidak seperti yang diramalkan dan mungkin
pula disebabkan pemahaman yang keliru tentang pasar), biaya produksi dan pemasaran
sangat tinggi, serta distribusi yang masih terbatas.
Dalam tahap perkenalan , barang mulai dipasarkan kedalam jumlah yang besar meskipun
volume penjualannya belum sesuai . Barang yang di jual dasarnya barang baru (yang betul-
betul baru) dikarenakan masih berada ditahap permulaan, dan biasanya ongkos yang
dikeluarkan ini juga tinggi terutama biaya periklanan (Promosi). Promosi yang dilakukan
tersebut memang harus agresif serta juga mengarah kepada merek penjual. Di samping hal
itu distribusi barang itu juga masih terbatas serta laba yang diperoleh juga masih rendah
Tahap Pertumbuhan – (Growth)
Dalam tahap ini, penjualan serta juga laba akan meningkat dengan sangat cepat. disebabkan
permintaan sudah sangat meningkat serta juga masyarakat sekitara sudah mengetahui
produk bersangkutan, maka dari usaha promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan
tersebut tidak seagresif tahap sebelumnya. Di dalam tahap ini lahan pesaing sudah mulai
memasuki pasar sehingga terdapat persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat
dilakukan untuk dapat memperluas serta juga meningkatkan distribusinya adalah dengan
cara menurunkan harga jualnya.
Tahap Kedewasaan – (Maturity)
Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Normalnya
tahap ini merupakan tahap terlama dalam siklus hidup produk. Hal ini disebabkan pada tahap
ini pemenuhan inti kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada. Sebagian besar
produk yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi
pemasaran ditujukan untuk produk-produk dalam tahap ini. Strategi pemasaran kreatif yang
digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity.
Penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan perekonomian. Pasar semakin
tersegmentasi, sehingga untuk masing masing segmen diperlukan promosi yang berbeda
dengan lainnya.
Umumnya tahap ini terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:
• Tingkat Growth Maturity, yaitu pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan
oleh dewasanya distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah.
• Tiingkat Stable Maturity, penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya
pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan
perusahaan.
• Pada tingkat ketiga, Decaying Maturity, penjualan mulai menurun dan konsumen mulai
bergerak ke produk lain atau produk substitusi.
Tahap Penurunan – (Decline)
Penjualan perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan gejala tahap
decline dalam siklus hidup produk. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor
seperti perubahan selera pasar, pasar merasa jenuh terhadap produk yang ada. produk
substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri), dan
perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir siklus hidup
produk ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada
kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan. Contoh
produk elektronik yang sedang mengalami penurunan adalah CPU atau personal komputer
yang saat ini sudah hampir terlibas oleh laptop.
Beberapa teknik atau cara untuk memperpanjang daur hidup produk :
1 Meningkatkan Konsumsi dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan
penggunaan produknya dengan berbagai manfaat yang ditawarkan. Contoh : untuk hasil
maksimal gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat, apa pun makannya minumnya teh botol
sosro, memakai sampo setiap hari membuat rambut sehat, dsb.
2 Mencari fungsi lain produk dari biasanya. Contoh seperti teh tidak hanya untuk ngeteh saja
tapi dapat dibuat kreasi menjadi minuman yang lebih kompleks.
3 Memodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik dari segi isi, kemasan, takaran,
ukuran, manfaat, dan lain sebagainya. Contoh misal seperti produk unilever yang biasanya
terus menerus mengganti isi pepsodent beserta kemasannya agar selalu tampil baru dan
segar.
4 Mencari target konsumen baru. Jika pasar yang sudah ada sudah tidak dapat diandalkan
untuk meningkatkan penjualan maka dapat ditempuh jalan dengan cara membidik segmen
pasar baru untuk dibujuk untuk menjadi pelanggan. Contoh : rokok sampoerna hijau yang
tadinya membidik golongan menengah ke bawah kini mulai membidik golongan menengah
ke atas untuk memperluas segmen pasar.

Contoh produk elektronik yang sedang mengalami penurunan adalah CPU atau personal
komputer yang saat ini sudah hampir terlibas oleh laptop.
Setiap produk biasanya mengalami kelahiran dan kematian baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Suatu produk bisa saja pada suatu waktu sangat disukai banyak
orang dan laku keras, namun di lain waktu produk itu tidak laku lagi dijual. Jadi pengertian
daur hidup produk yaitu tahapan suatu produk mulai dari lahir, tumbuh, dewasa dan mati.
Setiap produk memiliki masa daur hidup produk yang berbeda. Produk elektronik biasanya
memiliki rentang waktu yang sempit alias cepat mati sedangkan produk seperti makanan
dapat bertahan lebih lama. Contohnya handphone Samsung tipe tertentu akan dibatasi
jumlah yang dibuat dalam beberapa tahun, lalu membuat tipe hp lainnya. Minuman aqua
sudah puluhan tahun memimpin pasar dan masih berada dalam kondisi antara pertumbuhan
dengan dewasa.

6. Kalo keuntungannya personal selling itu yg jelas berhadapan langsung dengan client, trus bisa
menjelaskan produk secara langsung, bisa milih target konsumen/pembeli yg potensial,
meminimalisir masalah dalam komunikasi sehingga konsumen pada umumnya memberi
perhatian pada pesan penjualan kurang lebih gituKegiatan personal selling merupakan bagian
dari kegiatan promosi yaitu cara untuk memperkenalkan dan menarik minat konsumen
terhadap produk yang di tawarkan secara tatap muka. Promosi ini merupakan salah satu
variabel di dalam marketing mix yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan
dalam menawarkan produknya.
Personal selling merupakan alat promosi yang sifatnya secara lisan, baik kepada seseorang
maupun lebih calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan terjadinya transaksi
pembelian yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, dengan menggunakan
manusia sebagai alat promosinya. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat
interaktif atau komunikasi dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan
sebagai umpan balik tentang keinginan dan pendapat komsumen. Penyampaian berita atau
proses komunikasi dapat dilakukan dengan sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan
situasi yang ada.
Setahuku kesadaran merk itu kemampuan konsumen dalam mengenali atau mengingat merk
kayak nama, gambar, logo, sama slogan yang digunakan oleh brand tersebut dlm
mempromosikan produk gitu.

No. 4

Anda mungkin juga menyukai