Proposal Andi Evi
Proposal Andi Evi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diperoleh dari sekolah karena sekolah merupakan salah satu sistem pendidikan
pikir dan daya kreativitas manusia. Sekolah adalah bagian dari rancangan yang
adalah kurikulum.
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
perubahan beberapa kali hingga pada tahun 2013 kurikulum yang diterapkan
pembelajaran dalam proses pendidikan adalah dua hal yang tidak dapat
dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,
hanya perubahan konseptual saja, namun secara praktis kebiasaan lama masih
berjalan baik sepenuhnya. Untuk itu kualitas pendidikan di Indonesia masih perlu
Dalam pembelajaran di sekolah atau khususnya di kelas, guru adalah pihak yang
dengan amanat UUD Sikdiknas tentang guru dan dosen terutama menyangkut
kompetensi guru, sehingga berdampak pada kualitas hasil belajar peserta didik.
dengan yang berlaku pada kurikulum 2013 dan memiliki tanggung jawab yang
Panduan pembelajaran dan buku ajar dalam Kurikulum 2013 sudah ditetapkan
dari pusat. Hal yang paling menonjol dalam kurikulum 2013 adalah pendekatan
pendidikan belum fokus pada apa yang ingin diraih dan dunia pendidikan di
Indonesia masih tertinggal dari negara lain contohnya Vietnam. Dengan begitu dia
untuk kemajuan suatu bangsa (Satrianegara, 2018). Hal ini dimaksudkan dalam
dan perkembangan zaman di era sekarang ini, maka dibutuhkan pendidikan yang
tersebut terletak pada faktor kemampuan guru yang mengampuh mata pelajaran
Fisika. Dengan praduga bahwa guru mata pelajaran Fisika di sekolah belum
melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan prosedur yang ada, seperti
& Wiwin (2014) yang membahas tentang pandangan guru terhadap pelaksanaan
sesuai dengan standar proses. Penelitian lain oleh (Retnawati, Hadi, & Nugraha,
indikator, hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik dan guru sudah siap
temuan, dan penarikan kesimpulan maka hasil analisis dan pembahasan yang telah
dan proses pembelajaran. Selain itu, penelitian deskriptif kualitatif oleh (Maba,
dihadapi oleh guru dalam melakukan penilaian akibat waktu terbatas yang
dimiliki guru dalam mengamati aspek sosial atau sikap peserta didik dan
jam pelajaran, tidak jelasnya sistem penilaian hasil belajar peserta didik.
pada pembelajaran fisika SMA Negeri di kota Makassar yang belum sepenuhnya
untuk segera dicari solusi yang terbaik agar dapat mencapai tujuan yang telah
B. Masalah Penelitian
C. Tujuan Penelitian
adalah
7
kurikulum 2013.
D. Manfaat penelitian
3. Sebagai bahan refleksi maupun tambahan wawasan bagi para guru fisika
A. Pembelajaran Fisika
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Standar Pendidikan Nasional, 2005). Selain itu,
& Fauzi, 2012). Sementara itu dalam keseharian di sekolah, istilah pembelajaran
atau proses pembelajaran sering dipahami sama dengan proses belajar mengajar
dimana di dalamnya ada interaksi guru dan peserta didik dan antara sesama
peserta didik untuk mencapai suatu tujuan, yaitu terjadinya perubahan sikap dan
tingkah laku peserta didik. Dalam pembelajaran hasil belajar dapat dilihat
langsung. Oleh karena itu, agar kemampuan peserta didik dapat dikontrol dan
pembelajaran tersebut harus dirancang terlebih dahulu oleh para guru dengan
dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui
9
peserta didik, bukan diterima. Pandangan senada menyatakan bahwa guru tidak
dapat memberikan pendidikan apapun kepada peserta didik, tetapi peserta didik
faktor penting keaktifan peserta didik ini tentu saja tidak bermaksud mengecilkan
sesuatu yang terabaikan. Memang pada akhirnya hasil yang dicapai oleh peserta
didik dari belajarnya tergantung pada usahanya sendiri, tetapi bagaimana usaha itu
guru.
dinyatakan guru tentang mengajar dan apa yang sebenarnya terjadi di kelas
(Flores, Lopez, Gallegos, & Barojas, 2000). Guru harus mampu melaksanakan
tentunya berkaitan dengan proses belajar mengajar suatu materi pelajaran, salah
satunya adalah fisika. Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang
dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan
didik sehingga mampu serta memahami hakikat fisika yang dilandasi sikap ilmiah
fakta, konsep, dan generalisasi secara mendalam. Prosesnya tidak dapat dilakukan
langkah. Peserta didik dengan bimbingan guru perlu dilibatkan dalam menyiapkan
dan melakukan eksperimen. Peserta didik harus berhipotesis tentang hasil tetapi
pengamatan yang cermat dan teliti. Hambatan terhadap prestasi peserta didik
harus dihilangkan sehingga peserta didik memungkinkan fokus pada tujuan yang
ingin dicapai (Ediger & Marlow, 2014). Hakikat pembelajaran fisika sejalan
dengan landasan berpikir dalam implementasi kurikulum 2013 yang dalam proses
approach).
memilih pendekatan dan metode yang tepat dan sesuai agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
11
B. Kurikulum 2013
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif,
sumber belajar.
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
Rahman, 2016)
dampak bagi guru karena peran guru tidak sama lagi. Pada kurikulum 2013, para
guru tidak membuat silabus, tetapi mengembangkan apa yang sudah disiapkan
pemerintah. Sepertinya tugas mereka lebih mudah dari sebelumnya, tetapi hal
tersebut menantang mereka menjadi lebih kreatif. Para guru harus membuat
partisipasi peserta didik. Tugas guru adalah sebagai fasilitator bagi peserta didik
dalam belajar proses. Hal ini tentunya sesuai dengan yang berlaku dalam
didahului dengan persiapan yang baik, tanpa persiapan yang baik sulit rasanya
14
menghasilkan pembelajaran yang baik. Oleh karena itu, sudah seharusnya guru
atau perencanaan yang harus disusun oleh guru sebelum melakukan pembelajaran
d. Materi pokok
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
h. Materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi
15
k. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
dan penutup
yang telah disusun dalam RPP meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
dalam belajar, dimana peserta didik harus aktif mencari dan mengolah informasi
merupakan aktivitas pemantapan untuk penguasaan materi ajar, yang dapat berupa
rangkuman dan arahan tindak lanjut yang harus dikerjakan untuk aplikasi
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
berikut:
1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber belajar;
pendekatan ilmiah;
ngarso sung tulodho), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
17
handayani);
12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
melakukan penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar secara esensial bertujuan
yang telah ditentukan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar itu sesuatu yang
sangat penting. Dengan penilaian guru bisa melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap kualitas pembelajaran yang telah dilakukan. Jika hasil belajar peserta
didik dalam ulangan harian atau formatif masih di bawah Kriteria Belajar
Minimal (KBM), maka bisa dikatakan proses pembelajaran yang dilakukan guru
gagal. Jika hasil belajar peserta didik di atas KBM, maka bisa dikatakan proses
Begitu juga dengan keberhasilan peserta didik dalam belajar dapt dilihat
dari pencapaian hasil belajar yang diperoleh. Jika hasil belajar (nilai) yang
diperoleh peserta didik melampaui KBM berarti peserta didik tersebut telah tuntas
dalam menguasai kompetensi yang telah ditentukan, dan begitu pula sebaliknya.
18
syarat-syarat tertentu, antara lain instrumen atau alat ukur yang digunakan harus
valid dan reliabel. Artinya dari segi penyusunan telah memenuhi kaidah-kaidah
penulisan soal, baik dari aspek konstruksi, substansi, maupun materi. Dengan
instrumen penilaian yang disusun oleh guru tidak sesuai dengan karakteristik dan
kompleksitas materi yang ada di Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), maka instrumen tersebut tidak akan memberikan informasi yang akurat
autentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan
hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik atau bahkan
1. Pendekatan Saintifik
a. Mengamati
Pada langkah ini, peserta didik harus mengamati sesuatu yang berkaitan
dengan bahan. Para guru harus menyediakan objek yang langsung kepada peserta
didik yang berkaitan dengan materi. Kegiatan dalam langkah ini tidak hanya
keingintahuan peserta didik. Peserta didik dapat menebak apa yang akan mereka
b. Menanya
guru maupun peserta didik. Sang guru memberi pertanyaan untuk membantu para
lebih aktif. Kegiatan lain dalam proses bertanya seperti diskusi, kelompok
bekerja, dan diskusi kelas. Hal seperti ini memberikan peserta didik kebebasan
dalam mengusulkan ide mereka dan proses ini membuat para peserta didik
c. Mengasosiasi
sistematis atas fakta-fakta empiris yang bisa diamati untuk memperoleh simpulan
d. Mencoba/ Bereksperimen
mereka mampu menggunakan metode ilmiah dan sikap ilmiah untuk memecahkan
masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi dari kegiatan
e. Mengomunikasikan
Peserta didik harus mengomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Mereka
analisis mendalam. Mereka dapat mengirimkan hasil secara lisan atau dalam
21
bentuk laporan tertulis atau media lain. Proses komunikasi seperti yang dijelaskan
mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri
b. Discovery Learning
peserta didik semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Pada Discovery
Learning materi yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final
akan tetapi peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin
atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam
belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher
model pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam suatu kegiatan (projek)
secara langsung dengan berbagai isu dan persoalan kehidupan sehari-hari, belajar
dan melibatkan peserta didik sebagai pelaku mulai dari merancang, melaksanakan
yang berkelanjutan, bahwa semua indikator dinilai, dan kemudian dianalisis untuk
melihat apa yang pernah atau belum dicapai oleh peserta didik, dan kemudian
digunakan untuk memberi umpan balik dan kegiatan tindak lanjut bagi peserta
penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan
b. penilaian oleh guru dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
e. penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
remedi.
a. Penilaian Sikap
perilaku spiritual dan sosial peserta didik dalam proses pembelajaran. Sikap
yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah sikap terhadap mata
peserta didik, bertanya langsung, dan laporan diri. Hasil penilaian pencapaian
b. Penilaian Pengetahuan
yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan yang dilakukan pada
kepada peserta didik dan guru untuk perbaikan mutu pembelajaran. Hasil
26
karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan antara lain tes
a) Tes Tertulis. Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan secara
langkah-langkah berikut:
(2) Menyusun kisi-kisi. Kisi-kisi memuat kriteria soal yang akan ditulis,
antara lain KD yang akan diukur, materi, indikator soal, bentuk soal,
b) Tes Lisan
Tes lisan juga dapat digunakan untuk melihat ketertarikan peserta didik
belajar.
c) Penugasan
d) Portofolio
proses, dan portofolio pameran. Guru dapat memilih tipe portofolio yang
suatu folder (map) dan diberi tanggal pengumpulan oleh guru. Portofolio
dapat disimpan dalam bentuk cetakan dan/atau elektronik. Pada akhir suatu
c. Penilaian Keterampilan
dengan berbagai teknik, antara lain penilaian kinerja, penilaian projek, dan
a) Penilaian Kinerja
b) Penilaian Projek
dapat dilakukan untuk mengukur satu atau beberapa KD dalam satu atau
30
dan penyajian data, serta pelaporan. Pada penilaian projek setidaknya ada
Relevansi Topik, data, dan produk sesuai dengan KD; (3) Keaslian Produk
dan dukungan terhadap projek peserta didik; (4) Inovasi dan kreativitas.
c) Penilaian Portofolio
4. Portofolio setiap peserta didik disimpan dalam suatu folder (map) dan
didik; (2) Karya yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh peserta
31
didik dan guru; (3) Guru menjaga kerahasiaan portofolio; (4) Guru dan
dalam portofolio.
b. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
d. terpadu, berarti penilaian oleh guru merupakan salah satu komponen yang tak
kompetensi yang ditetapkan. Dalam hal ini, kriteria yang dimaksudkan adalah
memahami hakikat fisika yang dilandasi sikap ilmiah untuk memecahkan masalah
approach).
karakter atau sikap peserta didik dan menjadi guru yang kuat dengan mempunyai
2013 hal yang pertama-tama dilakukan oleh guru yaitu membuat perangkat
yang akan dilakukan oleh guru bisa berjalan efektif, efisien dan sistematik.
di lihat bahwa guru yang sudah memiliki perangkat pembelajaran tersebut berarti
sesuai dengan pedoman penyusuan RPP Kurikulum 2013, guru tersebut sudah
dalam proses belajar mengajar sebagai wujud dari kesiapan guru dalam
diharapkan akan memiliki hasil yang lebih baik dari pada tidak
dalam dunia pendidikan. Seperti Kurikulum 2013 yang sudah dilaksanakan saat
Perubahan kurikulum yang terjadi menuntut para guru untuk selalu siap
34
tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus selalu memiliki kesiapan
profesional yaitu guru yang sudah memiliki kualifikasi sebagai seorang pendidik
kepribadian, dan kompetensi sosial dan telah siap untuk mengemban tugasnya
dalam dunia pendidikan. Dalam hal kesiapan guru dalam menerapkan kurikulum
2013 ini yang perlu dipersiapkan mencakup kesiapan materil dan non materill.
kurikulum 2013 meliputi perangkat kurikulum, buku ajar, keadaan kondisi sarana
E. Kerangka Pikir
perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa
dimana pada Kurikulum 2013 ini guru memiliki peran besar di dalam proses
didik mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
dalam kesiapan implementasi kurikulum 2013 sikap guru dan peserta didik
2013 oleh kepala sekolah dan pengawas akademik dari Dinas Pendidikan.
yang dilakukan oleh guru fisika. Secara rinci, kerangka pikir dari penelitian ini
Kurikulum 2013
Pendekatan saintifik
Model pembelajaran: Problem based
learning, discovery learning,
pembelajaran berbasis proyek
Penilaian autentik
kurikulum 2013.
37
B. Variabel Penelitian
Objek yang dikaji sekaligus variabel dalam penelitian ini adalah evaluasi
kurikulum 2013.
pembelajaran.
(authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil
D. Subjek penelitian
Sekolah yang merupakan tempat atau lokasi penelitian ini yaitu sekolah
kurikulum 2013 pada proses pembelajaran fisika yang akan dipilih secara acak
sederhana. Adapun subjek penelitian ini adalah guru fisika kelas XI di SMA
E. Instrumen Penelitian
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini memiliki tiga tahapan besar yaitu, (1) tahap persiapan
penelitian, (2) tahap pelaksanaan penelitian, dan (3) tahap akhir penelitian.
39
1. Tahap Persiapan
dan penyiapan segala bentuk materi yang dibutuhkan dalam penelitian. Hal-hal
d. Membuat kesepakatan dengan wali kelas dan guru bidang studi fisika di SMA
Negeri kota Makassar mengenai kelas dan waktu yang akan digunakan untuk
penelitian.
dokumen yang akan digunakan untuk penelitian yang terdiri dari perencanaan
data yang diperoleh setelah melakukan penelitian, membahas hasil analisis data
dokumentasi.
1. Angket
kepada guru yang menjadi subjek penelitian dalam bentuk skala likert. Angket
2. Lembar Observasi
observasi. Lembar observasi dalam penelitian ini yaitu yang dikembangkan oleh
standar proses pendidikan nasional melalui validasi oleh pihak ahli atau
pembelajaran selama proses belajar mengajar di kelas khususnya RPP yang telah
3. Wawancara
4. Dokumentasi
data berupa perencanaan pembelajaran yang telah disusun oleh guru berupa RPP,
buku ajar, LKPD, dan lembar penilaian serta dokumentasi berupa gambar-gambar
1. Reduksi data
Kegiatan reduksi data dalam penelitian ini bertujuan untuk mempermudah peneliti
dalam memahami data yang telah dikumpulkan. Dalam proses ini semua data
direduksi dengan memilih data yang diperlukan atau diseleksi dan diringkas untuk
2. Penyajian data
singkat untuk memudahkan dalam memahami masalah yang diteliti baik secara
keseluruhan maupun bagian demi bagian. Penyajian data dalam penelitian ini
adalah dalam bentuk narasi yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan
3. Penarikan kesimpulan
dan juga menjadi langkah terakhir dari penelitian ini. Kesimpulannya dapat
dipercaya jika didukung oleh bukti yang konsisten dan valid. Hal ini memberi
penelitian ini adalah uji kredibilitas dan uji dependabilitas. Uji kredibilitas
mendapatkan data dari sumber yang sama. Triangulasi sumber berarti untuk
mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.
pembimbing.
44
DAFTAR PUSTAKA
Aeni, Chandra, & Muspiroh. (2016). Identifikasi Kesulitan Guru Biologi dalam
Melakasanakan Pembelajaran Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Susukan
Cirebon. Sciantiae Educatia. Jurnal Pendidikan Sains, 5(2).
As’ari, & Rahman. (2016). Buku Guru Matematika untuk SMP/ MTS Kelas VII.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ediger, & Marlow. (2014). The Changing Science Curriculum. College Student
Journal, 48(4).
Fitriany, & Susilo. (2014). Analisis Hambatan Proses Pembelajaran Biologi dan
Cara Pemecahannya dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 Bagi Guru Kelas
X SMA Negeri SeKota Lamongan. Jurnal Pendidikan Biologi,. FMIPA
Universitas Negeri Malang, 1(1), 1–15.
Flores, F., Lopez, A., Gallegos, L., & Barojas, J. (2000). Transforming science
and learning concepts of physics teachers. International Journal of Science
Education, 22(2), 197–208. https://doi.org/10.1080/095006900289958
Retnawati, H., Hadi, S., & Nugraha, A. C. (2016). Vocational High School
Teachers’ Difficulties in Implementing the Assessment in Curriculum
2013 in Yogyakarta Province of Indonesia. International Journal of
Instruction, 9(1).