Anda di halaman 1dari 11

Menu

 Budaya

 Wisata

 Kuliner

Home Budaya 7 Budaya Jogjakarta Yang Paling Terkenal

7 Budaya Jogjakarta Yang Paling Terkenal


Diterbitkan Kamis, Maret 02, 2017
Jogja sebagai Kota Budaya menawarkan keanekaragaman budaya yang
beranek ragam. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa wisatawan
asing banyak yang betah berlama-lama tinggal di Jogja, bahkan beberapa
di antara mereka menetap di sana. Dari budaya asli Jogja yang ada, ada 7
budaya Jogjakarta yang paling terkenal baik di dalam maupun luar negeri.
Kebudayaan ini menjadi ciri khas Jogja, unik dan antik sehingga siapapun
yang melihat salah satu produk budaya ini, akan selalu teringat Jogja.

Nah, bagi Anda yang ingin mengenal lebih jauh tentang Jogja, ada baiknya
mengetahui ragam budaya setempat. Khususnya, bagi Anda yang ingin
liburan kesana, budaya ini bisa menjadi salah satu agenda liburan Anda
baik itu sendiri, ataupun bersama keluarga.

1. Batik Jogja
Tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Ini
membuktikan bahwa batik benar-benar menjadi ciri khas Indonesia,
khususnya di Jogja. Batik sudah menjadi kebudayaan yang diturunkan dari
nenek moyang. Batik menjadi karya seni yang tidak sekedar goresan
canting yang tampak cantik di mata, tapi juga kaya akan makna.

Batik yang cukup lama dan bisa menjadi wisata budaya Jogja adalah batik
Giriloyo. Karena kepopuleran batik ini, kampung di Jogja ini bahkan
kedatangan tamu asing dari berbagai belahan dunia, seperti Asia, Amerika,
Afrika dan Eropa. Sudah terbukti bahwa batik ini sudah go internasional.

Untuk kepentingan wisata, Anda bisa berkesempatan turut belajar batik di


sana. Ada paket short course batik, khusus bagi wisatawan yang ingin
belajar batik bersama-sama. Batik ini batik tulis sehingga Anda akan
belajar bargaimana menggoreskan canting pada kain mori.

Beberapa batik lain yang tidak kalah terkenal meliputi bati motif ceplok,
kawung, parang kusumo, dan batik motif lereng.

2. Sekatenan
Sekatenan bisa dikatakan salah satu dari adat budaya Jogja yang sudah
dilakukan selama bertahun-tahun. Mungkin sejaka Islam masuk ke tanah
Jawa karena Sekatenan adalah acara tahunan pesta rakyat yang
dilakukan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk memperingati
hari kelahiran Nabi Muhammad tanggal 5 Rabiul Awal Kalender Islam.

Wisata adat paling terkenal dari Sekatenan adalah pasar malamnya. Anda
bisa bertandang ke Alun-Alun Utara Keraton Jogjakarta. Pasar malam ini
berlangsung selama sebulan sebelum tanggal 5 Rabiul Awal. Puncak dari
Sekatenan adalah Grebeg Maulud.

Pada Grebeg Maulud, akan ada arak-arak yang membawa beraneka


ragam hasil bumi yang dipanggul. Puncaknya adalah berebut hasil bumi ini.
Barang siapa yang bisa mendapatkan buah, atau hasil bumi lain, dipercaya
bisa mendatangkan rejeki. Acara budaya Jogja ini sangat unik sehingga
tidak sedikit wisatawan asing yang datang untuk melihatnya secara
langsung.

3. Sendratari Ramayana

Setiap wisatawan asing yang datang ke Jogja, hampir pasti meluangkan


waktunya untuk melihat Sendratari Ramayana, sebuah seni tari dan
drama yang digabungkan menjadi satu pertuntjukan yang apik tanpa
dialog dengan certia Ramayana. Secara singkat, ceritanya mengenai Sri
Rama yang berusaha keras untuk menyelematkan istri kesayangannya,
Dewi Shinta yang telah diculik oleh Rahwana. Begitu terkenalnya budaya
asli Jogja ini, Sendratari Ramayana juga dimainkan di beberapa negara
tetangga seperti Malaysia, Laos, Kamboja, Singapura, Thailand hingga
India dan Sri Lanka.

Jika Anda ingin menonton pertunjukan ini, Anda bisa datang ke Teater Tri
Murti Prambanan setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis. Di gedung ini, Anda
melakukan reservasi untuk pertunjukan pada tanggal-tanggal yang sudah
ditentukan sepanjang tahun. Namun, pada bulan-bulan tertentu, Anda
juga bisa melihatnya di gedung terbuak dengan background Candi
Prambanan. Namun, di Pura Wisata dan Ndalem Pujokusuman,
pertunjukan ini juga dimainkan.

4. Seni Tari
Kesenian adalah bagian dari budaya, dan Jogja adalah kota seni tinggi
yang sudah terkenal di dunia. Seni tari merupakan produk budaya daerah
Jogja yang saat ini tidak hanya diminati oleh wisatawan dalam negeri, tapi
juga luar negeri.

Seni tari dari Jogja ada beberapa macam, dari tari yang menampilkan
kemolekan dan keanggunan seorang wanita, atau wanita yang pemberani
hingga seorang ksatria berparas tampan dan gagah. Tari Golek Ayun-Ayun
adalah contohnya. Tari ciptaan KRT Sasmita Dipura ini ditampilkan untuk
menyambut tamu oleh dua orang penari berpakaian baju beluduru hitam
dipadukan dengan bawahan kain batik putih. Lalu ada juga tari Beksan
Srikandi Suradewati, sebuah tarian mengenai peperangan Dewi
Suradewati dengan Dewi Srikandi.

5. Karawitan
Banyak budaya-budaya Jogja yang diadopsi kemudian digunakan untuk
menampilkan karya seni kontemporer, seperti campur sari. Kalau kita
melihat asalnya, campur sari ini dulunya berasal dari seni karawitan dari
Jogja, sebuah kesenian tarik suara yang menggunakan gamelan sebagai
instrumennya dan suara manusia yang berlaraskan pelog atau slendro.

Banyak pesinden, (wanita yang menyanyi pada seni karawitan) yang


sekarang ini bisa Anda temukan seperti pesinden legendaris Waljinah,
Condrolukito, dan lain-lain. Bahkan, kesenian ini sekarang tidak hanya
dipelajari oleh orang Indonesia, tapi juga dari luar negeri seperti Jepang,
Amerika dan Eropa.

Berbeda dengan seni musik kontemporer, seni budaya karawitan di Jogja


ini ada pakem-nya. Dan karawitan dari Jogja pada khususnya memiliki
sifat sawiji, sengguh, keras, bulat, patriotik, semangat dan selalu
berapi-api. Ciri khas ini disebabkan oleh faktor sejarah khususnya
perlawanan dengan pemerintah kolonial Belanda.

6. Wayang Kulit

Siapa yang tidak mengenal wayang kulit? Salah satu produk budaya Jawa
di Jogja yang menampilkan pertunjukan wayang dengan cerita
pewayangan seperti Ramayanan dan Mahabarata. Kebudayaan ini semakin
langka saja dipertujunjukkan di berbagai daerah di DIY, namun
kelestariannya tetap terjaga hingga sekarang.

Wayang kulit sudah mendunia, dan bahkan sudah dimainkan di beberapa


negara. Kisah-kisah yang dibawakan pada pertunjukan wayang kulit
mungkin sudah biasa dan diulang-ulang khususnya untuk cerita-cerita
pakem seperti Dewa Ruci, Gatotokaca Gugur, atau tentang Petruk Dadi
Ratu (Petruk Jadi Ratu), namun dalang-dalang (orang yang
menggerakkan wayang) membuat cerita-cerita baru namun tidak
meninggalkan pakem dan karakter wayang dan tetap kaya makna.

7. Upacara Labuhan

Budaya dari Jogja terakhir sampai saat ini masih lestari dan terkenal
adalah upacara labuhan. Labuhan merupakan adat istiadat yang telah
dilakukan sejaka zaman Mataram Islam abad ke-14. Masyarakat Jogja
meyakini bahwa dengan mengadakan upacara ini, maka akan tercipta
ketentraman dan kesejahteraan dan selalu diberikan keselamatan oleh
yang Maha Kuasa.
Meski diselenggarakan oleh Keraton, upacara ini tetap dimeriahkan oleh
masyarakat secara luas dengan tujuan bahwa upacara ini tetap lestari.
Adapun inti dari acara ini adalah melakukan persembahan atau syukuran
di tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah leluhur raja-raja terdahulu.
Doa-doa secara agama Islam dipanjatkan agar memberikan keselamatan,
kesejahteraan dan ketentraman bagi masyarakat Jogja dan Indonesia.

Begitu kaya kebudayaan Jogja ini sehingga banyak wisatawan yang sering
datang untuk mengabadikan momen-momen tersebut. Jika Anda ingin
liburan ke Jogja sembari menikmati keunikan dan kekayaan kebudayaan
Jogja, Anda bisa turut serta dalam 7 budaya Jogjakarta yang paling
terkenal di atas. Selain budaya budaya jogjakarta tsb anda juga bisa
menikmati makanan khas jogjakarta yakni gudeg jogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai