MP 11.H-Pemeliharaan Boiler
MP 11.H-Pemeliharaan Boiler
h
Pemeliharaan Boiler
DURASI : 4 JP
PENYUSUN : MM
1. Boiler Drum
Bentuk drum mempengaruhi jalannya fluida melalui ketel, dan bentuknya tergantung
dari fungsinya, variasi didalamnya disesuaikan dengan instalasi didalam drum ketel.
Boiler Drum adalah bejana tempat menampung air yang datang dari Economizer
dan uap hasil penguapan dari Tube Wall (Riser). Kira-kira setengah dari drum berisi
air dan setengahnya lagi berisi uap.
Level air didalam drum harus dijaga agar selalu tetap kira-kira setengah dari tinggi
drum. Banyaknya air pengisi yang masuk ke dalam drum harus sebanding dengan
banyaknya uap yang meninggalkan drum, sehingga level air terjaga konstant.
Level air didalam boiler drum dapat dimonitor dengan menggunakan peralatan level
gauge/level indikator yang terdapat didekat boiler drum lokal), atau dengan cara
remote (jarak jauh) di control room, juga dicatat pada level recorder.
Uap yang dihasilkan dari dalam tube wall (riser), terkumpul didalam boiler drum.
Uap akan mengalir ke arah puncak boiler drum melewati steam separator dan
screen dryer lalu keluar dari dalam drum dalam keadaan kering menuju separator
dan akhirnya ke turbin.Butir-butir air yang terpisah dari uap akan jatuh dan
bersirkulasi kembali bersama air yang baru masuk.
Konsentrasi air ketel sama dengan 0,02 ppm dalam uap dalam batas jenuh
bervariasi dengan tekanan operasi, untuk 2350 psia sesuai dengan air ketel, silika
kira-kira 0,3 ppm. sama ditentukan dari pengaruh hubungan coustic soda.
Bila kondisi darurat seperti misalnya pompa air pengisi ketel mati, dipertahankan
tingkat batas level air yang diizinkan agar jangan terlalu rendah atau habis maka
dijalankan pompa air prngisi cadangan, bila pompa air pengisi cadangan tidak dapat
mengikuti perkembangan operasi normal dianjurkan unit ditrip (hentikan) Setelah
burner distop beberapa menit kemudian baru aliran pengisi distop, tapi lebih baik
bila pompa tetap dijalankan bila alternatip ini memungkinkan air dalam drum
biasanya tersedia 20 sampai 30 detik didapat dari persedian downcomer.
2.1. Furnace
Metode pembakaran yang digunakan untuk memasukkan udara dan bahan bakar
tergantung pada wujud dan sifat bahan bakar. Bahan bakar padat seperti kokas,
batu bara dan sebagainya, ditempatkan pada pintu-pintu yang terletak dekat kisi
ruang bakar. Bahan bakar dimasukkan keatas kisi secara manual atau otomatis
dengan beberapa bentuk mekanis pengisi. Udara dimasukkan dari bawah pintu dan
diteruskan ke bawah kisi-kisi ruang bakar. Begitu udara menerobos lapisan bahan
bakar, terjadilah reaksi dan melepaskan energi kimia oleh pembakaran.
Jika digunakan bahan bakar bubuk, pemasukannya ke dalam ruang bakar dengan
menggunakan brader (burner). Bahan bakar masuk ke dalam burner dibawa oleh
aliran cepat udara, yang dinamakan “udara primer”. Didalam burner diberi
penambahan udara yang dinamakan udara sekunder dan tiupan bercampur masuk
ke dalam ruang bakar. Bahan bakar yang melayang dalam ruang bakar terbakar
oleh udara primer dan disusul oleh udara sekunder. Minyak bakar juga dimasukkan
ke dalam ruang bakar dengan menggunakan burner yang berfungsi memecah
minyak ke dalam bentuk butiran atau atomisasi minyak. Butir-butir ini bercampur
dengan udara dan ditiup ke dalam ruang bakar dimana diadakan penyalaan dan
pembakaran. Bahan bakar gas dimasukkan ke dalam ruang bakar dengan cara
yang serupa minyak bakar, kecuali atomisasinya tidak diperlukan.
0
F
e. Temperatur abu
h. Kapasitas ketel
Kapasitas ruang bakar dimasudkan sebagai jumlah panas yang dibentuk di dalamnya
tiap satuan waktu.
Kd = Bb x Nb kJ/jam
Kecepatan spesifik melepaskan panas (disebut juga beban ruang api) adalah jumlah
panas yang terbentuk (diterbitkan) tiap satuan luass (untuk bakar padat) atau tiap
satuan volume (untuk bahan bakar disemburkan), masing-masing untuk tiap satuan
waktu. Berturut-turut dinyatakan dengan :
mb N b
ql
LK
kJ / m 2
LK jam
m Nb
qv b
V
kJ / m 3
jam
dimana : mb = massa bahan bakar yang dibakar (kg/jam)
Dengan volume ruang bakar dimaksudkan sebagai volume ruang pembakar yang
aktif, di dalam dimana bahan bakar itu dibakar.
Pada bahan bakar padat yang dibakar diatas kisi, kecepatan bahanbakar yang
terbakar (disebut juga muatan kisi spesifik) adalah :
b
mb
LK
kg / m 2
LK jam
Yang dimaksudkan dengan luas kisi bebas (Lkb) ialah jumlah luas semua celah-
celah udara pada kisi; besarnya tergantung pada jenis bahan bakar yang dibakar,
cara penarikan dan bentuk kisi-kisi. Bentuk batu bara = 25 – 50% dan untuk kayu =
15 – 20% masing-masing terhadap luas kisi. Luas kisi bebas dapat ditetapkan dari
rumus berikut :
Vus mb
Lkb
3600 Cs
Luas tempat laluan gas diatas lorong api pada tarikan alam kira-kira 20% dari luas kisi.
Untuk melindungi bagian-bagian ketel atau ruang bakar yang tidak mendapat
pendinginan dengan sempurna.
Permukaan batu tahan api supaya berfungsi sebagai bidang permukaan radiasi
panas, hal mana membantu dalam pembakaran minyak. Dinding ini harus
sekecil mungkin, hal mana untuk memungkinkan pemanasan yang cepat dan
menciptakan dalam ruang bakar suatu temperatur kerja yang baik.
Semua permukaan yang dipanasi langsung pada ruang bakar, bila mungkin,
harus dapat dikenai panas radiasi dari nyala api dan tidak boleh ditutupi dengan
dinding batu, kecuali untuk menghindari sentuhan langsung dari nyala api.
Menurut golongan bahan bakar yang dibakar, dibedakan atas ruang bakar
bahan bakar gas, ruang bakar bahan bakar cair dan ruang bakar bahan bakar
padat.
Didalam tube wall terdapat air yang bersirkulasi dari boiler drum melalui down comer
dan low header. Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran didalam furnance
sebagian diberikan kepada air yang ada didalam tube wall sehingga air berubah
menjadi uap. Selain berfungsi untuk membuat air menjaadi uap, tube wall juga
mencegah penyebaran panas daari dalam furnance ke udara luar dan untuk lebih
menjamin agar panas tersebut tidak terbuang ke udara luar melewati tube wall ,
maka dibalik tube wall (arah udara luar) dipasang dinding isolasi yang terbuat dari
mineral fiber.
Uap yang dipanaskan lanjut bila digunakan untuk melakukan kerja dengan jalan
ekspansi didalam turbin atau mesin uap tidak akan (segera) mengembun, sehingga
mengurangi kemungkinan timbulnya bahaya yang disebabkan terjadinya pukulan
balik atau back stroke yang diakibatkan mengembunnya uap belum pada waktunya
sehingga menimbulkan vakum ditempat yang tidak semestinya didaerah ekspansi.
Superheater (pemanas uap lanjut) dan reheater terpasang disaluran gas buang
dalam ketel uap. Didalam superheater uap jenuh atau basah yang berasal dari
drum ketel temperaturnya dinaikkan pada tekanan tetap sampai temperatur yang
diinginkan. Energi panas diambil dari gas-gas bekas, berlangsung secara radiasi
dan/atau konveksi. Sebagaimana halnya pada pipa – pipa air lainnya. Temperatur
uap dibuat sedemikian tinggi sehingga material ketel harus mampu menahan suhu
maupun tekanan kerjanya.
Pada turbin tekanan bertingkat , pada saat uap mencapai kadar tertentu, diadakan
pemanasan ulang didalam alat yang dinamakan reheater (pemanas ulang). Uap
yang telah dipanaskan ulang dalam reheater ini selanjutnya diekspansikan pada
Superheater konveksi
Superheater radiasi-konveksi
Prinsip Superheater konveksi sama seperti ekonomiser, yakni menyerap panas gas
bekas yang melewati superheater. Kenaikan temperatur uap praktis terjadi pada
tekanan tetap sampai akhirnya gas bekas meninggalkan supeheater.
Pada ketel – ketel pipa air, superheater biasanya diletakkan diantara aliran konveksi
gas menuju cerobong.
Superheater itu dibagi dalam ruang ruang dalam sebuah dinding memanjang dan
beberapa dinding melintang, sehingga terjadi beberapa kelompok pipa yang
sejajar yang memudahkan proses perpindahan panas.
Superheater yang banyak dipakai pada ketel – ketel Schot yang dibuat menurut
konstruksi Schmidt, pipa – pipa superheater ditempatkan pada lintasan aliran gas
bekas. Pipa – pipa uap ini dibuat dari baja yang berdinding tipis dan dilengkungkan
berbentuk huruf U dengan diameter luar 22 mm. Tiap batang pipa – pipa
dilengkung 5 – 6 kali yang masing – masing berbentuk huruf U. Salah satu ujung
pipa dihubungkan pada header (pengumpul) uap basah dan ujung lainnya pada
Kedua header tadi dipasang vertikal pada ruang asap diantara kelompok pipa –
pipa. Pada dasar tiap header dipasanng katup, dengan demikian header dapat
dibersihkan atau dicerat kondensat yang mungkin ada.
Keuntungan dengan menggunakan superheater ini ialah bahwa alat ini dapat
dimasukkan dan dikeluarkan dengan mudah dari ketel dan perpindahan panas
dapat berlangsung dengan baik.
Kerugian tekanan yang besar, disebabkan pipa – pipa uap yang kecil dengan
lengkungan – lengkungan pipa yang terlalu banyak.
Tarikan gas berkurang, karena luas penampang saluran gas terlalu sempit
Pipa – pia uap bagian luar mudah kotor oleh fouling (lekatan – lekatan abu).
Karenanya diperlukan soot blower pada tiap – tiap laluan gas bekas untuk
meniup/ membersihkan jelaga yang menempel pada pipa – pipa. Soot blower itu
harus menggunakan uap kering, yang berarti mengalami kerugian uap. Meniup
abu dengan uap basah menyebabkan terbentuknya gulungan – gulungan
gumpalan yang tetap melekat pada pipa – pipa .
4. Economizer
Ekonomiser terdiri dari pipa – pipa air yang ditempatkan pada lintasan gas asap
sebelum meninggalkan ketel. Pipa – pipa ekonomiser dibuat dari bahan baja atau
besi tuang yang sanggup menahan panas dan tekanan tinggi. Korosi yang mungkin
terbentuk sebelah sisi air dapat dihindarkan dengan jalan melunakkan air pengisi
terlebih dahulu, dan korosi di sebelah luar (sisi gas asap) diatasi dengan
mempertahankan temperatur gas asap tinggi diatas titik embun gas sulphur.
Konduktivitas panas dan tahanan aliran gas yang disebabkan oleh abu/debu yang
melekat pada pipa – pipa dicegah dengan pembersihan pipa – pipa secara berkala.
Agar pemakaian ruangan kecil, maka permukaan pipa – pipa biasanya dibuat polos
(licin) dan berliku dan dipasang horizontal serta sejajar satu sama lain dalam
saluran gas buang. Di kedua ujung pipa dibuat kotak pengumpul (header) atas dan
bawah dan juga sejajar satu sama lain. Penyerapan panas dari gas – gas kepada
Ekonomiser yang banyak dipakai pada ketel Pembangkit Tenaga Listrik pada
masing – masing seksi terdapat kotak pengumpul (header) atas dan kotak
pengumpul bawah; kotak itu dihubungkan ke delapan buah pipa – pipa polos
(licin)dan kadang bersirip yang juga dipasang sejajar satu sama lain. Kotak – kotak
pengumpul dan pipa – pipa dibuat dari bahan besi tuang. Kotak – kotak pengumpul
itu tidak mempunyai kampuh dan di kedua ujungnya dibulatkan.
Didalam pipa-induk-atas (tepat di atas pipa – pipa vertikal) dibuat lubang pembersih
untuk membersihkan bidang dalam pipa – pipa. Dalam pipa-induk-bawah dibuat
pula lubang untuk membuang lumpur yang mengendap.
Debu dan abu melayang yang dibawa oleh gas – gas asap melekat pada sisi-luar
pipa, dibersihkan dengan blower yang bergerak pelahan-lahan turun-naik terus-
menerus..
Pipa air itu dipasang horizontal dengan sumbu belah-ketupat (berliku-liku) satu
sama lain. Agar gas asap terpaksa mengalir berbelok-belok. Akibatnya, perpindahan
panas kepada air dapat berlangsung lebih baik. Air pengisi masuk ke dalam
ekonomiser melalui pipa induk bawah ,demikian juga halnya dengan pipa bagian
atas.
Untuk membersihkan pipa-pipa dan sirip sirip dari ikatan abu dan debu-debu yang
berterbangan, dilakukan dengan memakai pipa penghembus-abu (soot blower) yang
dipasang diantara pipa-pipa bersirip. Pipa-pipa penghembus tadi dilubangi dimana
(bila pembersihan hendak dilakukan) dialirkan uap dari ketel.
5. Soot blower
Boiler-boiler modern dilengkapi dengan pembersih jelaga (sootblower) yang dapat
dioperasikan dari jarak jauh (remotely operated) dan dikendalikan secara bergantian
dan berurutan. Fungsi dati sootbllower adalah untuk membersihkan abu, debu atau
jelaga yang menempel pada pipa-pipa ketel, superheater, economizer dan pada
elemen air heater. Tujuan dari pembersihan tersebut adalah untuk menaikkan
efisiensi dari boiler dan menghindari kerusakan pipa-pipa pada boiler/superheater.
Biasanya sootblower menggunakan uap untuk membersihkan pipa-pipa
boiler/superheater.
Uap yang digunakan untuk membersihkan abu biasanya diambil langsung dari
boiler, dari sisi keluar pemanas lanjut primer atau dari sisi masuk cold reheater,
namun uap dari boiler bantu (auxilary boiler) pun dapat digunakan. Tekanan uap
yang menuju kemasing-masing blower diturunkan seperlunya oleh plat-plat orifis
(orifice plate). Pada pusat pembangkit lain, udara bertekanan juga digunakan
sebagai media pembersih. Sistem sootblowing dengan udara bertekanan ini
memerlukan tambahan modal dan biaya untuk kompressor yang berkapasitas
besar.
Blower-blower yang dapat ditarik (retracable gun blowers) dengan nozzle jet
yang berlawanan untuk membersihkan pipa-pipa air ruang bakar.
Boiler-boiler panjang yang dapat ditarik (long retracable lance blowers) yang
bergerak/bergeser diantara susunan pipa-pipa, dengan nozle berputar dan
mempunyai jet yang berlawanan untuk mengimbangkan gaya dorong. Jenis
inilah yang paling efektif, untuk pemanas lanjut pada boiler modern sehingga
memungkinkan mencapai sasaran yang lebar dengan merata/sebanding.
Blower dengan nozzle jet banyak (multi jet tube blowers), digunakan untuk zone
temperatur yang lebih rendah seperti economizer dan air heater. Bloser tersebut
tidak dapat ditarik (non-retractring) tetapi dapat berputar dan/atau bergeser.
Sama dengan multi jet blower nozzle jet yang dapat digunakan pada posisi tetap
untuk membersihkan lorong-lorong diantara pipa-pipa. Blower ini hanya cocok
untuk zone temperatur yang lebih rendah dan pada zone yang
deposit/endapannya ringan, oleh karena itu tidak perlu daya yang besar untuk
beberapa nozzle kecil.
Secara garis besar, draft sistem mempunyai peranan penting yang sama dalam
sistem pembangkit, diantaranya:
Untuk menyuplai udara di ruang bakar boiler agar memenuhi kebutuhan untuk
pembakaran antara udara dan bahan bakar.
Mengurangi polusi dari fly ash (mempermudah fly ash masuk ke hopper).
Dalam draft sistem tersebut terdapat beberapa fan yang sangat penting bagi proses
pembakaran di dalam boiler agar terjadi keseimbangan dan efisiensi. Fan tersebut
adalah Primary Air Fan (PA Fan), Force Draft Fan (FD Fan), dan Induced Draft Fan
(ID Fan).
Primary air fan ini dibagi menjadi dua berdasarkan letaknya, yaitu cold primary air
system dan hot primary air system. Cold primary air system terletak pada salauran
sebelum air heater, sedangkan hot primary air system terletak setelah melewati air
heater.
FD Fan terletak pada bagian ujung saluran air intake boiler dan digerakkan oleh
motor listrik. Fan ini bekerja pada tekanan tinggi dan berfungsi menghasilkan udara
sekunder (Secondary Air) yang akan dialirkan ke dalam boiler untuk mencampur
udara dan bahan bakar dan selanjutnya digunakan sebagai udara pembakaran
pada furnace boiler. Udara yang diproduksi oleh Force Draft Fan (FD Fan) diambil
dari udara luar. Dalam perjalananya menuju boiler, udara tersebut dinaikkan
suhunya oleh secondary air heater (pemanas udara sekunder) agar proses
pembakaran bisa terjadi di boiler. FD Fan dan PA Fan bekerja sama untuk membuat
campuran antara udara dan serbuk batubara dengan perbandingan kurang lebih 13
: 1 agar terjadi pembakaran sempurna. Bercampurnya udara dan serbuk batubara
dibantu oleh Dumper tetap yaitu pengatur pengaduk udara sehingga menimbulkan
turbulensi yang memungkinkan terjadinya pembakaran yang efisien. Turbulensi
mengacu pada gerakan udara didalam Furnace, gerakan ini perlu karena dapat
FD fan akan beroperasi hingga dua tahun non – stop, sehingga konstruksinya
harus dapat diandalkan dan bebas perawatan selama masa pakai.
Mempunyai efisiensi yang tinggi, karena boiler selalu bekerja dalam kondisi yang
bervariasi maka kinerja FD fan juga disesuaikan dengan kondisi kerja boiler.
FD fan harus stabil karena keadaan tekanan yang bervariasi dan masa pakai FD
fan tersebut sehingga FD fan harus tetap dapat mengontrol aliran udara ke
boiler selama masa kerjanya.
FD fan harus mempunyai proteksi terhadap dirinya sendiri, dalam hal ini berarti
FD fan harus dapat memutuskan arus saat kerja lebih dan mengatur kinerja
motor FD fan tersebut.
Gambar 10 FD Fan
Gambar 11 ID Fan
9. Air heater
Pemanas udara hanya dipakai bila ketel itu bekerja dengan tarikan paksa.
Memanaskan udara pembakaran terlebih dahulu berarti
memperlancar/mempercepat proses pembakaran bahan bakar. Uap air yang
dikandung oleh udara luar dapat dihilangkan dalam pemanas udara, jadi akan
menghemat bahan bakar. Saluran pemanas udara itu dapat dipasang vertikal atau
horizontal; bahannya dibuat dari besi tuang atau baja tuang. Gas asap dialirkan
melalui atau di luar saluran sesuai dengan bentuk dan susunannya (biasanya
mempunyai beberapa saluran). Pemanas udara dibedakan atas tiga tipe, yakni :
Pada pemanas udara pakai pipa, gas asap mengalir di dalam pipa dan udara
mengalir melintang di luar pipa, masing – masing pada kecepatan kira – kira 10
m/detik. Pipa – pipa ini biasanya dipasang horizontal atau vertikal, penampang
pipanya bulat atau lonjong (ellips). Sumbu pipa-pipa itu ditempatkan berliku-liku.
Udara masuk dari atas melalui pipa yang dipasang menjulang tegak lurus terhadap
saluran gas.
Simple Inspiring Performing Phenomenal 22
Pemanas udara pelat buatan Howden dapat membentuk luas bidang panas yang
besar pada ruang yang terbatas. (Sebenarnya pelat-pelat itu berombak-ombak
tetapi untuk memudahkan dibuat lurus). Karena udara yang mengalir di antara pelat-
pelat itu terbagi dalam lapisan – lapisan tipis, maka perpindahan panas dapat
dicapai tinggi (bila dibandingkan dengan pemanas pipa). Bocoran udara ke dalam
saluran gas asap dicegah dengan pemasangan profil baja siku yang dilaskan
kepada pelat – pelat pemanas. Pembersihan lekatan abu dilakukan secara berkala
memakai penghembus debu.
Pemanas udara pelat berputar buatan Howden Ljiungstrom terdiri dari pelat baja
tipis yang bercelah-celah (seperti saringan halus), diputar lambat dalam saluran gas
asap. Separuh lingkaran pelat itu dialiri tembus oleh udara dan separuh lainnya
dilalui gas asap panas. Pelat pemanas yang berombak dan bercelah-celah itu
diletakkan horizontal dalam sebuah rotor dalam saluran gas asap. Ventilator udara
menekan udara ke dalam ruang bakar melalui separuh dari rotor, sedangkan
ventilator gas mengisap gas asap melalui separuh rotor lagi. Rotor itu diputar pada 1
s/d 3 rpm, jadi waktu yang tersedia bagi pelat-pelat untuk menyerap panas gas asap
dan kemudian melepaskannya kembali kepada udara dingin, cukup lama. Untuk
mencegah/mengurangi bocoran udara ke ruang gas asap, pelat baja itu diberi bilah-
bilah yang elastis, yang berganti-ganti menjaga penutupan pada pelat dasar dari
ruang – ruang pemisah yang berbentuk sektor.
Roller Mill
Penggiling dari jenis ini terdiri dari penggulung (roller) yang berputar pada saat meja
berputar mengambil batubara antara meja roller lihat Gambar 7. Jenis yang lama
mempunyai dua roller (menggulung), tetapi karena perlu keluarannya meningkat,
jumlah roller ditambah menjadi 3.
Keluaran penggilingan ini untuk setiap mill dapat mencapai 50 ton/jam. Prinsip kerja
dari penggilingan jenis ini adalah bahwa batubara dari coal feeder jatuh kemeja
penggilas dan dibawa kebawah roller yang dapat berputar bebas dan ditekan oleh
per sehingga merubah batubara menjadi bahan bakar bubuk dengan kehalusan
yang diperlukan.
Udara primer panas dialirkan kedalam “mill air scroll” yang mengisi “shovel port
ring”. Lintasan ini mengelilingi bagian bawah penggilingan, udara diisikan dari sana
kebadan penggilingan melalui ssejumlah ujung kerucut yang mengontrol arah aliran
udara. Kecepatan udara yang tinggi membawa batubara yang sudah tergilas keatas
melalui penggilingan menuju classifier. Classifier ini menjamin bahwa hanya
partikel-partikel yang halus saja yang diijinkan melewati burner.
Partikel yang lebih besar dikembalikan kemeja untuk digilas ulang. Jenis
penggilingan ini sering menggunakan classifier putar atau “whizzer”. Sudu-sudu
putar dengan variable speed memisahkan partikel-partikel yang lebih berat.
Jenis classifier ini dimaksudkan untuk saringan yang sangat berat karena aksi dari
debu batubara, dan kebanyakan pusat pembangkit menggunakan sudu-sudu yang
tetap sehingga tidak lagi berputar. Jenis penggilingan ini disebut berkecepatan
medium dan berkecepatan meja kira-kira 50 rpm.
Sebagaimana telah dikatakan diatas, roller adalah ditahan per dan diatur
sedemikian sehingga roller dan meja tidak pernah kontak langsung logam dengan
logam.
Setiap pembuangan, pyrite dan sebagainya didalam batubara dikeluarkan dari meja
penggilas melalui bagian sekop dan jatuh kedasar penggilingan. Dua buah dikaitkan
dibagian luar dari meja penggilingan dan bajak ini menyapu dasar penggilingan dari
bahan-bahan yang tidak terpakai dan dikeluarkan ke ruang pengeluaran.
Ruang pengeluaran mempunyai pintu bagian dalam dan pintu bagian luar. Pintu ini
harus dioperasikan sehingga pintu pengeluaran harus selalu tertutup ketika pintu
pemasukan dibuka dan sebaliknya.
Pada mill bertekanan dimana bahan bakar bubuk dapat keluar ke atmosfir,
dilengkapi dengan udara perapat atau bila didesain tidak memungkinkan maka
dipasang perapat mekanik.
Debu (fly ash) adalah hasil proses pembakaran batubara sangat halus sehingga
mudah terbawa oleh gas buang menuju cerobong ke udara luar. Debu ini
merupakan material yang dapat menimbulkan polusi udara, oleh karenanya debu
yang keluar harus diusahakan sedikit mungkin jumlahnya.
Salah satu jenis peralatan yang bertugas untuk menangkap debu menuju cerobong
tersebut dikenal dengan nama Electrostatic Precipitator yang dapat menangkap
abu/debu dari dalam gas buang sebanyak lebih dari 99% atau kadar abu/debu
dalam gas buang hanya tinggal 0,4 g/Nm3.
Gas buang mengalir melalui medan Electrostatic yang dihasilkan oleh pasangan
Electroda arus DC bertegangan tinggi (50 KV – 70 KV). Discharge Electrodes atau
Emitter Electrodes biasanya berupa kawat – kawat logam yang dipasang tegak,
digantung pada insulator, dipasang dicelah-celah plat yang berfungsi sebagai
Collecting Electrodes.
Pada saat melalui medan Electrostatic Precipitator butir-butir abu/debu akan ter-
ionisasi akibat pengaruh korona sehingga dapat ditarik/ditangkap oleh collecting
electrode. Debu yang menempel pada collecting electrode secara berkala
dirontokkan dengan cara menggetarkan atau mengetuk (rapping) collecting
electrode. Debu yang jatuh akan terkumpul didalam ash hopper dan selanjutnya
dibuang melalui fly ash system.
Disetiap unit ketel uap yang menggunakan bahan bakar batubara terpasang dua
electrostatic precipitator.
Filosopi dari reactive maintenance pada dasarnya adalah metode “run it till it
breaks”. Tidak ada tindakan atau upaya untuk memelihara peralatan sesuai dengan
yang diharapkan oleh desainer peralatan tersebut untuk menjamin umur pakai
peralatan tersebut tercapai. Dengan kata lain tidak ada tindakan sebelum terjadi
kegagalan/gangguan.
Keuntungan:
- Murah
- Personil sedikit
Kekurangan:
- Kerusakan akan menyebar ke komponen lain dan bisa terjadi kerusakan fatal
(catastrophic) sehingga biaya perbaikan akan mahal.
Keuntungan dari reactive maintenance digambarkan seperti dua mata pisau, apabila
kita memelihara peralatan baru, maka kita dapat berharap kerusakan yang terjadi
hanya sedikit. Apabila metode pemeliharaan kita murni reactive, kita tidak akan
mengeluarkan biaya man hour atau biaya investasi sebelum sesuatu rusak/gagal.
Karena tidak adanya biaya terkait pemeliharaan, kita memandang periode ini
sebagai periode penghematan. Namun kenyataannya adalah sebaliknya, pada
Preventive Maintenance
Keuntungan:
- Ada pengaturan yang jelas terhadap penyimpanan komponen cadangan dan biaya
Kekurangan:
- Masin terlalu sering diperbaiki bahkan pada saat dimana mesin itu sebenarnya tidak
mengalami masalah sama sekali.
Dilakukan pemeriksaan pada peralatan unit secara periodik sesuai buku petunjuk
masing-masing.melakukan pemeliharaan berencana (planed) meliputi :
Pemeliharaan preventif akan menjaga peralatan tetap bersih dari kotoran cair, padat
dan udara sekitarnya. Contoh pemeliharaan preventif :
PEMELIHARAAN HARIAN
Pembersihan mesin-mesin
Pemeriksaan meter-meter
PEMELIHARAAN MINGGUAN
PEMELIHARAAN BULANAN
Pemeriksaan getaran
PEMELIHARAAN 3 BULANAN
PEMELIHARAAN 6 BULANAN
Note:
MI = MINOR INSPECTION
MO = MAYOR OVERHAUL
SO = SEMI OVERHAUL
CI = COMBUSTION INSPECTION
Predictive Maintenance
Keuntungan :
Kerugian:
Biaya yang tinggi dalam mempersiapkan peralatan instrumen dan tenaga ahli.
Proactive Maintenance
Pelatihan personel.
Keuntungan:
Kekurangan:
Investasi dengan biaya tinggi untuk peralatan instrumen dan keahlian personel
Butuh perubahan cara berpikir (filosofi) dari mulai level manajemen sampai ke level
paling bawah.