BAB IV
Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang
peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan,
dan kekakuan suatu bangunan. Sehingga penyediaan material harus direncanakan
dengan baik sesuai dengan jadwal pekerjaan dan bertujuan untuk mencegah terjadinya
kekurangan atau kelebihan persediaan serta mencegah terjadinya kerusakan atau
kehilangan selama masa penyimpanan.
Material pondasi pada proyek The Hundred ini sudah didesain oleh perencana
sedemikian rupa agar bisa menopang beban struktur yang nanti berada diatasnya.
Material pondasi yang akan dibahas pada laporan ini yaitu pondasi Bored Pile dan
Diaphragm Wall.
Pondasi Bored Pile termasuk kategori pondasi dalam dengan desain tabung yang
berfungsi meneruskan beban bangunan kedalam lapisan tanah keras bila level tanah
dipermukaan atas tidak cukup untuk menahan beban bangunan secara keseluruhan,
sehingga diperlukan daya dukung tambahan. Fungsinya sama dengan pondasi dalam
lainya seperti pancang. Perbedaanya terletak pada cara pengerjaanya. Pengerjaan Bored
Pile dimulai dengan melubangi tanah dahulu sampai kedalaman yang dibutuhkan,
kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton.
Pondasi Diaphragm Wall juga bisa disebut Retaining Wall yaitu konstruksi
dinding penahan tanah. Pada umumnya dinding penahan tanah dipakai untuk kontruksi
bangunan dibawah permukaan tanah (basement) atau penahan tebing supaya tidak
longsor atas beban diatasnya dan mungkin bangunan khusus misalnya bunker.
Semua bahan material pekerjaan pondasi ini harus memenuhi persyaratan yang
relevan dari standar dan kode di bawah ini yang sudah ditentukan oleh kontraktor :
ASTM C88 : Agregat tergantung 5 siklus kekuatan sodium sulfat yang tidak
akan kehilangan lebih dari 15% berat
Bar ASTM A615 : New Billet Steel Bars, kekuatan yield minimal 4.000 kg / sq.cm
1) Beton Ready Mix didatangkan dari PT. Adhimix Precast, PT. Pionir beton
Indonesia dan PT. Holcim Indonesia sebagai pemegang supplier beton pada proyek
The Hundred. Mutu beton yang digunakan adalah fc’= 22,5 Mpa atau setara dengan
beton K – 450.
2) Slump yang digunakan untuk keperluan Bored Pile dan Diaphragm Wall bernilai
20 ± 2.5 cm.
Bahan beton ready mix sebelum beton didatangkan ke proyek, beton dibuat
terlebih dahulu di batching plant. Alat yang berfungsi untuk mencampur atau
memproduksi beton ready mix dalam produksi yang besar sering kita sebut dengan
batching plant. Di batching plant dapat dilihat proses dari pembuatan beton sampai
dengan bahan yang digunakan pada beton tersebut. Adapun bahan-bahan yang
digunakan sebagai berikut:
1) Agregat Halus (Pasir) adalah pasir atau agregat halus harus bersih, tajam, baik dan
bebas dari bahan-bahan organik.
2) Agregat Kasar (Gravel) adalah agregat yang memiliki mutu yang keras, bersih,
tidak berpori dan tidak terdiri dari alkali aktif.
3) Semen Portland
4) Bahan Additive adalah bahan-bahan additive yang dipakai dalam pembuatan beton
pada PT. Adhimix Precast, PT. Pionir Beton Indonesia dan PT. Holcim untuk
memenuhi penggunaan beton ready mix proyek The Hundred pada umumnya sama
dengan perusahaan beton ready mix lainnya, yakni: Fly ash, merupakan Fly ash
atau abu terbang yang merupakan sisa-sisa pembakaran batu bara, digunakan
sebagai bahan campuran pada beton yang berfungsi untuk meningkatkan kekuatan
tekan dan tarik.
5) Air yang tidak boleh mengandung minyak, nitrat alkali, bahan-bahan organik yang
dapat mempengaruhi beton, tulangan.
Tulangan
1) Tulangan yang digunakan bersih dari kotoran, gemuk, karat dan bahan-bahan lain
yang dapat menurunkan kelekatan beton terhadap keranjang tulangan.
a. D 10 mm BJTS 40, Fy = 35 kN
b. D 13 mm BJTS 40, Fy = 58 kN
c. D 16 mm BJTS 40, Fy = 87 kN
Peralatan dalam pekerjaan konstruksi diartikan sebagai alat lapangan (alat berat).
Dengan menggunakan peralatan yang sesuai sasaran, pekerjaan dapat dicapai dengan
ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah
dipersyaratkan. Namun, pada setiap proyek ada keunikan dimana tidak semua alat berat
perlu dipakai di proyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada umumnya menggunakan
alat berat adalah proyek gedung, pelabuhan, jalan, bendungan, jembatan, bandara,
terowongan dan lain-lain.
1) Jenis pekerjaan
2) Keadaan lapangan
3) Volume pekerjaan
1) Service Crane
Service Crane merupakan alat berat yang memiliki banyak fungsi dalam
penggunaannya dalam pekerjaan tiang bor. Fungsi dari Service Crane seperti
memasukkan keranjang tulangan (Steel Cage) ke dalam lubang panel, memasukkan
maupun mengeluarkan CWS serta memasukkan maupun mengeluarkan pipa tremie
dalam lubang panel dan lain-lain. Service Crane yang digunakan adalah jenis
Linkbelt LS108BSS atau serupa dengan kapasitas 50 – 80 Ton sebanyak 4 unit.
2) Excavator
Excavator merupakan salah satu alat berat yang digunakan sebagai alat servis untuk
membantu lancarnya mobilitas dalam suatu proyek dan memiliki fungsi utama
yaitu alat berat ini dapat menggali tanah dan memindahkannya, pekerjaan yang bisa
dilakukan alat ini seperti memindahkan tanah yang dapat menghalangi geraknya
Crawler Crane, memindahkan pelat baja, dan untuk mobilisasi peralatan lainnya.
Excavator yang digunakan pada proyek ini berkapasitas 0.7 cum sebanyak 1 unit.
Suatu unit mesin untuk menggali lubang untuk keperluan Diaphragm Wall yang
dilengkap dengan pembangkit daya dan perlengkapan lainnya (sebuah elemen berat
yang disebut batang pembenam disambung tepat di atas alat bor dengan
menggunakan unit wins kabel) untuk dipasang kelly, alat bor atau sling. Crane
Grab pada pengerjaannya harus tegak lurus maka untuk mengecek kelurusan pada
mesin bored pile kita dapat menggunakan alat bantu seperti theodolit dan
waterpass. Terdapat 1 unit crane grab yang dioperasikan pada proyek ini.
5) Desanders
Desanders adalah peralatan kontrol yang solid dengan satu set hidrosiklon yang
memisahkan pasir dan lumpur dari cairan pengeboran atau bentonite di crane grab.
Desanders dipasang di atas tangki lumpur bentonite sisa pengeboran yang dibuang
ke tempat endapan. Endapan bentonite disaring menggunakan alat ini untuk
dibersihkan dari lumpur dan pasir dan kemudian dipakai kembali untuk
pengeboran.
Untuk Kebutuhan Bored Pile, peralatan ini berfungsi untuk menyambungkan atau
kelebihan (over lapping) keranjang besi serta pada pembuatan over lapping spiral
pada tulangan utama. Semuanya ini dilas pada titik sambungan agar lebih kuat.
Untuk Kebutuhan Diaphragm Wall, peralatan ini berfungsi untuk menyambungkan
bagian keranjang tulangan panel yang tidak terpasang sempurna oleh kawat baja.
Peralatan las juga digunakan untuk menahan panel agar tidak terperosok ke dalam
dasar lubang panel yang di pasang pada starter bar pada dinding guide wall. Pada
proyek ini ada 2 unit welding machine.
Sillo adalah tempat untuk menyimpan cairan pengeboran yang sudah didaur ulang.
Sillo tersebut dijaga oleh operator yang menentukan kekentalan cairan bentonite
dengan cara menambahkan bentonite padat dengan air secara berkala. Terdapat 6
unit tabung silo dan 1 tempat daur ulang bentonite (ponton).
8) Pipa Tremie
Pipa tremie digunakan apabila terdapat banyak air di dalam lubang. Satu pipa
tremie digunakan memiliki panjang ± 3 m dan diameter 27 cm. Bagian ujung
bawah pipa ditutup terlebih dahulu saat pengecoran agar memisahkan antara beton
dengan air pada saat beton dituangkan ke dalam lubang dan bahan beton tidak
boleh jatuh bebas ke dalam lubang pondasi dikarenakan agar material beton dapat
tersusun padat dengan baik. Untuk pelaksanaan Diagfragm Wall biasanya
digunakan 2 sekaligus pemakaian yang dibuat memanjang sesuai kedalaman panel
yang dibor.
9) Auger
Auger (mata bor) yang berfungsi sebagai pemotong tanah. Auger tersebut
disambungkan pada sebuah batang baja yang dikenal sebagai batang kelly bar.
Auger bekerja memotong tanah dengan berputar searah dan setelah tanah sudah
cukup penuh pada auger, maka auger diputar berlawanan arah untuk mengeluarkan
tanah yang menempel pada auger.
CWS (Control Water Stoper) adalah casing Diaphragm Wall yang digunakan untuk
menahan tanah dan menahan air tanah yang berada pada panel sebelahnya yang
belum dibor dengan Crane Grab agar air yang berada di dalam tanah yang belum
sempat dilakukan proses dewatering. CWS juga berfungsi sebagai penahan agar
campuran beton tidak masuk ke titik atau panel yang lain. Sebelum dimasukan
CWS dipasangi karet di lubang tengahnya, karet ini berfungsi sebagai penyatu
dengan panel yang lain. Panjang CWS yang ada di proyek The Hundred ini sekitar
12 m.
13) Corong
Corong baja berfungsi agar boton ready mix yang dimasukkan jatuh di tengah-
tengah lubang pipa tremie. Corong itu sendiri di tempatkan di ujung pipa tremie
untuk menuang beton dari Truck Mixer.
Truck mixer digunakan untuk mengangkut campuran beton dari batching plant ke
lokasi. Mixer ini harus berputar selama dalam perjalanan supaya campuran beton
tidak mengeras. Selama pengangkutan, tabung truck mixer harus selalu berputar
searah jarum jam agar tidak terjadi pengerasan atau pemisahan agregrat dengan air
yang dapat mengakibatkan mutu beton yang dibawa berubah dan tidak sesuai
dengan nilai slump yang dipesan oleh proyek ini.
15) Theodolit
Alat tersebut digunakan untuk melihat perbandingan beda tinggi tanah. Khususnya
pada proyek ini, alat-alat tersebut difungsikan untuk menentukan titik koordinat
yang akan dibor sesuai dengan gambar rencana serta untuk mengecek kelurusan
alat dari mesin Boring Rig dan Crane Grab pada saat pengeboran. Alat ini juga
digunakan pada saat loading test untuk mengetahui seberapa penurunan tanah pada
saat pelaksanaan test.
Generator set mesin penggeraknya adalah diesel. Fungsi generator set adalah alat
untuk membangkitkan tenaga listrik.
Tangki untuk penyimpanan bahan bakar minyak ini digunakan untuk keperluan
mengisi bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan alat berat.
Dump Truck didatangkan oleh pihak kontraktor ke proyek ini untuk mengangkut
tanah sisa pengeboran ke lokasi pembuangan agar tanah sisa tidak memenuhi lokasi
pekerjaan pondasi yang sedang berlangsung.