Anda di halaman 1dari 3

SOP ANASTESI LOKAL

No. Dokumen : / Gracia/ /20


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : Maret 2019
Halaman : 1/ 3

KLINIK GRACIA dr. Bq NormaYulindia


NARMADA
1. Anastesi lokal adalah tindakan menghilangkan nyeri/sakit secara lokal
tanpa disertai hilangnya kesadaran
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan tindakan anastesi lokal
3. Referensi 1. Chris Tato et all. Kapita skeleta Kedokteran, Edisi Keempat, Jilid
Kedua. Penerbit Media Aesculapius. FKUI. Jakarta, 2014.
2. Siregar M.B, Bachsinar B. Atlas Berwarna dan Dasar-Dasar Bedah
Minor. Edisi I (Revisi). Widya Medika. Jakarta 1995.
3. William De Jong et all. Buku Ajar Ilmi Bedah, Edisi 3. EGC. Jakarta
2005.

4. Prosedur a. Pelaksana
1. Perawat
2. Dokter
3. Bidan
b. Alat dan bahan
1. Lidocain 2%
2. Spuit 3cc
3. Kapas alcohol
4. Larutan lodin povidon 10%
5. Bengkok

5. langkah- 1. Informed concent


langkah 2. Petugas mempersiapkan alat dan bahan :
a. Lidocain 2% atau lidocain compositum (lidocain dan epinephrine)
b. Spuit jarum suntik1 ml atau 3 ml.
c. Kapas alcohol 70%
d. Larutan lodin povidon 10%
3. Jika menggunakan lidocain compositum (kombinasi epinephrine)
petugas memastikan bukan merupakan kontraindikasi, meliputi :
a. Organ akral (and organ) misalnya telinga, jari tangan dan kaki,
cuping hidung dan penis.
b. Penderita lanjut usia.
c. Penderita hipertensi
d. Penderita penyakit kardiovaskuler
e. Penderita diabetes melitus
f. Penderita tirotoksitosis
g. Infiltrasi, blok sarat, blok spinal pada persalinan spontan dengan bayi
yang belun lahir.
4. Petugas mempersiapkan pasien, Mempersilahkan pasien untuk posisi
berbaring yang nyaman.

5. Petugas memilih teknik anastesi :

1
Tiga teknik pilihan dalam anstesi lokal dengan lidocain :
a. Teknik Infiltrasi : penyuntikan lidocain langsung diarahkan disekitar
tempat lesi, luka, atau insisi. Cara yang sering digunakan adalah
blokade lingkar dan obat disuntikkan intradermal atau subkutan.
Untuk lesi-lesi permukaan (superfisialis)

1) Petugas membersihkan sekitar luka dengan antiseptik.


2) Petugas memasukkan lidocain kedalam spuit jarum suntik.
3) Petugas memasukkan jarum suntik menyusur kulit secara
subkutan.
4) Petugas melakukan aspirasi.
5) Petugas menyuntikkan perlahan-lahan sambil mencabut jarum,
bila tidak masuk pembuluh darah.
6) Petugas saat mencabut jarum pada jarak tertentu, dilakukan
aspirasi kembali dan menyuntikkan, kemudian seterusnya
sampai daerah yang dimaksud selesai dianastesi.
7) Petugas melakukan pengurutan pada daerah yang telah
dianastesi agar zat anstestik merata sambil menunggu kerja obat.
b. Teknik Field Bloc : Obat ditempatkan pada batang-batang serat yang
besar mengelilingi daerah tindakan.
Digunakan untuk pengangkatan lesi kecil hingga sedang.

1) Petugas membersihkan areal luka dengan antiseptic


2) Petugas memasukkan lidocain kedalam spuit jarum suntik.
3) Petugas memasukkan jarum suntik, arahkan pada satu sisi daerah
yang akan dianastesi.
4) Petugas melakukan aspirasi
5) Petugas mamsukkan obat sambil jarum ditarik mundur.
6) Petugas menarik jarum tapi tidak sampai habis lalu
menyuntikkan kearah yang bersudut dengan arah suntikan
pertama (sisi lain dari lesi).\
7) Petugas melakukan aspirasi.
8) Petugas menyuntikkan obat sambil jarum ditarik mundur.
9) Petugas mengulangi prosedur diatas pada benjolan satunya.
Petugas menyuntikkan obat dengan ujung-ujung suntikkan pada
kedua sisi bertemu dengan ujung suntikan yang dibuat pada
benjolan lainnya.
10) Bila perlu, petugas memberikan suntikan pada lapisan yang lebih
dalam atau pada jaringan dibawah lesi.
c. Teknik Bloc saraf : Obat ditempatkan pada batang serat yang besar,
sehingga sehingga daerah yang dilayani (distal) serat yang
bersangkutan akan teranastesi.
1) Petugas membersihkan sekitar luka dengan antiseptik.
2) Petugas memasukkan lidocain kedalam spuit jarum suntik.
3) Petugas memasukkan jarum suntik pada daerah proksimal dari
daerah yang akan dilakukan tindakan.
4) Petugas menanyakan pada pasien apakah merasa kesemutan
pada saat jarum disuntikkan (jika merasa kesemutan berarti
posisi jarum suntik sudah tepat).
5) Setelah suntikan selesai, petugas melakukan massase (pijatan

2
pada daerah suntikan untuk membenatu penyerapan obat).
6) Petugas mengalihkan perhatian pasien misalnya dengan diajak
bicara sambil melakukan tes apakah obat sudah bekerja, dengan
menusuk daerah yang kan dilakukan tindakan dengan benda
tajam seperti jarum.
7) Bila pasien tidak kesemutan, berarti blok berhasil

6. Bagan alir

Infoncent consent

Persiapan alat

Persiapan pasien

Tindakan

Evaluasi

dokumentasi

7. Hal-hal yang 1. Keadaan umum pasien


perlu 2. Kondisi daerah yang akan di anastesi
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. UGD
2. Rawat Inap
9. Dokumen 1. Blangko Status rawat jalan
terkait 2. Blangko status rawat inap
3. Blangko Resep
10. Rekaman Isi Tanggal mulai
No. Yang diubah
Historis perubahan diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai