Anda di halaman 1dari 2

Pembelajaran abad ke-21 memiliki karakteristik yang khas yaitu komunikatif digital, informasi bersifat

sangat dinamis, informasi tersedia dimana saja, dan informasi tidak selalu valid (Diaspora DIY, 2017 ;
2).

Pembelajaran abad ke-21 di desain sedemikian rupa untuk menyiapkan siswa menjadi warga negara
masyarakat global yang melek informasi dan memiliki pengetahuan abad 21. Adapun tahapan yang
saya lakukan agar diperoleh desain pembelajaran dengan abad 21 adalah sebagai berikut :

1. Menjadikan empat Standar Teknologi Pendidikan Nasional untuk Siswa sebagai acuan untuk
menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

2. Menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai abad 21, yaitu mendukung praktik deeper
learning dan kemitraan baru, ke arah model pembelajaran penemuan, mengintegrasikan
teknologi, memperhatikan pengalaman siswa di luar kelas, penilaian dengan pendekatan
pedagogik transformatif.

3. Memilih konteks masalah yang relevan dengan kehidupan siswa dan sesuai dengan materi
pembelajaran.

4. Memilih teknologi yang tepat.

5. Menyusun keseluruhan desai pembelajaran sesuai dengan durasi waktu yang ada.

Kb 1

Teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran jika
dipilih dan disajikan secara tepat. Dalam pembelajaran matematika, teknologi sangat bermanfaat
dalam hal “visualisasi”. Visualisasi memiliki peran penting dalam pengembangan pemikiran,
pemahaman matematis, dan dalam transisi dari berpikir konkrit ke abstrak berkaitan dengan
pemecahan masalahan matematis. Misalnya, dalam pembelajaran dimensi tiga dimana siswa
dituntut untuk memiliki kemampuan spasial. National Academy of Science menyetakan bahwa siswa
harus mengembangkan kemampuan dan penginderaan spasialnya yang sangat berguna dalam
memahami relasi dan sifat-sifat dalam geometri untuk memecahkan masalah matematika. Tentunya,
kemampuan spasial bukan perkara yang mudah, tidak semua siswa memiliki kemampuan spasial
yang baik untuk itu dibutuhkan software seperti Cabri 3D, Geogebra 3D Grapher, Wingeom, Google
Sketchup, dan sejenisnya.

Kb 2

Pengembangan diri merupakan upaya-upaya guru dalam rangka meningkatkan profesionalismenya.


Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti kegiatan KKG/MGMP. Adapun
beberapa aktivitas KKG/MGMP yang mendukung pengembangan diri, dapat saya uraikan sebagai
berikut.

1. Seminar PTK, dimana rekan guru mempresentasikan hasil temuan-temuannya dalam


pembelajaran matematika. Dengan mengikuti kegiatan ini, kita dapat menambah wawasan
baru seputar permasalahan pembelajaran terbaru dan cara mengatasinya.

2. Workshop Publikasi Karya Tulis Ilmiah bekerja sama dengan LPPM universitas terdekat.
Dengan mengikuti kegiatan ini, kita dapat menambah pengetahuan mengenai bagaimana
menyusun karya tulis ilmiah dengan benar.
3. Tutor sebaya tentang cara mengaplikasikan sofware geogebra dalam berbagai topik
matematika.

NB : Di kota saya (Kudus) terdapat PBG (Pusat Belajar Guru) yang merupakan buah kerja dari Djarum
Foundation dan Pemkab Kudus untuk mengembangkan profesionalisme guru. PBG ini sudah lengkap
dengan ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan. Sering kali, terdapat pelatihan-pelatihan yang
bisa diikuti bersama guru inti, contohnya “Pelatihan Penulisan Buku Ajar Ber-ISBN” dan
“Pembelajaran Era Society 5.0”.

Anda mungkin juga menyukai