Anda di halaman 1dari 6

SASI

Volume 23 Nomor 2, Juli - Desember 2017: hal. 161-166


Fakultas Hukum Universitas Pattimura
p-ISSN: 1693-0061 | e-ISSN: 2614-2961

Pemilihan Kepala/Wali Desa/Nagari Dengan Sistem E-Voting


Di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat

Muhammad Irham1, Miracle Soplanit2

1
Dosen Fakultas Hukum Universitas Pattimura
E-mail: irhamirham45@yahoo.co.id
2
Dosen Fakultas Hukum Universitas Pattimura
E-mail: irasoplanit@gmail.com

Abstract: Village head election must be continuously developed and adapted to the
development of the community in the village. The Indonesian nation has stated clearly
in the constitution of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia, the fourth
paragraph which is the purpose of national and state life "...... protecting the whole
Indonesian nation and the entire Indonesian blood sphere, and to promote general
welfare, educating the life of the nation ". In 2017, 28 Nagari in Agam District will
carry out the election of Head/Village Guard/Nagari. The elections will be held on 16,
19, 22, 25 and 29 July 2017, with a total of 128,000 voters, with an E-voting system.
Through the e-voting system in the selection of Wali Nagari (Pilwana) it has made it
easier for the villagers/nagari in choosing, and the potential for cheating is less than
the paper voting system.
Keywords: election, village head, e-voting

A. PENDAHULUAN. pemeilihan Kepala Desa harus secara


terus menerus dikembangakan dan
Penyenggaraan pemilihan kepala disesuaikan dengan perkembangan
Desa/Nagari di daerah haruslah sesuai masyarakat di daerah atau desa. Bangsa
dengan karekterisitik masyarakat Indonesia telah menyatakan dengan
setempat adalah dalam rangka untuk tegas hal ini didalam (konstitusi)
mewujudkan penyelenggaraan pembukaan UUD NKRI Tahun 1945,
pemilihan kepala Desa yang jujur adil, Alinea ke-IV yang merupakan tujuan
bermanfaat, serta untuk memberikan kehidupan berbangsa dan bernegara
pendidikan politik yang demokratis yakni “...... melindungi segenap bangsa
kepada masyarakat, yang untuk Indonesia dan seluruh tumpah darah
selanjutnya akan meningkatkan Indonesia, dan untuk memajukan
kepercayaan masyarakat kepada kesejahteraan umum, mencerdaskan
pemimpinnya, oleh karenanya kehidupan bangsa”.

161 | S A S I V o l . 2 3 N o . 2 , J u l i - D e s e m b e r 2 0 1 7
Berikutnya didalam sistem penyenggara urusan pemerintahan oleh
demokrasi di Indonesia, masyarakat pemerintah daerah dan dewan
berhak, bahkan wajib berpolitik untuk perwakilan rakyat daerah menurut asas
menentukan masa depannya, ikut otonomi dan tugas pembantuan dengan
berperan membuat peraturan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
perundang-undangan (hukum) serta sistem dan prinsip Negara Kesatuan
mengawasi pelaksanaanya. Hukum di Republik Indonesia sebagaimana
Indonesia dibentuk dalam wujud dimaksud dalam Undang-Undang
peraturan perundang-undangan, maka Dasar Negara Republik Indonesia
setiap orang yang mendiami Tahun 1945”. Ketentuan Pasal 1 angka
daerah-daerah yang berada dalam 2 diatas mengandung makna bahwa
wilayah Republik Indonesia harus pemerintahan daerah terdiri dari
tunduk padanya. Selanjutnya dari sudut pemerintah daerah dan Dewan
politik, orang tidak hanya melihat pada Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
pelaksanaan hukum an sich, akan tetapi yang menyenggarakan urusan
juga mempertimbangkan akibat-akibat pemerintahan. Pemerinthan daerah yang
suatu keputusan yang berlandaskan dimaksud adalah Gubernur sebagai
hukum pada kepentingan masyarakat, kepala daerah provinsi sekaligus wakil
bangsa dan Negara.1 pemerintah pusat, dan Bupati/Walikota
sebagai kepala daerah di
Oleh karenanya daerah-daerah Kabupaten/Kota. 3 Dengan demikian
yang ada di Indonesia, sebagai satu Bupati bersama-sama dengan DPRD
kesatuan masyarakat hukum yang Kabupaten dapat membuat Perda yang
mempunyai otonomi, berwenang berkaitan dengan pemilihan Kepala
mengatur dan mengurus daerahnya Desa.
sesuai dengan aspirasi dan kepentingan
masyarakatnya. Kewenangan daerah Berikutnya pemilihan Kepala Desa
tersebut dimaksudkan dalam rangka berdasarkan Undang-Undang Nomor 6
memberikan ruang yang lebih luas Tahun 2014 tentang Desa, pada Pasal 31
kepada daerah untuk mengatur dan Ayat (1) dan (2) ditegaskan Pemilihan
mengurus warganya sesuai dengan Kepala Desa dilaksanakan secara
kearifan lokal yang ada, dengan tetap serentak di seluruh wilayah
mempertimbangkan kepentingan Kabupaten/Kota. Pada Ayat (2)
nasional. Dengan demikian akan dijelaskan bahwa Pemerintahan Daerah
tercipta keseimbangan antara Kabupaten/Kota menetapkan kebijakan
kepentingan nasional yang sinergi pelaksanaan pemilihan Kepala Desa
dengan kondisi, kekhasanan daerah, secara serentak sebagaimana dimaksud
serta kearifan lokal dalam pada ayat (1) dengan Peraturan Daerah
penyelnggaraan pemerintahan.2 Kabupaten/Kota. Berikutnya pada Pasal
32 ayat (1) juga dinyatakan bahwa
Selanjutnya pemerintahan daerah Badan Permusyawaratan Desa
berdasarkan ketentuan Pasal 1 Angka 2 memberitahukan kepada Kepala Desa
UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang mengenai akan berakhirnya masa
pemerintahan daerah yang menyatakan jabatan Kepala Desa secara tertulis 6
bahwa: “Pemerintahan daerah adalah (enam) bulan sebelum masa jabatannya
berakhir. dan pada Ayat (2) Badan
1
Zainuddin Ali, 2009, Sosiologi Hukum, Sinar Permusyawaratan Desa membentuk
Grafika, Cetakan Kelima, Jakarta, hlm.34-35. panitia pemilihan Kepala Desa. Pada
2
Victor Juzuf Sedubun, 2016, Ayat (3) Panitia pemilihan Kepala Desa
Pembentukan&Pengawasan Peraturan
Daerah Yang berciri Khas Daerah,
Deepublish, Yogyakarta, hlm.58-59. 3
Ibid.,

162 | S A S I V o l . 2 3 N o . 2 , J u l i - D e s e m b e r 2 0 1 7
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kembali penataanya sebagaimana
bersifat mandiri dan tidak memihak. (4) mestinya. 4

Panitia pemilihan Kepala Desa


sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Dengan demikian pemilihan kepala
terdiri atas unsur perangkat Desa, desa (selanjutnya disebut nagari)
lembaga kemasyarakatan, dan tokoh menjadi suatu hal yang sangat penting,
masyarakat Desa. baik proses awal, tahap-tahapan
pemilihannya, indenpendensi petugas
Menindaklanjuti hal tersebut diatas, pelaksananya, hak pilih dan dipilih
maka pemerintah Kabupaten Agam masyarakatnya, keabsahan suara,
Provinsi Sumatera Barat telah keakuratan hasil pemilihan dan lain
mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) sebagainya. Untuk mengatasi berbagai
Nomor 3 tahun 2016 tentang Pemilihan, persoalan tersebut maka pemerintahan
Pengangkatan dan Pemberhentian Wali Kabupaten Agam Provinsi Sumatera
Nagari sebagaimana telah diubah Barat telah mengeluarkan Perda
dengan Perda Nomor 12 Tahun 2016 Kabupaten Agam Nomor 3 tahun 2016
dan Perda Nomor 13 Tahun 2016 tentang pemilihan, pengangkatan dan
tentang Pengangkatan dan pemberhentian Wali Nagari
Pemberhentian Perangkat Nagari, sebagaimana telah diubah dengan Perda
dimana Perda tersebut juga mengatur Nomor 12 Tahun 2016 dan Perda
tentang tatacara Pengangkatan dan Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Pemberhentian Perangkat Nagari/Desa Pengangkatan dan Pemberhentian
dengan sistem E-Voting. Perangkat Nagari, dimana Perda
tersebut juga mengatur tentang tatacara
Pengangkatan dan Pemberhentian Wali
B. PEMBAHASAN Nagari dengan sistem E-Voting.

Salah satu materi penting yang 1. Peserta Pemilihan Kepala Desa


diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 (Wali Nagari)
tentang Pemerintahan Daerah dan UU Pada tahun 2017, 28 nagari di
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Kabupaten Agam akan melaksanakan
adalah soal keberadaan organisasi pemilihan wali nagari. Pemilihan akan
pemerintahan desa yang terdiri dari dilaksanakan serentak. Nagari dimaksud
Kepala Desa dan Lembaga Perwakilan adalah Tiku Utara, Sitanang, Bawan,
Desa. Semangat yang terkandung ialah Salareh Aia, Duo Koto, Paninjauan,
keberadaan desa sebagai self governing Koto Malintang, Malalak Barat,
community yang bersifat otonom atau Malalak Timur, Balingka, Sianok Anam
mandiri. Bahkan dapat dikatakan bahwa Suku, Koto Gadang, Taluak IV Suku,
daya jangkau organisasi Negara secara Padang Laweh, Kubang Putiah dan
structural hanya samapai pada ting at Sungai Tanang. Batu Palano, Sungai
kecamatan, sedangkan di bawah Pua, Padang Laweh, Balai Gurah, Biaro
kecamatan dianggap sebagai wilayah Gadang, Lambah, Kapau, Gadut, Pasia
otonom yang diserahkan pengaturan Laweh, Nan Tujuah dan Nagari
dan pembinaannya kepada dinamika Kamang Hilia. Pemilihan Wali Nagari
yang hidup dalam masyarakat itu (Pilwana) dilaksanakan secara serentak
sendiri secara otonom. Oleh karena itu, di Kabupaten Agam sudah
tradisi pemerintahan desa seperti yang
hidup di Sumatera Barat, misalnya,
yang dikenal dengan nama sistem 4
Jimly Asshiddiqie, 2010, Konstitusi &
pemerintahan nagari dapat dihidupkan Konstitusionalisme Indonesia, Edisi Kedua,
Cetakan Pertama, Sinar Grafika, Jakarta, hlm.
242.

163 | S A S I V o l . 2 3 N o . 2 , J u l i - D e s e m b e r 2 0 1 7
menggunakan sistem e-voting. Dalam pemilih di 28 nagari tersebut ini
tahapan sosialisasi e-voting tersebut sebanyak 128.000, dimana panitia
melibatkan pihak Dinas Kependudukan pemilihan nagari sedang melakukan
Catatan Sipil, dinas terkait, serta verifikasi pemilih. Selanjutnya anggota
bekerjasama dengan Badan Pengkajian DPRD Agam, Jondra Marjaya berharap
dan Peneran Teknologi (BPPT). Sistem panitia melakukan tahapan pemilihan
e-voting ini berdasarkan sebaik mungkin agar tahapan dapat
Undang-undang Nomor 6 tahun 2014, berjalan dengan baik. Selain itu, panitia
tentang Desa beserta peraturan juga jeli melakukan verifikasi syarat
pelaksanaannya, dan Perda Nomor 3 yang diajukan oleh bakal calon.
tahun 2016 tentang pemilihan, "Dengan cara ini maka tidak ada calon
pengangkatan dan pemberhentian Wali yang tidak menerima hasil pemilihan
Nagari. nanti," katanya.5
Selanjutnya Sekretaris Dinas 2. Pelaksanaan Pemilihan Kepala
Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Desa (Wali Nagari)
(DPMN) Agam, Gusri Noval di Lubuk
Basung, mengatakan, tahapan pemilihan Pelaksanaan pemilihan wali nagari
Kepala/wali Desa/Nagari tersebut telah (Pilwana) tahap I yang berlangsung di
dilakukan dan sudah ada sebagian dua kecamatan di Kabupaten Agam,
nagari yang telah menetapkan calon yakni Kecamatan Ampek Nagari dan
wali nagari. Dari 28 nagari yang akan Kecamatan Palembayan pada Minggu
melaksanakan pemilihan wali nagari, (16/7) berlangsung aman dan lancer,
terdapat 22 nagari yang sudah kehadiran pemilih pun lumayan.
menetapkan calon wali nagari dan telah Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan
menetapkan nomor urut. Sedangkan Masyarakat Nagari (DPMN) Kabupaten
enam nagari yakni, Nagari Panampuang, Agam, Rahmad Lasmono saat ditemui
Kubang Putiah, Taluak, Ladang Laweh, Selasa (18/7), di Kecamatan Ampek
Sungai Janiah dan Gaduik belum Nagari, ada dua nagari yang
menetapkan calon wali nagari karena melaksanakan Pilwana, yakni Sitanang
jumlah bakal calon yang mendaftar dan Bawan. Kehadiran pemilih sangat
masih kurang dari dua calon. Apabila bervariasi.6
calon masih kurang dari dua, maka Di Nagari Bawan misalnya,
pemilihan ini akan ditunda pada kehadiran pemilih ke TPS sekitar 36
pemilihan serentak tahap dua pada persen. Suara terbanyak, dari 20 TPS,
2019. dikumpulkan Calon Nomor urut 2,
Pemilihan serentak itu akan Kamiruddin (1.658), disusul Calon
menggunakan 50 unit perangkat seperti Nomor nomor urut 3, Moh. Abdi (1198).
komputer beserta perangkat lain, mesin Di Nagari Sitanang, suara terbanyak
pencetak (printer), aplikasi e-voting, diraih Calon Wali Nagari Nomor Urut 3,
alat pembaca kartu tanda penduduk dan Afrizal (512), disusul Nomor Urut 1,
lainnya. Sementara mekanisme Syahrizaul (362), dari jumlah pemilih
pelaksanaan pemilihan wali nagari yang hadir 1.026. Kehadiran pemilih
serentak nantinya tidak satu hari karena
jumlah TPS di 28 nagari ini sebanyak
5
http://www.antarasumbar.com/berita/202893/
pemilihan-wali-nagari-kabupaten-agam-guna
203 unit. Namun akan dilanjutkan pada
kan-e-voting.html, dikunjungi pada Tanggal
hari berikutnya mengingat jumlah alat 13 September 2017, pukul 14.30 WIT
e-voting masih terbatas. Pemilihan 6
http://pekanbaru.tribunnews.com/2017/07/19/
akan dilaksanakan pada 16, 19, 22, 25 pilwana-agam-kehadiran-pemilih-dibawah-5
dan 29 Juli 2017, dengan jumlah 0-persen, dikunjungi pada Tanggal 13
September 2017, pukul 15.30 WIT

164 | S A S I V o l . 2 3 N o . 2 , J u l i - D e s e m b e r 2 0 1 7
dari 2 TPS di nagari tersebut mencapai menit setelah pemilihan, karena kita
65,06 persen dari total pemilih sesuai menggunakan E-voting,”ujarnya. Rince
Daftar Pemilih Tetap (DPT), 1.577 menjelaskan, sebelum pelaksanaan
orang. Sedangkan dari Silareh Aia, Pilwana, pihaknya sudah melakukan
selanjutnya did Kecamatan Palembayan, sosialisasi dan simulasi pelaksanaan
peraih suara terbanyak adalah Iron Pilwana kepada warga. Dengan cara ini,
Maria, dengan 1.200 suara. Namun maka pemilih tidak merasa kesulitan,
tidak diperoleh berapa jumlah pemilih dan pada saat pelaksanaannya Pilwana
sesuai DPT dan berapa kehadiran ini dapat berjalan dengan lancar dan
pemilih ke TPS. Tetapi diperoleh aman. Ia menjelaskan, terwujudnya
informasi, kalau kehadiran pemilih di Pilwana Badunsanak/bersaudara ini
19 TPS yang ada, hanya sekitar 39 merupakan komitmen dan cita-cita
persen.7 Bupati Agam Indra Catri. Bupati
berharap dalam proses Pilwana dari
Selanjutnya Pemilihan Wali Nagari awal sampai selesai dapat berjalan
(Pilwana) Serentak ini dilakukan lima dengan lancar, aman dan sukses.9
tahap. Tahap pertama dimulai Minggu
Tanggal 16 Juli 2017 di 3 Nagari, yakni Selanjutnya berdasarkan hasil
Nagari Bawan, Nagari Sitanang dan wawancara dengan beberapa
Nagari Salareh Aia. Tahap kedua masyarakat di wilayah Kabupaten
dilakukan pada Rabu Tanggal 19 Juli Agam Provinsi Sumatera Barat, dapat
2017 di 9 nagari yaitu, Nagari Tiku diperoleh informasi bahwa melalui
Utara, Nagari Duo Koto, Nagari sistem E-voting dalam Pilwana tersebut
Paninjauan, Nagari Koto Malintang, telah memberikan kemudahan bagi
Nagari Balingka, Nagari Sianok, Nagari masyarakat dalam memilih, dan
Koto Gadang, Nagari Malalak Timur kemungkinan potensi kecurangannya
dan Nagari Malalak Barat. Tahap lebih kecil dibandingkan dengan sistem
ketiga dilaksanakan pada Sabtu Tanggal pemungutan suara lewat kertas.10
22 Juli 2017 di 7 nagari, yaitu Nagari
Padanglua, Nagari Kubang Putiah, Hal senada juga disampaikan oleh
Nagari Sungai Tanang, Nagari Taluak ketua Badan Musyawarah Nagari/Desa
Ampek Suku, Nagari Ladang Laweh, (Bamus) Nagari Kubang Putiah Zul
Nagari Gaduik, dan Nagari Kapau. Fami yang mengatakan bahwa,
Tahap keempat digelar pada Selasa memang diawal sosialisasi maupun
Tanggal 25 Juli 2017 di 4 nagari, yakni awal pelaksanaan pemilihan banyak
Nagari Batu Palano, Nagari Padang masyaraklat yang gugup, sebab yang
Laweh, Nagari Sungai Pua, Nagari Nan dihadapapkan mereka adalah alat-alat
Tujuah, dan Nagari Pasia Laweh. mesin seperti mesin ATM dan komputer
Sementara Pilwana tahap kelima, dimana bagi pemilih yang berusia diatas
Sabtu Tanggal 29 Juli 2017 60 Tahun Hal ini sangat menyulitkan
dilaksanakan di Nagari Balai Gurah, diawalnya, tapi ketika mereka telah
Nagari Biaro, Nagari Lambah, dan mencobanya, meraka semuanya berkata
Nagari Kamang Hilia. Kata Bapak hal ini sangat mudah dan sangat
Rince, S.H, selaku ketua penyelenggara membantu mereka, masyarakat juga
pemilihan Wali Nagari Kubang Putiah.8 menyambut positif pemilihan wali
nagari dengan sistem E-Voting ini
Rince melanjutkan bawa hasil
Pilwana ini bisa diperloleh beberapa 9
Ibid.,
10
http://www.sumbarsatu.com/berita/14315-aga
7
Ibid., m-laksanakan-pemilihan-wali-nagari-serenta
8
Wawancara dilakuakan Pada Tanggal 23 k-2017, dikunjungi pada Tanggal 13
Agustus 2017, Pukul 15.30 WIB September 2017, pukul 14.05 WIT

165 | S A S I V o l . 2 3 N o . 2 , J u l i - D e s e m b e r 2 0 1 7
seperti yang disampaikan oleh Bapak Peter Mahmud Marzuki, 2011,
Datuk Mukni dan Bapak Indra Noveri Penelitian Hukum, Kencana,
warga kubu tanjung, 11 pernyataaan Jakarta.
yang hampir sama juga disampaikan Victor Juzuf Sedubun, 2016,
oleh Fitria warga nagari Batu Tabah Pembentukan&Pengawasan
Kabupaten Agam.12 Peraturan Daerah Yang berciri
Khas Daerah, Deepublish,
Yogyakarta.
C. P E N U T U P Zainuddin Ali, 2009, Sosiologi Hukum,
Sinar Grafika, Cetakan Kelima,
Jakarta.
Tahun 2017, 28 nagari di ______, 2009, Metode Penelitian
Kabupaten Provinsi sumatera Barat Hukum, Sinar Grafika, Jakarta.
telah melaksanakan pemilihan Wali
Nagari (Kepala Desa) dengan Sistem
E-Voting, pemilihan Wali Nagari
(Pilwana) ini didasari pada Perda
Kabupaten Agam Nomor 3 tahun 2016
tentang pemilihan, pengangkatan dan
pemberhentian Wali Nagari
sebagaimana telah diubah dengan Perda
Nomor 12 Tahun 2016 dan Perda
Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Pengangkatan dan Pemberhentian
Perangkat Nagari, dimana Perda
tersebut juga mengatur tentang tatacara
Pengangkatan dan Pemberhentian Wali
Nagari dengan sistem E-Voting. Dalam
pelaksanaan Pilwana dengan sistem
E-Voting tersebut telah memberikan
kemudahan bagi masyarakat dalam
memilih, dan kemungkinan potensi
kecurangannya lebih kecil dibandingkan
dengan sistem pemungutan suara lewat
kertas.

DAFTAR PUSTAKA

Jimly Asshiddiqie, 2010, Konstitusi &


Konstitusionalisme Indonesia,
Edisi Kedua, Cetakan Pertama,
Sinar Grafika, Jakarta.
11
Wawancara dengan Bapak Zul Fami, Bapak
Datuk Mukni dan Bapak Indra Noveri,
dilakuakan Pada Tanggal 27 Agustus 2017,
Pukul 13.30 WIB
12
Wawancara dengan Ibu Fitria dilakuakan
Pada Tanggal 4 September 2017, Pukul 10.00
WIB

166 | S A S I V o l . 2 3 N o . 2 , J u l i - D e s e m b e r 2 0 1 7

Anda mungkin juga menyukai