Anda di halaman 1dari 9

Sumber diambil dari internet ruang guru

Juli 2017

Bagaimana kita bisa lahir? Okay, ganti pertanyaan. Bagaimana makhluk hidup bisa ada di
dunia ini? Sebagian dari kamu mungkin akan berpikir mengenai teori Big Bang, teori evolusi,
atau kalau sudah mentok banget akan menjawab “dari sananya” sambil garuk-garuk kepala.
Nah, di dalam ilmu biologi ternyata ada yang namanya teori asal usul kehidupan. Ini akan
menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Seperti apa teorinya? Mari simak penjelasannya!

Sejak zaman dahulu, beberapa ahli sudah mengeluarkan berbagai pendapat mengenai asal
usul makhluk hidup yang ada di bumi. Kita mulai dari teori yang tertua ya, yaitu:

1. Teori Abiogenesis (generatio spontanea)

Teori abiogenesis adalah teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda
mati. Aneh, kan? Tapi, begitulah pandangannya di masa lampau. Ini terjadi karena orang-
orang pada zaman dulu mendapatkan fakta dari hal yang dia lihat saja. Bagaimana orang pada
masa itu menganggap ikan dan katak berasal dari lumpur karena melihat makhluk itu
“muncul dari lumpur”. Bagaimana mereka berpikir bahwa cacing berasal dari tanah?
Aku lahir dari mana? (Sumber: giphy.com)

Seperti yang terlihat dari isi teorinya, penganut dari abiogenesis adalah ilmuwan-ilmuwan
di masa lampau seperti Aristoteles (384-322 SM) yang kemudian, Antony an Leuwenhoek,
seorang Belanda, pada tahun 1677 ikut mendukungnya. Antony memerlihatkan, melalui
mikroskopnya, bahwa makhluk renik berasal dari jerami yang direndam. Lalu, pada abad ke-
19, teori ini disanggah.

2. Teori Biogenesis

Teori biogenesis adalah teori asal usul kehidupan yang menyatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup lain. Adapun para ilmuwan yang mengemukakan teori
ini Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Mereka melakukan
pengamatan tersendiri yang lebih terencana dan terstruktur.

Supaya lebih jelas, kita bahas saja, ya, pengamatan dari masing-masing ilmuwan ini.
 Percobaan Francesco Redi

Ilustrasi Francesco Redi (Sumber: timetoast.com)

Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk menyanggah teori
abiogenesis. Redi membuat percobaan dengan memasukkan daging ke dalam dua buah
toples; toples tanpa penutup (terbuka) dan toples dengan penutup.

Setelah beberapa hari diamati, muncul larva di daging dalam toples yang terbuka. Sementara
daging di toples yang tertutup bersih. Redi pun berkesimpulan bahwa belatung tersebut
berasal dari lalat-lalat yang masuk ke dalam toples dan bertelur di sana. Tidak berhenti
sampai di situ, Redi kembali membuat percobaan untuk meyakinkan kesimpulannya.
Percobaan Francesco Redi (Sumber: socratic.com)

Dia memodifikasi toples yang digunakan dengan membuat tutup yang terbuat dari kain kassa.
Hal ini dia lakukan agar udara dari luar bisa masuk dan terjadi pembusukan daging, tetapi
lalat tidak dapat masuk sehingga mencegah munculnya telur lalat. Hasilnya? Daging tersebut
membusuk, dan tidak ada larva yang lahir.

 Percobaan Lazzaro Spallanzani


Patung Lazzaro Spallanzani (Sumber: spallanzani.it)

Hampir mirip dengan percobaan yang dilakukan oleh Redi, Spallanzani berusaha
membuktikan bahwa munculnya organisme berasal dari organisme lain yang hidup.
Spallanzani melakukan pengujian dengan memanaskan air kaldu (rebusan daging) di dua
tempat yang berbeda.

Setelah dipanaskan, masing-masing wadah diberikan kondisi yang berbeda: wadah yang
pertama diberi penutup, sementara wadah satunya dibiarkan terbuka.
Percobaan Lazzaro Spallanzani (Sumber: timetoast.com)

Setelah didiamkan beberapa hari, terlihat bahwa di wadah yang terbuka, kondisi air kaldu
menjadi keruh dan aromanya busuk. Di sisi lain, kondisi air kaldu pada wadah yang tertutup
tetap jernih. Kok bisa? Ini terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme yang berasal dari
udara bebas.

 Percobaan Louis Pasteur


Louis Pasteur (Sumber: thefamouspeople.com)

Meskipun sudah dilakukan penelitian oleh Redi dan Spallanzani, teori abiogenesis tetap
berdiri. Para pendukungnya menyangkal kesimpulan yang dibuat oleh Spallanzani dan
mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak ada udara. Menurut mereka,
udara dibutuhkan untuk menyokong kehidupan.

 Baca juga: Perbedaan Teori Evolusi Darwin dan Lamarck

Sampai akhirnya Louis Pasteur, ahli biokimia kebangsaan Perancis, berhasil


menyempurnakan percobaan Spallanzani. Sekaligus mematahkan teori abiogenesis. Pasteur
memodifikasi salah satu wadah yang digunakan Spallanzani dengan wadah labu berleher
panjang. Untuk apa? Leher panjang ini berguna sebagai indikator yang memberitahukan
bahwa masih ada hubungan antara labu dan udara di luar (masih ada oksigen untuk
mikroorganisme hidup).
Ilustrasi oleh Megan Whitaker

Lalu bagaimana hasilnya?

Setelah dipanaskan dan didiamkan beberapa hari, ternyata air kaldu yang ditempatkan di labu
berleher panjang tetap jernih. Tetapi, di bagian ujung lehernya muncul banyak debu dan
kotoran. Sementara pada wadah yang terbuka, mengandung mikroorganisme.

Eksperimen ini pun mematahkan teori abiogenesis dan menghasilkan teori baru dengan 3 isi
sebagai berikut:

1) Omne vivum ex ovo: Semua makhluk hidup berasal dari telur


2) Omne ovum ex vivo: Semua telur berasal dari makhluk hidup

3) Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.

Kamu juga pasti setuju dengan hasil teori dari percobaan Pasteur itu. Tapi sekarang,
bagaimana kalau pertanyaannya kita ubah menjadi:

“Kalau semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain, bagaimana caranya
makhluk hidup pertama lahir?”

Hayo, kalau ada yang tahu, coba tulis di kolom komentar di bawah ya!

Kali ini segini dulu, ya, materi biologi SMA mengenai penjelasan teori asal usul
kehidupan mulai dari dua teori dasar biogenesis dan abiogenesis, serta tiga percobaan
ilmuwan Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Kalau kamu ingin
memelajari materi seperti ini dalam bentuk video pembelajaran beranimasi, tonton aja
langsung di ruangbelajar!



Anda mungkin juga menyukai