Anda di halaman 1dari 2

Nama : Laksamana Budi Pratama

Nim : P278381160017

Perbedaan Suku Bunga Floating, Flat dan Syariah

 SUKU BUNGA FLOATING

Suku bunga floating yaitu tingkat suku bunga yang sifatnya tidak tetap karena
bergantung pemberlakuan suku bunga dasar dari Bank Indonesia (BI). Di mana, biasanya Bank
Indonesia biasanya selalu akan mengevaluasi tingkat suku bunga dasarnya dalam beberapa
periode tertentu.Pemberitahuan tingkat suku bunga yang akan dijadikan bank dalam
menetapkan suku bunga floating-nya. Jadi, jika Anda memilih menggunakan tingkat suku
bunga mengambang (floating), maka harus siap membayar cicilan yang berbeda-beda.
Keuntungan yang didapat dari bunga floating adalah ketika suku bunga BI (BI Rate)
turun, maka bank juga akan ikut menurunkan bunganya yang tentunya akan meringankan
pembayaran cicilan Anda. Sebaliknya, kekurangan dari bunga floating didapat ketika BI
memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga dasarnya sehingga bank juga ikut
menaikkan suku bunga nya.
Contohnya, saat ini BI rate berada di level 7 persen, dan bank memberlakukan bunga
KPR sebesar 8 persen. Suatu saat, BI menurunkan suku bunga acuannya menjadi 6 persen,
maka bank ikut menurunkan bunga KPR-nya menjadi 7 persen. Hal berbeda terjadi ketika BI
rate kembali naik ke level 8 persen, maka bank ikut menaikkan bunga KPR menjadi 9 persen.
Kenaikan BI rate biasanya terjadi akibat kondisi ekonomi negara yang sedang
bergejolak atau adanya defisit anggaran negara. Karenanya, jenis suku bunga floating ini lebih
cocok digunakan untuk orang yang siap menerima profil risiko yang cukup besar.

 SUKU BUNGA FLAT


Suku bunga fixed atau flat adalah suku bunga dengan besaran bunga yang tetap.
Sebagai contoh, pada beberapa tahun pertama umumnya bank memberikan suku bunga flat,
baru kemudian memberlakukan suku bunga floating pada tahun-tahun berikutnya. Kemudian
apakah keuntungan dan kerugiannya? Salah satu keuntungannya adalah adanya kepastian
nominal angsuran yang wajib dibayar setiap bulannya hingga masa berakhirnya kredit.
Kelebihan lainnya adalah jika Anda ternyata memiliki uang berlebih dan melunasi kredit Anda
di tengah masa pinjaman, Anda tidak akan dikenakan biaya penalti. Tetapi kelemahan dari
suku bunga flat adalah nilai angsurannya yang lebih tinggi daripada angsuran dengan suku
bunga floating. Kelemahan lainnya yaitu suku bunga umumnya cenderung bersifat fluktuatif,
sehingga saat suku bunga menurun, Anda tetap wajib membayar sesuai suku bunga tetap
yang telah disepakati sebelumnya.
 SUKU BUNGA SYARIAH
Sistem syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan
pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya
yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain berdasarkan prinsip bagi hasil
(mudharabah), pembiayaan berdasarkan penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli
barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal
berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pemindahan
kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (iajarah wa iqtina).
Sistem perbankan yang diterapkan pada bank syariah harga dan keuntungan ditentukan
berdasarkan prinsip bagi hasil. Besarkan keuntungan untuk pihak bank dan nasabah sudah
diputuskan saat akad akan ditanda tangani. Prinsip utama yang dianut oleh bank syariah
adalah larangan riba (bunga) dalam berbagai bentuk transaksi, menjalankan bisnis dan
aktivitas perdagangan berbasis pada memperoleh keuntungan yang sah menurut syariah, dan
menumbuh kembangkan zakat. Berberda dengan sistem bunga floating dan flat, sistem
syariah memiliki prinsip yang sudah disepakati oleh pihak bank dan nasabah ketika akad
sampai selesai.

Anda mungkin juga menyukai