Ekonomi Moneter
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal dalam Model IS-LM
Kelompok 8 :
Kelas B
S1 Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ekuitas
Jalan P.H.H Mustofa No.31
2018
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap bangsa di dunia ini tanpa terkecuali, semuanya menginginkan kehidupan yang
makmur serta sejahtera. Sejahtera dalam aspek sosial, politik, budaya, agama, hankam,
terutama dalam hal perekonomian. Namun, kenyataan yang terjadi sering kali keadaan tersebut
tidak selalu sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemerintah maupun masyarakat. Hambatan
- hambatan yang berasal dari pemerintah sendiri, masyarakat bahkan pihak asing, sering
menjadi permasalahan - permasalahan yang membuat kesejahteraan tersebut menjadi sulit
untuk di raih dan di rasakan, terutama dalam bidang perekonomian.
Perekonomian adalah faktor yang tentu sangat berpengaruh dalam terciptanya
kesejahteraan dan kemakmuran di dalam kehidupan ini. Masalah kemiskinan serta pemerataan
yang tidak berimbang, tingkat inflasi yang tinggi, jumlah pengangguran yang semakin
meledak, neraca pembayaran luar negeri yang terus - menerus defisit, krisis nilai tukar mata
uang serta masalah perbankan dan kredit macet yang menyebabkan beberapa bank mengalami
kesulitan likuiditas. Selain itu, krisis global saat ini jauh lebih parah dan suasana
ketidakpastiannya sangat tinggi. Kepercayaan masyarakat dunia terhadap perekonomian
menurun tajam. Akibatnya, kondisi ekonomi dunia terlihat semakin memprihatinkan dari hari
ke hari, walaupun semua bank sentral sudah menurunkan suku bunga sampai tingkat yang
terendah.
Masalah - masalah tersebut hanya lah merupakan beberapa dari masalah - masalah
perekonomian yang melanda Indonesia bahkan dunia. Dalam menghadapi kenyataan seperti
ini, usaha untuk menghilangkan atau mencegah timbulnya gejala - gejala tersebut amat sangat
diperlukan. Oleh karena masalah tersebut secara langsung menyangkut variabel - variabel
ekonomi agregatif. Maka tindakan yang dilakukan pemerintah adalah mengambil suatu
kebijakan yang disebut kebijakan ekonomi makro. Kebijakan ekonomi makro adalah tindakan
pemerintah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan maksud agar supaya keadaan
perekonomian tidak terlalu menyimpang dari keadaan yang di inginkannya.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Kebijakan Fiskal
2. Untuk mengetahui tentang Kebijakan Moneter
3. Untuk mengetahui pengaruh Kebijakan Fiskal dalam model keseimbangan IS-LM
4. Untuk mengerahui pengaruh Kebijakan Moneter dalam model keseimbangan IS-LM
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mempengaruhi keadaan di pasar barang dan jasa agar kondisi perekonomian menjadi semakin
membaik khsusus keadaan di pasar dan jasa .
A. Kebijakan Fiskal Ekspansif yaitu kebijakan ekonomi dari pemerintah dalam rangka
mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan
mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Contoh kebijakan dalam
menghadapi resesi, seperti menurunkan tingkat suku bunga diskonto, membeli SBI,
dan menurunkan tingkat pajak.
B. Kebijakan Fiskal Kontraktif yaitu kebijakan pemerintah dengan cara menurunkan
belanja negara dan menaikkan tingkat pajak. Intinya kebijakan ini bertujuan untuk
menurunkan tingkat inflasi. Contoh Penerapanmya dalam menghadapi inflasi yaitu
menaikan tingkat bunga diskonto dan menaikkan tingkat tarif pajak.
Pada pengaruh kebijakan fiskal ini terdapat beberapa istilah, antara lain yaitu
“Crowding out”.Pengertian dari ‘Crowding out’ adalah menurunnya dampak dari
pengeluaran autonomous (kebijakan fiskal) karena mengakibatkan tingkat bunga naik
sehingga pengeluaran invesasi swasta menurun. Perhatikan gambar, dengan kenaikan
pengeluaran pemerintah seharusnya output naik sebesar αG ∆G sampai mencapai titik E2, tetapi
kenyataan hanya sampai pada titik E1. Hal ini disebabkan karena kenaikan tingkat bunga telah
menyebabkan invesatasi swasta turun sehingga kenaikan output tidak sebesar yang seharusnya
(bila bunga tidak naik).
Dari Gambar diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat crowding out tergantung dengan
kemiringan kurva LM, semakin tegak kurva LM maka semakin tinggi tingkat crowding out,
dan sebaliknya bila semakin miring maka crowding out semakin kecil. Full crowding out akan
terjadi bila kurva LM vertikal, artinya peningkatan investasi tidak memberikan dampak
sedikitpun terhadap output kecuali hanya menaikan tingkat bunga.
Pada kemiringan kurva LM tergantung dengan koefisien tingkat bunga (b), sehingga
semakin kecil b maka semakin tidak respon permintaan uang terhadap perubahan bunga,
artinya kurva LM semakin tegak (vertikal). Bila b (bunga) sama dengan nol maka kurva LM
vertikal. Dalam keadaan ini maka kebijakan fiskal menjadi tidak efektif sama sekali, karena
hanya akan menaikan tingkat bunga tetapi tidak berpengaruh terhadap income dan output.
2.4 Pengaruh Kebijakan Moneter dalam model keseimbangan IS-LM
Kebijakan moneter adalah tindakan pemerintah mempengaruhi situasi ekonomi makro
yang dilaksanakan dengan mempengaruhi pasar uang atau kebijakan moneter bisa juga
diartikan sebagai tindakan pemerintah dalam mempengaruhi proses penciptaan dan supply
uang. Dengan mempengaruhi penciptaan uang berarti pemerintah juga mempenagruhi jumlah
uang yang beredar. Dengan mempengaruhi jumlah uang yang berdar berarti pemerintah juga
mempengaruhi tingkat bunga yang berlaku dan selanjutnya akan berdampak pada agregat
demand dan income.
Argumen lain adalah pada titik E2 tersebut terjadi kelebihan permintaan barang (Excess
Demand of Goods) dimana income tinggi tetapi tingkat bunga rendah sehingga permintaan
investasi naik dan permintaan barang juga tinggi. Sebagai respon produsen menaikan output
sehingga income naik. Naiknya income menyebabkan permintaan uang naik sehingga tingkat
bunga kembali naik. Akhirnya titik keseimbangan dicapai pada titik E1. Secara ringkas proses
yang terjadi adalah sebagai berikut, MS ↑ → i ↓ → AD (I atau C)↑ → Y↑. Keadaan sebaliknya
akan terjadi bila terjadi penurunan supply uang, yaitu tingkat bunga akan naik, agregat demand
turun, dan income juga akan turun.
Efektifitas kebijakan moneter tergantung pertama, dari tingkat kemiringan kurva LM.
Bila kurva LM vertical maka semakin besar dampak dari kebijakan moneter terhadap
perubahan income dan sebaliknya bila kurva LM semakin miring maka semakin kurang efektif
kebijakan moneter tersebut karena sangat kecil dampaknya terhadap penambahan income.
Berarti efektifitas kebijakan moneter akan dipengaruhi oleh factor yang menentukan
kemiringan kurva LM. Kemiringan kurva LM tergantung dengan tingkat sensitifitas
permintaan uang terhadap tingkat bunga (koefisien b pada persamaan 6.5). Bila permintaan
uang sangat sensitive terhadap perubahan bunga (b besar) maka kurva LM akan miring. Ini
berarti bahwa sedikit perubahan tingkat bunga mengakibatkan penurunan tingkat bunga
sehingga pengeluaran investasi akan semakin besar.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat penyusun simpulkan bahwa :
Kebijakan fiskal dan moneter adalah kebijakan yang di lakukan dengan tujuan untuk
mengelola isi permintaan barang dan jasa, untuk mempertahankan produksi Yang mendekati
full employment dan untuk mempertahankan tingkat harga barang dan jasa agar inflasi dan
deflasi tidak terjadi.
Bagi negara sedang berkembang sebenarnya sulit untuk menyesuaikan antara
pendapatan negara yang sedang berkembang rendah sedangkan kebutuhan untuk menyediakan
barang dan jasa serta membelanjai pengeluaran yang lainya lebih besar. Sedangkan kebijakan
campuran adalah merupakan campuran daari dua kebijakan bdiatas yang di lakukan dengan
cara mengubah pengeluaran, pengenaan pajak ataupun jumlah uang yang beredar secara
bersama-sama
DAFTAR PUSTAKA
M.U.CHAPRA(1997),Al Quran : Menuju sisitem moneter yang adil. Yogyakarta :Dana Bhakti
prima yasa
MM. Metwally. 1995. Teori dan model ekonomi islam. Jakarta : Bakit Daya Insan
http://adnantandzil.blogspot.com/2014/12/babii-pembahasan-a.html
http://www.econlib.org/library/Enc/FiscalPolicy.html
http://dictionary.reference.com/browse/straitjacket
Heyne, PT, Boettke, PJ, Prychitko, DL (2002): Jalan Ekonomi Berpikir (10 red). Prentice Hall.
Larch, M. dan J. Nogueira Martins (2009): Kebijakan Fiskal Membuat di Uni Eropa – Sebuah
Kajian Praktek dan Tantangan kini. Routledge.