PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini banyak sekali terdapat merk-merk sepeda motor yang
ditawarkan kepada konsumen seperti merk YAMAHA, HONDA, SUZUKI,
KAWASAKI, KTM dan lain sebagainya. Dimana masing-masing merk motor tersebut
berusaha untuk membuat produknya lebih unggul dibandingkan merk lain maka,
kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah yang memegang peranan yang penting
dalam menunjang kelangsungan usaha dan perkembangan suatu perusahaan. Dengan
kata lain pihak produsen harus mampu merebut hati konsumen akan hasil suatu produksi
yang dijual dan berupaya untuk memuaskan konsumennya.
Dalam meahami perilaku konsumen tentu tidak mudah karena konsumen
memiliki sifat yang berbeda-beda sebagaimana dari kebutuhan manusia yang tidak
terbatas disamping dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal lainnya yang
berakibat langsung terhadap prilaku konsumen. Faktor eksternal tersebut meliputi,
kebudayaan, sub budaya, kelas sosial, kelompok sosial, kelompok referensi, dan
keluarga. Sedangkan faktor internalnya adalah faktor yang ada pada diri konsumen itu
sendiri ( psikologis ) yang meliputi : belajar, kepribadian, dan konsep diri, serta sikap. (
Stanton,1996:155 ).
Dan oleh sebab itu, konsumen harus dapat mengendalikan perubahan prilaku
tersebut dengan berusaha mengimbanginya, yakni dengan mempengaruhi konsumen
dalam membeli produk yang ditawarkan dan melalui evaluasi berkala demi
kelangsungan hidup produsen itu sendiri. Tidak semua sepeda motor diminati oleh
sebagian besar konsumen yang ada, tetapi hanya beberapa saja.
Sepeda motor YAMAHA sepertinya sudah menjadi tuntutan para pengendara
sepeda motor terutama pengendara yang tidak mau repot ketika mau memindahkan gigi
motornya, karena motor ini tidak mengunakan sistem pemindah gigi pada motor bebek
lainya. Melainkan ketika mengendarainya pengendara hanya cukup mengatur gas nya
saja. Melihat keadaan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perilaku
konsumen yang yang merupakan salah satu dasar dalam menerapkan strategi pemasaran
untuk mencapai tujuan, yaitu memberikan kepuasan kepada konsumen,sehingga
diharapkan dapat membawa kepada peningkatan penjualan yang berakibat langsung
pada peningkatan pasar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perilaku konsumen dalam pembelian sepeda motor YAMAHA,
dilihat dari harga, selera, kuallitas, harga jual kembali, prestice, dan promosi.
2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi prilaku konsumen
dalam pemnelian sepeda motor YAMAHA.
D. Manfaat Penelitian
A.Landasan Teori
1. Pengetian Pemasaran
Menurut Kotler ( 2002 : 9 ) “Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain”.
Menurut Stanton ( 1996 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegatan-
kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.”
Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami tingkah laku
konsumen tersebut.Sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan produk secara lebih baik. Dengan mempelajari
prilaku konsumen, manajer akan mengetahui kesempatan, mengidentifikasi, serta
menentukan segmentasi pasar
2. Prilaku Konsumen
Dari dua jenis definisi di atas dilihat ada dua hal penting dari prilaku konsumen yaitu
proses pengembalian keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan
individu dalam menilai, mendapatlkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa
secara ekonomis. Dengan kata lain prilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli
suatu barang atau jasa tertentu.
a. Kebudayan
b. Faktor Sosial
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat orang lain dari sekitar dan
lingkungannya tentang produk apa yang akan dibeli. Karena itulah lingkungan sosial ini
memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen, faktor sosial ini terdiri dari 3 ( tiga )
bagian, yaitu : kelompok acuan, keluarga, dan peran seseorang. Dengan pendapat yang
diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan kosumsi,
keluaga sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh
secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari. Suatu
produk atau merk dapat mengambarkan peran dan status pemakainya.
c. Faktor Pribadi
Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu membutuhkan barang
dan jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis dipengaruhi oleh keadaan ekonomi
dan gaya hidup yang bersangkutan. Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang
terlihat melalui aktifitas dan gaya hidup mewah tentunya akan menentukan pilihan
barang dan jasa yang berkualitas.
Selain itu kepribadian dan konsep diri juga mempengaruhi pilihan produk, konsep diri
adalah bagaimana konsumen memprepsikan diri mereka sendiri yang meliputi sikap,
persepsi-persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri karena sangat berguna dalam
menganalisis prilaku konsumen sehingga perusahaan mengunakan konsep yang
berhubungan dengan keprinadian seseorang.
d. Faktor Psikologis
Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh 4 ( empat ) faktor psikologis utama yaitu :
motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepercayaan. Motivasi merupakan bentuk yamg
mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar sesorang memperoleh
kepercayaan terhadap suatu produk yang secara otomatis mempengaruhi prilaku
pembelian konsumen. Para konsumen mengembangkan beberapa keyakinan mengenai
ciri-ciri suatu produk dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen terhadap
produk tersebut.
e. Faktor Pribadi
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan.
pembeli merasakan perbedaan antara keadaan akatualnya dengan keadaan yang
diingunkannya. Kebutuhan umum seseorang seperti lapar dan haus saat mencapai titik
tertentu dapat menjadi dorongan. Kebutuhan dapat juga ditimbulkan oleh rangsangan
eksternal seperti ketika seseorang memperhatikan atau melihat iklan mobil dan ingin
membelinya. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat
mengidentifikasi rangasangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu
jenis bproduk. Pemasar kemudian dapat membangkitkan strategi pemasaran yang
mampu memacu minat konsumen.
2. Pencarian Informasi
Saat seseorang mulai menyadari kebutuhannya, maka produk dan merk harus
diidentifikasikan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam mencapai berbagai alternative
untuk memuaskan kebutuhan konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
beberapa banyak biaya waktu, beberapa banyak informasi dari masa lalu dan sumber-
sumber lain yang sudah dimiliki konsumen. Yang menjadi minat utama pemasar adalah
sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative
dari tiap sumber tersebut terhadap kepuasan pembelian selanjutnya. Secara umum
konsumen mendapatkan informasi tentang suatu produk dari sumber komersial yaitu
sumber yang didiominasi oleh pemasar.
3. Evaluasi Alternatif
4. Keputusan Pembelian
Saat membeli suatu produk, bagi seseorang konsumen akan mengalami tingkat
kepuasan dan ketidak puasan tertentu. Perasaan konsumen setelah melakukan pembelian
dapat mempengaruhi pembelian ulang dan juga ditambah dengan apa yang dikatakn
konsumen kepada teman atau kerabat tentang produk tersebut. Biasanya konsumen akan
mengalami kecemasan purnabeli, kecemasan ini disebut disonasi kognitif purnabeli
yang terjadi karena setiap alternative yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan
kekurangan.
B. Kerangka Pikir
A. Lokasi Penelitian
Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan teknik analisis statistik dengan
menggunakan program SPPS, dimana rumus statistik yang digunakan adalah Linier
Multiple Regression ( regresi liniear berganda ), dimana fungsinya adalah :
Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variabel bebas ( X ) dan variabel
terikat ( Y ), Dimana :
Y : Prilaku konsumen
a : Konstanta
b1 s/d b6 : Koofesien Regresi
X1 : Harga
X2 : Selera
X3 : Kualitas
X4 : Harga Jual Kembali
X5 : Prestise
X6 : Promosi
e : Faktor ganguan
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi tidak
terjadi kesamaan varian dari residual suatu pengamatan yang lain. Jika varial residual
dari suatu pengamat kepengamatan yang lain tetap, maka disebut omoskedasitisitas.
Dan jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas ( Santoso, Singgih 2002 : 208 ).
Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalm penelitian ini mengunakan
metode Sperman Rank Corellation. Apabila hasil pengujian menunjunkan lebih dari α =
5% maka tidak ada heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokolerasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam pesamaan regrasi
mengandung korelasi atau tidak diantara variabel penggangu. Menurut Singgih Santoso
( 2002 : 219 ) untuk mengetahui adanya autokoelasi digunakan uji Durbin-Watson
mendekati angka 2 ( dua ) berarti tidak ada autokorelasi.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi, variabel independent,
variabel dependent, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk
mengetahuinya digunakan uji Kolmongorov-Smirnov, menurut Singgih Santoso ( 2001 :
214 ) pedoman pengambilan keputusan dalam uji normalitas yaitu, bila nilai Sig atau
signifikan lebih besar daripada 0,005 maka distribusi adalah normalitas ( simetris ).
DAFTAR PUSTAKA