Anda di halaman 1dari 477

LANDASAN AQIDAH, MORAL, DAN YURIDIS DALAMPENGEMBANGAN EKONOMI

ISLAM
A.

PendahuluanTujuan dari sebuah sistem ekonomi pada prinsipnya di tentukan olehpandangan


masyarakat pendukungnya tentang dunia, jika manusiaberpandangan bahwa alam semesta ini
terjadi dengan sendirinya, makamereka tidak akan bertanggung jawab atasnya kepada siapapun, dan
merekaakan bebas hidup sesukanya. Tujuan hidup mereka hanya untuk mencapaikepuasan maksimum,
dengan mengabaikan hal itu di peroleh dan bagaimanahal itu berpengaruh pada orang lain atau alam
sekitarEkonomi merupakan bagian dari kehidupan dan tidak bisa dipisahkandari kehidupan.
Tetapi ekonomi bukanlah fondasi bangunannya dan bukantujuan risalah Islam. Fondasi (asas) dalam
Islam, sebagaimana telahdisebutkan adalah akidah. Akidah ini merupakan dasar keseluruhan
tatanankehidupan dalam Islam, termasuk tatanan ekonomi. Ekonomi Islam adalahekonomi yang
berlandaskan akidah Ketuhanan Yang Maha Esa
(tauhid)
.Akidah yang diturunkan Allah Swt dengan sengaja kepada Rasul-Nya untuk umat Islam.Tujuan ekonomi,
membantu manusia untuk menyembah Tuhannyayang telah memberi rizki, dan untuk menyelamatkan
manusia dari kemiskinanyang bisa mengkafirkan dan kelaparan yang bisa mendatangkan dosa. Olehkarena
itu, rumusan sistem Islam berbeda sama sekali dari sistem-sistem yanglain
nya. Sebagai sistem ekonomi, ia memiliki akar dalam syari’ah yang

2menjadi sumber pandangan dunia, sekaligus tujuan dan strateginya. Olehkarena itu, semua aktifitas
ekonomi, seperti produksi, distribusi, konsumsi,perdagangan, tidak lepas dari titik tolak
ketuhanan dan bertujuan akhir kepadaTuhan. Kalau seorang muslim bekerja di bidang produksi, maka
pekerjaan itudilakukan tidak lain karena ingin memenuhi perintah Allah. Ketika menanam,membajak, atau
melakukan pekerjaan lain nya, seorang muslim merasa bahwaia bekerja dalam rangka beribadah kepada
Allah. Makin tekun ia bekerja,makin takwa ia kepada Allah. Bertambah rapi pekerjaannya, bertambah
dekatkepada Allah, tertanam dalam hatinya bahwa semua itu adalah rizki dariAllah, maka
patutlah bersyukur (Q.S al-Baqarah: 172)
LANDASAN
AQIDAH,
MORAL, DAN
YURIDIS
DALAMPENGE
MBANGAN
EKONOMI
ISLAM
A.

PendahuluanTuju
an dari sebuah
sistem ekonomi
pada prinsipnya di
tentukan
olehpandangan
masyarakat
pendukungnya
tentang dunia,
jika
manusiaberpanda
ngan bahwa alam
semesta ini
terjadi dengan
sendirinya,
makamereka tidak
akan bertanggung
jawab atasnya
kepada siapapun,
dan merekaakan
bebas hidup
sesukanya.
Tujuan hidup
mereka hanya
untuk
mencapaikepuasa
n maksimum,
dengan
mengabaikan hal
itu di peroleh dan
bagaimanahal itu
berpengaruh pada
orang lain atau
alam
sekitarEkonomi
merupakan
bagian dari
kehidupan dan
tidak bisa
dipisahkandari
kehidupan. Tetapi
ekonomi
bukanlah fondasi
bangunannya dan
bukantujuan
risalah Islam.
Fondasi (asas)
dalam Islam,
sebagaimana
telahdisebutkan
adalah akidah.
Akidah ini
merupakan dasar
keseluruhan
tatanankehidupan
dalam Islam,
termasuk tatanan
ekonomi.
Ekonomi Islam
adalahekonomi
yang
berlandaskan
akidah Ketuhanan
Yang Maha Esa
(tauhid)
.Akidah yang
diturunkan Allah
Swt dengan
sengaja kepada
Rasul-Nya
untuk umat
Islam.Tujuan
ekonomi,
membantu
manusia untuk
menyembah
Tuhannyayang
telah memberi
rizki, dan untuk
menyelamatkan
manusia dari
kemiskinanyang
bisa mengkafirkan
dan kelaparan
yang bisa
mendatangkan
dosa. Olehkarena
itu, rumusan
sistem Islam
berbeda sama
sekali dari sistem-
sistem yanglain
nya. Sebagai
sistem ekonomi,
ia memiliki akar
dalam syari’ah
yang
1
2menjadi sumber
pandangan dunia,
sekaligus tujuan
dan strateginya.
Olehkarena itu,
semua aktifitas
ekonomi, seperti
produksi,
distribusi,
konsumsi,perdag
angan, tidak lepas
dari titik tolak
ketuhanan dan
bertujuan akhir
kepadaTuhan.
Kalau seorang
muslim bekerja di
bidang produksi,
maka pekerjaan
itudilakukan tidak
lain karena ingin
memenuhi
perintah Allah.
Ketika
menanam,membaj
ak, atau
melakukan
pekerjaan lain
nya, seorang
muslim merasa
bahwaia bekerja
dalam rangka
beribadah kepada
Allah. Makin
tekun ia
bekerja,makin
takwa ia kepada
Allah. Bertambah
rapi pekerjaannya,
bertambah
dekatkepada
Allah, tertanam
dalam hatinya
bahwa semua itu
adalah rizki
dariAllah, maka
patutlah
bersyukur (Q.S
al-Baqarah: 172)
.Hai orang-orang
yang beriman,
makanlah di
antara rezki yang
baik-baik yang
kami berikan
kepadamu dan
bersyukurlah
kepada Allah,
jikabenar-benar
kepada-Nya kamu
menyembah.B.

Islam Agama
yang
SempurnaIslam
adalah satu-
satunya agama
yang mempunyai
berbagai
dimensiyang
dapat menjawab
berbagai
persoalan asasi
ummat manusi
sepanjangmasa,
termasuk masa
kini dan masa
yang akan datang.
Maka dari itu
Islamadalah
agama yang
paling benar dan
di ridhoi Allah
seperti pada
firmanyadalam
surat al-Imran:19
.
3Sesungguhnya
agama (yang
diridhai) disisi
Allah hanyalah
Islam.
tiadaberselisih
orang-orang yang
telah diberi al
Kitab kecuali
sesudahdatang
pengetahuan
kepada mereka,
karena
kedengkian (yang
ada) diantara
mereka. Barang
siapa yang kafir
terhadap ayat-ayat
Allah
makasesungguhny
a Allah sangat
cepat hisab-
Nya.Islam
membawa ajaran
dasar tauhid,
akhlak, dan
ajaran
yangberhubungan
dengan aspek
jiwa, akal, materi
dan sosial. Islam
agama yangsesuai
dengan kefitrahan
manusia. Fitrah
manusia itu ialah
sejauh apa pun
iaberjalan
menyelisihi fitrah
kemanusianya, ia
akan berusaha
mencari
jalankembali.
Fitrah manusia
adalah pada
al-Khair
(jalan kebaikan).
Dan,
al-Khair
itu adalah
al-Islam
. Islam
memberikan pada
manusia aturan-
aturan
hukumyang luhur
dan teguh serta
moralita yang
berdasar pada
pengetahuan yang
luartentang alam
insani. Islam
memberikan
sumber
ketentraman jiwa
bagimanusia-
manusia di dunia
yang dalam
perjuangan
hidup.Syari'at
Islam adalah
syari'at yang
lengkap yang
mengatur
seluruhurusan
manusia seperti
ibadah, ekonomi,
sosial, politik,
pemerintahan,pen
didikan dan yang
lainnya. Agama
Islam
menghormati akal
manusiameletakk
an akal pada
tempat yang
terhormat,
menyuruh
manusiamemperg
unakan akal
manusia untuk
memerika dan
memikirkan
keadaanalam.
Secara umum
sistem Islam
mengatur
setidaknya tiga
hal, yaitu:1.

Hukum-hukum
yang berkenaan
dengan individu
dan
al Khaliq
, yakniAllah
(hablum
minallah)
seperti ibadah
yang meliputi
shalat, puasa,
zakat,haji dan
jihad.2.
Mengatur
berpakain, makan,
minum, dan
termasuk di
antaranya akhlak.
43.

Mengatur
hubungan
individu dengan
individu yang
lainnya
dalammasyarakat
(hablum
minanasi)
seperti urusan
niaga, pendidikan,
sosial,politik, dan
hukum
lainnya.Maka kita
yang dari lahir ke
dunia ini langsung
menganut agama
Islamagama yang
diridhoi Allah
patut bersyukur
dan rasa syukur
kita itu
kitaaplikasikan
dengan menjalani
syariat agama
Islam dengan
taat. Agama
Islammengerahka
n pemeluknya
supaya selalu
mengadakan
barang yang
belum
ada,merintis jalan
yang belum
ditempuh,
membuat inisiatif
dalam hal
kedunianyang
memberi manfaat
untuk
masyarakat.Prinsi
p-prinsip
Ekonomi Islam:1.

Prinsip tauhid
mengandung dua
pengertian, yakni
tauhid uluhiyyah
dan
tauhid rububiyyah
.
Tauhid uluhiyyah
adalah keyakinan
akan
keesaanAllah dan
kesadaran bahwa
seluruh yang ada
di alam ini adalah
milik-Nya.Prinsip
ini menegaskan
bahwa Allah
adalah Tuhan
pencipta,
pengatur,
danpemilik jagat
raya dengan
segala yang ada di
dalam-Nya.
Tauhid rububiyya
h
adalah suatu
keyakinan bahwa
Allah saja yang
menentukanrizki
untuk segenap
makhluk-Nya,
dan hanya Dialah
yang
membimbingsetia
p manusia yang
percaya pada-
Nya, kepada
keberhasilan.2.
Prinsip khifalah
menegaskan
bahwa kedudukan
manusia di dunia
iniadalah sebagai
wakil Tuhan di
bumi, dengan
tujuan hidup
untuk
beribadahkepadan
ya
.Dan aku tidak
menciptakan jin
dan manusia
melainkan supaya
merekamengabdi
kepada-Ku. (Q.S
adz-Dzaariyat:
56)
5dan
memakmurkan
dunia sesuai
dengan aturan
yang telah di
gariskan-
Nya.Untuk tujuan
ini, Allah
menundukkan
segala sesuatu
bagi
kepentinganmanu
sia. Oleh karena
itu manusia tidak
di perbolehkan
mengabaikan
nilai-nilai yang
telah di tetapkan
oleh-Nya.3.

Prinsip keadilan,
semua usaha
dalam
pembangunan
ekonomi
harusmengacu
kepada alokasi
dan distribusi
kekayaan dan
pendapatan yang
adildan merata.
Sekalipun Islam
menoleransi
kesenjangan
ekonomi
dankekayaan
individu, tetapi
Islam
memberikan
kewajiban
retribusi
lewatzakat,
shodaqoh, dan
amal jariyah yang
lain, untuk
membantumenje
mbatani dua kelas
sosial yang
mempunyai
kemampuan
ekonomiyang
berbeda. Oleh
karena itu, adil
dalam Islam
adalah identik
atau lebihdekat
pada pembagian
yang sesuai
dengan peran
masing-masing,
dankepatutan di
antara mereka.4.
Prinsip
tazkiyyah
, menegaskan
bahwa
pembangunan
ekonomi tidak
bolehmengarah
kepada
pemenuhan aspek
material belaka
sehinggamenyam
pingkan aspek
spiritual
keagamaan.
Dalam hal ini
pembangunaneko
nomi yang di
usahakan justru
harus selaras
dengan
kebersihan
jiwamanusia,
sehingga seiring
dengan laju
pembangunan
dan
pertumbuhan,man
usia harus dapat
juga
meningkatkan
kualitas
intelektualnya,pen
ghayatan nilai-
nilai
keagamaannya.
Dalam konsep
Islam,
manusiamerupaka
n makhluk yang
sempurna
(insan kamil)
, yang memiliki
tigakomponen
penting, dan
masing-masing
memiliki
kebutuhannya
sendiri,
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

6yakni, jasad, roh,


dan akal. Ketiga
komponen ini
harus secara
serempak
dikembangkan
dan di sucikan.5.

Ketika seorang
muslim hendak
membeli atau
menjual,
menyimpan
ataumeminjam,
atau
menginvestasikan
uangnya, ia selalu
pada batas-
batasyang telah di
tetapkan oleh
Allah. Ia tidak
memakan uang
haram,memonopo
li milik rakyat,
korupsi dan
sebagainya.
Seorang muslim
akansangat
paham terhadap
segala perintah
dan larangan
Allah,
sepertihalalnya
jual beli dan
haramnya riba,
atau haramnya
memakan harta
orangsecara
bathil.C.
Landasan -
Landasan
Ekonomi Dalam
Islam1.

Landasan
AkidahHubungan
ekonomi Islam
dengan aqidah
Islam tampak
jelas
dalambanyak hal,
seperti pandangan
Islam terhadap
alam semesta
yangditundukkan
(disediakan)
untuk
kepentingaan
manusia.
Hubunganekono
mi Islam dengan
aqidah dan
syari’ah tersebut
memungkinkan
aktifitas ekonomi
dalam islam
menjadi
ibadah.Dalam
sistem ekonomi
Islam kedudukan
manusia sebagai
makhluk Allah
yang berfungsi
mengemban
amanat Allah
untuk
memakmurkanke
hidupan di bumi
dan kelak di
kemudian hari
akan
dimintaipertangg
ungjawaban atas
amanat Allah
tersebut.
Sementara itu,
sebagaipengemba
n amanat manusia
dibekali
kemampuan
untuk menguasai,
7mengolah, dan
memanfaatkan
potensi alam. Al-
Qur

an surat al-
Baqarah30:
.Ingatlah ketika
Tuhanmu
berfirman pada
malaikat,
sesungguhnyaAku
hendak
menjadikan
seorang khalifah
di muka
bumi.Begitu juga
dalam surat
Lukman ayat 20:
Tidakkah kamu
perhatikan
sesungguhnya
Allah telah
menunjukkanuntu
kmu apa yang ada
dilangit dan apa
yang ada di bumi
danmenyempurna
kan untukmu
nikmat lahir dan
batin.Di dalam al-
Qur

an banyak ayat-
ayat yang
memerintahkan
agarmanusia
bekerja dan
berusaha mencari
anugerah Allah
untuk
kepentinganhidup
nya. Misalnya
dalam al-Qur

an surat a
l Jum’ah ayat 10
:
.Apabila sudah
ditunaikan sholat
maka
beterbaranlah
kamu
dimukabumi dan
carilah karunia
Allah dan ingatlah
Allah
dengansebanyak
banyaknya.Bekerj
a mencari nafkah
dan
memanfaatkan
potensi alam
untuk mencukupi
kebutuhan hidup
menurut
pandangan Islam
bukan
merupakantujuan,
tetapi merupakan
sarana yang harus
ditempuh, yang
menjadi tujuan
8adalah mencari
keridlaan Allah
dengan cara
berbuat
kebajikan,
bersyukuratas
nikmatNya.2.

Landasan
MoralAl-Qur

an dan hadist
Nabi memberikan
landasan yang
terkaitdengan
akhlak atau moral
dalam ekonomi
sebagai berikut:a.

Islam mewajibkan
kaum muslimin
untuk berusaha
mencari
kecukupannafkah
hidup untuk
dirinya, keluarga,
dan mereka yang
menjaditanggungj
awabnya dengan
kekuatan sendiri
dan
tidak menggantun
gkan kepada
pertolongan orang
lain. Islam
mengajarkanpada
manusia bahwa
makanan
seseorang yang
terbaik adalah dari
jeripayahnya
sendiri. Islam juga
mengajarkan
bahwa orang yang
memberilebih
baik dari orang
yang meminta
atau menerima.b.
Islam mendorong
manusia untuk
memberikan jasa
kepada
masyarakat.Hadist
riwayat Ahmad,
Bukhori, Muslim
dan Turmudzi
mengatakanbahw
a muslim yang
menanam
tanaman,
kemudian
sebagian
dimakanmanusia,
binatang merayap
atau burung,
semuanya itu
dipandangsebagai
sedekah.c.

Hasil dari rizki


yang kita peroleh
harus disyukuri,
hal ini
dinyatakandalam
surat al-Baqarah
ayat 172:
.
9Hai orang orang
yang beriman
makanlah diantara
rizki yang
baik baik yang
kami berikan
kepadamu dan
bersyukurlah
kepada Allah jika
engkau benar
benar hanya
beribadah
kepadanya.3.
Landasan
YuridisLandasan
yuridis Islam
dalam bidang
ekonomi meliputi
al-Qur

an,Hadist dan
Ijtihad
(ra’yu)
. Al-Qur

an dalam bidang
ekonomi
memberikanpedo
man yang bersifat
garis besar seperti
pedoman untuk
memperolehrizki
dengan jalan
berniaga,
melarang
melakukan riba,
menghamburham
burkan harta,
memakan harta
milik orang lain,
perintah bekerja
untuk memenuhi
kebutuhan hidup,
dan sebagainya.
Sunnah Rasul
memberikanpenje
lasan rincianya
seperti bagaimana
cara berniaga
yang halal dan
yangharam,
menerangkan
bentuk bentuk
riba yang
dilarang, bentuk
bentuk pemborosa
n dan
sebagainya.Ijtihad
mengembangkan
penerapan
pedoman
pedoman al-Qur

andan sunnah
Rasul dalam
berbagai aspek
perekonomian
yang belum
pernahdisinggung
secara jelas oleh
al-Qur

an dan hadist
sesuai
denganperkemba
ngan zaman,
misalnya masalah
bunga bank,
asuransi, koperasi,
dan sebagainya.
Ketika Nabi akan
mengutus
Mu’adz ke
Yaman, Beliau
bertanya sebelum
Muadz berangkat
:“
Bagaimana kamu
akan
memutuskan, jika
kepadamu
dihadapkan suatu
masalah?
” Muadz
menjawab “ saya
ak
anmemutuskan
dengan ketentuan
al-Qur
’an”. Nabi
bertanya lagi, “
Jika kamutidak
mendapatkanya
dalam al-Qur
’an?”
Muadz menjawab

saya akan
memutuskan
dengan sunnah
Rasulnya”. Nabi
bertanya lebih
lanjut, “
Jikadalam sunnah
Rasulnya juga
tidak kamu
jumpai?
” Muadz
menjawab “
saya
10akan berijtihad
dengan pikiranku,
saya tidak akan
membiarkan
suatumasalah
tidak
berkeputusan.
Mendengar
jawaban Muadz,
Nabimengatakan
: “ Alhamdulillah
yang telah
memberikan
taufik kepada u
tusan
rasulnya dengan
sesuatu yang
melegakan utusan
Allah”.
( H. R. Muadz).D.

KesimpulanDari
hasil pembahasan
dapat diambil
kesimpulan
bahwa
ekonomiIslam
sangat
memperhatikan
keadilan demi
tercapainya
keharmonisan
antaramanusia
dengan manusia,
dan demi
meningkatkan
rasa keimanan
danketakwaan
manusia kepada
Allah. Manusia
dalam menjalani
kegiatanekonomi
memperhatikan
prinsip dan
landasan ekonomi
islam yang
telahditentukan
oleh al-Qur

an, sunnah Rasul,
dan ijtihad
sehingga dalam
mendapatnikmat
umat muslim
tidak melupakan
kodratnya sebagai
hamba Allah
yangsenantiasa
selalu bersyukur,
rizki yang telah
diperolehnya dan
senantiasamenjau
hkan diri dari
praktek riba.E.

SARANDari hasil
pembahasan
makalah yang
telah dibuat
penulis,
penulismenyarank
an hendaknya
berhati hati dalam
mencari rizki
untuk
memenuhikebutu
han hidup sehari
hari,mengingat
kebutuhan
manusia
semakinkompleks
. Umat muslim
tetaplah
memegang teguh
al-Qur

an dan
sunnahRasul
sebagai pedoman
hidup dalam
melakukan segala
aktivitas,
sehinggaakidah
tetap kokoh
walaupun
gelombang
godaan terus
menerka.
Keyakinan
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

11rizki yang
diberikan Allah
harus tetap
tertanam didalam
setiap jiwa
individuorang
orang muslim
agar terhindar dari
praktek riba yang
dapatmenghancur
kan sendi sendi
keadilan.
12
DAFTAR
PUSTAKA
Edwin Nasution,
Mustafa.
Pengenalan
Eksklusif
Ekonomi Islam
, Jakarta:Kencana,
2007.Qardhawi,
Yusuf.
Norma dan Etika
Ekonomi Islam
. Jakarta: Gema
Insani
Press,1997.Heri,
Sudarsono.
Mengapa (harus)
ada Ekonomi
Islam ?
, Yogyakarta:
EkonomiIslam,
2010.
Reward Your Curiosity
Everything you want to read.
Anytime. Anywhere. Any device.
.Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan
bersyukurlah kepada Allah, jikabenar-benar kepada-Nya kamu menyembah.B.

Islam Agama yang SempurnaIslam adalah satu-satunya agama yang mempunyai berbagai dimensiyang dapat
menjawab berbagai persoalan asasi ummat manusi sepanjangmasa, termasuk masa kini dan masa yang akan
datang. Maka dari itu Islamadalah agama yang paling benar dan di ridhoi Allah seperti pada firmanyadalam
surat al-Imran:19
.

3Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiadaberselisih orang-orang yang
telah diberi al Kitab kecuali sesudahdatang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada)
diantara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah makasesungguhnya Allah sangat cepat
hisab-Nya.Islam membawa ajaran dasar tauhid, akhlak, dan ajaran yangberhubungan dengan aspek
jiwa, akal, materi dan sosial. Islam agama yangsesuai dengan kefitrahan manusia. Fitrah manusia itu
ialah sejauh apa pun iaberjalan menyelisihi fitrah kemanusianya, ia akan berusaha mencari
jalankembali. Fitrah manusia adalah pada
al-Khair
(jalan kebaikan). Dan,
al-Khair
itu adalah
al-Islam
. Islam memberikan pada manusia aturan-aturan hukumyang luhur dan teguh serta moralita yang berdasar
pada pengetahuan yang luartentang alam insani. Islam memberikan sumber ketentraman jiwa bagimanusia-
manusia di dunia yang dalam perjuangan hidup.Syari'at Islam adalah syari'at yang lengkap yang mengatur
seluruhurusan manusia seperti ibadah, ekonomi, sosial, politik, pemerintahan,pendidikan dan yang lainnya.
Agama Islam menghormati akal manusiameletakkan akal pada tempat yang terhormat, menyuruh
manusiamempergunakan akal manusia untuk memerika dan memikirkan keadaanalam. Secara umum sistem
Islam mengatur setidaknya tiga hal, yaitu:1.

Hukum-hukum yang berkenaan dengan individu dan


al Khaliq
, yakniAllah
(hablum minallah)
seperti ibadah yang meliputi shalat, puasa, zakat,haji dan jihad.2.

Mengatur berpakain, makan, minum, dan termasuk di antaranya akhlak.

43.

Mengatur hubungan individu dengan individu yang lainnya dalammasyarakat


(hablum minanasi)
seperti urusan niaga, pendidikan, sosial,politik, dan hukum lainnya.Maka kita yang dari lahir ke dunia ini
langsung menganut agama Islamagama yang diridhoi Allah patut bersyukur dan rasa syukur kita
itu kitaaplikasikan dengan menjalani syariat agama Islam dengan taat. Agama
Islammengerahkan pemeluknya supaya selalu mengadakan barang yang belum ada,merintis jalan yang
belum ditempuh, membuat inisiatif dalam hal kedunianyang memberi manfaat untuk masyarakat.Prinsip-
prinsip Ekonomi Islam:1.

Prinsip tauhid mengandung dua pengertian, yakni


tauhid uluhiyyah
dan
tauhid rububiyyah
.
Tauhid uluhiyyah
adalah keyakinan akan keesaanAllah dan kesadaran bahwa seluruh yang ada di alam ini adalah milik-
Nya.Prinsip ini menegaskan bahwa Allah adalah Tuhan pencipta, pengatur, danpemilik jagat raya dengan
segala yang ada di dalam-Nya.
Tauhid rububiyyah
adalah suatu keyakinan bahwa Allah saja yang menentukanrizki untuk segenap makhluk-Nya, dan hanya
Dialah yang membimbingsetiap manusia yang percaya pada-Nya, kepada keberhasilan.2.

Prinsip khifalah menegaskan bahwa kedudukan manusia di dunia iniadalah sebagai wakil Tuhan di bumi,
dengan tujuan hidup untuk beribadahkepadanya
.Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya merekamengabdi kepada-Ku. (Q.S adz-
Dzaariyat: 56)

5dan memakmurkan dunia sesuai dengan aturan yang telah di gariskan-Nya.Untuk tujuan ini, Allah
menundukkan segala sesuatu bagi kepentinganmanusia. Oleh karena itu manusia tidak di perbolehkan
mengabaikan nilai-nilai yang telah di tetapkan oleh-Nya.3.

Prinsip keadilan, semua usaha dalam pembangunan ekonomi harusmengacu kepada alokasi dan
distribusi kekayaan dan pendapatan yang adildan merata. Sekalipun Islam menoleransi kesenjangan
ekonomi dankekayaan individu, tetapi Islam memberikan kewajiban retribusi lewatzakat,
shodaqoh, dan amal jariyah yang lain, untuk membantumenjembatani dua kelas sosial yang mempunyai
kemampuan ekonomiyang berbeda. Oleh karena itu, adil dalam Islam adalah identik atau
lebihdekat pada pembagian yang sesuai dengan peran masing-masing, dankepatutan di antara mereka.4.

Prinsip
tazkiyyah
, menegaskan bahwa pembangunan ekonomi tidak bolehmengarah kepada pemenuhan aspek material belaka
sehinggamenyampingkan aspek spiritual keagamaan. Dalam hal ini pembangunanekonomi yang di usahakan
justru harus selaras dengan kebersihan jiwamanusia, sehingga seiring dengan laju pembangunan dan
pertumbuhan,manusia harus dapat juga meningkatkan kualitas intelektualnya,penghayatan nilai-nilai
keagamaannya. Dalam konsep Islam, manusiamerupakan makhluk yang sempurna
(insan kamil)
,yangmemilikitigakomponen penting, dan masing-masing memiliki kebutuhannya sendiri,

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

6yakni, jasad, roh, dan akal. Ketiga komponen ini harus secara serempak dikembangkan dan di sucikan.5.
Ketika seorang muslim hendak membeli atau menjual, menyimpan ataumeminjam, atau
menginvestasikan uangnya, ia selalu pada batas-batasyang telah di tetapkan oleh Allah. Ia tidak
memakan uang haram,memonopoli milik rakyat, korupsi dan sebagainya. Seorang muslim akansangat
paham terhadap segala perintah dan larangan Allah, sepertihalalnya jual beli dan haramnya riba,
atau haramnya memakan harta orangsecara bathil.C.

Landasan -Landasan Ekonomi Dalam Islam1.

Landasan AkidahHubungan ekonomi Islam dengan aqidah Islam tampak jelas dalambanyak hal,
seperti pandangan Islam terhadap alam semesta yangditundukkan (disediakan) untuk kepentingaan manusia.
Hubunganekonomi Islam dengan aqidah dan
syari’ah tersebut memungkinkan
aktifitas ekonomi dalam islam menjadi ibadah.Dalam sistem ekonomi Islam kedudukan manusia sebagai
makhluk Allah yang berfungsi mengemban amanat Allah untuk memakmurkankehidupan di bumi dan
kelak di kemudian hari akan dimintaipertanggungjawaban atas amanat Allah tersebut. Sementara itu,
sebagaipengemban amanat manusia dibekali kemampuan untuk menguasai,

7mengolah, dan memanfaatkan potensi alam. Al-Qur



an surat al-Baqarah30:
.Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman pada malaikat, sesungguhnyaAku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi.Begitu juga dalam surat Lukman ayat 20:
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menunjukkanuntukmu apa yang ada dilangit dan apa
yang ada di bumi danmenyempurnakan untukmu nikmat lahir dan batin.Di dalam al-Qur

an banyak ayat-ayat yang memerintahkan agarmanusia bekerja dan berusaha mencari anugerah Allah untuk
kepentinganhidupnya. Misalnya dalam al-Qur

an surat a
l Jum’ah ayat 10
:
.Apabila sudah ditunaikan sholat maka beterbaranlah kamu dimukabumi dan carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah dengansebanyak banyaknya.Bekerja mencari nafkah dan memanfaatkan potensi alam
untuk mencukupi kebutuhan hidup menurut pandangan Islam bukan merupakantujuan, tetapi merupakan
sarana yang harus ditempuh, yang menjadi tujuan

8adalah mencari keridlaan Allah dengan cara berbuat kebajikan, bersyukuratas nikmatNya.2.

Landasan MoralAl-Qur

an dan hadist Nabi memberikan landasan yang terkaitdengan akhlak atau moral dalam ekonomi sebagai
berikut:a.

Islam mewajibkan kaum muslimin untuk berusaha mencari kecukupannafkah hidup untuk dirinya, keluarga,
dan mereka yang menjaditanggungjawabnya dengan kekuatan sendiri dan tidak menggantungkan kepada
pertolongan orang lain. Islam mengajarkanpada manusia bahwa makanan seseorang yang terbaik adalah dari
jeripayahnya sendiri. Islam juga mengajarkan bahwa orang yang memberilebih baik dari orang yang meminta
atau menerima.b.

Islam mendorong manusia untuk memberikan jasa kepada masyarakat.Hadist riwayat Ahmad, Bukhori,
Muslim dan Turmudzi mengatakanbahwa muslim yang menanam tanaman, kemudian sebagian
dimakanmanusia, binatang merayap atau burung, semuanya itu dipandangsebagai sedekah.c.

Hasil dari rizki yang kita peroleh harus disyukuri, hal ini dinyatakandalam surat al-Baqarah ayat 172:
.

9Hai orang orang yang beriman makanlah diantara rizki yang baik baik yang kami berikan kepadamu
dan bersyukurlah kepada Allah jika engkau benar benar hanya beribadah kepadanya.3.

Landasan YuridisLandasan yuridis Islam dalam bidang ekonomi meliputi al-Qur



an,Hadist dan Ijtihad
(ra’yu)
. Al-Qur

an dalam bidang ekonomi memberikanpedoman yang bersifat garis besar seperti pedoman untuk
memperolehrizki dengan jalan berniaga, melarang melakukan riba, menghamburhamburkan harta, memakan
harta milik orang lain, perintah bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan sebagainya. Sunnah Rasul
memberikanpenjelasan rincianya seperti bagaimana cara berniaga yang halal dan yangharam, menerangkan
bentuk bentuk riba yang dilarang, bentuk bentuk pemborosan dan sebagainya.Ijtihad mengembangkan
penerapan pedoman pedoman al-Qur

andan sunnah Rasul dalam berbagai aspek perekonomian yang belum pernahdisinggung secara
jelas oleh al-Qur

an dan hadist sesuai denganperkembangan zaman, misalnya masalah bunga bank, asuransi, koperasi,
dan sebagainya. Ketika Nabi akan mengutus Mu’adz ke Yaman, Beliau
bertanya sebelum Muadz berangkat
:“
Bagaimana kamu akan memutuskan, jika kepadamu dihadapkan suatu masalah?
” Muadz menjawab “ saya ak
anmemutuskan dengan ketentuan al-Qur
’an”. Nabi bertanya lagi, “
Jika kamutidak mendapatkanya dalam al-Qur
’an?”
Muadz menjawab

saya akan
memutuskan dengan sunnah Rasulnya”. Nabi bertanya lebih lanjut, “
Jikadalam sunnah Rasulnya juga tidak kamu jumpai?
” Muadz menjawab “
saya

10akan berijtihad dengan pikiranku, saya tidak akan membiarkan suatumasalah tidak
berkeputusan. Mendengar jawaban Muadz, Nabimengatakan
: “ Alhamdulillah yang telah memberikan taufik kepada u
tusan
rasulnya dengan sesuatu yang melegakan utusan Allah”.
( H. R. Muadz).D.

KesimpulanDari hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa ekonomiIslam sangat


memperhatikan keadilan demi tercapainya keharmonisan antaramanusia dengan manusia, dan demi
meningkatkan rasa keimanan danketakwaan manusia kepada Allah. Manusia dalam menjalani
kegiatanekonomi memperhatikan prinsip dan landasan ekonomi islam yang telahditentukan oleh al-Qur

an, sunnah Rasul, dan ijtihad sehingga dalam mendapatnikmat umat muslim tidak melupakan kodratnya
sebagai hamba Allah yangsenantiasa selalu bersyukur, rizki yang telah diperolehnya dan
senantiasamenjauhkan diri dari praktek riba.E.

SARANDari hasil pembahasan makalah yang telah dibuat penulis, penulismenyarankan hendaknya berhati
hati dalam mencari rizki untuk memenuhikebutuhan hidup sehari hari,mengingat kebutuhan manusia
semakinkompleks. Umat muslim tetaplah memegang teguh al-Qur

an dan sunnahRasul sebagai pedoman hidup dalam melakukan segala aktivitas, sehinggaakidah tetap kokoh
walaupun gelombang godaan terus menerka. Keyakinan

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

11rizki yang diberikan Allah harus tetap tertanam didalam setiap jiwa individuorang orang muslim agar
terhindar dari praktek riba yang dapatmenghancurkan sendi sendi keadilan.

12
DAFTAR PUSTAKA
Edwin Nasution, Mustafa.
Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam
, Jakarta:Kencana, 2007.Qardhawi, Yusuf.
Norma dan Etika Ekonomi Islam
. Jakarta: Gema Insani Press,1997.Heri, Sudarsono.
Mengapa (harus) ada Ekonomi Islam ?
, Yogyakarta: EkonomiIslam, 2010.

Reward Your Curiosity

Everything you want to read.


Anytime. Anywhere. Any device.

Anda mungkin juga menyukai