KEGIATAN DI INDUSTRI
A. Kegiatan di Industri
Kegiatan industri pada PT. Nasmoco Janti meliputi penjualan,
perbaikan dan perawatan dan juga persediaan suku cadang. Akan tetapi
untuk penjualan tidak akan dibahas secara spesifik di laporan ini karena,
fokus kegiatan praktik industri pada bidang after sales yang meliputi
perawatan dan perbaikan maupun penggantian suku cadang.
1. Sparepart (Partman)
Alur kerja pengambilan part di gudang suku cadang adalah sebagai
berikut.
b. Keluhan Pelanggan
Pada proses ini pelanggan datang ke bengkel menemui
Service Advisor untuk menyampaikan keluhan-keluhan yang
pelanggan rasakan pada kendaraannya. Service Advisor meminta
buku servis kendaraan. Untuk pekerjaan kali ini pelanggan hanya
meminta pekerjaan servis berkala 20.000 KM dan perbaikan
sistem rem depan untuk kendaraannya.
c. Diagnosis
Proses diagnosis adalah langkah yang dilakukan oleh Service
Advisor yang bertujuan untuk memeriksa kondisi awal kendaraan
yang akan diservis. Pada proses ini akan diketahui pekerjaan apa
saja yang dilakukan ketika proses servis atau perawatan
kendaraan. Langkah yang dilakukan Service Advisor adalah
sebagai berikut.
1) Meminta/mengajak pelanggan menyertai saat melakukan
pemeriksaan kendaraan
2) Mengambil form WAC (Walk Around Check).
3) Mengambil dan memasang seat cover dan floor mat.
4) Memasang status TAG kendaraan di bagian kanan depan
kendaraan pada bagian depan kaca.
5) Memeriksa dan mencatat :
a) Kilometer kendaraan.
b) Posisi indikator bahan bakar, STNK, dan tool set
c) Memeriksa kondisi luar bodi kendaraan dalam satu putaran
untuk memastikan kondisi bodi kendaraan supaya tidak ada
salah paham antara pihak bengkel dan pelanggan yang
meliputi :
(1) Pintu dan Fender FR RH
(2) Engine hood
(3) Kondisi bagian dalam mesin
(4) Pintu dan fender FR LH
(5) Pintu dan quarter panel RR LH
(6) Ban serep
(7) Bagasi dan tool kit
(8) Pintu dan quarter panel RR RH
d) Kondisi dan fungsi kerja dari sistem kelistrikan pada panel
indikator.
(1) Lampu-lampu indikator pada dashboard
(2) Lampu-lampu kota, dekat, jauh
(3) Audio
(4) Power window dan door lock
(5) Lampu ruangan
(6) Sistem kelistrikan yang lain
e) Mengisi form Walk Around Check untuk setiap ketidak
normalan yang ditemukan dan mengkorfirmasi kepada
pelanggan. Guna dari pekerjaan ini adalah jika ada salah satu
lampu mati bisa langsung ke work order agar langsung
dikerjakan oleh teknisi tanpa menunggu konfirmasi lagi.
f) Mengkonfirmasi keluhan pelanggan dengan mengisi form
diagnosis.
g) Bila memerlukan staff untuk melakukan diagnosis maka
melibatkan Fore Man atau Teknisi jika memang diperlukan
karena terlalu banyak keluhan dari pelanggan.
h) Menjelaskan kepada pelanggan pekerjaan apa saja yang akan
dilakukan pada proses servis.
i) Memeriksa history kendaraan dengan nopol kendaran.
j) Meminta persetujuan awal jika ada penggantian part-part
tambahan.
k) Mengkonfirmasi ketersediaan part kepada Part Man.
l) Menanyakan metode pembayaran.
m) Menginput Work Order secara lengkap dan detail lalu
dicetak.
n) Mengkonfirmasi secara rinci Work Order kepada pelanggan
tentang pekerjaan dan estimasi waktu pengerjaan. Bagian ini
berguna jika pelanggan sibuk bisa di tinggal dan service
advisor akan menghubungi pelanggan melalui telepon atau
SMS jika kendaraan yang dikerjakan sudah selesai dan sudah
di test drive dan dicek keseluruhan.
o) Mengklarifikasi data pelanggan serta meminta tanda tangan
untuk Work Order dan form WAC.
p) Work Order warna kuning sebagai tanda pengambilan
kendaraan.
q) Meletakkan Work Order dan kunci kendaraan pada papan
antrian servis.
r) Setelah itu controller akan memanggil nama teknisi melalui
speaker yang berada di area servis untuk melakukan
pekerjaan servis dan perbaikan.
3) Posisi 2
Posisi 2 adalah posisi dimana lift dinaikkan sampai ban kendaraan
tidak menyentuh lantai. Langkah-langkah servis berkala pada
posisi 2 adalah sebagai berikut :
a) Memeriksa tie rod, bearing roda, dan ketebalan tread ban.
b) Melepaskan ban dan meletakkannya pada trolley untuk
selanjutnya dilakukan pekerjaan balancing dan dikerjakan
oleh teknisi balancing.
c) Memeriksa tekanan ban.
d) Memeriksa shock absorber dari kebocoran.
e) Memeriksa ball joint.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa kelonggaran
pegas ball joint dan memeriksa covernya dari kerusakan.
f) Memeriksa kondisi baterai dengan menggunakan baterai cek.
Guna dari pekerjaan ini adalah sebagai cek dari kondisi
baterai saat start mesin, saat pengisian, dan kondisi saat
mesin mati.
g) Memeriksa dan membersihkan pad-pad dan piringan rem.
Langkah pengerjaan :
(1) Melepas salah satu baut pada silinder kaliper dengan
menggunakan kunci ring 14 mm.
(2) Mengeluarkan pad rem.
(3) Memeriksa kondisi dan ketebalan pad rem.
Apabila ketebalan pad rem kurang dari 2 mm maka harus
dilakukan penggantian.
(4) Membersihkan piringan rem dan pad rem dengan
mengamplasnya terlebih dahulu kemudian
menyemprotkan brake cleaner setelah itu menggunakan
air gun. Untuk piringan rem tidak di amplas karena akan
ada pekerjaan lanjutan yaitu rematching atau
pembubutan piringan rem supaya piringan rem kembali
rata.
(5) Memberikan grease pada bagian luar atas dan bawah
pad. Pemberian grease ini berguna supaya pad tidak
macet saat pengereman.
(6) Memasang kembali pad rem dan mengencangkan baut
pada caliper.
h) Memeriksa dan membersihkan kanvas dan tromol rem.
Langkah pengerjaan :
(1) Melepas tromol rem.
(2) Memeriksa ketebalan lapisan sepatu rem.
Ketebalan minimunnya adalah 1 mm.
(3) Membersihkan rem tromol dengan langkah sebagai
berikut :
(a) Mengamplas kotoran pada sepatu rem dan tromol
rem.
(b) Menyemprotkan brake cleaner pada pad sepatu rem
dan tromol.
(c) Menyemprotkan air gun.
(d) Memberikan grease pada bagian belakang sepatu
rem yang bergesekan dengan backing plate supaya
tidak menimbulkan suara atau mengurangi gesekan
supaya tidak aus.
(4) Menyetel rem menggunakan obeng – pada gerigi
penyetel tuas rem belakang.
(5) Memasang kembali rem tromol.
(6) Melakukan rematching disc brake depan.
(a) Pasang dudukan pada baut roda gunanya untuk
memutar piringan rem supaya mudah untuk di
bubut.
(b) Lakukan pemasangan mesin bubut dan atur
pembubutan dengan ukuran 0,02mm. Tunggu
sampai pada indikator berubah menjadi ready.
(c) Tunggu mesin berputar dengan sendirinya sampai
piringan rata kembali seperti baru. Biarkan mesin
bekerja dengan sendirinya.
(d) Setelah bagian baja yang mengkikis piringan cakram
sudah keluar dari piringan matikan mesin bubut.
4) Posisi 3
Posisi 3 adalah posisi lift yang dinaikkan tinggi sesuai
tinggi Teknisi. Langkah-langkah servis berkala pada posisi 3
adalah sebagai berikut :
a) Menguras oli mesin.
Oli mesin dikuras dan ditampung pada alat tampungan oli
bekas. Setelah dikuras, saat hendak memasang baut harus
dilakukan penggantian ring baut tersebut.
Langkah menguras oli mesin:
(1) Membuka tutup oli mesin.
(2) Mengendorkan baut tap oli dengan kunci ring
(3) Meletakkan bak penampung oli bekas dibawahnya untuk
membuang oli bekas dari dalam mesin.
(4) Tunggu sampai semua oli keluar.
(5) Setelah semua oli keluar, tutup kembali lubang
pembuangan oli mesin dengan baut dan ring baut yang
baru. Spesifikasi pengencangan baut 2,0-3,0 kgf.m.
b) Mengecek semua baut bagian bawah kendaraan.
Pekerjaan ini penting karena jika ada baut yang kendor maka
akan terjadi suara atau lepasnya bagian dari bawah
kendaraan. Selain itu juga mengecek kebocoran dari engine
jika ada oli yang rembes dari perpak. Hal ini dilakukan untuk
memastikan tidak adanya kebocoran fluida seperti oli mesin,
oli gardan, dan oli transmisi.
5) posisi 4
Posisi 4 adalah posisi dimana lift kembali turun tidak sampai
menyentuh lantai karena ban beluum terpasang. Langkah-langkah
servis berkala pada posisi 4 adalah sebagai berikut.
a) Mengganti filter oli.
Setiap dilakukan penggantian oli mesin maka harus dilakukan
pula penggantian filter oli. Filter oli perlu diganti setiap
10.000 KM karena filter oli berperan penting untuk
membersihkan oli yang masuk ke mesin dari kotoran berupa
serpihan logam halus dan debu.
Langkah kerja penggantian filter oli :
(1) Menyiapkan SST filter oli dan memasangnya pada filter
oli tersebut
(2) Mengendorkan filter oli dengan cara memutarnya dengan
menggunakan SST filter oil.
(3) Melepaskan filter oli.
(4) Membersihkan ulirnya dengan majun.
(5) Memasang filter oli yang baru.
(6) Mengencangkan filter oli dengan tangan lalu dilanjutkan
dengan SST.
b) Memeriksa saringan pembersih udara dan membersihkan atau
menggantinya bila diperlukan.
Saringan udara sangat perlu dibersihkan setiap sevis berkala.
Hal ini karena saringan udara yang kotor akan menyebabkan
tenaga atau tarikan mesin berkurang, bahan bakar lebih
boros, suara mesin yang kasar, bahkan mesin dapat
menyendat. Jika saringan udara sudah terlalu kotor dan sulit
dibersihkan maka harus dilakukan penggantian part.
Langkah pengerjaan :
(1) Melepaskan klip pengunci filter udara.
(2) Mengeluarkan filter udara dan memeriksanya.
(3) Bila terdapat kerusakan maka harus dilakukan
penggantian part. Namun apabila masih layak maka
dilakukan pembersihan dengan menyemprotkan udara
bertekanan tinggi (air gun).
(4) Memasang kembali filter udara dan cover penutupnya.
c) Memeriksa busi-busi dan ruang bakar.
Busi-busi diperiksa kondisinya apakah masih layak pakai
atau sudah harus dilakukan penggantian part. Ciri-ciri busi
yang harus diganti salah satunya adalah elektroda dan busi
tertutup kerak hitam. Selain itu juga membersihkan runag
bakar dengan cairan carbon cleaner.
Langkah pengerjaan :
(1) Membuka dan melepas cover penutup mesin.
(2) Melepaskan semua konektor listrik pada ujung koil
dahulu.
(3) Melepaskan baut yang mengikat rumahan koil
pengapian.
(4) menarik keluar koil pengapian dari lubang busi.
(5) Melepas busi menggunakan kunci busi dan ratchet
dengan sedikit sentakan pada saat pertama kali memutar
berlawanan arah jarum jam.
(6) Setelah agak kendor, putar perlahan menggunakan
tangan saja lalu tarik busi keluar.
(7) Memeriksa kondisi busi satu persatu, terutama celah
elektroda. Celah elektroda maksimal adalah 1,3 mm.
Apabila sudah tidak layak maka dilakukan penggantian
part.
(8) Masukkan cairan carbon cleaner pada ruang bakar
melalui lubang busi.
(9) Tunggu reaksi cairan carbon cleaner sampai berbusa
seperti air mendidih, tunggu sampai reaksi itu berhenti.
(10) Setelah reaksi berhenti bersihkan dengan cara menghisap
dengan alat penghisap zegen. Bersihkan sampai benar-
benar bersih supaya mesin mudah di start.
(11) Memasang kembali busi, koil pengapian, dan konektor
listrik.
d) Memeriksa selang pendingin dan tutup radiator.
Pastikan selang pendingin dan tutup radiator tidak lepas atau
kendor.
e) Memeriksa air accu dan mengisinya jika kurang.
(1) Jika air accu kurang maka perlu dilakukan pengisian
ulang.
(2) Penambahan cairan pengawet untuk cairan air accu supaya
tidak cepat menguap dan tidak cepat timbuk kerak pada
sel baterai. Cairan yang digunakan merk Zegen.
f) Mengisi air radiator.
Air radiator yang digunakan adalah TMO Super Long Life
Coolant. Dan menambah cairan dengan Flush Radiator yang
berguna untuk melapisi agar radiator dan water jacket tidak
mudah timbul kerak.
g) Mengecek air washer jika kurang tambah dengan washer fluid.
h) Mengisi oli mesin.
Oli mesin yang digunakan adalah TMO Lubricant 15W-40.
TMO merupakan oli mesin yang resmi dikeluarkan Toyota
untuk kendaraan-kendaraan Toyota. Botol oli yang telah
digunakan harus dilakukan perusakan dengan melubangi
menggunakan obeng. Cara ini digunakan untuk mengantisipasi
pemalsuan produk oli TMO.
i) Memasang kembali cover penutup mesin dan bersihkan
dengan air gun dan kain majun untuk membersihkan dari debu.
j) Pasang kembali ke empat ban dan kencangkan baut ban
menggunakan impact.
6) Posisi 5
Posisi 5 adalah posisi dimana lift kembali menyentuh lantai.
Langkah-langkah servis berkala pada posisi 4 adalah sebagai
berikut :
a) Mengencangkan baut-baut roda sesuai spesifikasi.
Baut-baut roda dikencangkan menggunakan kunci momen
dengan momen sebesar 1200 Kgf. Bersamaan dengan
memomen ban lepas lift dari bawah kendaraan dan
kembalikan ke posisi semula.
b) Melumasi semua engsel pintu dengan grease.
c) Memeriksa kandungan CO/HC dan gas asap buang saat idle.
Pemeriksaan CO/HC menggunakan Gas Analyzer. Ambang
batas gas buang kendaraan bermotor untuk motor bensin
yang diproduksi pada tahun lebih dari atau sama dengan
tahun 2007 adalah maksimal 1,5% untuk kandungan CO dan
maksimal 200 ppm untuk kandungan HC.
7) Final Check
Final check dilakukan oleh Fore Man untuk merasakan kondisi
kendaraan secara keseluruhan. Alur pekerjaan yang dilakukan
oleh Fore Man adalah sebagai berikut.
a) Mengambil Work Order hijau.
b) Melakukan final check di stall final inspection dan
memastikan semua pekerjaan pada Work Order sudah
dilakukan Teknisi.
c) Melakukan pemeriksaan pekerjaan sesuai buku servis.
d) Memeriksa part bekas di stall final inspection.
e) Melakukan road test.
f) Memarkirkan kendaraan pada stall tunggu servis atau service
plus.
g) Mengisi lembar pemeriksaan akhir pada kartu CR 6A,
menandatanganinya dan melampirkan di Work Order warna
hijau.
h) Mengisi buku servis.
i) Mengkonfirmasi ke Controller kendaraan yang sudah selesai
final inspection dan menyerahkan Work Order hijau.
2. Servis AC
a. Data Kendaraan
10. Cuci blower dengan mengunakan air sabun dan bilas. Lakukan
dengan hati-hati, seperti terlihat pada Gambar dibawah ini.
26. Lihat pada layar indikator mesin 3R, pada saat refrigerant
telah selesai di isi ke dalam sirkulasi sistem AC maka status di
layarnya set oil charged. Lalu tutup keran selang manifold
pada mesin 3R, seperti terlihat pada Gambar dibawah ini.
28. Bila terasa udara yang keluar kering, putar switch temperatur
posisi maksimal, seperti terlihat pada Gambar dibawah ini.
Cover transmisi
Gambar. Manual Transmission Assembly.
(4) Melepas cover kopling
4) Final Check
Setelah semua pekerjaan dilakukan dan mengganti Clutch Cover
Assembly, Clutch Disc Assembly, dan Clutch Release Bearing
Assembly, dilakukan pengecekan akhir dan test drive pada
kendaraan. Hasil pengecekan didapatkan kopling sudah dapat
bekerja secara normal kembali. Sehingga mobil dapat diserahkan
kembali kepada customer.
C. PEMBAHASAN
1) Service Berkala