Anda di halaman 1dari 49

BAB III

KEGIATAN DI INDUSTRI

A. Kegiatan di Industri
Kegiatan industri pada PT. Nasmoco Janti meliputi penjualan,
perbaikan dan perawatan dan juga persediaan suku cadang. Akan tetapi
untuk penjualan tidak akan dibahas secara spesifik di laporan ini karena,
fokus kegiatan praktik industri pada bidang after sales yang meliputi
perawatan dan perbaikan maupun penggantian suku cadang.

Selama kegiatan praktik industri di PT. Nasmoco Janti, praktikan


mendapat tugas utama selama dua bulan berupa workshop improvement
dan diberi tugas untuk membentu proses manajemen bengkel di service
advisor, sparepart dan teknisi oleh Instruktur Bengkel. Selain di bagian
manajeman, praktikan juga ditugasi untuk membantu dalam hal teknis
sebagai Teknisi.

Berikut ini merupakan kerja yang pernah praktikan lakukan


selama praktik industri :

1. Sparepart (Partman)
Alur kerja pengambilan part di gudang suku cadang adalah sebagai
berikut.

a. Pengambilan suku cadang ketika Part Man menerima konfirmasi


dari Service Advisor.

1) Part Man menerima request part dari Service Advisor.


2) Part Man mengambil dan mempersiapkan part yang
dibutuhkan Service Advisor sesuai dengan informasi di Work
Order.
3) Part Man meletakkan part tersebut di rak pre picking
sebelum diserahkan kepada Teknisi yang mengambil sesuai
dengan Nopol kendaraan.
b. Teknisi mengambil part ke gudang suku cadang dengan Work
Order hijau.
1) Teknisi menyerahkan Work Order kuning kepada Part Man.
2) Part Man mengecek di Work Order hijau dan
membandingkan dengan input request Service Advisor
sesuai dengan Nopol kendaraan.
3) Part Man mengambil part yang telah disiapkan sesuai
dengan nopol pada Work Order hijau yang diberikan oleh
Teknisi.
4) Teknisi melakukan pengecekan terhadap part yang diberikan
oleh Part Man sudah sesuai dengan yang dibutuhkan/
diinputkan oleh Service Advisor.
5) Teknisi meninggalkan gudang suku cadang dengan
membawa part yang dibutuhkan.
6) Work Order kuning diletakkan di Gudang suku cadang.
Jika terdapat part lain yang dibutuhkan selama proses pengerjaan
servis, Teknisi akan membuat daftar part tambahan lalu
mengkorfimasi ke Service Advisor, kemudian Service Advisor
melakukan konfirmasi ke pelanggan. Ketika part yang dibutuhkan
sedang tidak ada stok di Gudang suku cadang, maka akan dilakukan
pemesanan stok di Gudang suku cadang depo Semarang dengan
waktu 3 hari kerja atau di Gudang suku cadang Toyota Astra Motor
dengan waktu 6 hari kerja.
Selain membantu melayani kebutuhan part Teknisi, Praktikan
juga membantu dalam penataan part, pemesanan part, dan
pengontrolan stock part yang ada di rak. Selama praktik industri,
Praktikan membantu dan mempelajari bagian spare part selama 1
minggu.
2. Teknisi
Pada bagian ini praktikan belajar dan membantu didalam
proses perawatan dan perbaikan kendaraan. Perawatan dan
perbaikan kendaraan terbagi menjadi 3 macam yaitu:

a. Servis Berkala (Periodic Maintenance)

Servis berkala merupakan perawatan kendaraan yang


dilakukan secara rutin untuk menjaga performa kendaraan. Pada
servis berkala dimulai pada kilometer 1000 km dan selanjutnya
setiap kelipatan 10.000 km ( 10.000 km, 20.000 km, 30.000 km,
40.000 km, 50.000 km, 60.000 km, 70.000 km, 80.000 km,
90.000 km, 100.000 km,dan 200.000 km).

b. Perbaikan Umum (General Repair)

General Repair adalah perawatan dan atau perbaikan pada


sebuah kendaraan karena adanya kerusakan atau gangauan pada
kendaraan yang tidak terikat waktu atau jarak tempuh. Kerusakan
yang diakibatkan karena kegagalan sistem yang bersumber dari
kesalahan pengemudian, mal fungsi suatu komponen, dan karena
faktor external. Didalam pekerjaan ini kemampuan analisis dan
diagnosis kendaraan lebih diguanakan guna menyelesaikan
trouble yang ada pada sisem kendaraan. Perawatan umum antara
lain : penggantian kopling set, kerusakan ECU (Electronic
Control Unit), kebocoran radiator, penggantian sitem AC,
pemasangan power windows dll.

3. Pelayanan Cuci (Washing)


Pelayanan cuci yaitu pelayanan yang diberika oleh PT. Nasmoco
Janti yang di tawarkan gratis setelah servis berkala. Pekerjaan pada
pelayanan ini meliputi mencuci bagian luar mobil dan karpet yang
berbahan karet. Selain itu juga pemberian lapisan Polish pada ban
supaya terlihat lebih bersih dan mengkilap, dan pada bagian dalam
mobil di bersihkan debu dan kotoran yang terdapar pada lantai mobil
dengan menggunakan vacum cleaner.

B. Proses Produksi Jasa


Pada bagian ini akan dibahas mengenai salah satu pekerjaan perbaikan
dan perawatan pada kendaraan. Proses perawatan dan perbaikan kendaraan
yang dilakukan di PT. Nasmoco Janti dilaksanakan sesuai dengan SOP
yang berlaku di bengkel dan dilakukan oleh teknisi-teknisi ahli yang sudah
melalui beberapa tahap pelatihan guna meningkatkan kualitas dalam
melakukan pekerjaan.

Pekerjaan general repair adalah jenis pekerjaan berat dan analisis.


Pekerjaan yang biasa dilakukan adalah stooring, overhaul dan
troubleshooting. Kegiatan dilakukan oleh praktikan adalah “Servis
Berkala 20.000km dan Perbaikan Sistem Rem Toyota Innova”.
Pertama servis berkala pekerjaan ini penting dilakukan karena untuk
menunjang performa mesin supaya dapat kembali mendekati sempurna.
Selain itu juga dapat membuat semua komponen yang ada di dalam mesin
awet dan usia atau dapat di gunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Perbaikan yang dilakuakan pada Sistem Rem diantaranya melakukan
rematching atau pembubutan kembali disc brake depan supaya kembali
rata. Untuk menentukan masalah (trouble shoting) pada sistem rem dapat
dilakukan test drive. Dari test drive akan ditemukan berbagai masalah
misalnya suara gesekan yang kasar, mobil lama berhenti, disc brake kasar
atau tidak rata saat di pegang dan lain-lain. Masalah masalah seperti itu
biasanya disebabkan karena kerusakan pada sistem rem depan dan harus
segera diperbaiki demi kenyamanan dan keamanan dalam bekendara.

Sebelum kendaraan customer masuk proses jasa, kendaraan harus


melalui beberapa tahap, hal tersebut merupakan bagian dari prosedur kerja
perbaikan dan perawatan kendaraan yaitu:
1. Servis Berkala 20.000 KM dan Perbaikan Sistem Rem Toyota
Innova
a. Data Kendaraan
1 Nama Pemilik : Agus Nugroho
2 No. Polisi : AB-1695-OY
3 Warna : Silver Metalic
4 No. Rangka : MHFJW3EM1H2344342
5 No. Mesin : 1TR-A493463
6 Tahun : 2010
7 Merek Mobil : Toyota
8 Model : Innova 2.0 G A/T
9 Alamat : JL Taruna IV RT.019 RW.003 Serdang
Kota Jakarta Pusat

b. Keluhan Pelanggan
Pada proses ini pelanggan datang ke bengkel menemui
Service Advisor untuk menyampaikan keluhan-keluhan yang
pelanggan rasakan pada kendaraannya. Service Advisor meminta
buku servis kendaraan. Untuk pekerjaan kali ini pelanggan hanya
meminta pekerjaan servis berkala 20.000 KM dan perbaikan
sistem rem depan untuk kendaraannya.
c. Diagnosis
Proses diagnosis adalah langkah yang dilakukan oleh Service
Advisor yang bertujuan untuk memeriksa kondisi awal kendaraan
yang akan diservis. Pada proses ini akan diketahui pekerjaan apa
saja yang dilakukan ketika proses servis atau perawatan
kendaraan. Langkah yang dilakukan Service Advisor adalah
sebagai berikut.
1) Meminta/mengajak pelanggan menyertai saat melakukan
pemeriksaan kendaraan
2) Mengambil form WAC (Walk Around Check).
3) Mengambil dan memasang seat cover dan floor mat.
4) Memasang status TAG kendaraan di bagian kanan depan
kendaraan pada bagian depan kaca.
5) Memeriksa dan mencatat :
a) Kilometer kendaraan.
b) Posisi indikator bahan bakar, STNK, dan tool set
c) Memeriksa kondisi luar bodi kendaraan dalam satu putaran
untuk memastikan kondisi bodi kendaraan supaya tidak ada
salah paham antara pihak bengkel dan pelanggan yang
meliputi :
(1) Pintu dan Fender FR RH
(2) Engine hood
(3) Kondisi bagian dalam mesin
(4) Pintu dan fender FR LH
(5) Pintu dan quarter panel RR LH
(6) Ban serep
(7) Bagasi dan tool kit
(8) Pintu dan quarter panel RR RH
d) Kondisi dan fungsi kerja dari sistem kelistrikan pada panel
indikator.
(1) Lampu-lampu indikator pada dashboard
(2) Lampu-lampu kota, dekat, jauh
(3) Audio
(4) Power window dan door lock
(5) Lampu ruangan
(6) Sistem kelistrikan yang lain
e) Mengisi form Walk Around Check untuk setiap ketidak
normalan yang ditemukan dan mengkorfirmasi kepada
pelanggan. Guna dari pekerjaan ini adalah jika ada salah satu
lampu mati bisa langsung ke work order agar langsung
dikerjakan oleh teknisi tanpa menunggu konfirmasi lagi.
f) Mengkonfirmasi keluhan pelanggan dengan mengisi form
diagnosis.
g) Bila memerlukan staff untuk melakukan diagnosis maka
melibatkan Fore Man atau Teknisi jika memang diperlukan
karena terlalu banyak keluhan dari pelanggan.
h) Menjelaskan kepada pelanggan pekerjaan apa saja yang akan
dilakukan pada proses servis.
i) Memeriksa history kendaraan dengan nopol kendaran.
j) Meminta persetujuan awal jika ada penggantian part-part
tambahan.
k) Mengkonfirmasi ketersediaan part kepada Part Man.
l) Menanyakan metode pembayaran.
m) Menginput Work Order secara lengkap dan detail lalu
dicetak.
n) Mengkonfirmasi secara rinci Work Order kepada pelanggan
tentang pekerjaan dan estimasi waktu pengerjaan. Bagian ini
berguna jika pelanggan sibuk bisa di tinggal dan service
advisor akan menghubungi pelanggan melalui telepon atau
SMS jika kendaraan yang dikerjakan sudah selesai dan sudah
di test drive dan dicek keseluruhan.
o) Mengklarifikasi data pelanggan serta meminta tanda tangan
untuk Work Order dan form WAC.
p) Work Order warna kuning sebagai tanda pengambilan
kendaraan.
q) Meletakkan Work Order dan kunci kendaraan pada papan
antrian servis.
r) Setelah itu controller akan memanggil nama teknisi melalui
speaker yang berada di area servis untuk melakukan
pekerjaan servis dan perbaikan.

d. Kegiatan Perawatan/ Perbaikan


1) Persiapan
a) Teknisi mempersiapkan caddy toll.
b) Fore Man atau Teknisi mengambil service order dari papan
antrian servis untuk mengambil kendaraan yang sudah di cek
oleh service advisor.
c) Bila kendaraan yang akan diservis berada pada stall tunggu
servis, maka teknisi memindahkan kendaraan dari stall
tunggu ke stall perbaikan.
d) Bila kendaraan sudah berada di stall perbaikan, Teknisi
mengisi jam awal mulai bekerja (clock on).
e) Teknisi membaca dan memahami perintah yang ada pada
Work Order.
f) Menyerahkan Work Order merah ke gudang suku cadang dan
mengambil part sesuai yang tertera pada Work Order.
2) Posisi 1
Setelah kendaraan masuk ke stall perbaikan pada posisi 1
atau posisi kendaraan masih di lantai, Teknisi melakukan
langkah-langkah servis berkala sebagai berikut.
a) Memeriksa seat cover dan floor mat.
b) Menghidupkan mesin mobil untuk memeriksa kerja rem dan
booster rem serta rem parkir dan lampu indikator.
c) Dalam kondisi kunci kontak posisi ON mesin mati, Teknisi
memeriksa :
(1) Blower ac.
Merasakan hembusan angin yang keluar dari AC mobil,
apabila sudah tidak sejuk maka harus dilakukan servis
AC yang akan dikerjakan oleh Teknisi khusus pada
stall AC.
(2) Audio.
(3) Cigarette lighter.
(4) Steering wheel.
(5) Klakson
Pemeriksaan klakson dilakukan untuk mengetahui
apakah klakson berfungsi dengan baik atau tidak.
Klakson berperan penting dalam sebuah kendaraan
untuk mengeluarkan bunyi pada saat mobil berjalan.
Pemeriksaan klakson hanya dengan cara melakukan
penekanan di stang kemudi. Apabila ada masalah maka
mekanik akan memperbaikinya.
(6) Lampu kepala, lampu kabut, lampu rem, lampu
belakang, lampu plat nomor, lampu ruangan, lampu
sein, dan lampu hazard.
Pada pemeriksaan kali ini apabila ada lampu yang mati
atau tidak berfungsi maka Teknisi wajib melaporkan ke
Fore Man yang kemudian akan disampaikan ke Service
Advisor dan akan dikonfirmasikan penggantiannya ke
pelanggan.
(7) Door lock.
(8) Electric mirror dan retractable.
(9) Power window.
(10) Seat belt.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan sabuk
pengaman dapat beroperasi secara normal dan anyaman
sabuk tidak berumbai atau rusak.
(11) Reclening sheet.
(12) Noise pedal kopling dan gerak bebas pedal.
(13) Kebocoran fluida silinder master.
(14) Switch pintu dan kondisi karet pintu.
Pada langkah ini disertai dengan melumasi engsel dan
stopper pintu.
(15) Tutup bahan bakar.
(16) Shock absorber belakang.
(17) Shock absorber depan.
(18) Minyak rem.
Memeriksa volume minyak rem masih berada pada
posisi dekat dengan garis upper level.
(19) Minyak kopling.
Memeriksa volume minyak kopling masih berada pada
posisi dekat dengan garis upper level.
Jika semua pemeriksaan telah dilakukan, posisikan kunci
kontak ke OFF kemudian matikan semua lampu-lampu,
menarik tuas transmisi ke posisi N dan menarik handle kap
mesin. Buka kap mesin lalu memasang fender cover.

3) Posisi 2
Posisi 2 adalah posisi dimana lift dinaikkan sampai ban kendaraan
tidak menyentuh lantai. Langkah-langkah servis berkala pada
posisi 2 adalah sebagai berikut :
a) Memeriksa tie rod, bearing roda, dan ketebalan tread ban.
b) Melepaskan ban dan meletakkannya pada trolley untuk
selanjutnya dilakukan pekerjaan balancing dan dikerjakan
oleh teknisi balancing.
c) Memeriksa tekanan ban.
d) Memeriksa shock absorber dari kebocoran.
e) Memeriksa ball joint.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa kelonggaran
pegas ball joint dan memeriksa covernya dari kerusakan.
f) Memeriksa kondisi baterai dengan menggunakan baterai cek.
Guna dari pekerjaan ini adalah sebagai cek dari kondisi
baterai saat start mesin, saat pengisian, dan kondisi saat
mesin mati.
g) Memeriksa dan membersihkan pad-pad dan piringan rem.
Langkah pengerjaan :
(1) Melepas salah satu baut pada silinder kaliper dengan
menggunakan kunci ring 14 mm.
(2) Mengeluarkan pad rem.
(3) Memeriksa kondisi dan ketebalan pad rem.
Apabila ketebalan pad rem kurang dari 2 mm maka harus
dilakukan penggantian.
(4) Membersihkan piringan rem dan pad rem dengan
mengamplasnya terlebih dahulu kemudian
menyemprotkan brake cleaner setelah itu menggunakan
air gun. Untuk piringan rem tidak di amplas karena akan
ada pekerjaan lanjutan yaitu rematching atau
pembubutan piringan rem supaya piringan rem kembali
rata.
(5) Memberikan grease pada bagian luar atas dan bawah
pad. Pemberian grease ini berguna supaya pad tidak
macet saat pengereman.
(6) Memasang kembali pad rem dan mengencangkan baut
pada caliper.
h) Memeriksa dan membersihkan kanvas dan tromol rem.
Langkah pengerjaan :
(1) Melepas tromol rem.
(2) Memeriksa ketebalan lapisan sepatu rem.
Ketebalan minimunnya adalah 1 mm.
(3) Membersihkan rem tromol dengan langkah sebagai
berikut :
(a) Mengamplas kotoran pada sepatu rem dan tromol
rem.
(b) Menyemprotkan brake cleaner pada pad sepatu rem
dan tromol.
(c) Menyemprotkan air gun.
(d) Memberikan grease pada bagian belakang sepatu
rem yang bergesekan dengan backing plate supaya
tidak menimbulkan suara atau mengurangi gesekan
supaya tidak aus.
(4) Menyetel rem menggunakan obeng – pada gerigi
penyetel tuas rem belakang.
(5) Memasang kembali rem tromol.
(6) Melakukan rematching disc brake depan.
(a) Pasang dudukan pada baut roda gunanya untuk
memutar piringan rem supaya mudah untuk di
bubut.
(b) Lakukan pemasangan mesin bubut dan atur
pembubutan dengan ukuran 0,02mm. Tunggu
sampai pada indikator berubah menjadi ready.
(c) Tunggu mesin berputar dengan sendirinya sampai
piringan rata kembali seperti baru. Biarkan mesin
bekerja dengan sendirinya.
(d) Setelah bagian baja yang mengkikis piringan cakram
sudah keluar dari piringan matikan mesin bubut.
4) Posisi 3
Posisi 3 adalah posisi lift yang dinaikkan tinggi sesuai
tinggi Teknisi. Langkah-langkah servis berkala pada posisi 3
adalah sebagai berikut :
a) Menguras oli mesin.
Oli mesin dikuras dan ditampung pada alat tampungan oli
bekas. Setelah dikuras, saat hendak memasang baut harus
dilakukan penggantian ring baut tersebut.
Langkah menguras oli mesin:
(1) Membuka tutup oli mesin.
(2) Mengendorkan baut tap oli dengan kunci ring
(3) Meletakkan bak penampung oli bekas dibawahnya untuk
membuang oli bekas dari dalam mesin.
(4) Tunggu sampai semua oli keluar.
(5) Setelah semua oli keluar, tutup kembali lubang
pembuangan oli mesin dengan baut dan ring baut yang
baru. Spesifikasi pengencangan baut 2,0-3,0 kgf.m.
b) Mengecek semua baut bagian bawah kendaraan.
Pekerjaan ini penting karena jika ada baut yang kendor maka
akan terjadi suara atau lepasnya bagian dari bawah
kendaraan. Selain itu juga mengecek kebocoran dari engine
jika ada oli yang rembes dari perpak. Hal ini dilakukan untuk
memastikan tidak adanya kebocoran fluida seperti oli mesin,
oli gardan, dan oli transmisi.
5) posisi 4
Posisi 4 adalah posisi dimana lift kembali turun tidak sampai
menyentuh lantai karena ban beluum terpasang. Langkah-langkah
servis berkala pada posisi 4 adalah sebagai berikut.
a) Mengganti filter oli.
Setiap dilakukan penggantian oli mesin maka harus dilakukan
pula penggantian filter oli. Filter oli perlu diganti setiap
10.000 KM karena filter oli berperan penting untuk
membersihkan oli yang masuk ke mesin dari kotoran berupa
serpihan logam halus dan debu.
Langkah kerja penggantian filter oli :
(1) Menyiapkan SST filter oli dan memasangnya pada filter
oli tersebut
(2) Mengendorkan filter oli dengan cara memutarnya dengan
menggunakan SST filter oil.
(3) Melepaskan filter oli.
(4) Membersihkan ulirnya dengan majun.
(5) Memasang filter oli yang baru.
(6) Mengencangkan filter oli dengan tangan lalu dilanjutkan
dengan SST.
b) Memeriksa saringan pembersih udara dan membersihkan atau
menggantinya bila diperlukan.
Saringan udara sangat perlu dibersihkan setiap sevis berkala.
Hal ini karena saringan udara yang kotor akan menyebabkan
tenaga atau tarikan mesin berkurang, bahan bakar lebih
boros, suara mesin yang kasar, bahkan mesin dapat
menyendat. Jika saringan udara sudah terlalu kotor dan sulit
dibersihkan maka harus dilakukan penggantian part.
Langkah pengerjaan :
(1) Melepaskan klip pengunci filter udara.
(2) Mengeluarkan filter udara dan memeriksanya.
(3) Bila terdapat kerusakan maka harus dilakukan
penggantian part. Namun apabila masih layak maka
dilakukan pembersihan dengan menyemprotkan udara
bertekanan tinggi (air gun).
(4) Memasang kembali filter udara dan cover penutupnya.
c) Memeriksa busi-busi dan ruang bakar.
Busi-busi diperiksa kondisinya apakah masih layak pakai
atau sudah harus dilakukan penggantian part. Ciri-ciri busi
yang harus diganti salah satunya adalah elektroda dan busi
tertutup kerak hitam. Selain itu juga membersihkan runag
bakar dengan cairan carbon cleaner.

Langkah pengerjaan :
(1) Membuka dan melepas cover penutup mesin.
(2) Melepaskan semua konektor listrik pada ujung koil
dahulu.
(3) Melepaskan baut yang mengikat rumahan koil
pengapian.
(4) menarik keluar koil pengapian dari lubang busi.
(5) Melepas busi menggunakan kunci busi dan ratchet
dengan sedikit sentakan pada saat pertama kali memutar
berlawanan arah jarum jam.
(6) Setelah agak kendor, putar perlahan menggunakan
tangan saja lalu tarik busi keluar.
(7) Memeriksa kondisi busi satu persatu, terutama celah
elektroda. Celah elektroda maksimal adalah 1,3 mm.
Apabila sudah tidak layak maka dilakukan penggantian
part.
(8) Masukkan cairan carbon cleaner pada ruang bakar
melalui lubang busi.
(9) Tunggu reaksi cairan carbon cleaner sampai berbusa
seperti air mendidih, tunggu sampai reaksi itu berhenti.
(10) Setelah reaksi berhenti bersihkan dengan cara menghisap
dengan alat penghisap zegen. Bersihkan sampai benar-
benar bersih supaya mesin mudah di start.
(11) Memasang kembali busi, koil pengapian, dan konektor
listrik.
d) Memeriksa selang pendingin dan tutup radiator.
Pastikan selang pendingin dan tutup radiator tidak lepas atau
kendor.
e) Memeriksa air accu dan mengisinya jika kurang.
(1) Jika air accu kurang maka perlu dilakukan pengisian
ulang.
(2) Penambahan cairan pengawet untuk cairan air accu supaya
tidak cepat menguap dan tidak cepat timbuk kerak pada
sel baterai. Cairan yang digunakan merk Zegen.
f) Mengisi air radiator.
Air radiator yang digunakan adalah TMO Super Long Life
Coolant. Dan menambah cairan dengan Flush Radiator yang
berguna untuk melapisi agar radiator dan water jacket tidak
mudah timbul kerak.
g) Mengecek air washer jika kurang tambah dengan washer fluid.
h) Mengisi oli mesin.
Oli mesin yang digunakan adalah TMO Lubricant 15W-40.
TMO merupakan oli mesin yang resmi dikeluarkan Toyota
untuk kendaraan-kendaraan Toyota. Botol oli yang telah
digunakan harus dilakukan perusakan dengan melubangi
menggunakan obeng. Cara ini digunakan untuk mengantisipasi
pemalsuan produk oli TMO.
i) Memasang kembali cover penutup mesin dan bersihkan
dengan air gun dan kain majun untuk membersihkan dari debu.
j) Pasang kembali ke empat ban dan kencangkan baut ban
menggunakan impact.
6) Posisi 5
Posisi 5 adalah posisi dimana lift kembali menyentuh lantai.
Langkah-langkah servis berkala pada posisi 4 adalah sebagai
berikut :
a) Mengencangkan baut-baut roda sesuai spesifikasi.
Baut-baut roda dikencangkan menggunakan kunci momen
dengan momen sebesar 1200 Kgf. Bersamaan dengan
memomen ban lepas lift dari bawah kendaraan dan
kembalikan ke posisi semula.
b) Melumasi semua engsel pintu dengan grease.
c) Memeriksa kandungan CO/HC dan gas asap buang saat idle.
Pemeriksaan CO/HC menggunakan Gas Analyzer. Ambang
batas gas buang kendaraan bermotor untuk motor bensin
yang diproduksi pada tahun lebih dari atau sama dengan
tahun 2007 adalah maksimal 1,5% untuk kandungan CO dan
maksimal 200 ppm untuk kandungan HC.

7) Final Check
Final check dilakukan oleh Fore Man untuk merasakan kondisi
kendaraan secara keseluruhan. Alur pekerjaan yang dilakukan
oleh Fore Man adalah sebagai berikut.
a) Mengambil Work Order hijau.
b) Melakukan final check di stall final inspection dan
memastikan semua pekerjaan pada Work Order sudah
dilakukan Teknisi.
c) Melakukan pemeriksaan pekerjaan sesuai buku servis.
d) Memeriksa part bekas di stall final inspection.
e) Melakukan road test.
f) Memarkirkan kendaraan pada stall tunggu servis atau service
plus.
g) Mengisi lembar pemeriksaan akhir pada kartu CR 6A,
menandatanganinya dan melampirkan di Work Order warna
hijau.
h) Mengisi buku servis.
i) Mengkonfirmasi ke Controller kendaraan yang sudah selesai
final inspection dan menyerahkan Work Order hijau.
2. Servis AC

Manfaat Perawatan Servis Ringan AC Mobil


1. Mengembalikan derajat kedinginan AC seperti saat mobil baru.
2. Menjaga kerja komponen AC mobil agar selalu optimal saat
dipakai bepergian dan menjaga dari problem yang tiba-tiba
saat di jalan.
3. Menjaga kesejukan udara kabin mobil agar selalu bersih.

a. Data Kendaraan

1 Merk Mobil: Toyota


2 Type : New Yaris E A/T
3 No. Polisi : AD-9319-HC
4 Tahun : 2014
5 Warna : Silver Metalik
6 Nama Pemilik : Anton Budiyono
7 Alamat Pemilik : DK.Betro RT.001 RW.005 Dlimas Ceper
Kab. Klaten
8 Jenis Ganguan
1. Bau busuk pada AC
2. AC kurang dingin
3. Bunyi brisik dekat blower
4. Bunyi brisik dekat kompresor
9 Diagnosis
Hasil diagnosis
1. Filter kabin kotor
2. Freon /refrigran harus di ganti
3. Sirip kondensor dan evaporator tertutup debu/kotoran
4. Memeriksa jumlah refrigrant melalui kaca pengintai (sight glass)
5. Tali pengerak (Belt) Kendor
10 Langkah Perbaikan
Peosedur Perawan Servis Ringan A/C Mobil Toyota New Yaris
di Nasmoco Janti.
Langkah Langkah /prosedur Perawatan Servis Ringan AC
Mobil :
1. Cek Kondisi AC mobil sebelum servis,hembuskan udara apakah
kecil besar pada switch putar A/C skala 1, seperti terlihat
Gambar dibawah ini.

Gambar 31.Pengecekan hembusan udara AC sebelum servis


2. Cek temperatur kabin mobil sebelum servis,mengunakan
thermometer digital,seperti ganbar dibawah ini
.
Gambar 32.Pengecekan temperaturkabin mobil sebelum servis
3. Buka konsul box kemudian lepas konsul box untuk
memudahkan dalam pengecean filter kabin,seperti gambar
dibawah ini.

Gambar 33.Melepas konsul box


4. Lepas filter kabin dan periksa kondisinya,sperti gambar
dibawah ini.

Gambar 34.Pemeriksaan filter kabin


5. Kemudian cek tekanan sirkulasi refrigerant dalam system AC
mobil dengan menggunkan mesin 3R,seperti gambar dibawah
ini.
Gambar 35.Pemeriksaan tekanan refrigerant
6. Lakukan penyedotan refrigrent dengan menggunkan mesin 3R
sampai tekanan refrigerant dalam sirkulasi system AC mobil
beenar-benar kosong seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 36. Penyedotan refrigerant dengan 3R


7. Sambil menunggu mesin 3R bekerja,melepas instrument panel
under cover dashboard,seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 37. Melepas instrument panel undercover


8. Melepas blower degan melepas hubungan conector dan klem
dan lepas 3 skrup dan blower dari coling unit, seperti gambar
dibawah ini.
Gambar 38. Melepas motor blower

9. Semprot dahulu blower dengan udara bertekanan untuk


memudahkan blower saat di cuci daun blowernya.Tutup udara
yang mengalir ke motor blower untuk mencegah masuknya air
sesuatu yang lain ke dalam motor blower seperti gambar
dibawah ini.

Gambar 39. Pencucian Blower

10. Cuci blower dengan mengunakan air sabun dan bilas. Lakukan
dengan hati-hati, seperti terlihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 40. Membersihkan blower dengan airgan


11. Setelah bersih semprot blower dengan menggunakan udara
bertekanan sampai benar-benar kering, seperti terlihat pada
Gambar dibawah ini.

Gambar 41.Pengeringan motor blower


12. Melepas resistor blower dengan melepas hubungan conector
dan lepas 2 sekrup, seperti terlihat pada Gambar diawah ini.

Gambar 42.Melepas resistor bolwer


13. Bersihkan evaporator dengan menyemprotkan air sabun
kedalam lubang tempat resisitor blower karena bagian tersebut
langsung menghadap sisi evaporator yang kotor, seperti
terlihat pada Gambar diawah ini.

Gambar 43. Pembersihan evaporator


14. Lihat air buangan hasil semprotan sampai benar-benar jernih
air yg dikeluarkan, pertanda evaporator sudah bersih, seperti
terlihat pada Gambar diawah ini.

Gambar 44.Pengecekan hasil air buangan hasil pembersihan


evaporator

15. Pasang kembali resistor blower dengan sekrup-sekrupnya


dan hubungkan lagi konektornya
16. Pasang kembali blower dengan sekrup-sekrupnya dan
hubungkan lagi konektornya
17. Tutup kembali instrumen panel under cover dashboard.
18. Lepas filter kabin dari tempatnya dan ganti dengan filter kabin
yang baru, seperti terlihat pada Gambar diawah ini.

Gambar 45.Pengantian filter kabin

19. Lihat status mesin pada 24ndicator layar digitalnya apakah


sedang oil drain (menguras oli bekas refrigerant), seperti
terlihat pada Gambar dibawah ini.
Gambar 46.Pengurasan oli bekas refrigerant dengan 3R

20. Bila proses oil drain telah selesai lakukan pemvakuman


selama 5 menit, seperti terlihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 47.Pemvakuman sirkulasi refrigerant

21. Sambil menunggu proses vakum selesai kita bersihkan


kondensor dengan menggunakan air sabun bertekanan sampai
kotoran-kotoran yang menempel hilang semua, sehingga
melancarkan hembusan motor extra van, seperti terlihat pada
Gambar diawah ini.

Gambar 48.Pembersihkan kondensor

22. Bila proses pemvakuman selesai maka status mesin pada


indikator layar digital proses Leak Detection ( Mendeteksi
kebocoran sirkulasi sistem AC mobil ), biarkan proses ini
sampai benar-benar selesai, seperti terlihat pada Gambar
dibawah ini.

Gambar 49 Pengecekan kebocoran tekanan sirkulasi refrigeran

23. Bila Proses leak detection telah selesai lakukan pengisian


refrigerant dengan menyeting terlebih dahulu berat refrigerant
yang akan di isi ke dalam sirkulasi sistem AC mobil, seperti
terlihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 50.Mengatur isi refrigerant yang akan di isi

24. Tekan Enter bila penyetingan berat refrigerant telah selesai,


maka pada layar digital mesin 3R akan memberi perintah
Inject With Auto Key ( masukan oli refrigerant ). Untuk
pengerjaan servis ringan cukup 50 ml oli yang di masukan ke
dalam sirkulasi sistem AC mobil, seperti terlihat pada Gambar
dibwah ini.
Gambar 51.Pengisian oli refrigerant mengunakan 3R

25. Tekan Enter untuk mengeksekusi refrigerant masuk ke dalam


sirkulasi sistem AC mobil, maka pada layar digital indikator
muncul status Charge in Progress, seperti terlihat pada
Gambar dibawah ini

Gambar 52.Proses pengisian refrigerant dengan 3R

26. Lihat pada layar indikator mesin 3R, pada saat refrigerant
telah selesai di isi ke dalam sirkulasi sistem AC maka status di
layarnya set oil charged. Lalu tutup keran selang manifold
pada mesin 3R, seperti terlihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 53.Pengisian refrigerant selesai


27. Stater mesin dan putar blower pada putaran maksimal, namun
pada switch temperatur posisi off, ini dilakukan untuk
mengeringkan kondisi evaporator setelah pembersihan, seperti
terlihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 54.Pengeringan evaporator hasil pembersihan

28. Bila terasa udara yang keluar kering, putar switch temperatur
posisi maksimal, seperti terlihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 55.Mengatur temperature suhu secara maksimal

29. Lihat tekanan kerja refrigerant dalam sirkulasi sistem AC


mobil pada mesin 3R apakah kerja sistem AC sesuai standar,
seperti terlihat pada Gambar dibawah ini.
Gambar 56.Penyedotan refrigerant dengan 3R

30. Cek kerja kompresor dan magnetic clutch apakah bekerja


otomatis, seperti terlihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 57.Pengecekan kerja kompresor

31. Cek derajat kedinginan AC mengunakan termometer digital,


seperti terlihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 58.Pengecekan derajat kedinginan

32. Bandingkan derajat kedinginan sebelum dan sesudah servis,


bila selisihnya banyak maka servis sukses dilakukan, seperti
terlihat pada Gambar dibawah ini.

33. Bandingkan derajat kedinginan sebelum dan sesudah servis,


bila selisihnya banyak maka servis sukses dilakukan, seperti
terlihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 59.Perbandingan derajat ke dinginan sebelum dan


setelah

34. Lepas selang mesin 3R dari hubungan sirkulasi sistem AC,


seperti terlihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar 60.Melepas selang manifoldgauge 3R dari valve

35. Tutup kap mesin dan konfirmasikan ke servis advisor bahwa


servis ringan AC telah selesai untuk dilakukan penyerahan ke
costumer, seperti terlihat pada Gambar dibawah ini.
Gambar 61.Menutup kap mesin kemudian konfirmasi ke SA
11 Final Check

Setelah semua pekerjaan dilakukan dan dilakukan


pengecekan akhir dan test drive pada kendaraan. Hasil
pengecekan didapatkan bau busuk sudah tidak ada lagi, ac sudah
dingin, sudah tidak berbunyi lagi dan sudah dapat bekerja
secara normal kembali. Sehingga mobil dapat diserahkan ke
costumer

3. Overhaul Kopling Toyota Avanza


a. Data Kendaraan
1 Merek Mobil : Toyota
2 Model : Avanza 1.3 G A/T
3 Tahun : 2013
4 Warna : Putih
5 Nama Pemilik : Nasmoco Bahtera Motor Cabang Janti
Gambar WO
b. Keluhan Pelanggan
Proses penyampaian keluhan pelanggan sama dengan servis berkala.
Pada kasus ini pelanggan mengeluhkan kopling yang selip.
c. Diagnosis
Berdasarkan buku Toyota Repair Manual, keluhan tersebut dapat
disebabkan hal-hal berikut sesuai tabel berikut.
Tabel . Gejala Kerusakan Kopling

Gejala Area yang dicurigai

Clutch slip Clutch pedal (penyetelan free play tidak sesuai

Clutch disc assembly (berminyak)

Clutch disc assembly (aus)

Diaphragm spring (rusak)

Pressure plate (melengkung)

Flywheel sub-assembly (melengkung)

d. Kegiatan Perawatan/ Perbaikan


1) Persiapan
a) Teknisi mempersiapkan caddy.
b) Fore Man atau Teknisi mengambil service order dari papan
antrian servis.
c) Bila kendaraan yang akan diservis berada pada stall tunggu
servis, maka Teknisi memindahkan kendaraan dari stall tunggu
ke stall perbaikan.
d) Bila kendaraan sudah berada di stall perbaikan, Teknisi
mengisi jam awal mulai bekerja (clock on).
e) Teknisi membaca dan memahami perintah yang ada pada Work
Order.
f) Memasang fender cover pada kendaraan.
g) Mempersiapkan semua alat yang akan digunakan lalu
mengangkat kendaraan menggunakan car lift.
h) Menyerahkan Work Order kuning ke gudang suku cadang dan
mengambil part sesuai yang tertera pada Work Order.
2) Pembongkaran dan Pemeriksaan Komponen
a) Prosedur Pembongkaran Kopling
Kopling pada mobil Avanza Tipe 1.3 G M/T ini adalah kopling
dengan tipe K3-VE/ Model Kabel. Kopling ini tidak
menggunakan fluida namun menggunakan kabel sebagai
penggeraknya. Berikut komponen-komponen dari kopling jenis
kabel yaitu :
Gambar. Komponen kopling Avanza tipe 1.3 G M/T.
Berikut Prosedur Pembongkaran Kopling Avanza Tipe
1.3 G M/T yang sesuai dengan Toyota Manual Book (Buku
Panduan Servis Manual dari TOYOTA) yaitu:
Sebelum dapat membongkar unit kopling pada kendaraan,
Teknisi haruslah terlebih dahulu melepas komponen-komponen
lain yang terkait/ menghalangi, antara lain:
(1) Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang)
(2) Propeler unit (kendaraan tipe RWD atau 4WD).
Kemudian melakukan langkah-langkah pembongkaran
sesuai dengan standar dari Toyota. Berikut langkah-langkah
pembongkaran kopling :

(1) Melepas socket pedal kopling


Gambar. Socket Pedal Kopling.

(2) Melepas dudukan transmisi kendaraan

Gambar. Dudukan Transmisi.


(3) Melepas propeler shaft
Gambar. Propeler

Cover transmisi
Gambar. Manual Transmission Assembly.
(4) Melepas cover kopling

Gambar. Cover Kopling.


(5) Melepas clutch release fork sub-assembly
Melepas clutch release fork sub-assembly bersamaan
dengan clutch release bearing assembly dari manual
transmission assembly.

Gambar. Clutch Release Fork Sub-Assembly.


(6) Melepas clutch release bearing assembly
Melepas clutch release assembly dari clutch release
bearing fork sub-assembly.
Gambar. Clutch Release Bearing Assembly.
(7) Melepas release bearing hub clip
Melepas release bearing hub clip dari clutch release fork
sub-assembly. Kemudian melepas release fork support
spring dari clutch release fork sub-assembly.

Gambar. Release Bearing Hub Clip.


(8) Melepas release fork support
Melepas release fork support dari manual transmission
assembly.
Gambar Release Fork Support.
(9) Melepas clutch cover assembly

Gambar. Clutch Cover Assembly.


Langkah melepas clutch cover assembly yaitu
(a) Meletakkan tanda pemasangan pada clutch cover
assembly dan flywheel sub-assembly.
(b) Mengendorkan setiap baut set sekali putar sampai
pegas tekan terbebas.
(c) Melepaskan 6 baut dan clutch cover assembly.
(d) Kopling telah terlepas.

Gambar. Clutch Cover Assembly dengan


penandaannya.
Pada langkah ini hal yang harus diperhatikan adalah
jangan menjatuhkan clutch disc assembly.
(10) Melepas clutch disc assembly

Gambar. Clutch Disc Assembly.


Gambar 1. Clutch Disc Assembly dengan SST
Perhatian:
Jagalah kanvas dari clutch disc assembly, pressure plate dan
permukaan flywheel sub-assembly bebas dari oli dan benda
asing.
b) Prosedur Pemeriksaan Clutch Unit G (Untuk K3-Ve)
1) Memeriksa clutch disc assembly
(a) Menggunakan vernier caliper, ukur kedalaman rivet
head. Maximum kedalaman kelingan: 0.4 mm (0.016
in.). Jika diperlukan, ganti clutch disc assembly.

Gambar 2. Pemeriksaan Rivet Head pada Clutch


Disc Assembly.
(b) Menggunakan dial indikator, periksa run out clutch disc
assembly. Runout maksimum: 1.0 mm (0.039 in.). Jika
diperlukan, ganti clutch disc assembly.

Gambar 3. Pemeriksaan run out clutch disc


assembly.
2) Memeriksa Clutch Cover Assembly
(a) Menggunakan vernier caliper, periksa lebar dan
kedalaman keausan diaphragm spring. Maksimum: A
(Kedalaman): 0.5 mm (0.020 in.), B (Lebar): 6.0 mm
(0.236 in.). Bila diperlukan, ganti clutch cover
assembly.
(b) Menggunakan dial indikator dengan instrumen roller,
periksa kelurusan ujung pegas diaphragm.
Ketidaklurusan maksimum: 0.5 mm (0.020 inci).
(c) Bila kelurusan tidak sesuai spesifikasi, setel diaphragm
spring tip alignment menggunakan SST.

Gambar. Pemeriksaan clutch cover assembly.


3) Memeriksa Flywheel Sub-Assembly
Menggunakan dial indikator, periksa run out flywheel sub-
assembly. Run out maksimum: 0.1 mm (0.004 inci). Bila
diperlukan, ganti flywheel sub-assembly.

Gambar 4. Pemeriksaan run out flywheel sub-assembly.


4) Memeriksa Clutch Release Bearing Assembly
Memutar clutch release bearing assembly dengan tangan
sambil memberikan gaya ke arah aksial.

Gambar 5. Pemeriksaan clutch release bearing


assembly.
Petunjuk:
Melumasi bearing secara permanen dan tidak memerlukan
pembersihan maupun pelumasan. Bila diperlukan, ganti clutch
release bearing assembly.
Dari hasil pembongkaran dan pemeriksaan komponen,
didapatkan hasil bahwa beberapa parts yaitu Clutch Cover
Assembly, Clutch Disc Assembly, dan Clutch Release Bearing
Assembly harus dilakukan penggantian.
3) Perakitan dan Penyetelan
a) Prosedur Pemasangan Clutch Unit (Untuk K3-Ve)
(1) Memasukkan SST pada clutch disc assembly, kemudian
masukkan SST tersebut ke dalam flywheel sub-assembly.
Perhatian:
Memasukkan clutch disc assembly dalam orientasi yang
benar.

Gambar SST pemasangan clutch disc.


(2) Memasang Clutch Cover Assembly
(a) Meluruskan tanda pemasangan pada clutch cover
assembly dan flywheel sub-assembly.
Gambar 6. Tanda pemasangan clutch cover.
(b) Mengikuti prosedur seperti ditunjukkan dalam gambar,
kencangkan 6 baut sesuai urutan, dimulai pada baut
yang terletak dekat knock pin di atas. Momen yang
dipakai yaitu 19 N*m (195 kgf*cm, 14 ft.*lbf)
Petunjuk:
 Mengikuti perintah dalam gambar, kencangkan baut
secara merata.
 Memeriksa bahwa disc masuk ke bagian tengah dengan
menggerakkan SST secara vertikal dan horisontal,
kemudian kencangkan bautnya.
(3) Memasang Release Fork Support
Memasang release fork support pada transmission
assembly dengan besar momen yang diijinkan adalah 18
N*m (184 kgf*cm, 13 ft.*lbf).
Gambar 7. Pemasangan release fork support.
(4) Memasang Release Bearing Hub Clip
(a) Memasang release bearing hub clip ke clutch release
fork sub-assembly.
(b) Memasang release fork support spring ke clutch release
fork sub-assembly.
(5) Memasang Clutch Release Fork Sub-Assembly
Mengoleskan Grease pada release hub secara perlahan ke
seluruh bagian dalam, bagian yang bergeser dari clutch
release fork atau bagian yang bergeser dari clutch release
bearing assembly.

Gambar 8. Posisi pengolesan grease.


(6) Memasang Clutch Release Bearing Assembly
(a) Mengoleskan clutch Spline Grease pada input shaft
Spline.
(b) Memasang clutch release bearing assembly ke clutch
release fork sub-assembly, kemudian pasang ke
transmission assembly.
Perhatian:
Setelah pemasangan, gerakkan fork ke depan dan ke
belakang guna mengetahui apakah clutch release
bearing assembly bergeser dengan lancar.
(c) Memasang Manual Transmission Assembly

4) Final Check
Setelah semua pekerjaan dilakukan dan mengganti Clutch Cover
Assembly, Clutch Disc Assembly, dan Clutch Release Bearing
Assembly, dilakukan pengecekan akhir dan test drive pada
kendaraan. Hasil pengecekan didapatkan kopling sudah dapat
bekerja secara normal kembali. Sehingga mobil dapat diserahkan
kembali kepada customer.

C. PEMBAHASAN
1) Service Berkala

Service berkala merupakan perawatan yang dilakukan secara rutin


pada kendaaraan Toyota yang bertujuan untuk menjaga kondisi kendaraan
tetap dalam kondisi yang prima dan tetap aman untuk digunakan. Pada
service berkala 20.000km komponen kendaraan yang perlu dilakukan
penggantian tidak terlalu banyak akan tetapi ada beberapa yang wajib
dilakukan penggantian seperti Oli mesin dan lain lain. Di PT Nasmoco Janti
sendiri akan memberikan garansi bagi kendaraan yang melakukan service
berkala secara rutin di PT Nasmoco Janti karena apabila secara rutin
dilakukan service berkala rutin di PT Nasmoco Janti pengerajaan kendaraan
tersebut sudah sesuai dengan prosedur dan standar yang telah ditetapkan
oleh Toyota maka apabila akan melakukan klaim garansi ataupun Toyota
Warranty Claimdari pihak Toyota akan mudah untuk menyetujuinya.
2) Permasalahan pertama(rem berbunyi)
Pada keluhan pertama ini dilakukan test drive ditemukan berbagai
masalah misalnya suara gesekan yang kasar, mobil lama berhenti, disc brake
kasar atau tidak rata saat di pegang dan lain-lain. Masalah masalah seperti
itu biasanya disebabkan karena kerusakan pada sistem rem depan dan harus
segera diperbaiki demi kenyamanan dan keamanan dalam bekendara. Cara
mengatasinya yaitu dengan membersihkan piringan rem dan pad rem
dengan mengamplasnya terlebih dahulu kemudian menyemprotkan brake
cleaner setelah itu menggunakan air gun. Untuk piringan rem dilakukan
proses rematching atau pembubutan piringan rem supaya piringan rem
kembali rata.
3) Permasalahan kedua (AC bermasalah)
Pada keluhan kedua di kasus ini bau busuk dari ac dan ac kurang
dingin Seperti sistem lain di mobil, AC juga perlu di periksa secara
berkala. Kompresor perlu pelumas, filter perlu dibersihkan dari kotoran
dan kelembaban. Bila filter kotor, kinerja sistem terganggu dan bisa
membuat sistem tidak bekerja sama sekali. Gas refrigerant pada umumnya
diganti empat tahun setelah mobil dibuat lalu dua hingga tiga tahun sekali
setelah itu. Perawatan berkala sistem AC mobil anda akan menjaga
kompresor bekerja sempurna demikian juga komponen- komponen vital
lainnya. Perawatan berkala merupakan investasi jangka panjang sekaligus
menjamin anda tetap nyaman saat hari yang terik.

Dengan melakukan pemeriksaan komponen fungsional secara


sistematik pada siklus pendinginan akan dapat mendeteksi masalah yang
belum disadari oleh pemilik mobil. Di samping itu, untuk mengetahui
lebih awal dan memperbaiki dengan benar akan memperpanjang umur
komponen serta melindungi pelanggan dari kesulitan yang tiba-tiba. Cara
yang paling mudah untuk menemukan masalah pada sistem AC adalah
dengan cara melihat dan mendengarkan.
4) Permasalah ketiga(Kopling bermasalah)
Pada masalah ketiga terjadi keluhan pada Tenaga mobil kurang saat
tanjakan dankopling bermasalah/kopling slip.Hal tersebut sangat sering
terjadi apalagi untuk kendaraan dengan kilometer yang relatif tinggi. Karena
pada dasarnya kopling merupakan sebuah sistem dengan komponen –
komponen yang mudah aus sehingga memang diperlukan penggantian bila
telah memasuki waktunya. Saat terjadi keausan pada salah satu komponen
kopling biasanya akan terjadi keausan pada komponen kopling yang lain.
Oleh karena itu Toyota mengharuskan penggantian satu set kopling bila
terjadi keausan pada salah satu komponen kopling. Satu set kopling terdiri
dari kampas kopling, pegas diaphragma, pilot bearing, dan release bearing.

5) Proses Pelayanan Service


Proses pelayanan service di PT Nasmoco Janti sudah berjalan
dengan professional sesuai dengan standar internasional yang telah
diterapkan oleh Toyota , dan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.
Selain itu PT Nasmoco Bahtera Motor memiliki job description yang jelas,
aturan yang jelas serta kesejahteraan karyawanyang baik. PT Nasmoco
Bahtera Motor sebagai salah satu Authorized Toyota juga dapat menjaga
nama baik kendaraan Toyota denganmemberikan pelayanan yang maksimal
pada pelanggan setia Toyota. Alur ataupun proses kerja di PT Nasmoco
menggunakan prosedur yang sudah standar sama seperti dengan bengkel
resmi Toyota yang lainya sehingga pelanggan lebih yakin untuk
memperbaiki kendaraanya di PT Nasmoco Janti.

Anda mungkin juga menyukai