Anda di halaman 1dari 48

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Ratus V

2.1.1 Pengertian

Ratus adalah perawatan vagina yang telah lama dikenal dan

dipercaya mampu merawat kesehatan, kebersihan, melancarkan aliran

darah, dan mengurangi bau tak sedap di area kemaluan perempuan.

Beberapa orang bahkan percaya ratus juga bisa memberikan kepuasan

seksual karena manfaat ratus yang lainnya, yaitu mengencangkan otot-

otot di vagina (Dr. Adrian, Kevin. 2017).

Perawatan ratus vagina adalah penguapan vagina dengan asap

dari hasil pembakaran ratus (rempah) yang diletakkan di bawah,

sementara Anda duduk atau berjongkok di atasnya dengan kursi

khusus. Perawatan ini dianggap bisa mencegah keputihan dan

menjaga kelembapan di area intim Anda, sehingga kebersihan dan

kesehatannya tetap terjaga. Gurah vagina teknik ratus adalah

perawatan dengan penguapan pada area genital yang ramuannya

disebut dengan ratus (Dr. Adrian, Kevin. 2017).

Gurah vagina merupakan perawatan organ kewanitaan dengan

menggunakan ramuan yang diuapkan disebut ratus yang terdiri dari

tumbuhan herbal, rempah dan akar tumbuhan. Perawatan gurah vagina

dengan ratus juga disertai perawatan dari dalam dengan


mengkonsumsi jamu-jamuan. Tradisi ini berawal dari kebiasaan putri

keraton, khususnya selir Kerajaan Surakarta terutama bagi wanita

yang sudah menikah (Stikes telogorejo.2019).

V-ratus adalah perawatan pada organ penting wanita dengan

cara menguapkanbahan rempah. Kegiatan ini biasanya dilakukan di

dalam ruangan yang berkapasitas untuk 1 orang. Perabot yang

diperlukan adalah kursi sauna sebagai alat penguapan, ruang ganti dan

meja untuk menaruh aromatheraphy

Gurah vagina adalah perawatan dengan penguapan di daerah

kewanitaan yang ramuannya disebut ratus. Ramuan ratus ini terdiri

dari tumbuhan herbal, rempah dan akar tumbuh-tumbuhan seperti teh

hijau, cempaka, mawar, melati, yang kemudian dikeringkan. Bukan

saja membersihkan dan mengharumkan, gurah vagina juga bisa untuk

menghilangkan keputihan. Asal tahu saja keputihan adalah salah satu

penyebab timbulnya bau tak sedap.

Keputihan antara lain disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit,

dan virus. Ada juga keputihan akibat menopause. Keputihan yang

parah diduga menjadi salah penyebab kemandulan dan kanker rahim.

Ramuan rempah-rempah untuk gurah tersebut akan mengeluarkan

wewangian sampai ke dalam vagina dan merangsang daerah vagina.

Dengan uap hangat tersebut maka akan merangsang pori-pori

tersebut untuk membesar dan mengeluarkan racun serta kotoran dari

dalam vagina dan menyerap aroma dari rempah-rempah tersebut. Jika


ingin melakukan gurah vagina, sebaiknya Anda melakukan massage

lebih dulu sehingga tubuh akan merasa lebih rileks dan lebih bersih,

lalu mandi seperti biasa.

Perawatan ini harus dilakukan dalam keadaan tubuh yang bersih.

Biasanya gurah vagina dilakukan sebulan sekali jika untuk perawatan

saja, namun jika mengalami keputihan yang parah bisa juga dilakukan

2 minggu sekali.

2.1.2 Sejarah Ratus V

Konon sejumlah orang percaya bahwa dengan ratus bia

memberikan kepuasan seksual bagi pasangannya. Karena dengan

Ratus, selain Miss V menjadi sehat juga membuat otot-otot semakin

kencang. Sehingga para perempuan dengan ratus ini akan kembali

seperti remaja (Arifin. 2018).

Walaupun perawaran ini model ini sudah lama dan sangat akrab

di kalangan para calon pengantin, namun belum teruji secara klinis.

Proses ini sebenarnya justru bisa menyebabkan iritasi pada vagina

Anda yang sensitif akibat uap panas yang berasal dari proses

pembakaran ratus. Uap panas ini dapat menyebabkan luka bakar pada

organ intim wanita apabila cara melakukannya kurang tepat. Risiko

lain juga dapat terjadi apalagi jika terdapat zat tambahan yang

mengandung bahan kimia saat pembakaran atau penambahan prosedur

lain.
Meski dipercaya dapat menimbulkan efek yang baik bagi

kesehatan organ kewanitaan, secara ilmiah belum ditemukan data

akurat yang dapat membuktikan manfaat tersebut. Selain itu, masih

banyak cara lain selain ratus yang terbukti lebih aman dan nyaman

untuk membersihkan vagina.

Ratus sendiri merupakan jenis jamu tradisional yang dikenal

sejak abad pertengahan 15-16 Masehi. Pada relief candi Borobudur

sekitar tahun 800-900 Masehi juga menggambarkan adanya kegiatan

pengobatan membuat jamu.

Serta tercantum dalam kitab sastra Jawa kuno, serat Centhini,

membuktikan bahwa sejak jaman dulu orang pun sudah pandai

merawat diri, terutama merawat organ intim. Menurut sejarah, wanita

yang gemar merawat organ intim ini terutama putri keraton dan selir

Raja. Selir Raja dikenal jumlahnya puluhan, dan mereka berlomba

belajar meracik ramuan untuk merawat organ intim mereka untuk

memuaskan Raja. Siapa yang paling memuaskan Raja tentunya yang

akan paling sering dikunjungi Raja dan akan dipenuhi segala

keinginannya.

2.1.3 Tujuan

a. Untuk mengharumkan area intim

b. Untuk mengurangi lendir yang berlebihan saat melakukan

hubungan suami istri

c. Untuk menghilangkan jamur dan bau amis setelah menstruasi


d. Untuk mengurangi keputihan

e. Serta untuk mengencangkan otot vagina yang kendor pasca

melahirkan.

2.1.4 Manfaat

a. Peredaran darah lebih lancar.

b. Mengurangi keputihan.

c. Membantu membersihkan daerah intim agar segar dan wangi.

d. Baik untuk membersihkan tubuh wanita dan menjaga kesehatan

daerah intim wanita sehabis melahirkan maupun setelah datang

bulan.

e. Untuk yang sudah menikah, mengencangkan daerah intim wanita

sehingga meningkatkan kualitas hubungan seksual.

f. Membersihkan Organ Kewanitaan

Membantu wanita dalam membersihkan organ kewanitaan. Organ

pribadi wanita memiliki potensi terkena bakteri karena memang

sangat rentan dengan lingkungan. Ratus bisa membantu menjaga

kebersihan dan membunuh semua bakteri jahat di bagian organ

ini.

g. Mengatasi Nyeri Haid

Menstruasi memang akan dialami oleh wanita setiap bulan.

Terkadang periode ini sangat berat untuk wanita karena bisa

menyebabkan gangguan nyeri yang terus muncul selama beberapa

hari. Wanita yang bisa melakukan ratus sebelum masa menstruasi


maka bisa mendapatkan periode menstruasi yang lebih santai.

Bahan-bahan alami ratus bisa membuat otot di sekitar organ intim

menjadi lebih tenang sehingga sangat menenangkan saat

menstruasi.

Sejumlah herbal yang mampu mengatasi nyeri haid yaitu: asam

jawa, temu putih, daun pepaya.

h. Mengencangkan Otot Miss V

Bagi wanita yang sudah pernah melahirkan secara normal maka

otot organ kewanitaan biasanya menjadi sangat berubah. Otot

yang berbeda akan terlihat lebih lemah dan mungkin

menyebabkan masalah ketika sedang berhubungan intim. Untuk

menghindari semua masalah ini maka ratus yang terbuat dari

bahan alami akan menstimulasi otot sehingga kembali seperti

semula.

i. Melancarkan Aliran Darah

Berbagai bahan alami pada ratus membantu tubuh dalam

mendapatkan aliran darah yang lancar di sekitar organ

kewanitaan. Bahkan aliran darah yang lancar ini akan membuat

vagina menjadi lebih santai dan tenang ketika berhubungan

seksual. Ratus juga bisa mencegah kram otot atau nyeri vagina

saat berhubungan intim.

Konsumsi herbal berikut ini juga mampu memperlancar peredaran

darah yaitu: ginseng, daun suji, buah pala


j. Mencegah Infeksi

Vagina memang sangat rentan terhadap infeksi. Infeksi dari

beberapa jenis bakteri seperti gonore dan clamidia dari hubungan

seksual bisa menyebabkan gangguan kesuburan. Jika seorang

wanita memiliki organ kewanitaan yang bersih dan sehat maka

potensi untuk hamil juga menjadi lebih besar. Bakteri yang

didapatkan dari lingkungan yang tidak sehat atau hubungan

seksual bisa merusak kualitas kesehatan organ reproduksi dari

dalam dan luar, karena itu penting untuk melakukan perawatan

ratus.

Pencegahan infeksi pada organ intim wanita juga bisa diperoleh

dari: daun gedi, bawang dayak, jintan putih

k. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Wanita memang selalu ingin menyenangkan pasangan. Salah satu

caranya adalah dengan melakukan ratus. Ratus bisa membuat

pasangan menjadi lebih bahagia karena bisa membuat hubungan

menjadi lebih harmonis. Bahkan wanita akan merasa lebih

percaya diri saat harus melayani suami atau pasangan.

l. Menghilangkan Gatal-gatal

Gatal-gatal pada bagian organ kewanitaan memang gangguan

yang sangat umum. Gatal bisa disebabkan karena organ yang

tidak bersih, lembab hingga pertumbuhan jamur. Namun dengan

melakukan ratus maka bisa membuat semua penyebab gatal tidak


akan muncul. Selain membuat organ kewanitaan menjadi lebih

keset dan sehat maka juga mencegah rasa gatal-gatal.

Kondisi ini juga bisa diatasi dengan: daun sirih, daun kumis

kucing, jamu

m. Membuat Organ Kewanitaan Menjadi Harum

Terkadang wanita bisa mengalami keputihan atau keluar lendir

dari organ kewanitaan dengan berbagai macam sebab. Masalah ini

bisa menyebabkan bagian intim menjadi berbau dan tidak

nyaman. Bahan wangi alami dalam ratus bisa mengatasi hal ini.

Ratus akan membuat organ kewanitaan menjadi lebih wangi dan

sedap. Bahkan dengan melakukan ratus bisa meningkatkan

kualitas hubungan dengan pasangan, terutama bagi mereka yang

sudah menikah.

2.1.5 Dampak Ratus V

Ratus V sebagai salah satu langkah membersihkan areal di

daerah vagina makin diminati wanita. Padahal, jika dilakukan terus-

menerus, gurah vagina menyebabkan infeksi karena mematikan

bakteri yang berfungsi melindungi vagina. Tak hanya gurah vagina,

penggunaan parfum dan bedak di areal seputaran vagina, diakuinya,

mampu menjadi pemicu timbulnya kanker ovarium. Parfum

mengandung zat kimia yang membuat alergi dan radang di daerah

vagina. Berdasarkan cara pemakaian tongkat gurah vagina yang telah

di paparkan dapat dilihat proses pemakaian yang kurang higienis. Hal


ini dapat memicu timbulnya infeksi dan berbagai penyakit kelamin

lainnya.

Penelitian yang dilakukan di Zaire melaporkan bahwa

penggunaan daun-daunan, bubuk batu-batuan, bahan-bahan kimia

seperti bedak, Vicks, alum, dan obat-obatan vagina serta kain yang

dimasukkan dalam vagina dapat menimbulkan rasa sakit yang

meningkat dan kemungkinan infeksi karena terjadinya gesekan-

gesekan pada vagina yang dapat menyebabkan luka (Brown et al.

1993, 1992).

Dalam website The National Women’s Information Centre,

sebuah organisasi yang sangat gencar mempromosikan kesehatan

perempuan, dikatakan bahwa secara medis sudah terbukti bahwa

vagina mempunyai mekanisme untuk menjaga keseimbangan keadaan

kimiawinya yang dapat membersihkan secara alamiah. Oleh karena

itu, yang terbaik adalah membiarkan vagina untuk melakukan

pembersihan alamiah dengan mengeluarkan sekresi-sekresi lendir.

Dengan demikian vagina tidak memerlukan perawatan khusus dengan

menggunakan berbagai produk khusus vagina yang diperdagangkan

secara komersial.

2.1.6 Macam-Macam Ratus V

Ada berbagai versi gurah vagina selain dengan ratus, sebagai

contoh adalah penggunaan produk tongkat gurah vagina (TGV), yaitu

tongkat berbahan dasar Clerodendron serratum (daun senggugu) dan


tujuannya untuk mengeluarkan lendir kotor yang tidak bermanfaat dari

vagina.

a. Ratus

Akhir-akhir ini ratus menjadi salah satu perawatan yang sering

dilakukan oleh para wanita. Ratus adalah perawatan area V

dengan memanfaatkan uap dari bahan-bahan alami, seperti

rempah-rempa yang direbus.

Biasanya wanita yang melakukan ratus akan duduk dengan kaki

yang sedikit terbuka disebuah kursi berlubang, kemudian rempah-

rempah yang mendidih dan ditaruh diwadah khusus ditaruh di

bawah (antara kedua kaki). Rempah-rempah yang mendidih

tersebut akan menguapi vagina sehingga memberikan efek hangat

pada vagina.

b. Ratus Bakar

Perawatan Ratus Bakar adalah Sebuah proses pengasapan organ

intim wanita dengan bahan secara alami yaitu dari bahan rempah-

rempah untuk menjaga kebersihan dan menghilangkan bau yang

tak sedap juga mengurangi lendir yang berlebihan.

Perawatan dengan cara pengasapan secara langsung ini tujuannya

untuk mengharumkan area intim dan juga berkhasiat untuk

mengurangi lendir. Menghilangkan jamur juga bau amis stelah

menstruasi, bisa juga mengurangi keputihan. Kelebihan

menggunakan perawatan ratus vagina bukan hanya wangi saja


tetapi seluruh badan menjadi segar dan aroma wangi nya sangat

terasa (Suppliersalon. 2018).

c. Ratus Rebus

Perawatan Ratus Rebus adalah perawatan Ratus bagian

kewanitaan melalui proses penguapan. Merebus bahan ratus

dengan mengunakan tungku aromaterapi, lalu uap yang dihasilkan

di letakkan di dalam kursi Ratus (Suppliersalon. 2018)..

d. V Spa (Vitalitas Spa)

Tahapan perawatan V-spa ini terdiri dari vagina yang

dibersihkan, discrub, dimassage, berendam kemudian di-steam

atau diasap.

Perawatan V spa menggunakan asap. Cara yang dilakukan dan

bahan yang digunakan hampir sama dengan ratus. Asap yang

keluar dari pembakaran rempah-rempahnya tidak hanya akan

memberikan bau harum, tetapi juga membunuh mikroorganisme

yang merugikan

e. Gurah V

Gurah V hampir sama dengan V-spa, namun perawatannya

biasanya lebih lengkap, mulai dari pemijatan area genital hingga

pengasapan atau penguapan. Gurah V biasanya banyak diminati

oleh mereka yang pernah melahirkan. Untuk membersihkan sisa-

sisa darah setelah nifas.

f. Totok V
Totok V adalah pemijatan pada titik-titik tertentu di vagina

Tujuannya untuk merilekskan otot-otot daerah bokong dan area

vagina. Pemijatan pada titik-titik tersebut akan memberi rasa

rileks hingga ke otak, sehingga mampu meningkatkan gairah seks.

Totok vagina sebaiknya tidak dilakukan oleh wanita yang belum

pernah berhubungan intim, karena fungsi organ kewanitaannya

masih bagus. Selain itu, penderita kanker mulut rahim juga tidak

boleh menjalani totok vagina, karena dikhawatirkan terapi itu

justru akan membuat sel-sel kanker bertambah aktif, sehingga

malah menyebar.

g. V-Ozone

Vagina juga bisa dirawat menggunakan terapi V-ozone. Sesuai

namanya, perawatan tersebut dilakukan menggunakan ozone atau

uap O3.

Caranya, pasien dilakukan pemijatan Kemudian, vagina

dibersihkan menggunakan alat khusus untuk mengeluarkan sisa-

sisa darah haid maupun sperma yang bisa menyebabkan bau

kurang Setelahnya, ozone yang disemprotkan pada vagina. Cara

ini memiliki kelebihan, yaitu tidak akan membunuh flora normal

yang dibutuhkan vagina..

2.1.7 Metode

Ratus merupakan salah satu perawatan organ kewanitaan yang

sudah dilakukan sejak jaman dahulu. Bahkan dibeberapa negara


seperti China, Jepang, Korea dan beberapa negara lain sudah

mengenal budata ratus sejak jaman dahulu. Berikut ini adalah

beberapa metode ratus:

a. Metode tradisional

Metode tradisional dilakukan dengan perlengkapan yang sangat

sederhana. Wanita yang akan melakukan ratus bisa duduk di kursi

yang pada bagian tengahnya sudah dilubangi. Setelah itu panci

tanah yang sudah berisi air rebusan dari beberapa bahan ratus

seperti akar wangi, kunyit, temu kunyit, pala, kayu manis, daun

mint, dan beberapa bahan herbal lain diletakkan dibawahnya. Uap

panas yang berasal dari air rebusan bahan ratus ini harus sampai

ke bagian organ kewanitaan sehingga organ menjadi bersih, keset

dan wangi.

b. Metode Modern

Metode perawatan ratus modern bisa dilakukan dengan sebuah

mesin yang sering disebut dengan mesin uap V. Mesin ini

memiliki bentuk yang lebih modern namun pada dasarnya prinsip

kerjanya sama seperti perlengkapan ratus tradisional. Hanya saja

tubuh wanita yang masuk ke bagian mesin V akan ditutupi

dengan bahan khusus pada alat dan kemudian uap ratus akan

menyebar dari bagian organ kewanitaan hingga ke seluruh tubuh.

Bahan ratus yang digunakan bisa terbuat dari bahan alami

maupun ratus bubuk yang sudah dimasak dengan air mendidih.


2.1.8 Syarat Melakukan Ratus

Apakah ratus bisa dilakukan oleh semua wanita? Tentu tidak,

ada beberapa persyaratan yang harus diikuti. Dibawah ini adalah

syarat untuk melakukan ratus:

Jangan melakukan ratus ketika Anda sedang menstruasi karena

bisa menyebabkan gangguan menstruasi. Ratus sebaiknya dilakukan

sebelum periode mentruasi atau setelah menstruasi.

Jangan melakukan ratus ketika baru saja melahirkan, paling

tidak ratus bisa dilakukan ketika masa nifas sudah selesai dan benar-

benar sudah bersih.

Ratus sebaiknya dilakukan untuk wanita yang sudah berumur

lebih dari 20 tahun, baik sudah menikah atau belum menikah. Ratus

aman dilakukan untuk wanita yang sama sekali tidak memiliki

penyakit organ reproduksi terutama organ bagian dalam. Jangan

melakukan ratus terlalu sering, paling tidak selama dua minggu sekali

atau satu bulan sekali.

2.1.9 Tahapan Perawatan

Sebelum melakukan perawatan V-spa ini idealnya dilakukan

konsultasi kesehatan terlebih dahulu. Konsultasi dengan ahli ini

penting dilakukan untuk mengetahui kondisi si pasien, apakah

mengidap salah satu penyakit atau keluhan tertentu yang berkaitan

dengan organ intim. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan oleh seorang


dokter spesialis. Setelah konsultasi kesehatan, berikut tahapan

perawatan V-spa:

a. Vulva Hygiene

Sebelum terapi dijalankan, kebersihan bagian intim menjadi fokus

yang pertama. Perawatan dimulai dengan membersihkan vulva

vagina dari kotoran dengan air hangat yang mengandung herbal

wash dan minyak aromatik.

b. V-Scrubbing

Selanjutnya daerah sekitar organ intim seperti lipatan paha, area

perut dan pantat serta daerah yang kulitnya cenderung lebih gelap

seperti daerah ketiak an payudara, digosok dengan scrub berbahan

rempah semisal cendana, akar wangi dan mawar. Scrub ini

bermanfaat untuk mengangkat sel kulit mati, mencerahkan dan

menghaluskan kulit.

c. V-energy Massage

Biar tubuh rileks, peredaran darah lancar, stamina tubuh dan

vagina meningkat, perawatan dilanjutkan dengan pijat terapi

aroma. Pemijatan dengan teknik bioenergi ini dilakukan pada

seluruh, terutama otot-otot dasar panggul.

d. Aromatheraphy atau Guci Bathing

Selesai pijat, dilanjutkan berendam dalam bak mandi yang

bentuknya mirip guci besar berisi air hangat yang ditetesi minyak
esensial. Ini bermanfaat untuk melenturkan sekaligus menguatkan

kembali otot-otot dasar panggul.

e. V-Steam penguapan, V-Compress dan V-Fogging (pengasapan)

Ketiga rangkaian langkah ini dilakukan untuk memperlancar

aliran darah sekitar vagina dan meluruhkan lendir berlebih dari

vagina. Beberapa ramuan herbal dan minyak esensial digunakan

untuk keperluan ini. Kompres vagina ini berfungsi untuk

antiinfeksi dan mengurangi peradangan atau nyeri.

V-Fogging atau pengasapan pada vagina dilakukan dengan

ramuan antara lain kulit jeruk purut, cendana, dan sirih.

Tujuannya? Menyeimbangkan kelembaban, sebagai antiseptik,

dan peningkat gairah seksual.

f. Perawatan dari dalam

Sebagai perawatan dari dalam, disediakan ramuan alami seperti

jamu kunyit asem campur daun sirih.

Bagi yang mau menikah, sebaiknya menjalankan perawatan ini

sebulan sebelum pernikahan dilangsungkan. Sedangkan untuk

yang belum menikah, terapi ini selayaknya dilakukan dua kali

sebulan.

2.1.10 Tips Perawatan Ratus kewanitaan

a. Tidak dalam keadaan haid atau datang bulan

b. Sebaiknya usia sudah 20 tahun ke atas maksimalnya 60 tahun


c. Tidak mempunyai kelainan atau punya penyakit dalam organ

intim

d. Berdiri dengan kaki terbuka sehingga asap atau uap bisa

melingkup area V

e. Pilihlah Salon / Klinik yang mensterilkan alat-alat ratus bekas

pakai, terutama kursi ratusnya sehingga tidak terjadi penularan

penyakit akibat penggunaan kursi secara bersamaan. Gunakan

bumbu ratus sekali pakai juga. Agar lebih Higienis, tidak ada

salahnya jika anda memiliki sendiri alat Ratus kewanitaan di

rumah

2.1.11 Cara Melakukan Ratus V

I. Cara ke I

a. Ratus dituangkan di atas mangkuk pembakar yang

dibawahnya terdapat pembakaran arang.

b. Kemudian duduk di atas kursi berlobang yang dirancang

khusus, ramuan ratus yang sudah mengeluarkan asap

(dibakar) diletakan didalam kursi, sehingga uap(asap) ramuan

akan menguapi kedaerah vagina, dengan mengenakan kain

penutup.

c. Penguapan diarahkan ke organ kewanitaan. Lakukan sekitar

15-20 menit, tergantung seberapa tahan Anda berada di atas

uapnya, dan diharapkan uap tadi dapat mengeluarkan

keputihan dari dalam vagina dn menimbulkan bau harum.


Adapun langkah melakukan terapi ratus vagina dapat dilakukan

dengan menggunakan bahan secara alami dengan cara sebagai

berikut:

a) Menggunakan anglo dengan bahan utama kayu mayosi

Bahan:

a. Daun sirih

b. Kayu manis

c. Kayu mayosi

d. Akar wangi

Cara memakai:

1) Gunakan baju khusus untuk ratus atau baju yang

menutupi dari leher sampai ke bawah seperti memakai

sarung.

2) 2. Siapkan kursi ratus yang berlubang di bagian tengah

tepat di bagian organ intim wanita.

3) 3. Siapkan bahan ratus dan bakar memakai anglo, lalu

diletakkan di bawah kursi ratus.

4) 4. Rapikan kain penutup supaya pengasapan pada organ

intim dan badan berjalan secara optimal tepat di sasaran.

5) 5. Lakukan selama 30 menit.

b) Menggunakan rebusan rempah dalam panci :

Bahan:

a. 5 lembar daun sirih


b. 2-3 cm kayu manus

c. 5 butir cengkeh (bila tidak keputihan kurangi

cengkehnya)

d. Setengah liter air

c) Cara memakai:

Langkahnya sama dengan cara di atas hanya bedanya ini

menggunakan rebusan rempah-rempah yang di rebus selama

10-15 menit sampai warnanya berubah menjadi kuning

kecokelatan. Lakukan satu kali dalam seminggu, jangan

terlalu sering karena khawatir akan memengaruhi untuk

keseimbangan organ intim.

II. Cara ke II

Cara-cara Perawatan Ratus Bakar sebagai berikut:

a. Asuh Bagian kewanitaan dengan sabun, setelah bersih,

Siapkan Kursi khusus Ratus (lubang bagian Tengah tepat di

bagian intim wanita). Pilih Kursi yang memiliki lapisan Busa

diatasnya agar lebih nyamanan pada saat melakukan ratus.

Bersihkan terlebih dahulu bagian atas kursi ratus dengan air

sabun atau alkohol 96% (jika ada) agar bagian atas kursi

bersih dan steril.

b. Siapkan kemben panjang, atau gunakan baju khusus untuk

ratus atau baju yang menutupi dari leher sampai ke bawah

seperti memakai sarung.


c. Siapkan Arang Ratus + Bumbu Ratus + Tungku Ratus /

Tungku Aromaterapi . Bakar Arang Ratus sampai menjadi

Bara, lalu letakkan Arang ratus di atas tungku.

d. Taburi Arang Ratus diatas bara yang sdh diletakkan di atas

tungku Ratus (1 sachet utk 1x Pakai)

e. duduk diatas kursi Ratus dengan posisi kaki terbuka agar asap

ratus dapat mengenai bagian kewanitaan.

f. Lakukan selama 20-30 menitaruhi untuk keseimbangan organ

intim.

g. Bilas dengan Air Bersih (Suppliersalon. 2018).

III. Cara ke III

Cara-cara Perawatan Ratus Rebus sebagai berikut :

a. Point 1 dan 2 sama dengan cara-cara perawatan ratus bakar

b. Siapkan Bumbu Ratus + Tungku Aromaterapi + Lilin khusus

utk tungku aromaterapi atau biasa disebut tea Light.

Nyalakan lilin (tea light) letakkan di bawah tungku

aromaterapi. Jika anda memiliki alat Sauna Portable SS-01,

Ratus Rebus juga bisa menggunakan Sauna Steamer dari

Mesin Sauna SS-01

c. Masukkan air panas kedalam tungku lalu taburi bumbu ratus

di atas air panas (1 scht utk 1x Pakai)

d. Duduk diatas kursi Ratus dengan posisi kaki terbuka agar

asap ratus dapat mengenai bagian kewanitaan.


e. Lakukan selama 20-30 menitaruhi untuk keseimbangan organ

intim.

f. Bilas dengan Air Bersih

g. tungku-aroma-terapy-mangkuk

h. lilin-aromaterapi-tealight (Suppliersalon. 2018).

IV. Cara ke IV

a. Tuangkan ratus diatas mangkuk/bowl pembakar, bakar

dengan solid arang guna mendapatkan asap ratus. Berdiri

diatas bowl yang berasap dengan memakai kain penutup.

Pengasapan diarahkan pada organ kewanitaan kita.

b. Proses penguapan juga bisa didapatkan dengan menggunakan

air panas. Masukkan ratus ke dalam air panas yang sudah

diwadahkan pada ember/penampung lain. Berdiri dengan

memakai kain penutup dengan tujuan uap mengarah pada

organ kewanitaan.

2.1.12 Vaginal Practice

1. Definisi Vaginal Practice

Vagina adalah organ intim wanita yang sangat vital, bisa

disebut juga Miss V. Vagina adalah alat reproduksi wanita yang

paling vital yang sebaiknya harus selalu diperhatikan kesehatan

dan perawatannya. Secara sadar ataupun tidak sadar organ

reproduksi ini merupakan sebuah anugrah yang tidak akan pernah

tergantikan. Banyak wanita yang mengalami rasa frustasi hanya


karena organ yang satu ini. Namun semua wanita harus

mengetahui cara merawat vagina dengan benar.

Vaginal practice adalah tindakan atau terapi yang

dimaksudkan membuat vagina lebih kencang, kering dan padat.

Tindakan yang termasuk vaginal practice antara lain, gurah

vagina atau vaginal cleansing, meminum jamu, memasukkan

tongkat Madura kedalam vagina dan V-spa atau kendedes

(pengasapan).

Vaginal practice berdasarkan organisasi kesehatan dunia,

World Health Organization (WHO) dibagi menjadi tujuh

klasifikasi yaitu, membersihkan bagian luar vagina,

membersihkan bagian dalam vagina (intravaginal cleansing),

aplikasi eksternal (external application) dengan cara menaruh atau

menggosok produk tertentu ke vagina, memasukkan alat kedalam

vagina (intravaginal insertion) seperti serbuk, krim, ramuan

tradisional, tongkat, batu, daun dan kertas, meminum obat,

pengasapan vagina/ratus vagina (vaginal streaming or smoking)

dan modifikasi anatomi (memotong, menarik, tato) dan restorasi

selaput dara.

Vagina practice merupakan tindakan perawatan vagina yang

dikhuskan pada daerah vagina, dengan terapi spa vagina, ratus

vagina dangurah vagina. Vagina Practice yang sedang

berkembang di masyarakat ini, merupakan awal yang bagus untuk


membantu mengatasi masalah kesehatan reproduksi khususnya

bagi wanita, dengan melihat berbagai manfaat dan dampak yang

di rasakan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. M.

Temmerman Dept. of Obstetrics and Gynaecology, Ghent

University (2011) menyatakan bahwa vagina practice adalah

serangkaian istilah yang mencakup berbagai perilaku yang

dilakukan untuk berbagai motif dengan elemen umum adalah

pada labia, klitoris, dan vagina yang bertujuan untuk menjaga

daerah organ intim agar tetap sehat dengan menggunakan bahan

tradisonal yang sudah dimodifikasi.

2. Pelaksanaan Vaginal Practice

Keputihan biasanya menjadi masalah utama yang menjadi

awal terjadinya infeksi akibat dari perawatan vagina yang salah.

Maka perlu untuk melakukan perawatan secara dini dengan

pemeriksaaan fisik, laboraturium dan melakukan pembersihan

secara tunas. Dengan melakukan tindakan sederhana sebenarnya

tidak akan menyiksa dan menghindari penyakit lain yang akan

ditimbulkan. Cara yang paling mudah dan paling sederhana yang

bisa dilakukan untuk menghindari masalah dalam alat vital dan

cara merawat vagina adalah dengan tidak menggunakan celana

dalam yang basah atau terlalu ketat. Membuat kesalahan dalm

perawatan vagina akan berakibat dalam keseimbangan tubuh

manusia. Bahkan dalam keadaan tertentu kita sebenarnya tidak


cukup hanya melakukan kebersihan vagina dari luar perlu juga

untuk perawatan dari dalam yang bisa membuat vagina tetap

sehat.

3. Klasifikasi Vaginal Praktice

Vaginal practice berdasarkan organisasi kesehatan dunia,

World Health Organization (WHO) dibagi menjadi tujuh

klasifikasi yaitu, membersihkan bagian luar vagina,

membersihkan bagian dalam vagina (intravaginal cleansing),

aplikasi eksternal (external application) dengan cara menaruh atau

menggosok produk tertentu ke vagina, memasukkan alat ke dalam

vagina (intravaginal insertion) seperti serbuk, krim, ramuan

tradisional, tongkat, batu, daun dan kertas, meminum obat,

pengasapan vagina/ratus vagina (vaginal streaming or smoking)

dan modifikasi anatomi (memotong, menarik, tato) dan restorasi

selaput dara.

4. Manfaat

Manfaat melakukan vagina practice lebih mengacu terhadap

pengaruh pola seksualitas dan kesehatan reproduksi, karena dapat

mengurangi keluhan yang berhubungan dengan kesehatan

reproduksi. Penelitian yang dilakukan Prof. Dr. M. Temmerman

Dept. of Obstetrics and Gynaecology, Ghent University (2011)

menyatakan bahwa manfaat melakukan vagina practice yaitu

untuk menjaga kesehatan reproduksi agar mampu


mempertahankan proteksi atau keseimbangan bakteri lactobacillus

yang ada di dalam vagina yang bertujuan untuk menjaga

kesehatan reproduksi dari penyakit menular seksual atau masalah

dalam kesehatan reproduksi.

5. Dampak

Dampak dari vagina practice mengacu pada sisi psikologis

dan sisi fisik. Sisi psikologis yang dapat dirasakan yaitu tingkat

kepercayaan diri meningkat setelah melakukan vagina practice,

sedangkan untuk sisi fisik sendiri lebih mengacu terhadap efek

langsung yang dirasakan pada daerah vagina setelah melakukan

vagina practice. Dalam penelitian yang dilakukan Adriane Martin

Hilberdkk, dalam jurnal A cross cultural study of vaginal

practices and sexuality: Implications for sexual health (2009)

menyatakan bahwa perempuan Thailand dari segala usia secata

teratur melakukan vagina practice, terutama pada saat menstruasi

dan sebelum melakukan hubungan seksual untuk meningkatkan

kepercayaan diri mereka dengan mitra mereka dan

menghilangkan bau vagina yang tidak diinginkan

6. Tehnik dalam melakukan vaginal douching

Vaginal douching dapat dilakukan dalam berbagai cara,

praktik. Pembersihannya meliputi internal dan ekstrnal :

1) Intenal douching
Internal douching meliputi proses bilas vagina dengan

memasukan cairan dengan campuran zat tertentu yang dilakukan

baik menggumakan jari, alat khusus bahkan botol yang di

masukan ke dalam vagina secara langsung maupun disemprotkan

seperti penggunaan sprey. Tindakan ini dilahukan banyak wanita

karena anggapan yang mengatakan proses tersebut membuat

mereka lebih bersih.

7. Membersihkan vagina dengan cairan khusus untuk vagina

Untuk bisa melakukan perawatan vagina dengan cara yang

paling sederhana dengan membersihkanya dengan cairan khusus.

Ada banyak produk cairan atau sabun khusus vagina yang dijual

dipasaran, supermarket dan minimarket. Kita bisa memilihnya

sesuai dengan PH dari vagina, hal ini karena setiap orang

memiliki kelembaban yang berbeda. Penggunaan sabun atau

cairan khusus vagina pada dasarnya memiliki fungsi untuk

mematikan bakteri, jamur, kuman dan menuntaskan keputihan

yang biasanya terjadi dibagian vagina dan membuat vagina tetap

bersih.

2.2 Kesehatan Reproduksi Wanita

A. Definisi

Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik,

mental dan social yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau

kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan system


reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau suatu keadaan dimana manusia

dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan

fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman.

Pengertian lain kesetan reproduksi dalam Konferensi

Internasional Kependudukan dan Pembangunan, yaitu kesehatan

reproduksi adalah keadaan sejahtera fiksik, mentak dan social yang utuh

dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dan system

reproduksi.

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan

sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran

& sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi ditujukan bagi laki-laki

maupun perempuan namun dalam hal ini perempuan mendapatkan

perhatian lebih karena begitu kompleksnya alat reproduksi perempuan.

Kesehatan reproduksi membahas berbagai hal yang berhubungan

dengan kesehatan alat reproduksi seseorang,selain itu kesehatan

reproduksi juga membahas tentang siklus hidup serta permasalahan

yang dihadapi oleh perempuan.

Berdasarkan Konferensi Wanita sedunia ke IV di Beijing pada

tahun 1995 dan Koperensi Kependudukan dan Pembangunan di Cairo

tahun 1994 sudah disepakati hak – hak reproduksi tersebut dalam hal ini

(Cholil, 1996) menyimpulkan bahwa terkandung empat hal pokok

dalam reproduksi wanita yaitu :

1. Kesehtan reproduksi dan seksual


2. Penentuan dalam keputusan reproduksi

3. Kesetaraan pria dan wanita

4. Keamanan reproduksi seksual

Adapun definisi tentang arti kesehatan reproduksi yang telah

diterima secara internasional yaitu : sebagai keadaan kesejahteraan

fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan

sistem, fungsi- fungsi dan proses reproduksi. Selain itu juga disinggung

hak produksi yang didasarkan pada pengakuan hak asasi manusia bagi

setiap pasangan atau individu untuk menentukan secara bebas dan

bertanggung jawab mengenai jumlah anak, penjarakan anak, dan

menentukan kelahiran anak mereka.

B. Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi Dalam Siklus Kehidupan

1. Elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi

a. Pelayanan dan konseling, informasi, edukasi, dan komunikasi

KB yang berkualitas.

b. Pelayanan prenatar, persalinan, dan post partum yang aman,

termasuk menyusui.

c. Pencegahan dan pengobatan kemandulan.

d. Pencegahan dan penanganan aborsi tidak aman.

e. Pelayanan aborsi aman, bila tidak melanggar hukum.

f. Pengobatan ISR, IMS dan kondisi lain dalam system

reproduksi.
g. Informasi dan konseling mengenai seksualitas, menjadi orang

tua yang bertanggung jawab serta kesehatan reproduksi dan

seksual.

h. Pencegahan secara aktif praktek-praktek berbahaya seperti

sunat perempuan atau mutilasi kelamin.

i. Pelayanan rujukan untuk komplikasi KB, kehamilan,

persalinan, dan aborsi, kemandulan, ISR, IMS, dan HIV/AIDS

sera kanker kandungan.

j. Progam KB dan kesehatan reproduksi (juka mungkin) harus

meliputi fasilitas diagnosis dan pengobatan IMS seiring

dengan meningkatnya kasus HIV/AIDS.

2. Kebijakan pemerintah Indonesia tentang kesehatan reproduksi

adalah untuk menanggulangi masalah kesehatan reproduksi sejak

tahun 1996 pemerintah Indonesia mengadopsi paket kesehatan

reproduksi esensial (PKRE) dan paket reproduksi komprehensif

(PKRK)

a. 4 Komponen utama utama PKRE:

(1) Kesehatan ibu dan anak (KIA)

(2) Keluarga Berencana (KB)

(3) Pengobatan ISR/IMS HIV/AIDS terpadu dengan KIA dan

KB

(4) Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja

(KRR)
b. Komponen PKRK adalah :

(1) Kesehatan ibu dan anak (KIA)

(2) Keluarga Berencana (KB)

(3) Pengobatan ISR/IMS HIV/AIDS terpadu dengan KIA dan

KB

(4) Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja

(KRR)

(5) Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi bagi usia

lanjut, terutama untuk deteksi gangguan gizi atau tanda-

tanda keganasan.

c. Cakupan paket pelayanan kesehatan reproduksi adalah :

(1) Pelayanan kesehatan primer ditingkat kecamatan

mencakup:

 KB atau pengaturan kesuburan yang menawarkan

berbagai metode-metode bagi laki-laki dan

perempuan berdasarkan pilihan dan tidak

bertentangan dengan hukum.

 Pelayanan kesehatan yang aman untuk perempuan

selama masa hamil, bersalin dan menyusui agar

memiliki bayi sehat.

 Pelayanan penanganan ISR dan IMS termasuk

HIV/AIDS untuk laki-laki dan perempuan yang

bersifat rahasia dan tidak menghakimi.


 Pelayanan remaja yang dapat diakses remaja

perempuan dan laki-laki tanpa mengalami

diskriminasi atau pelecehan.

(2) Pelayanan kesehatan sekunder ditingkan kabupaten

mencakup:

 Diagnosis dan penanganan komplikasi kehamilan dan

persalinan

 Diagnosis dan penanganan komplikasi ISR atau PMS

termasuk HIV/AIDS

 Diagnosis dan penangana kemandulan

 Diagnosis dan penanganan kanker system reproduksi

dan payudara

d. Tingkat pelayanan reproduksi

(1) Pelayanan primer: Bidan dan Puskesmas

(2) Pelayanan Sekunder RS Kabupaten

(3) Pelayanan tersier RS Propinsi

C. Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita

1. Menjaga berat badan agar tetap ideal

Tidak banyak orang menyadari bahwa kelebihan berat badan dapat

memengaruhi ovulasi dan produksi hormon. Selain itu, berat badan

berlebih dapat meningkatkan kelembapan pada organ intim, yang

mempermudah pertumbuhan bakteri dan jamur, Oleh karenanya, menjaga


berat badan adalah salah satu cara paling sederhana dalam menjaga

kesehatan reproduksi wanita.

2. Konsumsi makanan sehat

Jadikan makanan sehat sebagai bagian dari keseharian. Pastikan Anda

mengonsumsi cukup aneka sayuran, buah, gandum atau biji-bijian utuh,

protein, serta lemak sehat, seimbangkan kebutuhan karbohidrat, protein

dan lemak, agar nutrisi yang dikonsumsi lengkap serta seimbang sesuai

dengan kebutuhan tubuh.

3. Periksakan kesehatan secara teratur

Memeriksakan kesehatan teratur dapat membuat penyakit serius lebih

cepat terdeteksi dan tertangani. Waspadai gejala-gejala yang tidak biasa

seperti ruam, benjolan, hingga rasa sakit yang tidak normal.

Konsultasikan dan ketahui kondisi kesehatan organ reproduksi Anda

secara berkala, dengan memeriksakan diri pada dokter ahli kebidanan

dan kandungan, dokter mungkin dapat melakukan beberapa jenis

pemeriksaan yang dinilai perlu, mulai dari identitas, riwayat keluhan

Anda, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga, yang

kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang lainnya seperti pemeriksaan TORCH (toxoplasma, rubella,

cytomegalovirus dan herpes), USG dan papsmear.

4. Istirahat cukup

Sering bekerja di malam hari dapat memengaruhi produksi hormon. Jika

Anda memang harus bekerja di waktu malam atau dengan waktu yang
tidak teratur, cobalah untuk mencukupi waktu istirahat Anda di saat tidak

bekerja.

5. Mengelola stres

Kelola stres dengan cara-cara sederhana seperti teknik relaksasi dan

olahraga. Jika memang dibutuhkan, tidak perlu malu untuk meminta

bantuan konseling profesional.

6. Kebiasaan tertentu

Mengubah kebiasaan tertentu sehari-hari seperti di bawah ini ternyata

dapat berpengaruh besar terhadap kesehatan reproduksi wanita.

a. Berhenti merokok. Aktivitas merokok dapat mengurangi jumlah sel

telur dan mengganggu kesehatan rahim.

b. Mengonsumsi minuman beralkohol juga dapat meningkatkan risiko

gangguan ovulasi.

c. Batasi konsumsi kafein.

d. Hindari penggunaan obat-obatan di luar dari anjuran dokter.

e. Lindungi diri dari paparan bahan kimia tertentu yang berlebihan,

seperti pestisida.

f. Hindari kebiasaan menggunakan sabun khusus kewanitaan yang

mengandung banyak bahan kimia seperti pewangi dan antiseptik,

karena dapat membunuh bakteri flora normal di vagina.

g. Terapkan perubahan sederhana untuk menjaga kebersihan organ

kewanitaan. Misalnya dengan membasuh dari depan ke belakang,

dan bukan sebaliknya, setelah buang air besar.


h. Lebih dari sekadar menjaga organ reproduksi, kesehatan reproduksi

berkaitan dengan kemampuan dan kebebasan orang untuk

bereproduksi serta memiliki kehidupan seksual yang memuaskan.

Pada akhirnya, kesehatan reproduksi wanita tak hanya meliputi

kesehatan fisik, tapi juga mental serta kesejahteraan yang terjamin

sehingga sistem reproduksi dapat terjaga (Dr. Allret. 2017).

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi Wanita

Dalam pengertian kesehatan t\reproduksi secara lebih mendalam, bukan

semata-mata sebagai pengertian klinis (kedokteran) saja tetapi juga mencakup

pengertian social (masyarakat). Intinya, goal kesehatan secara menyeluruh

bahwa kualitas hidupnya sangat baik. Namun, kondisi social dan ekonomi

terutama di Negara-negara berkembang dan kualitas hidup dan kemiskinan

memburuk, secara tidak langsung memburuk pula kesehatan wanita.

Factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita antara

lain:

I. Faktor Sosial Ekonomi

Kemiskinan

Beberapa damapak yang diakibatkan oleh factor kemiskinan antara lain:

a. Mengakibatkan makanan yang tidak cukup atau makanan yang kurang

gizi. Menurut WHO di Negara berkembanag termasuk Indonesia

diperkirakan 450 juta wanita tumbuh tidak sempurna karena kurang

gizi masa kanak-kanak akibat kemiskinan. Wanita sejak masa

menstruasi akan membutuhkan gizi yang lebih banyak dari pria untuk
mengganti darah yang keluar. Zat yang sanagat dibutuhkan adalah zat

besi yaitu 3 kali lebih besar daripada kebutuhan pria.

b. Kekurangan air bersih

c. Pendidikan yang rendah

Orang yang berpendidikan biasanya memiliki pengertian yang lebih

besar terhadap masalah-masalah kesehatan dan pemecahannya.

Minimal dengan mempunyai pendidikan yang memadai seseorang

dapat mencari uang, merawat diri sendiri, dan ikut serta dalam

mengambil keputusan dalam keluarga dan masyarakat.

d. Kawin Muda

Factor kemiskinan menyebabkan orangtua ingin cepat-cepat

menikahkan anaknya agar segera lepas tanggung jawab dan

menyerahkan anak kepada suaminya. Ini berarti wanita muda (usia <

18 thn) memounyai resiko tinggi pada saat persalinan. Dismping itu

resiko tingkat kematian dua kali lebih besar dibandingakan wanita

yang menikah usia 20 thn. Rata-rata wanita dari golongan ekonomi

bawah menikah pada usia dini dan memiliki frekuensi penggunaan

kontrasepsi yang lebih rendah dibandingkan wanita dari golongan

ekonomi atas dalam satu populasi.

Pendidikan

Pada tahun 1999, angka melek huruf pada anak perempuan di atas 9

tahun lebih rendah dibandingkan anak laki-laki seusianya. Dengan rasio

perbandingan 86:94. Presentase anak perempuan yang mendaftar Sekolah


Dasar (SD) pada 1997 sedikit rendah dar pada anak laki-laki dengan rasio

perbandingan 92:97. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

pada tahun 2002-2003 menunjukkan bahwa hanya 62% wanita yang

menjalani pendidikan tingkat SD. Baik tamat maupun tidak.

Setiap individu harus menyadari bahwa pendidikan merupakan hak

asasi manusia (HAM). Selain itu, pendidikan juga menjadi sarana penting

dalam mencapai kesataraan, pengembangan kompetensi, dan perdamaian.

Hal tersebut berbeda dengan kenyataan yang terjadi. Hingga saat ini , anak

perempuan masih mengalami diskriminasi pendidikan akibat pandangan

budaya keliru, pernikahan paksa, kehamilan dini, keterbatasan akses

pendidikan, materi pendidikan yang bias gender, dan kemiskinan

Berdasarkan penjelasan tersebut, tampak jelas hubungan antara tingkat

pendidikan dan status sosial ekonomi individu. Rendahnya tingkat

pendidikan juga menyebabkan pendapatan rendah, yang berkaitan pada

rendahnya tingkat kemampuan individu untuk memanfaatkan sarana

layanan kesehatan.

Penyediaan Layanan Kesehatan

Secara umum, faktor yang berkonstribusi terhadap kesehatan dan

kesehatan reproduksi individu adalah takdir, individu itu sendiri, politisi,

dan penyedia layanan kesehatan. Lingkuo dan perawatan pelayanan

kesehatan reproduksi, yang dapat meliputi pelayanan KB untuk mengatur

kehamilan dan upaya Safe Motherhood serta pencegahan penularan PMS,


berbeda dengan pelayanan medis lainnya. Perbedaan tersebut tentu

menimbulkan masalah dalam upaya peningkatan kesehatan wanita.

Hambatan utama yang muncul dalam upaya meningkatkan kesehatan

wanita umumnya berasal dari kondisi sosial, ekonomi, budaya, atau

kondosi lain yang menghambat wanita untuk mengakses layanan

kesehatan (WHO, 1998 dalam Fathalah, 2003).

Pola pelayanan kesehatan yang efisien akan memberi hasil pisitif

terhadap upaya peningkatan kesehatan reproduksi. Akan tetapi, realisasi

pola pelayanan kesehatan yang efisien masih jauh dari kenyataan. Hingga

kini, pola pelayanan kesehatan yang tidak efektif masih saja ditemukan,

seperti kurangnya sumber daya, pemanfaatan layanan kesehatan yang

rendah, dan layanan medis yang berlebihan (Fathallah, 1986)

Sumber daya yang kurang meliputi sumber daya tenaga kesehatan

yang rendah dan distribusi sumber daya tenaga kesehatan yang rendah dan

distribusi sumber daya yang tidak efisien. Pengelolaan dan pendistribusian

sumber daya tenaga kesehatan yang tepat akan meningkatkan drajat

kesehatan individu. Cakupan layanan kesehatan reproduksi di negara

berkembang lebih rendah daripada negara maju.

II. Faktor Budaya Dan Lingkungan

1) Agama

Pendidikan agama wajib di tanamkan sedini mungkin pada anak.

Dengan adanya dasar agama yang kuat dan telah tertanam pada diri

anak, maka setidaknya dapat menjadi penyaring dalam kehidupannya.


Anak dapat membedakan mana yang buruk dan mana yang baik. Mana

perbuatan yang harus dilakukan dan mana yang harus dihindari.

Dengan pemberian pendidikan agama dan akhlak sejak dini dapat juga

meminimalisir terjadinya sex bebas dan resiko kesehatan reproduksi

utamanya pada masa remaja.

2) Status Permpuan

Kedudukan seorang wanita yang akan mempengaruhi bagaiman

aseorang wanita akan diperlakukan, bagaimana dia dihargai, dan

kegiatan apa saja yang yang harus dia lakukan.

Rendahnya kedudukan wanita dari pada pria akan berdampak pada

kesehatan ancaman infeksi tinggi, ancaman kesehatan reproduksi

tinggi, tidak punya hak hukum dan kekuatan untuk memutuskan,

menginginkan anak laki laki dari pada perempuan, terlalu banyak anak

atau sering melahirkan.

3) Ketidaksamaan Jender

Perbedaan peran dan fungsi laki laki dan perempuan yang

menyebabkan terjadinya diskriminasi merupakan perlakuan yang lazim

di terima wanita sejak awal kehidupan mereka. Prilaku dan praktik

yang membahayakan kelangsungan hidup wanita masih sering di

lakukan, seperti mutilasi genital, prilaku seksual yang menyimpang

atau hubungan seksual yang tidak aman. Perlindungan hukum yang

kurang atau kegagalan penerapan hukum, menyebabkan wanita dan

anak anak mengalami kekerasan. Realitas yang menggambarkan


perempuan sebagai korban utama dapat dilihat dari angka kekerasan

fisik, seksual, maupun pesikologis.

4) Lingkungan Tempat Tinggal Dan Bersosialisasi

Remaja yang tinggal di area kumuh dengan akan penyalah gunaan

zat, tingkat kekerasan, dan kelaparan yang tinggi, cenderung memiliki

usia aktif secara seksual yang lebih dinu. Hal tersebut memengaruhi

usia individu mempunyai anak. Menerima dampak sosial aktifitas

hubungan seksual yang tidak terlindungi remaja yang tinggil di area

perkotaan beresiko tinggi mengalami gangguan kesehatan dan diusai

yang lebih dini

III. Faktor psikologi

Antara lain adalah rasa rendah diri, tekanan teman sebaya, tindak

kekerasan dirumah atau lingkungan, dan ketidak harmonisan orang tua

1) Faktor Biologis

Meliputi : gizi buruk, kondisi anemia, kelainan bawaan organ

reproduksi, dan infeksi lain.

Saat ini dinegara kita sangat banyak penduduk tubuh tidak

sempurna karena kurangnya gizi dalam makanan pada anak-anak

akibat besarnya tingkat kemiskinan. Kekurangan gizi berpengaruh

dalam kesehatan reproduksi wanita, karena sebenarnya wanita yang

sudah menstruasi akan membutuhkan gizi 3 kali lipat lebih banyak dari

pada laki-laki untuk menggantu darah yang sudah keluar. Wanita juga

sangat rentan terinfeksi dan terkena bakteri, ini dikarenakan


kebanyakan wanita bekerja berhubungan dengan air, misalnya mencuci

dan memasak. Seperti yang kita ketahui bahwa air adalah media yang

sangat cepat dan sangat berbahaya dalam penularan bakteri yang dapat

menimbulkan penyakit

E. Indikator Permasalahan Kesehatan Reproduksi Wanita

Dalam pengertian kesehatan reproduksi secara lebih mendalam, bukan

semata – mata sebagai pengertian klinis saja tapi juga mencakup pengertian

sosial. Intinya goal kesehatan secara menyeluruh bahwa kualitas hidupnya

sangat baik. Namun, kondisi sosial dan ekonomi terutama di negara – negara

berkembang yang kualitas hidup dan kemiskinan memburuk, secara tidak

langsung mempeburuk pula kesehatan reproduksi wanita. Indikator –

indikator permasalahan kesehatan reproduksi wanita di indonesia antara lain:

1. Gender adalah peran masing – masing pria dan wanita berdasarkan

jenis kelamin menurut budaya yang berbeda – beda.

2. Kemiskinan antara lain mengakibatkan :

- Makanan yang tidak cukup atau makanan yang kurang gizi

- Persediaan air yang kurang

- Tidak mendapatkan pelayanan yang baik.

F. Hak-Hak Reproduksi

Membicarakah kesehatan reproduksi tidak terpisahkan dengan soal hak

reproduksi, kesehatan seksual dan hak seksual. Hak reproduksi adalah bagian

dari hak asasi yang meliputi hak setiap pasangan dan individual untuk
memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab jumlah, jarak, dan waktu

kelahiran anak, serta untuk memiliki informasi dan cara untuk melakukannya.

Hak kesehatan reproduksi :

1) Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan kesehatan reproduksi

yang terbaik

2) Perempuan dan laki-laki, sebagai pasangan/individu, berhak

mendapatkan informasi lengkap tentang seksualitas, kesehatan

reproduksi dan manfaat serta efek samping obat-obatan dan tindakan

medis yang digunakan untuk mengatasi kesehatan reproduksi

3) Hak memperoleh pelayanan KB yang aman dan efektif terjangkau, dapat

diterima sesuai dengan pilihan tanpa paksaan dan melawan hukum

4) Perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan,

yang memungkinkan sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan dan

persalinan serta memperoleh bayi yang sehat

5) Hubungan suami istri didasari atas penghargaan terhadap pasangan

masing-masing dan dilakukan dalam situasi dan kondisi yang diinginkan

bersama tanpa unsur pemaksaan, ancaman, dan kekerasan

6) Pada remaja laki-laki maupun perempuan, berhak memperoleh informasi

yang tepat dan benar tentang reproduksi remaja sehingga dapat

berprilaku sehat dan menjalani kehidupan seksual yang bertanggung

jawab

7) Laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan informasi yang mudah

diperoleh, lengkap dan akurat mengenai HIV/AIDS.


G. Prinsip Dasar Kesehatan Dalam Hak Seksual dan Reproduksi

1. Bodily integrity, hak atas tubuh sendiri, tidak hanya terbebas dari siksaan

dan kejahatan fisik, juga untuk menikmati potensi tubuh mereka bagi

kesehatan, kelahiran dan kenikmatan seks aman.

2. Personhood, mengacu pada hak wanita untuk diperlakukan sebagai aktor

dan pengambilan keputusan dalam masalah seksual dan reproduksi dan

sebagai subyek dalam kebijakan terkait.

3. Equality, persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dan antar

perempuan itu sendiri, bukan hanya dalam hal menghentikan

diskriminasi gender, ras, dan kelas melainkan juga menjamin adanya

keadilan sosial dan kondisi yang menguntungkan bagi perempuan,

misalnya akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi.

4. Diversity, penghargaan terhadap tata nilai, kebutuhan, dan prioritas yang

dimiliki oleh para wanita dan yang didefinisikan sendiri oleh wanita

sesuai dengan keberadaannya sebagai pribadi dan anggota masyarakat

tertentu.

Ruang lingkup kesehatan reproduksi sangat luas yang mengacakup

berbagai aspek, tidak hanya aspek biologis dan permasalahannya bukan

hanya bersifat klinis, akan tetapi non klinis dan memasuki aspek

ekonomi, politik, dan sosial-budaya. Oleh karena aitu diintroduksi

pendekatan interdisipliner (meminjam pendekatan psikologi, antropologi,

sosiologi, ilmu kebijakan, hukum dan sebagainya) dan ingin dipadukan

secara integratif sebagai pendekatan transdisiplin.


H. Kekurangan Gizi dan Kesehatan Yang Buruk

Menurut WHO dinegara berkembang termasuk indonesia diperkirakan

450 juta wanita tumbuh tidak sempurna karena kurang gizi pada masa kanak

kanak, akibat kemiskinan jikapun kecukupan, budaya menentukn bahwa

suami dan anak nak laki laki mendapat porsi yg banyak dan terbaik dan

terakhir sang ibu memakan sisa yg ada . Wanita sejak mengalami menstruasi

akan membutuhkan gizi yg lebih banyak dari oria untuk mengganti banyak

darah yang keluar . zat sangat dibutuhkan adalah zat besi yaitu 3x lebih besar

dari laki laki . kekurangan zat ini akan menyebabkan gondok yg

membahayakan perkembangan janin baik fisik maupun mental . wanita juga

sangat rawan terhafap penyakit, termasuk penyakit menular seksual karena

pekerjaan mereka atau tubuh mereka yg berbedah dengan pria, salah satunya

sitausi yg paling rawan adalah wanita selalu berhubungan dengat air misalnya

mencuci, memasak dan sebagainya, seperti diketahui air adalah media yg

cukup berbahaya dalam penularan bakteri penyakit

I. Beban Kerja Yang Berat

Wanita bekerja jauh lebih lama dari pria, berbagai penelitian yang

telah dilakukan diselurruh dunia rata-rata wanita bekerja 3jam lebih lama

akibatnya wanita mempunyai sedikit waktu untuk istirahat lebih lanjut

terjadinya kelelahan kronis, stres, dan sebagainya kesehatan wanita tidak

hanya dipengaruhi oleh waktu kerja tetapi juga jenis pekerjaan yg berat,

kotor, dan monoton bahkan berbahaya. Di india banyak kasus keguguran

atau kelahiran sebelum waktunya pada musim panen karena wanita terus
terusan bekerja keras dibudang pertanian bauk pria maupun wanita dapat

terserang efek dari zat kimia (peptisida) tetapi akan lebih berbahaya jika

wanita dalam keadaan hamil, karema akan mempengaruhi terhadap janin

dalam kandunganya.

J. Wanita ditempat kerja

Kesehatan reproduksi cukup serius sepanjang hidup, terutama bagi

perempuan, selain karena rawan tepapar penyakit, juga berhubungan dengan

kehidupan sosialnya misalnya kurangnya pendidikan yg cukup, kawin muda,

kematian ibu, masalah kesehatan perempuan, masalah kesehatan kerja,

menaoupos dan masalah gizi (Baso dan Raharjo, 1999)

Sebagian besar perempuan bekerja keras setiap hari, memasak,

membersihkan rumah, juga bekerja diluar rumah (mencari penghasilan) maka

beban kerjanya menjadi rangkap.Beban kerja yg terlalu berat membuat

seorang perempuan mengalami kecapekan dan mudah terserah penyakit

terlebih lagi bila seorang perempuan tidak punya cukup waktu untuk istirahat

dan tidak memperoleh cukup perhatian akan kodisi kesehatanya .

Dalam kaitan dengan pengaturan kehamilan sebagian besar tidak

melakukan pengaturan terhadap kehamilan dan jumlah anak yg di inginkan.

Kondisi ini dapat dimungkinkan antara lain kesempatan bekerja diluar rumah

membuat responden mempunyai otonomi yg besar dalam hal berkaitan

dengan kesehatan reproduksi sedangkan sebagian responden yg mengatur

kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi maka jenis kontrasepsi modern

menjadi pilihan baik atas pertimbangan sendiri maupun atas pertimbangan


suami istri. Askes pelayanan KB msaupun kesehatan reproduksi sebagian

besar pergi ketempat pelayanan kesehatan, sebagian besar responden

mengaku menstruasi sakit saat menstruasi dengan siklus antara 21-35 hari

Kondisi kesehatan reproduksi ditempat kerja menunjukan belum

banyak responden yg mendapatkan hak reproduksi sehat cuti haid, kelahiran,

dan pemberian ASI sedangkan aktivitas kerja diluar rumah tampak masih ada

yang belum mempunyai anak. Untuk memelihara kesehatan manusia

memerlukan kerja dan istirahat yg cukup sehinggah tidak mudah sakit

terutama yg berhubungan dengan kesehatan reproduksi .

K. Permasalahan Kesehatan Reproduksi Wanita di Tempat Kerja

Menurut ILO gangguan kesehatan wanita di tempat kerja disebabkan

oleh kanker 34 %, kecelakaan 25%, penyakit saluran pernapasan 21%,

penyakit kardiovaskuler 15%, dan lain – lain 5%.

Beberapa gangguan reproduksi yang berhubungan dengan pekerjaan wanita :

1. Abortus : kerja berat

2. Premature : ionizing radiation

3. Lahir cacat : menthyl mercury, ionizing radiasi

4. Mandul : timah hitam dll.

Penyebab terjadinya permasalahan reproduksi wanita dalam bekerja :

1. Jarang ganti celana dalam karena sibuk dalam pekerjaannya

2. Seringnya menghirup unsur polutan udara (terutama timbal yang dapat

menurunkan fertilitas)
Langkah mudah untuk mengatasi permasalahan yang ada pada wanita karier

dan sebagai ibu rumah tangga :

1. Menjaga kesehatan badan (personal hygine)

2. Menghindari pakaian yang ketat (supaya tidak menimbulkan kelembapan

pada daerah vagina)

3. Selalu berhati – hati dalam menjaga keselamatan diri


2.2 K
DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2018. Mengenal Ratus Perawatan Vagina Seperti Milik Putri Keraton.
https://kabarjatim.com/mengenal-ratus-perawatan-vagina-seperti-milik-
putri-keraton/. Diakses 4 juli 2019

Arya. Kespro Wanita Ditempat Kerja.E-book scribd

Dr. Adrian, Kevin. 2017. Fakta Manfaat Ratus Yang Perlu Anda Ketahui.
https://www.alodokter.com/fakta-manfaat-ratus-yang-perlu-anda-ketahui.
Diakses 4 juli 2019

Dr. Allret. 2017. Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita.


https://www.alodokter.com/cara-menjaga-kesehatan-reproduksi-wanita.
Diakses 4 juli 2019

Juliandi. 2018. Kesehatan Reproduksi. https://www.google.com/url?sa=t&source=


web&rct=j&url=http://library.usu.ac.id/download/fk/kedkomunitas-
juliandi.pdf. Diakses 5 juli 2019

Novita. 2016. Mengenal V Spa. https://www.google.co.id/amp /s/novitabeauty.


wordpress.com /2012/10/24/mengenal-v-spa/amp/ Diakses 5 juli 2019

Nurul Legiwati. Penelitian Wanita Ditempat Kerja.E-book scribd

Repository. 2018. Anatomi Dan Fisiologi Alat Reproduksi Wanita. https:// www.
google. com/url ?sa=t&source=web&rct =j&url =http:
//repository.usu.ac.id/bi tstream/handle/anatomi_dan_fisiologi _alat_
reproduksi_ wanita./ Diakses 5 juli 2019

Salamah, Ummi. 2019. Makalah Kesehatan Reproduksi Remaja..


https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https: //www.
academia.edu/29191190/MAKALAH_KESEHATAN_REPRODUKSI_
REMAJA. Diakses 5 juli 2019

Stikestelogorejo. 2019. Pernah Coba Gurah Vagina Cara Ampuh Mencegah


Infeksi Miss V. http://www.stikestelogorejo.ac.id/2019/01/06/pernah-coba-
gurah-vagina-cara-ampuh-mencegah-infeksi-miss-v/

Suppliersalon. 2018. Apa Itu Perawatan Ratus. https://www.suppliersalon.com/


apa-itu-perawatan-ratus/. Diakses 4 juli 2019

Anda mungkin juga menyukai