Anda di halaman 1dari 8

CBL 1 (SCENARIO)

Twenty year old female patient complained on upper teeth, her teeth
didn’t pain but interfered with her appearance. She wants to be treated
her teeth

Objective examination showed :

11 : cavity on mesial with dentin depth

Sondation : -

Percussion : -

Palpation : -

Vitality test (thermal test) : + (little pain around 2 second)

21 : cavity on mesial with dentin depth

Sondation : + (little pain around 1 second)

Percusion : -

Palpation : -

Vitality test (thermal test) : + (little pain around 4 second)

Radiograph 11 dan 21 : radioluscent area on mesial, not near from pulp


horn, no radioluscent area on periapical

Penetapan masalah

1. Interpretasi hasil pemeriksaan pada scenario


 Gigi 11 :
Sondasi : - menandakan tdk ada rangsang taktil pada gigi,
kemungkinan lapisan dentin masih agak tebal
Perkusi : - menandakan tdk adanya kelainan pada jaringan
periapikal
Palpasi : - menandkan tdk adanya pembengkakan
Vitality test : + (nyeri sekitar 2 detik) menandakan gigi masih
vital
 Gigi 21
Sondasi : + menandakan ada rangsang taktil, dan
menunjukkan ketebalan dentin lebih tipis
Perkusi : - tidak ada kelainan pd periapikal
Palpasi : - tidak ada pembengkakan
Vitality test : + (nyeri sekitar 4 detik) menunjukkan bahwa
gigi masih vital
 Radiografi 11 & 21 : terdapat radiolusen pd mesial
menunjukkan bahwa adanya kavitas pd bagian mesial gigi,
radiolusen belum mendekati pulpa (karies media)
 Jika sondasi – kemungkinan bagian tubulus dentinalis belum
terbuka, bisa juga mempengaruhi penentuan perawatan
 Palpasi tdk hanya untuk mengetahui pembengkakan, tp juga
untuk mengetahui kelainan pd jaringan periodontal

2. Diagnosis pasien
 Gigi 11 & 21 gigi vital dengan karies media, berdasarkan
radiografi belum mencapai tanduk pulpa berarti karies
media (kedalaman dentin)
3. Etiologi dari kasus
Etiologi karies (4 faktor utama )
 Host : gigi, saliva (bermanfaat untuk remineralisasi, sbg
buffer (ion bikarbonat))
 Time : seiring berjalannya waktu jika gigi tidak dibersihkan
maka pH mulut akan berubah yang menyebabkan karies
 Substrat : berasal dari sisa makanan yang tidak dibersihkan
akan menjadi sarang bakteri
 Mikroorganisme : streptococcus mutans
 Oral hygiene yang buruk dipengaruhi waktu dapat memicu
sarang mikroorganisme sehingga dapat menyebabkan
munculnya kavitas

4. Perawatan yang tepat pada scenario


 Gigi 11 langsung ditumpat menggunakan resin komposit
 Gigi 21 karena sdh melibatkan dentin maka sebelum diberi
resin komposit dilapisi dengan GIC (tipe lining) terlebih
dahulu, perlu kehati-hatian dalam pengetsaan karena
menyebabkan tubulus dentinalis kering yang akan
menyebabkan tumpatan tidak bias berikatan erat dengan
struktur gigi, lining berfungsi untuk menghindari iritasi
 Resin komposit yang bagus digunakan yg hybrid, bisa jg
menggunakan yg makrofil tp warna yg dihasilkan terbatas,
resin komposit mikrofil rentan menyebabkan fraktur
 Butuh kehati-hatian saat preparasi untuk tumpatan resin
komposit, apabila saat preparasi banyak menghilangkan
jaringan dentin yang sehat maka perlu diberi base
 Setelah pengetsaan, dibilas lalu dikeringkan, namun
pengeringan hanya sampai moist supaya untuk menghindari
collaps pada kolagen di sekitar dentin, karena kolagen
berperan dalam pembentukan hybrid layer
 bahan bonding (self etch & total etch)
generasi IV : ada 3 steps > etsa,primer bonding. Tahap >>>
rinsing (dibilas), diberi primer, kemudian diberi bonding
generasi V : 2 step > etsa, primer & bonding dijadikan 1,
cukup efisien (pengaplikasian sederhana) dan perlekatan
bagus
etsa pada total etch juga dapat membersihkan smear layer,
dan kadang menyebabkan iritasi pada jaringan
 self etch dibandingkan total etch tidak perlu rinsing karena
mengandalkan smear layer membentuk smear plug,
perlekatan lebih bagus total etch yang menggunakan etsa,
self etch dapat mengatasi iritasi
 self etch : generasi VI, VII, VIII
 pada total etch & self etch semuanya ada etsa karena etsa
berperan dalam membentuk pores, namun bedanya pada
tipe ada yang 3 step & 2 step. Perbedaan pada rinsing

5. Indikasi & kontraindikasi perawatan

RK

 Indikasi :
- Lesi awal klas 1&2
- Untuk klas 3,4,5 yang memerlukan estetik
- Untuk yang memerlukan estetik seperti veneer,
penutupan diastema, abras dan erosi pd servikal gigi,
sementasi restorasi indirect (inlay & onlay)
 Kontraindikasi :
- Gigi yang isolasi sulit
- Kavitas yang besar & membutuhkan kekuatan oklusal
yang besar
- Untuk pasien yang sensitive terhadap material komposit
- Pasien bruxism, tumpatan tdk bertahan lama apabila
diberi tumpatan RK

GIC

 Indikasi :
- Gigi anterior & posterior
- Karies proksimal gigi anterior
- Pasien yang menginginkan tambalan sewarna gigi
- Dapat digunakan sebagai luting & lining, untuk
melekatkan bracket pada perawatan ortho, perlekatan
crown
 Kontraindikasi :
- Gigi yang menerima tekanan kunyah yang kuat

6. Kelebihan & kekurangan bahan yg digunakan pada perawatan


RK :
 Kelebihan:
- Pilihan warna banyak
- Tingkat estetik tinggi
- Melekat secara mikromekanik
- Biokompatibilitas yang baik
- Bebas dari logam/merkuri
- Konduktivitas thermal rendah
- Mudah dimanipulasi & polishing
 Kekurangan :
- Adanya polimerisasi shrinkage
- Marginal breakdown
- Dapat mengalami kebocoran mikro
- Kadang terjadi ketidakstabilan warna
- Kesulitan dalam membangun kembali kontur proksimal
yang ideal
- Sering mengalami keausan
- Sensitive terhdapa air/saliva

GIC

 Kelebihan :
- Tidak iritatif pada pulpa
- Mengandung ion fluor
- Daya larut rendah
- Bersifat bekteriostatik
 Kekurangan :
- Kekuatan tarik dan kekerasan rendah
- Translusensi lebih rendah disbanding RK
7. Prosedur perawatan
 RK Klas IV :
- Isolasi gigi dengan rubber dam
- Preparasi :
a. pembuatan outline form
b. membersihkan kavitas dengan bur round kecil
c. pembuatan retensi mikro undercut hasil pengetsaan,
ada cutting enamel press ( enamel terpotong)
d. pembuatan bevel dengan bur flame dengan sudut 45
derajat, pembevelan semakin kearah gingival semakin
sempit. Paling sempit pada kontak dengan gigi antagonis

- pada kasus kavitas dalam diberi lining

- penumpatan pada proksimal menggunakan seluloid stip

- kavitas diisolasi, dibersihkan, lalu dikeringkan

- penumpatan dengan RK

 kavitas dibersihkan dengan cavity cleanser (ada kandungan


antiseptic), kemudian diberi etsa dgn microbrush selama 15
detik, dibilas dengan three way syringe (air mengalir pelan)/
cotton palete hingga moist/lembab, diberi bonding dengan
microbrush digenangi pd kavitas selama 10 detik lalu
diangin2kan (ada kandungan yang harus menguap) > light
cure selama 20 detik. Aplikasikan tumpatan RK (anterior :
nanofiller/hybrid), light cure 40 detik setiap 2mm lapisan >
finishing dengan bur finishing pita kuning untuk area
interdental dan bur polish komposit (enhans/bur soflex) >
diakhiri dengan rubber silicon cups untuk menghaluskan
permukaan
 pada gigi 21, diberi lining (GIC tipe 3) sebelum pengetsaan

8. Prinsip preparasi
a. Outline form : membersihkan seluruh jaringa karies & enamel
yang tidak didukung oleh gigi
b. Resistant form : membentuk kavitas agar restorasi maupun gigi
tidak mudah pecah & tahan terhadap beban pengunyahan.
Bentuknya dinding lateral tegak lurus dengan dinding pulpa
c. Retention form : membentuk kavitas agar restorasi tidak
mudah lepas. Bentuk ada 5 :
- Undercut
- Dovetail
- Groove
- Micropit
- Pin hole
d. Convenience form : membentuk kavitas agar restorasi mudah
dimasukkan kedalam kavitas
e. Removing the remaining of caries dentin : membuang jaringan
karies yang masih tersisa
f. Finishing the enamel wall & margin : menghaluskan &
membentuk sudut pada dinding enamel
g. Toilet of the cavity : membuang semua jaringan yang tersisa
dan menghaluskan dinding kavitas dengan kapas

Anda mungkin juga menyukai