Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Persentasi Bokong

Presentasi bokong atau sungsang dapat diartikan sebagai posisi

memanjang dengan kepala berada di bagian atas rahim dan bokongnya ada di

bagian bawah, tergolong sebagai kelainan letak janin. Kondisi seperti ini

biasanya sudah dapat terdeteksi saat kehamilan memasuki trimester kedua.

Biasanya kandungan akan terasa penuh dibagian atas dengan gerakan janin

lebih banyak dibagian bawah.1

B. Etiologi Persentasi Bokong

Penyebab dari letak sungsang antara lain disebabkan oleh:

1. Prematuritas, karena bentuk Rahim relative kurang lonjong, air ketuban

masih banyak dan kepala relative besar.

2. Hidramnion, karena anak mudah bergerak

3. Plasenta previa, karena menghalangi turunnya epala kedalam PAP

4. Bobot janin yang relative rendah, hal ini menyebabkan janin bebas

bergerak. Ketika menginjak usia 28-34 minggu kehamilan, berat janin

makin membesar, sehingga tidak bebas lagi bergerak. Pada usia tersebut

umumnya janin sudah menetap pada satu posisi.

1
Irianto, Koes. 2014. Biologi Reproduksi. Bandung: Alfabeta. Hal: 444

5
5. Hidrosefalus, besarnya ukuran kepala janin menyebabkan janin

mencari tempat yang lebih luas untuk menetap yaitu dibagian atas

Rahim.

6. Gemelli, adanya lebih dari satu janin menyebabkan terjadi perebutan

tempat. Setiap janin berusaha mencari tempat yang nyaman, sehingga

ada kemungkinan bagian bokong berada di bagian bawah rahim.

7. Panggul sempit, sempitnya ruang panggul mendorong janin mengubah

posisinya menjadi sungsang.

8. Rahim yang sangat elastis, hal ini biasa terjadi jika ibu telah melahirkan

beberapa anak sebelumnya, sehingga Rahim sangat elastis dan

membuat janin berpeluang besar untuk berputar hingga minggu ke 37

dan seterusnya.

9. Bentuk Rahim yang abnormal.

C. Klasifikasi Persentasi Bokong

hubungan antara ekstremitas bawah dan bokong yang bervariasi pada

presentasi bokong membaginya menjadi:

1. Presentasi bokong sempurna, dimana kedua tungkai berada disamping

bokong

2. Presentasi bokong murni (frank breech presentation), dimana kedua

tungkai lurus ke atas.

3. Presentasi bokong kaki, dimana tungkai terlipat pada lipat paha dan

lekuk lutut.

6
4. Presentasi bokong kaki sempurna, dimana terbawah 2 kaki.

5. Presentasi bokong kaki tidak sempurna, terbawah satu kaki.

D. Diagnosa Persentasi Bokong

Untuk menegakkan diagnosis maka yang harus dilakukan oleh seorang bidan

adalah dengan melakukan :

1. Anamnesis : pergerakan anak teraba oleh ibu di bagian perut bawah, ibu

sering merasa ada benda keras (kepala) yang mendekat tulang iga dan

rasa nyeri pada tulang iga karena kepala janin.

2. Palpasi : teraba bagian bundar, keras, melenting pada fundus. Punggung

dapat diraba pada salah satu sisi perut, bagian kecil pada sisi yang

berlawanan, diatas simpisis teraba bagian yang kurang budar dan lunak.

3. Auskultasi : denyt jantung janin (DJJ) ditemukan paling jelas pada

tempat yang lebih tinggi (sejajar atau lebih tinggi dari pusat).

4. Perbadaan antara letak sungsang dan kepala pada pemeriksaan dalam

jika anus posisis terendah maka akan teraba lubang kecil, tidak ada

tulang, tidak menghisap, keluar mekonium, jika presentasi kaki akan

teraba tumit dengan sudut 90˚, terasa jari-jari, pada pesentasi lutut akan

terasa patela dan poplitea. Pada presentasi mulut makan akan teraba ada

hisapan dijari, teraba rahang dan lidah. Presentasi tangan dan siku:

terasa jari panajng, tidak rata.

5. Untuk menentukan perbedaaan tangan dan kaki : pada kaaki ada

kalkaneus, sehingga dapat tonjolan tulang yaitu mata kaki dan

7
kalkaneus. Pada tnagn hanya ada mata di pergelangan tanggan, kaki

tidak dapat di luruskan terhadap tungkai, jari kaki jauh lebih pendek

dari telapak tangan.

Diagnosa juga dapat ditegakkan melalui pemeriksaan penunjang yaitu USG.

E. Komplikasi Persentasi Bokong

pada presentasi bokong dapat terjadi peningkatan frekuensi komplikasi

berikut:

1. Prolapses tali pusat

2. Plasenta previa

3. Anomaly kongenital

4. Anomaly dan tumor uterus

5. Pelahiran sulit

6. Morbiditas maternal dan perinatal yang meningkat.

F. Metode Pelahiran Persentasi Bokong

Terdapat perbedaan fundamental penting antara persalinan dan

persalinan presentasi kepala dan bokong. Pada presentasi kepala, saat kepala

lahir maka badan biasanya dilahirkan tanpa kesulitan. Namun pada persalinan

sungsang, bagian yang dilahirkan selanjutnya berukuran lebih besar dan jauh

lebih sulit terkompresi. Oleh karena itu , sebagai peraturan, pelahiran

pervaginam membutuhkan ahli terampul untuk hasil akhir yang baik.

Terdapat tiga metode umum pelahirna sungsang melalui vagina:

8
1. Pelahiran bokong spontan. Janin dikeluarkan seluruhnya secara

spontan tanpa traksi atau manipulasi selain dorongan bayi.

2. Ekstraksi bokong parsial. Janin dilahirkan spontan hingga umbilicus,

tetapi bagian tubuh selanjutnya diekstraksi atau dilahirkan dengan

traksi operator dan dibantu oleh maneuver-manuver, dengan atau tanpa

usaha ekspulsif dari ibu.

3. Ekstraksi bokong total. Seluruh tubuh di ekstraksi oleh dokter.

Dan terdaat beberapa teknik yang digunakan untuk pelahiran sungsang,

diantaranya pelahiran secara forceps, ekstraksi vakum, dan peairan Caesar

yang hanya boleh dilakukan oleh tenaga dokter ahli yang terampil.

Namun pemilihan pelahiran abdomen atau pervaginam ini harus

didiskusikan dengan pasien. Bila memungkinkan hal ini ditentukan sebelum

pasien dirawat.

G. Penatalaksanaan Persalinan Persentasi Bokong

Pada saat pasien datang, penilaian cepat harus dilakukan untuk

menegakkan status kondisi membrane, persalinan, dan janin. Pengkuran

denyut jantung janin dan kontraksi uterus mulai dilakukan saat masuk.

Pengerahan segera staff yang dibutuhkan harus meliputi Dokter ahli

kebidanan yang terampil dalam melakukan ekstraksi sungsang, Asisten

dokter untuk membantu persalinan, Personel anastesi yang dapat memastikan

anastesia atau analgesia yang adekuat, Seorang terlatih untuk melakukan

resusitasi bayi baru lahir.

9
Setelah itu lakukan tatalaksanan untuk persalinan yang terbagi menjadi:

1. Tatalaksana Umum

a. Persalinan lama pada presentasi sungsang adalah indikasi seksio

sesarea.

b. Seksio sesarea lebih aman dan direkomendasikan pada:

- Presentasi bokong primigravida

- Dauble footling breech

- Pelvis yang kecil atau malformasi

- Janin yang sangat besar

- Bekas seksio sesarea dengan indikasi CPD

- Kepala yang hiperekstensi atau defleksi

c. Persalinan pada presentasi kaki sebaiknya dilahrkan dengan

seksio sesarea. Persalinan pervaginam hanya bila:

- Persalinan sudah sedemikian maju dan pembukaan sudah

lengkap

- Bayi preterm yang kemungkinan hidupnya kecil

- Bayi kedua pada kehamilan kembar

2. Tatalaksana Khusus

Pada upaya persalinan pervaginam lakukan langkah berikut:

a. Tentukan apakah persalinan pervaginam mungkin dilakukan.

Persalianan pervaginam oleh tenaga penolong yng terlatih

cenderung aman bila:

- Pelvis adekuat

10
- Presentasi bokong lengkap/murni

- Kepala fleksi

- Tidak ada riwayat seksio sesarea karena CPD

- Janin tidak terlalu besar

b. Sebelum inpartu, usahakan melakukan versi luar apabila syarat

dipenuhi, yaitu:

- Pembukaan serviks msh kurang dari 3 cm

- Usia kehamilan sama dengan atau lebih dari 37 minggu

- Ketuban cukup

- Tidak ada komplikasi/ kontraindikasi ( IUGR, perdarahan,

bekas seksio, kelainan janin, kehamilan kembar, hipertensi)

- Persalinan pervaginam masih mungkin dilakukan.

Hati-hati! Versi luar dapat menyebabkan solusio plasenta!

c. Jika versi luar berhasil maka lakukan asuhan persalinan normal

d. Jika versi luar tidak berhasil maka lakukan persalinan pervaginam

sungsang atau seksio sesarea

e. Ikuti kemajuan persalinan dengan seksama menggunakan

partograf

f. Jangan pecahkan ketuban! Jika ketuban pecah periksa apakah ada

prolapse tali pusat.

g. Beritau ibu untuk tidak mengedan sebelum pembukaan lengkap

h. Kepala janin harus lahir dalam waktu maksimal 8 menit sejak

lahir sebatas pusat.

11
i. Apabila terjadi prolapse tali pusat dan kelahiran pervaginam tidak

memungkinkan maka lakukan seksio sesarea.

j. Jika denyut jantung <100x/menit atau >180x/menit, lakukan

seksio sesarea. Catatan: meconium biasa terdapat pada

persalinan sungsang dan tidak berbahaya selama denyut jantung

janin normal.

k. Sediakan cunam piper sebagai antisipasi bila terdapat kesulitan

melahirkan kepala (after coming head).

12

Anda mungkin juga menyukai