Anda di halaman 1dari 4

Yang dicemaskan akan mempengaruhi tekstur part mobil yang sudah di cat.

Setelah proses painting selesai maka operator melakukan metode PB-OK (Painting
Body OK)

Assembling

Sebelum memasuki proses assembling ada proses hot back yang artinya memasukkan
part body sesuai sequence (urutan) dan juga ada proses PBS (painting body Storage)
artinya pemasangan part – part body mobil. PBS dibagi menjadi 2 line yaitu G line untuk
mobil carry dan APV sedangkan S line untuk mobil karimun. Pada tanggal 2 juli 2019
jam 13:20 penulis hanya melihat proses pada G line mobil Carry dan APV. Proses PBS
menggunakan sistem interlock yang bernama AB-ON(Assembling Body On), cara
menggunakan sistem AB-ON ini operator scan barcode yang akan menghasilkan output
VIN number kendaraan, kode warna kendaraan dan kode destinasi Negara yang akan
dikirim. Jika tidak di scan akan mempengaruhi ke finishing delivery nya dan fungsi AB-
ON ini mengantisipasi part body mobil tidak salah masuk. Di dekat PC yang terdapat
sistem AB-ON ini ada device Input Output trus masuk ke PLC trus PLC ambil data dari
Pusat menggunakan software database NX-Auto dari jepang. Cara buat storage
datanya di line ke mesin mesinnya.

Carry Mobil carry sudah power steering yang sudah otomatis dan memiliki 3 tipe yaitu
flat deck, wide deck, flat deck AC/PS. Untuk membedakan tipe tipe mobil, dari pusat itu
sudah ditentukan vin number nya kode warna destinasi beserta tipe yang harus dibuat
trus di tracking ke database NX-Auto pusat. Data dari AB-ON tidak langsung dari NX-
Auto melainkan harus melewati proses pada sistem VTS (Vehicle Tracking System).
Jika data sequence dan v number yang di monitor dan di barcode beda maka terjadi
error dan unit tidak dapat diteruskan, maka langkah yang diambil adalah operator
menghubungi bagian IT yang menangani PLC menggunakan by sistem.
Data yang di scan dari AB-ON menghasilkan output Fundosi Paper yang berfungsi
untuk melihat part apa saja yang akan dipasang dan poka yoke dalam bahasa jepang
yang artinya terhindari dari kegagalan proses pemasangan part.

Untuk menghasilkan 1 produk G line membutuhkan waktu sekitar 2,2menit – 6 menit.


Dalam waktu 24 jam menghasilkan 500 unit.

Trus ada proses DL-0 : transfer barang dari PBS line ke trimming 1

Assembling : - Trimming artinya memasang body kabel dan aksesoris di bagian dalam
mobil.

- Chasis artinya memasang body bawah mobil seperti suspense, pipa2,


dan kabel body.
- Final inspection : proses akhir cek cek kondisi mobil.

proses Sub Assy Radiator diisi LLC coolant untuk pendingin mesin.

setelah itu masuk ke proses AB-OK yang artinya proses dinyatakan selesai dilakukan
pengecekkan.

DL-01 : mentransfer dari proses trim 1 ke casis 1

Sub Assy front suspension yaitu mengerjakan area depan

Sub Assy rear suspension yaitu mengerjakan area belakang

SAP Assy engine merakit engine dan trasmisi, kabel – kabel dan host.

Setiap lifter(untuk menaikan barang) menggunakan detect body controller, posisi lifter
tidak gak kedepan dan tidak kebelakang dan itu harus pas.

DL2 untuk transfer unit chasis 1 ke trimming 2 :

Sub Assy intrumen panel: membuat bagian dashboard mobil menggunakan raku – raku
hand machine. Yang bisa menggunakan raku – raku hand machine hanya untuk mobil
carry sedangkan mobil APV masih manual/tenaga manusia yang menggangkatnya.
Penjelasan trimming 2: meneruskan proses dari casis 1 karena ada beberapa kabel
yang disambungkan di trimming 2 karena ada beberapa pemasangan mesin yang telah
dilakukan setelah casis 1.

Pada proses trimming 2 melakukan 2 macam pencetakan plat: pertama dengan id plat
marking machine : mesin ini untuk mencetak/scrubbing v number, kode warna, engine
number pada sebuah plat. Kedua VIN Plate Laser Marking Machine : mesin yang
membuat barcode di plat kecil untuk membedakan bahwa mobil tersebut hanya dikirim
ke Negara arab.

Proses pemasangan kaca menggunakan FW/BW Machine : pertama kaca di


pasangkan primer glass kemudian dioleskan aseton dan di tunggu selama 1 menit,
kemudian di masukkan ke mesin FW/BW selama 1 menit. Kemudian kaca dipasangkan
ke mobil.

DL-03 : transfer unit dari trimming 2 ke chasis 2.

Casis 2 : pemasangan under body. Contoh : fuel tank yang tidak dipasang pada proses
casis 1.

Sub Assy KNUCKLE : untuk menggerakan ban roda depan dengan hidrolik sistem yang
terdapat pneuomatic . da nada KN-01 untuk pengereman.

Sub Assy MUFFLER : untuk Penyaringan AC

DL-04 : buat transfer dari sasis 2 ke final line.

Break Fluid Filling Machine : untuk mengisi minyak rem.

FINAL INSPECTION

Vehicle Communication Device : untuk setting 2 kunci mobil hanya dapat digunakan
untuk 1 mobil, jika kunci hilang maka pengguna harus melapor ke dealer mobil Suzuki
untuk mengganti induk 1 set perangkat sistem kunci.

Macam-macam tester :
Case Slip : mengecek kelurusan ban

Turning radius : cek steering

Eleck Tester : cek fokusnya lampu

Drum tester : cek kecepatan perbandingan speedometer dengan yang actual di layar
monitor . jika stir nya bergetar maka di setting ulang.

Brake tester : kecepatan berapa pada gigi berapa sudah di setting, pengereman juga di
test pada proses ini.

Shower tester : bagian luar mobil di siram shower untuk memastikan apakaha ada
kebocoran atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai