Berdasarkan referensi dari buku “Steam: Its generation and Use”, pada tabel 7 disebutkan bahwa
laju massa udara hasil pembakaran dapat diestimasi dengan rumus berikut ini:
sehingga didapatkan hubungan antara laju massa batu bara dengan laju massa suplai udara
dingin.
ḿhot air =12.8 g 8 ḿcoal
Setelah mendapatkan data laju massa batu bara, udara dingin, dan udara hasil pembakaran, kita
bisa mendapatkan data entalpi jenis udara hasil pembakaran dengan menggunakan persamaan berikut
ini:
Dengan menggunakan data entalpi jenis udara bakar, dan mengasumsikan nilai kalor jenis udara
bakar sekitar 1.1g5 kJ/kgK,
h fg ,1
T fg ,1=
c p ,fg
2. Analisa Perhitungan Temperatur udara bakar dan fluida kerja melalui economizer dan air
heater.
Temperatur udara bakar dan fluida kerja yang melalui economizer dan air heater adalah data
yang dibutuhkan untuk dapat merancang heat exchanger pada economizer dan air heater sesuai
kebutuhan. Data temperatur dan entalpi spesifik fluida kerja didapatkan dari data yang telah diolah oleh
pihak kelompok satu yang menganalisa diagram rankine sistem pembangkit terkait.
Dengan data entalpi spesifik fluida kerja, didapatkan informasi perubahan entalpi dari setiap
proses seperti yang dijabarkan pada persamaan berikut:
Besarnya perubahan entalpi fluida kerja pada suatu proses tertentu akan sama besar dengan
besarnya negatif perubahan entalpi udara bakar pada proses yang sama.
∆ H fg , proses=−∆ H w , proses
h fg ,n+1
T fg ,n+1 =
c p ,fg
[ ( ]
1/ 2 1 /3
0.62 ℜfg Pr fg
´ fg =0.3+
Nu
[ 1+(0.4/ Pr fg)2 /3 ]
1/4
1+
ℜfg
282000 ) =33.713
Data-data tersebut lalu diolah untuk mendapatkan nilai koefisien perpindahan kalor universal
pada aliran melalui tube tersebut. Nilai koefisien perpindahan kalor dapat dihitung dengan menggunakan
data bilangan Nusselt yang diperoleh.
Setelah mendapatkan nilai koefisien perpindahan kalor dan laju kalor yang dipindahkan,
didapatkan besar luas penampang tube. Alur pengolahan data ini dapat digambarkan dalam flowchart
pada gambar 4. .
Figure 1 Flowchart pengolahan data luas permukaan tube economizer
Data-data tersebut lalu diolah untuk mendapatkan nilai koefisien perpindahan kalor universal
pada aliran melalui tube tersebut. Nilai koefisien perpindahan kalor dapat dihitung dengan menggunakan
data bilangan Nusselt yang diperoleh.
Setelah mendapatkan nilai koefisien perpindahan kalor dan laju kalor yang dipindahkan,
didapatkan besar jumlah tube. Alur pengolahan data ini dapat digambarkan dalam flowchart pada gambar
4. .