Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

BAB I
PENDAHULUAN

Berbagai upaya kesehatan memerlukan dukungan pelayanan radiologi


kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupunoleh
swasta.Pelayanan kesehatan bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik
dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan radiologi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di
rumah sakit, dimana antar unit pelayanan terjadi hubungan kerja yang memerlukan
koordinasi dengan pemahaman yang sama untuk menghindari terjadinya kesalahan
prosedur dan komunikasi yang dapat merugikan pasien maupun rumah sakit itu
sendiri.
Sebagai suatu organisasi fungsional yang berada dibawah Kepala Bidang
Penunjang Rumah sakit, Instalasi Radiologi Rumah Sakit Tk. IV Singaraja
mempunyai peranan penting dalam menunjang terselenggaranya pelayanan
kesehatan di rumah sakit.Sebagai komponen penting dalam pelayanan
kesehatan,hasil pemeriksaan radiologi digunakan untuk menegakkan diagnosis,
pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan, serta penentuan
prognosis.
Untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan radiologi, mutlak perlu
dilaksanakan kegiatan pemantapan mutu (Quality Assurance), yang mencakup
berbagai komponen kegiatan dimana salah satu dari komponen kegiatan tersebut
berupa pengorganisasian radiologi yang tertata dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Tk.
IV Singaraja perlu dibuat Pedoman Pengorganisasian Instalasi Radiologi. Pedoman
pengorganisasian ini dipakai sebagai pedoman bagi semua pihak yang berhubungan
dengan radiologi. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka dalam melakukan
pengorganisasian dan perencanaan sumber daya manusia di Instalasi Radiologi
Rumah Sakit Tk. IV Singaraja harus berdasarkan Pedoman Pengorganisasian yang
telah ditetapkan.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Tk. IV Singaraja sebagai Instansi Kesehatan dibawah


Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) Singaraja yang melaksanakan tugas
pokok memberikan dukungan kesehatan dan pelayanan kesehatan, selanjutnya
dengan kapasitas lebih yang dimiliki dimungkinkan untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat umum disekitarnya dan diharapkan dengan hasil ini instalasi
kesehatan wilayah dapat mandiri.
Struktur Organisasi yang terbaru adalah hasil Reorganisasi berdasarkan
Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad/16/III/2008 tanggal 28
Maret 2008 bahwa Denkesyah Singaraja memiliki Rumah Sakit Tk. IV Singaraja.
Rumah Sakit Tk. IV Singaraja bergabung dengan Markas Denkesyah
Singaraja dalam satu komplek yaitu di Jl. Ngurah Rai No. 70 Singaraja, No. Telepon
(0362) 21656, dengan luas tanah 6459 m 2. Bangunan ini didirikan pertama kali pada
tahun 1957 yang mana dulunya bangunan ini dipergunakan sebagai kantor PU
(Pekerjaan Umum) Provinsi Bali. Pada tahun 1972 bangunan ini dipergunakan
sebagai Rumah Sakit Tk. IV SIngaraja dan sudah memiliki sertifikat dan terakhir
direnovasi pada tahun 1992. Sehingga dari segi konstruksi dan desain bangunan
belum mengikuti desain sebagaimana layaknya Rumah Sakit.
Adapun Surat Ijin Operasional dari Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Buleleng dengan Nomor : 440/109.1/Dinkes/2016 tanggal 16 Juni 2016.
Kapasitas tempat tidur 60 Tempat Tidur. Listrik menggunakan PLN dengan 23.000
KVA, Genzet 5.000 KVA, dan air PAM serta sumur pompa sebagai cadangan.

1
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT TK. IV SINGARAJA

1. Visi Rumah Sakit Tk. IV Singaraja


Memberikan pelayanan dan dukungan kesehatan yang profesional, bermutu serta
terjangkau dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

2. Misi Rumah Sakit Tk. IV Singaraja


1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
2. Meningkatkan sumber daya manusia
3. Meningkatkankesejahteraan personel
4. Melaksanakan fungsi sosial masyarakat

3. Filosofi Rumah Sakit Tk. IV Singaraja


Dengan sikap profesional memberikan pelayanan yang bermutu sehingga
tercipta kepuasan pasien.
Rumah Sakit Tk. IV Singaraja dengan motto yaitu
“ RAMAH, SIMPATI, TRAMPIL “

4. Tujuan Rumah Sakit Tk. IV Singaraja


1. Kualitas pelayanan yang prima
2. Sumber daya manusia yang handal
3. Kesejahteraan personel yang terjamin

2
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

KEPALA RUMAH SAKIT


KEPALA RUMAH SAKIT

WAKIL KEPALA
WAKIL RUMKIT
KEPALA

SPI

KOMITE KOMITE KETEKNISIAN KOMITE PPI KASI KEPERAWATAN


KEPERAWATAN MEDIS LAINNYA
KOMITE MEDIK
 PANITIA PMKP
 PANITIA K3
 PANITIA KPRS
 PANITIA PKRS
BENDAHARA  PANITIA REKAM
PAUR T UUD MEDIS
 PANITIA HPK
 PANITIA MDGS

INSTALASI KA INSTAL
SMF BEDAH
REKAM MEDIK BEDAH DAN
SMF NON BEDAH
ANASTESI
SMF GILUT

KAINSTAL KAINSTAL KAINSTAL KAINSTAL KAINSTAL KAINSTAL IGD


WATNAP WATLAN JANGWAT JANGDIAG FARMASI
BAB V
VISI, MISI, NILAI, DAN TUJUAN INSTALASI RADIOLOGI

1. Visi
Mewujudkan Instalasi Radiologi yang mampu memberikan pelayanan yang
efektif,efisien,inovatif,dan terjangkau menuju Rumah Sakit Tk. IV Singarajamenjadi
kebanggaan masyarakat.

2. Misi
Memberikan pelayananradiologi secara professional,cepat ,tepat,efektif dan efisien.

3. Nilai
a. Ketepatan
b. Ketelitian
c. Ramah
d. Profesional
e. Empati

4. Tujuan
Memberikan pelayanan penunjang diagnostik secara professional, cepat,
tepat,efektif dan efisien.

6
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI, URAIAN TUGASINSTALASI RADIOLOGI

1. Stuktur Organisasi Instalasi Radiologi


Instalasi radiologi dalam struktur organisasi rumah sakit berada dibawah
Instalasi Penunjang Diagnostik yang ditetapkansebagai berikut:

KEPALA RUMAH SAKIT

KEPALA RUANGAN

RADIOGRAFER

STAF RADIOLOGI

7
2. Uraian Tugas Instalasi Radiologi
Uriaian tugas Instalasi Radiologi Rumah Sakit Tk. IV Singaraja
a. Kedudukan dan Tanggung Jawab
Instalasi Radiologi adalah wadah yang mengelola tentang pelayanan
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Tk. IV Singaraja serta bertanggung jawab
Karumkit Tk. IV Singaraja, serta meningkatkan mutu pelayanan.Pedoman
Radiologi Rumah Sakit, Koordinasi staf di lingkungan Instalasi Radiologi dan
Instalasi lain.

1) Tugas Pokok

Melaksanakan sebagian tugas pokok Karumkit Tk. IV Singaraja di


Bidang Pelayanan Radiologi baik Rawat Jalan maupun Rawat Inap
berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Karumkit Tk. IV Singaraja.

a) Fungsi
(1) Melaksanakan kegiatan pelayanan Radiodiagnostik di Instalasi Rawat
Jalan
(2) Melaksanakan kegiatan pelayanan Radiodiagnostik di Instalasi Rawat
Inap
(3) Melaksanakan kegiatan pelayanan Radiodiagnostik di Instalasi Gawat
Darurat
(4) Melaksanakan kegiatan pelayanan radiodiagnostik di Ruang Operasi.

b) Kegiatan
Dalam melaksanakan fungsi tersebut maka Instalasi Radiologi melakukan
kegiatan :
(1) Pemeriksaan Konvensional

(2) Susunan Organisasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Tk. IV Singaraja:


(1) Kepala Ruangan
(2) Radiografer
(3) Staf Radiologi

8
2) Uraian Tugas Organisasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Tk. IV Singarajaberdasarkan
Jabatan

NO JABATAN URAIAN TUGAS KET


1. KEPALA a. Memberikan masukan kepada Paur Tuud dalam
RUANGAN menilai prestasi kerja bawahan dilingkungan
Instalasi Radiologi meliputi pelaksanaan tugas
dan hasil kerjanya
b. Memberikan masukan tentang penyusunan
kebutuhan tenaga paramedis, alat dan
kebutuhan lain serta fasilitas pelayanan
penunjang medis
c. Memberikan masukan kepada Paur Tuud tentang
penggunanaan fasilitas serta kegiatan pelayanan
Radiologi.

2. RADIOGRAFER 1. Melakukan pemeriksaan pasien secara radiografi


meliputi pemeriksaan untuk radiodiagnostik.
2. Memelihara dan menjaga kebersihan alat secara
terus menerus
3. Menjaga kebersihan ruangan di sekitar Ruangan
radiologi
4. Menjamin akurasi dan keamanan tindakan
proteksi radiasi dalam mengoperasikan peralatan
radiologi
5. Melakukan tindakan jaminan mutu peralatan
radiografi
6. Mengamprah reagent untuk menunjang
pemeriksaan
7. Melaksanakan pelatihan / seminar
8. Melaksanakan proteksi diri dengan memakai
aproon pada saat pemeriksaan
9. Memasukkan ke buku laporan masuk pasien
Dinas dan Umum
10. Mengarahkan dan membantu staf apabila ada
kesulitan dalam pemeriksaan

1. Melakukan pencatatan administrasi/


3. ANGGOTA STAF pendaftaran pasien.
RADIOLOGI
2. Melakukan pencatatan hasil medical yang
diperiksa oleh radiografer.
3. Membantu radiografer dalam urusan
administrasi
4. Menjaga kebersihan instalasi radiologi
5. Melaksanakan inventaris peralatan di ruang
radiologi
6. Bertanggung jawab terhadap tugasnya sehari-

9
hari.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan penunjang radiologi, Instalasi


Radiologi Rumah Sakit Tk. IV Singarajaselalu bekerja sama dalam hal pelayanan
dengan beberapa unit terkait di lingkungan rumah sakit baik secara langsung maupun
tidak langsung. Beberapa instalasi yang berhubungan langsung dengan Instalasi
radiologi adalah : Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, IGD, Instalasi Farmasi,
SIM RS, Sub Bag Urdal, Jang Med dan Jang Um. Berikut adalah skema hubungan tata
kerja antara Instalasi radiologi dengan beberapa Instalasi terkait.

Instalasi Rawat Inap

IGD
Instalasi Radiologi
Instalasi Farmasi

Urdal

Instalasi Rawat Jalan

Keterangan : hubungan tata kerja dengan :


a. Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, dan IGD dalam hal pelayanan radiologi
sesuai dengan surat permintaan dari dokter umum atau spesialis.
b. Instalasi Farmasi dalam hal permintaan, penerimaan, dan penggunaan obat
kontras.
c. Urdal dalam hal pengadaan logistik berupa alat tulis kantor, alat kebersihan dan
pelaratan lainnya sesuai dengan SPO

10
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONEL

Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan beban kerja


Workload Indicators of Staffing Need (WISN) adalah suaru metode perhitungan
berdasarkan beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh tiap kategori tenaga
kesehatan pada tiap unit kerja di fasilitas pelayanan kesehatan.Metode ini diciptakan
oleh PJ Shipp (1984) dan sangat dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Sedunia
(WHO). Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah digunakan, secara teknik
mudah diterapkan, komprehensif dan realistis
Langkah-langkah perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan
Workload Indicators of Staffing Need (WISN) meliputi 5 (lima) langkah yaitu:
1. Menetapkan waktu kerja tersedia dalam 1 (satu) tahun
2. Menetapkan Unit Radiologi dan Kategori SDM
3. Menyusun standar beban kerja Radiologi
4. Menyusun kebutuhan kelonggaran
5. Perhitungan kebutuhan tenaga kerja di radiologi
6. Analisis kebutuhan tenaga di radiologi

Perhitungan kebutuhan dokter spesialis radiologi.


a. Menetapkan waktu kerja yang tersedia dalam 1 (satu) tahun :
1) Hari kerja = 288 hari
2) Cuti tahunan = 12 hari
3) Hari libur dan libur nasional = 13 hari
4) Ketidakhadiran kerja = 12 hari
5) Pendidikan dan pelatihan = 10 hari
6) Waktu kerja 36 jam/minggu = 7 jam/hari

Hari kerja 288 – 47 = 241 hari

Waktu kerja tersedia = 241 x 7 jam = 1.687 jam/tahun

b. Standar beban kerja dokter spesialis meliputi :


1) Kegiatan pokok yang dilakukan di radiologi adalah pelayanan radiolog yang
dilakukan terhadap pasien emergency dan tidak emergency meliputi

11
melakukan pemeriksaan USG dan menyuntikkan bahan kontras, serta
melakukan expertise semua hasil radiografi.
2) Rata-rata waktu yang dibutuhkan berdasarkan pengamatan selama 1 tahun
untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok pelayanan radiologi terhadap
pasien emergency membutuhkan waktu 15 menit. Sedangkan untuk kegiatan
pokok pelayanan radiologi terhadap pasien tidak emergency membutuhkan
waktu rata-rata 25 menit.
3) Standar beban kerja per satu tahun :
Waktu Kerja Tersedia
Rata-rata waktu per kegiatan pokok

Pasien emergency = 1.687 jam/tahun x 60 menit = 10.122 jam/tahun


10 menit

Pasien tdk emergency =1.687 jam/tahun x 60 menit = 5061 jam/tahun


20 menit

c. Standar kelonggaran dokter spesialis radiologi :


Pada umumnya dokter memiliki factor kelonggaran sebagai berikut :

1) Pertemuan audit medik = 1 jam/minggu


2) Kegiatan profesi 3 jam = 3 jam/minggu
3) Berobat = 1 jam/minggu
4) Lain-lain urusan pribadi = 2 jam/minggu

Rumus standar kelonggaran : Rata-rata waktu per factor kelonggaran


Waktu kerja tersedia

Perhitungan : 7 jam/minggu x 48 minggu = 0,27


1687

12
d. Perhitungan kebutuhan tenaga Dokter spesialis radiologi
Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan
pelayanan medis yang telah dilakukan di radiologi selama kurun waktu 2015,
yaitu pasien True Emergency 3138 dan 5618 pasien False Emergency

Kebutuhan tenaga Dokter spesialis = Kuantitas kegiatan pokok+standarkelonggaran


Standar beban kerja

Pasien True Emergency = 3138+ 0,19 = 0.5


10122
Pasien False Emergency = 5618+ 0,19 = 1.3
5061

Kesimpulan :

Berdasarkan perhitungan dengan metode Workload Indicators of Staffing Need


(WISN), maka didapatkan kebutuhan tenaga dokter spesialis radiologi = 0,5 + 1,3
= 1,8 = 2 orang/ shift

Karena radiologi merupakan pelayanan radiologi 24 jam, maka kebutuhan


tenaga dokter spesialis disesuaikan dengan kebutuhan jadwal jaga dalan 2 (dua)
shift. Dalam setiap shift dibutuhkan 2 (dua) tenaga dokter, spesialis sehingga
kebutuhan tenaga dokter spesialis adalah4 (empat) orang/ hari.

1. Perhitungan kebutuhan tenaga radiografer


a. Menetapkan waktu kerja yang tersedia dalam 1 (satu) tahun :
1) Hari kerja = 288 hari
2) Cuti tahunan = 12 hari
3) Hari libur dan libur nasional = 13 hari
4) Ketidakhadiran kerja = 12 hari
5) Pendidikan dan pelatihan = 5 hari/ tahun
6) Waktu kerja 36jam/minggu = 6 jam/hari
Hari kerja 288 – 42 = 246 hari

13
Waktu kerja tersedia = 246 x 6 jam = 1.476 jam/tahun

b. Standar beban kerja radiografer meliputi :


1) Kegiatan pokok yang dilakukan radiografer adalah melakukan teknik
pemeriksaan radiologi kontras dan non kontras terhadap pasien emergency dan
tidak emergency meliputi proyeksi ,posisi dan exposure.
2) Rata-rata waktu yang dibutuhkan berdasarkan pengamatan selama 1
tahun untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok pelayanan radiologi terhadap
pasien emergency membutuhkan waktu 15 menit. Sedangkan untuk kegiatan
pokok pelayanan terhadap pasien tidak emergency membutuhkan waktu rata-
rata 25 menit.
3) Standar beban kerja per satu tahun :

Waktu Kerja Tersedia


Rata-rata waktu per kegiatan pokok

Pasien Emergency = 1.476 jam/tahun x 60 menit = 5904 jam


15 menit

Pasien Tdk Emergancy = 1.476 jam/tahun x 60 menit = 3542 jam


25 menit

c. Standar kelonggaran radiografer :


Pada umumnya dokter memiliki factor kelonggaran sebagai berikut :

1) Rapat 2 jam per bulan = 0,5 jam/minggu


2) Kegiatan profesi 3 jam per bulan = 0,75 jam/minggu
3) Berobat =1 jam/minggu
4) Lain-lain urusan pribadi =2 jam/minggu

Rumus standar kelonggaran : Rata-rata waktu per factor kelonggaran


Waktu kerja tersedia

14
Perhitungan : 4,25 jam/minggu x 48 minggu = 0,13
1.476

d. Perhitungan kebutuhan tenaga radiografer


Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan
pelayanan radiologi yang telah dilakukan di instalasi radiologi selama kurun
waktu 2013, yaitu 7007 pasien True Emergency dan 7701 pasien False
Emergency

Kebutuhan tenaga radiografer = Kuantitas kegiatan pokok + Standar kelonggaran


Standar beban kerja

Pasien True Emergency = 3138 + 0,13 = 0,5


5904

Pasien False Emergency = 5168 + 0,13 = 1,5


3542
Kesimpulan :

Berdasarkan perhitungan dengan metode WISN, maka didapatkan kebutuhan


tenaga radiografer = 0.5 + 1,5 = 2 orang = 2 orang/shift

Karena instalasi radiologi merupakan pelayanan radiologi 24 jam, maka


kebutuhan tenaga radiografer disesuaikan dengan kebutuhan jadwal jaga
radiographer dalam 3 (tiga) shift. Dalam setiap shift dibutuhkan 2 ( dua ) tenaga
radiografer sehingga kebutuhan tenaga radiografer adalah 6 ( enam ) orang/ hari

2. Analisis kebutuhan tenaga di Instalasi radiologi

No. Kualifikasi tenaga Hasil perhitungan Kondisi Kekurangan


tenaga tenaga saat tenaga
ini

1 Dokter spesialis 1 orang 0 orang 1 orang

15
radiologi

2 Radiografer 2 orang 2 orang 0 orang

Keterangan :

Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga di Instalasi radiologi Rumah


Sakit Tk. IV Singaraja dengan kondisi tenaga saat ini, maka kekurangan
dokter spesialis 1 orang.

3. Kesimpulan
Sesuai dengan analisis diatas maka untuk memenuhi kekurangan
tenaga di Instalasi radiologi Rumah Sakit Tk. IV Singaraja maka diperlukan
penambahan tenaga medis 1 orang.

4. Rekomendasi
a. Kepala Instalasi penunjang diagnostik membuat surat rekomendasi untuk

penambahan tenaga sesuai dengan kualifikasi tenaga pada Kepala Rumah


Sakit Tk. IV Singaraja
b. Kepala Rumah Sakit Tk. IV Singaraja membuat tindak lanjut membalas
surat rekomendasi tersebut dengan isi akan memperhatikan rekomendasi
tersebut dan memenuhi kebutuhan tenaga sesuai kemampuan keuangan
Rumah Sakit Tk. IV Singaraja.

16
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan, peningkatan kualitas sumber daya


manusia sangat diperlukan.Salah satu aspek dari peningkatan kualitas sumber daya
manusia adalah pengenalan lingkungan tempat kerja baru.Untuk itu pelaksanaan
orientasi bagi pegawai baru maupun pegawai pindahan sangat diperlukan.

1. Tujuan :
a. Tujuan Umum : Agar pegawai baru / pindahan mengetahui kegiatan dan
kebenaran lingkungan kerja secara menyeluruh.
b. Tujuan khusus :
1) Agar pegawai baru dapat memahami tugas, kewajiban, wewenang dan
tanggung jawab serta prosedur yang ada di Rumah Sakit Tk. IV Singaraja.
2) Agar memahami visi, misi, filosofi, motto, tujuan dan peraturan – peraturan
yang berlaku di lingkungan Rumah Sakit Tk. IV Singaraja kebijakan rumah
sakit.
3) Agar mengetahui dan memahami dengan jelas prosedur – prosedur kerja
dan prosedur – prosedur pengamanan di masing- masing unit kerja.
4) Agar mengetahui system / prosedur penilaian penampilan kerja staf.

2. Sasaran :
a. Pegawai baru.
b. Pegawai pindahan dari rumah sakit lain atau instansi lain.

3. Materi orientasi :
a. Struktur Organisasi rumah sakit dan struktur organisasi unit kerja.
b. Visi, misi, filosofi, dan tujuan rumah sakit.
c. Visi, misi, dan tujuan unit kerja.
d. Ruang serta fasilitas yang tersedia.
e. Pola ketenagaan dan system penilaian penampilan kerja.
f. Kebijakan rumah sakit.
g. Standar pelayanan unit kerja.
h. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit.
i. Hak dan kewajiban dokter / perawat / staf lain.

17
4. Mekanisme Kerja :
a. Bagian kepegawaian menyerahkan pegawai tersebut kepada Kepala Instalasi
Radiologi dan Kepala ruangan.
b. Kepala Instalasi dibantu Kepala Ruangan menerima dan mencatat secara
lengkap identitas pegawai.
c. Kepala ruangan memberikan pengarahan dan jadwal orientasi pegawai baru.
d. Pegawai baru melaksanakan orientasi di Instalasi radiologi selama lima minggu.

5. Pelaksanaan Orientasi :
Orientasi umum dilaksanakan selama 1 minggu dilaksanakan oleh bagian personalia
dan Orientasi khusus dilaksanakan selama 1 bulan di Instalasi Radiologi.
Rincian kegiatan orientasi untuk di Instalasi radiologi sebagai berikut :
Jadwal Orientasi Pegawai Baru / Pindahan Instalasi Radiologi
Nama :
NIP :
STATUS :

18
BAB X
PENUTUP

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Radiologi ini disusun dengan harapan


dapat memberikan kesamaan pemahaman bobot kerja di masing- masing unit.
Penetapan pengorganisasian ini diharapkan dapat menjamin dan meningkatkan
profesionalisme. Tentu saja penetapan persyaratan jabatan merupakan hal yang
dinamis, yang perlu terus disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan
organisasi. Namun yang terpenting adalah komitmen yang tinggi dari berbagai
berwenang dalan penerapan pelaksanaanya yang transparan, jujur dan berkeadilan.

Singaraja, Januari 2016


Kepala Rumah Sakit Tk. IV Singaraja

dr. A.H. Drakel, Sp. OT


Mayor Ckm NRP 11990002720470

dr. A. H. Drakel, Sp. OT

Mayor Ckm NRP 11990002720470

19

Anda mungkin juga menyukai