Panca Sila
Panca Sila
Paniai, Jubi - Peristiwa wabah campak dan gizi buruk yang mengakibatkan 61 anak
meninggal di Kabupaten Asmat, Papua, dalam kurun waktu empat bulan terakhir ini
dinilai masuk kategori pelanggaran hak asasi manusia (HAM) serius. Kategori itu
diukur dari sisi kemanusiaaan dan peristiwa
“Amanat pasal 28H ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 yang berbunyi etiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan
Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Papua Barat, Yan Christian
Warinussy, Rabu, (17/1/2018).
Selain itu ia mengacu pada pasal 9 ayat (3), Pasal 52 dan Pasal 62 undang- undang
nomor 39 tahun 1999 tentang HAM. Yan menyebutkan kematian masal balita di
Asmat tak sesuai dengan alokasi dana Otonomi Khusus (Otsus) sebanyak 15
persen untuk kesehatan yang diberikan dari Provinsi Papua ke Kabupaten Asmat.
Kasus kematian masaa Balita itu dinilai titik balik bagi Gubernur Provinsi Papua dan
Bupati Kabupaten Asmat agar segera mengevaluasi total terhadap organisasi
perangkat daerah (OPD) di bidang kesehatan yang selama ini mengelola dana
otsus 15 persen.
Ketua STFT Fajar Timur Abepura, Papua, Neles Tebay, mengatakan kasus
kesehatan yang terjadi di Asmat membuktikan anak-anak Papua sangat rentan
terhadap penyakit. “Maka masalah kematian anak Papua tidak boleh dipandang
remeh,” kata Neles Tebay.
Menurut dia, urusan kesehatan menjadi tanggung jawab semua pihak, tak hanya
pemerintah. (*)